Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Manusia terus ditawarkan dengan berbagai pilihan yang menarik

dalam kehidupannya. Bahkan hal itu pun tidak jarang disertai dengan

iming-iming janji yang menggiurkan, yang membuat tak sedikit orang

tertarik dan menerimanya tanpa mempedulikan konsekuensinya . Selain

itu, yang dengannya juga bahkan dapat merenggut banyak hal yang

mungkin saja lebih berharga atau bahkan jauh dari apa yang hendak

ditawarkan kepadanya. Tawaran itu dapat itu berupa posisi atau jabatan

dalam suatu pekerjaan, harta dan kekayaan, pasangan hidup dan banyak

tawaran lainnya.

Semua orang pasti ingin menjadi yang didahulukan dalam berbagai

momen kehidupan. Berkaitan dengan strata sosial, tidak ada yang

menginginkan untuk menjadi golongan bawah. Dalam jabatan pekejaan,

semua pasti menghendaki memiliki posisi yang tinggi. Mengenai harta

kekayaan, semua orang tentu mengharapkannya karena dipandang dapat

membuat hidup mereka menjadi tidak kesulitan dalam kebutuhan ekonomi

dan berbagai hal yang bisa dibayar dengan uang.

Gereja dalam memberitakan Firman Allah sebagai tugas

pelayanannya seperti yang telah diperintahkan Kristus kepada murid-

muridNya, tatkala menyampaikan berita tentang bagaimana kehidupan

orang percaya setelah akhir zaman yang mungkin juga berita

menyukacitakan bagi kalangan bawah, orang-orang yang dipandang tidak


layak menjadi yang terdahulu, orang yang dianggap hina dan bahkan

dianggap tidak layak mendapatkan apa-apa. Yang terdahulu akan menjadi

yang terakhir, sebagaimana yang dituliskan dalam kitab Markus 10:31

merupakan salah satu ayat yang sering didengar dalam pemberitaan

Firman Allah. Namun, semua orang tidak dapat memaknainya dengan

benar bahkan menafsirkannya dengan sembarangan sehingga tidak dapat

menghidupi atau hidup seturut firman tersebut.

Injil Markus 10:31 dalam Alkitab Terjemahan Baru dituliskan

sebagai berikut: “Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang

terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”.

Pada kenyataannya, ini adalah peringatan kepada Petrus. Besar sekali

kemungkinan bahwa pada waktu itu Petrus sedang memperkirakan berapa

banyak upah yang akan ia peroleh dan tentu saja dalam benaknya ia

merasa bahwa dirinya pantas menerima banyak.

Yang dikatakan Yesus adalah, ”Penilaian terakhir ada di tangan Allah.

Banyak kali terjadi bahwa dalam penilaian dunia ini seseorag itu

dinyatakan baik, tetapi penilaian Allah bisa saja mengecewakan penlaian

dunia. Lagi pula ada banyak orang yang menilai diri sendiri baik, tetapi

kemudian medapati bahwa penilaian Allah terhadapnya sangat berbeda.”

Perkataan Yesus ini merupakan peringatan terhadap semua keangkuhan.

Ini adalah peringatan bahwa penilaian akhir ada di tangan Allah sebab

hanya Dia yang mengetahui motif yang ada dalam hati manusia. Ini adalah
peringatan bahwa penilaian di sorga bisa jadi akan mengecewakan reputasi

di bumi.1

Beberapa orang kristen juga terkadang salah memahami atau salah

menafsir tentang apa yang Tuhan Yesus sendiri maksudkan dalam setiap

perkataanNya. Secara khusus dalam memaknai perkataan Yesus mengenai

akan banyak kemudian orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir

dan sebaliknya. Bahkan ada yang sama sekali tidak mau pusing untuk

memikirkan apa maknanya dan tidak mempedulikannya untuk

memberlakukan firman itu dalam kehidupannya sehari-hari.

Menyadari akan betapa pentingnya untuk memahami perkataan

Yesus dalam Injil Markus 10: 31 yang adalah tanggung jawab gereja

dalam pemberitaan Injil bagi semua orang secara khusus dalam pelayanan

Gereja Toraja, penulis hendak menyajikannya dalam sebuah karya ilmiah

dengan judul : Yang Terdahulu Akan Menjadi yang Terakhir, dengan

sub judul: Studi Eksegesis mengenai Makna Perkataan Yesus tentang yang

Terdahulu Akan Menjadi yang Terakhir menurut Markus 10:31.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang

hendak penulis kaji adalah apa makna perkataan Tuhan Yesus mengenai

yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dalam Markus 10:31.

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui makna perkataan

1
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari, Injil Markus, (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2015), 414 dan 415.
Tuhan Yesus mengenai yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dalam

Markus 10:31.

1.4. Metodologi Penelitian

Demi rampungnya tulisan ini, penulis menggunakan metode

kualitatif dengan pendekatan menggunakan metode penafsiran historikal

gramatikal.

1.5. Signifikansi Penulisan

1.5.1. Signifikansi Akademik

Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan

ilmu Teologi di Program Studi Teologi, Fakultas Teologi UKI

Toraja khususnya di bidang Biblika dan harapan bahwa mahasiswa

dapat memahami makna perkataan Tuhan Yesus tentang yang

terdahulu akan menjadi yang terakhir berdasarkan Markus 10:31.

1.5.2 Signifikansi Praktis

Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca juga

bagi warga gereja pada umumnya dan terkhusus bagi warga Gereja

Toraja , untuk menambah wawasan atau pengetahuan mengenai

makna perkataan Yesus tentang yang tedahulu akan menjadi yang

terakhir.

1.6. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan

karya ilmiah ini sebagai berikut:


BAGIAN AWAL HALAMAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN

berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penulisan, metodologi penelitian, signifikansi

penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

berisi tentang kajian teori mengenai Yesus Kristus

dan murid Kristus.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

berisi uraian metode penelitian dengan

menggunakan penafsiran historikal gramatikal.

BAB IV PEMBIMBING KE DALAM KITAB DAN

TAFSIR KITAB MARKUS 10:31

Berisi pembimbing ke dalam kitab Markus yang

mencakup penulis, waktu dan tempat penulisan,

maksud dan tujuan penulisan, ciri khas kitab

Markus dan kandungan teologis dari penulisan kitab

Markus, serta mencakup arti dan makna tentang

yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, yang

meliputi: tinjauan alkitabiah, tafsiran kitab Markus


10:31 (teks, konteks dan tafsiran) serta kesimpulan

hasil tafsir.

BAB V RESPON

Berisi inti dari penelitian yang akan menjadi hasil

analisis tafsir dari bab II dan IV sebagai respon dari

penelitian yang tertuang dalam kesimpulan dan

saran.

Anda mungkin juga menyukai