Anda di halaman 1dari 2

15 28 DZULQO’DAH 1442 H 09 JULI 2021 M

321

Memberi Hadiah

I
slam sangat menganjurkan kepada umatnya untuk saling berbagi, saling
menggembirakan, dan bantu membantu, saling memelihara silaturahim. Banyak
cara yang dilakukan untuk mencapai anjuran itu, salah satunya adalah dengan
memberikan hadiah atau cenderamata.
Aisyah radhiyallahu ‘anha menyatakan,
‫ََه يْ هَا‬ ‫لث صَى ا ََْه َسَم ُه يَْه بُ ْ يل هَ ثدُيَه هَُبِث ب‬
‫ُْ ه‬ ‫سو بُ ي‬ ‫َ ه‬
‫هاَ هَ ب‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menerima hadiah dan biasa pula
membalasnya.” (HR. Bukhari)
Hadiah, sekecil apapun barangnya, dapat menjadi sarana untuk menyampaikan
sikap dan perasaan terdalam. Hadiah menjadi simbol bagi perasaan mencintai dan
penguatan persahabatan seseorang, dan dapat menghangatkan hubungan meski
berada di tempat yang berjauhan. Memberikan hadiah merupakan ungkapan rasa
kasih sayang kepada orang yang dihadiahi.
Bagi penerima hadiah seharusnya merasa dihargai dan dicintai, menerima hadiah
dengan perasaan senang dan berusaha membalasnya. Tidak dibenarkan
menunjukkan sikap remeh dan menganggap kecil terhadap hadiah yang diterima
dan orang yang menghadiahi.
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wasallam pernah menyampaikan, “Andai
kata aku diundang untuk menyantap makanan (yang berupa) bagian paha atau
bagian di bawah tumit, niscaya aku penuhi undangan itu, dan seandainya aku
dihadiahi hal yang sama niscaya aku juga menerimanya”. (HR. Al-Bukhari).
SD MUHAMMADIYAH 4 TERPADU SAMARINDA - SEKOLAH ISLAM BERKEMAJUAN

MEMBERI HADIAH 1
Hadis ini menegaskan, sejatinya bukan wujud materi dan harga yang diutamakan
dalam pemberian hadiah, lebih dari itu, pesan dan hikmah pesaudaraan yang
dikedepankan, betapa pun kecil dan sederhana hadiah yang diberikan. Banyak kisah,
kehidupan ulama-ulama besar dahulu sarat dengan teladan kebajikan dari saling
memberi hadiah, kadang hanya berupa selembar kain serban, sebatang tongkat
kayu, dan bahkan sekadar singkong bakar.
Hadiah bukan untuk tujuan-tujuan agar mendapat imbalan materi atau kedudukan.
Tidak sedikit orang dengan semangat memberikan hadiah, dipilihnya barang-barang
mewah, kualitas nomor satu, dan harganya mahal karena akan diberikan kepada
pejabat atasannya.
Hikmah dan tujuan untuk saling memberi hadiah adalah terpeliharanya hubungan,
persahabatan, silaturrahim, dan kasih sayang antar sesama, antara lain saudara,
tetangga, teman-teman, dan kolega. Tidak untuk tujuan yang sifatnya
kehartabendaan dan kedudukan, sebagaimana yang sering dijumpai dalam
kehidupan sekarang ini.

Sumber: Majalah SM Edisi 14 Tahun 2018


___________________
Sumber :
Majalah SM Edisi 14 Tahun 2018
Mutohharun Jinan - Pengasuh Pondok Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ditulis Ulang :
Gustaf Dwi Prie Anugrah, S.Kom
(Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan SD Muhammadiyah 4 Terpadu)
Alamat Redaksi :
Komp. Istiqamah Muhammadiyah
Jl. KH. Wahid Hasyim / Ahim 1 RT 07, Sempaja Timur, Kec. Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

SD MUHAMMADIYAH 4 TERPADU SAMARINDA - SEKOLAH ISLAM BERKEMAJUAN

MEMBERI HADIAH 2

Anda mungkin juga menyukai