Anda di halaman 1dari 28
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAL NOMOR PER- 0/8C/2018 ‘TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAL NOMOR PER-02/BC/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN IMPOR Menimbang BARANG KIRIMAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAl 1. bahwa ketentuan mengenai pelaksanaan impor barang kiriman telah diatur dalam Peraturan Direetur Jenderal Bea dan Cuksi Nomor PER-02/BC/2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Impor Baran Kiriman sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-09/BC/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/8C/2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Impor Barang Kiriman; >. bahwa untae melindungi epentingan nasional sehubungan dengan meningkatnya volume impor barang melalui mekanisme impor barang kiriman dan ‘mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, serta ‘untuk memberikan Kesempatan kepada pengguna jasa ‘untuk melakukan pembetulan terhadap penetapan tari dan/atau nilai pabean, telah dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Keusngan Nomor 182/PMK.08/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman dengan ‘menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.04/2018; Mengingst Menetapkan -2- © bahwa berdasarkan pertimbangansebagimana imaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-02/BC/2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan impor Barang Kiriman; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.04/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman (Berita Negara Republi Indonesia Tahun 2016 Nomar 1819) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.04/2018 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.04/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman (Berita Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2018 Nomor 1255}; -MEMUTUSKAN PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAL NOMOR PER-02/BC/2017 KIRIMAN, PASALT Beberapa ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 02/BC/2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Impor Barong Kiriman sebagaimana telah lubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 09/BC/2017 tentang Perubshan sias Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 02/8C/2017 tentang Petunjule Pelaksenaan Impor Barang_ kiriman, diubah sebagai erik 1. Di antara ayat (5) dan ayat (6) Pasal 7 disisipkan 1 (sa) aya, yale ayat Se seine berouns scbagal bert Pasal 7 (1) Penyelenggara Poe melakukan perincian lebih Janjut tas pos yang terdapat dalam Pemberitahuan Pabeart BC 1.1 Barang Kirkman, alam hal Pemberitahuan Pabean BC 1.1 behura @ e ° “ o ‘memuat rincian Darang Kiriman untuk setiap Consignment Note atau setiap item Barang Kiriman, Perincian sebagaimana dimaksud pada ayat (I) Gilakukan dengan mengajukan perbakan terhadap Pemberitahuan Pabean BC 1.1 untuk setiap Consignment Note au setiap item Barang Kiriman, Pengajuan perbaikan terhadap Pemberitahuan Pabean BC 1.1 sebagaimana dimaksud pada ayat Q), dilakukan oleh Penyelenggara Pos dengan mengsjukan permohonan perbalkan Pemberitahuan Pabean BC 1.1 tanpa persetujuan Kepala Kantor Pabean. Dalam hal perincian lebih lanjut atas pos yang terdapat dalam Pemberitahuan Pabean BC 1.1 sebagaimana dimaksud pada oleh PUT, perbaikan terhadap Pemberitabuan at (2) digjukan Pabean BU 1.1 dilakukan dengan menyerahian data sub pos yang terdapat dalam Pemberitahuan Pabean BC 1.1. dengan elemen data sesuai dengan peraturan perundangan- tundangan yang mengatur ketentuan mengenai manifes. Dalam hal perincian lebih lanjut atas pos yang terdapat dalam Pemberitabuan Pabean BC 1.1 yat (2) diajukan leh Penyelenggara Pos Yang _Ditunjule perbaikan terhadap Pemberitahuan Pabean BC 1.1 dilakukan dengan menyerahkan_manifes pos yang paling sedikit harus memuat elemen data: sebagaimana dimaksud pada 8. nomor pelayaran/penerbangan; , pelabuban tujuan/bongkar; (a) & jumlah Bill of Lading/Air Way Bil, atau diisi dengan jumlah shipment @arang Kiviman} ka tidak ada jumlah Bill of Lading/air Way Bil, 4. nomor sub pos, yang dils! nomor urut © nomor dan tanggal Sil of Lading/Air Way Bill, atau diisi dengan nomor identt Barang Kiriman jika tidak ada nomor dan tanggal Blof Lading/ Air Way Bilt, f nomor dan merek kemasan/peti em atau diisi dengan nomor dan merek eantong jka ada; & nomor segel kemasan/peti kemss, atau dlisi dengan nomor seget kantong jika ada; 1. jumlah dan jenis kemasan/peti kemas, ‘atau diisi dengan jumlah dan jenis kantong Jka tidak ada jumlah dan jenis ‘kemasan/ peti kemas 4 berat kotor (pruto}, yang dust dengan berat bruto untuk setiap Barang Kiriman; dan jk tanda tangan dan nama jelas Pengangkut, atau diisi dengan tanda tangan dan nama Jelas Penyelenggara Pos Yang Ditunjuk ji tidak ada tanda tangan dan nama jelas Pengangkut. Penyerahan Kelengkspan clemen data pada os untuk Penyelenggara Pos yang Ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (5) perinci dapat dilakuksan secara bertahap sesuai dengan kkesiapan pelaksanaan pertukaran data antar Penyelenggara Pos yang Ditunjuk secara internasional. a @ 09) Ketentuan mengenai perincian lebih lanjut atas pos yang terdapat dalam Pemberitahuan Pabean BC 1.1 oleh Penyelenggara Pos Yang Ditunjuk sebagsimana dimaksud pada ayat (6) tidaie berlakuu untuk Barang Kiriman berupa Kartu Pos, Surat, Dolcumen, dan Barang Kiriman Tertentu ‘Barang Kiriman berupa: a. Kartu Pos, Surat, Dokumen dan Barang ‘iiman Tertentu, dalam hal Barang Kisiman melalui Penyelenggara Pos yang Ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (6; atau b, Sur ., dalam hal Barang Kiriman melalui pany dapat dimasukkan dalam sub pos tersendiri untuk setiap pos yang terdapat dalam Pemberitahuan Pabean BC 1.1 ‘Ataspermohonan perbaikan Pemberitahuan Pabean BC 1.1 sebagaimana dimaksud pa fayat (1), sistem komputer pelayanan atau Pejabat Bea dan Cukai yang menangani aadministrasi manifes melalcakan perubahan pos ‘yang terdapat dalam Pemberitahuan Pabean BC 1a ‘Tata cara perincian lebih lanjut atas pos yang terdapat dalam Pemberitabuan Pabean BC 1.1 leh Penyelenggara Pos Yang Ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tereantum dalam Lampiran 1 Peraturan Direktur Jenderal ‘ea dan Cukai Nomar PER-09/BC/2017. Perincian lebih lanjut atas Pos yang terdapat dalam Pemberitahuan Pabesn BC 1.1 yang Gllakukan olen Pengangkut dilaksanakan sesusi dengan peraturan perundang-undangan yang ‘mengatur mengenai manifes, Ketentuan Pasal 11 ditambah 1 (satu) svat, yakni ayat (12), sehingga Pasal 11 berbunyi sebagai berikut Pasal 11 (2) Teshadap Barang —Kiriman —sebagaimana ‘dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), Pasal 9 avat (1), Pasal 10 ayat (1), dan Pasal 10 ayat (8) ilakukan pemeriksaan pabean secara seleetif berdasarkan manajemen risik. (2) Pemeriksaan pabean sebagaimana dimeksud pada ayat (1) meliputl pemeriksaan fisik barang. dan penelitian dokumen (3) Pemeriksaan sik barang sebagaimana ddimakesud pada ayat 2) dilalcukan: a dengen menggunakan lat pemindai lektronik; dan atau oleh Pejabat (6) Pemerikeaan fisile barang oleh Pejabat ‘sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hurul & dlilakukan dalam hal 8. unit pengawasan menerbitkan nota hasil inteliens b.berdasarkan tampilan pemindai elektronike ‘atau informasilainnya terdapat keeurigaan bbahwa jumlah dan /atau jenis barang tidak sesuai dengan uraian yang. tercantum dalam dokumen Consignment Note; ©. ursian jumlah barang, jenis barang, @an/atau_nilai pabean yang tereantum, alam dokumen Consigment Note tidak Jelas atau tidak tereantum dalam dokumen pelengkap pabean Ininaya yang menyertai Barang Kiriman; dan/atat 4 pada Kantor Pabean tidak tersedia alat pemindai elektronik atau alat pemindai clektronik dalam Keadaan rusak. (aa) o o ° e Penetapan kecurigaan Pejabat berdasarkan informast lain sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf b dapat dilakukan secara elektronik ‘oleh SKP, Pemeriksaan fisik barang oleh Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (9) huruf b isaksikan oleh Penerima Barang dan/ata: petugas Penyelenggara Pos yang bersangheutan, ‘Techadsp Surat dan/atau Dokumen yang dicurigai berisi barang impor, pemeriksaan fisik bbarang oleh Pejabat acbagaimana dimaksud pada ayat (8) huruf b disaksikan oleh Penerima Barang, Penyelenggara —»Pos.=menyampacan pemberitahuan Kepada Penerima Barang untuk ‘menyaksikan pemeriksaan fisik dalam hal Surat an/atan Dolmen ditetapkan untuk ilakukan pemeriksaan fisik sebagaimane imaksud pada ayat (6 Dalam hal Penerima Barang sebagsimana dimaksud pada ayat (6) tidak dapat ditersukan atau Penerima Barang memberikan kuasa kepada Penyelenggara Pos, pemeriksaan fisik Darang olch Pejabst scbagaimana dimalesud pada ayat (9) huruf b disaksikan oleh petugns Penyelenggara Pos, Penerima Barang dinyatakan tidak dapat dlitemukan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dalam hat 8. Penyelenggara Pos menyampaikan bahwa Penerima Barang tidak dapat ditemukan; an /atau (9) ay) 02) b. Penerima Barang tidak hadi untuk ‘menyaksikan pemerikssan fii dalam Jangka waktw paling lama 7 (tujuh} hati terhitung sejak penetapan pemeriksaan at (7). Pejabat memberikan tanda khusus berupa ‘para, tanda cap stempel atau melekatkan ster lambang Direktorat Jenderal Bea dan Cuksi pada Kemasan Barang Kiriman yang telah fisik sebagaimana dimaksud pada dlilakukan —pemeriksaanfisik—_barang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hurat Pemeriksaan fisik barang leh Pejabat ‘sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hurut b licatat dalam berita acara pemeriksaan fisik yang ditandatangani Penerima Barang dan /atau Detugas Penyelenggara Pos yang menyaksikan pemeriksaan fis Berita acara pemeriksaan fisik schagaimana imaksud ayat (11) dapat dicatat dalam satu berita acara pemeriksaan fisik untuk beberapa pemeriksaan fisik yang dilakuakan oleh pemerikea fisik dan disaksikan oleh petugas Penyelenggara Pos yang sama pada hari yang 2. Ketentuan ayat (1) dan ayat (4) Pasal 12 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: 0 Pasal 12 DBerdasarkan pemeriksaan pabean sebagaimana imaksud dalam Pasal 11 ayat (1), dalam hal Barang Kiriman: 4. berupa Kartu Pos, Surat, Dokumen, dan arang Kiriman Tertentu, Pejabat yang ‘menangeni Barang Kiriman memberikan persetujuan pengeluaran barang dan ‘mencatat dalam bul catatan pabean; @ nila pabeannya sampai dengan FOB [USD75.00 (tujuh puluh lima United States Dolla) untuk setiap Penerima Barang per hari, Pejabat Bea dan Cukai yang menangani Barang Kiriman dan/atau sistem komputer pelayanan memberikan ppersetujuan pengeluaran barang dan mencatat dalam Buku Catatan Pabesn; nilai pabeannya: 1, melebihi FOB USD75.00 (exjuh puluh lima United States Datla) untuk setiap Penerima Barang per ‘iriman; atau 2, melebibi batas nilai pabean FOB USD75.00 ftujuh puluh ma United States Dolla) untuk setiap Penerima Barang per haris Pejabat Bea dan Cuksi yang menangani Barang Kirimandan/atau sistem Komputer pelayanan —melakukan enetapan tarf dan nilat pabean; atau merupakan Barang Kiriman sebagaimana dimaksud pada huruf a, buruf b, atau hhuruf ¢ yang wajib memenuhi ketentuan Pejabat Bea dan Cukai yang menangani Barang larangan atau pembat: Kiriman dan/atau sistem komputer pelayanan —memberitahukan kepada Penerima Barang melalui Penyelenggara Pos agar Penerima Barang menyampaikan Dokumen Pelengkap Pabean pemenuhan ewajiban Ketentuan Inrangan ata pembatasan. @ @ “ 10 Penelitian atas Barang Kiriman yang wajib memenubi ketentuan—larangan atau pembatasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilaleiean ote: a. Pejabat Bea dan Cukals dan/ atass sistem komputer pelayanan Dalam hal Barang Kiriman wajib memenuhi ketentuan larangan atau pembstasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, Penerima Barang wajib memenubi ketentuan keetentuan lavangan atau pembatasan dimaksud sebehum pengeluaran barang. Berdasarkan kriteria yang ditetaplan oleh Direktur yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standavisasi teknis di bidang penindakan dan penyidikan kepabeanan dan cukai atas nama Direktur Jenderal, SkP dapat: a, memberikan persetujuan pengeluaran dan melakukan pencatatan dalam buku catatan pabean sebagaimana dimakesud pada ayat (1) hurufa dan hurufb; dan b. melakukan penetapan tarif dan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurue, ‘Ketentuan ayat (1) Pasal 19 diubah dan ditambahkan 1 (satu) ayatyakni ayat (6), schingga berbunyi ‘sebagai berikut: a Pasal 13, Penetapan Tarif dan nilai pabean Barang Kiviman yang nilai pabeannya melebihi FOB USD75.00 (tujuh puluh lima United States Dolly) tetapi tidak melebihi FOB USD 1,500.00 (seribu lima ratus United States Dollar & @ ° @ 6 dlilakukan oleh Pejabat yang menangani Barang kKiriman atau SKP dengan menerbitkan Surat Penetapan Pembayaran Bea Masule, Culeas, dan /atau Pajak (SPPBMCP) Surat Penetapan Pembayaran ea Ma ke, (Cukai, dan /atau Pajak (SPPBMCP) sebagaimana imaksud pada ayat (1) menjadi dokumen dasar pembayaran bea masuk, cake, dan atau pajak alam rangka impor dan disampaiiean oleh Pejabat yang menangani Barang Kiriman kepada Penerima Barang melalui Penyelenggara Pos. Surat Penetapan Pembayaran Bea Masuk, Cukal, dan/atau Pajak (SPPBMCP] yang dicerbitkan oleh Pejabat yang menangani Barang Kiriman sebagnimana dimaksud pada ayat (2) juga berfungsi sebagai persetujuan pengeluaran barang. Dalam hal penetapan nilai pabean oleh Pejabat yang menangani Barang Kiriman sebageimana dimaksud pada ayat (1) menyebabkan nilai Barang Kiriman menjadi lebih dari FOB USD 1,800.00 (seribu lima ratus United States Dolla, Pejabat yang menangani Barang Kiiman memberitahukan kepada Peneritma Barang melalui Fenyelenggara Pos agar Penerima Barang menyampaian: @ PIB, dalam hal Penerima Barang ‘merupakan badan usaha; atau b.PIBK, dalam hal Penerima Barang bukan ‘merupakan badan usaha. Contoh penghitungan bea masuk dan pajak dalam rangka impor atas impor barang kiriman sebagaimana tercantum dalam Lampiran { yang ‘merupakan agian tidak terpisahean dari Peraturan Direktur Jenderal ini & 12 Ketentuan ayat (6) Pasal 17 diubah dan ditambahkan, 1 (satu) ayat yakni ayat (8), sehingga Pasal 17 bberbuny sebagai berikuts a a 8) «i Pasal 17 Penyelenggara Pos Yang Ditunjule melakuken pelunasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak dalam rangka impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2), dalam jangka walt paling Jama 60 (enam puluh) hari terbitung sejak tanga penetapan Surat Penetapan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, dan atau Pajak (SPPBMCP) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) PUT melakukan pelunasan bea masuk, cukal, dan/atau pajak dalam —rangka impor sebagalmana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2), dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal penetapan Surat Penetapan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, dan/atau Pajak (SPPBMCP) —sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1). Dalam hal Kantor Pabean belum terhubang dengan sistem pembayaran bea masuk, ck, dan/atau pajak dalam rangka impor secara lektronik, Penyelenggara Pos menyampsikan bukti pembayaran bea masuk, cukai, dan/atau pajak dalam rangke impor kepada Kantor Pabean penerbit Surat Penetapan Pembayaran Bea Masuik, Cua, dan/atau Pajak (SPPBMCP) 13. dicairkan dalam hal bea masuk, cuksi, dan/atau pajak dalam rangka impor yang terutang tidak dilunasi dalam jangka wale sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Jaminan sebagaimana dimaksud dalam P qj 6 ” ry ‘Jaminan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 fat (1) dicairkan dalam hal bea mastik, cukai, dan/atau pajak dalam rangka impor yang terutang tidak dilunasi dalam jangka wake sebagaimana dimakesud pada avat (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ‘tidak berlsiu dalam hal Penyelenggara Pos Yang, Ditunjuk dapat menyampaikan Barang Kiriman alam keadaan balk kepada Kepala Kantor Pabean atau Pejabat Bea dan Cukai yang menangani Barang Kiriman di Kantor Pabeast tempat penyelesaian Kewajiban Pabean dalam Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat a, Barang Kiriman dalam keadaan ball sebagalmana dimaksud pada ayat (6) adalah’ a Barang Kiriman, kemasan, dan tanda khusus scbagaimana dimalesud dalam Pasal 11 ayat (10) harus dalam keadaan uutuh, untuk Barang Kiriman yang Gilakukan pemeriksaan fisik oleh Pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (8) huruf atau b. Barang Kiriman dan kemasan harus alam keadnan utuh dan tidaie rusak, untuk Barang Kiriman yang tidak Gilakukan pemeriksann fisike oleh Pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) hurur. @ 4. at ppenyampaian barang sebagaimana imaksud pada ayat (6), Kepala Kantor Pabean atau Pejabat Bea dan Cukai yang menangani Barang Kiriman memberikan anda. terima menggunakan format yang tercantum dalam Lampiran Huruf A Peraturan Menteri Keuangan 112/PMK.04/2018 tentang tentang Perubahan Peraturan -Menteri_—Keuiangan—Nomor 182/PMK.04/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman, Di antara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 22 disisipkan 1 (satu) syst yakni ayat (La), sehingga berbunyi sebagel berikut 0 Pasal 22 Barang Kiriman yang ikirim melalui Penyelenggara Pos Yang Ditunjuk dapat dikeluarikan dari Kawasan Pabean atest tempat Jain yang diperlakukan sama dengan TPS untule diangkut ke TPS di Kawasan Pabean di Kantor Pobean lainnya, setelah —_disampaiean pemberitahuan pemindahan —_penimbunan Darang Kiriman dengan elemen data paling sedikit menus TPS asals "TPS tujuan; © nomor pelayaran (voyage number /nomor penerbangan (fight number)/nomor kendaraan pengangkut darat; 4. tanggal keberangkatan /kedatangan; © jam keberangkatan/kedatangan, apabila ada; jumlah dan jenis kemasan; nomor identitas kemasan, apabila sda; brat kotor (brut) isi kemasan; nhomor segel kemasan, apabila ada; jk jumlan kemasan; (a) a ° “ 3 o18 k, nomor identitas Barang Kiriman; |, berat kotor (brutto) Barang Kiriman; ‘m. nama jelas pengelola TPS asal; 1h. nama jelas Pengangleut; dan fo. nama jelas pengelola TPS tujuan, kepada Pejabat yang menangani administrasi ‘manifes di Kantor Pabean yang mengawasi TPS sal Kelengkapan elemen data pada pemberitabuan pemindaban penimbunan Barang Kitiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat Glilakukan secarabertahap sesual dengan keesigpan pelaksanasn pertukaran data antar Penyelenggara Pos yang Ditunjuk secara internasional. Pemberitahuan pemindahan _penimbunan Barang Kiriman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah diterima dan mendapat homor dan tanggal pendattaran «i Kantor Pabean yang mengawasi TPS dokumen Pemberitahuan Pabean pengangkutan dengan kode BC 1.4 Outward. Pengeluaran Barang Kiriman dari TPS asal untuk diangkut ke TPS di Kawasan Pabean di Kantor Pabean lainnya dapat dilakukan setelah smendapatkan persetujuan Pejabat atau SKP. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (@)—merupakan —dokumen—_pelindung ‘merupakan, pengangkutan Barang Kiriman dari TPS asal ke TPS eujuan. Untuk keperluan pengawasan dan rekonsliasi PPejabat yang menangani administrasi manifes di Kantor Pabean yang mengawasi TPS asal menyampailean BC 1.4 sebagaimana dimaksud pada ayat (2] kepada Pejabat yang menangani fadministrasi manifest di Kantor Pabean yang mengawasi TPS tujuan, @ © Ketentuan Passl 26 disisipkan 1 (satu) ay 6 Pejabat yang menangani administrasi manifes di Kantor Pabean yang mengawasi TPS tajuan menggunakan: a. BC 14 yang diterima dari Pejatat yang ‘menangani administrasi manifes di Kantor Pabean yang mengawasi TPS asal; dan basil pengawasan pemasulan Barang Kiriman ke TPS tujuan, ‘untuk memberikan nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.4 Inward di Kantor Pabean Dersangkutan 1, yaltu ayat (4a), dan ditambah 3 (tiga) ayst, yakni ayat (6), ayat (7), dan ayat (8), schingga Pasal 26 berbunyi sebagal berikut: 0 @ Pasal 26 ‘Penyelenggara Pos menyampikan: @ Perincian lebih lanjut atx Pox yane terdapat dalam Pemberitahuan Pabean BC 1.1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (I) b. daftar Barang Kiriman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1); Consignment Hote sebagaimana dimaksid dalam Pas 9 ayat (1); 4. PIBK sebagaimana dimaksud dalam Pasal (2) dan Pasal 10 ayat (8); dan © Pemberitahuan pemindahan_penimbunan Barang Kiriman sebagaimana dimakeud 109 dalam Pasal 22 ayat (1), ke Kantor Pabean melalui sistem PDE. Dalam hal sistem PDE sebagalmana dimaksud pada ayat (1) belum tersedia atau terdapat gangguan yang dinyatakan oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjule enyampaian oleh Penyelenggara Pos G 8 «) 6 e a 6 “7 sebagaimana dimakaud pada ayat (1) dilaukan dengan menggunaean tulisan di atas formu Dalam hal SKP di Kantor Pabean tidale dapat bberoperasi dalam jangka walt paling singkat 1 (satu) jam, penyampaian oleh Penyelenggara Pos sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakean tulisan di atas formu Dalam hal terdapat invoice, packing ts, dan /atau Dokumen Pelenghkap —Pabean—lainnya, Penyelenggara Pos haus menyertakannya pada sat penyampaian Consignment Note sebagaimana dimaksud pada ayat (1) buraf c dan PIBK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf Dalam hal tidak terdapat invoice, penyampaian Consignment Note sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dan PIBK sebagsimana dimaksud pada ayat (1) huruf d harus disertal dengan surat emyataan tidak memiliki woice yang ditandatangani penerima barang. Penyampaian Dokumen Pelengkap Pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dllacuken ‘melalui sister PDE atau tulisan datas formuli Penyampaian Consignment Note sebagaimana dimaksud pada ayat (1) urate dilalcukan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) hari kerja sek kedatangan Barang Kiriman, Pemenuhan norma waktu sebagaimana ddimaksud pada ayat (6) menjadi salah satu lemen dalam penyusunan profil Penyelenggara Pos. Penyampaian Pemberitahuan pemindahan penimbunan Barang Kiriman sebagaimana dimaksud pada ayat (I) huruf e oleh Penyelenggara Pos Yang Ditunjuk melalui sistem PDE dilakkan mulai 1 Januari 2018. “18 8. Dj antara Pasal $1 dan Pasal 32 disisipkan | pasal, yaitu Pasal 31 yang berbunyi sebagai bert: 0 e Pasal 314 Penyelenggara Pos menetapkan norma walt 8 penyampaian Consignment Note, Pemberitahuan Impor Barang Khusus, dan Pemberitahuan Impor Barang scjaie ‘kedatangan barang kiriman; dan .penyiapan barang impor untuk dilakukan pemeriksaan fisik sesuni dengan peraturan perundang-undangan mengensi ppemeriksaan pabean di bidang impor. Penetapan dan pemenuhan dan norma waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (I) akan digunakan dalam —penyusunan profil Penyelenggara Pos untuk mangjemen risiko 9. Bab VI ditambablean 2 (dua) bagian, yakni Bagian Ketujuh dan Bagian Kedelapan serta disisipkan fempat Pasa, yaitu Pasal 318, Pasal 31C, Pasal 31D dan Pasal 318 yang berbunyi sebagai berikeut a Bagian Ketyjub Pembetulan Surat Penetapan Pembayaran Bea Masui, Cuksi, daz/atau Pajake (SPPEMCP) Pasal 318 Kepala Kantor Pabean atas nama Direktur Jenderal dapat melakukan pembetulan atas Surat Penctapan Pembayaran Bea Masuk, ‘Culkai, dan/atau Pajak (SPPBMCP) berdasarkan permohonan dari 4, Penerima Barang; tas b.Penyelenggara Pos berda deunsa dari Penerima Barang kan surat 2 @ e “ -19- Pembetulan atas Surat Penetapan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, dan/atau Pajak (SPPBMCP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat berupa menambah, mengurang), atau menghapus tagihan dalam Surat Penetapan Pembayaran Bea Masulk, Culkai, dan atau Pajak (SPPBMCP} yang dalam penerbitannya terdapat esalahan tal kkekeliruan dalam penerapan ketentuan yang distur dalam Undang-Undang Kepabesnan, yang tidak menimbullean perbedaan pendapat kesalahan hitung, dan/atau (dispute) antara Pejabat Bea dan Cukai dan Penerima Barang. Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan stas Surat Penetapan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, dan/atau Pajak (sPPaucry 4. alas Consignment Note yang. diajukan oleh Penyelenggara Pos Yang Ditunjulg; dan bolum dilakukan pelunasan bea masuk, ccuksi, dan/atau pajak dalam rangka ‘impor. Permohonan pembetulan_sebagaimana imaksud pada ayat (1) diajukean secara terulis dengan menggunakan format yang tercantum alam Lampiran Huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.04/2018 tentang tentang PerubahanPeraturan —Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.04/2016. tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman , dan

Anda mungkin juga menyukai