Konsep Keselamatan Pasien
Konsep Keselamatan Pasien
rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman meliputi asesmen resiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien. Pelaporan dan analisa insiden, kemampuan belajar dari
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
dirumah sakit, maka standar keselamatan pasien dalam rumah sakit sangatlah
a. Hak Pasien
syarat untuk diterapkan di semua rumah sakit yang diakreditasi oleh komisi
mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solution dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite keselamatan Pasien Rumah Sakit
(6)
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commision International (JCI) . Enam
bisa terjadi pada pasien yang dalam keadaan terbius / tersedasi, mengalami
disorientasi, tidak sadar, bertukar tempat tidur / kamar / lokasi rumah sakit,
Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat dan lengkap, jelas dan
kebanyakan terjadi pada saat perintah diberikan secara lisan atau melalui
event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan
mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Soun
kalium klorida 2 meq/ml atau lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih
pekat dari 0.9%, dan magnesium sulfat = 50% atau lebih pekat). Cara yang
Kesalahan ini adalah akibat dari komunikasi yang tidak efektif atau
yang tidak adekuat antara tim bedah, kurang / tidak melibatkan pasien di
dalam penandaan lokasi (Site marking), dan tidak ada prosedur untuk
verifikasi lokasi operasi. Disamping itu, asesmen pasien yang tidak adekuat,
penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat, budaya yang tidak mendukung
dengan tulisan tangan yang tidak dapat dibaca dan pemakaian singkatan
Penandaan yang digunakan oleh rumah sakit harus konsisten dan harus
dibuat oleh operator / orang yang akan melakukan tindakan, dilaksanakan saat
pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat
disayat. Penandaan lokasi operasi dilakukan pada semua kasus termasuk sisi
(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multipel leel
(tulang belakang).
Infeksi yang dijumpai biasanya adalah infeksi saluran kemih, infeksi pada
pusat dari eliminasi infeksi tersebut dan infeksi-infeksi lain adalah cuci tangan
pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cidera bila
sampai jatuh. Evaluasi tersebut dilihat dari aspek riwayat jatuh, obat dan
telaah terhadap kosumsi alkohol, gaya jalan dan keseimbangan, serta alat
bantu berjalan yang digunakan oleh pasien. Program evaluasi tersebut haruslah
dan sehat kembali merupakan tujuan dari sakitnya merupakan tujuan dari rumah
Kenyataan masih adanya pasien yang menjadi korban adverse evens (AEs)
atau kejadian tidak diharapkan (KTD) yang berdampak negatif dan berakibat fatal
pada pasien maka dalam pencapaian tujuan keselamatan pasien, perlu adanya
dengan tujuan untuk membedakan dengan orang lain. Keadaan yang dapat
sadar sepenuhnya, bertukar tepat tidur, kamar, lokasi didalam rumah sakit,
a. Mengetahui wajah secara umum, membandingkan foto yang tertera pada tanda
Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan identifkasi pasien adalah pasien
pengobatan serta keamanan dan keselamatan pasien yang menjadi fokus utama (6).
Dalam instrumen akreditasi rumah sakit dijelaskan bahwa tujuan dari sasaran
atau pengobatan.
a. Rumah sakit harus mempunyai sistem organisasi tentang Patient Safety yang
yang berbeda.
identifikasi.
7) Mendorong pelabelan yang digunakan untuk pemeriksaan darah dan
spesimen lain.
identifikasi pasien.
c. Mendidik pasien tentang pentingnya identifikasi yang benar dengan cara yang
pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis atau pemberian
identifikasi seorang pasien yang meliputi nama pasien, nomor rekam medis,
tanggal lahir, gelang identitas pasien dengan bar-code dan lain-lain. Dilarang
(KARS) yaitu :
pemeriksaan klinis