Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MINI RISET
Ditulis Oleh:
banyak sekali kekurangan. Penyusunan mini riset ini tidak akan dapat terselesaikan
tanpa dukungan dari banyak pihak, maka dengan segala kerendahan dan ketulusan
hati penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. (H.C.). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang
semakin berkualitas.
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan
4. Ibu Effriyanti, S.E., Ak., M.Si, CA., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi
ii
5. Ibu Nisak Ruwah Ibnatur Husnul, S.pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu pada
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi S1 Akuntansi yang
7. Bapak dan Ibu jajaran staf Universitas Pamulang terkhusus staf akuntansi.
9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran mini riset ini yang tidak bisa
disebutkan satu per satu. Terimakasih atas dorongan, motivasi, bantuan, dan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan mini riset ini masih jauh dari
yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Penulis berharap mini riset ini dapat berguna bagi para
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III METODELOGI PENELITIAN……………………………………….................22
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….35
v
BAB I
PENDAHULUAN
perkembangan zaman yang semakin modern seperti saat ini. Sektor industri
pertumbuhan yang positif, sangat cepat dan akan selalu ada karena merupakan salah
satu kebutuhan pokok. Industri makanan dan minuman masih menjadi cabang yang
Indonesia. Bisnis makanan dan minuman adalah salah satu usaha yang tidak akan
pernah habis karena kebutuhan akan makanan dan minuman merupakan kebutuhan
tetapi permintaan makanan dan minuman selalu meningkat karena konsumen akan
lainnya.
pendapatan suatu negara dan dinilai mampu menjadi instrument yang berperan
1
makanan dan minuman dapat bertahan karena tidak bergantung pada bahan baku
impor dan lebih banyak menggunakan bahan baku domestik. Selain itu kebutuhan
akan makanan dan minuman dalam kebutuhan sehari-hari begitu besar dan
mengorbankan semua sumber daya yang dimiliki perusahaan merupakan hasil yang
harus dicapai dari kinerja suatu perusahaan. Kondisi perusahaan yang baik dapat
tujuan perusahaan.
kondisi apapun, dan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam memenuhi
perusahaan. Oleh sebab itu sangat penting untuk melihat kinerja keuangan
perusahaan.
pertumbuhan potensi perkembangan yang baik bagi suatu perusahaan, Untuk dapat
berkembang dan bertahan dalam persaingan ekonomi yang ketat, perusahaan harus
2
mensejahterakan pemilik dan karyawannya. Oleh karena itu, manajemen
perusahaan harus mampu memnuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya
analisis rasio keuangan. Menurut Warsidi dan Bambang dalam Fahmi (2014)
Analisis rasio keuangan salah satunya dengan menggunakan rasio keuntungan atau
rasio profitabilitas.
mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.
Harahap (2010)
perusahaan. Dalam penelitian menurut Kasmir (2019, hal. 201), menyatakan bahwa
(ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM), gross profit margin
(GPM). Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on assets (ROA)
3
Pentingnya return on assets bagi investor yaitu sebagai salah satu tolak ukur
setiap periode, perusahaan pasti mendapatkan laba yang berbeda-beda dari periode
perusahaan pada setiap periodenya. Hal ini terjadi pada beberapa perusahaan
periodenya.
Dalam penelitian ini, dari 30 kelompok perusahaan sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang akan dijadikan sampel
Tabel 1.1
Perkembangan Return on Assets Sub Sektor Makanan dan Minuman
Periode 2015-2019
4
Rata-rata 7,87% 9,02% 7,14% 7,36% 10,17%
Sumber: Data diolah dari laporan keuangan sub sektor makanan dan minuman di
BEI
keseluruhan pada sepuluh perusahaan. Dimana rata-rata tertinggi terjadi pada tahun
2019. Sedangkan rata-rata ROA terendah terjadi pada tahun 2017. Pada tahun 2015
dari rata-rata ROA sebesar 7,87%, posisi tertinggi yaitu PT. Ultra Jaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. Sedangkan pada tahun 2016 memiliki rata-rata
ROA sebesar 9,02% sehingga naik sebesar 12,75%, posisi tertinggi yaitu PT.
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. Kemudian pada tahun 2017 rata-rata ROA sebesar
7,14% sehingga menurun sebesar -26,33%, Posisi tertinggi yaitu PT. Ultra Jaya
Milk Industry & Trading Company Tbk. Dan pada tahun 2018 rata-rat ROA sebesar
7,36% sehingga meningkat sebesar 3,08%, posisi tertinggi yaitu PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. Kemudian pada tahun 2019 rata-rata ROA sebesar 10,17%
sehingga naik sebesar 38,18%, posisi tertinggi yaitu PT. Ultra Jaya Milk Industry
& Trading Company Tbk. Dan posisi terendah selama lima tahun terakhir yaitu PT.
kinerjanya. Selain itu terjadi karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
leverage.
Berikut ini data mengenai CR fan DER pada perusahaan sub sektor
5
Tabel 1.2
Rata-rata Perbandingan CR (%) & DER (%)
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
Periode 2015-2019
Tahun
No Rasio
2015 2016 2017 2018 2019
1 CR 198,17 217,63 211,05 242,19 253,27
2 DER 111,26 87,71 80,63 77,8 62,76
Sumber: Laporan Keuangan di BEI (data diolah).
setiap tahunnya. Variabel tertinggi CR terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar
242,19%, sedangkan CR terendah pada tahun 2015 yaitu sebesar 198,17%. Variabel
DER tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 111,26%, sedangkan DER
Rasio likuiditas dalam penelitian ini menggunakan current ratio. Menurut Kasmir
(2013) meyatakan bahwa current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Menurut Hery (2018, hal. 152) Semakin
rendah nilai current ratio, maka akan menunjukan perusahaan tersebut memiliki
asset lancer atau modal kerja yang sedikit untuk melunasi kewajiban jangka
6
jangka pendeknya maka dapat dikenakan beban tambahan atas kewajibannya
sendiri, (Kasmir 2019). Rasio leverage dalam penelitian ini menggunakan debt to
equity ratio. Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
utang dengan ekuitas, (Kasmir 2013). Memberikan pinjaman kepada debitor yang
memiliki tingkat debt to equity ratio yang tinggi menimbulkan konsekuensi bagi
kreditor untuk menanggung risiko yang besar pada saat debitor mengalami
kegagalan dalam hal keuangan (Hery 2018). Dengan demikian jika perusahaan
menimbulkan risiko keuangan yang besar. Selain itu tingkat profitabilitas akan
menurun karena dari kewajiban tersebut memiliki beban bunga yang harus
ratio terhadap return on assets masih mengalami perbedaan pada hasil penelitian.
7
Tabel 1.3
Research Gap
Variabel X
Nama Debt to Equity Variabel Y
Current Ratio
Ratio
Melinda A
Negatif Negatif Return on Assets
(2011)
Darminto
& Fuadati Negatif Positif Return on Assets
(2020)
Raditya
Jatismara Negatif Negatif Return on Assets
(2011)
Eri A.
putra, dkk Negatif Negatif Return on Assets
(2020)
Barus &
Leliani Positif Positif Return on Assets
(2013)
Sumber: Diolah
research gap untuk variabel yang mempengaruhi return on assets yaitu, penelitian
negatif dan signifikan terhadap return on assets, debt to equity ratio berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap return on assets. Sedangkan dari penlitian Darminto
& Fuadati (2020) menunjukkan bahwa current assets berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap return on assets, debt to equity ratio berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return on assets. Lain halnya dengan penelitian Barus & Leliani
(2013) menunjukkan bahwa current assets berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap return on assets, debt to equity ratio berpengaruh positif dan tidak
8
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan Malka peneliti
mebuat suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Current Ratio dan Debt to
2015-2019”.
3. Apakah ada pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap
Return On Assets?
Assets
9
1.4 Manfaat Penelitian
10
dalam bidang yang sama dengan pendekatan dan ruang lingkup yang
berbeda.
Proposal mini riset ini terdiri dari tiga bab yang tersusun secara sistematis.
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
yang sedang dilakukan atau temuan-temuan ilmiah dari buku ilmiah, jurnal,
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan. Dengan demikian jika ROA tinggi maka akan menjadi sinyal
yang baik bagi investor, karena dengan ROA yang tinggi maka kinerja
12
2.1.3 Perhitungan Return on Assets
Rasio ini dihitung dengan cara membagi laba bersih terhadap total
Laba Bersih
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = × 100%
Total Asset
tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan setiap rupiah dana yang
atas aset dapat diartikan semakin rendah pula jumlah laba bersih yang
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total (Hery, 2018).
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan atau seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia
rasio ini dapat dibuat dalam bentuk beberapa kali atau dalam bentuk
presentasi.
13
Selanjutnya menurut Hery (2018) rasio lancar merupakan rasio yang
jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan memanfaatkan total aset
Aset Lancar
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
Kewajiban Lancar
perusahaan baik. Hal ini dapat terjadi karena kas tidak digunakan dengan
baik (Kasmir, 2019). Menurut Hery (2018) standar rasio lancar yang baik
adalah 200% atau 2:1. Besaran rasio ini sering dianggap sebagai ukuran
yang baik bagi tingkat likuiditas suatu perusahaan. Artinya, dengan hasil
perhitungan rasio sebesar itu, perusahaan berada dalam posisi aman untuk
jangka pendek. Namun perlu dicatat bahwa standar tersebut tidaklah mutlak
14
2.1.6 Debt to Equity Ratio
dana oleh pemegang saham kepada pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio
pemegang saham.
ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur utang dengan ekuitas.
Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang termasuk
disimpulkan bahwa debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk
Menurut Hery (2018) rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat
Total Utang
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
Total Modal
Rendahnya hasil DER akan perlindungan yang semakin besar bagi kreditur
15
sehingga DER yang rendah umumnya lebih disukai serta dianggap baik oleh
menjelaskan bahwa semakin tinggi dabt to equity ratio berarti semakin kecil
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
16
menunjukkan bahwa
Current Ratio, total Asset
Turnover dan Debt to
Asset Ratio berpengaruh
positip dan signifikan
terhadap Return On Asset.
3 Marinus Gea, Pengaruh Current Variabel Current Ratio secara
Jamaludin Ratio Dan Debt To Independen parsial tidak berpengaruh
Vol 1, No 01 Equity Ratio Current dan tidak signifikan
(2021) Terhadap Return On Ratio Dan terhadap Return On Asset.
Asset Pada PT Debt To Debt To Equity Ratio
Hanjaya Mandala Equity Ratio secara parsial tidak
Soemporna Tbk Dependen berpengaruh dan tidak
Periode 2010-2019 Return on signifikan terhadap
Assets Return On Asset. Secara
simultan Current Ratio
dan Debt To Equity Ratio
tidak berpengaruh dan
tidak signifikan terhadap
Return On Asset.
4 Rina Pengaruh Current Variabel Current Ratio tidak
Dameria Ratio Dan Harga Independen berpengaruh terhadap
Napitupulu Saham Terhadap Current Return On Assets. Harga
Vol 5 No 1
Return on Assets Ratio Dan Saham berpengaruh
(2021)
e-ISSN: Pada Perusahaan Sub Harga Saham terhadap Return On
2598-8719 Sektor Food And Dependen Assets. Current Ratio dan
p-ISSN: Beverage Yang Return on Harga Saham secara
2598-8700 Terdaftar Di Bursa Assets bersama - sama
Efek Indonesia mempunyai pengaruh
signifikan terhadap
Return On Assets.
17
size berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
Return on Assets. Namun
Rasio Saat Ini tidak
berpengaruh dan tidak
signifikan terhadap
Return on Assets.
secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis perlu
penelitian ada variabel moderator, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel
itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya
dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap
hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.
secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar
18
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
Current Ratio
(X1)
Return On Assets
baik bagi kreditor jangka yang artinya setiap saat perusahaan memiliki
assets.
19
perusahaan. Jika nilai debt to equity ratio tinggi maka keuntungan akan
menurun atau sebaliknya. karena tingkat hutang yang tinggi, berarti beban
kewajibannya jika dikaitkan dengan harta atau aset atau modal perusahaan
jawaban atau dugaan sementara yang belum pasti untuk memberikan gambaran
H3: Current Ratio dan Debt to Equity Ratio secara sumultan terhadap
Return On Assets
20
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
(2019) menyatakan bahwa data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dalam
bentuk angka dan dapat dianalisis dengan cara atau teknik-teknik yang jawabannya
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
peneliti akan menggunakan data yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia
Waktu yang digunakan penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2021
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari
22
kesimpulannya. Adapun dua jenis penelitian ini menggunakan dua variabel
independen atau variabel bebas dan satu variabel dependen atau variable terikat.
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dikarenakan adanya variabel bebas
variabel dependen atau variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Return on Assets.
digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio dan debt to equity ratio.
Tabel 3.1
Skala Pengukuran
Variabel Definisi Indikator Skala
Penelitian
Return on Rasio yang digunakan
Assets untuk mengukur tingkat Laba Bersih Rasio
(Y) kembalian investasi yang × 100%
Total Asset
telah digunakan
perusahaan dengan Kasmir (2019)
menggunakan seluruh
dana (aktiva) yang
dimilikinya. (Prastowo,
2015)
Current Rasio untuk mengukur
Ratio kemampuan perusahaan Aset Lancar Rasio
(X1) dalam membayar × 100%
Kewajiban Lancar
23
kewajiban jangka
pendek atau utang yang Hery (2018)
segera jatuh tempo pada
saat ditagih secara
keseluruhan. (Kasmir,
2017)
Debt to Rasio yang digunakan
Equity untuk menunjukkan Total Utang Rasio
Ratio perbandingan utang dan × 100%
Total Modal
(X2) ekuitas perusahaan.
(Murhadi, 2015) Hery (2018)
3.4.1 Populasi
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
adalah suatu objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas
perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
24
Tabel 3.2
Daftar Populasi Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
No Kode Nama Perusahaan
3.4.2 Sampel
25
merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel
berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Pengambilan Sampel
Kriteria Jumlah
Perusahaan
Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang 30
terdaftar di BEI periode 2015-2019
Perusahaan yang mempublikasikan lapotan keuangan 18
secara lengkap pada periode 2015-2019
Perusahaan yang memiliki return on assets maksimal 10
20%
Jumlah sampel 10
Sumber: www.idx.co.id
memenuhi kriteria selama penelitian dari tahun 2015-2019. Berikut ini data
Tabel 3.4
Daftar Sampel Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
No Kode Nama Perusahaan
1. ADES Akasha Wira International Tbk
2. BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk
3. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
4. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
5. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
6. MYOR Mayora Indah Tbk
7. ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
8. SKLT Sekar Laut Tbk
9. STTP Siantar Top Tbk
10. ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
26
3.5 Teknik Pengumpulan Data
dokumen.
konsep-konsep dari sejumlah literatur baik buku, jurnal, majalah, koran atau
karya tulis lainnya yang relevan dengan topik fokus atau variabel penelitian.
27
yang dilakukan. Adapun untuk memecahkan masalah dalam penelitian yang
berkaitan dengan current ratio dan debt to equity ratio yang bersumber dari
dari laporan keuangan perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang
2015-2019.
kegiatan setelah data dari semua responden atau sumber data lain yang
terkumpul. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
bentuk hubungan antara satu variabel atau lebih dan juga untuk
1. Uji Normalitas
28
normal. Model regresi yang baik adalah memiliki data berdistribusi
normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah
normalitas.
hipotesis:
29
atas 0,05 maka Ha ditolak yang berarti variabel terdistribusi secara
2. Uji Multikolinearitas
ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t tabel. Hal
model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance
variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai
adalah untuk nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF diatas angka 10.
3. Uji Heteroskedastisitas
30
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap,
tersebut tidak terdapat pola tertentu yang teratur dan data tersebut
terdapat heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
31
Durbin-Wat son. Nilai statistik dari uji Durbin-Watson yang lebih
𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝑒
Keterangan:
Y = Return on Assets
X1 = Current Ratio
α = Konstanta
e = error term
32
Menurut Ghozali dan Ratmono (2017) menyatakan bahwa
perhitungan statistik secara signifikan apabila nilai uji statistik nya berada
signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho tidak
dapat ditolak.
dependen.
Dalam pengujian statistika diketahui jika nilai hitung t > nilai t tabel
33
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya
seberapa besar variabel independen yaitu current ratio dan debt to equity
34
DAFTAR PUSTAKA
Saragih, J. L. (2021). Pengaruh Current Ratio, Total Assets Turn Over, Dan Debt
To Assets Ratio Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Makanan dan
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. JRAK – Vol. 7 No.1,
Maret 2021.
Gea, M., Jamaludin. (2021). Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio
Terhadap Return On Asset Pada PT Hanjaya Mandala Soemporna Tbk
Periode 2010-2019. Vol 1, No.01 (2021).
Chandra, A., Wijaya, F., Angelia., & H. K. (2020). Pengaruh Debt To Equity
Ratio, Total Assets Turnover, Firm Size, Dan Current Ratio Terhadap
Return On Assets. Jurnal Akuntansi, Keuangan, dan Manjemen (Jakman)
Vol 2, No 1, 2020, 57-69
35