Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Keselamatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya untuk menjamin

keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya
menuju masyarakat yang adil dan sejahtera. Sasaran K3 adalah sebagai berikut : • Melindungi para
pekerja dan orang lainnya di tempat kerja ( formal maupun informal ) • Manjamin setiap sumber
produksi di pakai secara aman dan efisien • Menjamin proses produksi berjalan lancar

3. Peraturan Perundang undangan tentang K3 UU yang berkaitan langsung dengan keselamtan dan
kesehatan kerja antara lain sebagai berikut : • UUD 1945 pasal 27 ayat 2 • UU no. 13 tahun 2003 • UU
no. 1 tahun 1970

4. Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja juga diartikan sebagai kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau
suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses aktivitas
kerja. Lalu Husni secara lebih jauh mengklasifikasikan ada empat faktor penyebab kecelakaan kerja
yaitu: 1. Faktor manusia 2. Faktor material atau peralatannya 3. Faktor sumber bahaya 4. Faktor
lingkungan kerja yang tidak sehat

5. Solusi Mengatasi Kecelakaan Kerja 1. Tata ruang kerja yang baik adalah tata ruang kerja yang dapat
mencegah timbulnya gangguan keamanan dan keselamatan kerja bagi semua orang di dalamnya. 2.
Kaleng-kaleng yang mudah bocor atau terbakar harus ditempatkan di tempat yang tidak beresiko
kebocoran. 3. Pakaian kerja sebaiknya tidak terlalu ketat dan tidak pula terlalu longgar. 4. Alat pelindung
diri dapat berupa kaca mata, masker, sepatu atau sarung tangan. 5. Lingkungan kerja meliputi faktor
udara, suara, cahaya dan warna.

6. Tindakan Menghindari Kecelakaan Kerja 1. Dibuatnya peraturan yang mewajibkan bagi setiap
perusahaan untuk memilki standarisasi yang berkaitan dengan keselamatan karyawan, perencanaan,
dan sebagainya. 2. Adanya pengawas yang dapat melakukan pengawasan. 3. Dilakukan penelitian yang
bersifat teknis. 4. Dilakukan penelitian psikologis tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan 5. Mengikutsertakan semua pihak yang berada dalam perusahaaan ke dalam
asuransi.

7. Bahaya Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi untuk mencelakakan kepada
manusia atau sakit penyakit. Berikut ini adalah jenis jenis potensi bahaya : • Bahaya fisik • Bahaya kimia
• Bahaya elektrik • Bahaya mekanis • Bahaya biologis • Bahaya ergonomik • Bahaya Psikologis

8. Insiden Insiden adalah kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang menyebabkan kecelakaan
atau sakit penyakit terlepas dari seberapa parahnay dampak kecelakaan tersebut seperti hampir
melukai, terluka atau mengakibatkan kematian. Job Safety Analysis (JSA) Job safety analysis yaitu analisis
pekerjaan yang dilakukan sebelum pekerjaan di mulai berkaitan dengan bahaya yan terkandung dalam
pekerjaan. Tujuan JSA adalah menemukan potensi bahaya pada setiap tahapan rangkaian proses
pekerjaan dan berusaha untuk menghilangkannya. Langkah langkah dalam melakukan JSA adalah
sebagai berikut : • Menguraikan aktivitas pekerjaan menjadi tugas tugas atau uraian tahapan pekerjaan
beserta alat yang di gunakan. • Mengidentifikasikan potensi bahaya yang mungkin ada, dampak yang di
akibatkan serta kemungkinan atau frekuensi insiden yang ernah terjadi. • Menenetapkan tindakan
untuk mengendalikan bahaya atau menghilangkannya sama sekali.
9. Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
tempat kerja. Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/ buruh di tempat kerja sesuai dengan
standar nasional Indonesia.

10. Stress • Pengertian stres secara khusus yaitu: stres adalah suatu keadaan yang bersifat internal, yang
bisa disebabkan oleh tuntutan fisik (badan), atau lingkungan, dan situasi sosial, yang berpotensi merusak
dan tidak terkontrol. • Faktor-faktor yang dapat menimbulkan stres disebut stresor. Stresor dibedakan
atas 3 golongan yaitu : 1. Stresor

Anda mungkin juga menyukai