Anda di halaman 1dari 3

1.

A) Ya mendengarkan lebih sulit daripada berbicara Misalnya, ketika


berhadapan dengan seseorang yang ingin berbagi masalah dan
pengalamannya, lebih sulit untuk mendengarkan daripada mengatakannya
karena tidak dapat berkonsentrasi pada dialog. Jadi, perlu tahu bagaimana
harus bisa merasa nyaman saat berada di sana. Berbicara tentang masalah
dan pengalamannya, selalu menjawab, memberikan kritik dan saran
lainnya, dapat membantu menyelesaikan masalah. Ada beberapa factor
mengapa mendengarkan lebih sulit daripada berbicara yaitu : Pertama
Tidak memiliki minat untuk mendengarkan karena seseorang cenderung
ingin mendengarkan hal-hal yang diinginkan saja dan sesuai kebutuhan,
kedua kurangnya konsentrasi dan perhatian mungkin yang berasal dari
bising kendaraan sekitar atau lainnya, ketiga sikap tak sabar dan cepat
menilai karena sibuk dengan urusannya sendiri dan selalu menduga duga
isi pembicaraan terlebih dulu, keempat merasa sulit beradaptasi dalam
gaya pembicaraan orang lain dan yang kelima tempat dan waktu yang
salah karena mungkin saja dilakukan ditempat umum dimana banyak
orang disekitar dan pada malam hari saat tenaga sudah lelah dan
mengantuk.
B) Solusi nya Saat kita diajak seseorang untuk bercerita yaitu kita
menentukan waktu dan tempat senyaman dan serileks mungkin, dengarkan
dengan baik lalu merespon dengan mengajukan pertanyaan dan jangan
berasumtif terlebih dahulu, selalu focus dan tidak melihat handphone dan
yang terpenting menggunakan Bahasa tubuh yang positif.
2. Ya menurut saya orang yang seumur hidupnya tidak pernah mendengarkan
kata-kata orang atau pendapat orang lain mereka tumbuh menjadi pribadi
yang tertutup, lalu ilmu serta wawasannya pun tidak berkembang mungkin
berkembang jika mereka selalu rajin membaca dan mencari informasi
sendiri tetapi terbatas karena tidak mau bertukar pikiran dengan orang lain,
tidak membutuhkan orang lain maka rentan untuk melakukan kesalahan
karena tidak mau bertanya dengan orang lain, selalu menganggap dirinya
benar padahal salah yang membuat dirinya malu dan selalu dijauhi oleh
orang lain karena terlalu sering memberikan saran tetapi diabaikan padahal
saran tersebut untuk kebaikannya. Dan yang terpenting bahwa manusia
adalah makhluk social yang saling membutuhkan satu sama lain.
4. Ciri – Ciri terjadinya dialog yaitu :
1. Selalu dilakukan oleh 2 orang atau lebih,
2. Terdapat Tanya jawab yang mengandung unsur 5W+1H,
3. Dialog berisi berbagai macam topik atau pembicaraan yang dilakukan
dengan struktur ataupun spontan,
4. Dialog dilakukan secara langsung (bertatap muka) ataupun tidak langsung
(via media social dan telepon),
5. Pelaku dalam dialog biasanya ada yang pro dan ada yang kontra
6. Serta dibawakan dengan emosi dan perasaan yang terkandung dalam
sebuah dialog.
5. Ya itu termasuk salah satu menjadi orang bijaksana , tetapi saya tidak
setuju jika hanya itu saja yang dijadikan prinsip untuk menjadi orang bijaksana
karna ada banyak factor untuk menjadi orang bijaksana diantaranya yaitu (a)
kondisi spiritual-moral harus kuat ( contohnya : bertakwa, religius/beriman,
saleh, tawakal) karena landasan iman yang kuat yang paling terpenting untuk
menjadi orang bijaksana , (b) kemampuan hubungan antar manusia (murah
hati, mau berkorban, penyayang pada semua, tulus ikhlas,
mengayomi/melindungi, pemaaf, penuh pengertian) agar orang lain pun dapat
memandang kita dengan baik, (c) kemampuan menilai dan mengambil
keputusan (lebih memperhatikan kepentingan orang banyak daripada
kepentingan pribadi, mampu memutuskan secara tepat, adil) dari sikap ini lah
seseorang menganggap kita sebagai orang yang bijaksana, (d) kondisi personal
(bertanggungjawab, konsekuen, percaya diri) sikap inilah yang membuat kita
agar disegani oleh orang lain, dan (e) kemampuan khusus/istimewa
(cerdas/kompeten, berpengetahuan dan berwawasan luas, berempati) agar
selalu menyeimbangkan antara diri kita dan orang lain.
REFERENSI
Astuti, Desy Sri,dkk. 2017. Analisis Kompetensi Siswa Dalam Menguasai
Pemahaman Mendengarkan. Jurnal Edukasi. Pontianak : IKIP PGRI.
Vol. 15, No. 1
Tarigan, Henry Guntur. (2015). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung : Angkasa.

https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-38854321
https://saintif.com/dialog-adalah/
https://lifestyle.bisnis.com/read/20190107/219/875980/8-cara-hidup-lebih-
bijaksana

Anda mungkin juga menyukai