Anda di halaman 1dari 16

(koordinator pak adib)

PENGEMBANGAN BASIC SCIENCES


UNIVERSITAS AIRLANGGA-BHMN

UNIVERSITAS AIRLANGGA – BHMN


2008
Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah, dan komitmen serta peranserta seluruh
fihak terkait yang terlibat dalam proses penyusunan, maka dokumen pengembangan
Basic Sciences atau ilmu-ilmu dasar di lingkungan Unair-BHMN dapat diselesaikan
dengan baik. Dokumen ini digunakan sebagai dasar pengelolaan dan pengembangan
ilmu-ilmu dasar bagi mahasiswa Unair pada semua program studi yang ada, guna
melaksanakan misi Unair, serta upaya mewujudkan visi Unair yaitu kemandirian,
akademik unggul, inovasi berdasar moral agama. Disamping itu juga, untuk
mengimplementasikan tujuan dan fungsi pendidikan nasional di Unair, sehingga setiap
lulusan Unair dalam berbagai jalur dan jenjang pendidikan dapat menerapkan ilmu
pengetahuan atau kompetensi dasar yang harus dimilikinya, sebelum melaksanakan
aplikasi ilmu, teknologi dan seni yang telah diperolehnya , pada masyarakat secara luas
dan berkelanjutan.

Buku perdoman pengembangan basics scioence Uiniversitas Airlangga ini dimaksudkan


untuk menjadi panduan bagi penyelenggaraan proses pembelajaran ilmu-ilmu dasar pada
Universitas yang wajib diketahui atau dikuasai oleh setiap mahasiswa Universitas
Airlangga, agar pengetahuan dasar ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan
keilmuan selanjutnya maupun digunakan sebagai bekal dasar ketrampilan hidup.
Pendekatan holistik dalam pendidikan Basic sciences, dimaksudkan agar para mahasiswa
mengenal dan mulai terbiasa melakukan pendekatan studi yang bersifat multidisiplin atau
interdisiplin, walaupun tetap berada pada monodisiplin ilmu yang ditekuninya. Demikian
pula pendekatan kurikulum major dan minor, juga dapat digunakan dengan semakin
berkembangnya ilmu dan interaksi cabang ilmu yang terkait.. Dengan demikian
wawasan, sintesis dan integrasi dari berbagai komponen cabang keilmuan yang meluas
akan dapat mudah dimengerti, karena falsafah dasar keilmuan dan kerangka
makro/pohon keilmuan sudah diketahui. Adanya dukungan kebijakan dan payung hukum
diperlukan, sebagai bentuk komitmen dasar untuk pengembangan ilmu-ilmu dasar di
Unair. Upaya penguatan fondasi dasar keilmuan dan ketrampilan hidup yang
diformulasikan dalam Pengembangan Basic Sciences Unair ini akan sangat bermanfaat
bagi mahasiswa/calon lulusan Unair , terutama dalam menghadapi dinamika perubahan
cepat yang membutuhkan kemampuan adaptasi dan responsibilitas yang tinggi.

Semoga Pedoman ini bermanfaat dan dapat dilaksanakan dengan prinsip perbaikan
berkelanjutan. Pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan basic sciences di Unair masih
membutuhkan kontribusi semua fihak dalam waktu yang cukup lama. Terima kasih atas
perhatian dan dukungannya.

Surabaya, akhir Februari 2008


Tim Penyusun PBS Unair /
Ketua TPB

HA LATIEF BURHAN
Sambutan Rektor
Universitas Airlangga-BHMN

Assalamualaikum wr. wb

Dalam rangka meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan Universitas Airlangga,


berdasar tonggak keberhasilan yang telah ditetapkan, kita membutuhkan inovasi dan
kreativitas dalam mengimplementasikan kegiatan program agar mermiliki daya dan hasil
guna yang semakin baik. Sebagai Universitas yang memiliki visi dan wawasan ke depan,
maka pelaksanaan misi dan penerapan program membutuhkan sumberdaya manusia yang
andal dan kompeten baik dari tenaga pendidik maupin tenaga kependidikan., di samping
tersedianya anggaran . Kesatuan pola fikir dan gerak sumberdaya manusia yang amanah
dan ketersediaan infrastruktur akademik yang baik, akan dapat mendorong terus
kemajuan dan reformasi di Universitas Airlangga, terutama dalam mencapai misi untuk
mewujudkan visi Unair yaitu kemandirian, akademik unggul, inovasi yang berdasar
moral agama.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan hidup.bagi mahasiswa Unair merupakan


target yang harus dimiliki oleh setiap lulusan, dan untuk itu perawatan programnya harus
dimulai sejak awal proses pendidikan, dan juga merupakan pelengkap dari penjaminan
mutu akademik . maupun kualitas pendidikan tinggi. Oleh karena itu upaya reformulasi
kegiatan pendidikan dasar yang bersifat komprehensif atau terintegrasi di tingkat
Universitas, yang telah dilaksanakan oleh Unair dalam bentuk Mata Kuliah Umum
(MKU) maupun Tingkat Persiapan Bersama (TPB), perlu ditingkatkan peran dan
kompetensinya dalam satuan organisasi lain, yang sesuai dengan AD/ART Unair BHMN.
Gagasan ini perlu diapresiasi oleh semua Program studi yang ada, para pimpinan
Departemen maupun Fakultas se Unair, sebagai salah satu bentuk untuk mewujudkan
integrasi mata kuliah yang berbasis wawasan kebangsaan, keagamaan, ketrampilan,
kepribadian dan etika/moral, yang dapat mencerminkan visi moral agama dan inovasi,

Atas nama pimpinan Unair saya menyampaikan terima kasih kepada semua fihak yang
terkait, atas tersusunnya buku Pengembangan Basic Sciences di Unair, yang dipakai
sebagai dasar rujukan dalam pelaksanaan program/kegiatan pendidikan dasar di Unair.
Semoga penyelenggaraan akademik di Unair yang bermotto ‘Excelence with morality’
akan semakin maju, berkualitas dan mencapai standar pendidikan nasional maupun
internasional, dalam rangka mewujudkan visi Unair dan pendidikan nasional

Wassalamualaikum wr. wb
Surabaya, 25 Februari 2008
Rektor,

Prof.Dr. FASICH
DAFTAR ISI

- Pengantar
- Sambutan Rektor Unair
- Daftar Isi
- Daftar Lampiran

Bab I PENDAHULUAN (pak latif)

Bab II DASAR HUKUM (pak saikhu)

Bab III KOMPETENSI DASAR (p. Hery)

Bab IV PENGEMBANGAN ILMU, TEKNOLOGI DAN SENI (pak herry)

Bab V PEMBELAJARAN BASIC SCIENCES


A. Pengembangan Sains dan Matematika (P. hery p. khusnul)
B. Pengembangan Jati Diri Bangsa (P. adib)
C. Pengembangan Soft Skill (P. list)
D. Pengembangan Kepribadian dan Moral Agama (bu udji)

Bab VI KELEMBAGAAN (sudah ada)

Bab VII KURIKULUM BASIC SCIENCES (P. Ajar)

Bab VIII PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (P. List dan P. Adib )

Bab IX PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN PENDIDIKAN (roadmap)

Bab X RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUNAN (Bu udji dan


P. saikhu)

Bab XI PENUTUP (P. Latief)

- Daftar Pustaka
- Lampiran-lampiran (include inti roadmap)
Bab I
PENDAHULUAN

Konstitusi dasar Negara Republik Indonesia mengamanatkan bahwa mencerdaskan


kehidupan bangsa merupakan tugas utama seluruh komponen bangsa dan negara,
sehingga Pemerintah bersama masyarakat harus dapat mengusahakan dan
menyelenggarakan pendidikan nasional yang dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, serta membentuk akhlaq mulia. Dalam
upaya membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera, maka memilih prioritas
pembangunan bidang ekonomi dan bidang pendidikan tidak dapat dikesampingkan
lagi. Oleh karena itu program bidang pendidikan diamanatkan harus dapat menjamin
pemerataan kesempatan, peningkatan mutu, relevansi, efisiensi, manajemen dalam
penyelenggaraan pendidikan, agar para peserta didik/mahasiswa dapat menghadapi
tantangan dan tuntutan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara . Di
samping itu, pendidikan keagamaan di Universitas juga berfungsi dalam
mempersiapkan mahasiswa/peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang
memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya. Rumusan tersebut di atas
juga sesuai dengan empat prinsip pilar pendidikan dari UNESCO yaitu ‘learning to
know, leraning to do, learning to live together, and learning to be’ (Unesco’s four
pillars of Education), dan pelaksanaan prinsip dasar tersebut membutuhkan strategi
dan implementasi yang terintegritasi pada semua level dan jalur pendidikan, yang
dapat dirumuskan dalam visi, misi, nilai dasar, tujuan, rencana strategis hingga
rencana program/kegiatan dalam penyelenggaraan pendidikan.

Dasar kebijakan pembangunan pendidikan nasional memuat visi Indonesia jangka


panjang guna membangun manusia seutuhnya, yang memiliki kapasitas dan mampu
mengaktualisasikan potensi-dimensi kemanusiaan yang memuat nilai-nilai dasar
/moral agama , baik sebagai masukan, proses, keluaran dan dampaknya dalam
kehidupan pribadi maupun masyarakat. Nilai dasar tersebut mempunyai ciri-ciri yaitu
amanah, motivasi/antuitas, visioner, keteladanan, mengilhami, meperdayakan,
mandiri, bertanggung jawab, peduli/empati, pembudayaan, akomitmen, taat asas,
akuntabel, bersinergi, dipercaya, produktif, responsif, aspiratif, inovatif, antisipatif,
adil, demokratis dan inklusif. Pengamalan nilai-nilai dasar tersebut pada hakekatnya
untuk mengembangkan agar mahasiswa/peserta didik dapat secara proaktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan,
pengendalian diri, berkepribadian, perilaku akhlaq mulia, serta ketrampilan hidup
yang diperlukan., dengan memanfaatkan seluruh sarana dan prasarana Universitas
yang ada, termasuk sumberdaya manusia dan keahlian dosen untuk konsultasi,
motivasi dan meluaskan wawasan.

Berdasar atas filosofi, konsepsi dan pemahaman tentang pendidikan tinggi tersebut di
atas, maka Universitas Airlangga-BHMN yang memiliki visi yaitu kemandirian,
akademik unggul, inovasi berdasar moral agama, harus mampu menterjemahkan sdan
mengimplementasikan fungsi dan tujuan pendidikan nasional dalam penyelenggaraan
Universitas Airlangga. Pengelolaan akademik harus berorientasi pada fungsi dan
tujuan pendidikan nasional, dengan demikian setiap mahasiswa Unair wajib dibekali
keilmuan dan ketrampilan hidup yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
bermasyarakat dan mengembangkan karier atau profesinya masa mendatang.
Universitas sebagai lembaga tinggi keilmuan, juga harus berperan sebagai kekuatan
intelektual dan moral bagi bangsa Indonesia, melalui pembentukan watak dan
karakter dasar para mahasiswa/peserta didik, agar menjadi manusia terbaik, yang
memilki jati diri dan ciri-ciri komitmen, konsistensi, kejujuran, penuh
gagasan/inovasi dalam ranga membangun kepercayaan , integritas diri dan
kepribadian yang amanah. Salah satu cara Unair untuk merespon tujuan pendidikan
nasional tersebut, dengan menyelenggarakan pendidikan dasar bagi seluruh
mahasiswa program studi yang ada, untuk menguasai basic sciences dan pelatihan
ketrampilan hidup, sebagai bekal hidup, dalam proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Komitmen
institusional ini perlu dirumuskan dalam naskah akademik sebagaimana uraian
tersebut di bawah ini. .

Bab II
DASAR HUKUM

- Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


- Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
- Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1954 tentang Pendirian Universitas
Airlangga
- Peraturan Pemerintah RI Nomor : 60 Tahun 1999 (L.N. Tahun 1990 Nomor 115)
tentang Pendidikan Tinggi
- Peraturan Pemerintah Nomor 30/2006 tentang Penetapan Universitas Airlangga
sebagai Badan Hukum Milik Negara
- Keputusan Presiden RI Nomor : 257/M Tahun 2001 tetang Pengangkatan Rektor
Universitas Airlangga
- Keputusan Mendikbud RI Nomor : 0442/0/1992 tentang statuta Universitas
Airlangga
- Keputusan Mendikbud RI Nomor : 0192/0/1992 jo Nomor : 0276/0/1996 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Airlangga
- Keputusan Mendikbud RI Nomor : 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
- Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-
rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi
- Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas Nomor 44/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-
rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat di
Perguruan Tinggi
- Peraturan Majelis Wali Amanat Nomor 01/P/MWA-UA/2006 tentang Anggaran
Rumah Tangga Universitas Airlangga
- Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor : 1851/JO3/PP/2005
tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Tingkat Persiapan Bersama (UPT-
TPB) Universitas Airlangga
Bab III
KOMPETENSI DASAR

Problem utama dalam pendidikan nasional adalah kualitas, baik dalam aspek
masukan, proses, dan lulusan dan dampaknya. Oleh karena itu, untuk memperoleh
kualitas pendidikan yang baik dan berkelanjutan dapat dimulai dengan peningkatan
kualitas dan kesejahteraan dosen, penyediaan infrastruktur pendidikan, dan dana
pendidikan yang kesemuanya dikelola dalam organisasi yang sehat, agar dapat
menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing bangsa. Model pengelolaan Universitas
yang berorientasi pada peningkatan kualitas tersebut, merupakan intisari dari unsur-unsur
akuntabilitas, akreditasi, evaluasi dan otonomi, yang dikenal sebagai Piramida Strategi
Pendidikan Nasional, dan sesuai dengan pokok sasaran yang diuraikan dalam Strategi
Jabngka Panjang Perdidikan Tinggi (HELTS) 2003-2010, dimana Perguruan Tinggi
diharapkan dapat mencapai kemampuan daya saing bangsa, otonomi/desentralisasi
pendidikan, dan kesehatan organisasi. Atas dasar itulah maka Renstra Universitas harus
mengarah pada tercapainya tonggak keberhasilan menjadi Universitas yang otonom,
berkualitas dan bertaraf internasional. , sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pimpinan
Unair dalam kebijakan program, tujuan dan sasaran program yang dirumuskan dalam 10
program utama Unair , yang termaktub dalam pidato Rektor Unair pada tanggal 9
November 2006 dalam Dies Natalis Unair ke 52.
Salah satu fondasi dasar yang harus dimiliki oleh Perguruan Tinggi yang
memproses peserta didik menjadi lulusan bermutu adalah penguasaan keilmuan yang
ditekuni dan ketrampilan hidup yang dapat diperolehnya selama studi atau menjadi
mahasiswa di Universitas. Untuk dapat menyelesaikan kurikulum dalam program studi
yang dipilih, mahasiswa diwajibkan untuk menguasai ilmu-ilmu dasar dan ketrampilan
hidup sebagai awal dan bekal untuk perngembangan kepribadian bila telah terjun dalam
komunitas sosial sesungguhnya. Proses pembelajaran dalam kehidupan kampus dapat
dianggap sebagai pelatihan dan pendidikan yang utuh, guna memahami dan dapat
memaknai arti hidup, target/tujuan hidup, idealisme, perjuangan yang keseluruhannya
dalam bingkai moral agama, untuk menjadi insan akhlaq mulia. Proses pendidikan dalat
dianggap berhasil apabila mahasiswa dapat memformulasikan keseimbangan antara
kecerdasan intelektual , emosional dan spritual, serta diekspresikan dalam perilaku ahklaq
mulia. Pada posisi inilah peran dan fungsi untuk penguasaan basic sciences bagi setiap
mahasiswa menjadi penting dan perlu, agar pendidikan multimakna dan sistem terbuka
dapat diwujudkan dalam realitas program pendidikan .
Program peningkatan mutu, relevansi dan daya saing dilaksanakan dalam bentuk
program layanan pendidikan tinggi secara otonom, melalui pemerataan dan perluasan
akses dan penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik. Melaksanakan relevansi
pendidikan tinggi yang bermutu untuk menciptakan daya saing bangsa harus merupakan
komitmen pimpinan Universitas yang dilaksanakan dalam bentuk program pendidikan
dasar/pengembangan basic sciences, dan pengalaman kemampuan berbagai program
ketrampilan hidup bagi mahasiswa.

Kurikulum Pendidikan TPB Universitas Airlangga

1. Pendidikan Program TPB merupakan fondasi bagi pendidikan selanjutnya dan


pengenalan cara-cara berfikir secara utuh (holistic approach), untuk membangun pola
berfikir yang sistematik, kreatif, kuantitatif dan kritis. Selain itu, Pendidikan TPB
juga merupakan pengenalan kepada kehidupan dan teknik belajar di perguruan tinggi,
khususnya di Universitas Airlangga.

2. Kurikulum pendidikan TPB disusun agar mahasiswa memiliki kemampuan


(kompetensi) sebagai berikut:
a. Memahami ilmu pengetahuan dasar sebagai landasan pokok bidang ilmu yang
akan dipelajari, serta yang dapat menumbuhkan budaya meneliti;
b. Menyadari tentang keterkaitan antara ilmu pengetahuan dasar yang akan
menunjang pemahaman bidang ilmu yang akan dipelajari, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap ilmu pengetahuan dasar;
c. Menyadari akan hakekat ketatalaksanaan dan pengelolaan alam lingkungan
dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi, serta memiliki daya apresiasi
terhadap kekayaan seni dan budaya nasional;
d. Berkomunikasi dengan baik yang dilandasi dengan kemampuan penalaran yang
baik;
e. Memiliki kesiapan untuk mengikuti pembelajaran lebih lanjut;
f. Mengembangkan minat dan melakukan kehidupan bersama
g. Mengembangkan wawasan kebangsaan dan jati diri Universitas Airlangga yang
bermoral agama

3. Struktur Kurikulum pendidikan TPB dirancang untuk memberikan ciri khusus lulusan
Universitas Airlangga yang menekankan pada pemberian kemampuan dan
pemahaman tentang ilmu pengetahuan dasar dan matematika, MPK dan MKU dengan
bobot materi yang disusun sesuai dengan keterkaitannya dengan bidang ilmu yang
akan ditempuh pada berikutnya di Universitas Airlangga. Sehubungan dengan itu, dan
dengan memperhatikan perkembangan keilmuan dunia serta pertumbuhan keilmuan
di Universitas Airlangga , maka kurikulum TPB dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok utama, yaitu: kelompok MIPA dasar, MPK, MKU dan Softskill. Secara
umum, kurikulum TPB memberikan dasar pengetahuan, yang terdiri dari:
1. MIPA Dasar (Biologi, Fisika, Kimia dan Matematika)
2. MPK (Pendidikan Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia)
3. MKU (Bahasa Inggris, Filsafat Ilmu dan Logika, ISBD, dan IAD )
4. Softskill (Kehidupan bersama, kebanggaan sebagai mahasiswa Unair jati diri
Keunairan, kesadaran multikultural)

Bab IV
PENGEMBANGAN ILMU, TEKNOLOGI DAN SENI

Tugas pemerintah untuk memajukan dan meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan


dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
memajukan peradaban dan kesejahteraan umat manusia, merupakan amanat konstitusi.
Sedangkan tujuan pendidikan tinggi dirumuskan dalam rencana strategis pembangunan
jangka menengah pendidikan nasional sebagai berikut :
a. Meningkatkan daya saing bangsa dengan menghasilkan lulusan yang mandiri,
bermutu, terampil, ahli dan profesional, mampu belajar sepanjang hayat, serta
memiliki kecakapan hidup yang dapat membantu dirinya dalam menghadapi
berbagai tantangan dan perubahan;
b. Meningkatkan relevansi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
melalui peningkatan hasil penelitian, pengembangan dan penciptaan Iptek oleh
Universitas, serta penyebarluasan dan penerapannya pada masyarakat
c. Menata sistem pengaturan dan pengelolaan pendidikan yang semakin efisien,
produktif dan demokratis dalam suatu tata kelola yang baik dan akuntabel

Strategi tersebut diterjemahkan dalam Renstra Unair untuk pengembangan Ilmu,


Teknologi dan Seni dalam tata kelola Universitas yang transparan dan akuntabel.
Program pendidikan yang dimulai dengan mahasiswa baru yang baru memasuki kampus,
perlu diberikan arahan dan motivasi secara bersama-sama, serta mengikat atau merajut
kebersamaan sebagai mahasiswa Unair (bukan hanya mahasiswa Prodi atau Fakultas ybs)
Menumbuhkan rasa bangga sebagai mahasiswa Unair harus dimulai sejak awal, karena
pada akhir penyelesaian program studi yang telah dipilihnya, para mahasiswa/lulusan
tersebut juga akan di wisuda bersama-sama dalam suatu upacara adicara akademik atau
sidang terbuka Universitas. oleh Rektor atau Pimpinan Universitas.

Ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni merupakan subyek dan obyek utama dalam
pendidikan tinggi, karena kegiatan akademik (pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat) merupakan tugas utama suatu Universitas. Kemajuan dan perkembangan
ilmu dan teknologi saat ini hampir tak terhingga , karena dinamika dan penemuan
ilmu /metode baru yang begitu cepat, terutama dalam bidang kimia , biomolekuler,
optika, informatika, mikroelektronika dan lainnya, sehingga Universitas perlu
mengantisipasinya dengan mengikuti perkembangan Iptek, memfasilitasi dosen peneliti
dan sarana laboratorium, membangun suasana akademis, serta menyebarkan citra dan
prestasi Universitas. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat
terjadi karena penguatan ilmu-ilmu dasar, sebagai landasan atas prinsip dan konsep ilmu
yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan dan penerapannya, selain juga
berkembangkan kebutuhan akan masyarakat akan implementasi ilmu. Penguatan ilmu-
ilmu dasar bagi calon ilmuwan atau akademisi dalam suatu Universitas merupakan
kebutuhan mutlak, guna mencetak landasan atau fondasi yang kokoh bagi bangunan
berrbagai cabang/ bidang aplikasi ilmu di atasnya.

Bab V
PEMBELAJARAN BASIC SCIENCES

Untuk melaksanakan pendidikan basic sciences, diperlukan format pembelajaran yang


jelas sesuai dengan sistem satuan kredit smester (sks) maupun kegiatan lain non-sks.
Keluwesan dalam pelaksanaan pembelajaran basic sciences, dapat ditunjukan sebagai
alternafif pilihan pada berbagai program studi yang ada, dengan nama Kurikulum
Universitas, yang kemudian diteruskan dengan Kurikulum Program studi yang diasuh
oleh berbagai Departemen di Fakultas terkait.
a. Pengembangan Sains dan Matematika
Ilmu pengetahuan alamiah dan matematika pada hakekatnya adalah upaya
membuktikan fenomena alamiah dalam kaidah ilmiah sesuai dengan metode keilmuan.
Cara untuk mengungkap fenomena alam tanpa batas tersebut, pada dasarnya merupakan
metoda untuk mencoba dan mencari alasan logika atau justifikasi berdasar kemampuan
berfikir manusia. Metode empirik dan metode asumsi yang selama ini dipakai

b. Pengembangan Soft-skill
Dalam Rencana Strategis Pendidikan Nasional tahun 2004- 2009 dinyatakan bahwa
kemampuan peserta didik dalam pernguasaan ilmu melalui kurikulum yang ada, harus
disertai dengan pengalaman atau program tentang ketrampilan hidup, yang dapat
dilakukan secara kurikuler, non-kurikuler, maupun kegiatan organisasi kemahasiswaan.
Pengembangan soft skill bagi mahasiswa Universitas Airlannga ditujukan untuk
melengkapi pembentukan lulusan yang berkualitas dan memiliki daya saing bangsa.(Soft
skill is personal and interpersonal behaviors that develop and maximasize human
performance e.g. coaching, team building, initiative, decision making etc.) Hal ini
mengingat kemampuan sumberdaya manusia dalam menghadapi perubahan dan
tanntangan global yang selalu beruhah, sangat terbatas, dan peringkat daya saing SDM
Indonesia dalam skala regional sangat rendah , dibawah negara Philipina (52), Thailand
(29), Malaysia(16), dan Singapura (2), sebagaimana dilaporkan oleh World
Competitiveness Yearbook-2004., hal ini juga berakibat pada rendahnya daya serap kerja
dan persaingan dunia kerja yang semakin ketat.karena terbatasnya lapangan kerja dan
tuntutan atau persyaratan para pengguna jasa lulusan Universitas semakin tinggi. Pada
kondisi semacam ini, tidak ada jalan lain untuk membangun lulusan Universitas yang
memilki kemampuan keilmuan yang baku, dan mengusai soft skill yang cukup
kompetitif, agar dapat survive dan adaptif untuk siap latih dalam berbagai pekerjaan atau
profesi. Tanpa sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing bangsa,
maka lulusan Universitas akan terpinggirkan dan kalah kompetisi, untuk selanjutnya
menggantungkan diri pada nasib, tanpa ikhtiar dengan sekuatnya atau siap bangkit
kembali untuk bersaing dan merebut peluang pada dunia kerja.

Motivasi dan semangat dalam hidup merupakan kata kunci bagi lulusan Universitas, agar
kemampuan kognitif yang dimiliki dengan index prestasi pendidikan harus dibarengi
dengan kemampuan psikomotorik dan berorientasi dengan nilai-nilai kinerja yang efektif.
Nilai kinerja efektif yang harus dimiliki oleh lulusan Universitas adalah niat ikhlas,
motivasi tinggi, adaptif terhadap perubahan, kepribadian menarik, tutur kata jelas dan
tegas, tidak munafik, teguh pegang amanah, inovatif, jujur dan adil, membangun
kepercayaan, kompetensi interpersonal, keberanian berkompetisi, dan lainnya. Bagi
lulusan Universitas kemampuan kognitif (hard-skill/keilmuan) tidak cukup memadai
untuk memenuhi tuntutan pasar kerja atau pekerjaan profesi atau bidang kewirausahaan,
oleh karena itu kemampuaan terintegrasi (hard skill and soft skill) bagi lulusan
Universitas harus seimbang, sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pengguna
jasa., dimana keahlian kerja/profesi terdiri atas 82 % soft skill dan 18 % hard skill (hasil
penelitian NACE tahun 2005-Dikti 2007). Data ini menunjukkan peran penting
ketrampilan soft skill dalam menunjang keberhasilan hidup dan meniti karier dalam
bidang apapun juga, selain juga harus selalu berdoa dan bertawakal kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Ketrampilan soft skill bagi mahasiswa/calon lulusan Universitas agar tercipta
keseimbangan antara kemampuan akademik, bersikap, dan berperilaku yang baik dalam
berkarya., untuk dapat menjadi lulusan yang berkualitas dan bermoral agama.

Tuntutan agar lulusan Universitas bermutu, pada hakekatnya merupakan amanat rakyat,
agar para lulusan dapat segera berkiprah dan menolong rakyat dalam upaya
meningkatkan taraf hidup masyarakat untuk mencapai kesejahteraan sosial yang layak
dan wajar.. Obligasi moral semacam inilah yang harus difahamkan pada setiap
mahasiswa/calon lulusan Universitas, agar tujuan pendidikan dapat tercapai dan dapat
merupakan bukti tentang peranan kampus Universitas sebagai kekuatan moral dan
intelektual, dalam pembangunan bangsa dan negara, Dalam kehidupan Universitas,
masalah etika akademik dan komitmen akan kebenaran, merupakan hal yang utama yang
menjadi jati diri akademisi. Oleh karena itu, perilaku panutan sebagai pemimpin dalam
manajemen Universitas sangat diperlukan, agar terbentuk budaya elegan, bermartabat,
beretika-moral dalam setiap perilaku pergaulan kolegial dalam masyarakat kampus.

Seluruh kebutuhan atau masalah yang dihadapi mahasiswa, tidak seluruhnya dapat
dipenuhi atau disediakan oleh Universitas., tapi sebagai bentuk tanggung jawab maka
Universitas harus menyediakan fasilitas pemenuhan sebagian kebutuhan mahasiswa/
calon lulusan agar dapat menjadi lulusan yang cerdas, kompetitif dan memiliki daya
saing yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau pengguna jasa dan mampu
menciptakan kerja mandiri (enterpreunership) bagi lulusan Universitas.

c. Pengembangan Jati Diri Bangsa (2-3 lembar)


Pada dasarnya jati diri merupakan identitas yang menyatakan profil atau karakter diri
yang dapat dicerminkan dalam bentuk perilaku yang berbudaya, bermartabat, bermoral
dan berintegritas. Dalam ukuran kelompok atau komunitas, maka jati diri bangsa dapat
diartikan sebagai kumulatif jati diri orang perorang yang memiliki visi bangsa yang sama.

d. Pengembangan Kepribadian dan Moral Agama


Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, maka Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, diarahkan guna membentuk
watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, maka seluruh potensi peserta didik
dikembangkan agar menjadi manusia beriman-takwa, berakhlaq mulia, berilmu, cakap,
kreatif, sehat, mandiri, agar menjadi warga negara demokratis dan bertanggung jawab.
Pernyataan ini mengandung makna bahwa inti pengembangan potensi diri mahasiswa
adalah membentuk kepribadian berakhlaq mulia yang memiliki kekuatan spriritual
keagamaan. Hal ini selaras dengan visi Unair berdasar moral agama, sehingga diperlukan
implementasi program membenmtuk kepribadian dan moral agama bagi mahasiswa di
Unair, dengan harapan agar lulusan Unair memiliki ciri dan nilai seperti yang termaktub
dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional..

Universitas merupakan sarana dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia, melalui


proses pembelajaran dan pelaksanaan kurikulum program studi. Peran strategis dan
sentral Universitas dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang bermutu dan mampu
berkompetisi atau memiliki daya saing bangsa, membutuhkan pembentukan kepribadian
dan komitmen moral agama.
Bab VI
KELEMBAGAAN

Dalam AD/ART Unair BHMN dinyatakan bahwa Rektor sebagai pemimpin dalam
penyelenggaraan Universitas dapat membentuk forum atau satuan organisasi lain untuk
membantu kelancaran tugasnya. Bentuk dan jenis satuan organisasi lain yang sekarang
ada antara lain Dewan Guru Besar (DGB), Sekretariat Universitas (SU), Lembaga
Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3), Lembaga Penyakit Tropis (LPT),
sedangkan untuk memfasilitas kelembagaan Pengembangan Basic sciences dibutuhkan
ada satuan organisasi lain, yaitu pembentukan Lembaga Pengembangan Kompetensi
Dasar (LPKD), sebagaimana usulan terlampir. Aspek kelembagaan ini penting untuk
segera ditetapkan agar pelaksanaan fungsi dan perannya dapat dilaksanakan dengan
landasan hukum dan pe4doman teknis pelaksanaan yang jelas. Landasan hukum sangat
diperlukan untuk menjamin legalitas pelaksanaan kegiatan dan anggarannya, serta untuk
menjaga kaidah hubungan antar unit/ satuan kerja di lingkungan Unair.

Usulan kelembagaan terlampir dapat dikaji dan ditetapkan dengan Peraturan Rektor,
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi untuk mengemban dan mengembangkan basic
sciences di Unair.Struktur organisasi / kelembagaan tersebut merupakan pengembangan
atau kelanjutan dari struktur lama dalam bentuk unit pelaksana teknis (MKU atau TPB),
sehingga manajemen intern yang telah terbentuk dengan pedoman pelaksanaan teknis
yang telah teruji dalam tahun-tahun sebelumnya., dapat digunakan untuk pengembangan
selanjutnya, serta dilengkapi dengan Pedoman Baku Perlaksanaan yang menjadi panduan
opersional bagi penyelernggaraan pembelajaran Basic sciences di Unair. Perkembangan
kesejagatan telah mengubah pola organisasi lama menjadi pola organisasi jejaring
(network) yang berorientasi pada suimberdaya informasi.

Bab VII
KURIKULUM BASIC SCIENCES

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenahi tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan, sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi di Universitas. Dalam
pembelajaran di Universitas yang merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada lingkungan Universitas, maka diperlukan pemahaman
bersama agar tujuan dan fungsi pendidikan tinggi dapat diwujudkan secara terencana,
terarah dan berkesinambungan. Fungsi pendidikan tinggi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sedangkan tujuan pendidikan tinggi untuk
memotivasi, memfasilitasi dan mengkatalisasi berkembangnya potensi mahasiswa/peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa ,
berakhlaq mulia (etika dan moral agama), sehat (fisik, mental dan sosial), berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Disamping itu para lulusan Universitas diharapkan memiliki kecerdasan intelektual,
emosionaldan spiritual yang utuh, dan ketrampilan hidup/soft-skill yang baik. Rumusan
fungsi dan tujuan pendidikan tinggi tersebut cukup kompleks untuk implementasinya,
karena penyelenggaraan Universitas harus menganut prinsip-prinsip sebagai satuan
kesatuan yang sistemik, sistem terbuka, multi makna, demokratis, tidak diskriminatif,
memberi keteladanan, membangun kemauan, mengembangkan kreativitas, budaya
membaca, menulis dan berhitung, serta memberdayakan peranserta seluruh komponen
bangsa.

Universitas Airlangga-BHMN yang telah memiliki 27 program studi S1, program


studi S2, 5 program studi S3, studi Diploma/vokasi, dengan jumlah mahasiswa orang
, tenaga pendidik/dosen orang, dan tenaga non-pendidik orang (SE Unair 2007),
merupakan potensi yang harus dikelola secara profesional, guna mencapai tujuan dan
fungsi pendidikan.

Bab VIII
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA

Penyelenggaraan organisasi membutuhkan manajemen yang digerakkan oleh sumberdaya


manusia yang kompeten, disamping itu juga dibutuhkan pola kepemimpinan organisasi
yang amanah, agar visi organisasi dapat diwujudkan secara bertahap, terarah dan taat
asas. Aspek perencanaan, pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia ini
penting dirancang atau didesain secara keseluruhan yang dikenal sebagai Human
Resources Development (HRD). Tanpa perencanaan sumberdaya manusia yang baik,
maka organisasi akan berjalan lambat, tidak produktif dan seringkali berjalan setempat
dan hanya mengerjakan proses rutinitas saja, dan hampir tanpa inovasi. Dalam bidang
pendidikan tinggi, dampak atas perubahan paradigma pendidikan dari berfokus pada isi,
pembelajaran berpusat pada dosen, penekanan teori dari dosen/ahli ilmu, yang telah
berubah menjadi paradigma baru yaitu berfokus pada proses, pusat pembelajaran pada
mahasiswa, dosen sebagai fasilitator, dan penekanan cata/metode menyelesaikan
masalah, sehingga indikator pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik dapat
terintegrasi sebagai satu kesatuan pada peserta didik/mahasiswa.

Penetapan otonomi atas penyelenggaraan Universitas Airlangga, diharapkan mampu


mengatur diri yang akuntabel, transparan dan auditabel, mengarahkan arah dan kebijakan
guna mencapai tujuan, mellaui penataan transformasi maajemen akademik dan
kemahasiswaan, manajemen keuangan, manajemen sumberdaya manusia, manajemen
infrastruktur, dan penataan struktur organisasi. Pola trnsformasi perubahan menjadi
organisasi Universitas yang sehat dan otonom akan menyangkut tiga aspek perubahan
dasar yaitu restrukturisasi, refigurisasi, dan rekulturisasi,. Keseluruhan perubahan
tersebut akan bersumber pada komitmen dan pola fikir baru pada sumberdaya manusia
yang ada, oleh karena bila terjadi perbedaan persepsi atau tafsir beda atas implementasi
konsep akan menghasilkan mispersepsi dan disorientasi, yang bermuara pada konflik
tertutup maupun terbuka.
Bab IX
PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN PENDIDIKAN

Untuk melaksanakan pendidikan Basic sciences di Unair, disusunlah program kerja dan
kegiatan pendidikan dasar bagi mahasiswa di lingkungan Unair. Program pengembangan
soft skill telah dilakukan antara lain, program mahasiswa unggulan, ‘business gathering,
pengembangan kewirausahaan, pelatihan manajemen-organisasi, program kebersamaan
bagi mahasiswa baru yang memberi kesan tidak terintegrasi sebagai sistem terpadu,
sehingga sulit dievaluasi keberhasilan dan dampaknya bagi proses pembelajaran di
Universitas.

Bab X
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUNAN

Bab XI
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

- Tatapangrsa, Humadi. 1980 AHLAQ YANG MULIA. Pen.Bina Ilmu,


Surabaya
- Anonim, 2008. EVALUASI DIRI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007.
Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) Unair-BHMN
- Anonim, 2008. BRIEF INFORMATION 2008. Airlangga University
- Anonim, 2008. Kumpulan makalah Rakerpim Unair tahun 2008.
- Anomim, 2005. RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN PENDIDIKAN
NASIONAL. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
- Anonim, 2004. PROPOSAL UNTUK PERUBAHAN STATUS DAN
IMPLEMENTASINYA-Universitas Airlangga sebagai BHMN.
-
Lampiran 1

Tim Penyusun Dokumen


PENGEMBANGAN BASIC SCIENCES di Universitas Airlangga
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Penanggung jawab : Rektor Universitas Airlangga BHMN

Pembina : Drs. HA Latief Burhan, MS


Drs. Naja Sujana, MA

Ketua Tim / anggota :


Wakil Ketua /anggota :
Anggota :-
-
-
Lampiran 2
Kelembagaan Tingkat Pertama Bersama (TPB) Unair
---------------------------------------------------------------------

Lampiran 3
Usulan LEMBAGA KOMPETENSI DASAR (LKD) Unair
----------------------------------------------------------------------------

Lampiran 4
Kurikulum Dasar dan Roster Pendidikan
------------------------------------------------------

Lampiran 5
Ringkasan Evaluasi Diri TPB Unair
------------------------------------------------

Lampiran 6
Ringkasan Hasil & Rekomendasi Lokakarya TPB
-------------------------------------------------------

Lampiran 7
Daftar Nama Dosen Fakultas - di TPB Unair
--------------------------------------------------------

Lampiran 8
Pedoman Prosedur (PP) Pengelolaan Dosen di TPB/MKU

Anda mungkin juga menyukai