Basic Sciences TPB UA Pak Latief
Basic Sciences TPB UA Pak Latief
Semoga Pedoman ini bermanfaat dan dapat dilaksanakan dengan prinsip perbaikan
berkelanjutan. Pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan basic sciences di Unair masih
membutuhkan kontribusi semua fihak dalam waktu yang cukup lama. Terima kasih atas
perhatian dan dukungannya.
HA LATIEF BURHAN
Sambutan Rektor
Universitas Airlangga-BHMN
Assalamualaikum wr. wb
Atas nama pimpinan Unair saya menyampaikan terima kasih kepada semua fihak yang
terkait, atas tersusunnya buku Pengembangan Basic Sciences di Unair, yang dipakai
sebagai dasar rujukan dalam pelaksanaan program/kegiatan pendidikan dasar di Unair.
Semoga penyelenggaraan akademik di Unair yang bermotto ‘Excelence with morality’
akan semakin maju, berkualitas dan mencapai standar pendidikan nasional maupun
internasional, dalam rangka mewujudkan visi Unair dan pendidikan nasional
Wassalamualaikum wr. wb
Surabaya, 25 Februari 2008
Rektor,
Prof.Dr. FASICH
DAFTAR ISI
- Pengantar
- Sambutan Rektor Unair
- Daftar Isi
- Daftar Lampiran
- Daftar Pustaka
- Lampiran-lampiran (include inti roadmap)
Bab I
PENDAHULUAN
Berdasar atas filosofi, konsepsi dan pemahaman tentang pendidikan tinggi tersebut di
atas, maka Universitas Airlangga-BHMN yang memiliki visi yaitu kemandirian,
akademik unggul, inovasi berdasar moral agama, harus mampu menterjemahkan sdan
mengimplementasikan fungsi dan tujuan pendidikan nasional dalam penyelenggaraan
Universitas Airlangga. Pengelolaan akademik harus berorientasi pada fungsi dan
tujuan pendidikan nasional, dengan demikian setiap mahasiswa Unair wajib dibekali
keilmuan dan ketrampilan hidup yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
bermasyarakat dan mengembangkan karier atau profesinya masa mendatang.
Universitas sebagai lembaga tinggi keilmuan, juga harus berperan sebagai kekuatan
intelektual dan moral bagi bangsa Indonesia, melalui pembentukan watak dan
karakter dasar para mahasiswa/peserta didik, agar menjadi manusia terbaik, yang
memilki jati diri dan ciri-ciri komitmen, konsistensi, kejujuran, penuh
gagasan/inovasi dalam ranga membangun kepercayaan , integritas diri dan
kepribadian yang amanah. Salah satu cara Unair untuk merespon tujuan pendidikan
nasional tersebut, dengan menyelenggarakan pendidikan dasar bagi seluruh
mahasiswa program studi yang ada, untuk menguasai basic sciences dan pelatihan
ketrampilan hidup, sebagai bekal hidup, dalam proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Komitmen
institusional ini perlu dirumuskan dalam naskah akademik sebagaimana uraian
tersebut di bawah ini. .
Bab II
DASAR HUKUM
Problem utama dalam pendidikan nasional adalah kualitas, baik dalam aspek
masukan, proses, dan lulusan dan dampaknya. Oleh karena itu, untuk memperoleh
kualitas pendidikan yang baik dan berkelanjutan dapat dimulai dengan peningkatan
kualitas dan kesejahteraan dosen, penyediaan infrastruktur pendidikan, dan dana
pendidikan yang kesemuanya dikelola dalam organisasi yang sehat, agar dapat
menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing bangsa. Model pengelolaan Universitas
yang berorientasi pada peningkatan kualitas tersebut, merupakan intisari dari unsur-unsur
akuntabilitas, akreditasi, evaluasi dan otonomi, yang dikenal sebagai Piramida Strategi
Pendidikan Nasional, dan sesuai dengan pokok sasaran yang diuraikan dalam Strategi
Jabngka Panjang Perdidikan Tinggi (HELTS) 2003-2010, dimana Perguruan Tinggi
diharapkan dapat mencapai kemampuan daya saing bangsa, otonomi/desentralisasi
pendidikan, dan kesehatan organisasi. Atas dasar itulah maka Renstra Universitas harus
mengarah pada tercapainya tonggak keberhasilan menjadi Universitas yang otonom,
berkualitas dan bertaraf internasional. , sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pimpinan
Unair dalam kebijakan program, tujuan dan sasaran program yang dirumuskan dalam 10
program utama Unair , yang termaktub dalam pidato Rektor Unair pada tanggal 9
November 2006 dalam Dies Natalis Unair ke 52.
Salah satu fondasi dasar yang harus dimiliki oleh Perguruan Tinggi yang
memproses peserta didik menjadi lulusan bermutu adalah penguasaan keilmuan yang
ditekuni dan ketrampilan hidup yang dapat diperolehnya selama studi atau menjadi
mahasiswa di Universitas. Untuk dapat menyelesaikan kurikulum dalam program studi
yang dipilih, mahasiswa diwajibkan untuk menguasai ilmu-ilmu dasar dan ketrampilan
hidup sebagai awal dan bekal untuk perngembangan kepribadian bila telah terjun dalam
komunitas sosial sesungguhnya. Proses pembelajaran dalam kehidupan kampus dapat
dianggap sebagai pelatihan dan pendidikan yang utuh, guna memahami dan dapat
memaknai arti hidup, target/tujuan hidup, idealisme, perjuangan yang keseluruhannya
dalam bingkai moral agama, untuk menjadi insan akhlaq mulia. Proses pendidikan dalat
dianggap berhasil apabila mahasiswa dapat memformulasikan keseimbangan antara
kecerdasan intelektual , emosional dan spritual, serta diekspresikan dalam perilaku ahklaq
mulia. Pada posisi inilah peran dan fungsi untuk penguasaan basic sciences bagi setiap
mahasiswa menjadi penting dan perlu, agar pendidikan multimakna dan sistem terbuka
dapat diwujudkan dalam realitas program pendidikan .
Program peningkatan mutu, relevansi dan daya saing dilaksanakan dalam bentuk
program layanan pendidikan tinggi secara otonom, melalui pemerataan dan perluasan
akses dan penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik. Melaksanakan relevansi
pendidikan tinggi yang bermutu untuk menciptakan daya saing bangsa harus merupakan
komitmen pimpinan Universitas yang dilaksanakan dalam bentuk program pendidikan
dasar/pengembangan basic sciences, dan pengalaman kemampuan berbagai program
ketrampilan hidup bagi mahasiswa.
3. Struktur Kurikulum pendidikan TPB dirancang untuk memberikan ciri khusus lulusan
Universitas Airlangga yang menekankan pada pemberian kemampuan dan
pemahaman tentang ilmu pengetahuan dasar dan matematika, MPK dan MKU dengan
bobot materi yang disusun sesuai dengan keterkaitannya dengan bidang ilmu yang
akan ditempuh pada berikutnya di Universitas Airlangga. Sehubungan dengan itu, dan
dengan memperhatikan perkembangan keilmuan dunia serta pertumbuhan keilmuan
di Universitas Airlangga , maka kurikulum TPB dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok utama, yaitu: kelompok MIPA dasar, MPK, MKU dan Softskill. Secara
umum, kurikulum TPB memberikan dasar pengetahuan, yang terdiri dari:
1. MIPA Dasar (Biologi, Fisika, Kimia dan Matematika)
2. MPK (Pendidikan Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia)
3. MKU (Bahasa Inggris, Filsafat Ilmu dan Logika, ISBD, dan IAD )
4. Softskill (Kehidupan bersama, kebanggaan sebagai mahasiswa Unair jati diri
Keunairan, kesadaran multikultural)
Bab IV
PENGEMBANGAN ILMU, TEKNOLOGI DAN SENI
Ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni merupakan subyek dan obyek utama dalam
pendidikan tinggi, karena kegiatan akademik (pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat) merupakan tugas utama suatu Universitas. Kemajuan dan perkembangan
ilmu dan teknologi saat ini hampir tak terhingga , karena dinamika dan penemuan
ilmu /metode baru yang begitu cepat, terutama dalam bidang kimia , biomolekuler,
optika, informatika, mikroelektronika dan lainnya, sehingga Universitas perlu
mengantisipasinya dengan mengikuti perkembangan Iptek, memfasilitasi dosen peneliti
dan sarana laboratorium, membangun suasana akademis, serta menyebarkan citra dan
prestasi Universitas. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat
terjadi karena penguatan ilmu-ilmu dasar, sebagai landasan atas prinsip dan konsep ilmu
yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan dan penerapannya, selain juga
berkembangkan kebutuhan akan masyarakat akan implementasi ilmu. Penguatan ilmu-
ilmu dasar bagi calon ilmuwan atau akademisi dalam suatu Universitas merupakan
kebutuhan mutlak, guna mencetak landasan atau fondasi yang kokoh bagi bangunan
berrbagai cabang/ bidang aplikasi ilmu di atasnya.
Bab V
PEMBELAJARAN BASIC SCIENCES
b. Pengembangan Soft-skill
Dalam Rencana Strategis Pendidikan Nasional tahun 2004- 2009 dinyatakan bahwa
kemampuan peserta didik dalam pernguasaan ilmu melalui kurikulum yang ada, harus
disertai dengan pengalaman atau program tentang ketrampilan hidup, yang dapat
dilakukan secara kurikuler, non-kurikuler, maupun kegiatan organisasi kemahasiswaan.
Pengembangan soft skill bagi mahasiswa Universitas Airlannga ditujukan untuk
melengkapi pembentukan lulusan yang berkualitas dan memiliki daya saing bangsa.(Soft
skill is personal and interpersonal behaviors that develop and maximasize human
performance e.g. coaching, team building, initiative, decision making etc.) Hal ini
mengingat kemampuan sumberdaya manusia dalam menghadapi perubahan dan
tanntangan global yang selalu beruhah, sangat terbatas, dan peringkat daya saing SDM
Indonesia dalam skala regional sangat rendah , dibawah negara Philipina (52), Thailand
(29), Malaysia(16), dan Singapura (2), sebagaimana dilaporkan oleh World
Competitiveness Yearbook-2004., hal ini juga berakibat pada rendahnya daya serap kerja
dan persaingan dunia kerja yang semakin ketat.karena terbatasnya lapangan kerja dan
tuntutan atau persyaratan para pengguna jasa lulusan Universitas semakin tinggi. Pada
kondisi semacam ini, tidak ada jalan lain untuk membangun lulusan Universitas yang
memilki kemampuan keilmuan yang baku, dan mengusai soft skill yang cukup
kompetitif, agar dapat survive dan adaptif untuk siap latih dalam berbagai pekerjaan atau
profesi. Tanpa sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing bangsa,
maka lulusan Universitas akan terpinggirkan dan kalah kompetisi, untuk selanjutnya
menggantungkan diri pada nasib, tanpa ikhtiar dengan sekuatnya atau siap bangkit
kembali untuk bersaing dan merebut peluang pada dunia kerja.
Motivasi dan semangat dalam hidup merupakan kata kunci bagi lulusan Universitas, agar
kemampuan kognitif yang dimiliki dengan index prestasi pendidikan harus dibarengi
dengan kemampuan psikomotorik dan berorientasi dengan nilai-nilai kinerja yang efektif.
Nilai kinerja efektif yang harus dimiliki oleh lulusan Universitas adalah niat ikhlas,
motivasi tinggi, adaptif terhadap perubahan, kepribadian menarik, tutur kata jelas dan
tegas, tidak munafik, teguh pegang amanah, inovatif, jujur dan adil, membangun
kepercayaan, kompetensi interpersonal, keberanian berkompetisi, dan lainnya. Bagi
lulusan Universitas kemampuan kognitif (hard-skill/keilmuan) tidak cukup memadai
untuk memenuhi tuntutan pasar kerja atau pekerjaan profesi atau bidang kewirausahaan,
oleh karena itu kemampuaan terintegrasi (hard skill and soft skill) bagi lulusan
Universitas harus seimbang, sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pengguna
jasa., dimana keahlian kerja/profesi terdiri atas 82 % soft skill dan 18 % hard skill (hasil
penelitian NACE tahun 2005-Dikti 2007). Data ini menunjukkan peran penting
ketrampilan soft skill dalam menunjang keberhasilan hidup dan meniti karier dalam
bidang apapun juga, selain juga harus selalu berdoa dan bertawakal kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Ketrampilan soft skill bagi mahasiswa/calon lulusan Universitas agar tercipta
keseimbangan antara kemampuan akademik, bersikap, dan berperilaku yang baik dalam
berkarya., untuk dapat menjadi lulusan yang berkualitas dan bermoral agama.
Tuntutan agar lulusan Universitas bermutu, pada hakekatnya merupakan amanat rakyat,
agar para lulusan dapat segera berkiprah dan menolong rakyat dalam upaya
meningkatkan taraf hidup masyarakat untuk mencapai kesejahteraan sosial yang layak
dan wajar.. Obligasi moral semacam inilah yang harus difahamkan pada setiap
mahasiswa/calon lulusan Universitas, agar tujuan pendidikan dapat tercapai dan dapat
merupakan bukti tentang peranan kampus Universitas sebagai kekuatan moral dan
intelektual, dalam pembangunan bangsa dan negara, Dalam kehidupan Universitas,
masalah etika akademik dan komitmen akan kebenaran, merupakan hal yang utama yang
menjadi jati diri akademisi. Oleh karena itu, perilaku panutan sebagai pemimpin dalam
manajemen Universitas sangat diperlukan, agar terbentuk budaya elegan, bermartabat,
beretika-moral dalam setiap perilaku pergaulan kolegial dalam masyarakat kampus.
Seluruh kebutuhan atau masalah yang dihadapi mahasiswa, tidak seluruhnya dapat
dipenuhi atau disediakan oleh Universitas., tapi sebagai bentuk tanggung jawab maka
Universitas harus menyediakan fasilitas pemenuhan sebagian kebutuhan mahasiswa/
calon lulusan agar dapat menjadi lulusan yang cerdas, kompetitif dan memiliki daya
saing yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau pengguna jasa dan mampu
menciptakan kerja mandiri (enterpreunership) bagi lulusan Universitas.
Dalam AD/ART Unair BHMN dinyatakan bahwa Rektor sebagai pemimpin dalam
penyelenggaraan Universitas dapat membentuk forum atau satuan organisasi lain untuk
membantu kelancaran tugasnya. Bentuk dan jenis satuan organisasi lain yang sekarang
ada antara lain Dewan Guru Besar (DGB), Sekretariat Universitas (SU), Lembaga
Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3), Lembaga Penyakit Tropis (LPT),
sedangkan untuk memfasilitas kelembagaan Pengembangan Basic sciences dibutuhkan
ada satuan organisasi lain, yaitu pembentukan Lembaga Pengembangan Kompetensi
Dasar (LPKD), sebagaimana usulan terlampir. Aspek kelembagaan ini penting untuk
segera ditetapkan agar pelaksanaan fungsi dan perannya dapat dilaksanakan dengan
landasan hukum dan pe4doman teknis pelaksanaan yang jelas. Landasan hukum sangat
diperlukan untuk menjamin legalitas pelaksanaan kegiatan dan anggarannya, serta untuk
menjaga kaidah hubungan antar unit/ satuan kerja di lingkungan Unair.
Usulan kelembagaan terlampir dapat dikaji dan ditetapkan dengan Peraturan Rektor,
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi untuk mengemban dan mengembangkan basic
sciences di Unair.Struktur organisasi / kelembagaan tersebut merupakan pengembangan
atau kelanjutan dari struktur lama dalam bentuk unit pelaksana teknis (MKU atau TPB),
sehingga manajemen intern yang telah terbentuk dengan pedoman pelaksanaan teknis
yang telah teruji dalam tahun-tahun sebelumnya., dapat digunakan untuk pengembangan
selanjutnya, serta dilengkapi dengan Pedoman Baku Perlaksanaan yang menjadi panduan
opersional bagi penyelernggaraan pembelajaran Basic sciences di Unair. Perkembangan
kesejagatan telah mengubah pola organisasi lama menjadi pola organisasi jejaring
(network) yang berorientasi pada suimberdaya informasi.
Bab VII
KURIKULUM BASIC SCIENCES
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenahi tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan, sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi di Universitas. Dalam
pembelajaran di Universitas yang merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada lingkungan Universitas, maka diperlukan pemahaman
bersama agar tujuan dan fungsi pendidikan tinggi dapat diwujudkan secara terencana,
terarah dan berkesinambungan. Fungsi pendidikan tinggi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sedangkan tujuan pendidikan tinggi untuk
memotivasi, memfasilitasi dan mengkatalisasi berkembangnya potensi mahasiswa/peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa ,
berakhlaq mulia (etika dan moral agama), sehat (fisik, mental dan sosial), berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Disamping itu para lulusan Universitas diharapkan memiliki kecerdasan intelektual,
emosionaldan spiritual yang utuh, dan ketrampilan hidup/soft-skill yang baik. Rumusan
fungsi dan tujuan pendidikan tinggi tersebut cukup kompleks untuk implementasinya,
karena penyelenggaraan Universitas harus menganut prinsip-prinsip sebagai satuan
kesatuan yang sistemik, sistem terbuka, multi makna, demokratis, tidak diskriminatif,
memberi keteladanan, membangun kemauan, mengembangkan kreativitas, budaya
membaca, menulis dan berhitung, serta memberdayakan peranserta seluruh komponen
bangsa.
Bab VIII
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
Untuk melaksanakan pendidikan Basic sciences di Unair, disusunlah program kerja dan
kegiatan pendidikan dasar bagi mahasiswa di lingkungan Unair. Program pengembangan
soft skill telah dilakukan antara lain, program mahasiswa unggulan, ‘business gathering,
pengembangan kewirausahaan, pelatihan manajemen-organisasi, program kebersamaan
bagi mahasiswa baru yang memberi kesan tidak terintegrasi sebagai sistem terpadu,
sehingga sulit dievaluasi keberhasilan dan dampaknya bagi proses pembelajaran di
Universitas.
Bab X
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUNAN
Bab XI
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 3
Usulan LEMBAGA KOMPETENSI DASAR (LKD) Unair
----------------------------------------------------------------------------
Lampiran 4
Kurikulum Dasar dan Roster Pendidikan
------------------------------------------------------
Lampiran 5
Ringkasan Evaluasi Diri TPB Unair
------------------------------------------------
Lampiran 6
Ringkasan Hasil & Rekomendasi Lokakarya TPB
-------------------------------------------------------
Lampiran 7
Daftar Nama Dosen Fakultas - di TPB Unair
--------------------------------------------------------
Lampiran 8
Pedoman Prosedur (PP) Pengelolaan Dosen di TPB/MKU