Anda di halaman 1dari 19

TUGAS 2 APLIKOM

NAMA:EMANUEL BATE

NIM :2023755584

KELAS:1 A

PRODI:AKUNTANSI.

BIODATA:DINI PRIHARDINI

Usia :22

Tanggal lahir :24 september 1978

Kebangsaan :Indonesia

Alamat Rumah :Gg.Empang No.10 MedaN

No.Telpon : (0231)208978

Status Perkawinan:Belum Nikah

: SMA di SMAN 1

1991-1994

Perguruan Tinggi di LAIN

1994-1999

Pengalaman :1998-1999

Sekertaris pribadi untuk Manager Pemasaran universal toys di Bandung.

1999-2000

Sekertaris Pribadi untuk direktur keuangan indomie di Jakarta.

Hobby :Membaca,Jalan-jalan,Bermain Catur,.

Latihan

Ketik naskah di bawah ini,jika selesai simpan dengan nama wit.

WIT

MENDIDIK ANDA BERPESTASI


WIT adalah seorang pengarang buku pelajaran yang telah menulis lebih dari seratus judul buku.
TUGAS 3 APLIKOM

NAMA:EMANUEL BATE

NIM :2023755584

PRODI:AKUNTANSI

KELAS: 1 A

KUMPULAN RUMUS-RUMUS MATEMATIKA KEUANGAN.

1.BUNGA SEDERHANA

SI=P r t

Dari formula di atas dapat di kembangkan menjadi:

SI SI SI
P= r= t=
rt Pt pr

Dimana:

SI =Simple interes(bunga sederhana)

P =Principle(pokok)

R =rate P a(persen/tahun)

Catatan:

- Untuk mencari t dalam bulanan,maka:


t-jumlah bulan yang di tentukan per 12

-untuk mencari (t) dalam harian ada 2 metode yaitu:

 Bunga tepat(SIE) jumlah hari yang di tentukan per 365


 Bunga biasa(SIO)-Jumlah hari yang di tentukan per 360

2. Tingkat diskon dan diskon tunai

D =S−P

D =S d t

P =S (1-d t)atau P=S-d

Dimana:

D =Discoutn

P =Principle (pokok)

S =Saldo

d =tingkat diskon

t =Time(waktu)
3.Bunga majemuk

S=P(1+i ¿

Dimana:

P =nilai pokok

S =nilai akir

N =jumlah periode

W =frekuensi perhitungan bungaaan

Jm =tingkat bunga nominal dam M kali

I =TINGKAT BUNGA.

4.BUNGA EFEKTIF DAN BUNGA NOMINAL

JI =(I+i)”_1

Dimana:

Ji=periode perhitungan bunga

N=jumlah periode

I =tingkat bunga

5.MENGHITUNG NILAI SEKARANG

S
P =
1+ I

Dimana:

P =NILAI pokok

S =nilai akir

I =tingkat bunga

6.ANUITAS BIASA

PV =[1-(I+i)]

Dimana:

Pv =persen value atau nilai sekarang

I tingkat bunga

N =jumlah periode

A =ANUITAS pembayaran

7.MENGHITUNG BESARNYA CICILAN/ANSURAN


PV
ATAU A = PV
1−( t−i)

DIMANA;

PV =Persen value (nilai sekarang)

I =tingkat bunga

N =jumlah periode

A =Anuitas (pembayaran)/periode

8.mengitung periode.

Log =1. pvi . a .

Dimana:

PV =PERSEN VALUE (NILAI SEKARANG)

I =TINGKAT BUNGA

N =JUMLAH PERIODE

A =ANUITAS PEMBAYARAN/PERIODE.

9.ANUITAS DIMUKA

PV par =[1−( 1+i )nn

Dimana:

PV =Persen value (nilai sekarang )

I =Tingkat bunga

N =jumlah periode

A =Anuisitas (pembayaran/periode)

10.0bligasi berbunga

1
P = − (1+ c ) cn
i

Atau:C =e× F

DIMINTA:

P =HARGA OBLIGASI

F =NILAI NOMINAL OBLIGASI

e =TINGKAT BUNGA/PERIODE

C =PEMBAYARAN BUNGA

I =BUNGA/YIELD
a =jumlah periode

11.obligasi tidak berbunga.

F
P =
(1+i)

Dimana:

P =HARGA EBLIGASI

F =NILAI NOMINAL OBLIGASI

I =BUNGA/YIELD

N =jumlah periode.

kakek,nenek,dan orang tua yang beragam maka wit menguasai 4 bahasa daerah dengan vasih.dengan
latar belakang yang bervariasi seperti itu,kini WIT dapat cepat beradaptasi dengan logat bahasa
apapun setelah menetap selama enam bulan di suatu daerah.Logikanya yang tinggi,WIT pandai
melukis.cita penduduk di sekolah dasar adalah meningkatkan sumber daya manusia
Indonesia.Sebagai seorang yang kebetulan di anggap kecerdasan yang baik oleh ALLAH WIT tdk
menyia –nyiakan karunia itu maka ia mempelajari dengan rajin semua yang di berikan oleh
gurunya.karena mengi nginkan SDM yang baik bagi bagi bangsa indonesi,maka sejak di SD,itu pula
teman-temannya banyak menanyakan pelajaran sekolah yang mereka kurang mengerti dan WIT
melayani mereka dengan tulus.Cita-citanya di lanjutkan dengan memilih profesi sebagai
dosen.Menyadari sebagai Dosen yang dapat mencerdasdkan masarakat hanya di lingkungan
terbatas,agar supaya dapat mencerdaskan SDM Masarakat Indonesia lebih meluas maka jadilah WIT
seorang penulis buku.Berbekal pengalaman mengajar selama puluhan tahun berbaur dengan bahasa
Indonesia yang Luwes membentuk penjelasan yang pas sehingga tercipta buku-buku syarat
informasi,jelas dan tampa salah paham

TUGAS 4 PENGANTAR APLIKOM

NAMA:EMANUEL BATE

NIM :2023755584

PRODI:AKUNTANSI

KELAS :1 A

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini anda di harapkan mampu:

1.Mendefenisikan Organisasi

2.Mendefenisikan desain organisasi

3.Pentingnya system pendelegasian.


4.Memahami elemen penting dalam perorganisasian.

5.memahami tipe-tipe organisasi.

6.Membuat kuesioner tentang organisasi.

H.MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN.

Beberapa cara di lakukan untuk menyusun perncanaan dan pada umumnya hanya manajemen
di level atas yang terlibat,sedangkan level operasional hanya menjalankannya.Tapi cara ini tidak
memberi ruang kepada bawahan untuk berpartisipasi.Alternatif lain bisa di gunakan konsep
manajemen berdasarkan sasaran”(managemen by objektives-MBO).MBO pertama kali di jelaskan oleh
Peter Drucker dalam bukunya yang berjudul the paratice of managemen.Dalam konsep MBO,semua
orang harus berpartisipasi dalam proses perencanaan strategis.Hal ini di dasarkan pada asumsi bahwa
orang-orang akan melakukan lebih baik ketika mereka tau apa yg mereka ketahui dan di harapkan
untuk tujuan organisasi.Dalam konsep MBO bawahan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan
dengan maksud meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi yang kemudian
membandingkan,mengarahkan,dan mensinergikan tujuan mereka terhadap tujuan yang telah di
tetapkan perusahaan idealnya bawahan menerima masukan untuk mengidentifikasi tujuan yang
mereka buat.

Menurut humble(19760,”Supaya tujuan perusahaan dapat tercapai perlu di penuhi dua hal
yaitu perumusan tepat mengenai sasaran masing masing manajer dan penciptaan lingkungan yang tepat
bagi keberhasilan……..saudara dapat melihat bahwa perumusan sasaran perusahaan,sasaran unit dan
sasaran masing-masing tingkat tersebut merupakan kegiatan inti dari seluruh program.Analisa ini harus
di lengkapi dng teknik dan praktik yang menjamin supaya informasi di sebar dengan efektif dan tercipta
lingkungan yang tepat sehingga para manajer merasa mempunyai ruang linkup untuk meningkatkan
kecakapannya dan merasa bahwa karyanya yang baik akan di akui dan di beri balas jasa pada
prinsipnya.MBO memperkenalkan metode SMART”Untuk mengecek validitas tujuan.

Meski demikian menurut konst,O’Donnel dan Weihrich (1989),dalam program-program MBO


Yang menekankan penilaian prestasi dan motivasi,fokusnya cenderung pada tujuan-tujuan jangka
pendek.Orientasi ini sayangnya dapat mengakibatkan perilaku manajerial yang kurang di
kehendaki.Misalnya seorang manajer produksi usaha untuk menurunkan biayaya
pemeliharaan,mungkin mengabaikan biaya-biaya yang perlu untuk menjaga mesin-mesin dalam
kondisi kerja yang baik.kerusakan mesin itu mungkin mula”tak tampak,tetapi dapat berakibat biayaya
reparasi yang mahal nantinya.dalam usahanya untuk menunjukan ROI (retrum on investmen
pengembalian atas insvestasi) yang baik dalam suatu tahun tersebut.Pemeliharaan hubungan
langganan yang baik mungkin terabaikan begitu pula seorang manajer mungkin tidak mau
menginsvestasi dalam produk baru yang memakan waktu beberapa tahun sebelum memberikan
laba.Menyadari kelemahan-kelemahan ini sebagaian manajer kini memasukan perencanaan jangka
panjang dan perencaan strategis ke dalam program MBO.

Lebih lanjut,Humble (1970).dalam bukunya managent by objective in action menyatakan


berdasarkan sasaran harus dinilai oleh standar sendiri.Apakah itu mendapatkan hasil bila di terapkan
dalam praktik?”bahkan menurut IVANCEVICH konopaste danMatteson(2006;2003),penggunaan MBO
yang berhasil tergantung pada kemampuan para peserta pendekatan ini untuk menetapkan sasaran-
sasaran merka di pandang dari segi sumbangan merka kepada seluruh organisasi dan mampu
mencapainya”.

BAHAN DISKUSI
Buatlah kelompok diskusi yang membahas hal-hal berikut ini.

1.Bagaimana pandangan anda kalo perusahaan menetapkan tujuan tampa melakukan pengamatan
lingkungan?jelaskan Argumentasinya.

2.Bagaimana tanggapan anda terhadap visi dan misi organisasi dan untuk apa keperluannya serta
kapan visi dan misi itu perlu di evaluasi?jelaskan argumentasinya.

3.kenapa dalam perumusan strategis ada tujuan jangka panjang? Seberapa penting tujuan jangka
panjang tersebut bagi tujuan jangka pendek serta bagaimana dampaknya jika tujuan jangka pendek
tidak tercapai?jelaskan.

4Menurut pandangan anda,pentingkah membuat rencana tindakan bagi perusahaan dan siapa yang
seharusnya bertanggung jawab membuat rencana tindakan tersebut serta bagaimana kalo tidak ad
rencana tindakan.

BAB 3

ORGANISASI.

A.PENDAHULUAN

Suatu organisasi di bentuk karna penanganan suatu pekerjaan tidak bisa di lakukan oleh satu
orang saja.selain itu setiap perkerjaan harus dapat di selesaikan sebaik baiknya dalam waktu seefisien
mungkin sehingga di perlukan beberapa orang sesuai dng keahliannya dengan demikian terbentuklah
sebuah organisasi.orang-orang yang ada dalam organisasi tentunya memiliki tenaga yang terbatas
sehingga ad batasa waktu untuk bekerja,tetapi bukan berarti pekerjaan tidak bisa di ukur. Pengukuran
kerja berdasarkan waktu ini di sebut sebagai produktivitas.Makin tinggi produktivitasnya kian efisien
organisasi tersebut.dengan begitu organisasi memerlukan orang-orang dengan produktivitas tinggi
sehingga tugas-tugas manajemen puncak lebih ringan dan dapat terfokus pada strategi bisnis yang lebih
luas.

Dalam praktiknya tidaklah mudah mengelola organisasi dng baik sebab biasanya manajemen di
atas sering terjebak oleh kekuasaan yang tidak terbatas.Dalam banyak kasus meskipun struktur
organisasi sudah di bentuk dalam deskripsi tugas yang jelas atasan selalu mendoktrin pejabat di
bawahnya dari persepektif dan intuisi pribadi serta masuk dan memerintah pada rana teknis atau
dengan kata lain ingin menunjukan bahwa ia ingin menguasai semua bidang dari berbagai
aspek.kelihatannya luar biasa tapi cara ini sangat tradisonal sebab secara tidak langsung ia telah
mengaburkn fungsi dan kewibawaaan.Pada implikasi jangka pendek terlihat efektif tapi dalam jangka
panjang dapat merusak system budaya dan nilai-nilai.

Para ahli strategis memandang cara tradisonal tidak tepat dalam penanganan organisasi yang
kompleks.Pembagian tugas harus di dasari kepercayaan dan kejelasan peran dimana dan seperti apa
peran manajemen puncak peran unit bisnis dan peran manajer.Dengan pembagian peran ini masing-
masing pihak akan berfokus sesuai dengan fungsi dan level jabatannya serta perlu melakukan sinergi
antar bagian dan menjaga masing-masing dalam mewujudkan tujuan organisasi.

Terkait dengan peran ini,menurut kons O’Donnel dan weinhrich(1986).supaya satu peran
organisasi berada dan menjadi berarti bagi orang-orang.peran itu harus mencakup (1)tujuan-tujuan yang
bisa di buktikan…merupakan tugas perencanaan.(2)suatu konsep yang jelas dari kewajiban-kewajiban
atau aktifitas yang terlibat,dan(3)suatu bidang kebijaksaan yang di mengerti atau otoritas sehingga
orang yang memainkannya tau apa yang dapat di lakukqnnya untuk memperoleh hasil.selain itu untuk
menjadikan sebuah peran dimana peran ini akan terlihat dalam struktur organisasi di perjelaskan dalam
uraian pekerjaan(job description) dan program kerja.

Struktur organisasi ini,jika di analogikan,bagaikan sebuah kendaraan atau alat yang akan
membawa kita ke tujuan.untuk itu jenis kendaraan yang dipilih harus tepat sesuai dng kebutuhan atau
dng kata lain kemana dng tujuannya dan seberapa sulit medan yang akan di tempuh barulah setelah itu
kendaraan jenis apa yang harus di pakai itulah cara kita memandang dan memilih bentuk struktur
organisasi.

ORGANISASI PERLU RAMPING.

Untuk mempermudah jalannya operasional maka perlu organisasi dng pembagian tugas yang
jelas dan tidak tumpang tindih tapi bukan berarti organisasi yg di desain gemuk tampa analisis pekerjaan
(job analisis) yang mendalam terkadang menghasilkan produktivitas rendah yang pastinya pengeluaran
biyaya besar dalam jangka panjang karena itu.beberapa perusahaan melakukan perampingan sebagai
bagian dari rencana strategis.perusahaan utama yang memangkas pekerjaanya dari tahun 1990 hingga
1995 (yang meliputi antara lain digital equipment,MC Donnel Douglas General eletrik,IBM,dan Sears)
produktivitasnya meningkat dengan rata rata 29,9% tapi menurut Robins dan Coulters(2009) meskipun
kenaikan ini mengesankan tidak semua organisasi yang melakukan perampingan itu mempunyai
pengalaman yang sama tentunnya ada juga perusahaan lain yang mengalami kegagalan mencapai
sasaran.

Bagaimanapun juga pilihan (ramping atau gemuk) ada di tangan anda tapi yang perlu di
ketahui bahwa struktur organisasi yang baik di tunjukan untuk mencapai sasran strategis.bukan
sebaliknya strukturnya di buat terlebih dahulu barulah kemudian menentukan sasarannya. Berbeda dng
organisasi komunitas (NONFORMAL).pada umumya dimna yang di susun adalah strukturnya lebih
dahulu. Setelah itu mereka memikirkan sasaran dan aktifitas kerja hal itu tidak menjadi persoalan
karena mereka bekerja atas dasar sukarela atau non-profit.

Tetapi keberhasilan dari sebuah organisasi bukan saja faktor desain.masih banyak faktor
desain.masih banyak faktor yang mempengaruhi di antaranya kompetensi,motivasi,kompensasi,dan
budaya,organisasi.sebab berdasarkan beberapa penelitian lihat lampiran penelitian
terdahulu,kepemimpian memiliki hubungan(korelasi) yang kuat dengan berbagai faktor.
B.PENGERTIAN ORGANISASI.

Organisasi telah dideskripsikan oleh beberapa para ahli sebagai system formal yang menetapkan
bagaimana anggotanya di terima,bagaimana kepemimpinannya yang di pilih, dan bagaimana keputusan
di buat untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Beberapa pakar lainnya mengungkapkan:

1.Menurut Robins (1994), “ Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang di koordinasikan secara
sadar dengan sebuah batasan yang relative dapat di identifikasi,yang bekerja atas dasar yang relative
terus menerus untuk mencapai sebuah tujuan bersama atau kelompok tujuan.

2.Menurut Gibson,Ivancevich dan Donnelly (1993).Organisasi adalah kesatuan yang mungkin


masarakat mencapai satu tujuan yang tidak dapat di capai individu secara perorangan.”

3.Menurut Khalil (2000) Organisasi adalah suatu kesepakatan antara saluran individu dan kelompok
usaha untuk mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan hidup.

4.Sedangkan pengertian penggorganisasian menurut terry (1986),”adalah tindakan mengusahakan


hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang,hingga mereka dapat bekerja sama
secara efisien dan demikian memperoleh kepuasaan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas
tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasran tertentu.

C.DESAIN ORGANISASI.

Edgar Schien (2010;251)Mengungkapkan “saatnya saya mengamati kelompok eksekutif beraksi


terutama generasi pertama yang di pimpin oleh pendiri mereka saya telah memperhatikan bahwa
rancangan garis organisasi bagaimana produk,area pasar, tanggung jawab fungsional, dan seterusnya di
bagi,memunculkan tingginya semangat tapi tidak terlalu banyak logika yang jelas.Persaratan utama
tugas bagaimana mengatur untuk bertahan hidup di luar lingkungan, tampaknya bercampur dng asumsi
kuat ihwal hubungan internal dan dengan teori-teori tentang bagaimana mendapatkan sesuatu yang
lebih banyak dari latar belakang pendiri selain dari analisis saat ini.Jika itu adalah bisnis keluarga struktur
harus membuat ruang untuk anggota kunci keluarga,atau rekan yang terpercaya,pendiri,dan teman-
teman.bahkan,dalam perusahaan public,desain organisasi sering di bangun di sekitar bakat manajer
individu dari pada persyaratan tugas luar.”

Pendiri sering memiliki teori yang kuat bagaimana mengatur agar efektoivitas optimal.
Sebagaian menganggap hanya mereka dan akirnya dapat menentukan apa yang benar sehingga mereka
membangun hierarki ketat dan control yang sangat terpusat.lainnya menganggap bahwa kekuatan
organisasi terletak pada orang –orang dalam ti mereka sehingga membangun sebuah organisasi nyang
sangat tersentralisasi yang mendorong otoritas turun serendah mungkin. Yang lain seperti olsen percaya
bahwa kekuatan mereka adalah solusi negosiasi sehingga mereka mempekerjakan orang kuat tapi
kemudian membuat struktur yang memaksa orang tersebut bernegosiasi tentang solusi satu sama lain
berkreasi,dalam proses sebuah organisasi matriks, beberapa pemimpin percaya meminimalkan sikap
saling ketergantungan untuk membebaskan setiap unit organisasi.Sedangkan yang lain percaya bahwa
dalam menciptakan pengawasan dan keseimbangan tdk ada satu unit yang bisa berfungsi secara
otonom (ibid)

Karna itu desain organisasi banyak di tentukan oleh berbagai faktor.meski demikian
struktur organisasi harus di desain seefektif dan seefisien mumgkin atas kebutuhan
saat ini dan berwawasan ke depan selain itu organisasipun harus memanfaatkan
dan mampu beradaptasi dengan teknologi sebagaimana di ungkapkan Khalil (2000).
“Pengelolahan yang tepat dari teknologi membutuhkan struktur organisasi yang
mampu mengembangkan inovasi dan memastikan penggunaan yang efektif dari
asset teknologi .dalam lingkungan saat ini ketika ketergantungan meningkat pada
teknologi,organisasi harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
keunggulan kompetitif mereka. Laju dan tingkat perubahan teknologi memerlukan
pergeseran para digma dalam struktur dan fungsi organisasi modern serta
organisasi masa depan.organisasi moderenn harus fleksibel ,gesit,mampu
membuat keputusan ,dan mengambil tindakan cepat,serta berorentasi pada
pelanggan.mereka harus mampu mengelola proses inovasi teknologi serta
mampu mengalami dampak sosial dan lingkungan dari teknologi semua ini
memerlukan visi,kerja sama tim,dan masalah sensitivitas orang secara
keseluruhan”

 PENTINGNYA SISTEM PENDELEGASIAN


Sangat penting bagi perusaahan atau organisasi memperhatikan system pendelegasian
akan dipilih apakah perlu sentralisasi atau desentralisasi untuk setiap kebijakan sebab
bagaimanapun pilihan harus di tetapkan meskipun setiap metode akan memiliki kelebihan dan
kekurangan.untuk perusahaan besar biasanya pendelegasian sangat jelas.tidak semua
keputusan bersifat sentralisasi beberapa kebijakan di putuskan desentralisasi dng
mempertimbangkaqn kecepatan keputusan tentunya dengan melibatkan fungsi pengawasan
(Auditior) internal.Sebab sentralisasi yang luas tampa adanya pengawasan internal yang baik
memungkinkan adanya peluang penyimpangan.
Adalah keliru jika pemimpin menganggap semua keputusan yang terbaik harus
tersentralisasi dan diputuskan oleh pucuk pimpinan.Cara ini di pastikan akan memperlambat
semua proses .apalagi kalo system informasinya kurang baik.Tapi bisa jg tdk baik bila semua
kebijakan yang sangat strategis di desentralisasi ke bawah. Karena itu perlu membangun system
dan prosedur yang mengatur bagaimana sebuah kebijakan di jalankan,apakah perlu membagi
otoritas permanen atau otoritas yang mewakili bilamana pemimpin berhalangan jangan sampe
keputusan menggantung padahal tindakan perlu di lakukan segera.
Menurut Robins (1994)”sentralisasi mempertimbangkan dimana letak dari pusat
pengambilan keputusan. Di beberapa organisasi pengambilan keputusan sangat
desentralisasi.Masalah –masalah di alirkan ke atas,dan para eksekutif senior memilih tindakan
yang tepat. Kekuasaan disebar kebawah di dalam hierarki perlu di ketahui bahwa
sebagaimana halnya dengan kompleksitas dan formalisasi,sebuah organisasi bukan di
sentralisasi merupakan dua ujung dari sebuah rangkaian kesatuan (continuum).Organisasi
cenderung disentralisasi atau di desentralisasi.Namun,menetapkan letak organisasi di dalam
rangkaian keputusan tersebut merupakan salah satu faktor utama dalam menetapkan apa jenis
struktur yang akan datang.
D.ELEMEN PENTING DALAM PERORGANISASIAN.

Adapun elemen penting dalam perorganisasian adalah sebagai berikut:


1.Mendukung tujuan strategis.
Struktur organisasi yang ada sesuai dng kebutuhan dalam mendukung tujuan strategis
organisasi dan di isi oleh orang –orang yang memiliki kapabilitas.
Selain itu, di buat ramping efisien dan efektif dng mengumpulkan bagian –bagian yang sifat
pekerjaanya tdk terlalu rumit,tapi harus di hindari terjadi hal –hal yang dapat menimbukan
konflik kepentingan,misalnya,menggabungkan bagian pengawas internal dng operasional
bagian penjualan atau pembelian dng penyimpanan barang atau bagian accounting dng
operasional)
2.Beban Kerja Yang Rasional.
Dalam organisasi harus ada pembagian fungsi yang jelas dengan melihat beban kerja jangan
sampe ada orang atau jabatan tertentu yang memiliki beban terlalu besar,sedangkan yang
lainnya sangat kecil karena itu sebelum melakukan pengelompokan atau pembagian bidang
perlu di perhitungkan beban kerja masing –masing orang atau jabatan.
3.Otoritas Yang Jelas
Perlu adanya otoritas dan pendelegasian yang jelas agar para manajer dapat mengambil
tindakan cepat yang tidak selalu bergantung pada pemerintah –pemerintah semata.Dari
beberapa kasus atasan enggan melakukan pendelegasian ini dengan beberapa
alassan,yaitu(1)Khawatir bawahaan akan lebih baik dan menjadi pesaingan di kemudian hari.,
(2)Ketidak percayaan terhadap bawahan,dan / atau;(3)Bawahan belum memiliki kompetensi
untuk melaksanakan pendelegasian tersebut.
4.Adanya Uraian Pekerjaan dan Prosedur
Menyiapkan uraian pekerjaan agar ada kejelasan tjujgas dan tanggung jawab.Selain itu
perlu adanya prosedur karna prosedur merupakan elemen penting yang mengatur hubungan
dan kewenangan antara jabatan dan antar bagian,misalnya prosedur pengeluaran uang
dimana isinya menjelaskan langkah –langkah yang harus di lalui.serta otorisasi yang harus di
penuhi.Setelah itu ,barulah uang bisa dikeluarkan.Dengan demikian prosedur,prosedur
memperjelas apa yang harus dan seharusnya dilakukan,mempermudah
penelusuran,memperjelas tanggung jawab ,dan yang terpenting untuk taat asas.
Pemikiran tradisional menciptakan organisasi yang besar dengan system pengawasan yang
rumit dan berlapis,sehingga struktur menjulang tinggi,dan organisasi menjadi sebuah
tujuan.Sedangkan pemikiran rasional memandang organisasi sebagai alat,bukan tujuan,sebab
makin tinggi alat tersebut ,makin lambat sebuah keputusan.
E.ORGANISASI BERORIENTASI HASIL
Menurut Snell dan BOhlander [2007;589],beberapa hasil organisasi juga merupakan hasil
dari menggunakan system performa kerja yang tinggi.Hal ini termaksuk produktivitas yang
lebih tinggi,biaya lebih rendah,dan keuntungan lebih tinggi .Organisasi dapat menciptakan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui orang jika mereka berfokus pada empat
kriteria.Mereka harus mengembangkan kompetensi para karyaawannya yang memiliki kualitas
.’’kualitas yang dimaksudkan Snell dan Bohlander adalah;
*Berharga;kinerja tinggi system kerja meningkatakan nilai dengan mendirikan cara untuk
meningkatkan infestasi,menurunkan biaya,meningkatkan proses, dan menyediakan sesuatu
yang unik kepada pelanggan.
*Langka;kinerja tinggi system kerja yang membantu organisasi mengembangkan dan
memanfaatkan keterampilan,pengetahuan serta kemampuan yang tidak sama tersedia bagi
semua organisasi.
*Sulit ditiru;kinerja tinggi system kerja yang di rancang sekitar proses tim dan kemampuan
yang tidak dapat di angkut digandangkan,atau disalin oleh perusahaan pesaing.
*Terorganisasi ;system kinerja tinggi bekerja menggabungkan bakat karyawan dan dengan
cepat menepatkan mereka dalam tugas-tugas baru dengan flekstibilitas maksimum.
Kriteria ini jelas menunjukan bagaimana system kerja kinerja tinggi,khususnya,dan
manajemen sumber daya manusia,umumnya ,merupakan instrument dalam mencapai
keungggulan kompetitif melalui orang.Namun,unutuk semua potensi ,menerapkan system kerja
kinerja tinggi bukanlah tugas yang mudah.Sistem ini kompleks dan memerlukan cukup banyak
mitra antar eksekutif,manajer,SDM professional,perwakilan serikat pekerja,dan karyawan.
F.TIPE ORGANISASI
Walaupun seluruh organisasi formal disusun atas dasar kegiatan-
kegiatannya,komunikasi,wewenang,kekuasaan,tanggung jawab dan akuntabilitas yang sama
[tetapi karena tujuan dan strategi organisasi yang berbeda],hal ini menyebabkan bentuk
organisasi yang berbeda-beda [Reksohadiprodjo dan Handoko,1983].
Tidak ada pandangan yang paling baik dalam mendesain oraganisasi itu didesaain seefektif
dan seeefisien mungkin dalam mencapai tujuan organisasi.Dibawah ini akan dibahas bentuk-
bentuk organisasi yang ada pada umumnya.
1.Organisasi lini.
Suatu organisasi adalah suatu kesepakatan antara saluran individu dan kelompok usaha
untuk mencapai tujuan sesuatu atau memenuhi kebutuhan.Tipe organisasi yang paling dasar
adalah oraganisasi lini [line organization],yakni setiap orang melapor kepada atasannya
[boss].Ada pembagian yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab.Contoh organisasi
lini ditunjukan pada gambar 3.1 [Khaliln 2000].
Organisasi lini sering digunakan pada organisasi atau perusahaan yang secara operasional
penanganannya tidak begitu kompkleks.Bentuknya sederhana serta tingkatan [layer] dan garis
sampingnya sedikit.

ower
(presiden)

general filled
manajel supervisio

filed filed
workes
supervisioner supervisior

2.Organisasi staf

Hubungan staf merupakan penasihat,administrasi,atau sekertaris dimana pejabatnya tidak memiliki


fungsi kewenangan atau pemerintah. Langsung pada bagian-bagian yang ada di dalam struktur
organisasi.meski demikian fungsinya sangat strategis membantu pemimpin dalam mengambil
keputusan.

3.Organisasi Fungsional.

a.Bagian SDM dimana fungsi utamanya adalah pengembangan dan pembinaan terhadap SDM
seluruh bagian atau unit.

b.Bagian Akunting dimana fungsi utamanya adalah melakukan pelaporsn melakukan


kooedinasi ke seluruh bagian atau unit yang terkait dengan system dan pelaporan akuntansi.

c.Bagian keuangan dimana fungsi utamanya dalah melakukan pelaporan keuangan hasil
konsolidasi dari semua bagian atau dari unit kerja.

d.Bagian satuan pengawas internal(SPI),dimana fungsinya sangat strategis jika dahulu


pekerjaanya mencocokan data akunting dan mendampingi akuntan public,kini lebih di tekankan pada
deteksi dan memberikan konsultasi pada bagian lainnya.Otoritas fungsional ini berbeda dengan
otoritas lini,dimana otoritas ini lebih focus pada bagiannya sendiri sedangkan fungsionl masuk ke
bagian lain menyangkut keterkaitannya dengan spesialisasi.Gambar3.2 di bawah ini menunjukan
bahwa di rektur keuangan dan di rektur pengembangan memiliki keterkaitan dengan bagian
lain,sehingga ia di sebut sebagai organisasi atau otoritas fungsional.Sedangkan di rektur operasional
adalah organisasi atau otoritas lini(tapi dalam kasus tertentu masuk dalam fungsional)meski demikian
otoritas ini harus di pertegas dalam uraian pekerjaan.

Direktur utama

Direktur direktur
pengembangan operasional

bagian Unit bagian


pengembangan bisnis/Divisi keuangan

Gambar 3.2

Organisasi Fungsional di tingkat Direksi

4 .Organisasi Fungsional, Lini,dan staf.

Bentuk organisasi dalam gambar 3.3 menggabungkan antara beberapa otoritas seperti
lini,staf,dan fungsional.wewenang dan tanggung jawab puncuk pimpinan di limpahkan kepada setiap
bagian di bawahnya sesuai dengan wilayanya dengan koordinasi fungsi tersebut di tandatangani di
tingkat atas. Dengan demikian setiap manajer.dari setiap bagian berhak memerintah semua satuan
pelaksaan ada sepanjang menyangkut bidang tugas masing p-masing.
Manajer
umum/divisi

sekertaris

manajer manajer SDM


manajer
produksi

Gambar 3.3

Organisasi Lini,Staf,Dan Fungsional

Di tingkat unit/bisnis.

Dalam struktur (gambar 3.3) terdapat sekretaris dimana tugasnya membantu umjum
dalam hal ini ia tidak memiliki kewenangan personal apapun karna posisinya sebagai garis atau
otoritas staf.Meskipun dalam sekertaris di bawah manajer umum posisinya bisa saja hanya di level 3.
Sedangkan hubungan garis /otoritas ini dinyatakan dalam rante komando yang bisa di lihat dari
hubungan manajer umjum(level 2).Begitu juga manajer produksi(level 2) memiliki hubungan langsung
dan penyediaan produksi (level 3) dan penyelia produksi dapat mengawasi dan memerintah langsung
kepada operssional produksi (level 4).namun,demikianmanajer produksi tidak bisa memerintah
bawahan yang tidak memiliki garis komando secara langsung.

OTORITAS GANDA PADA ORGANISASI MATRIKS.

Salah satu yang dapat di terapkan misalnya perusahaan memiliki beberapa unit
bisnis,dimana system pembukuan akuntansinya di kondisikan di kantor pusat.untuk mempercepat
dan mempermudah koordinasi,masing –masing unit bisnis memiliki manajer akunting,tapi bawahaan
Akunting selain memiliki atasan Manajer umum (GM)akunting di kantor pusat, dengan demikian
bawahaan akunting memliki dua atasan langsung.dalam implementasinya,prosedur pelaporan tetap
di lakukan oleh manajer akunting dari unit bisnis,yang sesungguhnya isi pelapurannya sudah di
ketahui dan/atau atas persetujuan GM akunting di kantor pusat.

 .Kelebihan dan kekurangan organisasi matriks.

Menurut pearce dan robbison (1988;376)

 KELEBIHAN:
1.Mengakomodasi berbagai kegiatan usaha yang berorentasi proyek.
2.tempat pelatihan yang baik bagi para manajer strategis.
3. efisiensi penggunaan manajer fungsional
4.Menumbuhkan kreatifitas dan berbagai keragaman sumber.
5.Paparan manajemen menengah yang lebih luas untuk isi-isu strategis bisnis.
 KEKURANGAN.
1.Tanggung jawab ganda yang dapat membuat kebingungan dan kebijakan yang
bertentangan.
2.mengharuskan adanya koordinasi horizontal dan vertikel dan luar biasa.

DIREKTUR.
WK.DIREKTUR
WK.DIREKTUR KEUANGAN
SDM

MANAJER MANAJER MANAJER


SPESIALIS KEUANGAN SDM

MANAJER SPESIAL MANAJER KEUANGAN

MANAJER SPESIAL MANAJER SDM

MASING -MASING MANAJER BERBEDA


KESAMAAN FUNGSI MANAJER.
FUNGSI
MANAJER UMUM UNIT A MANAJER SDM

MANAJER UMUM UNIT B MANAJER SDM

MANAJER UMUM UNIT C MANAJER SDM


GAMBAR 3.5

ORGANISASI SEMI MATRIKS

Salah satu yng dapat di terapkan misalnya perusahaan memiliki beberapa unit bisnis dimna system
pembukuan akuntansi di konsulisakan di kantor pusat untuk mempercepat dan mempermudah
kondisi masing masing unit bisnis memiliki manajer juga memiliki atasan manajer.organisasi matriks
ini memiliki efektifitas yang tinggi karna pekerjaan di awasi oleh dua otoritas tapi dapat menimbulkan
kebingungan bagi orang yang memiliki dua atasan sekaligus sehingga tugas dan tanggung jwab dari
masing-masing atasan dan bawahan tersebut harus di perjelsa dalam uraian pekerjaan(job).ketika
sebuah perusaaan melakukan diverifikasi produk atau jasa ini mencangkup wilayah geografis yang
luas memanfaatkan saluran pasar yang tidak terkait atau mulai melayani kelompok pelanggan khas
yang berbeda.beberapa bentuk struktur divisi di perlukan untuk memenuhi kooedinasi dan
pengambilan keputusan persaratan yang di hasilkan dr peningkatan keragaman dan ukuran(pearce
dan robinson 1998,p.361362)
Setelah operasiona variable di buat,selanjutnya di terjemahkan ke dalam
kuesinor,dimana isinya merupakan bentuk pernyataan atau persepsi responden terhadap indicator-
indikator variable.

Dibawah ini di sajikan contoh kuesinor untuk mengukur responden.

Contoh bila isinya sesuai dengan apa yang di rasakan reponden maka yang di tandai sangat
setuju”(SS) nilainya 5,”setuju”(ST) nilainya 4,”cukup setuju”nilainya 3,”tidak setuju”(TS) nilainya
2,”sangat tidak setuju”(STS) nilainya 1.

Dibawah ini di sajikan contoh kuesiner (dalam bentuk pernyataan) :

1. Struktur organisasi yang ada sudah sesuai dengan tujuan organisasi yang ingin di capai
SS,ST,CS,TS,STS.

2.Struktur yang ada efisien dalam mendukung tujuan organisasi.

SS,ST,CS,TS,STS.

3.PEGAWAI /KARYAWAN yang ada sudah memiliki keahlian sesuai dengan kebutuhan organisasi.

SS,ST,CS,TS,STS.
.

Anda mungkin juga menyukai