Kelompok 5:
1.Agnes C. B. Payong (tidak aktif)
2.Chintia B. C. Laos
3.Henderrina Taemnanu
4.Maria Yutta Lawe
5.Muhamad Faizal (tidak aktif)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik .kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna.Hal ini karena kemampuan dan pengalaman kami yang
masih ada dalam keterbatasan,untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun ,demi perbaikan dalam makalah ini yang akan datang .semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………
1.2.Rumusan Masalah………………………………………………
1.3.Tujuan penelitian………………………………………………..
1.4.Manfaat Penelitian…………………………………………………
BAB 11 PEMBAHASAN
A.Kesimpulan…………………………………………………………
B.Saran……………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN
Kebutuhan manusia dalam kapasitasnya sebagai mahluk hidup memerlikan kontribusi yang
terus menerus baik langsung atau tidak langsung dengan alam sekitarnya.Kebutuhan itu
meliputi pengadaan lahan untuk tempat tinggal,bahan untuk bercocok tanam,rekreasi yang di
peroleh dari alam.Pertumbuhan ,perkembangan ,dan perilaku dari manusia tidak selalu serasi
dengan lingkungannya melainkan menimbulkan masalah konflik sosial . kemiskinan,
kekeringan, banjir, erosi_ merupakan persoalan yang sering muncul di lingkungan
masyarakat. Perilaku ataupun tindakan manusia yang tidak memperhatikan daya dukung
lingkungan memunculkan kegoncangan lingkungan yang berdampak pada kehidupan sosial
masyarakat. Dampak langsung dari perilaku manusia yang demikian adalah terjadinya
ketidakseimbangan ekosistem yang diakibatkan terputusnya kesinambungan siklus
biogeokimia karena ada unsur ekosistem yang hilang. Hilangnya unsur atau komponen
ekosistem, mengakibatkan tetjadinya kegoncangan 2 yang mempengaruhi pertumbuhan dan
kehidupan ekosistem. Untuk it~ penanggulangannya tidak dapat hanya dengan kekuatan
individu, melainkan menuntut kekuatan sosial, yakni terlibatnya seluruh lapisan masyarakat.
~ Manusia
dalam perilakunya harus menjaga keseimbangan sistem ekologi agar tidak tergoncangkan
dan keharmonisan tetap lestari. Kita harus berkeyakinan bahwa makin tinggi kualitas
lingkungan, makin banyak kita mengambil lfeuntungan dan makin besar pula daya dukung
lingkungan hidup untuk manusia Pesisir pantai dan laut merupakan salah satu sumber daya
berpotensi menguntungkan b?jk dari segi sosial, ekonomi dan budaya juga untuk kepentingan
generasi mendatang. Pesisir pantai dan !aut adalah milik publik oleh sebab itu pemanfaatan
dan pemeliharaannya harus melibatkan seinua pihak baik pemerintah, maupun masyarakat.
Dengan meningkatnya industrialisasi dan jumlah penduduk yang sernakin padat, pesisir
pantai dan laut semakin mendapat bcban yang berat. Pencemaran air laut dan pesisir adalah
akibar: pembuangan limbah industri, twnpahan minyak, sampah dari huJu dan hilir sungai
dan sampah penduduk sekitar yang dibuang ke pantai. Rusaknya pesisir pantai dapat
disebabkan oleh tindakan manusia yang tidak terkendali seperti: pengerukan pasir laut,
pembuangan ampah ke pantai, pengambilan ikan dengan penggunaan born, penebangan hutan
mangrove dan lain-lain. Akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut adalah abrasi pantai,
tercemamya daerah pantai, merosotnya produksi ikan dan rusaknya lingkungan pantaai.
Untuk mengatasi masalah di atas, perlu adanya partisipasi dan keterlibatan masyarakat yang
bermukim di sekitar pesisir pantai sangat dibutuhkan. Hal ini agar sumber daya pesisir
danlaut dapat terjaga kelestariannya. Disamping itu perlu adanya peran serta pemerintah dan
lembaga swadaya masyarakat secara bersama-sama dalam mengelola kebersihan pesisir
pantai. Penanganan masalah tersebut tidak hanya cukup ditangani oleh masyarkat sekitar,
tetapi perlu juga melibatkan masyarakat yang berada di hulu.Masyarakat sekitar pantai
merupakan ujung tombak da!am pengelolaan kebersihan pantai. Hal ini dapat dipahami
mengingat lingkungan pantai merupakan bagian dari kehidupan yang tidak terpisahkan bagi
masyarakat pantai. Oleh sebab itu, perlu adanya penekanan arti pentingnya kebersihan
lingkungan pantai bagi kehidupan secara individu, masyarakat, negara dan kehidupan secara
global. Sebagai salah satu upaya untuk mcningkatkan pcngclolaan kcbcrsihan pantai mencari
rumusan dan faktor-taktor yang berpengaruh- dalam pengelolaan kebersihan pantai. Hal ini
perlu dilakukan guna mengantisipasi teljadinya kemerosotan lingkungan pantai yang secara
terus menerus. Salah satu cara untuk mencari rumusan tersebut adalah dengan melakukan
pnelitian-penelitian Untuk menjaga lingkungan global dari kerusakan yang diakibatkan olch
kegiatan manu sia perlu dimulai dari diri kita dan lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan
program pembangunan berkelanjutan atau dikenal dengan Sustainable development yaitu
pembangunan yang tetap mempertimbangkan kepentingan kehidupan sekarang dan masa
mendatang
1.2..Rumusan Masalah
berrdasarkan identifikasi masalah yang di kemukakan ,maka masalah penelitian ini dapat
di rumuskan sebagai berikut:
1.mengapa sampah yang ada di pantai mangrove sanngat banyak dan berserakan
Dimana-mana?
3.Apa saja dampak yang terjadi akibat tumpukan sampah di pesisir pantai mangrove dan
Nunsui?
1.3..Tujuan penelitian
1.4..Manfaat Penelitian
Dari hasil penditian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang bersifat teoritis
roaupun praktis. Adapun manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah : dalam pengembangan
ilmu, penelitian ini dnpat mennmbah khasanah ilmu pengetahuan kependudukan dan
ling.kungan hidup, juga sebagai acuan penclitian lebih lanjut untuk variabel-variabel lainnya.
Seba.gai masukan bagi masyarakat dan pemerintah dan untuk menentukan arab pengambilan
keputusan dan perencanaan pernbangunan tentang pengelolaan kebersihan lingkungan pantai.
Kegunaan secara praktis yaitu dapat rnenjadi masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten
Deli Serdang, dan pihak-pihak terkait dalam rangka penataan dan pengelolaan kebersihan
Pantai Percut dan bagi masyarakat pesisir pantai Percut hendaknya memiliki kesadarao
lingkungan dengan merawat, menjaga kebersjhan pantai, melindungi dan mernanfaatkannl'a
tetapi menjaga keseimbangan dan kelestariannya dengan tidak mcmbuang sampah dan
kotoran di pantai.
BAB 11
PEMBAHASAN
Wilayah pesisir merupakan daerah yang penting bagi produktivitas manusia.Daerah ini
sangat penting bagi penhyediaan sarana rekreasi,makanan dan transportasi serta mewakili
bagian dari perekonomian dunia dalam pemanfaatan sumberdaya alamnya akan tetapi hal-hal
tersebut berbarengan secara langsung dengan Aktivitas manusia di dalamnya ,sehingga
meninggalkan dampak yang berpotensi mengganggu Kesehatan pesisir laut itu sendiri salah
satunya adalah masalah sampah sampah . Masalah sampah pada umumnya sering terjadi di
daerah pesisir pantai dengan kondisi sampah yang tidak beraturan dan berserakan hal tersebut
terjadi karena manusia tidak dapat menjaga kebersihan.
Bahkan kini sampah- sampah tersebut telah menggunung dan menimbulkan bau yang
tidak sedap.Banyak orang yang tidak mempedulikan sampah -sampah tesebut padahal
sampah dapat menjadi sarang berbagai macam penyakit berbahaya.Sampah adalah tempat
ideal bagi bakteri dan virus untuk berkembang.Akibatnya,manusia akan terkena
dampaknya,yaitu terjangkit penyakit yang berasal dari bakteri dan virus yang menyebar
melalui udara atau bersentuhan secara langsung.pihak pemerintah telah menghimbau
masyrakat yang tinggal di daerah tersebut agar dapat menjaga lingkungan di daerah pantai
mangrove dan nunsui agar tetap bersih dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan
pemerintah juga menginstruksikan ke seluruh masyarakat yang tinggal di daerah pesisisir
pantai agar menyediakan tempat sampah di setiap rumah.
Masalah sampah terjadi akibat pola pemanfaatan sumber daya serta aktivitas yang di
lakukan oleh masyarakat setempat khususnya masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir
pantai mangrove dan nunsui yang tidak lagi memperhatikan asaz kelestarian lingkungan.
Karena terbentur dengan tekanan hidup yang semakin susah akibat dari banyaknya kegiatan
yang di lakukan di wilayah pesisir pantai maka, kerusakan lingkungan pesisir dan laut pun
semakin parah
Akibat dari pola pemanfaatan yang kurang bijaksana ini di perkirakan akan memberikan
dampak pada terjadinya degtadasi sumber daya ikan dan ekosistem pesisir dan laut
2.1. Faktor-faktor penyebab adanya sampah di daerah pesisir pantai manrove dan
pantai nunsui
1. Peningkatan jumlah sampah diakibatkan oleh rendahnya kesadaran dan
Pendidikan masyarakat ,sehingga mereka membuang sampah tidak pada
tempatnya .
2. Lemahnya peraturan juga menjadi penyebab banyaknya sampah,karena
pembuangan sampah tidak dihukum dengan tegas
3. Jumlah penduduk yang meningkat juga menyebabkan peningkatan jumlah
sampah ,seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan konsumsi dan
penduduk di suatu wilayah
4. Sampah di sekitar pesisir pantai mangrove dan nunsui banyak yang tidak
dibuang di tempatnya dan tidak diolah dengan tepat .Akibat lingkungan
menjadi kotor dan tercemar.
2.2 dampak yang terjadi akibat dari sampah di pesisir pantai mangrove dan nunnsui
1.Dampak Pada Ekosistem Laut
Sampah pelastikdapat mrnimbulkan dampak buruk bagi ekosistem laut ,di laut sampah
pelastik dapat terfragmentasi menjadi ukuran mikro dan nano sehingga ukuran pelastik
tersebut memungkinkan untuk dikonsumsi oleh biota laut dan invertebarata.
Sampah juga memiliki pengaruh pada pemukiman warga yang tinggal di peisir pantai
.keberadaan sampah di lingkungan warga memberikan dampak yang berlipat ganda pada
kerusakan ekosistem laut dan kerusakan lingkungan pemukiman warga,sehingga dampak
buruk akibat sampah tersebur tidak dapat dihindari.
2 .Memberikan himbauan kepada para pengunjung wisata pantai mangrove dan nunsui agar
Membuang sampah pada tempat yang telah di sediakan oleh petugas setempat.
3 .memberikan intruksi kepada masyarakat yang yang tinggal di pesisir pantai mangrove dan
BAB 111
PENUTUP
A.Kesimpulan
1 .Dalam menjaga Kesehatan lingkungan di pesisir pantai mangrove dan nunsui perlu
Menyediakan tempat sampah serta memberikan sangsi kepada orang yang membuang
Sampah sembarangan .
2. Strategi masyarakat dalam pengolahan sampah masih tergolong rendah ,hal ini di
Sampah dan lemahnya motivasi masyarakat dalam melakukan kerja bakti secara
Bersama-sama ditambah lagi dengan upaya pemerintah dan petugas pemerintah dan
Pantai mangrove dan nunsui umumnya hanya membersihkan perkarangan rumah saja
Sedangkan usaha masyrakat untuk membersihkan pantai masih belum ada ,bukti di
B.Saran
ss Berdasarkan kesimpulan yang telah di kemukakan di atas maka saran dalam penelitian
tersebut adalah:
1.disarankan kepada masyarakat pesisir pantai mangrove dan nunsui untuk lebih
Pantai agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat membahayakan Kesehatan
2.disarankan kepada para pengunjung agar dapat membuang sampah pada tempat yang
Telah di sediakan.