Anlok 3 Teori Tempat Lokasi
Anlok 3 Teori Tempat Lokasi
1. Biaya transportasi,
➢ Dalam teori lokasi ini, untuk mengatasi biaya transportasi yang tinggi,
dilakukan aglomerasi industri (dimana berkumpulnya usaha sejenis
melalui pemanfaatan bahan mentah bersama) sehingga bisa
menurunkan biaya transportasi, dan spesialisasi untuk pemasaran.
TEORI LOKASI VON THUNEN
Isopadan
TEORI LOKASI VON THUNEN
Contoh Perhitungan
Isopadan
KELEMAHAN DAN KRITIK TEORI WEBER
Jika lokasi bakery di A, maka jarak rata-rata yang harus ditempuh adalah:
• Jika (rc > rm), maka koofisien t akan negative dan perusahaan
akan dilokasikan pada nilai t maksimum (artinya t = T).
• Jika biaya (rm = rc) kooefisien t akan 0 dan biaya transport akan
menjadi rc T dimanapun lokasi pabrik berada. Pabrik mungkin
akan dilokasikan di M, C, atau diantara keduanya.
TEORI LOKASI VON THUNEN
TEORI LOKASI VON THUNEN
• Dalam pengembangan teorinya, William Allonso menemukan
bahwa tidak selamanya biaya transportasi berbanding lurus
dengan harga, karena ada cost-cost lain yang harus dikeluarkan
seperti ongkos pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat
lain / dari suatu moda ke moda lain. Sehingga:
• Daerah pasar dengan harga pabrik dan biaya angkut yang sama
TEORI LOKASI VON THUNEN
• Daerah pasar dengan harga pabrik berbeda dan biaya angkutan yang
sama
TEORI LOKASI VON THUNEN
• Daerah pasar dengan harga pabrik sama dan biaya angkut berbeda
TEORI LOKASI INDUSTRI HOTTELING
• Model Hotelling sering digunakan untuk menjelaskan
persaingan spasial antar produsen (duopoli). Tiap
produsen akan menentukan harga dan lokasi yang
tepat untuk memaksimumkan labanya.
• Hukum Hotelling adalah sebuah pengamatan dalam ilmu
ekonomi yang banyak dipasar hal rasional bagi para produsen
untuk membuat produk mereka semirip mungkin. Hal ini disebut
juga sebagai prinsip diferensiasi minimal, dengan “Kota Model
Linear”.
• Model teori Hotelling adalah strategi lokasi dua industri yang
bersaing , baik dari segi lokasi maupun harga produknya, yang
bertujuan maksimalisasi laba perusahaan. Pengamatan dibuat
oleh Harold Hotelling (1895-1973) dalam 'Stabilitasdi Kompetisi'
sebuah artikel dalam Jurnal Ekonomi pada tahun 1929.
• Kedua perusahaan berusaha memperoleh laba maksimal
dengan strategi (diferensiasi) lokasi dan harga. Kedua
perusahaan berada pada suatu pasar yang berbentuk garis
lurus dengan panjang l.
• Kompetisi sepanjang garis ini merupakan faktor pertimbangan
untuk menentukan lokasi yang optimal, jika terdapat persaingan
dalam berdagang.
• Konsep sederhana ini berawal dari penjaja es krim yang
berjualan di sepanjang pantai. Orang akan membeli es krimnya
pada jarak berapapun. Tapi timbul masalah pada saat ada
tukang es krim lain yang juga berjualan di pantai tersebut.
Orang akan membeli es krim di lokasi terdekat.
• Di lokasi manakah para penjual es krim tersebut dapat
berjualan agar bisa sama-sama memberikan keuntungan yang
maksimal dan keduanya sama-sama enjoy berjualan tanpa ada
sikut-menyikut/ rebutan pelanggan? (asumsi di sepanjang
pantai jumlah pengunjungnya banyak/ merata).
ASUMSI UTAMA
• Ruang homogen
• Konsumen terdistribusi secara merata di semua tempat
• Konsumen bertindak rasional secara ekonomi:
✓membeli barang dengan harga terendah
• Permintaan konsumen inelastis sempurna:
✓konsumen membeli barang dalam jumlah yang tetap per
periode waktu terlepas dari harga barang
• Ongkos produksi/ harga barang tetap (non-price competition)
KEMUNGKINAN KONSEKUENSI PERSAINGAN
TERHADAP PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI