Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MENGOPERASIKAN SISTEM
PNEUMATIK
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
BAB I
PENGANTAR
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual /
mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan
peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
Unit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang
teknisi pemeliharaan dengan memiliki sikap,pengetahuan dan keterampilan
tentang sistem plc-pneumatik dan penerapannya di industri.
2.3.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor industri seperti industri
manufacturing,transportasi / pemindahan / pengurusan barang, kemiliteran,
pertambangan dan pelayanan industri lainnya.
Pelatihan kompetensi ini dapat dilaksanakan di lembaga pelatihan atau di
industri yang relevan dengan persyaratan :
Catatan :
(a) Dapat dilaksanakan simulasi mencari gangguan pada sistem elektro pneumatik
tingkat yang diaplikasikan di industri lokal..
(b) Diagnose ditekankan pada prosedur dan pendekatan logis untuk menemukan
kesalahan ..
(c) Komponen dan SIRKIT yang digunakan agar memenuhi standar industri lokal
maupun internasional.
(d) Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian dan
tidak hanya terbatas pada :
Bahaya listrik
Lihat untuk :
Identifikasi komponen-komponen khusus
Analisis diagram SIRKIT pneumatik .
BAB III
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
Belajar tersetruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
Gb.2a. Penggerak
mekanik (roller)
Penggerak manual
Sebelum kita masuk kepada rangkaian ladder terlebih dahulu kita mengenal rangkaian
wire logic / hard wire karena munculnya diagram ladder berasal dari wire logic / hard wire.
Sebelum revolusi industri tahun 1960-1970 automasi digunakan dalam rangkaian wire logic yang
mana terdapat banyak kelemahan diantaranya pengkabelannya yang begitu rumit, karena setiap
terminal dihubungkan. Untuk menjawab tantangan itu orang menggunakan PLC yang dapat
mengurangi pengkabelan 80 %, yang pada dasarnya diagram ladder adalah wire logic yang
dipindahkan kedalam software. Nantinya kita tidak lagi merakit secara hardware tetapi secara
software.
Berikut ini adalah macam-macam rangkaian wire logic / hard wire :
S1 S2 L1
S1
L1
S1 S2
L1 S1 L1
S2
Gb. 9c. Jika salah satu dari S1 dan S2 Gb.9d. Jika salah satu dari S1 dan S2
atau dua-duanya ditekan maka L1 akan ditekan maka L1 akan nyala, selain itu
nyala . Rangkaian ini disebut fungsi tidak nyala. Rangkaian ini disebut
logic OR fungsi logic EX-OR
Contoh soal. 1
Tiga buah switch S1, S2 dan S3 serta sebuah lampu L1. Jika satu buah dari tiga saklar ditekan
maka lampu menyala, selain itu tidak menyala. Buatlah diagram rangkaian kelistrikannya.!
Jawab : Gb.10 berikut ini adalah rangkaian (wire logic/hard wire) yang dimaksud.
S1 S2 S3 L1
S1 Y1 Tombol S1 mengontrol
langsung coil atau solenoid Y1,
artinya bila tombol S1 ditekan
maka solenoid Y1 akan
Gb.11. Rangkaian langsung bekerja.
K Y
Gb.12. Rangkaian tidak langsung
Contoh soal 2
Jika S2 ditekan maka akan mengaktifkan coil K. Apabila S1 ditekan maka coil K tidak aktif dan
jika kedua-duanya saklar ditekan dalam waktu yang bersamaan, maka coil K akan aktif.
Rangkailah rangkaian kedalam Wire logic dengan menggunakan relay.
Jawab : Gb.13 berikut ini adalah sirkuit elektrik (wire logic) yang dimaksud.
S1 K
K
S2
K L
Salah satu jenis PLC-OMRON seperti Gb.15, Memiliki CPU-Rack dan EXPANSION-Rack.
Pada CPU Rack terdapat 8 buah Slot yang ditandai dengan Slot 000 s.d 009. Setiap slot memiliki
terminal input dan output. Ada yang memiliki 16 terminal atau ada yang 8 terminal dan terminal
tersebut diberi nomor mulai dari 00, 01, 02 dan seterusnya. Sedangkan pada EXPANSION Rack
slotnya ditandai dengan :
Expansion 1 : IR010, IR011, IRo12 dan seterusnya
Expansion 2 : IR020, IR021, IR022 dan seterusnya
Expansion 3 : IR300, IR301, IR302 dan seterusnya (sedikit beda)
Dengan demikian diagram ladder di atas dapat kita baca sebagai berikut :
Pada rung pertama paling kiri berarti kontak NO diinstal pada slot ke tiga (002) dan pada
terminal pertama (angka 00 di belakang 002.)
Jadi tiga digit pertama menunjukkan slot dan dua digit terakhir menunjukkan terminal.
Alokasi I/O
Terminal I/O (Input / Output) – Alokasi Bit IR
Tabel berikut ini menunjukkan bit-bit IR (Internal Relay) pada rack CPU (Central Processing Unit)
maupun rack ekpansi. Bit ialah setiap karakter pada internal relay.
Rack Slot 1 Slot 2 Slot 3 Slot 4 Slot 5 Slot 6 Slot 7 Slot 8 Slot 9 Slot
10
CPU IR000 IR001 IR002 IR003 IR004 IR005 IR006 IR007 IR008 IR009
Ekspansi 1 IR010 IR011 IR012 IR013 IR014 IR015 IR016 IR017 IR018 IR019
Ekspansi 2 IR020 IR021 IR022 IR023 IR024 IR025 IR026 IR027 IR028 IR029
Ekspansi 3 IR300 IR301 IR302 IR303 IR304 IR305 IR306 IR307 IR308 IR309
Slot 8
Expansion Rack
Area Data
S1
L1
S1 S2 L1
S1 S2
LS1 LS2
CTR1
K1 K1
PB1
PB2
CTR1
H1 V1 R S H2
K1
CTR1
PB1 PB2 C1
1000
0000 0000
1000
1000
1000
LS1
1000
0002
LS2 UP
0003 C1
H2
1003
C1
END
S1
Y Y
S1
Y
S1
CPU
BA T Me mory
B A T
Gb.18. Skema instalasi PLC pneumatik
Program Ladder didalam software
Diagram ladder yang ditunjukkan pada Gb.19, menggambarkan bahwa jika S1 dengan
alamat 00200 ditekan terus maka Y dengan alamat 00400 pada PLC akan aktif dan jika S1
dilepas maka Y non aktif dan posisi aktuator kembali pada posisi semula.
000.02
000.02
000.02 004.00
Diagram ladder Gb.20. menggambarkan jika S1 dengan alamat 00200 ditekan sesaat,
maka koil relay C dengan alamat 000.02 akan bekerja mengaktifkan kontak relay 0000.02 pada
rung dua dan kontak relay 000.02 pada rung ketiga, sehingga solenoid Y dengan alamat 004.00
pada PLC aktif. Jika S2 ditekan dengan alamat 00201 maka Y tidak aktif dan aktuator kembali
pada posisi semula.
Contoh soal 3.
Buatlah diagram laddernya jika S1 ditekan maka aktuator maju dan jika S1 ditekan lagi aktuator
mundur, begitu seterusnya.
Jawab :
Diagram ladder Gb.21 di bawah ini merupakan jawaban dari contoh soal 3.
Cara kerja sistem yg diagram laddernya tercantum pada Gb.21 adalah sebagai berikut :
Apabila 00200 ditekan, maka 00000 akan ON, tetapi sesaat setelah itu akan OFF karena
00001 diaktifkan juga oleh 00200. Sinyal pendek dari 00000 (one short) dapat mengaktifkan
00400 , sesaat kemudian NO 00400 menjadi closed dalam waktu yang bersamaan 00000
kembali ke posisi semula. Output 00400 terkunci dan aktuator bergerak maju. Apabila 00200
kembali ditekan sesaat akan muncul sinyal (one short) dari 00000 yang akan memutuskan 00400
dan pengunci 00400 akan lepas sehingga 00400 tidak aktif lagi, berarti aktuator kembali
mundur.
Langkah menginstall :
1. Masukkan disket Win ’95 Setup di drive A
2. Double click setup
3. Software akan tersimpan pada drive c:\Sysmate (sesuai permintaan setup)
4. Tunggu perintah untuk memasukan disket label 1,2,3 dan seterusnya sampai proses instal
selesai secara komplit.
Menjalankan software
1. Double click Windows Explorer
2. Click folder Sysmate pada drive c:\Sysmate
3. Double click file SSS bat.
A : Retrv/Save instr
Q : PC setup
U : Allocate UM
* : Compare program
* : Edit PC ID
* : Customization
W: Net support table
Setup K : PC model
C : PC interface
N : Network address
* : Message No.
U : I/O table
R : Eprom interface
P : Printer model
D : data disk drive
O : Outbit comment type
X : exit to dos
File mngt I : Directory
C : Copy file
N : Change file name
D : Delete file
R : Create/del directory
L : LSS file manager
Option Y : Start up Dos
Z : Add new facility
Status On Line
Ctrl O
4.2.3.1. SETUP
1. Double click SSS.bat pada folder C:\ Sysmate
2. Tempatkan kursor pada K: PC model dari menu SETUP kemudian ENTER
3. Pilih I : C200HE kemudian ENTER
4. Tempatkan kursor pada C: PC interface dari menu SETUP kemudian ENTER
5. Pilih J: Host link kemudian ENTER
6. Pilih C: Com No. kemudian ENTER
7. Pilih B: Com 2 kemudian ENTER, selanjutnya tekan Esc sampai ke menu SETUP
8. Tempatkan kursor pada K: PC model dari menu SETUP kemudian ENTER
tempatkan kursor pada D: Data disk drive dari menu SETUP kemudian ENTER
9 . Buatlah tempat penyimpanan data di directory C:\Sysmate\Data kemudian ENTER
10.Keluar dari menu SETUP dengan menggeser kursor ke System Setup
Prosedur di atas adalah proses menentukan jenis CPU PLC, serial RS232 komunikasi ( Com
) dan menyimpan data file program
Menu Fungsi
FUNGSI SYMBOL KETERANGAN
F1 Read
F2 Write
F3 Store
F4
F5
F6
F7
F8
F9 Not
F10 FUN ( )
Ctrl+F1 AR
Ctrl+F2 HR
Ctrl+F3 LR
Ctrl+F4 DM
Ctrl+F5 CNT
Ctrl+F6 TIM
Ctrl+F7 Wd
Ctrl+F8 *DM
Ctrl+F9 Bit
Ctrl+F10 #
Shift+F1 Dele
Shift+F2 Insert
Shift+F3 Strin
Shift+F4
Shift+F5
Shift+F6
Shift+F7
Shift+F8 SET
Shift+F9 RSET
Shift+F10 FUN ( )
8. Gunakan panah atas/bawah serta tombol Pg Up agar kursor bergeser untuk melihat tampilan
program yang telah dibuat
1. Tekan Ctrl + O dan selanjutnya pilih F3 (MON) atau F4(PRGM) untuk mode monitor atau
program
2. TekanEnd untuk masuk ke menu tekan Monitor
3. Geser kursor ke N: Monitor Data kemudian tekan ENTER
4. Dari menu Monitor Data tekan Ctrl + F9 untuk kontrol Bit dan selanjutnya tuliskan alamat
yang akan dikontrol selanjutnya tekan ENTER
5.Tekan F6 untuk perintah SET dan F7 untuk perintah RESET
6. Tekan F8 untuk Clear
2.3.9. PROSEDUR MONITOR BIT/WORD
1. Tekan End untuk masuk ke menu Monitor
Memahami syarat
system kontrol Hubungkan
yang diinginkan semua I/O ke
PLC
Gambar system Periksa semua
umum dari system sambungan I/O
kontrol
Test
Daftar semua point
input dan output program
untuk PLC Edit
program
Terjemahkan
flowchart ke Diagram Apakah
Tidak
Laader/STL program
OK?
Program dengan
Ladder/STL ke Ya
dalam PLC
Tida
k Apakah
program Selesai
OK? Ya
Set B Rset B
Contoh soal 4.
Bila tombol ON ditekan output akan aktif (misal lampu menyala). Bila tombl OFF ditekan maka
output non aktif dan bila keduanya ditekan bersamaan maka output non aktif.
Jawab :
Gb.25. adalah diagram ladder yang dimaksud pada contoh soal 4
00200
SET
00401
00201
RSET
00401 Gb.25
Diagram ladder dari
contoh soal 4
END
Kemudian coba dibuat diagram laddernya jika RSET berada di atas dan SET berada dibawah,
kemudian amati apa yang terjadi bila dalam waktu yang bersamaan 00200 dan 00201 kita tekan
KEEP (11) mempunyai dua kondisi input SET dan RESET serta output bit. Jika sinyal S ON maka
output B akan ON dan akan mempertahankan sinyal tersebut meskipun sinyal S OFF. Sinyal
output B akan OFF jika sinyal input R ON. Bila Fungsi KEEP ini digunakan dengan HR relay,
status dari output mengunci (latch) akan dipertahankan selama terjadi gangguan daya, sehingga
nanti apabila gangguan telah selesai maka sistem akan beroperasi meneruskan.
S
KEEP(11)
B
R
Gb.26. Instruksi KEEP
dan jenis bit-
bit yang dapat
B:bit diprogramkan
IR,SR, AR,HR,LR
S sinyal
Gb.27
Time Diagram
Status B
dari KEEP
R sinyal
Contoh Soal 5
Buatlah diagram ladder untuk suatu kondisi berikut. Bila sinyal input set ON maka bit output
akan aktif dan baru akan non aktif bila sinyal input reset ON.
Jawab : Diagram ladder berikut ini adalah jawaban dari contoh soal di atas.
00200
KEEP
00400
00201 Gb.28
Diagram ladder
dari contoh soal 5
END
3.1.3. Pulsa Naik Dan Pulsa Turun – DIFU (13) dan DIFD (14)
Instruksi DIFU (13) menghasilkan pulsa satu ( 1 ) siklus dari sinyal input dari posisi OFF ke ON
sedangkan DIFD (14) menghasilkan pulsa satu ( 1 ) siklus dari sinyal input ON ke OFF
B:bit
IR,SR, AR,HR,LR
3.1.4. TIMER
Instruksi TIM (timer) dapat digunakan sebagai timer ON delay pada rangkaian relay. TIM adalah
instruksi timer ON-delay yang membutuhkan angka timer dan nilai set (SV) yang berkisar dari
0000 sampai 9999 (0 sampai 999,9 detik)
TIM N
Gb.31
SV
Instruksi timer
(penunda waktu)
dan jenis bit-bit
yang dapat
N: TC nomor diprogramkannya
.
#(000-511)
IN
O
SV SV
Contoh Soal 6.
Buatlah diagram ladder untuk penundaan waktu ON selama 5 detik.
Jawab : 00200 TIM
000
# 0050 5 detik
T000
00400
Gb.32
END Diagram ladder
dari contoh 6
3.1.5. Counter-CNT
CNT (counter) adalah sebuah counter penurunan yang diset awal. Penurunan saat hitungan
setiap kali sebuah sinyal input berubah dari OFF ke ON . Counter harus diprogram dengan input
hitung , input reset , angka counter , dan nilai set (SV)
Nilai set ini dapat berkisar dari 0000 sampai 9999.
.
CP
CNT N
R SV
N: TC nomor Gb.33
Intruksi COUNTER
#(000-511) dan bit-bit apa saja
yang dapat
SV : Set value (word, BCD) diprogramkannya
Contoh Soal 7a
Diagram ladder untuk menghitung sampai 10 hitungan.
00200
CNT
00201 001
#0010 Gb.34a
Diagram
ladder untuk
C001 contoh 7a
00400
END
00200 00201
CNT
00200 001
100
#0100
hitungan
C001
C001
CNT
00200 002 Gb.34b
200
#0200 Diagram ladder
hitungan
dari contoh soal 7b
C002
00400
END
Contoh soal 8 :
Diagram ladder untuk perpanjangan waktu sampai 1000 jam (Gb. 34c)
00200 T001
TIM
001 600
6000 detik
T001
CNT
002 6000
00201 6000 hitungan
Gb. 34c
Diagram ladder
C002 untuk
00400 perpanjangan
waktu 1000 jam
END
Ladder Simbol
ILC (03)
Gb.35. Instruksi IL dan ILC
IL (02) digunakan dengan gabungan ILC(03) sebagai akhir dari membangun sebuah interlock,
dapat juga digunakan pada percabangan dari sebuah program , IL(02) dapat dibuat satu atau
lebih program dan dieksekusi secara berurutan
Seksi Interlock antara IL(02) dan ILC(03) dapat dibangun sesuai dengan table dibawah ini
INSTRUKSI TREATMENT
OUT and OUT NOT
SET dan RSET
TIM dan TIMH (15)
TTIM (87)
CNT, CNTR (12)
KEEP (11)
DIFU (13) dan DIFD(14)
Lain dari yang diatas Tidak dapat dieksekusi
Contoh Soal 9 :
Buatlah rangakain interlock dibawah dengan aplikasi timer
00200
IL
00200 T001
00401
00201
IL
00200 T000
TIM
001
#20
T001
TIM
001
#20
IL
END
Identifikasi kemampuan arus output PLC beban tidak boleh sama atau melebihi
kemampuan arus output
Gunakan ON/OFF komponen secara manual, indicator INPUT harus mengikuti ON/OFF
dari komponen tersebut
Gunakan prosedur FORCE SET/RESET dari PLC, output untuk memastikan alamat output
yang kita inginkan.
L1
Y1
Y1
S1 S2
S1 Y1
P LC
S2 Y2
L1
S3
Y1 Y2
Didalam penerapan dilapangan sering kita jumpai bermacam-macam sensor yang terpasang
terhadap silinder pneumatik atau terhadap bagian-bagian mesin lainnya dan untuk pemasangan
output sensor ke input PLC harus diperhatikan jenis input PLC dan jenis output sensor karena
kita ketahui ada dua jenis type sensor PNP atau NPN untuk mengetahui cara pemasangannya
perhatikan gambar dibawah ini.
0 VDC
Sensor
PNP PNP
NPN
+24VDC
+24VDC
NPN Sensor
NPN
0 VDC
-0 VDC
Perhatian !
Pemasangan
jangan
terbalik
Yang dimaksud dengan pemeliharaan PLC Pneumatik ialah segala upaya atau kegiatan
yang sengaja dilakukan terhadap PLC Pneumatik dengan mengikuti suatu prosedur yang
sistematik dengan tujuan agar PLC Pneumatik yang kita miliki dapat digunakan dengan lancar,
aman dan secara teknis maupun ekonomis berumur panjang (awet). Untuk mencapai tujuan
tersebut, secara sistematika kegiatan pemeliharaan dapat kita kelompokkan menjadi kelompok
pemeliharan pencegahan (prevetive maintenance) dan kelompok perbaikan (corctive
maintenance).
4.4.2.2. Perbaikan
Untuk melaksanakan perbaikan kerusakan, kita dapat mengacu pada sistematika perbaikan
secara umum, baik langkah kerjanya maupun metodanya. Dalam hal perbaikan kerusakan pada
penggunaan PLC ini kita akan langsung memberikan salah satu contoh perbaikan, sebagai
berikut.
Contoh Soal 10 :
Pada gambar di bawah ini, setelah dilakukan pemograman pada PLC menerangkan apabila S1
ditekan maka L1 akan menyala dan apabila ditekan S2 maka L2 akan menyala. Tetapi pada
kasus ini ternyata jika S2 ditekan L2 tidak menyala. Temukanlah kenapa L2 tidak menyala ketika
S2 ditekan
S1 L1
000.01 000.10
S2 L2
000.02 000.11
CPU
Memory
BA T BA T
Penyelesaian;
Menurut program yang dibuat didalam software dengan alamat 000.03 tidak tersambung ke
input S2 dengan alamat 000.02 dalam hal ini program salah alamat seharusnya 000.03 di sana
tertulis dengan 000.02. Oleh karena itu harus dikembalikan ke alamat yang dikehendaki yaitu
000.03. Ini namanya perbaikan dari kesalahan program.
pendokumentasian yang baik, penyimpanan perangkat administrasi yang baik, kita akan lebih
mudah untuk mencari arsip-arsip atau pun hal-hal yang kita perlukan.
Manual Operasi (Operation Manual)
Instalasi I/O dan maintenance manual
Daftar spare part terutama yang penting-penting
.Lembaran data komponen
Diagram lay out dari system yang lengkap dengan label-label ,code pada peralatan
Dokumentasi trouble shooting, laporan-laporan kerusakan dan permohonan perbaikan.
Dokumentasi hasil perbaikan dengan Kartu Mesin (Maintenance Record)
Print out atau hard copy dari program listing. Print out ini diperlukan sekali untuk traching
perubahan program atau off-line editing pada programnya.
Back-up atau salinan copy program pada disket. Hal ini sangat berguna kalau PLC
mengalami kerusakan.
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda
perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja.
Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber
yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
MENGOPERASIKAN SISTEM
PNEUMATIK
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
BAB I
PENGANTAR
Catatan :
(a) Dapat dilaksanakan simulasi mencari gangguan pada sistem elektro
pneumatik tingkat yang diaplikasikan di industri lokal..
(b) Diagnose ditekankan pada prosedur dan pendekatan logis untuk
menemukan kesalahan ..
(c) Komponen dan SIRKIT yang digunakan agar memenuhi standar
industri lokal maupun internasional..
Bahaya listrik
BAB II
TAHAPAN BELAJAR
BAB III
TUGAS TEORI, UNJUK KERJA DAN SIKAP KERJA
Pilihlah jawaban yang paling benar dari alternatif jawaban yang ada !
1.1. PLC secara orisinil dirancang menggantikan
a. Mikro kontroler
b. Relay kontrol panel (wire logic)
c. Analog kontrol panel
d. Digital kontrol
1.2. Perbedaan yang mendasar antara relay kontrol (wire logic) dengan PLC adalah
a. Perbedaan input yang digunakan
b. Perbedaan output yang digunakan
c. Perbedaan tegangan input dan output yang digunakan
d. Wire logic menggunakan kontrol relay sedangkan PLC menggunakan instruksi
program atau ladder
1.5. Line dari PLC program pada gambar dibawah ini adalah ditulis dalam bentuk :
00200
00403
a. Ladder diagram
b. Statement list
c. Basic
d. Mnemonic
Element Dua :
Mengembangkan Ladder diagram dengan simulasi dalam komputer.
Pilihlah jawaban yang paling benar dari alternatif jawaban yang ada dengan melingkari a), b),
c) atau d).
2.1. Gambar yang tertera disamping-bawah ini adalah merupakan bahagian dari PLC yang
disebut :
a. Card input
b. Card output
c. CPU
d. Card Input dan output
2.3. Gambar yang tertera disamping ini adalah merupakan bagian dari PLC yang disebut :
a. Card input
b. Card output
c. CPU
d. Card Input dan output
3.4. Bila pada program PLC dikhawatirkan ada gangguan dan setelah gangguan selesai
diharapkan program berjalan meneruskan maka instruksi berikut digunakan :
a. Instruksi KEEP + IR
b. Instruksi KEEP + HR
c. Instruksi KEEP + SR
d. Instruksi KEEP + IL
3.5. Untuk perpanjangan waktu sampai 1500 jam, maka pemrograman dengan ladder
diagram menggunakan instruksi berikut :
a. Instruksi TIM + KEEP
b. Instruksi KEEP + CNT
c. Instruksi TIM + CNT
d. Instruksi CNT + SET
3.6. Untuk jenis output coil pada PLC, tegangan yang digunakan adalah
a. Tegangan AC
b. Tegangan DC
c. Tegangan AC/DC asalkan arus beban tidak melebihi arus output beban
d. Tegangan 24 VDC
4.2. Setelah melakukan pemograman pada sebuah PLC kemudian di down laod ternyata
antara PC dengan PLC tidak bisa koneksi, langkah yang harus kita ambil adalah :
a. Mengecek program
b. Mengecek kabel komunikasi
c. Mengecek kabel komunikasi dan com didalam software
d. Mengecek CPU
4.3. Didalam pemasangan output pada sebuah PLC ternyata beban output membutuhkan
tegangan 24 Vac, sedangkan tegangan output PLC 24 Vdc untuk mengatasi hal ini
kita harus lakukan :
a. Mengganti output yang sesuai dengan tegangan beban
b. Mengganti beban yang sesuai dengan teganggan output
c. Menggunakan relay sebagai penghubung beban dengan tegangan beban
d. Hal ini tidak jadi masalah bisa langsung dihubungkan ke output
4.4. Setelah semua input dan output kita rakit pada sebuah PLC untuk memastikan out
bekerja sesuai dengan alamat yang di inginkan kita harus menggunakan cara
a. Menghidupkan langsung dengan program yang telah dibuat
b. Dengan memasukkan sinyal input
c. Menggunakan procedure Forced Set/Reset
d. Dijalankan tanpa program kemudian gunaka procedure Forced Set/Reset
Jenis Esay
2.4
2.5
4.5
4.6
4.7
Total waktu
120 Menit
2. Nama Penilai :
.........................................
Catatan Penilai :
S1 S2
L1
S3 S4
S2 L2
CPU
Memory
BA T BA T
S1
Y
.
CPU
BA T
Memory BA T
Y1 Y2
00200 TIM
000
# 0050 5 detik
T000
00400
END
00200 T001
TIM
00200 001 600
#6000 detik
T001
CNT
00201 002 6000
#6000 hitung
an
C002
00400
END
Tugas 7 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya ke dalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan terus maka silinder akan
bergerak maju mundur secara berkesinambungan ( kontinyu ) dan silinder akan kembali
pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan kerja A+.A- (Terus menerus selama S1 ditekan)
A min A mak
Y1
Y2
Tugas 8 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya ke dalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan, maka silinder A akan
bergerak maju. Setelah mencapai sensor maksimum (A maks) maka silinder B maju. Setelah
mencapai sensor maksimum ( B maks) maka silinder A mundur. Setelah silinder A
menyentuh sensor minimum (A min) maka silinder B mundur dan menyentuh sensor
minimum (B min) dan silinder akan kembali pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan Kerja A+, B+, A-, B-.
Y1 Y2 Y3
Tugas 9 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan maka silinder A akan
bergerak maju, setelah mencapai sensor maksimum (A mak) silinder B maju dan mencapai
sensor maksimum ( B mak) maka silinder A dan silinder B mundur secara bersamaan.
Silinder akan berhenti dan kembali pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan Kerja A+, B+, (AB)-
Y1 Y2 Y3
Tugas 10 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC,sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila Tombol S1 ditekan maka silinder A akan
bergerak maju setelah mencapai sensor maksimum (A mak) maka silinder A mundur. Setelah
A mencapai sensor minimum ( A min) silinder B maju sampai mencapai sensor maksimum (
B mak ) kemudian silinder B mundur sampai mencapai sensor minimum (B min). Dan silinder
akan kembali pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan Kerja A+, A-, B+, B-
Y1 Y2 Y3
Tugas 11 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan maka silinder A akan
bergerak maju setelah mencapai sensor maksimum (A mak) kemudian mundur. Apabila S2
ditekan , maka urutan kerjanya akan menjadi : A+,A-,B+,B-
Urutan Kerja A+,A-, jika S2 ditekan maka A+,A-,B+,B-
Y1 Y2 Y3
Tugas 12
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan maka silinder akan
bergerak maju mundur selama 5 kali kemudian berhenti selama 3 detik, setelah itu maju
mundur lagi 5 kali kemudian berhenti lagi 3 detik. Begitu seterusnya dan silinder akan
kembali pada posisi semula jika tombol S2 ditekan
Urutan kerja S1( start), A+, A- (5kali), berhenti 3 detik, ......................................S2 (stop).
A min A mak
Y1 Y2
00200 T001
CNT
00200 002 6000
#6000 hitungan
detik
T001
TIM
00201 001 600
#6000 detik
hitungan
C002
00400
END
Tugas 14 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian dua
silinder kerja ganda dengan dilengkapi vakum. Prinsip kerja rangkaian sebagai berikut :
Apabila tombol S1 ditekan maka silinder A maju hingga mencapai sensor A maks. Begitu A
mencapai A maks. kemudian B maju dan mencapai sensor B maks. Seterusnya vakum
berkerja. Setelah itu B mundur mencapai sensor B min kemudian A mundur mencapai sensor
A min, seterusnya B bergerak maju mencapai sensor B mak dan vakum berhenti bekerja
(meletakan barang). Setelah selesai silinder B kembali ke posisi semula.
Urutan kerja : S1 (tombol), A+, B+, Vakum kerja, B-, A-, B+, Vakum stop, B- .
Vacum
B min Mundur
B mak
Y1 Y2
Turun
Y3 Y4 A
2. Nama Penilai :
.........................................
LEMBAR PENILAIAN
TANDA TANGAN
Tanggal:
Tanggal: