Anda di halaman 1dari 74

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR PEMANFAATAN LISTRIK


SUB SEKTOR OTOMASI INDUSTRI

MENGOPERASIKAN SISTEM
PNEUMATIK

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto No.170 Telp./Fax (022) 7312564
2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

DAFTAR ISI

Daftar Isi .............................................................................................................1

BAB I PENGANTAR ..........................................................................................2

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ................................2


1.2. Penjelasan Modul ..........................................................................2
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).............................................4
1.4. Pengertian-pengertian Istilah .........................................................4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ........................................................................6

2.1. Peta Paket Pelatihan ....................................................................6


2.2. Pengertian Unit Standar ...............................................................6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ...................................................7
2.3.1. Judul Unit .......................................................................7
2.3.2. Kode Unit ........................................................................7
2.3.3. Deskripsi Unit ..................................................................7
2.3.4. Elemen Kompetensi .........................................................8
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja .........................................................8
2.3.6. Batasan Variabel .............................................................10
2.3.7. Panduan Penilaian ...........................................................11
2.3.8. Kompetensi Kunci ............................................................13

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN .................................................14

3.1. Strategi Pelatihan .........................................................................14


3.2. Metode Pelatihan .........................................................................15

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ................................................................16

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI .........................................................................................34

5.1. Sumber Daya Manusia ..................................................................34


5.2. Sumber-sumber Perpustakaan ......................................................35
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ................................................36

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 1 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

BAB I
PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)

 Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh
Kriteria Unjuk Kerja.

 Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh


keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif
ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul


Desain Modul
Modul ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual / mandiri :
 Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
 Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Isi Modul

Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual /
mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
 Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi.
 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan
peserta pelatihan.
 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.

Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 2 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan


keterampilan.
 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
 Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
 Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
 Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
 Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
 Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
 Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
 Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current


Competency)
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah

Profesi

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 3 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan
bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 4 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

BAB II
STANDAR KOMPETENSI

2.1 Pengertian Unit Standar

Apakah Standar Kompetensi?


Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?


Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?


Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan
waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?


Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.2 Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
 meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Judul Unit : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


2.3.2 Kode Unit : C.282900.001.15
2.3.3 Deskripsi Unit

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 5 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Unit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang
teknisi pemeliharaan dengan memiliki sikap,pengetahuan dan keterampilan
tentang sistem plc-pneumatik dan penerapannya di industri.
2.3.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kriteria Unjuk Kerja


1.0 Mendemonstrasikan 1.1 Diagram rangkaian elektrik, diagram ladder dan
pengertian hubungan diagram rangkaian pneumatik dipahami.
antara diagram 1.2 Diagram rangkaian elektrik diubah menjadi
rangkaian elektrik, diagram ladder dan diregristrasikan .
diagram ladder dan 1.3 Diagram ladder dan diagram rangkaian pneumatik
digram rangkaian dikorelasikan .
pneumatik
2.0 Mengembangkan 2.1 Software PLC diidentifikasi dan diinstal ke
diagram ladder dan komputer.
mensimulasikannya 2.2 Diagram ladder dan regristrasinya diprogram
pada komputer. dalam komputer mengacu pada tujuan operasi
rangkaian pneumatik dan disimulasikan .
2.3 Program PLC dalam komputer di down-loadkan ke
PLC.

3.0 Menggunakan 3.1 Macam-macam program PLC meliputi program Set-


program PLC untuk Reset, KEEP, DIFU, Timer, Counter, Interlock,
mengendalikan operasi disusun dan diaplikasikan.
rangkaian pneumatik. 3.2 PLC di instal / dirakit ke dalam sirkuit elektro
pneumatik.
3.3 Sirkuit elektro pneumatik dengan PLC
(programmable logic controllers) dioperasikan .

4.0 Mendemonstrasikan 4.1 Teknik pemeliharaan dan pencarian kesalahan


perbaikan kesalahan diaplikasikan untuk menemukan masalah.
pada sistem PLC 4.2 Metoda perbaikan dan/atau penggantian
pneumatik. diterapkan dalam mengatasi kesalahan.
4.3 Dokumentasi pemeliharaan dilaksanakan sesuai
dengan prosedur.
4.4 Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja serta
peralatan dipelihara sepanjang masa .

2.3.5 Batasan Variabel

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 6 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor industri seperti industri
manufacturing,transportasi / pemindahan / pengurusan barang, kemiliteran,
pertambangan dan pelayanan industri lainnya.
Pelatihan kompetensi ini dapat dilaksanakan di lembaga pelatihan atau di
industri yang relevan dengan persyaratan :

o Tersedia peralatan dan bahan praktek sistem elektro pneumatik

o Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran

o Tersedia alat dan bahan keselamatan dan kesehatan kerja.

Catatan :
(a) Dapat dilaksanakan simulasi mencari gangguan pada sistem elektro pneumatik
tingkat yang diaplikasikan di industri lokal..
(b) Diagnose ditekankan pada prosedur dan pendekatan logis untuk menemukan
kesalahan ..
(c) Komponen dan SIRKIT yang digunakan agar memenuhi standar industri lokal
maupun internasional.

(d) Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian dan
tidak hanya terbatas pada :

 Pemakaian pakaian kerja yang cocok.

 Bahaya udara kempa

 Bahaya listrik

 Prinsip-prinsip keselamatan kerja khusus sistem elektro pneumatik..

2.3.6 Panduan Penilaian


Fokus penilaian unit kompetensi ini adalah pada penguasaan analisis komponen
dan sistem rangkaian (SIRKUIT ), tetapi hal ini juga tergantung pada sektor
industri yang terkait. Program pra-pelatihan kejuruan barangkali termasuk
cakupan bagi industri pada umumnya.

Lihat untuk :
 Identifikasi komponen-komponen khusus
 Analisis diagram SIRKIT pneumatik .

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 7 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

 Kemampuan merakit (mengkonstruksi) rangkaian pneumatik lanjut..


 Sistematika pemeliharaan.
2.3.7 Kompetensi Kunci
Kemampuan Umum dalam Unit ini Tingkat
Mengumpulkan,mengelola dan menganalisis informasi 2
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
Menggunakan ide-ide matematik dan teknik 2
Memecahkan masalah 2
Menggunakan teknologi 2

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 8 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

BAB III

STRATEGI BELAJAR DAN METODE BELAJAR

3.1 Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang


sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung
jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan
belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan / perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar


dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik

a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang


yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 9 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.


Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2 Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan
secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki
prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan
interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar tersetruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 10 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI

4.1 Diagram Rangkaian


4.1.1 Simbol-simbol kelistrikan
Simbol-simbol kelistrikan berfungsi untuk memudahkan penggambaran rangkaian
(sirkuit) kelistrikan. Pada prinsipnya elektrik sebagai sumber energi akan berfungsi apa bila listrik
tersebut mengalir sampai ke pemakai. Untuk itu diperlukan komponen – komponen penyambung
dan pemutus atau switch dan relay serta komponen penggeraknya. Dalam penggambaran
diagram rangkaian (diagram sirkuit) akan sangat susah bila kita menggambar komponen yang
dihubungkan dengan kabel-kabel dan penyambung atau pemutusnya. Oleh karena itu dibuatlah
simbol-simbol yang secara internasional disepakati. Berikut ini merupakan simbol-simbol yang
dimaksud.

Switch dan relay


Menurut bentuk posisi awal switch dapat dibedakan seperti berikut :

Gb.1. Switch dan relay

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 11 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Macam-macam penggerak switch :


 Penggerak mekanik ( roller )

Gb.2a. Penggerak
mekanik (roller)

 Penggerak manual

Gb.2b. Penggerak manual

 Relay coil dan kontak relay

Gb.3. Relay coil dan kontak relay

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 12 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

 Relay dan actuator coil

Gb.4. Relay dan actuator coil

 Audio dan visual indicator

Gb.5. Audio dan visual indicator

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 13 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Alat-alat ukur listrik

Gb.6. Alat-alat ukur listrik

Suplai energi listrik

Gb.7. Suplai energi listrik

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 14 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Penggerak mekanik dan penggerak elektris

Gb.8. Penggerak mekanik dan penggerak elektris

4.1.2. Rangkaian listrik

Sebelum kita masuk kepada rangkaian ladder terlebih dahulu kita mengenal rangkaian
wire logic / hard wire karena munculnya diagram ladder berasal dari wire logic / hard wire.
Sebelum revolusi industri tahun 1960-1970 automasi digunakan dalam rangkaian wire logic yang
mana terdapat banyak kelemahan diantaranya pengkabelannya yang begitu rumit, karena setiap
terminal dihubungkan. Untuk menjawab tantangan itu orang menggunakan PLC yang dapat
mengurangi pengkabelan 80 %, yang pada dasarnya diagram ladder adalah wire logic yang
dipindahkan kedalam software. Nantinya kita tidak lagi merakit secara hardware tetapi secara
software.
Berikut ini adalah macam-macam rangkaian wire logic / hard wire :

S1 S2 L1
S1
L1

Gb.9a. Jika S1 ditekan Gb.9b. Jika S1 dan S2


maka L1 akan nyala ditekan maka L1 akan nyala
Rangkaian ini dikatakan
rangkaian fungsi logic AND

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 15 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

S1 S2
L1 S1 L1

S2

Gb. 9c. Jika salah satu dari S1 dan S2 Gb.9d. Jika salah satu dari S1 dan S2
atau dua-duanya ditekan maka L1 akan ditekan maka L1 akan nyala, selain itu
nyala . Rangkaian ini disebut fungsi tidak nyala. Rangkaian ini disebut
logic OR fungsi logic EX-OR
Contoh soal. 1
Tiga buah switch S1, S2 dan S3 serta sebuah lampu L1. Jika satu buah dari tiga saklar ditekan
maka lampu menyala, selain itu tidak menyala. Buatlah diagram rangkaian kelistrikannya.!
Jawab : Gb.10 berikut ini adalah rangkaian (wire logic/hard wire) yang dimaksud.

S1 S2 S3 L1

Gb 10. Rangkaian lampu untuk contoh soal 1

Rangkaian langsung atau direct control

S1 Y1 Tombol S1 mengontrol
langsung coil atau solenoid Y1,
artinya bila tombol S1 ditekan
maka solenoid Y1 akan
Gb.11. Rangkaian langsung bekerja.

Rangkaian tidak langsung atau indirect control


S1 K

K Y
Gb.12. Rangkaian tidak langsung

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 16 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Gambar 12 di atas menunjukkan diagram rangkaian tidak langsung, yaitu tombol S1


mengaktifkan coil relay (K), kemudian coil relay (K) mengaktifkan kontak relay NO (K) sehingga
posisinya menjadi terhubung. (Cara kerja relay, lihat Gb.3 ). Dengan terhubungnya kontak relay
(K) berarti dia mengaktifkan solenoid (Y).

Contoh soal 2
Jika S2 ditekan maka akan mengaktifkan coil K. Apabila S1 ditekan maka coil K tidak aktif dan
jika kedua-duanya saklar ditekan dalam waktu yang bersamaan, maka coil K akan aktif.
Rangkailah rangkaian kedalam Wire logic dengan menggunakan relay.

Jawab : Gb.13 berikut ini adalah sirkuit elektrik (wire logic) yang dimaksud.

S1 K
K

S2

K L

Gb.13. Rangkaian listrik satu lampu dengan sirkuit mengunci

4.1.3 Diagram Ladder


Diagram ladder (tangga) ialah bahasa pemrograman PLC dengan menggunakan simbol-
simbol untuk menggambarkan kontak-kontak (switches) dan piranti-piranti keluaran (output
devices) guna menggambarkan operasi suatu sistem. Penyajian berbentuk diagram (graphical)
diinterpretasikan oleh piranti pemrograman ke dalam bahasa yang dapat di baca oleh PLC
processor.
Diagram ladder mempunyai dua buah garis vertikal. Terletak diantaranya dan
menghubungkannya, berupa garis horisontal adalah aliran arus dan disebut juga rungs (anak
tangga). Simbol-simbol yang menggambarkan operasi sirkuit disusun sesuai dengan urutan
operasinya, yaitu piranti masukan (input devices) seperti switch dan sensor diletakkan di bagian
kiri dan piranti keluaran untuk aktuator di bagian kanan. Addres atau alamat yang berupa
angka-angka atau huruf atau gabungannya ditulis di atas setiap simbol.
Diagram ladder Gb.14 di bawah ini adalah salah satu bentuk diagram ladder dari software
PLC-OMRON

Gb.14. Diagram ladder

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 17 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Salah satu jenis PLC-OMRON seperti Gb.15, Memiliki CPU-Rack dan EXPANSION-Rack.
Pada CPU Rack terdapat 8 buah Slot yang ditandai dengan Slot 000 s.d 009. Setiap slot memiliki
terminal input dan output. Ada yang memiliki 16 terminal atau ada yang 8 terminal dan terminal
tersebut diberi nomor mulai dari 00, 01, 02 dan seterusnya. Sedangkan pada EXPANSION Rack
slotnya ditandai dengan :
 Expansion 1 : IR010, IR011, IRo12 dan seterusnya
 Expansion 2 : IR020, IR021, IR022 dan seterusnya
 Expansion 3 : IR300, IR301, IR302 dan seterusnya (sedikit beda)
Dengan demikian diagram ladder di atas dapat kita baca sebagai berikut :
 Pada rung pertama paling kiri berarti kontak NO diinstal pada slot ke tiga (002) dan pada
terminal pertama (angka 00 di belakang 002.)
 Jadi tiga digit pertama menunjukkan slot dan dua digit terakhir menunjukkan terminal.

Alokasi I/O
Terminal I/O (Input / Output) – Alokasi Bit IR
Tabel berikut ini menunjukkan bit-bit IR (Internal Relay) pada rack CPU (Central Processing Unit)
maupun rack ekpansi. Bit ialah setiap karakter pada internal relay.

Rack Slot 1 Slot 2 Slot 3 Slot 4 Slot 5 Slot 6 Slot 7 Slot 8 Slot 9 Slot
10
CPU IR000 IR001 IR002 IR003 IR004 IR005 IR006 IR007 IR008 IR009
Ekspansi 1 IR010 IR011 IR012 IR013 IR014 IR015 IR016 IR017 IR018 IR019
Ekspansi 2 IR020 IR021 IR022 IR023 IR024 IR025 IR026 IR027 IR028 IR029
Ekspansi 3 IR300 IR301 IR302 IR303 IR304 IR305 IR306 IR307 IR308 IR309

IR000 IR001 IR002 IR003 IR004 IR005 IR006 IR007 IR008

Slot 8

Slot 1 CPU Rack


Slot 2

Expansion Rack

Gb.15. CPU rack dan Expansion rack

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 18 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Area Data

AREA SIZE RANGE


Internal Relay Area 1 3776 bit IR 000 – IR 235
Special Relay Area 1 312 bit SR 236 – SR 255
Special Relay Area 2 704 bit SR 256 – SR 299
Internal Relay Area 2 3392 bit IR 300 – IR 511
Temporer Relay Area 8 bit TR 00 – TR 07
Holding Relay Area 1600 bit HR 00 – HR 99
Auxillary Relay Area 148 AR 00 – AR 27
Link Relay Area 1024 bit LR 00 – LR 63
Timer/Counter 512 Timer/Counter TC 000 – TC 511
Data Memori Area 6144 word DM 0000 – DM 6143
Fixed DM Area 512 word DM 6144 – DM 6599
Extended Data Memori Area 6144 word EM 0000 – EM 6143

4.1.3. Pengubahan Diagram Elektrik menjadi Diagram Ladder.


Berikut ini adalah beberapa contoh pengubahan diagram rangkaian elektrik menjadi diagram
ladder yang dilengkapi dengan addresnya.

S1
L1

Gb.16a. Diagram rangkaian elektrik menjadi Gb.16b. Diagram ladder

S1 S2 L1

Gb.16c. Diagram rangkaian elektrik menjadi Gb.16d. Diagram ladder

S1 S2

Gb.16e. Diagram rangakain elektrik menjadi Gb.16f. Diagram ladder

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 19 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

LS1 LS2
CTR1
K1 K1
PB1

PB2

CTR1

H1 V1 R S H2
K1
CTR1

Gb.16g. Diagram rangkaian elektrik bentuk lain

PB1 PB2 C1
1000
0000 0000

1000
1000
1000

LS1
1000
0002
LS2 UP
0003 C1

PB2 RESET #100


0001

H2
1003
C1

END

Gb.16h. Diagram ladder dari rangkaian elektrik pada Gb.16g

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 20 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

4.1.4. Korelasi antara Diagram Ladder dan Diagram Rangkaian Pneumatik


Telah kita pelajari pada modul elektro pneumatik tentang pengendalian gerak aktuator
pneumatik menggunakan rangkaian elektrik (wire logic) seperti yang terlihat pada gambar Gb.17
berikut ini.

S1

Y Y

Gb.17. Diagram pneumatic yang dikontrol oleh wire logic


posisi maju-mundur dengan menggunakan saklar S1

Programable Logic Controller (PLC) sebagai pengendali elektro pneumatic, penginstalasian-nya


dapat anda lihat pada gambar Gb.18. berikut ini.

S1
Y
S1

CPU

BA T Me mory
B A T
Gb.18. Skema instalasi PLC pneumatik
Program Ladder didalam software

Gb.19. Diagram ladder untuk diagram rangkaian elektrik pada Gb.18

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 21 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Diagram ladder yang ditunjukkan pada Gb.19, menggambarkan bahwa jika S1 dengan
alamat 00200 ditekan terus maka Y dengan alamat 00400 pada PLC akan aktif dan jika S1
dilepas maka Y non aktif dan posisi aktuator kembali pada posisi semula.

000.02

000.02

000.02 004.00

Gb.20. Diagram ladder untuk diagram rangkaian elektrik


pada Gb.18, tetapi dengan sirkuit mengunci (latching)

Diagram ladder Gb.20. menggambarkan jika S1 dengan alamat 00200 ditekan sesaat,
maka koil relay C dengan alamat 000.02 akan bekerja mengaktifkan kontak relay 0000.02 pada
rung dua dan kontak relay 000.02 pada rung ketiga, sehingga solenoid Y dengan alamat 004.00
pada PLC aktif. Jika S2 ditekan dengan alamat 00201 maka Y tidak aktif dan aktuator kembali
pada posisi semula.

Contoh soal 3.
Buatlah diagram laddernya jika S1 ditekan maka aktuator maju dan jika S1 ditekan lagi aktuator
mundur, begitu seterusnya.
Jawab :
Diagram ladder Gb.21 di bawah ini merupakan jawaban dari contoh soal 3.

Gb.21. Diagram ladder contoh soal 3

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 22 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Cara kerja sistem yg diagram laddernya tercantum pada Gb.21 adalah sebagai berikut :
Apabila 00200 ditekan, maka 00000 akan ON, tetapi sesaat setelah itu akan OFF karena
00001 diaktifkan juga oleh 00200. Sinyal pendek dari 00000 (one short) dapat mengaktifkan
00400 , sesaat kemudian NO 00400 menjadi closed dalam waktu yang bersamaan 00000
kembali ke posisi semula. Output 00400 terkunci dan aktuator bergerak maju. Apabila 00200
kembali ditekan sesaat akan muncul sinyal (one short) dari 00000 yang akan memutuskan 00400
dan pengunci 00400 akan lepas sehingga 00400 tidak aktif lagi, berarti aktuator kembali
mundur.

4.2. Pengembangan Diagram Ladder

4.2.1. Menginstal software PLC


Sebelum memulai memprogram PLC, ada baiknya kita pelajari lebih dahulu proses menginstal
software pada IBM PC/AT compatible. Perangkat lunak dinamakan SYSMAC Support Software
(SSS) terdiri dari 4 disket 3.5* HD yaitu :
1. Disket Setup Win’ 95
2. Disket label 1 SSS
3. Disket label 2 SSS
4. Disket label 3 SSS

Proses Menginstall SSS

WIN’ 95 Disket Disket Disket WIN’ 95


Setup Label 1 Label 2 Label 3 Setup

Gb.22. Diagram alir langkah menginstal software PLC OMRON

Langkah menginstall :
1. Masukkan disket Win ’95 Setup di drive A
2. Double click setup
3. Software akan tersimpan pada drive c:\Sysmate (sesuai permintaan setup)
4. Tunggu perintah untuk memasukan disket label 1,2,3 dan seterusnya sampai proses instal
selesai secara komplit.

Menjalankan software
1. Double click Windows Explorer
2. Click folder Sysmate pada drive c:\Sysmate
3. Double click file SSS bat.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 23 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

4.2.2.Menu Utama (Off Line)


Menu Sub Menu Keterangan
Program R ; Connect line
S ; Save program
L ; Retrieve program
H ; Change display
K : Search
Program I : I/O comment
Y : Instr comment
G : Block comment
E : Edit ladder
N : Edit commet
D : Retrieve comment
M : Memory usage
C : Clear memory
P : Check program
* : Edit intirupt program
* : Program input mode
DM D : Read DM addr
C : Copy
F : Fill
R : Print
A : HEX <-> ASCII
S : Save DM data
L : Retrieve DM data
I : Initialize DM
I/O Table W : Write I/O table
C : Check I/O table
S : Save I/O table
L : Retrieve I/O table
* : Clear I/O table
* : Custom I/O table SIOU
P : Print I/O table
H : Data area list
I : Change addresses
P : Print list
R : EPROM/Memory card
N : Program conversion
E : Create library file
C : Time chart monitor
S : Instruction trace
T : Data trace
Utility X: Set instructions

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 24 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

A : Retrv/Save instr
Q : PC setup
U : Allocate UM
* : Compare program
* : Edit PC ID
* : Customization
W: Net support table
Setup K : PC model
C : PC interface
N : Network address
* : Message No.
U : I/O table
R : Eprom interface
P : Printer model
D : data disk drive
O : Outbit comment type
X : exit to dos
File mngt I : Directory
C : Copy file
N : Change file name
D : Delete file

R : Create/del directory
L : LSS file manager
Option Y : Start up Dos
Z : Add new facility

Status On Line

Ctrl O

Fungsi Menu Keterangan


F1 PC CON bila kita tekan Ctrl+O+F1
berarti kita telah
menghubungkan PC
dengan PLC
F2 RUN PLC bekerja dalam
keadaan normal
F3 MON PLC dapat diubah
programnya.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 25 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

F4 PRGM bila kita tekan Ctrl+O+F4


berarti PC kita set pada
posisi PROGRAM
F5 DBG

PC dapat di set ke posisi PROGRAM, MONITOR atau RUN


PROGRAM digunakan untuk membuat program atau membuat
modifikasi atau perbaikan ke program yang sudah ada

MONITOR digunakan ketika mengubah nilai setting dari counter dan


timer ketika PLC sedang beroperasi
RUN digunakan untuk mengoperasikan program tanpa dapat
mengubah nilai setting yang dapat diubah pada posisi
monitor
PC CON digunakan untuk mengkoneksikan PLC dengan IBM PC/AT
compatible

Menu Utama (On Line )

Menu Sub Menu Keterangan

Monitor N : Monitor data


P : Transfer program
H : Change display
O : Online edit
Y : Read cycle time
A : Clear area
K : Search
I : I/0 comment
G : Block comment
M : Memory usage
* : Monitr intr prgrm
* : Program input mode
* : Monitor other mode
DM D : Read DM addr
C : Copy
F : Fill
A : HEX <-> ASCII
S : Save DM data
L : Retrieve DM data
T : Trans DM
I : Initialize DM
I/0 table T : Transfer I/O table
C : Created I/O table

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 26 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

V : Verify I/O table


E : Clear I/O table
Utility F : File Memory/Men Card
C : Time chart monitor
S : Instruction trace
T : Data trace
D : Debug
K : Display/Set clock
A : Transfer instr
* : Custom data
* : CPU Bus unit set
Q : PC setup
* : SYSMAC Bus/2
* : Read error log
* : Protect UM
W : Net support table
* : Net dignosis
Setup * : PC model
* : PC interface
* : Network address
* : Message No
U : I/O table
* : Eprom interface
* : Printer model
* : Floppy Disk drive
* : OutBit Comment Type
* : Exit to Dos
File mngt I : Directory
C : Copy file
N : Change file name
D : Delete file
R : Create/del directory
L : LSS file management

4.2.3. Langkah Penulisan Program


PLC C200HX/HE/HG memiliki pilihan yang banyak dari instruksi program yang memungkinkan
pemrograman yang mudah dari proses kontrol yang rumit. Instruksi-instruksi ini dijelaskan pada
bagian ini termasuk simbol diagram ladder dan kode mnemonik untuk instruksinya. Contoh
aplikasi tersedia untuk membantu mempelajari instruksi-instruksi ini.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 27 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

4.2.3.1. SETUP
1. Double click SSS.bat pada folder C:\ Sysmate
2. Tempatkan kursor pada K: PC model dari menu SETUP kemudian ENTER
3. Pilih I : C200HE kemudian ENTER
4. Tempatkan kursor pada C: PC interface dari menu SETUP kemudian ENTER
5. Pilih J: Host link kemudian ENTER
6. Pilih C: Com No. kemudian ENTER
7. Pilih B: Com 2 kemudian ENTER, selanjutnya tekan Esc sampai ke menu SETUP
8. Tempatkan kursor pada K: PC model dari menu SETUP kemudian ENTER
tempatkan kursor pada D: Data disk drive dari menu SETUP kemudian ENTER
9 . Buatlah tempat penyimpanan data di directory C:\Sysmate\Data kemudian ENTER
10.Keluar dari menu SETUP dengan menggeser kursor ke System Setup
Prosedur di atas adalah proses menentukan jenis CPU PLC, serial RS232 komunikasi ( Com
) dan menyimpan data file program

4.2.3.2. EDIT PROGRAM


1. Tempatkan kursor pada menu Program kemudian ENTER
2. Gunakan END untuk masuk ke Sub menu Program
Berikut ini adalah tampilan fungsi dari menu program dan disebut menu fungsi
Menu fungsi ini digunakan untuk menyusun program / menggambarkan simbol-simbol pada
diagram ladder. Misal F4 ditekan maka akan tergambar simbol seperti yang kita lihat di bawah
kolom symbol yaitu kontak NO.

Menu Fungsi
FUNGSI SYMBOL KETERANGAN
F1 Read
F2 Write
F3 Store
F4
F5
F6
F7
F8
F9 Not
F10 FUN ( )
Ctrl+F1 AR
Ctrl+F2 HR
Ctrl+F3 LR
Ctrl+F4 DM
Ctrl+F5 CNT
Ctrl+F6 TIM

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 28 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Ctrl+F7 Wd
Ctrl+F8 *DM
Ctrl+F9 Bit
Ctrl+F10 #
Shift+F1 Dele
Shift+F2 Insert
Shift+F3 Strin
Shift+F4
Shift+F5
Shift+F6
Shift+F7
Shift+F8 SET
Shift+F9 RSET
Shift+F10 FUN ( )

4.2.3.3. PROSEDUR MENULISKAN PROGRAM


1. Geser kursor ke menu Program kemudian tekan ENTER
2. Tekan End untuk masuk menu Program
3. Geser kursor ke C: Clear Memory dan tekan ENTER
4. Tekan F2 (Write) untuk menuliskan program
5. Tulislah program sesuai diagram ladder diatas (latihan 1) menggunakan menu fungsi seperti
yang telah disebutkan pada HO 11-12
6. Jika penulisan program telah selesai kemudian tekan F3 (Store)
7. Tekan F1 (Read) untuk melihat program dan roll dengan Pg Up agar keseluruhan
program tampak
8. Tekan End untuk masuk menu Program
9. Geser kursor ke S:Save Program dan tekan ENTER
10. Dari menu Save Program geser kursor ke Z:Save Program dan tekan ENTER
11. Tuliskan nama program (max. 8 karakter) dalam hal ini Lat1 dan tekan ENTER
12. Tekan End untuk masuk menu Program dan selanjutnya geser kursor ke menu Setup
dan tekan ENTER kemudian pilih M: Exit to DOS untuk keluar dari software SSS

4.2.3.4. PROSEDUR MEMANGGIL KEMBALI PROGRAM


1. Geser kursor ke menu Program kemudian tekan ENTER
2. Tekan End untuk masuk menu Program
3. Geser kursor ke C: Clear Memory dan tekan ENTER
4. Tekan End untuk masuk menu Program
5. Geser kursor ke L: Retrieve Program dan tekan ENTER
6. Dari menu Retrieve Program geser kursor ke Z: Retrieve Program dan tekan ENTER
7. Tuliskan nama Program file yang akan dipanggil dalam hal ini file Lat1

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 29 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

8. Gunakan panah atas/bawah serta tombol Pg Up agar kursor bergeser untuk melihat tampilan
program yang telah dibuat

4.2.3.5. PROSEDUR TRANSFER PROGRAM (KOMPUTER Ke PLC)


1. Buka menu Program tekan Ctrl + O dan selanjutnya pilih F1(PC CON)
untuk online dengan PLC
2. Tekan Ctrl + O dan selanjutnya pilih F4 (PRGM) untuk mode program
3. Tekan End untuk masuk ke menu Monitor
4. Geser kursor ke P: Transfer Program kemudian tekan ENTER
5. Dari menu Transfer Program arahkan kursor ke W :Computer > PC tekan ENTER
6. Dari menu Computer > PC geser kursor ke E: Send to END kemudian tekan ENTER
7. Tunggu beberapa saat sampai file ditransfer ke PLC
8. Tekan Ctrl + O dan selanjutnya pilih F2(RUN) untuk mode RUN
9. Dengan mode RUN program anda siap dioperasikan dengan menekan tombol-tombol yang
sesuai fungsinya

4.2.3.6. PROSEDUR TRANSFER PROGRAM (PLC ke KOMPUTER)


1. Tekan END untuk masuk ke menu Monitor
2. Geser kursor ke P:Transfer Program kemudian tekan ENTER
3. Dari menu Transfer Program arahkan kursor ke R:PC>Computer tekan ENTER
4. Dari menu PC > Computer geser kursor ke E Send to END kemudian tekan ENTER
5. Tunggu beberapa saat sampai file ditrasfer ke Komputer
6. Jika transfer berjalan dengan baik anda dapat memonitor program melalui layar monitor
komputer

2.3.7. MENGECEK KEBENARAN KONEKSI DAN KOMPONEN EKSTERNAL ke PLC

1. Komponen INPUT (sensor,dll) ke PLC ON /OFF komponen secara manual, indikatorINPUT


harus mengikuti ON/OFF dari komponen tersebut.
2. Komponen OUTPUT (selenoid, relay dll) ke PLC FORCE SET/RESET dari PLC, OUTPUT harus
ON/OFF sesuai dengan perintah set/reset itu Forced Set/Reset
Memaksa output ON/Off tidak tergantung dari program yang disebut FORCED SET/RESET

2.3.8. PROCEDUR FORCED SET/RESET

1. Tekan Ctrl + O dan selanjutnya pilih F3 (MON) atau F4(PRGM) untuk mode monitor atau
program
2. TekanEnd untuk masuk ke menu tekan Monitor
3. Geser kursor ke N: Monitor Data kemudian tekan ENTER
4. Dari menu Monitor Data tekan Ctrl + F9 untuk kontrol Bit dan selanjutnya tuliskan alamat
yang akan dikontrol selanjutnya tekan ENTER
5.Tekan F6 untuk perintah SET dan F7 untuk perintah RESET
6. Tekan F8 untuk Clear
2.3.9. PROSEDUR MONITOR BIT/WORD
1. Tekan End untuk masuk ke menu Monitor

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 30 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

2. Geser kursor ke N: Monitor Data kemudian tekan ENTER


3. Dari menu Monitor Data tekan Ctrl + F9 untuk monitor Bit atauCtrl +F7 untuk monitor
word dan selanjutnya tuliskan alamat yang akan dimonitor selanjutnya tekan ENTER
4. Tekan F8 untuk perintah Clear

4.3. PROGRAM PLC UNTUK PENGENDALI SISTEM PNEUMATIK


3.1. Pemprograman
Pendekatan Sistematika Disain Programmble Controller

Memahami syarat
system kontrol Hubungkan
yang diinginkan semua I/O ke
PLC
Gambar system Periksa semua
umum dari system sambungan I/O
kontrol

Test
Daftar semua point
input dan output program
untuk PLC Edit
program
Terjemahkan
flowchart ke Diagram Apakah
Tidak
Laader/STL program
OK?
Program dengan
Ladder/STL ke Ya
dalam PLC

Ubah program Simpan


program
Simulasikan
program dan Dokumentasi
periksa sofware kan program

Tida
k Apakah
program Selesai
OK? Ya

Gb.23. Diagram alur pemrograman

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 31 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

3.1.1. SET dan RESET-(SET dan RSET)


Instruksi SET akan mempertahankan status ON meskipun sinyal input OFF dan instruksi RSET
akan mereset sinyal dari keadaan ON menjadi OFF

Set B Rset B

Gb.24. Instruksi SET dan


RSET serta Jenis bit-
B:bit bit yang dapat
diprogamkan dalam
IR,SR, AR,HR,LR fasilitas menu SET
dan RSET (kotak
bawah)

Contoh soal 4.

Bila tombol ON ditekan output akan aktif (misal lampu menyala). Bila tombl OFF ditekan maka
output non aktif dan bila keduanya ditekan bersamaan maka output non aktif.
Jawab :
Gb.25. adalah diagram ladder yang dimaksud pada contoh soal 4

00200
SET
00401

00201
RSET
00401 Gb.25
Diagram ladder dari
contoh soal 4
END

Kemudian coba dibuat diagram laddernya jika RSET berada di atas dan SET berada dibawah,
kemudian amati apa yang terjadi bila dalam waktu yang bersamaan 00200 dan 00201 kita tekan

3.1.2. KEEP-KEEP (11)

KEEP (11) mempunyai dua kondisi input SET dan RESET serta output bit. Jika sinyal S ON maka
output B akan ON dan akan mempertahankan sinyal tersebut meskipun sinyal S OFF. Sinyal
output B akan OFF jika sinyal input R ON. Bila Fungsi KEEP ini digunakan dengan HR relay,
status dari output mengunci (latch) akan dipertahankan selama terjadi gangguan daya, sehingga
nanti apabila gangguan telah selesai maka sistem akan beroperasi meneruskan.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 32 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

S
KEEP(11)

B
R
Gb.26. Instruksi KEEP
dan jenis bit-
bit yang dapat
B:bit diprogramkan

IR,SR, AR,HR,LR

S sinyal
Gb.27
Time Diagram
Status B
dari KEEP

R sinyal

Contoh Soal 5
Buatlah diagram ladder untuk suatu kondisi berikut. Bila sinyal input set ON maka bit output
akan aktif dan baru akan non aktif bila sinyal input reset ON.
Jawab : Diagram ladder berikut ini adalah jawaban dari contoh soal di atas.

00200

KEEP
00400

00201 Gb.28
Diagram ladder
dari contoh soal 5

END

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 33 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

3.1.3. Pulsa Naik Dan Pulsa Turun – DIFU (13) dan DIFD (14)
Instruksi DIFU (13) menghasilkan pulsa satu ( 1 ) siklus dari sinyal input dari posisi OFF ke ON
sedangkan DIFD (14) menghasilkan pulsa satu ( 1 ) siklus dari sinyal input ON ke OFF

DIFU (13) B DIFD (14) B

B:bit

IR,SR, AR,HR,LR

Gb.29. Instruksi DIFU dan DIFD serta bit-bit


yang dapat diprogramkan di dalamnya.

DIFU DIFD (14)


(13)
SINYAL IN SINYAL IN

SINYAL OUT SINYAL OUT

1SIKLUS 1SIKLUS 1SIKLUS 1SIKLUS

Gb.30. Siklus DIFU dan DIFD

3.1.4. TIMER
Instruksi TIM (timer) dapat digunakan sebagai timer ON delay pada rangkaian relay. TIM adalah
instruksi timer ON-delay yang membutuhkan angka timer dan nilai set (SV) yang berkisar dari
0000 sampai 9999 (0 sampai 999,9 detik)

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 34 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

TIM N

Gb.31
SV
Instruksi timer
(penunda waktu)
dan jenis bit-bit
yang dapat
N: TC nomor diprogramkannya
.
#(000-511)

SV : Set value (word, BCD)

IR,AR, DM, HR, LR,#

Karakteristik Timer (On Delay)

IN

O
SV SV

Gb.32. Karakteristik Timer (On Delay)

Contoh Soal 6.
Buatlah diagram ladder untuk penundaan waktu ON selama 5 detik.
Jawab : 00200 TIM
000
# 0050 5 detik

T000
00400

Gb.32
END Diagram ladder
dari contoh 6

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 35 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

3.1.5. Counter-CNT
CNT (counter) adalah sebuah counter penurunan yang diset awal. Penurunan saat hitungan
setiap kali sebuah sinyal input berubah dari OFF ke ON . Counter harus diprogram dengan input
hitung , input reset , angka counter , dan nilai set (SV)
Nilai set ini dapat berkisar dari 0000 sampai 9999.
.
CP
CNT N

R SV

N: TC nomor Gb.33
Intruksi COUNTER
#(000-511) dan bit-bit apa saja
yang dapat
SV : Set value (word, BCD) diprogramkannya

IR,AR, DM, HR, LR,#

Contoh Soal 7a
Diagram ladder untuk menghitung sampai 10 hitungan.

00200
CNT
00201 001
#0010 Gb.34a
Diagram
ladder untuk
C001 contoh 7a
00400

END

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 36 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Contoh Soal 7b.


Diagram ladder untuk menghitung sampai 20.000 hitungan

00200 00201
CNT
00200 001
100
#0100
hitungan
C001

C001
CNT
00200 002 Gb.34b
200
#0200 Diagram ladder
hitungan
dari contoh soal 7b

C002
00400

END

Contoh soal 8 :
Diagram ladder untuk perpanjangan waktu sampai 1000 jam (Gb. 34c)

00200 T001
TIM
001 600
6000 detik

T001

CNT
002 6000
00201 6000 hitungan
Gb. 34c
Diagram ladder
C002 untuk
00400 perpanjangan
waktu 1000 jam
END

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 37 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

3.1.6. INTERLOCK ( INTERLOCK – IL(02) dan ILC(03)

Ladder Simbol IL (02)

Ladder Simbol

ILC (03)
Gb.35. Instruksi IL dan ILC

IL (02) digunakan dengan gabungan ILC(03) sebagai akhir dari membangun sebuah interlock,
dapat juga digunakan pada percabangan dari sebuah program , IL(02) dapat dibuat satu atau
lebih program dan dieksekusi secara berurutan
Seksi Interlock antara IL(02) dan ILC(03) dapat dibangun sesuai dengan table dibawah ini
INSTRUKSI TREATMENT
OUT and OUT NOT
SET dan RSET
TIM dan TIMH (15)
TTIM (87)
CNT, CNTR (12)
KEEP (11)
DIFU (13) dan DIFD(14)
Lain dari yang diatas Tidak dapat dieksekusi

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 38 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Contoh Soal 9 :
Buatlah rangakain interlock dibawah dengan aplikasi timer

00200
IL

00200 T001
00401

00201
IL

00200 T000
TIM
001
#20

T001

TIM
001
#20

IL

END

Gb.36. Contoh diagram ladder aplikasi


instruksi TIMER

3.2. Menginstal Input dan Output Pneumatik Ke Dalam PLC

Langkah-langkah menginstal pneumatic kedalam PLC


 Identifikasi banyaknya input dan output pada PLC
 Identifikasi alamat input luar dan alamat output luar PLC
 Identifikasi jenis input dan ouput pada PLC

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 39 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

 Identifikasi kemampuan arus output PLC beban tidak boleh sama atau melebihi
kemampuan arus output
 Gunakan ON/OFF komponen secara manual, indicator INPUT harus mengikuti ON/OFF
dari komponen tersebut
 Gunakan prosedur FORCE SET/RESET dari PLC, output untuk memastikan alamat output
yang kita inginkan.

L1

Y1
Y1

S1 S2

Gb.37. Diagram sirkuit pneumatik yang akan


dikorelasikan dengan diagram ladder.

S1 Y1

P LC
S2 Y2

L1
S3

Y1 Y2

Gb.38a. Skema instalasi pemasangan hardware PLC pada


rangkaian pneumatik

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 40 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Alamat input Keterangan


00200 S1 (Start), tombol tekan
00201 S2 (Stop), tombol tekan
00202 S3 (tidak digunakan)
00401 Y1 (katub solenoid tunggal 5/2)
00402 Y2 (Katub solenoid tunggal 5/2)
00403 L1 (lampu indicator maju)

Didalam penerapan dilapangan sering kita jumpai bermacam-macam sensor yang terpasang
terhadap silinder pneumatik atau terhadap bagian-bagian mesin lainnya dan untuk pemasangan
output sensor ke input PLC harus diperhatikan jenis input PLC dan jenis output sensor karena
kita ketahui ada dua jenis type sensor PNP atau NPN untuk mengetahui cara pemasangannya
perhatikan gambar dibawah ini.

0 VDC

Sensor
PNP PNP
NPN

+24VDC

Gb 38b.Cara pemasangan input positif dengan


sensor PNPdan reed switch

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 41 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

+24VDC

NPN Sensor
NPN

0 VDC

Gb 38c.Cara pemasangan input negatif


dengan sensor NPN dan Reed switch

-0 VDC

Perhatian !
Pemasangan
jangan
terbalik

Gb 38c.Cara pemasangan output coil dapat


kita gunakan tegangan AC atau DC

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 42 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Gb 38c.Cara pemasangan output positif


jjenis transisitor

3.3. Mengoperasikan Sirkuit Pneumatik Dengan PLC


3.3.1. Persiapan Pengoperasian
Setelah selesai merakit atau menginstal PLC ke dalam sirkuit pneumatik, sebelum kita
mengoperasikannya perlu dilakukan hal-hal berikut :
 Periksa posisi dan pengikatan semua komponen, apakah sudah cukup kuat dan benar
kedudukannya.
 Periksa semua sambungan pneumatik, apakah sudah cukup kuat dan pastikan tidak akan
ada yang lepas.
 Periksa sambungan/pemasangan kabel-kabel listrik, pastikan bahwa pengikatan cukup
kuat dan tidak salah terminal.
 Periksa tekanan udara kempa pada tangki udara apakah sudah memenuhi syarat
 Periksa regulator pengatur suplai udara ke sistem, apakah tekanan suplai udara sesuai
dengan ketentuan.
Apabila semuanya sudah sesuai dengan ketentuan maka operasikanlah sirkuit pneumatik.

3.3.2. Mengoperasikan sirkuit pneumatik kendali PLC.


 Buka katup suplai udara, maka udara kempa akan siap pada posisi-posisi kerja.
 Tekan tombol start, maka sirkuit pneumatik akan segera beroperasi.
 Amati jalannya sirkuit apakah sudah sesuai dengan desain yang direncanakan.
 Apabila telah sesuai dengan desain, teruskan beroperasi.
 Apabila belum sesuai maka hentikanlah jalannya sirkuit, kemudian perbaikilah.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 43 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

4.4. PEMELIHARAAN PLC PNEUMATIK

Yang dimaksud dengan pemeliharaan PLC Pneumatik ialah segala upaya atau kegiatan
yang sengaja dilakukan terhadap PLC Pneumatik dengan mengikuti suatu prosedur yang
sistematik dengan tujuan agar PLC Pneumatik yang kita miliki dapat digunakan dengan lancar,
aman dan secara teknis maupun ekonomis berumur panjang (awet). Untuk mencapai tujuan
tersebut, secara sistematika kegiatan pemeliharaan dapat kita kelompokkan menjadi kelompok
pemeliharan pencegahan (prevetive maintenance) dan kelompok perbaikan (corctive
maintenance).

4.4.1. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)


Kegiatan pemeliharaan pencegahan ini dilakukan sebelum dan selama PLC Pneumatik
dioperasikan, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya laju kerusakan.
Ada pun kegiatannya antara lain :

4.4.1.1. Pra Pemeliharaan


Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah suatu kegiatan persiapan yang bertujuan agar
nantinya pelaksanaan pemeliharaan berjalan lebih lancar
Kegiatannya antara lain :
 Penyiapan peralatan pemeliharaan, semakin lengkap akan semakin baik.
 Penyiapan bahan-bahan pemeliharaan terutama yang dipakai secara rutin bahan
pembersih ,bahan pelumas, bahan pencegah korosi dan lain lain.
 Pemasangan mesin/peralatan yang memberi peluang untuk pelaksanaan pemeliharaan.
 Instalasi tenaga baik tenaga listrik maupun tenaga udara kempa harus memenuhi
persyaratan.
 Persiapan administrasi pemeliharaan termasuk dokumen-dokumen yang perlu dipersiapan
seperti data data pengecekan harian, data-data pengecekan mingguan ataupun
pengecekan bulanan
 Kebutuhan tenaga listrik harus mencukupi untuk semua kontrol atau beban
 Pemasangan komponen-komponen harus dimungkinkan untuk pemeriksaan dan
penggantian seperti card-card I/O yang bisa diganti dengan mudah

4.4.1.2. Pemeliharaan Harian


Pemeliharaan harian ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap hari selama PLC Pneumatik
digunakan baik siang maupun malam.
Kegiatannya antara lain :
 Memeriksa kondisi alat setiap akan dioperasikan.
 Menjaga kebersihan dan ketertiban.
 Mencegah terjadinya beban lebih.
 Mengamati atau memperhatikan.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 44 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

4.4.1.3. Pemeliharaan Berkala


Pemeliharaan berkala dilakukan secara berkala secara terjadwal, baik mingguan, bulanan
maupun tahunan.
Kegiatannya antara lain :
 Pemeriksaan / pengecekan kondisi PLC Pneumatik baik posisinya, kondisinya maupun
infra strukturnya.
 Penyetelan-penyetelan baut-baut konektor yang kendor, kabel-kabel dan sebagainya.

4.4.2. Perbaikan PLC Pneumatik


Perbaikan termasuk kegiatan pemeliharaan secara umum yang dilakukan terhadap alat yang
mengalami gangguan atau kerusakan. Tujuannya ialah untuk memulihkan kondisi alat yang
rusak sehingga dapat berfungsi kembali.
Kegiatannya antara lain :

4.4.2.1. Trouble Shooting PLC Pneumatik


Dengan melakukan pendekatan disain dan trouble shooting PLC pada flowchart Gb. 23, ada
beberapa kondisi yang harus kita perhatikan untuk langkah-langkah tersebut, yaitu :
 Dalam mengintalasi I/O pastikan mana input terminal dan mana output terminal biasanya
untuk type kecil kita bisa melihat informasi tertulis pada PLC tetapi untuk PLC type besar
seperti C200H/HX/HG pada Omron untuk input ditulis ID,IA, IM dan output ditulis OD,OC,
OA
 Kemampuan arus output pada PLC, karena untuk beban yang lebih besar seperti
menghidupkan motor misalnya, tidak dapat langsung output PLC disuplaikan, tetapi perlu
menggunakan relay sebagai pembantu.
 Tegangan I/O yang digunakan, untuk PLC bisa tegangan VAC dan VDC tergantung
pilihan kita dan kecocokannya dengan type CPU. Untuk I/O dengan VAC dan VDC harus
diperhatikan besar tegangan karena sangat erat hubungannya dengan input peralatan
dan output peralatan,
 Jenis sensor yang digunakan PNP atau NPN yang harus disesuiakan dengan input PLC
 Jenis output, ada tiga jenis output yang tersedia yaitu :
1. Ouput Relay digunakan untuk tegangan AC/DC
2. Output Triac digunakan hanya tegangan AC
3. Ouput Transistor digunakan hanya untuk teganngan DC
 Pastikan baut baut terminal I/O dalam kondisi kuat (tidak longgar)
 Pastikan kabel komunikasi antara PLC dengan PC dalam kondisi terhubung, dengan
menghubungkan secara software (lihat indikasi pada CPU). Jika tidak terjadi komunikasi
periksa kabel komunikasi atau salah Com pada software, artinya Com yang digunakan
Com 1 atau Com 2.
 Pastikan alamat I/O pada PLC sesuai dengan alamat program yang kita buat
Apabila kondisi tersebut di atas tidak terpenuhi maka akan terjadi trouble. Jadi untuk mencari
kesalahan kita selalu mengacu pada hal-hal tersebut di atas.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 45 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

4.4.2.2. Perbaikan
Untuk melaksanakan perbaikan kerusakan, kita dapat mengacu pada sistematika perbaikan
secara umum, baik langkah kerjanya maupun metodanya. Dalam hal perbaikan kerusakan pada
penggunaan PLC ini kita akan langsung memberikan salah satu contoh perbaikan, sebagai
berikut.

Contoh Soal 10 :
Pada gambar di bawah ini, setelah dilakukan pemograman pada PLC menerangkan apabila S1
ditekan maka L1 akan menyala dan apabila ditekan S2 maka L2 akan menyala. Tetapi pada
kasus ini ternyata jika S2 ditekan L2 tidak menyala. Temukanlah kenapa L2 tidak menyala ketika
S2 ditekan
S1 L1
000.01 000.10

S2 L2
000.02 000.11
CPU

Memory
BA T BA T

Program pada software

Gb.39. Instalasi PLC Pneumatik contoh 10

Penyelesaian;
Menurut program yang dibuat didalam software dengan alamat 000.03 tidak tersambung ke
input S2 dengan alamat 000.02 dalam hal ini program salah alamat seharusnya 000.03 di sana
tertulis dengan 000.02. Oleh karena itu harus dikembalikan ke alamat yang dikehendaki yaitu
000.03. Ini namanya perbaikan dari kesalahan program.

4.4.3. Dokumentasi Pemeliharaan PLC pneumatik


Dokumentasi pemeliharaan PLC Pneumatik merupakan kelengkapan administrasi pemeliharaan
yang akan membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan pemeliharaan itu sendiri. Dengan

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 46 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

pendokumentasian yang baik, penyimpanan perangkat administrasi yang baik, kita akan lebih
mudah untuk mencari arsip-arsip atau pun hal-hal yang kita perlukan.
 Manual Operasi (Operation Manual)
 Instalasi I/O dan maintenance manual
 Daftar spare part terutama yang penting-penting
 .Lembaran data komponen
 Diagram lay out dari system yang lengkap dengan label-label ,code pada peralatan
 Dokumentasi trouble shooting, laporan-laporan kerusakan dan permohonan perbaikan.
 Dokumentasi hasil perbaikan dengan Kartu Mesin (Maintenance Record)
 Print out atau hard copy dari program listing. Print out ini diperlukan sekali untuk traching
perubahan program atau off-line editing pada programnya.
 Back-up atau salinan copy program pada disket. Hal ini sangat berguna kalau PLC
mengalami kerusakan.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 47 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda
perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja.
Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja / sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 48 dari 49
Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber
yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Judul: Eletro Pneumatic Text Book ( Basic Level TP 201 )


Pengarang: P.CROSER, J.THOMSON
Penerbit: Festo Didactic
Tahun terbit: 1991
Tempat terbit: Esslingen 1

Judul: Programmable Logic Controller, Basic Level


Pengarang: R. Bliesener, Cs.
Penerbit: Festo Didactic KG.
Tahun terbit: 1995
Tempat terbit: Esslingen, Germany.

Judul: Programmable Controller C200HX/C200HG/C200HE,


OPERATION MANUAL.
Pengarang: OMRON (nama perusahaan)
Penerbit: OMRON ASIA PACIFIC PTE.LTD
Tahun terbit: 1996
Tempat terbit: Jepang

Judul: Activities Manual for PROGRAMMABLE LOGIC


CONTROLLER
Pengarang: Frank D.Petruzella
Penerbit: Glencoe, Macmillan/McGraw-Hill Publishing Company
Tahun terbit: 1989
Tempat terbit: Ohio

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 49 dari 49
Buku Informasi
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SEKTOR PEMANFAATAN LISTRIK
SUB SEKTOR OTOMASI INDUSTRI

MENGOPERASIKAN SISTEM
PNEUMATIK

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto No.170 Telp./Fax (022) 7312564
2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

DAFTAR ISI

Daftar Isi ....................................................................................................... 1

BAB I STANDAR KOMPETENSI.............................................................. 2


1.1 Unit Kompetensi Yang Dipelajari................................................. ......... 2
1.1.1Kode dan Judul Unit........................................................ 2
1.1.2Deskripsi Unit................................................................. 2
1.1.3Elemen Kompetensi........................................................ 3
1.1.4Batasan Variabel............................................................. 4
1.1.5Panduan Penilaian........................................................... 4
1.1.6Kompetensi Kunci........................................................... 6

BAB II TAHAPAN BELAJAR.............................................................. 7

BAB III TUGAS DAN TEORI UNJUK KERJA........................................ 15


3.1 Tugas Teori............................................................................. 15
3.2 Tugas Unjuk Kerja................................................................... 17
3.3 Daftar Cek Unjuk Kerja............................................................. 18

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 1 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

BAB I
PENGANTAR

1.1 Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi


peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
 meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

1.1.1 Deskripsi Unit


Unit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang
teknisi pemeliharaan dengan memiliki sikap,pengetahuan dan keterampilan tentang
sistem aplikasi PLC -pneumatik dan penerapannya di industri.

1.1.2 Judul dan Kode Unit


Judul Unit : Mengoperasikan Sistem Pneumatik

1.1.3 Kode Unit : C.282900.001.15

1.1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kriteria Unjuk Kerja


1. Mendemonstrasikan 1.1 Diagram rangkaian elektrik, diagram ladder dan
pengertian hubungan diagram rangkaian pneumatik dipahami.
antara diagram 1.2 Diagram rangkaian elektrik diubah menjadi diagram
rangkaian elektrik, ladder dan diregristrasikan .
diagram ladder dan 1.3 Diagram ladder dan diagram rangkaian pneumatik
digram rangkaian dikorelasikan
pneumatik
2. Mengembangkan 2.1 Software PLC diidentifikasi dan diinstal ke komputer.
diagram ladder dan 2.2 Diagram ladder dan regristrasinya diprogram dalam
mensimulasikannya komputer mengacu pada tujuan operasi rangkaian
pada komputer. pneumatik dan disimulasikan .
2.3 Program PLC dalam komputer di down-loadkan ke
PLC.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 2 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Elemen Kriteria Unjuk Kerja


3. Menggunakan 3.1 Macam-macam program PLC meliputi program Set-
program PLC untuk Reset, KEEP, DIFU, Timer, Counter, Interlock,
mengendalikan disusun dan diaplikasikan.
operasi rangkaian 3.2 PLC di instal / dirakit ke dalam sirkuit elektro
pneumatik. pneumatik.
3.3 Sirkuit elektro pneumatik dengan PLC (programmable
logic controllers) dioperasikan .

4. Mendemonstrasikan 4.1 Teknik pemeliharaan dan pencarian kesalahan


perbaikan kesalahan diaplikasikan untuk menemukan masalah.
pada sistem PLC 4.2 Metoda perbaikan dan/atau penggantian diterapkan
pneumatik. dalam mengatasi kesalahan.
4.3 Dokumentasi pemeliharaan dilaksanakan sesuai
dengan prosedur.
4.4 Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja serta
peralatan dipelihara sepanjang masa .

1.1.4 Batasan Variabel


Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor industri seperti industri
manufacturing,transportasi / pemindahan / pengurusan barang, kemiliteran,
pertambangan dan pelayanan industri lainnya.
Pelatihan kompetensi ini dapat dilaksanakan di lembaga pelatihan atau di industri
yang relevan dengan persyaratan :

o Tersedia peralatan dan bahan praktek sistem elektro pneumatik

o Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran

o Tersedia alat dan bahan keselamatan dan kesehatan kerja.

Catatan :
(a) Dapat dilaksanakan simulasi mencari gangguan pada sistem elektro
pneumatik tingkat yang diaplikasikan di industri lokal..
(b) Diagnose ditekankan pada prosedur dan pendekatan logis untuk
menemukan kesalahan ..
(c) Komponen dan SIRKIT yang digunakan agar memenuhi standar
industri lokal maupun internasional..

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 3 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian dan


tidak hanya terbatas pada :

 Pemakaian pakaian kerja yang cocok.

 Bahaya udara kempa

 Bahaya listrik

Prinsip-prinsip keselamatan kerja khusus sistem elektro pneumatik


1.1.5 Panduan Penilaian
Fokus penilaian unit kompetensi ini adalah pada penguasaan analisis komponen
dan sistem rangkaian (SIRKUIT ), tetapi hal ini juga tergantung pada sektor
industri yang terkait. Program pra-pelatihan kejuruan barangkali termasuk
cakupan bagi industri pada umumnya.
Lihat untuk :
 Identifikasi komponen-komponen khusus

 Analisis diagram SIRKIT pneumatik .


 Kemampuan merakit (mengkonstruksi) rangkaian pneumatik lanjut..
 Sistematika pemeliharaan.

1.1.6 Kompetensi Kunci

Kemampuan Umum dalam Unit ini Tingkat

Mengumpulkan,mengelola dan menganalisis informasi 2


Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
Menggunakan ide-ide matematik dan teknik 2
Memecahkan masalah 2
Menggunakan teknologi 2

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 4 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

BAB II
TAHAPAN BELAJAR

2.1. Langkah-langkah/tahapan belajar


 Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi
seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi.
 Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-
pokok keterampilan dan pengetahuan.
2.2. Indikator kerja
Merupakan pernyataan persyaratan tingkat standar kriteria kinerja pelaksanaan
tugas pekerjaan (task) / unit kompetensi untuk mencapai kompetensi dari setiap
kegiatan atau langkah kerja (aktivitas) / elemen kompetensi yang terukur pada
masing-masing kriteria unjuk kerja dengan persyaratan yang dibutuhkan
(domain K,S,A ) pada kategori jenis perilaku dan kemampuan internal setiap
indibidu peserta pelatihan kerja , yaitu :
- Pengetahuan / knowledge (kognitif)
1. Pada umumnya digunakan kata : ”Dafat”
2. Jenis kategori perilaku :
2.1. Pengetahuan, pemahaman.
- Kemampuan internal : Dapat mengetahui, mamahami, dll.
2.2. Penerapan, Analisa, dst.
- Keterampilan / Skill ( Psikomotorik ).
1. Pada umumnya digunakan kata : ” Mampu ”
2. Jenis kategori perilaku :
2.1. Persepsi, kesiapan, Gerakan terbimbing, Gerakan biasa
- Kemampuan internal : Mampu menyiapkan, melakukan, ......dll
- Tahapan Berlatih : Kesiapan, gerakan biasa, ........dst.
2.2. Gerakan komplek, Penyesuaian Pola Gerakan, dst.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 5 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

- Sikap kerja / Attitude ( Affektif ).


1. Pada umumnya digunakan kata : ”Harus”
2. Jenis kategori perilaku :
2.1. Penerimaan, Partisipasi, Tanggung Jawab, Ketelitian, Kecermatan, dst.
- Kemampuan internal : Harus menunjukkan, bertanggung jawab.
- Kemampuan saffety : Harus Teliti, Certmat,Ramah,sabar, ....dst.
- Tahapan berlatih : Sikap,
2.2. Penentuan sikap / Penilaian, dst.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 6 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

BAB III
TUGAS TEORI, UNJUK KERJA DAN SIKAP KERJA

3.1 Tugas Teori , Unjuk Kerja dan Sikap Kerja


Berlaku untuk setiap elemen kompetensi dan ktriteria unjuk kerja dalam level Unit ini
Kompetensi BSDC – 0312, memahami dan menginterpretasikan gambar kerja dan spesifikasi
dan jumlah nilai tingkat gradasi kompetensi kunci yang terindikasi pada 4 kompetensi kunci.
Tugas teori dan tugas unjuk kerja dalam Bab III pada buku kerja ini, meliputi :

3.1.1 Tugas Tertulis :


 Tugas tertuli untuk menilai pengetahuan (Knowledge) seseorang dalam
menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
 Dapat di pergunakan untuk mengidentifikasi penilaian unjuk kerja dan unjuk sikap
kerja.
 Didukung aspek pengetahuan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian yang
terindikasi pada kiteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
 Dapat dimasukkan penilaian pengetahuan sikap kerja.\
 Memiliki tingkatan :
a. Soal mudah
b. Soal sedang
c. Soal sulit.
 Kisi soal dan jumlah soal dibedakan setiap uni kompetensi
 Bentuk tugas tertulis adalah Obyektive tes terdiri dari atas :
a. Pilihan ganda
b. soal Esay.

3.1.2 Tugas Unjuk Kerja :


 Tugas untuk kerja untuk menilai keterampilan ( Skill ) seseorang dalam
menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
 Didukung aspek keterampilan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian yang
terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.

3.1.3 Tugas Sikap Kerja.


 Tugas untuk sikap kerja untuk menilai sikap (Attitude) seseorang dalam
menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
 Didukung aspek kritis atau penyikapan kerja dalam panduan penilaian yang
terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 7 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

3.2 Tugas Teori


Element Satu :
Mendemonstrasikan pengertian hubungan antara diagram rangkaian elektrik, diagram ladder
dan digram rangkaian pneumatik

Pilihlah jawaban yang paling benar dari alternatif jawaban yang ada !
1.1. PLC secara orisinil dirancang menggantikan
a. Mikro kontroler
b. Relay kontrol panel (wire logic)
c. Analog kontrol panel
d. Digital kontrol

1.2. Perbedaan yang mendasar antara relay kontrol (wire logic) dengan PLC adalah
a. Perbedaan input yang digunakan
b. Perbedaan output yang digunakan
c. Perbedaan tegangan input dan output yang digunakan
d. Wire logic menggunakan kontrol relay sedangkan PLC menggunakan instruksi
program atau ladder

1.3. Pengkabelan pada PLC disambungkan kepada


a. Input terminal
b. Output terminal
c. Input dan output terminal
d. Input terminal, output terminal dan power supply

1.4. Sinyal input PLC berasal dari


a. Solenoid
b. Relay
c. Limit switch, push button,sensor dll
d. Power supply

1.5. Line dari PLC program pada gambar dibawah ini adalah ditulis dalam bentuk :
00200
00403

a. Ladder diagram
b. Statement list
c. Basic
d. Mnemonic

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 1 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Element Dua :
Mengembangkan Ladder diagram dengan simulasi dalam komputer.

Pilihlah jawaban yang paling benar dari alternatif jawaban yang ada dengan melingkari a), b),
c) atau d).
2.1. Gambar yang tertera disamping-bawah ini adalah merupakan bahagian dari PLC yang
disebut :
a. Card input
b. Card output
c. CPU
d. Card Input dan output

2.2. Jika Card tersebut di samping kita pasangkan pada base


plat PLC di slot pertama dan terminal kedua, maka untuk
menjadi alamatnya adalah
a. 000.02
b. 000.20
c. 002.00
d. 001.02

2.3. Gambar yang tertera disamping ini adalah merupakan bagian dari PLC yang disebut :
a. Card input
b. Card output
c. CPU
d. Card Input dan output

Kerjakanlah soal-soal berikut pada lembaran yang disediakan !


2.4. Buatlah diagram ladder dari suatu sistem kontrol,
apabila tombol S1 ditekan maka aktuator maju 2
detik dan mundur 3 detik sebanyak 5 kali. Setelah
tombol S2 ditekan, tombol S1 baru dapat
dioperasikan lagi.

2.5. Buatlah diagram ladder dari sistem kontrol apabila


cara kerjanya sebagai berikut :
 Tombol S1 ditekan maka lampu L1 menyala.
 Tombol S2 ditekan maka lampu L2 menyala.
 Tombl S1 danS2 ditekan bersamaan maka lampu L1 dan L2 menyala bergantian.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 2 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Element tiga : Menerapkan Program PLC untuk mengendalikan pengoperasian sirkuit


pneumatik.
Pilihlah jawaban yang paling benar dari alternatif jawaban yang ada dengan melingkari a),
b), c) atau d).
3.1. Pengkabelan pada PLC disambungkan kepada
a. Input terminal
b. Output terminal
c. Input dan output terminal
d. Input terminal, output terminal dan power supply

3.2. Sinyal input PLC berasal dari


a. Solenoid
b. Relay
c. Limit switch, push button,sensor dll
d. Power supply

3.3. Ouput PLC disambungkan kepada


a. Solenoid atau relay
b. Limit switch, push button, sensor dll
c. Power supply
d. Komputer atau program consol

3.4. Bila pada program PLC dikhawatirkan ada gangguan dan setelah gangguan selesai
diharapkan program berjalan meneruskan maka instruksi berikut digunakan :
a. Instruksi KEEP + IR
b. Instruksi KEEP + HR
c. Instruksi KEEP + SR
d. Instruksi KEEP + IL

3.5. Untuk perpanjangan waktu sampai 1500 jam, maka pemrograman dengan ladder
diagram menggunakan instruksi berikut :
a. Instruksi TIM + KEEP
b. Instruksi KEEP + CNT
c. Instruksi TIM + CNT
d. Instruksi CNT + SET

3.6. Untuk jenis output coil pada PLC, tegangan yang digunakan adalah
a. Tegangan AC
b. Tegangan DC
c. Tegangan AC/DC asalkan arus beban tidak melebihi arus output beban
d. Tegangan 24 VDC

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 3 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Element Empat : Pemeliharaan PLC Pneumatik .


4.1. Pada sebuah PLC jika salah satu outputnya rusak maka untuk mengatasinya yang
efektif dan biaya murah adalah :
a. Mengganti card output
b. Mengganti program
c. Mengganti CPU
d. Memindahkan output yang rusak ke salah satu output terminal yang tidak
digunakan kemudian ganti alamat yang sesuai dengan software

4.2. Setelah melakukan pemograman pada sebuah PLC kemudian di down laod ternyata
antara PC dengan PLC tidak bisa koneksi, langkah yang harus kita ambil adalah :
a. Mengecek program
b. Mengecek kabel komunikasi
c. Mengecek kabel komunikasi dan com didalam software
d. Mengecek CPU

4.3. Didalam pemasangan output pada sebuah PLC ternyata beban output membutuhkan
tegangan 24 Vac, sedangkan tegangan output PLC 24 Vdc untuk mengatasi hal ini
kita harus lakukan :
a. Mengganti output yang sesuai dengan tegangan beban
b. Mengganti beban yang sesuai dengan teganggan output
c. Menggunakan relay sebagai penghubung beban dengan tegangan beban
d. Hal ini tidak jadi masalah bisa langsung dihubungkan ke output

4.4. Setelah semua input dan output kita rakit pada sebuah PLC untuk memastikan out
bekerja sesuai dengan alamat yang di inginkan kita harus menggunakan cara
a. Menghidupkan langsung dengan program yang telah dibuat
b. Dengan memasukkan sinyal input
c. Menggunakan procedure Forced Set/Reset
d. Dijalankan tanpa program kemudian gunaka procedure Forced Set/Reset

Jawablah soal-soal berikut dengan mengisi titk-titik yang disediakan !


4.5. Kegiatan pemeliharaan harian yang harus dilakukan pada pemeliharaan PLC
Pneumatik antara lain :
……………………………………………………............................................................…………………
……………………………………………………............................................................…………………

4.6. Dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan untuk memperlancar pelaksanaan


pemeliharaan adalah :,
……………………………………………………............................................................…………………
……………………………………………………............................................................…………………
4.7. Dalam melaksanakan pekerjaan pada PLC Pneumatik, hal-hal berikut harus
diperhatikan demi keselamatan kerja.
a……………………………………..
b……………………………………..
c ……………………………………..

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 4 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Lembaran Pemeriksaan Peserta Untuk Tugas Tertulis :

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu, sebelum ditandatangani.

No Uraian pertanyaan tugas tertulis Benar Salah

Jenis Pilihan ganda


1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
2.1
2.2
2.3
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
4.1
4.2
4.3
4.4

Jenis Esay

2.4
2.5
4.5
4.6
4.7

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 5 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Apakah pertanyaan No.1.1 sampai 4.7 soal pilihan ganda Keterangan


dan pertanyaan esay, telah dijawab dengan benar.

Total waktu
120 Menit

1. Nama Peserta Pelatihan :


.........................................

Tanda tangan Peserta :


.........................................

2. Nama Penilai :
.........................................

Tanda tangan Penilai :


.........................................

Catatan Penilai :

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 6 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

3.3. TUGAS UNJUK KERJA PRAKTEK


Catatan
Untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut dianjurkan setiap peserta bekerja individual pada
setiap training unit Apabila hal itu tidak memungkinkan ,dapat dilaksanakan kerja
kelompok pada setiap training-unit maksimum tiga orang setiap kelompok (group)

Tugas 1. Rangkaian Kelistrikan


Lampu menyala ketika tombol S1, dan S2 tidak ditekan secara bersamaan dan dapat pula
menyala bila tombol S3 dan S4 ditekan bersamaan
Buatlah diagram kelistrikannya dan uji coba sirkuit elektrik tersebut .!

S1 S2
L1

S3 S4

Tugas 2. Rangkain Ladder


Jika ditekan S1 maka L1 nyala, jika ditekan S2, maka L2 dan L1 nyala dan jika ditekan S1
dan S2, kedua-duanya , L1 dan L2 tidak nyala
Buatlah diagram laddernya dan uji coba PLC anda !
S1 L1

S2 L2
CPU

Memory
BA T BA T

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 7 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Tugas 3. PLC Pneumatik


Mempergunakan satu peralatan, katup pada pipa akan dibuka dan ditutup dengan
mempergunakan sebuah silinder kerja ganda . Katup dibuka dengan menekan tombol S1,
dan ditutup dengan melepas tombol S1. Silinder kerja ganda dikontrol dengan menggunakan
katup single solenoid.
Buatlah diagram laddernya, kemudian operasikan sirkuit pneumatik tersebut dengan PLC
anda.

S1
Y
.

CPU

BA T
Memory BA T

Tugas 4 : PLC Pneumatik


Sebuah jembatan putar dibawa keposisi yang diinginkan oleh sebuah silinder kerja ganda .
Silinder tersebut dikontrol oleh dua buah tombol S1 dan S2. Buatlah diagram laddernya dan
operasikan sirkit tersebut dengan PLC anda.

Y1 Y2

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 8 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Tugas 5. Menggunakan instruksi TIM.


Buatlah diagram ladder seperti diagram berikut di komputer anda, kemudian transfer ke PLC
dan uji coba program tersebut !

00200 TIM
000
# 0050 5 detik

T000
00400

END

Tugas 6 : Program perpanjangan waktu


Perpanjangan waktu sampai 1000 jam kita buat diagram laddernya seperti gambar di bawah
ini. Programkanlah di komputer anda kemudian transfer ke PLC dan operasikan.

00200 T001
TIM
00200 001 600
#6000 detik

T001
CNT
00201 002 6000
#6000 hitung
an
C002
00400

END

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 9 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Tugas 7 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya ke dalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan terus maka silinder akan
bergerak maju mundur secara berkesinambungan ( kontinyu ) dan silinder akan kembali
pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan kerja A+.A- (Terus menerus selama S1 ditekan)

A min A mak

Y1
Y2

Tugas 8 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya ke dalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan, maka silinder A akan
bergerak maju. Setelah mencapai sensor maksimum (A maks) maka silinder B maju. Setelah
mencapai sensor maksimum ( B maks) maka silinder A mundur. Setelah silinder A
menyentuh sensor minimum (A min) maka silinder B mundur dan menyentuh sensor
minimum (B min) dan silinder akan kembali pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan Kerja A+, B+, A-, B-.

A min A mak B min B mak

Y1 Y2 Y3

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 10 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Tugas 9 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan maka silinder A akan
bergerak maju, setelah mencapai sensor maksimum (A mak) silinder B maju dan mencapai
sensor maksimum ( B mak) maka silinder A dan silinder B mundur secara bersamaan.
Silinder akan berhenti dan kembali pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan Kerja A+, B+, (AB)-

A min A mak B min B mak

Y1 Y2 Y3

Tugas 10 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC,sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila Tombol S1 ditekan maka silinder A akan
bergerak maju setelah mencapai sensor maksimum (A mak) maka silinder A mundur. Setelah
A mencapai sensor minimum ( A min) silinder B maju sampai mencapai sensor maksimum (
B mak ) kemudian silinder B mundur sampai mencapai sensor minimum (B min). Dan silinder
akan kembali pada posisi semula jika tombol S1 dilepas
Urutan Kerja A+, A-, B+, B-

A min A mak B min B mak

Y1 Y2 Y3

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 11 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Tugas 11 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan maka silinder A akan
bergerak maju setelah mencapai sensor maksimum (A mak) kemudian mundur. Apabila S2
ditekan , maka urutan kerjanya akan menjadi : A+,A-,B+,B-
Urutan Kerja A+,A-, jika S2 ditekan maka A+,A-,B+,B-

A min A mak B min B mak

Y1 Y2 Y3

Tugas 12
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian silinder
kerja ganda dengan prinsip kerja sbb : Apabila tombol S1 ditekan maka silinder akan
bergerak maju mundur selama 5 kali kemudian berhenti selama 3 detik, setelah itu maju
mundur lagi 5 kali kemudian berhenti lagi 3 detik. Begitu seterusnya dan silinder akan
kembali pada posisi semula jika tombol S2 ditekan
Urutan kerja S1( start), A+, A- (5kali), berhenti 3 detik, ......................................S2 (stop).

A min A mak

Y1 Y2

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 12 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Tugas 13. Memperbaiki kesalahan


Perpanjangan waktu sampai 1000 jam kita buat diagram laddernya seperti gambar di bawah
ini. Programkanlah di komputer anda kemudian transfer ke PLC dan operasikan. Apa yang
terjadi ?. Bila program tidak dapat beroperasi, carilah penyebabnya dan perbaikilah.

00200 T001
CNT
00200 002 6000
#6000 hitungan
detik

T001
TIM
00201 001 600
#6000 detik
hitungan
C002
00400

END

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 13 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Tugas 14 :
Buatlah ladder diagram kemudian rakit I/O nya kedalam PLC, sirkuit pengendalian dua
silinder kerja ganda dengan dilengkapi vakum. Prinsip kerja rangkaian sebagai berikut :
Apabila tombol S1 ditekan maka silinder A maju hingga mencapai sensor A maks. Begitu A
mencapai A maks. kemudian B maju dan mencapai sensor B maks. Seterusnya vakum
berkerja. Setelah itu B mundur mencapai sensor B min kemudian A mundur mencapai sensor
A min, seterusnya B bergerak maju mencapai sensor B mak dan vakum berhenti bekerja
(meletakan barang). Setelah selesai silinder B kembali ke posisi semula.
Urutan kerja : S1 (tombol), A+, B+, Vakum kerja, B-, A-, B+, Vakum stop, B- .
Vacum

A min A mak Maju Naik


Y5

B min Mundur

B mak
Y1 Y2
Turun

Y3 Y4 A

Coba analisis hal-hal berikut :


a) Apabila silinder A telah mencapai sensor A maks. tetapi ternyata silinder B tidak
bekerja.
b) Solenoid katup 2/2 untuk vacum telah bekerja tetapi vacum tidak menghisap.
c) Semua solenoid bekerja tetapi sirkuit pneumatik tidak bekerja.

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 14 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

Lembaran Pemeriksaan Peserta untuk tugas sikap Kerja :

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu, sebelum ditandatangani

No Uraian Tugas Praktek Benar Salah


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Apakah tugas No. 1 sampai nomor 14 telah dikerjakan


Keterangan
dengan benar ?

1. Nama Peserta Pelatihan :


.........................................

Tanda tangan Peserta :


.........................................

2. Nama Penilai :
.........................................

Tanda tangan Penilai :


.........................................
Catatan Penilai :

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 15 dari 24
Buku Kerja
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.15

LEMBAR PENILAIAN

Kode Unit : ……………………………………………………..

Nama Perserta Pelatihan : ……………………………………..................

Nama Penilai : ………….………………..………..................

Peserta yang Dinilai : Kompeten / Belum Kompeten

UMPAN BALIK UNTUK PESERTA:

TANDA TANGAN

Peserta sudah diberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai :


penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan

Tanggal:

Saya sudah diberitahu tentang hasil Tanda tangan Peserta


penilaian dan alasan mengambil Pelatihan:
keputusan tersebut.

Tanggal:

Judul Modul : Mengoperasikan Sistem Pneumatik


Halaman: 16 dari 24
Buku Kerja

Anda mungkin juga menyukai