UNIVERSITAS TRISAKTI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
i
ABSTRACT
This research was conducted to know the work motivation of librarian, the factors
that influence the work motivation of librarian, the effort of librarian in increasing
work productivity, and the motivation constraint work at Trisakti University
Library. The type of research used is descriptive with qualitative method with
informant that is 7 librarian of education background of library science and 1
librarian of non library science graduate. The theory used in this research is the
motivational theory of Abraham Maslow, Clayton Alderfer, and Frederick
Herzberg. The results of this study indicate that the motivation of librarians
working in Trisakti University Library is intrinsic motivation, and the factors that
influence the motivation of librarians in working at Trisakti University Library are
the income in the form of salaries, bonuses and allowances, social needs, and
opportunities to grow. There are also work motivation constraints felt by the head
of the library in the provision of motivation such as difficulties in understanding
the desire of each librarian, as well as barriers to work motivation for librarians
namely low base salary received and facilities or tools less current work. The
efforts made by the librarian to always be productive in work such as maximizing
work during working hours, record every activity or work activities on the agenda,
always trying to complete the work on time, looking for entertainment on the
sidelines of busyness to avoid feeling saturated, set the work time (schedule ) and
the provision of job targets every month, and then evidenced by the results or
achievements of library work that get accreditation A.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang Maha
pengasih dan Maha pemurah atas segala karunia-Nya yang begitu besar kepada
salam tidak lupa penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW, serta
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi ujian kesarjanaan
Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya tugas ini tentu tak lepas dari dukungan
yang diberikan kepada penulis, baik moril maupun materil. Dalam kesempatan ini
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Perpustakaan.
6. Para Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan, terima kasih atas ilmu dan
iii
bangku kuliah, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat khususnya bagi
penulis.
skripsi ini.
9. Ibu Dwi Silvana Dewi, S.Kom selaku pustakawan pada Sub Unit
10. Ibu Irza Rasyid, S.S, dan Ibu Reny Hari Susanti, AMD selaku pustakawan
pada Sub Unit Pelayanan Pemakai yang telah meluangkan pikiran, tenaga
11. Teristimewa, untuk kedua orang tua penulis, Ayahanda Marsono dan
Ibunda Eni Wahyuti terima kasih atas kasih sayang, doa yang tidak pernah
12. Sepupu penulis: Mbak Dewi, Mbak Ami dan Mas Aziz terima kasih telah
ada untuk mendengarkan keluh kesah penulis selama penulisan skripsi ini
13. Sahabat penulis yaitu: Adam Pebriansyah, Bimo Nugeraha, dan Azhar
Hukama terima kasih banyak telah berbagi cerita indah selama beberapa
iv
tahun ini. Novi Anggraeni terima kasih telah memberikan motivasi kepada
PEMANAH 2016 Jihad, Arsy, Nizar, Dzaky, Nida, Dyah, Fitri, Cici,
Syarah, Lisa dan teman-teman JIP 2013 terutama IPI B yang sama-sama
penulis dapat dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Akhirnya hanya kepada Allah SWT semua amal baik
berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................................ 7
D. Definisi Istilah........................................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan................................................................................ 9
vi
D. Produktivitas Kerja ................................................................................. 42
1. Definisi Produktivitas ......................................................................... 42
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja .................... 43
3. Hubungan Motivasi Dengan Tingginya Produktivitas ....................... 44
E. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 46
vii
2. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Pustakawan di
Perpustakaan Universitas Trisakti ...................................................... 72
3. Upaya Pustakawan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja di
Perpustakaan Universitas Trisakti ...................................................... 90
4. Kendala Motivasi Kerja di Perpustakaan Universitas Trisakti ........... 99
C. Pembahasan ........................................................................................... 113
1. Motivasi Kerja Pustakawan di Perpustakaan Universitas Trisakti ... 113
2. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Pustakawan Di
Perpustakaan Universitas Trisakti .................................................... 117
3. Upaya Pustakawan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja di
Perpustakaan Universitas Trisakti .................................................... 120
4. Kendala Motivasi Kerja di Perpustakaan Universitas Trisakti. ........ 122
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 129
B. Saran...................................................................................................... 130
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 132
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan informasi masyarakat, oleh karena itu perlu adanya perhatian pada
unit kerja yang terdiri dari beberapa bagian, antara lain bagian pengembangan
adalah sumber daya manusia itu sendiri yang berperan penting dalam
pustaka tersebut baik berupa media cetak maupun non cetak atau elektronik.
Oleh karena itu dalam perkembangan zaman, saat ini keberadaan perpustakaan
pada suatu masyarakat modern sangat penting karena kebutuhan yang tinggi
1
2
anggota yang berbeda, dikelola dengan sistem organisasi yang berbeda, dan
perpustakaan hal yang paling penting adalah sumber daya manusia. Dalam
semua kegiatan perpustakaan berawal dari manusia itu sendiri. Beberapa unsur
1
F Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), p. 7.
2
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto,
2006), p. 160.
3
museum serta kini muncul profesi informasi baru lainnya, seperti pialang
memiliki motivasi kerja yang baik agar tugasnya dapat berjalan dengan
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
3
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, 1st edn (Jakarta: Universitas Terbuka,
2010), p. 3.19.
4
Rachman Hermawan S and Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan
Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), p. 45.
4
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang dapat
yang paling kuat adalah dari diri seseorang. Hal tersebut telah dinyatakan
bahwa Allah tidak akan merubah nasib seseorang sampai mereka sendiri yang
5
Meity Taqdir Qodratilah, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar (Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), p. 332.
5
pegawainya dan dapat dilihat dari bagaimana aktivitas para pegawai dalam
organisasi, apabila kondisi dari suatu organsiasi kurang baik, maka akan
kondisi ini berasal dari motivasi pegawai, maka hal tersebut akan
kerja. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti lebih lanjut
penulis melihat adanya interaksi sosial yang cukup baik antara pustakawan
penulis memutuskan untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam lagi, kemudian
1. Pembatasan Masalah
Universitas Trisakti.
7
2. Perumusan Masalah
Trisakti?
1. Tujuan Penelitian
Universitas Trisakti.
Trisakti.
Universitas Trisakti.
8
2. Manfaat Penelitian
D. Definisi Istilah
1. Motivasi kerja
Keinginan atau dorongan yang timbul dari seseorang baik itu pengaruh
2. Pustakawan
4. Produktivitas Kerja
E. Sistematika Penulisan
sistematis bab per bab yang kemudian dibagi dalam lima bab sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
sistematika penulisan.
kerja.
waktu penelitian.
10
Bab V Penutup
telah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
sistem yang didukung serta dikelola oleh perguruan tinggi dalam rangka
yang paling penting bagi sebuah perguruan tinggi yang menjadi lembaga
yang sangat penting bagi proses belajar dan mengajar civitas akademika.7
11
12
kepentingan perguruan tinggi dalam meraih tujuan yang spesifik dan target
8
Fuad Riyadi, ‗Menggagas Perpustakaan Terakreditasi Di Perguruan Tinggi Islam‘,
Libraria, 4.2 (2016), 249–66 (p. 250).
9
Mubasyaroh, ‗Pengaruh Perpustakaan Bagi Peningkatan Mutu Pendidikan Perguruan
Tinggi‘, Libraria, 4.1 (2016), 77–104 (p. 86).
13
paling efisien.
program studi.
10
Rohanda, ‗Perilaku Pencarian Informasi Oleh Mahasiswa Melalui Pemanfaatan Layanan
Perpustakaan Perguruan Tinggi‘, Jurnal Sosial Humaniora, 5.2 (2003), 96–107 (p. 103).
14
11
Mubasyaroh, p. 86.
15
diterima oleh pemustaka. Artinya salah satu titik hubung terpenting antara
perpustakaan.
5. Layanan fotokopi
4. Fasilitas
6. Manajemen14
13
Lisda Rahayu and Ramatun Anggraini Kiemas, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka
(Jakarta: Universitas Terbuka, 2013), p. 1.14-1.18.
14
Himayah, ‗Layanan dan Pelayanan Perpustakaan: Menjawab Tantangan Era Teknologi
Informasi‘, Jurnal Khizanah Al-Hikmah, 1.1 (2013), 1–6 (p. 3).
17
perpustakaan
5. Kesejahteraan pegawai
B. Pustakawan
1. Definisi Pustakawan
Pustakawan ialah orang yang bertanggung jawab terhadap gerak maju roda
15
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), pp.
63–64.
16
Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2009), p. 62.
17
Purwono, Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), p. 3.
19
18
Testiani Makmur, Budaya Kerja Pustakawan Di Era Digital: Perspektif Organisasi,
Relasi, dan Individu (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), p. 8.
19
Imran Berawi, ‗Peningkatan Kualitas Perpustakaan Perguruan Tinggi‘, Jurnal Iqra, 7.1
(2013), 42–57 (p. 51).
20
pelayanan perpustakaan.
pelayanan informasi.
3. Profesi Pustakawan
Profesi terkait erat dengan pekerjaan, namun memiliki arti lebih dari
dan latar belakang pendidikan atau pelatihan khusus yang sesuai dengan
diperoleh tidak sebatas dari praktik, tetapi juga dari teori dan diuji dalam
4. Kompetensi Pustakawan
interaksi sosial.23
22
Purwono, p. 60.
23
Wahid Nashihuddin and Dwi Ridho Aulianto, ‗Strategi Peningkatan Kompetensi dan
Profesionalisme Pustakawan Di Perpustakaan Khusus‘, Jurnal Perpustakaan Pertanian, 24.2
(2015), 51–58 (p. 52).
23
d. Kompetensi Kunci
yang luas, keahlian khusus di bidang perpustakaan dan sikap atau perilaku
24
Nurmalina, ‗Eksistensi dan Kompetensi Pustakawan‘, Tamaddun, 15.1 (2015), 223–237
(p. 231).
24
yang baik ditunjang dengan kepribadian dan interaksi sosial yang bagus
C. Motivasi Kerja
1. Definisi Motivasi
didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut, kekuatan
25
Dwi Nuriana, ‗Kompetensi Pustakawan dan Kepuasan Pemustaka‘, Jurnal Insan
Cendekia, 1.1 (2014), 43–53 (p. 44).
26
Nurussakinah Daulay, ‗Penerapan Ilmu Psikologi Pada Perpustakaan‘, Jurnal Iqra, 9.1
(2015), 14–28 (p. 23).
27
Rismawaty, Kepribadian dan Etika Profesi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), p. 49.
25
bagi seseorang untuk bertindak dalam suatu cara yang diarahkan kepada
motivasi tinggi akan berusaha keras dan penuh kreativitas dalam mencapai
sasaran. Dalam diri mereka akan timbul inisiatif untuk mencari jalan atau
cara berupa tindakan untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien.
Mereka yang memiliki motivasi tinggi tidak mudah goyah bahkan mereka
kemampuannya. Disamping itu, dorongan ini bisa muncul dari dalam diri
untuk bertindak dalam mencapai suatu tugas atau target yang diinginkan.
28
Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi (Bandung: Alfabeta, 2012), p. 143.
29
Agung Nugrohoadhi, ‗Motivasi Pustakawan Universitas Atma Jaya Yogyakarta Setelah
Keluarnya Jabatan Fungsional Pustakawan‘, Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan Khizanah
Al-Hikmah, 2.1 (2014), 28–37 (p. 29).
30
Puspita Wulansari, Andre Harjana Damanik, and Arif Partono Prasetio, ‗Pengaruh
Kompensasi Terhadap Motivasi Karyawan Di Departemen Sumberdaya Manusia PLN Kantor
Distribusi Jawa Barat dan Banten‘, Jurnal Manajemen Indonesia, 14.2 (2014), 163–71 (p. 166).
31
Ifeoma A. Ajie, Opeyemi D. Soyemi, and Oluwatobi I. Omotunde, ‗Personnel Motivation
as Correlate of Organizational Commitment in Academic Libraries in Lagos State Nigeria‘, Global
Journal of Human-Social Science, 15.12 (2015), 22–30 (p. 25).
26
Publik dan Bisnis, menyatakan bahwa motivasi kerja antara lain berkenaan
dengan, yaitu:
sikap atau perilaku, mengontrol orang dan aktivitas serta berada pada
baik dari pada pesaing, memperoleh atau melewati sasaran yang sulit,
32
Suwanto and Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis
(Bandung: Alfabeta, 2013), p. 171.
33
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Perusahaan
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), p. 94.
27
2. Teori Motivasi
a. Teori Hierarki
34
Suwanto and Donni Juni, p. 174.
28
bekerja.35
hidup, tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental,
35
Suwanto and Donni Juni, p. 176.
36
Suwanto and Donni Juni, p. 176.
29
bekerja.
berawal dari tingkatan yang paling rendah atau bawah, yaitu kebutuhan
37
Anwar Prabu, p. 94.
30
tangga kedua tidak mungkin dinaiki tanpa menaiki anak tangga pertama
memotivasi orang agar bekerja lebih giat sesuai dengan keinginan dan
38
Indo Yama Nasarudin and Hemmy Fauzan, Pengantar Bisnis dan Manajemen (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2006), p. 189.
39
Faustion Cardoso Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Andi, 2003),
p. 191.
31
•Kebutuhan pangan,
Fisik
sandang, dan papan
a. Existence needs
b. Relatedness needs
40
Bambang Kussriyanto, Meningkatkan Produktivitas Karyawan (Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo, 1986), p. 117.
32
c. Growth needs
dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori
model dua faktor dari motivasi, yaitu faktor motivasional atau faktor
pendorong yang datang dari luar diri yang turut menentukan perilaku
41
Anwar Prabu, p. 98.
42
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), p.
289.
43
Sondang P. Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), p. 107.
33
44
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Erlangga, 2012), p. 319.
34
karyawan yaitu faktor berasal dari dalam (motivator factor) dan faktor dari
3. Sumber Motivasi
dari dalam diri (intrinsik) dan sumber motivasi dari luar (ekstrinsik).
a. Motivasi Intrinsik
kebutuhan
35
b. Motivasi Ekstrinsik
tugasnya46
45
Aditya Kamajaya Putra and Agus Frianto, ‗Pengaruh Motivasi Intrinsik Dan Motivasi
Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja‘, Jurnal Ilmu Manajemen, 1.1 (2013), 377–87 (p. 381).
46
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2000),
p. 146.
36
daya dan upayanya dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah
Dengan kata lain setiap orang hanya akan memilih dan berusaha
47
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia: Untuk Bisnis Yang Kompetitif
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2011), p. 359.
37
insentif
48
Malayu S.P Hasibuan, Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), p. 102.
49
Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 2002), p. 261.
38
1. Gaji
gaji adalah upah yang diberikan untuk dapat memenuhi kebutuhan seorang
dan insentif yang mereka terima, karena dapat berdampak positif terhadap
dalam suatu organisasi. Gaji merupakan sejumlah uang yang diterima oleh
50
Nining Sumbangsih and Malta Nelisa, ‗Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi
Kerja Pustakawan Di Perpustakaan Universitas Bung Hatta Padang‘, Jurnal Ilmu Informasi
Perpustakaan dan Kearsipan, 2.1 (2013), 178–85 (p. 179).
51
Marianus Subianto, ‗Kinerja Karyawan Pada PT.Serba Mulia Auto Di Kabupaten Kutai
Barat‘, Jurnal Administrasi Bisnis, 4.3 (2016), 698–712 (p. 699).
39
asipiratif
3. Kebutuhan Sosisal
52
Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, p. 22.
53
Irham, p. 145.
40
oleh karyawan lain, perasaan dicintai, rasa percaya diri dan dihargai, serta
dalam hal komunikasi juga perlu diperhatikan dan terus dibina agar
karyawannya agar mereka dapat bekerja dengan motivasi yang tinggi dan
54
Iskandar, ‗Implementasi Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow Terhadap
Peningkatan Kinerja Pustakawan‘, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Khizanah
Al-Hikmah, 4.1 (2016), 24–34 (p. 27).
55
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), p.
287.
41
Bentuk lain dari pengakuan antara lain ketika pimpinan mendengarkan apa
yang dikatakan oleh karyawan dalam suatu ikatan pekerjaan dan dalam
5. Aktualisasi Diri
diri ini adalah realisasi diri secara lengkap dan penuh. Pemenuhan
kebutuhan aktualisasi diri ini antara orang yang satu dengan yang lain akan
56
Rumbiati, ‗Pengaruh Aktualisasi Diri dan Penghargaan Terhadap Kinerja Penyulu
Pertanian Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi
Banyuasin‘, Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, 7.1 (2016), 30–41 (p. 31).
42
Maslow observed the need for self actualization at the top of the hierarchy
by indicating that one has to grow from lower needs to higher ones of self
fulfillment.58
Pernyataan tersebut mengartikan bahwa, menurut Maslow kebutuhan
seseorang harus tumbuh dari kebutuhan yang lebih rendah terlebih dahulu
D. Produktivitas Kerja
1. Definisi Produktivitas
Produktivitas penting bagi semua orang dan berfungsi sebagai unsur dalam
57
Elvi, ‗Analisis Motivasi Kerja Karyawan Pada PT.Riau Karsa Pelita Pekanbaru‘, Journal
Of Management, 1.2 (2014), 1–14 (p. 7).
58
Oludele Mayowa Solaja, ‗Exploring The Impact of Employss Self-Actualization on
Organizational Performance in Nigerian Investment Company‘, Sky Journal of Business
Administration and Management, 3.4 (2015), 25–31 (p. 26).
59
Japheth Abdulazeez Yaya, ‗The Correlational Analysis of Motivation and Productivity of
Librarians in Public Universities in Nigeria‘, Journal of Educational Research, 1.6 (2016), 15–32
(p. 18).
43
karyawan ada pada dalam lingkungan kerja seperti tidak teratur atau tidak
membayar gaji atau upah kerja, kurangnya alat kerja, desain kantor yang
atau hasil yang optimal dalam rangka pelaksanaan tugas dan pencapaian
60
Japeth Abdulazeez Yaya, Oluseyi A. Akintayo, and Chioma Euriel Uzohue, ‗Emotional
Intelligence and Productivity of Librarians in Public Universities in Nigeria‘, European Journal of
Open Education and E-Learning Studies, 1.1 (2016), 76–127 (p. 76).
61
Muhammad Sabri Ali, ‗Sertifikasi Profesi Pustakawan Barometer Kompetensi dan
Produktivitas Pustakawan‘, JUPITER, 14.2 (2015), 58–65 (p. 62).
44
timbul karena adanya motivasi dari pegawai itu sendiri. Apabila motivasi
dari banyak pihak terutama bagi organisasi itu sendiri sehingga tujuan
dalam hal tersebut motivasi merupakan faktor dari dalam diri seseorang
yang baik tidak akan mungkin terbentuk tanpa dipengaruhi oleh faktor-
62
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, 1st edn (Jakarta: Kencana, 2009), p.
102.
63
Darti Daryanti, Rohanda, and Sukaesih, ‗Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Propinsi Bengkulu‘, Jurnal
Kajian Informasi dan Perpustakaan, 1.2 (2013), 127–135 (p. 129).
45
produktivitas.64
produktif harus dididik dan dilatih untuk menjadi SDM yang memiliki
diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk
64
Irham, p. 154.
65
Darsono P and Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21
(Jakarta: Nusantara Consulting, 2011), p. 170.
66
Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: Rajawali Press, 2012), p. 118.
46
E. Penelitian Terdahulu
tinjauan pustaka untuk melihat dan mencari judul skripsi yang relevan dengan
Kementerian Kesehatan RI‖ yang disusun oleh Reni Puspita, program studi
Jakarta, 2015. Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah untuk
dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu terletak pada objek yang
Hidayatullah Jakarta, 2014. Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah
untuk mengetahui motivasi apa saja yang diberikan atasan terhadap staf
staf perpustakaan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata, dan yang ketiga adalah
METODE PENELITIAN
tujuan utama untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa
pada data yang berbentuk non angka seperti: kalimat-kalimat, foto, atau
manusia atau segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Obyek itu diteliti
secara naturalistik. Oleh karena itu penelitian kualitatif diartikan sama dengan
penelitian naturalistik.69
67
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STAN-LAN, 2004), p. 61.
68
Prasetya, p. 86.
69
Hadari Nawawi and Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 1992), p. 208.
48
49
B. Sumber Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder biasanya diambil dari
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah
jadi yang dapat berupa publikasi atau dalam file digital. Dalam penelitian
C. Pemilihan Informan
Trisakti. Dalam tahap awal ditentukan satu orang informan kunci yaitu Kepala
70
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 2001), p. 90.
50
berikut:
Latar Tamatan
Masa
NO. Nama Posisi/Jabatan Belakang Perguruan
Kerja
Pendidikan Tinggi
S1 Ilmu
UPI/IKIP
Perpustakaan
Dra. Farida Kepala Bandung & 35
1. & Magister
Salim, MM Perpustakaan Universitas Tahun
Manajemen
Trisakti
SDM
Dra.Diana Kasub Unit S1 Ilmu UPI/IKIP 31
2.
Ganefa Pengolahan Perpustakaan Bandung Tahun
UIN Syarif
Husnul S1 Ilmu 1,6
3. Staf Pengolahan Hidayatullah
Khotimah, S.Ip Perpustakaan Tahun
Jakarta
Rizka Medina, S1 Ilmu Universitas 1,6
4. Staf Pengolahan
S.Hum Perpustakaan Indonesia Tahun
Kasub Unit
Andriyana S1 Ilmu Universitas 21
5. Pengadaan dan
Puspitasari, SS Perpustakaan Indonesia Tahun
Administrasi
D3
Kasub Unit
Reny Hari Manajemen Universitas 12
6. Layanan
Susanti, AMd Informasi dan Indonesia Tahun
Pemakai
Dokumen
Irza Rasyid, Staf Layanan S1 Ilmu Universitas 22
7.
SS Pemakai Perpustakaan Indonesia Tahun
Kasub Unit
Dwi Silvana S1 Ilmu Universitas 17
8. Multimedia dan
Dewi, S.Kom Komputer Binus Tahun
Referensi
ilmu perpustakaan dan masa kerjanya lebih dari 1 tahun untuk dijadikan
sebagai berikut:
1. Wawancara
penelitian ini penulis melakukan tanya jawab secara lisan kepada informan
2. Observasi
dari berbagai proses biologis dan kompleks dua di antara yang terpenting
sedang diwawancarai dan nada suara yang meninggi) tidak luput dari
71
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2012), p. 145.
72
Putu Laxman Pendit, Merajut Makna: Penelitian Kualitatif Bidang Perpustakaan dan
InformasiI (Jakarta: Citra Karyakarsa Mandiri, 2009), p. 72.
52
3. Kajian Kepustakaan
Teknik pengolahan data yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini
73
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, 1st
edn (Jakarta: Kencana, 2011), p. 141.
53
Setelah data diperoleh, hasil dari rekaman wawancara dicatat dan dibuat
mengukur suatu fenomena alam maupun sosial yang diamati. Fenomena ini
alat penelitian yang utama adalah peneliti itu sendiri. Namun secara spesifik
untuk wawancara.
antaranya:
a. Reduksi Data
74
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,
2nd edn (Jakarta: Erlangga, 2009), p. 150.
54
b. Penyajian Data
tahap ini, data disajikan dan dianalisis dengan menghubungkan data yang
c. Penarikan Kesimpulan
1. Tempat Penelitian
2. Jadwal Penelitian
Tahun 2017
No Kegiatan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt
Pengajuan
Proposal
1. Skripsi dan
Dosen
Pembimbing
Bimbingan
2.
Skripsi
Pengumpulan
Literatur
3.
Mengenai
Skripsi
Observasi dan
4.
Wawancara
5. Analisis Data
Penyerahan
6. Laporan
Skripsi
7. Sidang Skripsi
BAB IV
Dosen dan merupakan tenaga penunjang dari SUB Bagian Pengolahan dan
56
57
a. Visi
b. Misi
pemustaka.
access.
pelayanan perpustakaan.
58
Sub Unit yaitu Sub Unit Pengolahan, Sub Unit Pelayanan Administrasi,
Sub Unit Pemakai dan Sub Unit Referensi. Berikut merupakan bagan
struktur perpustakaan:
Kepala
Perpustakaan
"Dra. Farida
Salim"
Sub Unit
Pelayanan Sub Unit Sub Unit
Sub Unit
Administrasi Pemakai Referens
Pengolahan
"Andriyana "Renny Hari "Dwi Silvana
"Dra. Diana G"
Puspitasari, SS" Susanti, AMd" Dewi, S.Kom"
c. CDD/DVD/Video/Kaset
d. E-Journal, di antaranya:
1) ProQuest (http://search.proquest.com)
2) Emerald (http://emeraldinsight.com)
dilanggan mulai dari tahun 2002 meliputi bidang, ekonomi dan bisnis,
g. Usakti-ana
ditulis dosen Usakti, artikel yang ditulis doesn Usakti, buku pedoman,
meliputi:
f. Silang Layanan
Jam Buka
Lokasi
Senin - Kamis Jum’at Sabtu
Lantai 2
Ruang Baca dan Diskusi 08.00 – 16.00 08.00 – 16.00
Mahasiswa
Lantai 3 08.00 – 11.00
08.00 – 15.30
Ruang Sirkulasi 13.00 – 15.30
Lantai 5
Ruang Kepala UPT
Perpustakaan
Ruang Administrasi 08.00 – 11.00
08.00 – 15.30
Ruang Pengolahan Buku 13.00 – 15.30
Ruang Referensi & Fotocopy
Ruang
Multimedia/AudioVisual
Tabel 4.1: Jam Kerja Perpustakaan Universitas Trisakti
c. Menitipkan tas, jaket, map dan semua barang yang tidak diperlukan
sendiri.
B. Hasil Penelitian
yang penulis peroleh melalui wawancara dan dikaitkan dengan teori yang
Bisa milih disini karena deket ya awalnya, saya dari kebon jeruk.
Sebenernya juga disini saya ada saudara ya kerja disini jadi enak.75
Saya pernah bikin lamaran ke perpustakaan khusus dan perpustakaannya
di kedutaan Amerika. ....kata ibu saya ya tolong dipikirkan aja kalau
bekerja di kedutaan Amerika, niat kita bekerja kan selain untuk mencari
nafkah, menggali pengalaman dan juga akhirnya untuk mengamalkan ilmu
kita, kalau di perpustakaan perguruan tinggi itu banyak amalnya kata ibu
saya gitu, kalau di Trisakti sedikit banyak bisa turut membantu membuat
pandai mahasiswa Trisakti....,kalau orang tua udah berkata seperti itu
saya timbang-timbang iya juga, akhirnya okelah saya disini aja, walaupun
kemudian akhirnya saya itu diterima di LOC.76
....mungkin kalau perguruan tinggi itu ilmu pengetahuan cepat
berkembangnya, dibandingkan sekolah SMP/SMA, itu mungkin alasannya.
Dan Universitas Trisakti cukup ternama ya, jadi saya tertarik dan
berminat disini lalu saya coba.77
Dari awal ya memang perpustakaan yang dituju ya, kalau jiwa aku sih
memang ya aku seneng kerja di perpustakaan, ketemu orang lain terus
melayani, membantu lah ya aku seneng aku ngerasa jiwa aku ya untuk itu
gitu. Aku juga di panggil kesini, karena dulu aku pernah PKL disini,
mereka butuh aku dan butuh orang saat itu....78
Waktu di akbid saya kaya kurang cocok di sana, lingkungannya saya
kurang seneng, pertama lingkupnya kecil itu kan akbid. ...Makanya saya
pikir-pikir kalau ada yang lebih baik yang saya senang kenapa
engga,....pengen ngerasain kerja yang di tempatnya gede istilahnya gitu.
Dan akhirnya saya dapet di Trisakti.79
Motivasinya supaya ilmu nya ketuang aja kali ya, karena kan udah belajar
selama 4 tahun kalau misalkan kerja di luar perpustakaan kayanya sayang
aja, passion nya lebih kesini, dan karena saya juga udah cinta perpus.80
....motivasinya yang penting kerja itu awalnya karena saya belum punya
pekerjaan saat itu, yang kedua saya pengen coba sejauh mana kompetensi
diri saya sendiri untuk berkecimpung di dunia pendidikan.81
75
Dwi Silvana Dewi, Motivasi Kerja Pustakawan, 2017.
76
Andriyana Puspitasari, Motivasi Kerja Pustakawan, 2017.
77
Diana Ganefa, Motivasi Kerja Pustakawan, 2017.
78
Irza Rasyid, Motivasi Kerja Pustakawan, 2017.
79
Reny Hari Susanti, Motivasi Kerja Pustakawan, 2017.
80
Husnul Khotimah, Motivasi Kerja Pustakawan, 2017.
63
Universitas Trisakti yaitu antara lain, faktor keluarga yang telah lebih dulu
informasi.
81
Rizka Medina, Motivasi Kerja Pustakawan, 2017.
64
Saya kerja disini itu tahun 1988 dulu itu kasub waktu di fakultas
ekonomi,....Tahun 1991 dipindah ke pusat itu rangkap saya di ekonomi
juga dan tahun 1999 sebagai kepala perpustakaan pusat juga, nah tahun
2002 saya disuruh milih, saya serahkan ke pimpinan, akhirnya disuruh
disini di pusat dari tahun 1999 sampai sekarang.82
....lulus kuliah itu berarti udah bukan di apotik lagi, title nya udah sarjana
komputer, terus nyari apa yang sesuai dengan bidang saya dan terus
ngelamar ke perpustakaan, dan diterima dibagian multimedia.83
....waktu tau informasi lowongan kerja di Trisakti dari teman yang sudah
lebih dulu kerja disini, teman saya itu Irza yang di sirkulasi,... saya coba-
coba masukin, di interview segala macem, dan ternyata saya masuk....84
Jadi memang dari awal berkarier di perpustakaan UNINUS Bandung, dan
mengapa memilih di Trisakti, karena sesuai juga dengan pengalaman
kerja saya sebagai pustakawan di perguruan tinggi waktu di Bandung,
dan kenapa meninggalkan pekerjaan sebelumnya lalu pindah ke Jakarta
ya itu karena saya mau menikah dan calon ada di Jakarta, yasudah saya
cari pekerjaan di Jakarta. Lalu masuklah saya ke Trisakti, alasannya ya
karena memang Trisakti sendiri sudah punya nama bahwa ini adalah
perguruan tinggi swasta favoritlah ya bagus, gitu.85
Jadi emang awalnya ada temen di fakultas Trisakti, terus ngasih tau kalau
disini ada lowongan untuk perpus pusat, dan emang kebetulan saya
pengen banget di perpustakaan sampe beroda-doa, dan coba akhirnya
naruh disini, sebelumnya pernah naruh lamaran di mana-mana itu ga
pernah dipanggil, yaudah akhirnya dipanggil disini.86
Awal dapet info kerja disini itu dari ibu saya,....,saya coba disini saya
nyerahin berkas terus wawancara segala macem,...Karena saya belum
punya pekerjaan pada saat itu, jadi yaudah deh coba aja di universitas.87
82
Farida Salim, Motivasi Kerja Pustakawan, 2017.
83
Dwi Silvana Dewi.
84
Andriyana Puspitasari.
85
Diana Ganefa.
86
Husnul Khotimah.
87
Rizka Medina.
65
perguruan tinggi.
sebagai berikut:
....ya alhamdulillah kita masih diterima bekerja disini, sebetulnya saya itu
sudah pensiun, sudah 2 tahun di perpanjang disini sebagai kepala.88
Dibanding sama yang dulu, kalo dulu kan sistemnya kecil ya lingkupnya
kecil apotik, kalo ini kan kita pendidikan, lebih banyaklah untuk
kedepannya juga. Enaknya disini hari kerja kita fleksibel, hari sabtu libur,
bagi saya untuk perempuan udah enak.89
Keuntungan dan manfaatnya tuh karena ini satu-satunya ladang saya, dan
juga akhirnya saya ketemu jodoh disini hehe,....90
Jam kerja nya kalau untuk saya, karena saya ibu rumah tangga pekerja,
bukan wanita karier, ya jadi cocok bangetlah dengan Trisakti ini, kan kita
kerja dari jam 8-4 sore ya, jadi cocoklah saya bisa membagi waktu antara
pekerjaan disini dengan yang dirumah,....91
88
Farida Salim.
89
Dwi Silvana Dewi.
90
Andriyana Puspitasari.
91
Diana Ganefa.
66
dapat bertemu jodoh di Trisakti, merasa cocok dengan jam kerja karena
sebagai ibu rumah tangga pekerja, bisa mengembangkan diri, senang bisa
92
Irza Rasyid.
93
Reny Hari Susanti.
94
Husnul Khotimah.
95
Farida Salim.
96
Andriyana Puspitasari.
97
Diana Ganefa.
67
Trisakti telah menjadikan profesi saat ini untuk pekerjaan selamanya, yang
atau berencana untuk pindah atau bahkan keluar dari pekerjaannya sebagai
98
Reny Hari Susanti.
99
Husnul Khotimah.
100
Rizka Medina.
101
Farida Salim.
68
Biasanya saya setiap bulan dikasih target. Nanti setiap 2 minggu sekali
kita rapatin kita cek di evaluasi apa yang udah kita kerjain minggu ini dan
untuk minggu besok kita kerjain apa gitu, dengan begitu kan jadi motivasi,
nah untuk bulan depan kita uber harus kita kerjain. Jadi kita mengikuti
program kerja tahunan yang sudah dibikin.102
....saya selalu menegaskan bahawa ini ladang saya untuk mencari nafkah,
untuk beramal, untuk mengaplikasikan keahlian saya, jadi berdasarkan
ketiga faktor ini saya berusaha bekerja sebaik mungkin.103
Yang mendasari membuat saya semangat kerja setiap hari ya karena cinta
saya terhadap perpustakaan terutama dibagian pengolahan karena saya
suka, yang kedua bekerja itu ibadah.104
Dari diri sendiri ya saya memang niatnya kerja nyari pahala ya kan untuk
keluarga juga, kalau dari sisi materi sih jelas itu juga salah satunya. Dari
suasana kerja juga membuat nyaman diri sendiri dalam bekerja gitu.105
Niat sih ya, punya tujuan dan tekad. Niat kita emang untuk bekerja, tujuan
saya ya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan tekad saya mau
mengaplikasikan ilmu yang udah di pelajari selama 4 tahun di kampus.106
Motivasi pertama itu satu saya mau menambah ilmu dengan bekerja di
universitas, yang kedua saya mau sukses, intinya saya mau berkarir
memang dibidang saya. Karena ibu saya juga pustakawan, jadi saya
harus punya ilmu lebih dari ibu saya, saya harus bisa lebih baik dari ibu
saya.107
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan, dapat
saat ini merupakan ladang untuk mencari nafkah, beramal, dan untuk
102
Dwi Silvana Dewi.
103
Andriyana Puspitasari.
104
Diana Ganefa.
105
Irza Rasyid.
106
Husnul Khotimah.
107
Rizka Medina.
69
untuk menjadi pustakawan yang sukses yang lebih baik dari orang tua.
dengan rekan kerjanya ketika terdapat kendala atau hal-hal yang baru
dalam pekerjaannya.
Saya sekolahkan mereka, yang mau sekolah ya sekolah, yang mau kursus
kita kursuskan. Pokoknya yang penting dia dapet izin, kita kasihlah nanti
satu orang 30 juta sampai selesai sekolah, yang penting ada motivasi ada
kemauan dari mereka. Studi banding, seminar juga yang mau ikut boleh
silahkan. Kita juga suka makan bareng disini rame-rame, tiap tahun kita
jalan, ya pokoknya untuk membuat kita betah.108
menjaga hubungan kerja yang baik antar rekan kerja, pustakawan lebih
profesionalitas dalam bekerja. Hal senada juga diungkapkan oleh para staf
109
Dwi Silvana Dewi.
110
Andriyana Puspitasari.
111
Diana Ganefa.
112
Irza Rasyid.
113
Reny Hari Susanti.
114
Rizka Medina.
71
sama lain, pimpinan bersikap terbuka dengan ide ataupun keluhan dari
perbulan, berhasrat untuk terus menambah ilmu, memiliki niat, tujuan, dan
tekad bekerja demi memenuhi kebutuhan fisik. Selain itu, banyak manfaat
Universitas Trisakti.
72
perusahaan tersebut tidak akan mampu mencapai tujuannya. Dalam hal ini
atasan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan.
Gaji merupakan hal pokok yang harus diberikan oleh Universitas Trisakti
atas sumbangsih atau jasa yang telah ia lakukan dengan maksud untuk
maka akan berdampak pada motivasi kerja. Maka dari itu, gaji merupakan
dalam bekerja, walaupun untuk ukuran gaji yang diterima bagi sebagian
115
Farida Salim.
116
Dwi Silvana Dewi.
117
Andriyana Puspitasari.
118
Diana Ganefa.
119
Irza Rasyid.
120
Husnul Khotimah.
121
Rizka Medina.
122
Reny Hari Susanti.
74
Kalau disini ada uang-uang lain disamping gaji, ada tunjangan juga,
pokoknya sebagai pustakawan ada tambahan selain gaji ada yang 300,
500, ada yang 750 ribu.123
Tunjangan paling kalo kasub ya tunjuangan kasub, kalo pustakawan kita
dapet tunjangan pustakawan.124
Kalau untuk gaji pokok saja itu kurang, karena ditambah dengan
tunjangan-tunjangan lainnya itu saya merasa cukup.125
Kalau saya juga kan ada tambahan-tambahan lain. Karena kalau dari gaji
mungkin Trisakti itu kalau dibandingkan diluar sana kayanya kurang, tapi
ya cukuplah. Biasanya kita 17 Agustus dapet juga uang tambahan, ulang
tahun Trisakti, kepanitiaan-panitiaan juga.126
Untuk tunjangan ada, terus juga kalau disini mungkin ada proyek apa gitu
terus kita nanti ada bagiannya sendiri. Bonus juga sering ada, kaya 17
agustus, THR, gaji ke 13, lembur juga ada kita dapet.127
seperti 17 Agustus, gaji ke 13, THR, ulang tahun Trisakti, kepanitiaan dan
upah lembur.
walaupun sebagian kecil masih ada keluahan mengenai ukuran gaji pokok
123
Farida Salim.
124
Dwi Silvana Dewi.
125
Andriyana Puspitasari.
126
Diana Ganefa.
127
Husnul Khotimah.
75
akan rasa aman, terlindungi, kebebasan, dan jauh dari ancaman. Dalam hal
ini faktor kondisi dan keamanan kerja yang dimaksud adalah kenyamanan
dan keamanan dalam bekerja serta kondisi fisik di tempat kerja. Kondisi
128
Dwi Silvana Dewi.
129
Andriyana Puspitasari.
130
Irza Rasyid.
76
kerja merupakan hal penting yang tak dapat dikesampingkan dalam rangka
131
Reny Hari Susanti.
132
Husnul Khotimah.
133
Farida Salim.
134
Dwi Silvana Dewi.
77
udah lama minta, kenapa saya minta ganti kursi karena saya pernah jatuh
dari sini makanya saya ganjel ini pake bantal.135
Fasilitasnya sih sangat menunjang ya untuk pekerjaan saya sebagai
kataloger, dengan sistem yang bagus ya sekarang untuk mengolah,....136
Untuk fasilitas sih agak kurang ya, komputernya ya lumayan sabar hehe,
jaringan juga kadang naik kadang turun, untuk desain interior
perpustakaannya ya lumayanlah walaupun kaku-kaku juga.137
Fasilitas kerja saat ini sudah lebih baik dari pada dulu mas....,makin
kesini peralatan kerja sudah membaik jadi membuat kita lebih nyaman
lagi dalam bekerja,.... Sebenernya untuk kekurangan itu masih ada, kalau
dari segi teknologi kita masih ketinggalan jauh dibandingkan dengan
perpustakaan lain, yang lain udah pada pake touchscreen mas kita belum
gitu,...Jadi kalau misalnya ditanya sudah puas atau belum, saya jawab
belum, karena masih banyak yang mau kita kejar yang mau kita raih.138
Fasilitas lumayan ya cukup terpenuhi, internet cepet, komputer juga
speknya bagus, kemudahan untuk fotocopy, scanner, telfon, rak, troli ya
kebutuhan kerja fasilitas memadailah.139
fasilitas atau alat kerja yang ada di Perpustakaan Universitas Trisakti telah
135
Andriyana Puspitasari.
136
Diana Ganefa.
137
Irza Rasyid.
138
Reny Hari Susanti.
139
Rizka Medina.
78
kondisi fisik, fasilitas atau alat kerja yang ada di Perpustakaan Universitas
c. Kebutuhan Sosial
kerja dan suasana atau lingkungan kerja. Dalam hal ini penulis ingin
kompak.
para karyawan dimana mereka merasa satu tujuan, satu nasib, dan
kebutuhan sosial yang tak boleh dilewatkan. Berikut pemaparan dari para
Kalau saya deket dengan mereka, karena mereka kalau ada apa-apa
langsung ke kita. Jadi hubungan sesama rekan kerja baik, bawah atas kiri
kanan semuanya kita menjalin hubungan yang baik.146
Baik ya, kita kan kerja udah lama, jadi kita kerja udah kenal sifat masing-
masing. Jadi ya saling toleransi ajalah dengan perbedaan sifat masing-
masing,....147
Hubungannya dengan rekan kerja semuanya baik-baik aja sih.148
142
Diana Ganefa.
143
Irza Rasyid.
144
Husnul Khotimah.
145
Rizka Medina.
146
Farida Salim.
147
Dwi Silvana Dewi.
80
Hubungan kita bagus ya, jadi saya itu selalu mendiskusikan target
pekerjaan yang akan di kerjakan, jadi selalu kita diskusikan.149
Alhamdulliah baik disini dengan rekan kerja di perpustakaan.150
Untuk disini lumayan cukup baik, di atas pun lumayan cukup baik.151
Baik-baik aja hubungannya, ya walaupun makin lama makin tau gitu
karakter masing-masing jeleknya gimana bagusnya gimana.152
Sejauh ini sih baik-baik aja dengan yang lain, termasuk dengan kepala
baik hubungannya. Alhamdulillah disini kalau ada masalah cepet
diselesaikan, kalaupun ada hal yang ga enak langsung diomongin.153
dengan bawahan, saling toleran, adanya interaksi yang baik dalam bekerja
Kerja samanya baik ya. Kalo kita punya grup Whatsapp sendiri untuk
layanan referensi, masing-masing kalo pagi udah datang harus
absen,....,minimal saya bisa tau kalau ada yang belum datang jadi yang
lain bisa gantiin kerjaannya, kita bisa bagi-bagi tugas. Setiap unit juga
berapa bulan sekali mengadakan rapat.154
Iya disinikan adminsitrasi, banyak orang yang berurusan dengan
administrasi, terutama karyawan perpustakaan sendiri, jadi mereka butuh
148
Andriyana Puspitasari.
149
Diana Ganefa.
150
Irza Rasyid.
151
Reny Hari Susanti.
152
Husnul Khotimah.
153
Rizka Medina.
154
Dwi Silvana Dewi.
81
mau cuti, mereka terlambat atau izin ga masuk ya dengan disini gitu, jadi
misalnya mereka mau mengurus BPJS disini juga gitu.155
Jadi kerjasamanya ketika ada yang terbaru kita selalu diskusikan.156
Kita biasanya sudah mempunyai tugas masing-masing,....,kalau untuk
bekerja semuanya bekerja, tapi disini kita tetap saling membantu dan
saling mengisi.157
Kerjasama misalnya kaya IC, IC itu pengenalan perpustakaan ke setiap
fakultas setiap 1 tahun sekali. Itu dibagi satu tim 3 orang dan ada
pembagian tugas ke setiap fakultas.158
Kerjasamanya kita baik, terutama bagian pengolahan, komunikasi antara
rekan kerja terjalin baik, kalau ada tugas dari bu Dian itu pasti
kerjasamanya maksimal komunikasi terus. Antar unit pengolahan dan
pelayanan jalinan komunikasinya baik, misalnya dibagian pelayanan
butuh bantuan walaupun kita dipengolahan tapi kita bantu kesana.159
Kemudian diskusi juga kerap dilakukan pada setiap sub unit perpustakaan.
155
Andriyana Puspitasari.
156
Diana Ganefa.
157
Reny Hari Susanti.
158
Husnul Khotimah.
159
Rizka Medina.
82
dengan cara memberi tugas dan memberi kepercayaan untuk kasub dalam
dalam pekerjaan. Di dalam unit pun komunikasi berjalan dengan baik, hal
ini dapat dilihat dari diskusi-diskusi kecil yang biasa dilakukan atau rapat
mingguan yang diadakan setiap unit. Selain itu, kepala perpustakaan juga
d. Penghargaan
diakui, tanggung jawab yang besar, status yang tinggi, dan pengakuan atas
lisan maupun yang berwujud dan perhatian yang diberikan oleh atasan.
Paling kalo penghargaan ya kalo misalnya setiap tahun kita diajak jalan
sama kepala perpus,....161
Kalau pimpinan itu biasanya memberikan honor-honor, kalau pujian udah
pasti itu. Jadi beliau itu ngeliat pekerjaan bagus atau buruknya kita
keliatan dari sumbangsih atau jasa kita ke pekerjaan itu, misalnya siapa
lebih besar perannya lebih besar juga dapetnya gitu.162
....kalau dari masa kerja saya sudah berkarier dalam 10 tahun sekali itu
dikasih penghargaan emas, kalau 5 tahun sekali dapet sertifikat, tetapi
makin kesini itu dirubah dalam bentuk uang yang emas itu. Ada juga di
Trisakti dari satu unit kalau pas ulang tahun Trisakti dipilihlah karyawan
teladan, dan yang memilih itu kepala perpustakaan.163
Penghargaannya pujian biasanya, dan beliau menghargai setiap hasil
kerja kita, itu yang bikin semangat, kita ngerasa dihargain banget.164
....sejauh ini penghargaan yang diberikan ke saya menurut saya paling
besar ya itu diajak jalan-jalan. Jadi penghargaannya itu paling secara
materi, hiburan rekreasi, dan pujian atau ucapan selamat, gitu.165
diperoleh selain pujian yaitu, rekreasi, honor atau bonus materi, dan
161
Dwi Silvana Dewi.
162
Andriyana Puspitasari.
163
Diana Ganefa.
164
Husnul Khotimah.
165
Rizka Medina.
84
bimbingan dari kepala perputakaan untuk kasub dan staf, dan dari kasub
akan datang. Adanya dukungan dan penguatan berupa kondisi rekan kerja
yang saling apresiasi, perhatian dan saling membantu dalam bekerja, dapat
dapat memotivasi pustakawan untuk lebih giat dalam bekerja. Adapun hal
166
Dwi Silvana Dewi.
167
Andriyana Puspitasari.
168
Diana Ganefa.
169
Irza Rasyid.
170
Reny Hari Susanti.
171
Husnul Khotimah.
172
Rizka Medina.
86
e. Pengembangan Diri
kemampuan diri, dan menjadi orang yang lebih baik. Pengembangan diri
Bisanya seminar, diklat, studi banding. Setiap ada seminar kita ikut,
kadang setahun sekali, siapa yang mau ikut diklat silahkan. Kalau untuk
hal-hal seperti itu kami tidak mempersulit, kalau karyawannya mau ya
silahkan, ada yang mau kursus ya kita kursusin.173
Ini sih saya ikut-ikut seminar, pelatihan juga. Dalam 1 tahun kegiatan
seperti itu mungkin 4 kali itu ada, tapi kan untuk saya ikutan itu harus
berbagi dengan yang lain, jadi ga cuma saya lagi saya lagi.174
Kita dibawa oleh bu Ida studi banding, kita sering itu dibawa studi
banding keluar, kemudian seminar-seminar, dan selama ini saya itu aja
173
Farida Salim.
174
Andriyana Puspitasari.
87
mungkin diklat, seminar dan studi banding. Kalau studi banding kita udah
sempet ke Malaysia, Singapur, China.175
Paling disini banyaknya pelatihan dan ikut seminar, terus misalnya ada
kesempatan untuk bisa sekolah lagi ya diambil. Untuk masing-masing
orang dapet jatah 2 seminar dalam 1 tahun.176
....Disini juga mendukung kita untuk lanjut sekolah lagi.177
jenjang karir pustakawan juga merupakan salah satu perhatian yang harus
Jenjang karir kan disini udah berdasarkan yang di atas ya, kita setiap 2
tahun sekali itu naik gaji berkala, 4 tahun sekali naik bonus.178
Kalau disini ya jabatan paling tinggi jadi kepala perpustakaan, saya
sendiri kan disini sudah memegang jabatan sebagai kasub unit
pengolahan dan sudah mempunyai 2 staf....179
Kalau dari Trisaktinya sendiri ya setiap 2 tahun naik berkala, kaya aku
pas pertama kali masuk sini kan karena S1 itu 3A terus 3B itu 2 tahun
terus lanjut ke 3C, 3D, nanti dari 3D naik ke 4A itu kaya ada ujian dinas
gitu loh ada diklatnya ada ujiannya, berarti kan naik juga gaji kita ya
alhamdulillah walaupun kecil hehee.180
Untuk program jenjang karir, saya kuliah lagi aja lanjut ke S1.181
175
Diana Ganefa.
176
Reny Hari Susanti.
177
Rizka Medina.
178
Dwi Silvana Dewi.
179
Diana Ganefa.
180
Irza Rasyid.
181
Reny Hari Susanti.
88
Jadi memang ada kaya review buat pengajuan-pengajuan itu, kaya gaji
berkala, kenaikan golongan. Misalnya saya dari cakar (calon karyawan)
ke karyawan tetap itu 3 bulan aja, jadi pas waktu 3 bulan itu bu Anna
(Administrasi) kirim ke bagian SDM, nanti tunggu lagi balasannya.182
dua tahun sekali kenaikan gaji berkala dan empat tahun sekali kenaikan
setiap 2 tahun naik berkala 3A, 3B, 3C, 3D dan 4A dengan mengikuti
pendidikan kembali.
Tahun ini sebenernya ada rencana untuk kuliah lagi S2, udah nanya-
nanya belum ada pendaftaran tahun ini, adanya tahun depan 2018.183
182
Rizka Medina.
183
Dwi Silvana Dewi.
89
baru mendatang.
184
Andriyana Puspitasari.
185
Diana Ganefa.
186
Irza Rasyid.
187
Reny Hari Susanti.
188
Husnul Khotimah.
90
Universitas Trisakti.
dicapai dari pekerjaan tersebut pun tidak maksimal atau bisa dikatakan
tidak produktif dalam bekerja dan dapat pula diartikan tidak adanya
Pokoknya kita tetap berusaha minial setiap 3 bulan itu ada kemajuan,
....setiap tahun ada kemajuan-kemajuan. Kita selalu rutin sebulan sekali
ada rapat dengan fakultas,....Kalau produktivitas ya nanti ide-ide muncul
dalam setiap pertemuan. Pokoknya diusahakan seitap tahun itu ada hal-
hal baru yang diciptakan oleh kita.189
189
Farida Salim.
91
Paling kita atur waktu, ya itu tadi bikin jadwal, saya kasih target tiap
bulan dan saya bagi-bagi tugas dengan yang lain.190
Saya kan orangnya gampang lupa,....,jadi supaya produktif hari ini saya
mengerjakan apa itu saya catet, saya tulisin di agenda gitu.191
Jadi kalau di pengolahan ini sebetulnya tidak ada kata diam. Tergantung
dari kitanya sendiri, mau bekerja atau tidak, itu aja. Dan kalau saya
motivasinya karja itu adalah ibadah....192
Dari mulai awal kita dari rumah berangkat kerja memang sudah niat tulus
mau kerja untuk keluarga, untuk anak.193
....itu dimaksimalkan pekerjaannya, jadi ada jam-jam dimana kita kerja
maksimal dan ada jam untuk kita tetep bisa santai. Jam 09.00-11.00 itu
waktu maksimal kita untuk bekerja, habis jam istirahat baru kita maksimal
lagi kerjanya dari jam 13.00-15.30.194
....kalau misalnya ga paham atau ga tau sesuatu ketika jam kerja itu saya
nanya ke Medin, ini gimana caranya nanti dikasih tau diajarin.195
Upaya saya sendiri biar produktif cari hiburan biasanya disela-sela
kesibukan. Pokoknya untuk supaya produktif saya ngakalinnya ketika saya
bosen itu saya harus jangan bosen, ya itu saya cari hiburan, pokoknya
pinter-pinter kita deh, paling sering nonton youtube sih.196
selalu berusaha produktif dalam bekerja dengan cara, memberi target kerja
dikerjakan, memiliki niat untuk bekerja demi anak dan keluarga, mencari
waktu senggang untuk bersantai, dan selalu berusaha minimal setiap tiga
bulan ada kemajuan yang diperoleh serta setiap tahun tahun ada hal-hal
190
Dwi Silvana Dewi.
191
Andriyana Puspitasari.
192
Diana Ganefa.
193
Irza Rasyid.
194
Reny Hari Susanti.
195
Husnul Khotimah.
196
Rizka Medina.
92
terpacu untuk terus menyelesaikan sasaran kerja yang sudah ada, dan
para informan:
Harus kalau itu iya, kalau kita selalu berusaha produktif dalam pekerjaan
berarti kinerja kita juga bagus kan. Kita kan paling engga setiap sebulan
itu ada peningkatan, jadi setiap tahun ada kemajuan.197
Iya itu harus, jadi dalam setiap hari itu harus ada sesuatu yang
meningkat, dan yang kurang itu harus diperbaiki.198
Iya produktivitas tinggi itu harus, karena kinerja kita diukur dari situ.199
Iya harus, ya karena itu kinerja kita. Tapi kadang namanya cewe kan
mood berubah-ubah ya, misalkan diluar kantor ada masalah ya saya
bersikap profesional aja, masalah diluar kantor jangan sampe
mempengaruhi produktivitas kerja kita di kantor.200
Oo iya, karena saya udah tau nih capaian kerja saya sendiri berarti saya
termotivasi harus lebih dong dari itu, jadi kaya tolak ukur diri juga kan.201
197
Farida Salim.
198
Diana Ganefa.
199
Reny Hari Susanti.
200
Husnul Khotimah.
201
Rizka Medina.
93
pustakawan juga termotivasi untuk bisa melebih capaian kerja yang telah
Dalam hal ini penulis juga menanyakan upaya pustakawan untuk selalu
dengan informan:
Iya tentu, biasanya rata-rata untuk permintaan luar kita selalu tepat
waktu 95%. Tapi untuk target kerja kita kadang tidak tepat waktu.202
Iya dong, terakhir pekerjaan yang diselesaikan kita bikin SOP
perpustakaan, revisi sebenernya dari tahun 2010,2013,2017.203
Saya tuh selalu berusaha tepat waktu, tapi kayanya kerjaan disini susah
untuk tepat waktu, jadi akhirnya walaupun saya maksudnya ingin sekali
tepat waktu, pasti minta perpanjangan minta tambahan waktu lagi gitu.204
Iya pasti itu, baru-baru ini yang sudah diselesaikan itu buku pembelian,
itu diselesaikan sebelum libur lebaran kemarin.205
Iya dong harus itu. Terkahir kita itu stock opname waktu lagi puasa pas
bulan ramadhan, selesainya kemarin ya hampir 2 minggu.206
Iya, karena kalau misalnya kita lelet itu akan berimbas dengan yang lain
juga, karena setiap unit itu berkaitan, pekerjaan itu muter terus mas.207
202
Farida Salim.
203
Dwi Silvana Dewi.
204
Andriyana Puspitasari.
205
Diana Ganefa.
206
Irza Rasyid.
207
Reny Hari Susanti.
94
Iya, karena bu Dian pernah berpesan “kalau kerja itu kita emang butuh
kecepatan, cuman harus juga diimbangi dengan ketepatan dan ketelitian”.
Terakhir banget itu kita penyeragaman koleksi yang sama.208
Oiya jelas, saya tipikal orang yang kalau punya tugas dan misalnya besok
harus selesai jam 4 ya saya pasti diselesaikan sebelum jam 4. Yang udah
diselesaikan itu kita ngolah buku, klasifikasi skripsi.209
pada individu yang memiliki motivasi yang lemah. Hal tersebut yang
pemaparan informan:
Naik turun, tapi biasanya motivasi itu kalau sudah banyak kegiatan ya
mau ga mau motivasi harus kan....210
Lumayan sih meningkat kita jadi produktif kerjanya....211
Iya terjadi peningkatan, kalau saya sendiri pribadi tergantung
pimpinannya sih mas....212
Iya terjadi dong, berubah-ubah sesuai kebutuhan saya,....213
208
Husnul Khotimah.
209
Rizka Medina.
210
Farida Salim.
211
Dwi Silvana Dewi.
212
Reny Hari Susanti.
95
Iya terjadi, ada peningkatan. Jadi kita kasih kebebasan, karena kalau dia
harus kerja di forsir seperti itu kan capek jenuh juga. Kaya kemarin
kebetulan ada yang baru pensiun, kita jalan keluar makan-makan ke
Bogor rame-rame. Jadi banyak hal-hal yang dibuat menyenangkan, kalau
motivasi mah walaupun dia nya kita kasih motivasi tapi kalau dia ga mau
ya tetep aja, jadi semua kembali lagi ke masing-masing orangnya, kalau
saya tetep memberikan motivasi untuk karyawan disini.214
213
Rizka Medina.
214
Farida Salim.
96
Hal tersebut senada dengan pemaparan dari para staf dan kasub unit
Pengaruhnya ya paling kalau motivasi pas lagi kumpul gitu aja, nanti kita
bikin target kalau udah selesai udahannya kita pergi kemana, bonusnya
itu. Jelas mempengaruhi kan jadi semangat kita kerjanya.215
Wih pengaruh banget kalau itu, ngebuat kita semangat, kita merasa
diperhatikan ketika beliau memberi motivasi ke kita.216
Iya kalau itu jelas, ya kita merasa di perhatikan berarti dong, kita senang
kalau diperhatikan seperti itu, urusan duit mah belakangan,....217
Sangat mempengaruhi, karena pimpinan itu tempatnya kita curhat tempat
kita berbagi tempatnya kita dapet solusi.218
Iya ada dong, motivasi dari pimpinan tentu jadi jauh lebih produktif.
Pimpinan itu punya motivasi semangat kerja yang baik, jadi tanpa
disadari saya termotivasi dari pimpinan.219
Berdasarkan pemaparan dari hasil wawancara dengan para informan,
215
Dwi Silvana Dewi.
216
Andriyana Puspitasari.
217
Irza Rasyid.
218
Reny Hari Susanti.
219
Rizka Medina.
97
capaian kerjanya, apakah hasil kerjanya maksimal atau tidak. Apabila hasil
220
Farida Salim.
221
Dwi Silvana Dewi.
98
Karena saya dibagian pengolahan dan disini memiliki sistem yang baik
dan bagus, itu saya rasa saya sudah cukup puas, karena itu
mempermudah kami dalam pekerjaannya, jumlah yang diolah tadinya
sedikit terus menjadi banyak, dan kemudian repository banyak dipakai
oleh user, itu jadi produktivitas dibagian pengolahan.222
Ya melayani mahasiswa dengan baik aja,....,jadi kita bisa membantu itu
udah kepuasan tesendiri dan capaian tersendiri.223
Waktu itu pas IC pengenalan perpus ke fakultas-fakultas, kan harus
ngomong di atas podium gitu, sedangkan saya itu anaknya males ga
pernah untuk yang kaya gitu-gituan. Walaupun waktu itu cuma bawain
lomba kuis doang, itu sih capaiannya, bisa ngomong didepan banyak
mahasiswa diacara IC pengelanan perpus, pertama kali saya kaya gitu.224
Mungkin sampai saat ini karena saya terhitung baru ya, jadi capaian
kerja saya paling bisa jadi karyawan tetap disini itu udah suatu capaian
tersendiri untuk saya.225
yang berakreditasi A.
222
Diana Ganefa.
223
Reny Hari Susanti.
224
Husnul Khotimah.
225
Rizka Medina.
99
226
Farida Salim.
100
di antaranya karena faktor usia yang tidak muda lagi. Selain itu, ada
227
Farida Salim.
101
secara tertutup, dengan tujuan untuk memacu semangat kerja agar lebih
disiplin dan rajin. Selain itu, studi banding juga menjadi salah satu cara
Universitas Trisakti.
229
Andriyana Puspitasari.
230
Diana Ganefa.
231
Reny Hari Susanti.
232
Husnul Khotimah.
233
Rizka Medina.
103
Biasanya saya kasih surat teguran kalau masalahnya berat. Tapi kalau
yang ringan sih biasanya saya panggil saya marahin, saya orangnya
galak, ya artinya masalah harus segera cepat diselesaikan ya kan.
Pokoknya kalau ada masalah diselesaikan,....234
Berdasarkan jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa, kepala
teguran secara lisan dan tertutup, serta memberi surat secara tertulis untuk
234
Farida Salim.
104
motivasi kerja. Dalam hal ini penulis menanyakan mengenai hal yang
para informan:
Kayanya semua orang disini sama, melihat kondisi Trisakti lagi seperti
ini....,motivasi kerja kita juga jadi turun, mungkin itu....243
Adakalanya lagi hilang moodnya perasaan down, solusinya buka internet
paling cari yang bersifat untuk membangkitkan semangat. Terutama yang
bikin semangat itu yang mengingatkan bahwa kita tuh bekerja termasuk
ibadah, semuanya juga satu sama lain harus saling mengingatkan.244
....di usia udah 30 tahun bekerja ada titik jenuhnya juga kadang-kadang
begitu. Kalau udah mulai jenuh ya kita cuti dulu hehee, tapi karena kita
ada kebutuhan untuk keluarga dan sebagainya, ya kita termotivasi lagi
karena harus menyekolahkan dan lain-lainnya. Dan kemudian saya sudah
berkomitmen, saya juga sudah di gaji oleh Trisakti ya saya harus
bertanggung jawab terhadap kewajiban saya.245
....,ketika kita memang bener-bener lagi down itu sebenernya ga usah
dipaksa juga untuk memotivasi diri. Karena kita ada temen-temen kerja
disini, jadi kita harus selalu deket sama temen-temen kita sih, kalau saya
sendiri begitu, jadi saya ga merasa kesulitan. Selama kita punya tim kerja
yang solid yang kompak itu kita ga akan kesulitan,....246
Cewe kan mood-moodan ya, sebelum kerja pas sampe kantor itu biasanya
saya buka online shoplah buka gosip, ngilangin stres dulu,....247
....paling berat itu adalah kalau lagi males sama ngurusin usaha diluar
pustakawan ini, selain kerja disini saya punya usaha kaya party planner
gitu dekorasi buat ulang tahun. Ketika kerja disini kadang suka inget
sama kerjaan saya yang dekor itu, makanya kadang saya suka ngerjain
243
Farida Salim.
244
Andriyana Puspitasari.
245
Diana Ganefa.
246
Reny Hari Susanti.
247
Husnul Khotimah.
106
Universitas Trisakti.
hambatan atau masalah, suka atau tidak suka sejumlah masalah akan
Kendalanya ya malu aja yang ada, dengan usia saya yang sudah segini,
saya terus aja jadi kepala, ga ada yang gantiin, sudah lama sekali saya
jadi kepala. Nah kendala lainnya kalau saya berhenti diposisi saya saat
ini, saya takut dosen yang jadi kepala perpustakaan, dan saya tidak rela
dia kan bukan pustakawan.249
248
Rizka Medina.
249
Farida Salim.
107
Saya rasa sih masalah hubungan atasan bawahan ya, jadi bawahan saya
yang under educated, kadang-kadang itu juga yang bikin saya
frustasi,....250
Mungkin kendalanya di saya selama ini jadi saya sampai sekarang itu
kepengen ada peraturan untuk serah simpan, namun Trisakti sendiri
belum ada peraturan untuk serah simpan seperti itu....251
Kalau untuk segi fasilitas kerja, ya kita lapor untuk hal-hal yang kurang
tapi kalau kita ga dikasih gimana, ya tapi tetep kita lapor.252
Kendala terbesar, ya dulu sih sebenernya sistem ke karyawanan yang
tidak menentu yang memakan waktu terlalu lama, jadi tingkat
kepegawaian yang berjenjang-jenjang itu ga enak, istilahnya kita
pembayarannya juga cuma setengah dari yang seharusnya sementara kita
dituntut untuk bekerja lebih keras dari pada yang lain, sekarang mah udah
nafas mas.253
Kendalanya ketika motivasi kerja saya di perpustakaan itu sedang di
bawah soalnya saya sambil nyambi-nyambi kerjaan yang lain, kendalanya
itu sih suka terpikir pekerjaan yang lain. Pekerjaan lain diluar pekerjaan
yang utama ini mengganggu motivasi kerja saya disini.254
terbesar yang sedang atau pernah dihadapai yaitu, adanya perasaan malu
karena faktor usia yang tidak muda lagi sementara di sisi lain masih
250
Andriyana Puspitasari.
251
Diana Ganefa.
252
Irza Rasyid.
253
Reny Hari Susanti.
254
Rizka Medina.
108
salah satu keadaan dimana seseorang tidak merasa tenang atau senang
motivasi kerjanya, begitu juga sebaliknya. Dalam hal ini penulis juga
Pernah. Jadi waktu saya pindah dari fakultas ke pusat, itu tuh motivasi
saya mungkin berada di titik terendah dari selama saya bekerja disini,
motivasi saya kecil banget. Karena saya pindah kesini juga bukan atas
kemauan saya, bukan juga karena atas penghargaan, entah kenapa tiba-
tiba saya dipindahkan. Di sana padahal udah nyaman, udah enak, tiba-
tiba di pindahkan, ya seperti itu rasanya gimana ya, jadi saya tertekan.255
....Kadang tekanan-tekanan itu aja sih pekerjaan yang harus diselesaikan
dalam sekian waktu yang singkat, dan alhamdulillah teratasi.256
Pernah, sempat tidak suka sebenernya waktu rolling tempat, udah kita ga
kenal tempatnya lalu kita didorong untuk bisa melakukan perubahan di
tempat itu, saya aja lagi kesulitan menyesuaikan diri, ini sudah harus
dituntut untuk melakukan perubahan di tempat itu, itu tekanan juga sih.257
dipindah tugaskan dari fakultas ke pusat dan ketika mengalami rotasi atau
255
Andriyana Puspitasari.
256
Diana Ganefa.
257
Reny Hari Susanti.
109
258
Dwi Silvana Dewi.
259
Andriyana Puspitasari.
260
Reny Hari Susanti.
261
Husnul Khotimah.
110
program kerja yang terhambat karena hari libur, fasilitas atau alat kerja
262
Farida Salim.
263
Dwi Silvana Dewi.
264
Reny Hari Susanti.
265
Husnul Khotimah.
266
Rizka Medina.
111
dirinya merasa lebih baik, yang mana pada saat itu juga agar tidak
Kalau dapet kritik malah bagus ya, kita malah diperhatiin berarti kan....267
Semua kritik oke saya terima dan pertimbangkan tapi untuk diaplikasikan
tunggu dulu, ada pemikiran-pemikiran lain, saya saring dulu.268
Untuk kritik, ya aku kan orangnya ga mau berbenturan, jadi aku liat dulu
nih bener ga kalau kata orang aku kaya gini-gini, jadi itu ya buat masukan
aku aja sih ga terlalu dianggep yang gimana-gimana sampai mengganggu
kerja itu engga.269
Untuk kritikan, saya termasuk orang yang sering di kritik.....,menyikapinya
yaudah biarin aja, tinggal kitanya aja kalau menurut kita baik yaudah
diterima, kalau ga baik dari pada pusing abaikan aja.....270
Untuk kritik dalam pekerjaan sih saya lebih terbuka, dan intropeksi diri
biasanya, ga sampe ganggu aktivitas pekerjaan sehari-hari itu engga.271
267
Dwi Silvana Dewi.
268
Andriyana Puspitasari.
269
Irza Rasyid.
270
Reny Hari Susanti.
271
Rizka Medina.
112
pertimbangan untuk hal tersebut, baik atau buruknya kritik yang diterima
antaranya disebabkan oleh kondisi kerja dan rendahnya gaji yang diterima,
sehubungan dengan itu pustakawan terkadang merasa jenuh, suasana hati tidak
C. Pembahasan
faktor keluarga yang telah lebih dulu bekerja di Trisakti, saran dari
114
diranah pendidikan.
perpustakaan.
kerja besar, dapat bertemu jodoh di Trisakti, merasa cocok dengan jam
untuk menjadi pustakawan sukses yang lebih baik dari orang tua.
kerja, dan menjaga hubungan kerja yang baik antar pustakawan, dan
a. Pendapatan
tunjangan yang dimiliki yaitu BPJS dan In-Health. Dan fasilitas yang
c. Kebutuhan Sosial
dengan baik, hal ini dapat dilihat dari diskusi-diskusi kecil yang biasa
dilakukan atau rapat mingguan yang diadakan oleh setiap unit. Selain
d. Penghargaan
finansial dan rekreasi yang sering diadakan setiap satu tahun sekali.
e. Pengembangan Diri
memotivasi kerja bagi pustakawan yaitu kondisi kerja terkait fasilitas kerja
agar terhindar dari rasa jenuh, memaksimalkan pekerjaan pada saat jam
berusaha minimal setiap tiga bulan ada kemajuan yang diperoleh serta
setiap tahun tahun ada hal-hal baru yang diciptakan. Adanya program
target kerja sudah jelas dan pustakawan dapat fokus dalam menembus
target.
bisa melebih capaian atau hasil kerja yang telah diperoleh. Pustakawan
121
diselesaikan tidak selalu tepat pada waktunya. Selain itu, ada beberapa
Hal yang sama juga dirasakan oleh para staf dan kasub
atau dua pustakawan secara personal sehingga tidak ada jarak antara
semakin banyak dan repositori banyak dipakai oleh user, bisa menjadi
a. Kepala Perpustakaan
Pengembangan Diri
lebih dari pada yang lain untuk setiap proyek atau kegiatan di
dan rajin. Selain itu, studi banding juga menjadi salah satu cara
b. Pustakawan
Dalam hal ini lingkungan fisik terkait fasilitas atau alat kerja
kerja, bukan hanya gaji yang tinggi. Lingkungan kerja yang sesuai
semakin tinggi.
Trisakti.
usia yang tidak muda lagi sementara di sisi lain masih dipercaya
PENUTUP
A. Kesimpulan
adanya upaya yang terus dilakukan agar selalu produktif dalam bekerja
129
130
gaji dan fasilitas kerja. Walaupun gaji menjadi salah satu dorongan
sesuai atau masih rendah dan fasilitas atau alat kerja kurang mutakhir
B. Saran
penghargaan juga harus lebih diperhatikan kembali, karena dalam hal ini
penghargaan.
pustakawan.
kerja yang lebih memadai atau lebih mutakhir guna menunjang pekerjaan
karyawan secara efektif dan efisien. Lebih bertindak cepat untuk dapat
Elvi, ‗Analisis Motivasi Kerja Karyawan Pada PT.Riau Karsa Pelita Pekanbaru‘,
Journal of Management, 1 (2014), 1–14
132
133
Irham, Fahmi, Manajemen Teori, Kasus, Dan Solusi (Bandung: Alfabeta, 2012)
Nasarudin, Indo Yama, and Hemmy Fauzan, Pengantar Bisnis Dan Manajemen
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006)
Putra, Aditya Kamajaya, and Agus Frianto, ‗Pengaruh Motivasi Intrinsik Dan
Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja‘, Jurnal Ilmu Manajemen, 1
(2013), 377–87
Rahayu, Lisda, and Ramatun Anggraini Kiemas, Materi Pokok Pelayanan Bahan
Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 2013)
Sutrisno, Edy, Manajemen Sumber Daya Manusia, 1st edn (Jakarta: Kencana,
2009)
Suwanto, and Priansa Donni Juni, Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik
Dan Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2013)
LATAR BELAKANG
P : Apa posisi ibu di perpustakaan dan sudah berapa lama ibu bekerja di
Perpustakaan Universitas Trisakti?
FS : Posisi saya sebagai kepala perpustakaan, saya sudah 35 tahun bekerja di Trisakti,
dan sudah 18 tahun jadi kepala di perpustakaan pusat dari tahun 1999.
P : Apa latar belakang pendidikan ibu? Ibu lulusan dari Universitas apa
sebelumnya?
FS : S1 saya ilmu perpustakaan, S2nya manajemen. Yang S1 saya dari IKIP/UPI,
angkatan 1979 masuk ke perpustakaan. UI belum ada S1 dulu itu masih D3, nah
yang satu-satunya ada di Indonesia hanya UPI. Tahun 1982 di UPI sudah tidak ada
lagi perpustakaan, karena UPI itu harus mengajar, jadi tahun 1982 ilmu
perpustakaan pindah di UNPAD. S2 saya di Trisakti, jurusan Manajemen SDM.
Karena saya sebagai pimpinan, jadi saya pengen tau bagaimana sih membina SDM.
Memang saya tidak ngambil S2 perpustakaan, waktu itu saya komunikasi dengan
beberapa orang perpustakaan, saya disarankan kalau sebagai pimpinan sebaiknya
ngambil S2 di luar perpustakaan.
P : Sebelum menjadi pustakawan disini, apakah profesi ibu sebelumnya?
Mengapa dahulu Ibu keluar dari tempat ibu bekerja?
FS : Sebelumnya pustakawan juga saya. Tadinya pertama saya masuk di HANKAM
tapi karena saya tidak betah ya begitulah. Tapi memang waktu di HANKAM tes
nya juga berbelit-belit, wah kalau zaman dulu mah riweh lah, zaman orde baru lah
itu mah.
P : Apakah penempatan kerja saat ini sudah sesuai dengan ilmu yang ibu miliki?
FS : Iya sesuai dengan ilmu yang saya miliki
MOTIVASI KERJA
PRODUKTIVITAS KERJA
P : Apa saja kendala yang ditemui ibu sebagai pimpinan dalam memotivasi para
pustakawan?
FS : Ya gitu kadang-kadang mereka suka males saya suruh sekolah lagi, sudah mereka
merasa cukup, nyaman di zonanya. Mungkin karena faktor usia juga ada beberapa
karyawan yang usianya tidak muda lagi. Kalau masalah didalam pekerjaan pasti
banyak, ada aja yang ngerjain tidak selesai-selesai, kita juga pusing yaudahlah,
mungkin karena Trisakti juga tidak terlalu ketat, mereka juga udah percaya ke kita,
kita usahakan kerjasama dengan beberapa orang juga kita lancar, ya pokoknya kita
komunikasi terus dengan karyawan yang lainnya membangun kedekatan hubungan
antara pimpinan dengan bawahan, kita juga komunikasi dengan mahasiswa
membangun kedekatan.
P : Apakah ibu kesulitan menentukan alat motivasi yang tepat & efektif untuk
para karyawan?
FS : Kesulitasan sih engga ya, saya selalu menyemangati, selalu komunikasi dengan
mereka. Misalnya kalau ada proyek apa dan ada karyawan yang kerja nya lebih
dibandingkan dengan yang lain ya biasanya saya kasih lebih juga untuk mereka,
tidak secara terbuka, itu untuk meningkatkan motivasi kerja mereka juga jadi lebih
terpacu semangat kerjanya jadi lebih rajin. Selain itu juga saya sering ajak mereka
studi banding keluar, ke jogja aja 6 hari waktu itu. Malah kemarin studi banding
karyawan sini saya ajak beberapa orang, setiap bagian harus tau hal-hal baru ide-ide
baru yang bisa diterapkan di perpustakaan, nah itu kan salah satu cara
meningkatkan motivasi kerja untuk mereka. Bukan hanya untuk karyawan yang
rajin, untuk karyawan yang sudah lama juga kita berikan penghargaan untuk
mereka.
P : Apakah ibu suilt memahami keinginan masing-masing setiap karyawan?
Bagaimana ibu mengatasi hal tersebut?
FS : Agak sulit, karena kan setiap orang berbeda-beda. Misalnya gini, saya pindahkan
si A kesana, dia tidak mau kalau di sana, nah saya harus memahami kenapa dia
tidak maunya, saya ajak bicara empat mata. Jadi memang harus dengan pengalaman
yang lama ya, mungkin karena saya sudah lama jadi kepala, jadi saya tau
permasalahan-permasalahan orang, saya dulu kan pernah jadi bawahan juga dan
pernah merasankan enak dan tidak enaknya ketika jadi bawahan, jadi ketika saya
sudah menjadi atasan saya tidak pernah memperlakukan bawahan seenaknya.
Ketenangan, kenyamanan selalu saya ciptakan dilingkungan kerja disini membuat
nyaman karyawan. Sering juga kita makan bersama rame-rame, anak-anak saya
bawa semuanya ke pulau tidung, ancol, bangkok, singapur, bali, jogja, malang,
bromo, sering kita pergi-pergi, tahun depan kalau tidak ada halangan kita mau ke
maroco rame-rame, cuma beberapa orang, ada yang tidak ikut pergi.
P : Bagaimana cara ibu memberikan teguran atau mendisiplinkan karyawan
perpustakaan ini?
FS : Biasanya saya kasih surat teguran kalau masalahnya berat. Tapi kalau yang ringan
sih biasanya saya panggil saya marahin, saya orangnya galak, ya artinya masalah
harus segera cepat diselesaikan ya kan. Pokoknya kalau ada masalah diselesaikan,
kecuali kalau yang menyangkut masalah berat saya bikin surat teguran untuk yang
bersangkutan. Kalau ada 2 orang berantem, dua-duanya saya panggil.
P : Apakah ibu pernah merasa kesulitan memotivasi diri sendiri dalam bekerja
di perpustakaan? Bagaimana cara ibu mengatasinya?
FS : Kayanya semua orang disini sama, melihat kondisi Trisakti lagi seperti ini ga
selesai-selesai konflik, motivasi kerja kita juga jadi turun, mungkin itu. Tapi untuk
perpustakaan kita jalani aja, jadi sekarang kita sudah komit dengan posisi kita, kita
selesaikan pekerjaan kita seperti air mengalir, kalau ngedenger ini itu kita ga usah
denger, yang penting perpustakaan jalan, pekerjaan yang ditugaskan bisa selesai.
Kita komitmen, dan ada kepercayaan juga.
P : Menurut ibu, hal apa yang dapat menghambat motivasi kerja ibu dalam
bekerja di Perpustakaan? (Gaji, kondisi & keamanan kerja, kebutuhan sosial,
penghargaan, dan pengembangan diri). Ceritakan bagaimana itu bisa
menggangu pekerjaan ibu?
FS : Kalau yang menghambat sih sebetulnya keadaan eksternal, kondisi di luar
perpustakaan. Misalnya birokrasinya berbelit-belit, birokrasi yang dibuat-buat yang
saya suka marah, tapi sebetulnya selesai, yang harusnya selesai 3 hari, itu seminggu
baru bisa selesai, gitu kan kesel. Biasanya yang suka bikin kita kesel menghambat
motivasi kerja kita itu keadaan eksternal perpustakaan. Kalau internal sih lancar-
lancar saja, internal ga begitu masalah. Kalau gaji sih yah cukuplah, ga sampe
menghambat motivasi kerja saya.
P : Pernahkah ibu merasa tertekan dengan posisi dan pekerjaan ibu saat ini?
Ceritakan bagaimana ibu menghadapi hal tersebut?
FS : Ga pernah ya, lancar-lancar saja, kalau tertekan ya saya keluar. Sebetulnya saya itu
sudah pensiun, tapi mereka masih percaya tetep saya tidak boleh berhenti. Ada ga di
swasta lain coba, saya sudah 2 tahun di perpanjang disini sebagai kepala, karena ini
swasta. Dan saya sudah bilang siapa nih yang mau gantiin saya, ga ada yang mau,
karena memang berat jadi kepala itu.
P : Kendala terbesar apa yang pernah ibu hadapi? Bagaimana ibu
mengatasinya?
FS : Kendalanya ya malu aja yang ada, dengan usia saya yang sudah segini, saya terus
aja jadi kepala hehee, ga ada yang gantiin, sudah lama sekali saya jadi kepala. Ada
perasaan masa sih ga ada yang mau jadi kepala gantiin saya. Nah kendala lainnya
kalau saya berhenti di posisi saya saat ini, saya takut dosen yang jadi kepala
perpustakaan, dan saya tidak rela dia kan bukan pustakawan. Nah saya lagi
memperjuangkan untuk nanti ada tim pustakawan, termasuk dosen.
P : Pernahkah ibu mengalami kendala dalam pencapaian target kerja?
Bagaimana ibu mengatasinya?
FS : Ya pasti kendala sih ada, tapi kendalanya macem-macem, kasusnya macem-
macem. Misalnya sistem, sistem perpustakaan yang harusnya gini jadi tidak bisa-
bisa. Justru dengan ada kendala itu memotivasi kita untuk lebih baik, kalau tidak
ada kendala ya lurus terus. Kita berusaha pekerjaan seberat apapun masalahnya bisa
diselesaikan. Biasanya kendala itu datang dari luar, tetapi kalau kendala yang kecil-
kecil itu jadi motivasi kita untuk bisa lebih baik, kalau tidak ada kendala kita tidak
bisa maju, kalau kita mau mencapai target pekerjaan itu kan pasti ada kendala yang
harus dihadapi.
Informan : Andriyana Puspitasari, SS.
Jabatan : Kasubnit Administrasi & Pengadaan
Wawancara : 12 Juli 2017
P : Apa posisi ibu di perpustakaan dan sudah berapa lama ibu bekerja di
Perpustakaan Universitas Trisakti?
AP : Posisi saya disini sebagai kasub unit pelayanan administrasi dan pengadaan. Saya
megang di jabatan ini bulan september 2016, dari awal masuk kerja tahun 1996 jadi
KUPTS (Kepala Unit Pelaksana Teknis Fakultas) di FTI, itu 19 tahun saya di FTI,
kemudian baru kesini, ditarik kesininya 2015, kemudian saya ditempatkan di
sirkulasi. Jadi di FTI itu kan 19 tahun, di Pusat 2 tahun, berarti sudah 21 tahun
P : Apa latar belakang pendidikan ibu? Ibu lulusan dari Universitas apa
sebelumnya?
AP : Pendidikan terakhir ilmu perpustakaan, dari UI. Angkatan 89 saya masuk
diplomanya dulu di perpustakaan juga, terus tahun 1990nya saya masuk S1nya, jadi
dari angkatan 90.
P : Sebelum menjadi pustakawan disini, apakah profesi ibu sebelumnya?
AP : Ga pernah hehee, jadi langsung. Begitu tahun 1996 saya lulus kuliah langsung
ngelamar kerja disini, dan langsung keterima.
P : Apakah penempatan kerja saat ini sudah sesuai dengan latar belakang
pendidikan yang ibu miliki?
AP : Iya sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan saya.
P : Apakah ibu pernah merasa kesulitan memotivasi diri sendiri dalam bekerja
di perpustakaan? Bagaimana cara ibu mengatasinya?
AP : Engga, saya ga pernah kesulitan dalam memotivasi diri sendiri, tapi katakanlah ini
kadang-kadang ya, adakalanya lagi hilang moodnya perasaan suka down, ya
solusinya buka internet paling cari yang bersifat untuk membangkitkan semangat,
kadang suka baca broadcast di hp ada kiriman dari temen-temen gitu. Terutama
yang bikin semangat itu yang mengingatkan bahwa kita tuh bekerja termasuk
ibadah. Kalau udah baca-baca gitu udah semangat lagi, semuanya juga gitu satu
sama lain harus saling mengingatkan.
P : Menurut ibu, hal apa yang dapat menghambat motivasi kerja ibu dalam
bekerja di perpustakaan? (Gaji, kondisi & keamanan kerja, kebutuhan sosial,
penghargaan, dan pengembangan diri)
AP : Sebenernya gaji sih ya, emang gaji kita tuh di bawah UMR. Tapi ya sebenernya
yang bikin kita suka kesel sama ngedown sikap dan perilak kita untuk bekerja ya
karena gaji, mengganggu motivasi saya banget sebenernya dalam bekerja. Tapi
kembali lagi kalau dilihat dari pekerjaannya saya suka gitu disini, lebih banyak
sukanya dibanding dukanya, semua tidak melulu soal uang gitu, gaji itu nomer
sekianlah.
P : Pernahkah ibu bekerja di bawah tekanan? Ceritakan bagaimana ibu
menyikapinya?
AP : Pernah, tapi bukan karena masalah gaji ya. Jadi waktu saya pindah dari fakultas ke
pusat, itu tuh motivasi saya mungkin berada di titik terendah dari selama saya
bekerja disini, motivasi saya kecil banget. Karena saya pindah kesini juga bukan
atas karena kemauan saya, bukan juga karena atas penghargaan, entah kenapa tiba-
tiba saya dipindahkan. Di sana padahal udah nyaman, udah enak, tiba-tiba di
pindahkan, ya seperti itu rasanya gimana ya, jadi saya tertekan, jadi bertanya-tanya
apa saya salah, kalau ditanya apa saya salah itu engga ga ada masalah, memang ini
kepindahan biasa aja gitu, dan sebuah organisasi itu biasa pindah itu.
P : Kendala terbesar apa yang pernah ibu hadapi? Bagaimana ibu
mengatasinya?
AP : Saya rasa sih masalah hubungan atasan bawahan ya, jadi bawahan saya yang
under educated, kadang-kadang itu juga yang bikin saya frustasi. Jadi di kita dulu
itu menerima pendidikan SMP, jadi mereka sama komputer itu kurang, jadi itu
kendala saya.
P : Menurut ibu, apa tantangan terbesar dalam bekerja di perpustakaan
universitas?
AP : Ya tadi itu tantangannya, memiliki rekan kerja bawahan yang under educated
megang komputer itu masih kurang, dan itu jadikan tantangan terbesar untuk saya,
kalau saya bisa mengajari mereka bisa bekerja dengan baik sampai masa
pensiunnya tiba, saya anggap saya sudah cukup sukses, tanpa dipindahkan dari
tempat ini gitu.
P : Pernahkah ibu mengalami kendala dalam pencapaian target kerja?
AP : Pasti pernah ya, dalam setiap pekerjaan kan kita pasti ada target kerja yang harus
dicapai, pasti kendala-kendala itu ada.
P : Bagaimana ibu menyikapi kritik yang diberikan kepada ibu dalam bekerja?
AP : Pasti ada ya kalau kritik, semua kritik oke saya terima dan pertimbangkan tapi
untuk diaplikasikan tunggu dulu, ada pemikiran-pemikiran lain, saya saring dulu.
Sebenernya kritikan itu awalnya sedikit banyak mengganggu pekerjaan sih,
pertamanya saya kesel dulu walaupun kemudian saya ketahui hal itu mempengaruhi
pekerjaan saya dan kan ga enak bekerja sambil hati mengkel gimana gitu, ya saya
berusaha menghilangkan aja suasana kaya itu gitu.
P : Apakah pimpinan perpustakaan memberikan solusi terkait masalah atau
kendala kerja? Misalnya solusi seperti apa yang diberikan kepala
perpustakaan?
AP : Iya diberi solusi, biasanya suka dipanggil juga, misalnya saya bilang ke beliau
saya terganggu dengan sikapnya si A, terus ibu biasanya langsung memanggil orang
itu. Mungkin beliau punya pertimbangan sendiri kan, siapa yang benar atau siapa
yang salah atau mungkin dua-duanya benar, dua-duanya salah. Disini pernah ada
kasus 2 karyawan saling tidak bertegur sapa untuk jangka waktu yang lumayan
lama, terusterang kalau kita sih biasa aja, tapi saya sampaikan ke ibu ―Bu kalau saya
yang manggil, yang satu staff saya yang satu bukan, takutnya malah dikira belain
yang staff saya ini‖ yaudah alhamdulillah ibu kemudian manggil dua-duanya dan
akhirnya mereka baik-baik sekarang juga. Biar bagaimanapun sebuah unit
tergantung pimpinannya banget, kalau misalnya tenaga kerjanya baik semuanya
bagus pinter-pinter, tapi pimpinannya ga bagus ya melempem, dan kalau
pimpinannya bagus banget terus karyawannya ga bisa kerja, itu ga terlalu ini juga,
tapi kan kalau ga bisa kerja bisa dibantu dengan cara ngadain pelatihan gitu segala
macem, yang utama justru malah hubungan antar personal di bawah koordinasi
pimpinan.
Informan : Dwi Silvana Dewi, S.Kom
Jabatan : Kasubnit Layanan Referensi dan Multimedia
Wawancara : 11 Juli 2017
P : Apa posisi ibu di perpustakaan dan sudah berapa lama ibu bekerja di
Perpustakaan Universitas Trisakti?
DS : Posisi saya sebagai kasub layanan referensi & multimedia. Saya kerja disini sudah
dari tahun 2000 ya sudah 17 tahun, tapi mulai jadi kasub dari tahun 2014an lah jadi
udah 3 tahun jadi kasub disini.
P : Apa latar belakang pendidikan ibu? Ibu lulusan dari Universitas apa
sebelumnya?
DS : Saya alumni dari Universitas Binus, jurusan ilmu komputer
P : Sebelum menjadi pustakawan disini, apakah profesi ibu sebelumnya?
Mengapa dahulu ibu keluar dari tempat ibu bekerja?
DS : Awalnya itu kerja di apotik dari semenjak kuliah, sambil kuliah sambil kerja ya 4
tahunanlah di apotik, setelah lulus kuliah baru kerja disini.
P : Apakah penempatan kerja saat ini sudah sesuai dengan ilmu atau latar
belakang pendidikan yang ibu miliki?
DS : Iya sudah sesuai, latar pendidikan saya ilmu komputer, sebenernya pas awal kerja
saya megang di multimedia, karena ada pergantian kasub jadi saya megang
referensi dan multimedia, awalnya sih saya megang multimedia komputer kan
berarti hubungannya.
P : Apakah ibu pernah merasa kesulitan memotivasi diri sendiri dalam bekerja
di Perpustakaan? Bagaimana cara ibu mengatasinya?
DS : Paling kalau lagi jenuh kali ya, ya cari ide lagi, ini apa ya yang harus dikerjain ya
biar semangat, apa yang harus dikerjain biar ada hasilnya, ya itu paling kaya gitu
saya bikin target, target ini bulan ini harus kelar nih gitu jadi semangat lagi. Lagi
pula karena ini memang sudah bidang saya berhubungan dengan komputer, jadi ya
bisa browsing aja internetan cari informasi sesuatu kalau lagi jenuh.
P : Menurut ibu, hal apa yang dapat menghambat motivasi kerja ibu dalam
bekerja di perpustakaan? (Gaji, kondisi & keamanan kerja, kebutuhan sosial,
penghargaan, dan pengembangan diri)
DS : Ya itu, keadaan atau kondisi tempat kerja, fasilitasnya. Kita punya target ini kita
ingin ngajuin ini, mentok lagi di dana. Pasti ada kemajuan tapi bertahap, ga bisa
langsung cepet ini diganti yang baru, gitu jadi bertahap. Jadi ya mentoknya didana,
pengennya misalnya minimal audio visual itu monitornya besar, paling engga
24inch lah, cuma ya itu kita nunggu, soalnya kan ga cuma saya aja yang minta
fasilitas, unit lain juga minta.
P :Pernahkah ibu bekerja di bawah tekanan? Ceritakan bagimana ibu
menyikapinya?
DS : Engga sih, nyantai aja, dibawa enjoy aja kita kerja.
P : Kendala terbesar apa yang pernah ibu hadapi? Bagaimana ibu
mengatasinya?
DS : Kendala terbesar apa ya, saya ga pernah dimasukin ke hati sih ya hehee, jadi
kayanya ga ada kendala terbesar deh, kerja santai aja, dibawa enak aja ga dibikin
stres, penyakitnya banyak nanti hehee, ngapain dibikin stres. Orang kita cuma
duduk ngelayanin udah gitu doang, browsing, mahasiswa sepi kita santai,
mahasiswa ramai baru kita stres hehee tapi yaudah kita layanin aja santai
dinikmatin.
P : Menurut ibu, apa tantangan terbesar dalam bekerja di Perpustakaan
Universitas?
DS : Tantangan terbesar ya itu mau meningkatkan fasilitas yang ada di perpustakaan,
saya sendiri kepengen komputer core i3 semua disini, tapi kita baru core2duo,
masih banyak yang pengen kita rapihin, layout nya juga kepengen yang modern nah
ini masih belum bisa, tantangannya itu. Pengennya sih kita punya desain interior
kan, mau nya sih kerja sama dengan orang desain layout perpustakaan seperti apa
yang digandrungi anak muda sekarang gitu jadi lebih dinamis kan, kita masih belum
kesampean itu, jadi tantangannya itu gimana sih supaya perpustakaan jadi dinamis
mahasiswa suka. Ini aja kita minta nge cat sampe bertahun-tahun baru 2 tahun yang
lalu baru di cat, karena itu ya mentoknya ke dana, dulu ini warnanya kusam banget
warna tembok abu-abu, sekarang agak bersih, makanya waktu pertama kali saya
masuk kesini saya kira perpustakaan belum jadi hehee. Tantangannya ya
meningkatkan fasilitas di perpustakaan.
P : Pernahkah ibu mengalami kendala dalam pencapaian target kerja?
Bagaimana ibu mengatasinya?
DS : Porgram kerja biasanya. Misalnya program kerja kita hari ini mau sosialisasi ke
fakultas ga kesampean, kendalanya misalnya ada hari libur, terus kemarin waktu
bulan puasa harusnya kita ke fakultas ga bisa soalnya tanggal 20 udah libur kan
cuma berapa hari kerja jadi ga bisa.
P : Bagaimana ibu menyikapi kritik yang diberikan dalam bekerja?
DS : Kalau dapet kritik malah bagus ya, itu kita malah diperhatiin berarti kan, masukan
malah untuk saya kalau kaya gitu, berarti dia memperhatikan kerja saya, kadang
dari situ kita bisa meningkatkan diri juga. Dibanding kita dicuekin berarti kita ga
tau loh, berarti kan masa bodo mau bagus mau jelek terserah gitu kan, tapi kalau
dikritik berarti seengganya dia merhatiin kerja saya, malah bagus untuk saya kalau
dikritik.
P : Apakah pimpinan perpustakaan memberikan solusi terkait masalah atau
kendala kerja? Misalnya solusi seperti apa yang diberikan kepala
perpustakaan?
DS : Iya pasti beliau ngasih solusi terkait kendala dalam pekerjaan, biasanya dikasih
masukan, yang pasti beliau lebih pengalamanlah, kepala perpus ini kan sebelum
megang pusat beliau megang fakultas, pengalaman pasti lebih banyak, beliau pasti
kasih masukan untuk karyawan-karyawan disini. Pasti kita kalau ada apa-apa juga
langsung diberi masukan oleh kepala. Misalnya solusi tentang kerjaan kita disini.
Informan : Dra.Diana Ganefa
Jabatan : Kasubnit Pengolahan
Wawancara : 14 Juli 2017
P : Apa posisi ibu di perpustakaan dan sudah berapa lama ibu bekerja di
Perpustakaan Universitas Trisakti?
DG : Posisi saya sebagai kasub unit pengolahan, dari awal kerja di Trisakti sudah
hampir 30 tahun berarti dari tahun 1987.
P : Apa latar belakang pendidikan ibu? Ibu lulusan dari Universitas apa
sebelumnya?
DG : Ilmu perpustakaan dari UPI Bandung, IKIP dulu yah di Bandung, lulus tahun
1986.
P : Sebelum menjadi pustakawan disini, apakah profesi ibu sebelumnya?
Mengapa dahulu ibu keluar dari tempat ibu bekerja?
DG : Saya dulu pustakawan juga, dari awal memang sudah jadi pustakawan, dulu
pernah kerja di UNINUS Bandung di perpustakaannya. Dulu sebelum saya lulus itu
sudah kerja di UNINUS pas begitu lulus masih di sana kan kerja, tapi ga lama
kurang lebih 1 tahun, kemudian karena saya mau menikah dan calon ada di Jakarta,
jadi saya ya nyari kerja di Jakarta, hehee. Kemudian yang dipilih Trisakti karena
sama-sama perguruan tinggi.
P : Apakah penempatan kerja saat ini sudah sesuai dengan ilmu yang ibu miliki?
DG : Iya sudah sesuai dengan ilmu yang saya miliki.
P : Apakah ibu pernah merasa kesulitan memotivasi diri sendiri dalam bekerja
di Perpustakaan? Bagaimana cara ibu mengatasinya?
DG : Manusiawi sekali ya kadang-kadang seperti itu, apalagi di usia udah 30 tahun
bekerja ada titik jenuhnya juga kadang-kadang begitu. Kalau udah mulai jenuh ya
kita cuti dulu hehee, tapi karena kita ada kebutuhan dan tanggung jawab juga untuk
keluarga dan sebagainya, ya kita termotivasi lagi karena harus menyekolahkan dan
lain-lainnya. Dan kemudian saya sudah berkomitmen, saya juga sudah di gaji oleh
Trisakti ya saya harus bertanggung jawab terhadap kewajiban saya.
P : Menurut ibu, hal apa yang dapat menghambat motivasi kerja ibu dalam
bekerja di perpustakaan? (Gaji, kondisi & keamanan kerja, kebutuhan sosial,
penghargaan, dan pengembangan diri)
DG : Kadang-kadang kondisi juga ya yang menghambat kita dalam bekerja. Misalnya
seperti bebas pinjam, waktu dulu saya di layanan, harusnya semua fakultas itu
membuat bebas pinjam ke perpustakaan, tapi ada juga fakultas-fakultas yang tidak
melaksanakan padahal kita sudah memberi tahu kepada mereka, misalnya
mahasiswa harus bebas pinjam yang akan wisuda, biar terjaring mahasiswa-
mahasiswa yang sidang, masih ada juga fakultas-fakultas yang tidak support, dan
itu sangat menurunkan motivasi kita dalam bekerja. Atau ada lagi misalnya sistem,
saya di pengolahan ingin sistem begini gini, tapi ya kendalanya uangnya yang ga
ada, jadi itu kan berarti kondisi pekerjaannya ya yang tidak mendukung.
P : Pernahkah ibu bekerja di bawah tekanan? Bagaimana ibu menyikapinya?
DG : Engga sih ya selama ini. Paling kendalanya gini seperti kemarin kita kedatangan
KPK waktu itu, nah KPK itu minta koleksi repository bidang hukum, sedangkan di
kita koleksi repository tentang bidang hukum itu sedikit, nah kita kan waktu itu
minta ke fakultas hukum untuk hasil penelitian skripsi dan sebagainya, dan kata bu
Ida target ini kita seminggu harus selesai. Kadang tekanan-tekanan itu aja sih
pekerjaan yang harus diselesaikan dalam sekian waktu yang singkat, dan
alhamdulillah teratasi.
P : Kendala terbesar apa yang pernah ibu hadapi? Bagaimana ibu
mengatasinya?
DG : Mungkin kendalanya di saya selama ini jadi saya sampai sekarang itu kepengen
ada peraturan untuk serah simpan, namun Trisakti sendiri belum ada peraturan
untuk serah simpan seperti itu. Fakultas-fakultas itu kalau belum ada bebas pinjam,
itu kan mereka belum menyerahkan hasil karyanya, jadi bagian pengolahan itu
harus meminta satu-satu harus menjemput bola ke fakultas-fakultas untuk meminta,
ya jadi itu kendalanya. Jadi dibandingkan dengan repository universitas lain kita
masih sedikit.
P : Menurut ibu, apa tantangan terbesar dalam bekerja di perpustakaan
universitas?
DG : Untuk dibagian pengolahan sih tantangan terbesar menurut saya ga ada ya,
maksudnya bisa diatasi semualah kendala atau masalah pekerjaan kita disini.
P : Pernahkah ibu mengalami kendala dalam pencapaian target kerja?
DG : Tentu pernah, namun bisa diatasi kendala-kendalanya. Misalnya kemarin kita
ditugaskan untuk stok opname di bulan puasa, kebetulan sebagai sentarlnya bagian
pengolahan, karena sistem kita disini baru belum pernah kita coba untuk stok
opname, akhirnya saya minta ke pak Edwin untuk mendampingi kita selama stok
opname, selama kita melakukan kegiatan stok opname akhirnya ketemu
permasalahannya, namun tetap berjalan dengan baik. Awalnya target waktu itu 10
hari tapi malah lebih cepat seminggu udah selesai. Jadi gitu, selama ini hal-hal
seperti itu terutama di pengolahan bisa diatasi, tidak ada hal yang menyulitkan
sehingga membuat kita tidak bisa bekerja, itu tidak ada.
P : Bagaimana ibu menyikapi kritik yang diberikan dalam bekerja?
DG : Untuk kritik saya menerima ya dengan terbuka, tidak sampai menganggu motivasi
kerja saya, selama kritikannya itu baik untuk kemajuannya kita, kalaupun
sebaliknya ya kita tetep pertahankan asumsi/pendapat kita. Ya semuanya dengan
bicara dengan dialog lah.
P : Apakah pimpinan perpustakaan memberikan solusi terkait masalah atau
kendala kerja? Misalnya solusi seperti apa yang diberikan kepala
perpustakaan?
DG : Oh iya itu, beliau sering memberi masukan-masukan untuk bagian pengolahan.
Kaya ini aja, Medin dan Husnul termasuk baru ya, dulu itu saya punya staff cuma
satu dan dia akhirnya mau keluar karena menikah. Kemudian ada orang yang
magang, namun kurang mendukunglah, kemudian ga lama Medin dan Husnul
magang disini, alhamdulillah mereka bagus, dan saya ajukan sebagai karyawan
tetap. Jadi selalu saya diskusikan dengan kepala terkait kendala kerja, beliau
mencoba untuk memberi arahan-arahan untuk kita, memberi solusi dari setiap
masalah atau kendala kerja, namun solusi yang diberikan tetap saya diskusikan
dengan bu Ida untuk kebaikan kita disini.
Informan : Irza Rasyid, S.S
Jabatan : Staff Pelayanan Sirkulasi
Wawancara : 11 Juli 2017
P : Apa posisi ibu di perpustakaan dan sudah berapa lama ibu bekerja di
Perpustakaan Universitas Trisakti?
IR : Aku posisi disini sebagai staff layanan pemakai, sudah hampir 22 tahun bekerja
disini.
P : Apa latar belakang pendidikan ibu? Ibu lulusan dari Universitas apa
sebelumnya?
IR : Latar belakang pendidikannya S1 Ilmu Perpustakaan, alumni dari Universitas
Indonesia.
P : Sebelum menjadi pustakawan disini, apakah profesi ibu sebelumnya?
Mengapa dahulu ibu keluar dari tempat ibu bekerja?
IR : Lulus dari UI kan S1, itu aku kerja di bank bali itu juga di perpustakaan, cuma
berapa bulan gitu aku di sana daerah ke arah kota gajah mada, sekitar 6 bulan di
sana.
P : Apakah penempatan kerja saat ini sudah sesuai dengan ilmu atau latar
belakang pendidikan yang ibu miliki?
IR : Iya sudah sesuai dengan ilmu saya.
P : Apakah ibu pernah merasa kesulitan memotivasi diri sendiri dalam bekerja
di perpustakaan?
IR : Engga sih ga pernah tuh, sejauh ini saya bisa memotivasi diri sendiri dalam
bekerja
P : Menurut ibu, hal apa yang dapat menghambat motivasi kerja ibu dalam
bekerja di perpustakaan? (Gaji, kondisi & keamanan kerja, kebutuhan sosial,
penghargaan, dan pengembangan diri)
IR : Kalau aku lebih ke gaji sih, ya dibanding dengan yang diluar-luar kalau disini mah
ya segitu aja. Selain gaji untuk aku sih kayanya penghargaan, soalnya belum pernah
dapet gitu penghargaan untuk aku selain pujian hehee. Tapi kalau kaya gitu
mengganggu juga tidak terlalu, kita kan harus tetap semangat, ya harus diterima
ikhlas tetep semangat, kalau ga nyaman dengan gitu-gitu kita harus hijrah katanya
gitu kan, tapi untuk aku engga sih aku udah nyaman disini.
P : Pernahkah ibu bekerja di bawah tekanan?
IR : Sama sekali belum pernah sih ya sudah selama ini aku kerja 22 tahun disini sejauh
ini sama sekali belum pernah bekerja di bawah tekanan seperti itu.
P : Kendala terbesar apa yang pernah ibu hadapi?
IR : Ga ada sih ya, kita kerja enjoy banget kaya ga ada gitu ya sejauh ini hehee. Kalau
untuk segi fasilitas kerja, ya kita lapor untuk hal-hal yang kurang tapi kalau kita ga
dikasih gimana, ya tapi tetep kita lapor gitu misal fasilitasnya agak kurang memadai
atau gimana.
P : Menurut ibu, apa tantangan terbesar dalam bekerja di Perpustakaan
Universitas?
IR : Tantangan terbesarnya waktu itu sih dulu pimpinan kita belanda punya, lama
tinggal di belanda tiba-tiba kerja di kita, kan keliatan yang biasanya dia disiplin,
udah gitu tua banget tiba-tiba jadi kepala kita, kerjaan kita biasanya nyantai terus
ada beliau yaudah kaget aja kita jadinya, aku kan juga ngalaminlah beberpa kepala
yang berbeda paling ya itu sih
P : Pernahkah ibu mengalami kendala dalam pencapaian target kerja?
Bagaimana ibu mengatasinya?
IR : Ga pernah sama sekali kalau untuk aku ya.
P : Bagaimana ibu menyikapi kritik yang diberikan dalam bekerja?
IR : Untuk kritik, ya aku kan orangnya ga mau berbenturan, jadi aku liat dulu nih bener
ga kalau kata orang aku kaya gini-gini, kan belum tentu bener orang yang ngeritik
belum tentu bener juga menurut aku, jadi itu ya buat masukan aku aja sih ga terlalu
dianggep yang gimana-gimana sampai mengganggu kerja itu engga.
P : Apakah pimpinan perpustakaan memberikan solusi terkait masalah atau
kendala kerja?
IR : Iya kalau terkait kendala kerja pimpinan pasti memberikan solusi itu kan memang
sudah kapasitas beliau sebagai pimpinan.
Informan : Reny Hari Susanti, Amd
Jabatan : Kasubnit Pelayanan Sirkulasi
Wawancara : 11 Juli 2017
P : Apa posisi ibu di perpustakaan dan sudah berapa lama ibu bekerja di
Perpustakaan Universitas Trisakti?
RH : Saya kasub layanan sirkulasi. Pertama kali masuk kerja 2005, 12 tahunlah saya
disini.
P : Apa latar belakang pendidikan ibu? Ibu lulusan dari Universitas apa
sebelumnya?
RH : Saya D3 Manajemen Informasi dan Dokumen, dari UI.
P : Sebelum menjadi pustakawan disini, apakah profesi ibu sebelumnya?
Mengapa dahulu ibu keluar dari tempat ibu bekerja?
RH : Sebelumnya kuliah terus proyek-proyek segala macem, terus saya pernah di
perpustakaan Akbid dulu 1 tahun, di sana saya jadi kepala perpusnya. Di sana itu
lembaga pendidikan yang lingkupnya kecil, jadi saya ingin di tempat yang
lembaganya lebih besar. Saya lulus kuliah kerja di sana 1 tahun lalu pindah kesini
(Tirsakti). Saya lulus 2003, di akademi kebidanan 2004, sebelumnya juga kan
waktu belum lulus saya di Bank Muamalat selama beberapa bulan kaya
membangun perpustakaan di sana gitu. Jadi lulus terus ikut sama dosen tadinya saya
kerja lepas gitu sama dosen terus akhirnya kerja lepas sendiri di Muamalat, di
Muamalat bukan kerja lepas tapi karyawan cuma kontrak aja.
P : Apakah penempatan kerja saat ini sudah sesuai dengan ilmu atau latar
belakang pendidikan yang ibu miliki?
RH : Iya sudah sesuai.
P : Apakah ibu pernah merasa kesulitan memotivasi diri sendiri dalam bekerja
di Perpustakaan? Bagaimana cara ibu mengatasinya?
RH : Kalau perempuan itu tergantung mood kan kadang-kadang, ketika kita memang
bener-bener lagi down itu sebenernya ga usah dipaksa juga untuk memotivasi diri,
tapi karena kita ada temen-temen kerja disini kadang rasa ga enak itu perlu juga,
masa kita males terus temen-temen kita rajin kan ga enak, jadi kita harus selalu
deket sama temen-temen kita sih, kalau saya sendiri begitu, jadi saya ga merasa
kesulitan. Selama kita punya tim kerja yang solid yang kompak itu kita ga akan
kesulitan, makanya kerja itu sama orang yang enak itu perlu banget.
P : Menurut ibu, hal apa yang dapat menghambat motivasi kerja ibu dalam
bekerja di perpustakaan? (Gaji, kondisi & keamanan kerja, kebutuhan sosial,
penghargaan, dan pengembangan diri)
RH : Kalau dulu itu sempet merasakan yang penghargaan dan pengembangan diri itu
mentok di situ, ketika kita tidak dihargai ngapain juga kita kerj rajin-rajin. Untuk
sekarang lebih ke kondisi dan keamanan kerja, untuk sekarang ini kan Trisakti itu
lagi ga jelas arahnya mau kemana, berkaitan dengan rektor yang baru, kalau nanti
peraturannya dirubah lagi kalau lebih bagus alhamdulillah, kalau engga ya kita jadi
was-was sendiri, ini apa gajinya akan nambah atau malah banyak yang dikurangi
lagi. Karena sekarang ini kan yang jadi kendala banyak bonus-bonus yang lumayan
gede ibaratnya justru dihilangkan, itu juga jadi beban bagi karyawan untuk saat ini,
ketakutan untuk kehilangan pendapatan lagi itu yang terbesar dari semua karyawan
yang ada disini.
P : Pernahkah ibu bekerja di bawah tekanan? Ceritakan bagaimana ibu
menyikapinya?
RH : Pernah, itu disaat kita tidak menyukai pekerjaan kita sebetulnya, sempat tidak suka
sebenernya waktu rolling tempat, udah kita ga kenal tempatnya lalu kita didorong
untuk bisa melakukan perubahan di tempat itu, saya aja lagi kesulitan menyesuaikan
diri, ini sudah harus dituntut untuk melakukan perubahan di tempat itu, itu tekanan
juga sih.
P : Kendala terbesar apa yang pernah ibu hadapi? Bagaimana ibu
mengatasinya?
RH : Kendala terbesar, ya dulu sih sebenernya sistem ke karyawanan yang tidak
menentu yang memakan waktu terlalu lama, sekarang mah udah nafas mas, dulu
kan ga enak banget, jadi tingkat kepegawaian yang berjenjang-jenjang itu ga enak,
istilahnya kita pembayarannya juga cuma setengah dari yang seharusnya sementara
kita dituntut untuk bekerja lebih keras dari pada yang lain. Cara mengatasinya ya itu
kita bikin enak sendiri aja, dengan teman-teman yang enak mas, situasi kerja yang
enak, ya itu tempat kerja yang nyaman istilahnya ga panas, setidaknya mengurangi
tingkat kebetean kita.
P : Menurut ibu, apa tantangan terbesar dalam bekerja di Perpustakaan
Universitas?
RH : Salah satunya ya itu, gaji yang kecil juga jadi tantangan buat saya bekerja disini.
Terus pimpinan yang cuek itu juga ga enak, mungkin waktu itu dia lagi ga mood
kali hehee. Rata-rata pimpinan disini cewe semua sih, dari 9 fakultas cuma 1 yang
cowo.
P : Pernahkah ibu mengalami kendala dalam pencapaian target kerja?
Bagaimana ibu mengatasinya?
RH : Yang selama ini jadi kendala disini dalam pekerjaan itu sistem kerja, peralatan
atau alat kerja dan tempat kerja yang tidak baik itu tidak enak. Dulu itu pada abal-
abal semua, sekarang udah mendingan, dulu juga panasnya minta ampun, sekarang
aja udah bagus, kayanya dari 2013/14an udah mulai ber AC semuanya.
P : Bagaimana ibu menyikapi kritik yang diberikan kepada Ibu dalam bekerja?
RH : Untuk kritikan, saya termasuk orang yang sering di kritik, walaupun saya bekerja
disini saya tidak pernah memposisikan diri saya bahwa adalah saya pimpinan
dibagian ini, jadi ibaratnya kalau kerja istilahanya memang saya pimpinan,
pimpinan itu kan tugasnya me-manage dalam bekerja, untuk keseharian kita biasa
aja, jadi kalau kritik itu saya sering mas dikritik, lebih sering saya malah hehee.
Saya rasa kebanyakan kritik itu datang dari rival kita, menyikapinya yaudah biarin
aja, tinggal kitanya aja kalau menurut kita baik yaudah diterima, kalau ga baik dari
pada pusing abaikan aja. Kalau dapet kritik itu tidak langsung ditelan, konfirmasi
dulu ke yang lain, betul apa tidak.
P : Apakah pimpinan perpustakaan memberikan solusi terkait masalah atau
kendala kerja? Misalnya solusi seperti apa yang diberikan kepala
perpustakaan?
RH : Iya ngasih solusi, kalau misalnya ada kendala atau apa memang kewajiban kita
untuk melapor ke beliau kan. Kebetulan saya pimpinan di unit ini jadi beliau
biasanya akan mengembalikan lagi ke kita jadi baiknya kaya gimana gitu, kalau
misalnya ada yang mendesak beliau turun tangan langsung, tapi kalau misalnya
engga itu hanya sekedar report aja dari kita. Pimpinan itu kan tidak harus turun
sendiri mas dia bisa mengutus yang lain, tapi kalau misalnya ada kegiatan, kaya
kemarin Stok Opname beliau langusng turun ke lapangan keliling, beliau itu
orangnya kalau ada apa-apa langsung turun kebagian itu dia mau melihat istilahnya
tidak terus duduk-duduk dimejanya, beliau mau ke bawah.
Informan : Husnul Khotimah, S.IP
Jabatan : Staff Pengolahan
Wawancara : 12 Juli 2017
P : Apa posisi kakak di perpustakaan dan sudah berapa lama kakak bekerja di
Perpustakaan Universitas Trisakti?
HK : Saya sebagai staff pengolahan, sudah hampir 2 tahun disini, tepatnya 1,6 tahun
P : Apa latar belakang pendidikan kakak? Lulusan dari Universitas apa
sebelumnya?
HK : Latar belakang pendidikan sarjana ilmu perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
P : Sebelum menjadi pustakawan disini, apakah profesi kakak sebelumnya?
Mengapa dahulu kakak keluar dari tempat kakak bekerja?
HK : Jadi sebelumnya itu saya magang di perpustakaan bursa efek 2 bulan, terus kerja
di Kompas kurang lebih 9 bulan saya di sana, terus resign dan akhirnya kerja disini
(Trisakti). Pas kesini itu 4 februari 2016. Jadi waktu masih di Kompas itu karena
emang ada lowongan di Trisakti terus saya coba daftar dan dipanggil tes disini,
padahal itu masih kerja di Kompas. Kalau di Kompas waktu itu awalnya kan ada
temen di sana emang udah duluan di Kompas, terus nawarin ke saya mau apa engga
disini ada proyek itungannya kontrak juga gitu cuman dia di bawah naungan
outsourcing, itu juga awalnya kontrak 1 tahun, setelah 1 tahun itu ditengah jalan ada
lah sesuatu masalah, akhirnya saya memutuskan untuk cari yang lebih baik,
takutnya terus bertambahnya umur akan lebih sulit kan mencari pekerjaan nanti,
akhirnya saya nyari-nyari lowongan dan disini lagi buka lowongan juga, kebetulan
waktu itu emang kepengen banget masuk di perpustakaan pengen banget ilmu nya
kepake istilahnya, terus ngelamar disini dipanggil tes dan alhamdulillah. Dulu itu
ngelamar juga sendiri bener-bener sendiri.
P : Apakah penempatan kerja saat ini sudah sesuai dengan ilmu yang kakak
miliki?
HK : Iya sesuai dengan latar belakang pendidikan saya.
P : Apa posisi kakak di perpustakaan dan sudah berapa lama kaka bekerja di
Perpustakaan Universitas Trisakti?
RM : Saya pustakawan bagian pengolahan. Akhir januari 2016 sudah kerja disini cuma
beda seminggu sama kak Husnul. Jadi sekitar 1 setengah tahun saya udah disini.
P : Apa latar belakang pendidikan kakak? lulusan dari Universitas apa
sebelumnya?
RM : Saya lulusan dari UI sarjana Ilmu Perpustakaan, angkatan 2011, masih muda
hehee.
P : Sebelum menjadi pustakawan disini, apakah profesi kaka sebelumnya?
Mengapa dahulu kakak keluar dari tempat kakak bekerja?
RM : Sebelum jadi pustakawan disini itu dulu jadi pustakawan juga di BPAD Cikini, itu
8 bulanan lah di sana, dari sebelum lulus sampai Desember kontrak habis dulu di
situ. Waktu perpanjang kontrak dulu itu saya harus ibadah umroh, jadi waktu tes
segala macemnya itu ga ikut karena kan harus ibadah jadi ga ikut tes gitu. Umroh
itu saya Desember, di Cikini itu saya belum selesai saya langsung ibadah umroh
terus pulang kesini, sebenernya bukan tidak diperpanjang, secara prosedural saya
sudah diperpanjang, tapi orang sana itu minta saya untuk di sana lagi di Cikini, tapi
menurut saya tidak ada perkembangan kalau di Cikini kerjaanya itu-itu aja. Jadi pas
temen-temen saya perpanjang dan saya ga lanjut perpanjang, pokoknya sekitar
sebulan kurang dari saya ga perpanjang di Cikin itu langsung kesini (Trisakti).
P : Apakah penempatan kerja saat ini sudah sesuai dengan ilmu yang kakak
miliki?
RM : Iya sudah sesuai dengan ilmu yang saya punya.