Anda di halaman 1dari 37

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Mayong


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pencernaan
Alokasi Waktu : 4 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis hubungan antara  Menganalisis zat makanan yang diperlukan
struktur jaringan penyusun organ tubuh manusia sehari-hari dari berbagai
pada sistem pencernaan dalam sumber informasi
kaitannya dengan nutrisi, bioproses  Mengidentifikasi salah satu bagian saluran
dan gangguan fungsi yang dapat pencer-naan hewan ruminansia, saluran
terjadi pada sistem pencernaan pencernaan manusia melalui berbagai media
manusia informasi dan mengenali posisi alat dan
kelenjar pencernaan serta fungsinya
 Membandingkan organ pencernaan makanan
manusia dengan hewan ruminansia
menggunakan gambar/carta
 Menyusun menu makanan seimbang untuk
kategori aktivitas normal
4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat  Melaporkan secara tertulis cara menjaga
makanan yang terkandung dalam kesehatan diri dengan prinsip-prinsip dalam
berbagai jenis bahan makanan perolehan nutrisi, energi melalui makanan
dikaitkan dengan kebutuhan energi dalam kerja sistem pencernaan
setiap individu serta teknologi  Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang
pengolahan pangan dan keamanan terkandung dalam berbagai jenis bahan
pangan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi
setiap individu serta teknologi pengolahan
pangan dan keamanan pangan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran model Discovery Learning peserta didik dapat menganalisis zat
makanan yang diperlukan tubuh manusia sehari-hari dari berbagai sumber informasi,
mengidentifikasi salah satu bagian saluran pencer-naan hewan ruminansia, saluran
pencernaan manusia melalui berbagai media informasi dan mengenali posisi alat dan
kelenjar pencernaan serta fungsinya, membandingkan organ pencernaan makanan manusia
dengan hewan ruminansia menggunakan gambar/carta, menyusun menu makanan
seimbang untuk kategori aktivitas normal, melaporkan secara tertulis cara menjaga
kesehatan diri dengan prinsip-prinsip dalam perolehan nutrisi, energi melalui makanan
dalam kerja sistem pencernaan , menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung
dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu
serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan. Karakter yang dikembangkan :
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif.

D. Materi Pembelajaran
• Zat Makanan.
• BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate)
• Menu sehat
• Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ pencernaan
• Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia.
• Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
 Omegawati, dkk. 2015. Biologi Kelas XI. Klaten: PT Intan Pariwara.
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) Nilai Karakter
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur Religiositas
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Menyanyikan lagu Indonesia raya
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Meminta siswa memungut sampah yang ada di sekitar tempat duduk/
kelas
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic
  Rate) serta Menu sehat
 
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk Kemandirian
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Zat Makanan,
rangsangan) BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate)
serta Menu sehat dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
  Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Zat Makanan, BMR (Body Mass
Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate) serta Menu
sehat
● Pemberian contoh-contoh materi Zat Makanan, BMR
(Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate)
serta Menu sehat untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
  Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-
buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Zat Makanan, BMR (Body Mass
Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate) serta Menu
sehat
→ Menulis
  Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan
BMR (Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
→ Mendengar
  Pemberian materi Zat Makanan, BMR (Body Mass
Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate) serta Menu
sehat oleh guru.
→ Menyimak
  Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi:
  Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR
(Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
   
  untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk Kemandirian
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
masalah) melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
  Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR
(Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
   
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk Kemandirian
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui Gotong royong
data) kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
  Mengamati dengan seksama materi Zat Makanan,
BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic
Rate) serta Menu sehat yang sedang dipelajari dalam
bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
  Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Zat Makanan, BMR (Body Mass Index)
dan BMR (Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
  Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan
BMR (Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat yang
sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
  Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Zat
Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal
Metabolic Rate) serta Menu sehat yang telah disusun
dalam daftar pertanyaan kepada guru.
   
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
  Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR
(Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
→ Mengumpulkan informasi
  Mencatat semua informasi tentang materi Zat
Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal
Metabolic Rate) serta Menu sehat yang telah diperoleh
pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
  Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Zat
Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal
Metabolic Rate) serta Menu sehat sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
  Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR
(Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
   
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah Kemandirian
Data) data hasil pengamatan dengan cara : Gotong royong
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
  Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR
(Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
   
→ Mengolah informasi dari materi Zat Makanan, BMR
(Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate)
serta Menu sehat yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan
BMR (Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan Integritas
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
  Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR
(Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
   
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Kemandirian
kesimpulan) Gotong royong
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Zat
Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal
Metabolic Rate) serta Menu sehat berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
  Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR
(Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
   
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan tentanag materi Zat Makanan, BMR (Body
Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate) serta
Menu sehat dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Zat Makanan,
BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic
Rate) serta Menu sehat yang dilakukan dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
   
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
  Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
materi :
  Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR
(Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
   
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Zat Makanan,
BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic
Rate) serta Menu sehat yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Zat Makanan, BMR (Body
Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate) serta
Menu sehat yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Zat
Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal
Metabolic Rate) serta Menu sehat yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Zat Makanan, BMR (Body Mass
Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat berlangsung,
guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang Integritas
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang
materi Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal
Metabolic Rate) serta Menu sehat yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Zat
Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate)
serta Menu sehat yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Zat Makanan, BMR (Body Mass Index) dan BMR
(Basal Metabolic Rate) serta Menu sehat
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Zat Makanan, BMR
(Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate) serta Menu
sehat kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.

2. Pertemuan Ke-2 (4 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) Nilai Karaker
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur Religiositas
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Menyanyikan lagu Indonesia raya
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Meminta siswa memungut sampah yang ada di sekitar tempat duduk/
kelas
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.

Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
  Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ pencernaan
 
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk Kemandirian
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Struktur dan
rangsangan) fungsi sel penyusun jaringan pada organ pencernaan
dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
  Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Struktur dan fungsi sel penyusun
jaringan pada organ pencernaan
● Pemberian contoh-contoh materi Struktur dan fungsi
sel penyusun jaringan pada organ pencernaan untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
→ Membaca.
  Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-
buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Struktur dan fungsi sel penyusun
jaringan pada organ pencernaan
→ Menulis
  Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada
organ pencernaan
→ Mendengar
  Pemberian materi Struktur dan fungsi sel penyusun
jaringan pada organ pencernaan oleh guru.
→ Menyimak
  Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
  Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan
   
  untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk Kemandirian
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
masalah) melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
  Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan
   
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk Kemandirian
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui Gotong royong
data) kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
  Mengamati dengan seksama materi Struktur dan fungsi
sel penyusun jaringan pada organ pencernaan yang
sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
  Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Struktur dan fungsi sel penyusun
jaringan pada organ pencernaan yang sedang
dipelajari.
→ Aktivitas
  Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada
organ pencernaan yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
  Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
   
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
  Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan
→ Mengumpulkan informasi
  Mencatat semua informasi tentang materi Struktur dan
fungsi sel penyusun jaringan pada organ pencernaan
yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
  Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
  Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan
   
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah Kemandirian
Data) data hasil pengamatan dengan cara : Gotong royong
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
  Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan
   
→ Mengolah informasi dari materi Struktur dan fungsi sel
penyusun jaringan pada organ pencernaan yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada
organ pencernaan
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan Integritas
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
  Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan
   
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Integritas
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Struktur
dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
  Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan
   
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan tentanag materi Struktur dan fungsi sel
penyusun jaringan pada organ pencernaan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Struktur dan
fungsi sel penyusun jaringan pada organ pencernaan
yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
   
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
  Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
materi :
  Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan
   
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Struktur dan
fungsi sel penyusun jaringan pada organ pencernaan
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Struktur dan fungsi sel
penyusun jaringan pada organ pencernaan yang akan
selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Struktur
dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Struktur dan fungsi sel penyusun
jaringan pada organ pencernaan berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin,
rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang Integritas
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang
materi Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Struktur dan
fungsi sel penyusun jaringan pada organ pencernaan yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pencernaan
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Struktur dan fungsi
sel penyusun jaringan pada organ pencernaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

3. Pertemuan Ke-3 (4 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) Nilai Karakter
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur Religiositas
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Menyanyikan lagu Indonesia raya
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Meminta siswa memungut sampah yang ada di sekitar tempat duduk/
kelas
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
  Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia.
 
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk Kemandirian
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Struktur dan
rangsangan) fungsi jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia.
dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
  Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Struktur dan fungsi jaringan
sistem pencernaan hewan ruminansia.
● Pemberian contoh-contoh materi Struktur dan fungsi
jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia. untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
→ Membaca.
  Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-
buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Struktur dan fungsi jaringan
sistem pencernaan hewan ruminansia.
→ Menulis
  Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan
hewan ruminansia.
→ Mendengar
  Pemberian materi Struktur dan fungsi jaringan sistem
pencernaan hewan ruminansia. oleh guru.
→ Menyimak
  Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
  Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia.
   
  untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk Kemandirian
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
masalah) melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
  Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia.
   
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data KEGIATAN LITERASI


collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk Kemandirian
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui Gotong royong
data) kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
  Mengamati dengan seksama materi Struktur dan fungsi
jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia. yang
sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
  Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Struktur dan fungsi jaringan sistem
pencernaan hewan ruminansia. yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
  Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan
hewan ruminansia. yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
  Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia. yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
   
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
  Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia.
→ Mengumpulkan informasi
  Mencatat semua informasi tentang materi Struktur dan
fungsi jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia.
yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
  Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia. sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
  Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia.
   
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah Kemandirian
Data) data hasil pengamatan dengan cara : Gotong royong
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
  Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia.
   
→ Mengolah informasi dari materi Struktur dan fungsi
jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia. yang
sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan
hewan ruminansia.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan Integritas
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
  Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia.
   
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Integritas
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Struktur
dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia. berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
  Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia.
   
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan tentanag materi Struktur dan fungsi jaringan
sistem pencernaan hewan ruminansia. dan ditanggapi
oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Struktur dan
fungsi jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia.
yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
   
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
  Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
materi :
  Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia.
   
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Struktur dan
fungsi jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia.
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Struktur dan fungsi jaringan
sistem pencernaan hewan ruminansia. yang akan
selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Struktur
dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia. yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Struktur dan fungsi jaringan sistem
pencernaan hewan ruminansia. berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin,
rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang Integritas
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang
materi Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan
ruminansia. yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Struktur dan
fungsi jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia. yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan
hewan ruminansia.
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Struktur dan fungsi
jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia. kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

4. Pertemuan Ke-4 (4 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) Nilai Karakter
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur Religiositas
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
  Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
 
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk Kemandirian
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi
rangsangan) Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan dengan
cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
  Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Penyakit/gangguan bioproses
sistem pencernaan
● Pemberian contoh-contoh materi Penyakit/gangguan
bioproses sistem pencernaan untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
  Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-
buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Penyakit/gangguan bioproses
sistem pencernaan
→ Menulis
  Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
→ Mendengar
  Pemberian materi Penyakit/gangguan bioproses sistem
pencernaan oleh guru.
→ Menyimak
  Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
  Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
   
  untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk Kemandirian
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
masalah) melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
  Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
   
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk Kemandirian
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui Gotong royong
data) kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
  Mengamati dengan seksama materi Penyakit/gangguan
bioproses sistem pencernaan yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang
disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
  Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Penyakit/gangguan bioproses sistem
pencernaan yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
  Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
  Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan yang
telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
   
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
  Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
→ Mengumpulkan informasi
  Mencatat semua informasi tentang materi
Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
→ Mempresentasikan ulang
  Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan sesuai
dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
  Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
   
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah Kemandirian
Data) data hasil pengamatan dengan cara : Gotong royong
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
  Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
   
→ Mengolah informasi dari materi Penyakit/gangguan
bioproses sistem pencernaan yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan Integritas
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
  Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
   
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Integritas
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
  Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
   
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan tentanag materi Penyakit/gangguan
bioproses sistem pencernaan dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi
Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
   
CREATIVITY (KREATIVITAS)
kesimpulan) → Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
  Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
materi :
  Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
   
→ Menjawab pertanyaan tentang materi
Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Penyakit/gangguan bioproses
sistem pencernaan yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu
untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Penyakit/gangguan bioproses sistem
pencernaan berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab,
rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang Integritas
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang
materi Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan yang baru
dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran
Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Penyakit/gangguan
bioproses sistem pencernaan kepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik.

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
- Penilaian Diri
- Penilaian Teman Sebaya
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi dan Tanya Jawab
- Penugasan (Lihat Lampiran)

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk(Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Remidial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KBM, dengan
ketentuan:
- apabila jumlah siswa yang belum mencapai KBM lebih dari 75%, maka
dilakukan remidial teaching dan dilanjutkan remidial test.
- apabila jumlah siswa yang belum mencapai KBM antara 25 % sampai dengan
50%, maka dilakukan tugas membuat rangkuman dengan indikator yang tidak
mampu dicapai dilanjutkan dengan test.
- apabila jumlah siswa yang belum mencapai KBM lebih dari 25%, maka belajar
bersama tutor sebaya mengenai indikator yang belum dicapai.

b. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai KBM

Catatan Kepala Sekolah


...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

Jepara, Juli 2019


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Mayong Guru Mata Pelajaran
NGARIPAH S>Pd, M.M. Noor Andayani, S.Pd
NIP. 19641101 198601 2 002 NIP. 19701009 1995122 002-

MATERI
SISTEM PENCERNAAN
A. Sistem Pencernaan Manusia
Makanan tanpa melalui berbagai macam
perlakuan pada proses pencernaan tidak
dapat bermanfaat bagi tubuh, karena
susunan molekul makanan sangat
kompleks sehingga tidak dapat diserap
oleh tubuh. Makanan yang kita makan
mendapat perlakuan yang berbeda-beda
pada masing-masing organ pencernaan.
Gambar : Sistem Pencernaan Manusia

Alat-alat pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, tekak, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan berakhir
pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar
usus, hati, dan pankreas.

Urutan masing-masing alat pencernaan manusia adalah sebagai berikut :

1. Mulut
Mulut merupakan satu-satunya bagian saluran pencernaan yang berada di luar dan dapat dilihat,
sehingga Anda dapat menunjukkan dan mengamatinya secara langsung. Di dalam mulut
terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.

a. Gigi
Gigi merupakan alat pencernaan makanan yang sangat penting karena dapat membantu
alat-alat pencernaan dalam yang lain untuk melumatkan makanan. Gigi yang baik dan sehat
berwarna putih dan tidak berlubang. Gigi mempunyai peranan antara lain seperti berikut :

1. Estetika
Gigi dapat membentuk wajah kita, sehingga amat berpengaruh dalam menentukan
kecantikan dan ketampanan seseorang.

2. Untuk menghancurkan makanan


Peranan ini dilakukan oleh macam-macam gigi, antara lain :

a) gigi seri berfungsi untuk memotong makanan

b) gigi taring berfungsi untuk mengoyak makanan

c) gigi geraham berfungsi untuk mengunyah makanan.

Dengan fungsi itu menyebabkan enzim pencernaan dapat bekerja dengan baik.

3. Membantu dalam berbicara


Adanya tekanan gigi seri ke permukaan lidah dapat memperjelas suara yang dihasilkan.

Gigi terdiri atas tiga bagian berikut :

a. Mahkota Gigi
Bagian ini merupakan bagian yang dapat terlihat berada di dalam rongga mulut,
berfungsi untuk menghancurkan makanan. Untuk masingmasing gigi, yaitu gigi seri,
taring, dan geraham memiliki bentuk mahkota yang berbeda-beda. Gigi seri
berbentuk persegi seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti kerucut dan geraham
berbentuk agak silindris, permukaan tengahnya melekuk dan mendatar.

b. Leher Gigi
Bagian ini merupakan batas antara mahkota gigi dengan akar gigi dan terlindung
oleh gusi.

c. Akar Gigi
Bagian ini
merupakan
bagian gigi yang
tertanam di
dalam rahang.
Pada ujungnya
banyak
mengandung
serabut saraf
dan pembuluh
darah. Bagian
luar dari akar
gigi disebut semen atau sementum. Di dalam sementum tertanam ujung ribuan serat
yang mengikat gigi pada tulang rahang. Serat-serat pengikat ini bersama dengan
jaringan ikat lainnya membentuk jaringan periodontal. Jaringan ini berfungsi sebagai
bantalan gigi sehingga dapat meredam tekanan sewaktu sedang mengunyah.

Gigi yang pertama kali tumbuh adalah gigi susu atau sulung, umumnya gigi susu
muncul saat bayi berusia 6 bulan. Gigi pertama yang muncul biasanya gigi seri
terlebih dahulu, kemudian gigi taring, akan muncul pada umur 18 bulan dan terakhir
gigi geraham kecil pada usia 24 bulan. Gigi susu ini sifatnya hanya sementara,
karena setelah anak besar nanti akan diganti oleh gigi permanen atau dewasa.

Gigi susu berjumlah 20 buah, dengan perincian sebagai berikut :

1) Gigi seri atas : 4 buah

Gigi seri bawah : 4 buah

2) Gigi taring atas : 2 buah

Gigi taring bawah : 2 buah

3) Gigi geraham kecil atas : 4 buah

Gigi geraham kecil bawah : 4 buah

Struktur gigi susu dapat dirumuskan sebagai berikut :

Geraham Taring Seri Taring Geraham


Rahang Atas 2 1 2/2 1 2
Rahang Bawah 2 1 2/2 1 2

Seri
Taring

Molar
Gambar : Struktur Gigi Susu

Gigi permanen tumbuh juga bertahap. Pada umur 6 tahun tumbuh 4 buah geraham
tetap, yang masing-masing terletak di bagian kiri dan kanan rahang atas dan bawah.
Pada umur 8 tahun gigi seri permanen menggantikan gigi susu. Pada umur 9 hingga
12 tahun gigi geraham permanen akan tumbuh menggantikan geraham sulung. Pada
umur 12 tahun, gigi taring permanen baru tumbuh. Usia 18 tahun ke atas masih ada
gigi yang akan tumbuh gigi geraham ketiga atau disebut dengan gigi bungsu.

Gigi permanen pada orang dewasa berjumlah 32 buah dengan perincian sebagai
berikut

1) Gigi seri atas : 4 buah

Gigi seri bawah : 4 buah

2) Gigi taring atas : 2 buah

Gigi taring bawah : 2 buah

3) Gigi geraham kecil atas : 4 buah

Gigi geraham kecil bawah : 4 buah

4) Gigi geraham besar atas : 6 buah

Gigi geraham besar bawah : 6 buah

Struktur gigi permanen dapat dirumuskan sebagai berikut :

Geraha Geraham Taring Seri Tarin Geraha Geraham


m besar kecil g m besar kecil
Rahang Atas 3 2 1 2/2 1 2 2
Rahang Bawah 3 2 1 2/2 1 2 2

Seri

Taring

Premolar

Molar

Gigi Dewasa
Gambar : Struktur Gigi Permanen

Ada beberapa hal yang menyebabkan gigi berlubang, di antaranya adalah sebagai
berikut :

a. Tidak menggosok gigi setelah makan atau menjelang tidur, sehingga


mengakibatkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi akan dicerna oleh bakteri.
Sewaktu mencerna makanan tersebut, bakteri menghasilkan limbah berupa asam
kuat yang dapat melubangi gigi.

b. Terlalu banyak makan gula.

Gula merupakan makanan yang paling digemari oleh bakteri pembusuk gigi.
Masalah yang terjadi pada gigi lainnya, adalah periodentitis, yaitu peradangan
pada jaringan yang mendukung gigi. Ini dapat mengakibatkan gigi tanggal.
Penyakit ini juga disebabkan karena bakteri.

b. Lidah
Lidah sebagian besar terdiri atas otot. Pada permukaan atas lidah banyak terdapat ribuan
tonjolan kecil yang disebut dengan papilla, yang banyak terdapat rangkaian kompleks saraf
yang membentuk alat indra pengecap dan peraba. Pada permukaan atas papilla terdapat
selaput lendir. Lidah seseorang berbentuk bulat memanjang. Dalam keadaan tertentu, lidah
dapat dijulurkan memanjang.

Peranan Lidah sebagai berikut :

1. Merasakan makanan.

Pahit

Asam

Asin

Manis

Gambar : Daerah Perasaan Lidah

a) ujung lidah merasakan manis

b) bagian pangkal belakang merasakan pahit

c) bagian samping depan merasakan asin


d) bagian samping belakang merasakan asam.

2. Membantu mengunyah makanan.


3. Membantu dalam menelan makanan.
4. Membantu dalam berbicara.
c. Kelenjar Ludah
Dalam mulut kita terdapat tiga kelenjar ludah yaitu :

1) Sepasang kelenjar parotis yang terletak di bawah daun telinga di antara otot pengunyah
dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stensen ke
dalam rongga mulut melalui satu lubang di hadapan gigi molar (geraham) ke dua atas.

2) Sepasang kelenjar submandibularis yang terletak lebih ke belakang dan ke samping dari
kelenjar sublingualis. Salurannya (duktus wharton) menuju ke lantai rongga mulut di
belakang gigi seri pertama.

3) Sepasang kelenjar sublingualis yang terletak di bawah lidah, salurannya (duktus rinivus)
menuju lantai rongga mulut.

Ketiga kelenjar tersebut berfungsi untuk menghasilkan air ludah, yang berfungsi untuk :

1) membantu memudahkan pencernaan

2) mengubah amilum menjadi maltosa, yaitu enzim ptialin

3) melindungi pengaruh asam dan basa

4) melindungi pengaruh panas dan dingin.

2. Kerongkongan (Esophagus)
Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Otot – otot
merupakan dinding kerongkongan tersusun atas otot memanjang dan melingkar sehingga
kontraksi yang bergantian akan mengakibatkan gerak perismatik.

3. Lambung (Ventriculus)
Lambung merupakan kantong besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut bagian atas dan
tepat dibawah diafragma.

Lambung terdiri atas tiga bagian berikut :

a. Kardiaks, merupakan bagian atas sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan.

b. Fundus, adalah bagian tengah lambung, tempat makanan ditampung dan mengalami
perlakuan kimiawi.

c. Pilorus, merupakan bagian bawah lambung sebagai pintu keluar makanan dan berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari.

Selain mendapat perlakuan kimiawi, makanan oleh enzim-enzim tersebut juga ada HCl yang
membantu dalam proses-proses pencernaan.

Fungsi HCl, antara lain :

a. membunuh kuman pada makanan yang dimakan

b. mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin;

c. mempercepat reaksi antara air, protein, dan pepsin


d. mengendorkan pilorus, karena HCl bersifat asam dengan pH kurang lebih 1-3.

Mukus (lendir) berfungsi sebagai lapisan pelindung yang dapat melindungi lambung dari asam
lambung.

4. Hati
Hati disuplai oleh dua pembuluh darah, yaitu :

a. Vena porta hepatika yang berasal dari lambung dan usus. Pada vena porta hepatika ini
mengandung darah yang miskin oksigen tetapi kaya akan nutrien seperti asam amino,
monosakarida, vitamin yang larut dalam air dan mineral.

b. Arteri hepatika, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen.

Hati memiliki fungsi, antara lain:

a. Memproduksi cairan empedu, yang digunakan untuk mengemulsikan lemak.

b. Pusat metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung lepada keperluan tubuh,
ketiganya dapat saling dibentuk.

c. Merupakan gudang penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe), vitamin A, D, E, K,
B12, glikogen, dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, misalnya pestisida
DDT.

d. Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh. Contoh NH 3+ yang beracun diubah
menjadi urea yang relatif tidak beracun pada Daur Krebs-Urea di dalam sel hati.

e. Memproduksi protein plasma (albumin, fibrinogen, protrombin, heparin).

f. Fagositosis mikroorganisme dan eritrosit dan leukosit yang sudah tua atau rusak.

Hati memegang peranan penting pada metabolisme tiga bahan makanan yang dikirimkan oleh
vena porta setelah diabsorpsi dari usus. Bahan makanan tersebut adalah karbohidrat, protein
dan lemak. Monosakarida dari usus halus diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati
(glikogenesis). Dari depot glikogen, disuplai glukosa secara konstan ke darah (glikogenolisis)
untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sebagian glukosa di metabolisme dalam jaringan untuk
menghasilkan panas dan disimpan dalam otot atau menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan
subkutan.

5. Usus Halus (Intestinum tenue)


Saluran pencernaan makanan yang paling panjang dengan panjang kurang lebih 6,5 meter dan
lebar kurang lebih 25 milimeter adalah usus halus. Permukaan dindingnya berjonjot sehingga
terlihat seperti lekukan-lekukan. Hal inilah yang menyebabkan permukaannya menjadi luas.
Pencernaan di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau enzimatis. Usus halus terletak
di atas pinggang dan meliputi 3 bagian.

a. Usus duabelas jari (Duodenum)


Usus dua belas jari berukuran panjang kurang lebih 25 sentimeter. Makanan dari lambung
bersifat asam, kemudian masuk ke usus dua belas jari. Sifat asam ini akan merangsang
dinding usus untuk mensekresikan hormon-hormon berikut.

1) Hormon sekretin yang berfungsi untuk merangsang getah pankreas yang terdiri atas
enzim-enzim berikut :

a) Tripsin, berfungsi menyederhanakan protein dan pepton.

b) Amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi maltosa.

c) Lipase, berfungsi menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.


Getah pankreas mengandung NaHCO3 yang menyebabkan makanan bersifat basa.
Selain itu, getah pankreas mengeluarkan hormon insulin yang berfungsi menjaga kadar
gula darah agar tetap normal.

2) Hormon kolesistokinin yang berfungsi untuk merangsang empedu. Getah empedu dibuat
di dalam hati dan disimpan di dalam kantong empedu. Getah empedu mengandung zat
warna empedu yang disebut dengan bilirubin dan garam empedu, yaitu natrium glukolat.
Getah empedu berfungsi antara lain seperti berikut :

a) Mengemulsikan lemak.

Hasil emulsi ini adalah gliserol dan asam lemak. Lemak hanya bisa dicerna apabila
sudah bercampur dan bereaksi dengan getah empedu terlebih dahulu.

b) Mempengaruhi penyerapan vitamin K.

b. Usus Kosong (Jejenum)


Disebut usus kosong karena pada orang yang sudah meninggal, usus ini tidak ada isinya
atau kosong. Dinding usus ini mempunyai kelenjar liberkuhn yang dapat mengeluarkan getah
usus, antara lain sebagai berikut :

1) Erepsinogen yang kemudian diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang berfungsi
untuk mengubah dipeptida menjadi asam amino.

2) Maltase yang befungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.

3) Sakarase yang berfungsi untuk mengubah sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa.

4) Laktase yang berfungsi untuk laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

5) Lipase yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Dari usus dua belas jari dan usus kosong, makanan dicernakan dalam bentuk yang paling
halus, antara lain:

1) protein menjadi asam amino

2) karbohidrat menjadi monosakarida

3) lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

c. Usus Penyerapan (Ileum)


1. Struktur Usus Penyerapan
a. Dinding Usus halus
Dinding usus halus tersusun dari 4 bagian, yaitu:

(1) Dinding lapisan luar

Dinding lapisan luar usus halus berupa membran serosa, yaitu lapisan yang
membalut usus dengan erat.

(2) Dinding lapisan berotot

Dinding lapisan berotot terdiri atas dua lapisan serabut. Lapisan luar terdiri atas
serabut longitudinal dan di bawahnya ada lapisan tebal terdiri atas serabut
sirkuler. Di antara kedua lapisan serabut berotot ini terdapat pembuluh darah dan
pembuluh limfa.

(3) Dinding submukosa

Dinding submukosa terdapat otot sirkuler dan lapisan yang terdalam yang
merupakan perbatasannya. Dinding submukosa ini terdiri atas jaringan areolar
yang berisi banyak pembuluh darah, saluran limfa, dan fleksus saraf yang
disebut fleksus Meissner.

(4) Dinding mukosa dalam


Dinding mukosa dalam disusun berupa kerutan tetap seperti jala yang memberi
kesan anyaman halus. Lapisan ini menambah luasnya permukaan sekresi dan
penyerapan. Lapisan mukosa ini berisi banyak lipatan lieberkuhn yang
merupakan kelenjar sederhana yang diselaputi epitelium silindris.

b. Getah Usus halus


Di dalam usus halus dihasilkan getah yang menyempurnakan pencernaan semua
makanan. Getah-getah tersebut, antara lain:

(1) Erepsin yang digunakan untuk menyempurnakan pencernaan protein yang telah
diubah, yaitu polipeptida dijadikan sebagai asam amino.

(2) Enterokinase untuk menggiatkan enzim proteolitik yang berasal dari getah
pankreas.

(3) Maltase untuk mengubah maltosa menjadi dekstrose.

(4) Laktase untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan mengubah galaktosa
menjadi glukosa di dalam hati.

(5) Intertase bekerja atas gula.

2. Fungsi Usus Penyerapan


Di dalam usus ini, makanan tidak dilakukan pemecahan lagi, melainkan diserap oleh
dinding usus masuk peredaran darah yang kemudian dapat digunakan untuk proses
pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

d. Usus Besar
Usus besar berisi kuman dengan jumlah
mencapai triliunan. Mikroba ini berfungsi
dalam proses pembusukan. Ada beberapa
bakteri yang dapat menghasilkan vitamin B
dan K.

Di dalam usus besar, makanan hanya


akan mengalami penyerapan air dan
beberapa garam mineral. Di dalam usus ini
makanan sudah berwujud dalam bentuk
ampas. Adanya bakteri saprofit, yaitu
Eschericia coli menyebabkan ampas
makanan akan membusuk yang selanjutnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses.

6. Anus
Feses akan didorong oleh otot-otot polos di sekitarnya menuju ke anus dan tertimbun di situ dan
akhirnya menyebabkan seseorang merasa ingin buang air besar. Proses buang air besar ini
disebut defekasi. Otot-otot di sekitar anus berkontraksi sehingga anus membuka dan
mengeluarkan feses dari anus.

B. Zat Makanan
Makanan mempunyai peranan penting, antara lain:

1. untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh

2. menjaga jaringan tubuh agar tidak rusak


3. sebagai penghasil energi

4. mengatur proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh

5. sebagai benteng tubuh dari berbagai macam kuman penyebab penyakit.

Makanan yang demikian harus memiliki syarat-syarat berikut :

1. Makanan sehat harus bersih, tidak mengandung bibit penyakit, dan tidak mengandung zat yang
membahayakan bagi tubuh, misalnya racun dan zat sintetis yang berbahaya (pewarna, penyedap,
dan pengawet buatan). Unsur-unsur itu dalam jangka pendek tidak begitu terasa bagi tubuh,
namun dalam jangka panjang jika kita sering mengkonsumsinya dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit).

2. Makanan yang bergizi harus mengandung cukup karbohidrat, lemak, dan protein sebagai
penghasil energi. Protein yang baik untuk tubuh harus memenuhi 10 macam asam amino
esensial, antara lain isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin. Vitamin
dan mineral di dalamnya. Vitamin yang masuk ke dalam tubuh digunakan sebagai zat pembangun
dan memperlancar metabolisme dalam tubuh, misalnya vitamin A, B, C, D, E, K dan lain-lain.
Sedangkan mineral, walaupun dalam jumlah sedikit penting sekali untuk metabolisme, misalnya
kalium, fosfor, besi, natrium, dan lain-lain.

3. Makanan harus seimbang, artinya gizi yang terkandung di dalamnya harus cukup, sesuai dengan
kebutuhan tubuh masing-masing.

4. Makanan juga harus mudah dicerna, sehingga dapat terserap optimal oleh usus untuk memenuhi
kebutuhan tubuh.

5. Makanan harus mengandung cukup air. Di dalam tubuh, fungsi air sangat penting, yaitu sebagai
pelarut yang paling baik. Pada susunan kimiawi tubuh manusia lebih dua per tiga bagian tubuh
berupa air.

1. Karbohidrat
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan, kita
dapat melakukan uji terhadap kadar amilum dan kadar glukosa dalam makanan. Amilum
merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan glukosa merupakan karbohidrat
dari golongan monosakarida.

Fungsi Karbohidrat adalah sebagai berikut :

a. sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel, terutama bagian
gen yang berada di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat yang beratom C lima;

b. dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh;

c. berperan dalam pembentukan protein dan lemak;

d. berperan dalam proses metabolisme tubuh;

e. selusose dapat mencegah sembelit (susah buang air besar);

f. laktosa dapat membantu penyerapan unsur kalsium dari makanan.

Tabel : Macam – macam Karbohidrat

No Macam Karbohidrat Keterangan


1. Monosakarida Merupakan golongan gula sederhana yang memiliki satu gugus gula.
Golongan ini memiliki karakteristik mudah larut dalam air dan terasa
manis. Monosakarida terdiri atas glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida Merupakan golongan gula majemuk, yang memiliki dua gugus gula.
Golongan ini memiliki karakteristik sama seperti pada monosakarida.
Disakarida terdiri atas dua monosakarida.
3. Polisakarida Merupakan golongan gula majemuk yang memiliki lebih dari sepuluh
gugusan gula. Golongan ini memiliki karakteristik tidak terasa manis,
tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam koloid dan tidak dapat
melewati membran semipermiabel.

2. Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang
mengandung unsur-unsur C, H, O (karbon, hidrogen,
dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan
nitrogen). Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan
larut dalam kloroform, eter, dan minyak tanah.

Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang


disebut lemak nabati. Lemak nabati bisa diperoleh dari
makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa, kacang-
kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain.
Adapun sumber lemak yang berasal dari hewan
disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh
dari daging, susu, mentega, telur, ikan, dan
sebagainya.

Fungsi Lemak adalah sebagai berikut :

a. untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan


energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi
dibandingkan karbohidrat

b. sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain
vitamin A, D, E dan K

c. untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun dari lemak adalah
membran sel

d. dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah

e. sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung.

Jenis – jenis Lemak :

a. Lemak Sederhana
Asam lemak dibedakan menjadi dua yaitu :

1) Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Asam lemak
jenuh disebut juga asam lemak nonesensial artinya asam lemak yang dapat disintesis
sendiri oleh tubuh. Biasanya asam lemak ini berbentuk padat. Contohnya adalah asam
stearat dan asam palmitat (lemak pada hewan). Asam lemak jenuh paling banyak
ditemukan pada susu sapi.

2) Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Asam lemak ini
disebut juga asam lemak esensial, artinya asam lemak yang tidak dapat disintesis sendiri.
Sumber asam lemak ini berasal dari tumbuhan. Biasanya ditemukan dalam bentuk cair,
misalnya asam linoleat, asam oleat, dan asam arakhidonat. Senyawa-senyawa ini
dibutuhkan tubuh kita dan berperan dalam berbagai fungsi fisiologis.

b. Lemak Campuran
Lemak ini meliputi fosfolipid dan lipoprotein. Jika kita amati, dinding sel tubuh kita tersusun
dari fosfolipid ini. Adanya fosfolipid sebagai penyusun dinding sel tersebut menyebabkan air
dalam sel tidak banyak yang menguap.

c. Turunan Lemak
Golongan ini terdiri atas asam lemak, sterol, gliserol, dan kolesterol. Kadar kolesterol tinggi
dapat menyebabkan penyakit jantung koroner yang merupakan jenis penyakit dengan tingkat
kematian paling tinggi. Lemak mengalami proses kimia di dalam tubuh. Penyerapan zat
lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserol di jonjot usus.
3. Protein
Jenis protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain berasal
dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein nabati diperoleh dari biji-bijian,
kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani lebih baik daripada protein nabati karena
mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga
disebut protein yang sempurna. Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung
asam amino esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat
mencukupi untuk proses pertumbuhan tubuh.

Pada dasarnya protein memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain :

a. menghasilkan energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein, yaitu setiap 1 gram
menghasilkan 4,1 kalori

b. sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak

c. untuk membantu pertumbuhan tubuh

d. sebagai sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan basa

e. dapat membentuk enzim, hormon, dan pigmen

f. membantu proses metabolisme tubuh.

Unsur-unsur protein meliputi asam amino. Ada dua


macam asam amino, yaitu sebagai berikut :

a. Asam Amino essensial


Asam amino esensial tidak dapat dibuat sendiri
oleh tubuh, sehingga dapat dicukupi dari
makanan yang kita makan. Ada 10 macam asam
amino esensial, antara lain: isoleusin, leusin,
lisin, metionin, valin, treolin, fenilalanin, triptofan,
histidin dan arginin. Arginin dan histidin esensial
terutama dibutuhkan pada masa anak-anak.

b. Asam amino non esencial


Asam amino ini dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Golongan ini terdiri atas 11 asam amino,
antara lain alanin, asparagin, asam aspartat, sistin, asam glutamat, sistein, glisin, glutamin,
serin, prolin, dan tirosin.

4. Vitamin
Vitamin berfungsi untuk memperlancar proses metabolisme tubuh dan tidak dapat menghasilkan
energi. Di dalam tubuh, vitamin bekerja sebagai katalisator tubuh, yaitu mempercepat reaksi-
reaksi kimia dalam tubuh.

Menurut sifat kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua :

1. Vitamin yang larut dalam air yaitu Vitamin B dan C


2. Vitamin yang larut dalam lemak yaitu Vitamin A, D, E dan K

5. Mineral
Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh. Defisiensi mineral dalam tubuh akan mengganggu proses
metabolisme. Jenis mineral ada dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.

a. Makroelemen
Makroelemen merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak. Unsur-unsur
makroelemen, antara lain kalsium, natrium, magnesium, kalium, fosfor, klor, dan belerang.

b. Mikroelemen
Jika makroelemen merupakan mineral yang banyak dibutuhkan tubuh, maka mikroelemen
merupakan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi defisiensinya dapat
mengakibatkan proses metabolisme terganggu. Unsur-unsur mikroelemen, antara lain besi,
yodium, tembaga, fluor, mangan, kobalt, kromium, dan selenium.

C. Gangguan Pada Sistem Pencernaan


Gangguan sistem pencernaan dapat disebabkan oleh pola makan, kebiasaan hidup, infeksi, maupun
gangguan alat-alat dalam. Beberapa gangguan yang terjadi dalam pencernaan makanan adalah
sebagai berikut :

1. Paratitis, disebut juga penyakit gondong. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Hal ini merupakan
suatu kondisi, yaitu terjadinya infeksi pada kelenjar parotis.

2. Xerostomia, kelainan yang menyebabkan produksi saliva sedikit.

3. Gastritis, yaitu radang kronis yang terjadi pada lapisan mukosa dinding lambung, penyebabnya
karena makanan yang terkena kuman atau kelebihan HCl.

4. Disfagia, adalah keadaan lambung yang rusak akibat alkohol dan suatu racun tertentu.

5. Peritonitis, terjadi akibat peradangan yang terjadi pada selaput perut.

6. Hepatitis, yaitu infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Penyakit ini dapat menular melalui
makanan atau minuman, transfusi darah, hubungan seksual, pemakaian jarum suntik lebih dari
satu orang.

7. Apendisitis, penyebabnya karena adanya radang yang terjadi pada usus buntu. Keadaan ini bisa
disebabkan karena makanan yang membusuk atau karena infeksi bakteri.

8. Konstipasi disebut juga sembelit, yaitu keadaan sulit buang air besar pada seseorang. Ini bisa
disebabkan karena penyerapan air di dalam usus besar yang berlebih, sehingga feses menjadi
keras. Perasaan stres dan takut juga dapat memicunya.

9. Diare, penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri pada kolon sehingga mengakibatkan gangguan
pada penyerapan air, akibatnya feses menjadi encer atau mencret.

10. Hemoroid, penyakit ini muncul karena pecahnya pembuluh vena di daerah anus. Sembelit dapat
memicu terjadinya kelainan ini.

D. Sistem Pencernaan Pada Ruminansia


Hewan ruminansia seperti sapi dan kerbau mempunyai
pencernaan yang agak berbeda dengan manusia. Pada
bagian mulutnya, hewan ini memiliki rahang yang besar
sehingga gigi-gigi gerahamnya berukuran besarbesar
dan lebar. Sesuai dengan makanannya berupa
tumbuhan yang banyak mengandung
selulosa dan bersifat lebih keras, gigi
geraham ini berfungsi untuk mencabik dan
menggilas makanannya supaya hancur.
Sedangkan gigi seri berukuran besar dan lebar
berbentuk pahat berfungsi untuk
memotong dan mencabik makanan serta untuk
memperkecil ukurannya agar mudah dikunyah.

Lambung ruminansia dapat dibedakan menjadi bagian depan dengan ukuran yang besar, yaitu
rumen, retikulum, dan omasum serta bagian yang berada di belakang dengan ukuran lebih kecil yang
disebut abomasums. Makanan yang sudah dihancurkan di dalam mulut dicampur dengan air liur dan
ditelan melalui kerongkongan (esophagus) masuk lambung, yaitu pada bagian retikulo-rumen. Di
dalam retikulo-rumen ini makanan dicerna menjadi bubur dengan gerakan mengaduk dari kontraksi
otot dinding

retikulo-rumen. Setelah itu, makanan dimuntahkan kembali melewati kerongkongan masuk ke dalam
mulut untuk dikunyah kembali. Selanjutnya, makanan turun kembali ke rumen.
Selulosa tidak tercerna oleh enzim-enzin pencernaan, tetapi dapat tercerna oleh bakteri dan
Protozoa. Selain itu bakteri dapat menghasilkan vitamin terutama vitamin B.

RANGKUMAN
1. Makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam proses metabolisme tubuh.
2. Makanan yang baik adalah yang memiliki kadar unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh secara seimbang,
yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
3. Defisiensi dari zat makanan tersebut dapat menyebabkan gangguan proses metabolisme.
4. Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas bagian mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan
usus besar.
5. Di dalam rongga mulut terdapat alat-alat, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
6. Organ lambung terdiri atas bagian-bagian kardiaks, fundus, dan pilorus.
7. Bagian dari usus halus terdiri atas usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum) dan usus
penyerapan (ileum).
8. Di dalam usus besar terdapat mikroorganisme parasit yaitu bakteri Escheridia coli yang berfungsi untuk
membusukkan sisa-sisa makanan.
9. Pencernaan pada hewan ruminansia agak berbeda dengan manusia, terutama disebabkan karena
faktor makanan. Makanan ruminansia berupa tumbuhan yang berdinding sel kuat dan keras.

LATIHAN SOAL

I. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Proses pencernaan yang terjadi di mulut berlangsung secara mekanik dan kimiawi dengan
menggunakan enzim sebagai katalisatornya. Zat yang diubah di dalam mulut dengan perantaraan
enzim adalah ....

a. vitamin d. karbohidrat

b. mineral e. lemak

c. protein

2. Bagian dari saluran pencernaan yang memiliki daerah permukaan terluas untuk mengabsorbsi molekul
makanan adalah ....

a. lambung d. kolon

b. esofagus e. ileum

c. duodenum

3. Getah pencernaan pada usus (sucus etericus) terdiri atas ....

a. getah pankreas

b. cairan empedu

c. cairan empedu dan getah dinding usus halus

d. cairan empedu, getah pankreas, dan getah dinding usus halus.

e. dinding usus halus

4. Organ pencernaan terdiri dari saluran dan kelenjar. Organ yang tergolong kelenjar adalah ....

a. hati dan pankreas

b. usus halus dan anus

c. rektum dan lambung


d. kelenjar ludah dan kerongkongan

e. usus besar dan kerongkongan

5. Bagian alat pencernaan makanan yang tidak berfungsi mencernakan makanan secara kimia adalah ....

a. usus dua belas jari d. lambung

b. rongga mulut e. kerongkongan

c. usus halus

6. Saluran pencernaan makanan yang menghubungkan mulut dengan lambung adalah ....

a. usus halus d. faring

b. kerongkongan e. esofagus

c. ventrikulus

7. Selain berperan sebagai endokrin, kelenjar pulau langerhans pada pankreas juga sebagai eksikrin,
karena menghasilkan enzim getah pencernaan berupa ....

a. amilase c. Kolesistokinin e. enterokinase

b. sakarase, maltase, dan lipase d. NaHCO3

8. Zat-zat makanan yang telah dicerna menjadi molekul-molekul yang sederhana, sesampainya di usus
halus diserap oleh vili dan ....

a. hanya vitamin dan mineral yang menuju kapiler

b. semuanya akan menuju ke kapiler

c. asam lemak dan asam amino menuju ke pembuluh chyl

d. asam amino, glukosa serta asam lemak menuju ke pembuluh chyl

e. asam lemak dan gliserin menuju ke pembuluh chyl sedangkan asam amijo, glukosa, vitamin dan
mineral ke kapiler

9. Yang termasuk zat makanan mikro (mikronutrien) adalah ....

a. karbohidrat dan air d. lemak dan karbohidrat

b. protein dan mineral e. vitamin dan mineral

c. lemak dan vitamin

10. Bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita anemia adalah ....

a. kangkung dan bayam d. ikan laut dan rumput laut

b. kacang-kacangan dan buah-buahan e. kuning telur dan otak

c. telur dan buah-buahan

11. Rasa nyeri pada usus karena adanya penyerapan air yang berlebihan sehingga feses menjadi keras
disebut ....

a. defekasi d. heneroid

b. gastrokolik e. konstipasi

c. gastritis

12. Urutan jalannya makanan pada hewan memamah biak dari mulut sampai keempat macam lambung
adalah ....

a. mulut - omasum - abomasum - kembali ke mulut - rumen - retikulum


b. mulut - rumen - retikulum - kembali ke mulut - omasum - abomasum

c. mulut - rumen - retikulum - omasum - abomasum – kembali ke mulut.

d. mulut - retikulum - kembali ke mulut - rumen - omasum - abomasum

e. mulut - rumen - retikulum - omasum - kembali ke mulut - abomasum

13. Pada anak sapi, air susu yang diserap dari induknya langsung masuk ke abomasum karena ....

a. saluran makanannya dari mulut langsung ke abomasum

b. anak sapi bagian lambungnya belum terbagi-bagi

c. air susu tidak perlu dikunyah

d. rumen, retikulum dan omasum masih kecil dan belum berfungsi

e. sistem pencernaan makanan belum berfungsi

14. Ruang pada lambung sapi yang sama dengan lambung manusia adalah ....

a. retikulum d. omasum

b. rumen e. fundus

c. abomasum

15. Sakit maag yang akut dapat mengakibatkan penyakit lain, yaitu ....

a. peritonotis d. meningitis

b. diare akut e. faringitis

c. tukak lambung

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Organ apa saja yang menyusun sistem pencernaan pada manusia? Bagaimana pula perlakuan
makanan pada organ tersebut?

2. Jelaskan kandungan zat yang harus dipenuhi pada makanan yang sehat!

3. Bagaimana cara menguji bahan makanan yang mengandung amilum, protein, dan lemak?

4. Sebutkan perbedaan yang terjadi pada sistem pencernaan manusia dengan hewan ruminansia!

5. Apakah fungsi dari kelenjar pencernaan!

Anda mungkin juga menyukai