Panas atau kalor adalah energi yang bisa berpindah dari satu benda ke benda
lain karena perbedaan suhu.
Energi panas akan berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah.
Panas bisa memengaruhi suhu zat. Jika suatu zat menyerap panas, maka
suhunya akan naik.
Berlawanan dengan hal itu, kalau suatu zat melepas panas, maka suhunya akan
turun.
Lalu benda yang sulit dan lambat untuk menghantarkan panas disebut isolator.
Nah, berikut ini adalah jenis-jenis perpindahan panas beserta contohnya dalam
kehidupan sehari-hari. Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Mengapa Api Bisa Terasa Panas, ya? Cari Tahu Rahasianya, yuk!
Perpindahan panas ada tiga jenis, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Simak
penjelasan selengkapnya di bawah ini.
1. Konduksi
Jadi, pada jenis perpindahan panas konduksi hanya energi panas saja yang
berpindah, tidak ada perpindahan partikel zat perantara.
Perpindahan panas dengan cara konduksi hanya terjadi pada zat padat.
Contoh konduksi:
- Memanaskan sendok logam di atas api.
Melalui contoh ini kita bisa tahu kalau walaupun yang dipanaskan hanya salah
satu dari ujung sendok, tapi panasnya akan menyebar ke seluruh bagian
sendok.
- Memanaskan mentega.
2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas yang disertai zat perantara atau disebut
juga dengan perpindahan panas aliran.
Pada jenis perpindahan panas ini tak hanya energi panas yang berpindah, tapi
juga disertai dengan perpindahan partikel zat perantara.
Jenis perpindahan panas konveksi terjari pada zat cair dan gas.
Contoh konveksi:
Saat kita memasak air, maka air yang di bawah akan terlebih dahulu panas dan
naik. Kemudian air yang masih dingin di bagian atas akan turun.
Baca Juga: Sering Tertukar dan Belum Tahu Fungsi Baking Soda dan Baking
Powder? Yuk, Ketahui Perbedaan Keduanya
3. Radiasi
Contoh radiasi:
- Panas matahari yang sampai ke bumi walaupun terhalang ruang hampa yang
tidak bisa menghantarkan panas.
Baca Juga: Pahit dan Tidak Banyak yang Suka, Ternyata Daun Pepaya Bisa
Berikan 4 Manfaat Ini, Salah Satunya Menyehatkan Kulit
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita
misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan
Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara
online di ebooks.gramedia.com
OMPAS.com - Perpindahan panas terjadi ketika adanya perpindahan kalor dari satu sistem ke
sistem yang lain. Konveksi merupakan perpindahan panas dengan menggunakan media berupa
benda cair dan gas. Berikut adalah manfaat perpindahan panas secara konveksi bagi manusia!
Memanaskan Benda Cair Lihat Foto Aliran panas secara konveksi pada pemanasan air
(Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI) Memanaskan benda cair adalah proses perpindahan panas
secara konveksi. Di mana zat cair yang telah panas akan menjauhi sumber panas, dan zat cair
yang masih dingin akan mendekati sumber panas. Contohnya adalah saat memanaskan air,
konveksi terjadi saat molekul air terus berpindah selama pemanasan. Hal yang sama juga terjadi
pada saat kita memanaskan minyak di penggorengan, karena adanya peristiwa konveksi
sehingga minyak yang berada di penggorengan menjadi panas merata. Angin Darat dan Angin
Laut Konveksi panas memungkinkan terjadinya angin darat dan angin laut yang berguna bagi
para nelayan. Terima kasih telah membaca Kompas.com. Dapatkan informasi, inspirasi dan
insight di email kamu. Daftarkan email Angin darat rerjadi pada malam hari karena pada malam
hari daratan bersuhu lebih rendah dibandingkan lautan, sehingga daratan menjadi daerah yang
memiliki tekanan tinggi. Sedangkan lautan menjadi daerah yang memiliki tekanan rendah hal
inilah yang menyebabkan terjadinya angin yang berhembus dari darat ke laut. Angin darat ini
digunakan para nelayan untuk pergi melaut. Sebaliknya, angin laut terjadi pada siang hari karena
suhu udara lautan di siang hari menjadi lebih rendah dari pada suhu daratan. Baca juga:
Perbedaan Perpindahan Panas Secara Konduksi, Konveksi, dan Radiasi Ini karena lautan lebih
lambat dalam menerima energi panas, sehingga pada siang hari terjadi angin laut yang
digunakan para nelayan untuk kembali ke daratan. Selain pembentukan angin darat dan laut,
konveksi udara di atmosfer juga bertanggung jawab atas pembentukan awan dan juga badai
petir di dalamnya. Sirkulasi Panas Tubuh Dalam tubuhmu mengalir benda cair berupa darah.
Darah mengaliri semua bagian tubuhmu, memindahkan panas secara merata pada seluruh
bagian tubuh secara konveksi. Perpindahan panas secara konveksi oleh aliran darah menjaga
suhu tubuhmu tetap seimbang. Hal ini dilakukan untuk menghindari hanya satu organ saja yang
panas, karena organ tersebut akan rusak. Pendingin Udara Pendingin udara berupa kipas angin,
AC, dan juga radiator menggunakan perpindahan panas secara konveksi sebagai prinsip
kerjanya. Dimana udara panas akan dilairkan dan diganti oleh udara dingin hingga suhu ruangan
turun. Selain pendingin udara, pendingin mesin dan turbin juga menggunakan konveksi sebagai
prinsip kerjanya. Misalnya pembangkit listrik tenaga batu bara yang menggunakan air mengalir
untuk mendinginkan turbin agar tidak overheat dan rusak. Balon Udara Balon udara merupakan
salah satu transportasi udara tertua yang dimiliki oleh manusia. Balon udara menggunakan
prinsip konveksi untuk dapat terbang di udara. Dilansir dari How Stuff Works, udara panas dalam
balon secara konveksi akan memberikan gaya apung sehingga balon dapat naik ke udara. Baca
juga: Cara Mengurangi Perpindahan Panas ke Dalam Ruangan Mantel Bumi Lihat Foto Konveksi
panas pada mantel Bumi (Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI) Mantel Bumi adalah lapisan Bumi
yang terdiri dari magma cair yang bergerak terus-menerus secara konveksi di bawah kerak Bumi.
Konveksi di mantel Bumi ini mendukung kehidupan di permukaan Bumi, Kita bisa memiliki gas
alam dan juga panas Bumi sebagai sumber energi. Baca berikutnya Kenapa Kuda Harus Pakai
Sepatu? Sumber How Stuff Works
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manfaat Perpindahan Panas Secara
Konveksi bagi Manusia", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/21/142818769/manfaat-perpindahan-
panas-secara-konveksi-bagi-manusia?page=all#page2.
Penulis : Silmi Nurul Utami
Editor : Nibras Nada Nailufar
Ilustrasi kedua : Jika ujung suatu logam dipanaskan di atas nyala api, maka ujung
yang lain pada logam tersebut lama kelamaan juga akan ikut panas.
Dari kedua ilustrasi diatas, dapat kita simpulkan bahwa ternyata pada logam
tersebut terjadi perpindahan kalor dari bagian yang lebih panas ke bagian yang lebih
dingin. Tetapi partikel-partikel dari logam tersebut tidak ikut berpindah karena sifat
dari molekul zat padat yang tidak bisa berpindah-pindah.
Perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat
tersebut adalah pengertian konduksi. Jadi, dalam konduksi kalor hanya merambat
saja, sedangkan zat padat sebagai penghantarnya.
Daya hantar kalor suatu zat adalah kemampuan zat untuk menghantarkan panas
(kalor). Artinya suatu zat yang daya hantar kalornya tinggi lebih cepat
menghantarkan kalor lebih cepat dan panas. Berdasarkan daya hantar kalornya,
terdapat tiga macam zat sebagai berikut ini :
Konduktor, adalah suatu zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik.
Hampir semua jenis logam adalah konduktor.
Isolator, adalah zat yang penghantar kalor (panasnya) buruk. Isolator
merupakan zat yang dapat meredam/menyekat kalor. Contohnya : plastik,
karet, kayu, gabus, air dan udara.
Semikonduktor, adalah zat yang bersifat setengan konduktor dan setengan
isolator, contohnya adalah gelas dan ebonit.
Pengertian dari konveksi atau aliran adalah perpindahan panas yang disertai
dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut yang disebabkan oleh perbedaan
massa jenis.
Berikut ini merupakan penjelasan tentang konveksi pada zat cair dan konveksi pada
gas (udara).
Tempatnya digantikan oleh air yang suhunya lebih rendah, yang bergerak turun
karena massa jenisnya lebih besar. Untuk membuktikan kejadian seperti ini, dapat
digunakan zat warna agar gerakan air nampak jelas.
Gejala alam yang merupakan contoh dari perpindahan kalor secara konveksi adalah
terjadinya angin darat dan angin laut. Pada siang hari, daratan suhunya lebih cepat
panas. Akibatnya udara di atas daratan akan bergerak naik dan udara yang lebih
dingin yang berada di atas laut bergerak ke daratan karena tekanan udara di atas
permukaan laut lebih besar daripada tekanan di atas daratan.
Hal ini menyebabkan terjadinya angin laut yang bertiup dari permukaan laut ke
daratan. Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih cepat dingin daripada laut.
Akibatnya udara panas di atas laut bergerak naik dan tempatnya digantikan oleh
udara yang lebih dingin dari daratan, sehingga terjadi angin darat yang bertiup dari
daratan ke lautan.
Pengertian dari radiasi (pancaran) adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat
perantara.
Jumlah radiasi kalor yang diserap ataupun dipancarkan oleh suatu benda
bergantung pada wanra benda. Benda-benda berwarna gelap merupakan penyerap
sekaligus pemancar kalor yang baik, sementara itu benda-benda yang berwarna
terang merupakan penyerap dan pemancar kalor yang buruk.
Itulah sebabnya tubuh kita akan terasa lebih cepat gerah jika memakai baju
berwarna hitam di siang hari. Dasa serap warna terhadap kalor dapat diselidiki
dengan termoskop. Contoh lain dari gejala radiasi kalor adalah ketika kita berada di
dekat api. Panas api ini akan memancar tubuh tanpa zat perantara (kita akan
merasa hangat).
Pemanfaat konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-
hari.
Konsep perpindahan kalor yang telah kita pelajari di atas dalam kehidupan sehari-
hari dimanfaatkan pada alat-alat setrikda dan tremos. Prinsip kerja dari setrika
adalah mengubah energi listrik menjadi energi panas. Panas yang dihasilkan di
konduksikan pada lempeng besi pada bagian alas setrika karena besi merupakan
konduktor yang baik. Agar tidak terjadi perpindahan kalor pada bagian pengangan
setrika, bagian tersebut dibuat dari bahan isolator, misalnya plastik.
Pemanfaatan konsep perpindahan kalor pada termos kurang lebih sebagai berikut.
Termos merupakan alat yang dapat merangkap kalor, atau alat yang mampu
menjaga panas. Pada termos terdapat dinding kaca yang bagian dalam dan bagian
luarnya dibuat mengkilap.
Dinding kaca bagian dalam dibuat mengkilap ini bertujuan agar kalor dari air yang
bersuhu panas tidak diserap dinding. Sementara, bagian luar dinding kaca dibuat
mengkilap berlapis perak agar tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi.
Antara dinding kaca bagian dalam dan bagian luar terdapat ruang hampa yang
berfungsi untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi. Bagian dari tutup
termos terbuat dari bahan isolator agar tidak terjadi perpindahan kalor secara
konduksi, sehingga air dalam termos tetap panas. Pengertian dan Contoh
Konduksi, Konveksi, Radiasi (Kita Punya).