Anda di halaman 1dari 13

MATERIAL TEKNIK 1 (TMKU 2023)

Program Diploma 3
Politeknik Negeri Indramayu

09 REFRAKTORI

Oleh :
Darma Firmansyah U, MT.
•  Refraktori merupakan suatu “bahan“ yang
memiliki ketahanan terhadap temperatur tinggi,
baik secara fisik maupun kimia
R •  Memiliki kestabilan temperatur tinggi yang baik,
E tanpa meleleh dan terdeformasi
F •  Memiliki perubahan volume yang kecil baik
R terhadap penyusutan maupun pemuaian
A •  Tahan terhadap perubahan panas yang
K mendadak
T •  Tahan terhadap korosi baik yang ditimbulkan
oleh gas, debu ataupun logam cair dan slag.
O
•  Refraktori diartikan sebagai bahan yang tahan
R panas/temperatur tinggi yang dalam
I penggunaannya selalu berhubungan dengan
temperatur tinggi

JIS-SK 26 (1580oC)
Komposisi Refraktori
Komposisi Kimia Penyusun
l  Refraktori Asam (MO2); SiO2
l  Refraktori Basa (MO); MgO
l  Refraktori Netral (M2O3); Al2O3
l  Refraktori Khusus (C, SiC)

Komposisi Mineral Penyusun


–  Silika
–  Tanah Liat Mullite
–  Magnesite
–  Carbon
–  Zirkon, dll.
Bentuk dan Metode Pembentukan
Berdasakan bentuknya refraktori digolongkan:
l  Shape Refraktori, seperti: Bata/Brick
l  Monolitik Refraktori, seperti: ramming, gunning,
castable, dan plastik refraktori.
l  Refraktori Khusus, Seperti: Blanket, Kao wool, Asbes

Metode Pembentukan
l  Cetak: Bata
l  Tuang: Castable
l  Serbuk: Ramming
PERBANDINGAN REFRAKTORI JENIS
BATA DENGAN MONOLITIK
BATA Monolitik
Dibentuk/dicetak Tidak memerlukan pembentukan
Proses pembakaran Tidak dilakukan proses pembakaran
Diperlukan energi pembakaran Hemat energi
Polusi akibat pembakaran Bebas polusi pembakaran
Bentuknya tertentu (Presisi) Bentunya fleksibel sesuai kontruksi
Terdapat sistem sambungan Sistem sambungan dapat diminimalkan
Ekspansi termal rendah Ekspansi termal tinggi
Waktu installasi lama Waktu installasi cepat
Kekuatan Baik Kekuatan Kurang
Padat Kurang Padat
Pengkerutan kecil Pengkerutan besar
Ketahanan Slag dan logam cair baik Kurang tahan terhadap slag dan logam
cair
Tebal Dapat diatur sesuai kebutuhan
Mahal Murah
Kwarsa (SiO2)

l  Pada temperatur 573 °C → kristal β-kwarsa berubah


menjadi α-kwarsa
l  Terjadi penambahan volume 0,82 %
Pemuaian
Titik cair refraktori
Kriteria memilih refractory material (1)
Syarat-syarat peralatan:
l  Jenis dan fungsinya.
l  Bahan tambahan.
l  Cara pemanasan; dengan bahan bakar atau listrik dan kontinyu atau
tidak prosesnya.
l  Temperatur tinggi, derajat temperatur, perubahan temperatur dan
jumlah panas yang didapat .
l  Keausan; Korosi kimia terhadap metal/logam, slag, debu dan gas
atau gesekan dengan material keras, begitu pula gas dan debu.
l  Tuntutan dinamis (getaran dari pembakaran atau mesin, penjagaan
atau pengendalian, misalnya terhadap bahaya ledakan).
Kriteria memilih refractory material (2)

Ciri-ciri konstruksi:
l  Cara dan besarnya konstruksi; ukuran, ketebalan
dinding.
l  Bahan batuan atau tepung.
l  Isolasi , pendinginan, dan cara pemanasan.
l  Konstruksi bergerak atau diam (oven putar ,
oven terowongan).
Kriteria memilih refractory material (3)

Sifat-sifat dan ketahanan dari bahan tahan api :


l  Ketahanan tahan panas, Pemuluran karena panas dan
Ketahanan pada perubahan suhu.
l  Kebal zat kimia terhadap (logam , slock/terak , debu ,
gas).
l  Kemampuan mekanis, Kemampuan gesekan, Keropos
permukaan.
l  Ketahanan volume.
l  Ketahanan mineral dan mikro struktur.
l  Daya rambat panasnya.
Pembentukan Grafit

l  Karbon dicampur dengan bahan pengikat sejenis


lempung kemudian dibentuk dengan dicetak dan
ditekan.
l  Dipanaskan dalam oven untuk pengerasan dan
penguatan.
l  Dimasining (Grafit relatif mudah dimasining, tetapi
sangat abrasif).
Selesai

Anda mungkin juga menyukai