Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KURETASE
OLEH :

NAMA : I GEDE AGUS OKTA WAHYU NUGRAHA


NIM : P07120219052
KELAS/PRODI : 2.B/S.TR KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SPO)

TINDAKAN KURETASE

Pengertian Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada


pasien dengan tindakan medis
Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan kuretase
Prosedur : 1. Duk steril
Persiapan alat : 2. Speculum sim ( 1 psang )
3. Sonde uterus
4. Dilalator
5. Tampontang
6. Tenakulum
7. Klem ovum
8. Sendok kuret
9. Cunam abortus ( abortus tang )
10. Kop steril
11. Hanscoon steril ( 2 buah )
12. Spuit ( 10 cc, 3cc, 5 cc)

Preinteraksi 1. Cek catatan keperawatan dan catatan


medis klien ( mengetahui TTV , resep
obat yang diberikan , indikasi ,
kontraindikasi , riwayat alergi , dan hal
lain yang di perlukan
2. Cuci tangan
Tahap Operasional 1. Beri salam , dan perkenalkan diri
2. Identifikasi pasien : tanyakan nama ,
tanggal lahir , alamat ( minimal 2 item )
. Cocokan dengan gelang identitas
3. Tanyakan kondisi dan keluhan klien
4. Jelaskan tujuan , prosedur , lama
tindakan , dan hal yang perlu di lakukan
pasien
5. Berikan kesempatan kepada pasien /
keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
6. Mintalah ibu untuk mengosongkan
kandung kemih
7. Jaga privacy pasien
8. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
9. Atur posisi pasien , letakkan sebuah
bantal di bawah kepala dan bahunya
10. Usahakan agar tangan perawat cukup
hangat sebelum pemeriksaan dilakukan
Tahap Kerja 1. Pasien dalam posisi titotoni dengan
anstesi umum/analgetik
2. Tindakan aseptic dan antiseptic
genetelia eksterna , vagina dan serviks
3. Kandung kemih dikosongkan
4. Lapangan operasi dipersempit , dengan
menggunakan kain steril
5. Dipasang speculum vagina dan
selanjutnya servs dipresentasikan
dengan tenakulum/Flenster klem 2.6
.Dilakukan sondase uterus untuk dan
posisi uterus
6. Bila perlu dilakukan dilatasi kanalis
serviks
7. Selanjutnya kavum uterus dikosongkan
dengan cunam abortus dilanjutkan
dengan kerokan menggunakan sendok
kuret secara sistemis
8. Tindakan dihentikan secara kerokan
terasa kasar dan tidak ada pendarahan
9. Pasca tindakan tanda vital di awasi
Terminasi 1. Evaluasi persiapan klien , simpulkan
hasil kegiatan , berikan umpan balik
positif
2. Kontrak pertemuan selanjutnya
3. Bereskan alat-alat
4. Cuci tangan
Dokumentasi 1. Catat hasil kegiatan dalam catatan
keperawatan dan laporka hasil
pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai