Anda di halaman 1dari 2

Nama: Wahyu Pamungkas

Kelas: 4-04 DIII Pajak


No. Presensi: 28
NPM: 2301190424

Audit of the Capital Acquisition and Repayment Cycle

Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal mempengaruhi secara
siginifikan audit akun-akun berikut :
1. Secara relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap
transaksi seringkali jumlahnya sangat material.
2. Pengecualian atau salah saji satu tranasaksi dapat bersifat material.
3. Ada hubungan legal antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi atau
dokumen-dokumen kepemilikan serupa.
4. Ada hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan
ekuitas.

AKUN-AKUN DALAM SIKLUS

Wesel Bayar (Notes Payable)


Wesel bayar (notes payable) adalah kewajiban hukum kepada kreditor, yang mungkin dijamin
atau tidak dijamin oleh aset, dan mengenakan bunga. Wesel diterbitkan selama suatu periode
antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada yang lebih lama.
Tujuan dari audit atas wesel bayar adalah untuk menentukan apakah :
• Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai.
• Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar
diotorisasi secara layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit
berkaitan dengan transaksi.
• Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban akrual
telah dinyatakan secara layak seperti yang didefinisikan oleh tujuh dari
delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
• Pengungkapan yang terkait dengan wesel bayar dan beban bunga terkait
memenuhi empat tujuan audit penyajian dan pengungkapan.

Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar, yaitu :


1. Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru.
2. Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga.
3. Dokumen dan catatan yang memadai.
4. Verifikasi independen periodik.

Ekuitas Pemilik
Untuk perusahaan terbuka, verifikasi ekuitas pemilik lebih kompleks karena terdapat lebih
banyak pemegang saham dan banyak perubahan individu pada individu pemegang
saham. Transaksi-transaksi ekuitas pemilik yang mungkin terjadi adalah perubahan ekuitas
pemilik disebabkan oleh laba atau rugi tahunan serta pembagian dividen. Tujuan dari
pemeriksaan auditor terhadap ekuitas pemilik adalah untuk menentukan apakah:
1. Struktur pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen yang berkaitan
mencukupi.
2. Transaksi-transaksi ekuitas pemilik telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan
spesifik audit.
3. Saldo-saldo ekitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan
spesifik audit rincian saldo.
Nama: Wahyu Pamungkas
Kelas: 4-04 DIII Pajak
No. Presensi: 28
NPM: 2301190424

Empat hal yang penting dalam audit terhadap modal saham dan agio saham:
1. Seluruh transaksi modal saham yang ada telah dicatat (kelengkapan).
2. Transaksi-transaksi saham yang dicatat telah memang terjadi dan nilainya tepat
(keberadaan dan keakuratan).
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (akurasi).
4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak (presentation and disclosure).

Audit Dividen
Tujuan terpenting dari kontrol terhadap dividen, termasuk yang berkaitan dengan hutang
dividen:
1. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian).
2. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan).
3. Dividen telah dicatat dengan akurat (accuracy).
4. Dividen yang dibayar kepada pemegang saham adalah benar ada (eksistensi)
5. Hutang dividen telah dicatat (kelengkapan).
6. Hutang dividen telah dicatat dengan akurat (keakuratan).

Audit Laba Ditahan


Untuk memulai audit atas saldo laba, auditor pertama kali perlu menganalisis saldo laba
perusahaan sepanjang tahun. Skedul audit menunjukkan analisis tersebut, yang biasanya
merupakan bagian dari berkas permanen, termasuk deskripsi setiap transaksi yang
memengaruhi akun.

Auditor juga harus mengevaluasi apakah terdapat transaksi yang seharusnya dimasukkan
tetapi ternyata tidak ada. Misalnya jika klien mengumumkan deviden saham, maka nilai
pasar yang diterbitkan harus dikapitalisasi dengan cara mendebet saldo laba dan mengkredit
modal saham. Sama halnya jika dalam laporan keuangan terdapat apropriasi saldo laba,
maka auditor perlu mengevaluasi apakah apropriasi itu masih diperlukan seperti tercatat
pada tanggal neraca ataukah tidak.

Anda mungkin juga menyukai