Anda di halaman 1dari 3

Nama: Wahyu Pamungkas

Kelas: 4-04 DIII Pajak


No. Presensi: 28
NPM: 2301190424

Audit of the Acquisition and Payment Cycle: Tests of Controls, Substantive Tests of
Transactions, and Accounts Payable
Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Dalam pelaksanaan audit atas siklus akuisisi dan pembayaran terdapat sebuah tujuan
yaitu untuk mengevaluasi akun-akun yang ada yang dipengaruhi oleh akuisisi barang maupun
jasa dan juga pengeluaran kas atas akuisisi tersebut sudah disajikan secara layak atau belum
dengan standar akuntansi yang berlaku sesuai dengan prosedur analitis.
Prosedur analitis adalah menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menentukan
apakah saldo akun tersaji secara layak (Arens et al, 2006). Prosedur analitis dapat diartikan
sebagai salah satu tahap pengujian audit yang dilakukan oleh auditor untuk mendeteksi dan
mengevaluasi hal-hal yang tidak biasa yang terdapat dalam laporan keuangan dengan
membandingkan data keuangan maupun non keuangan yang diperoleh melalui prosedur
pengumpulan bukti audit (Islahuzzaman, 2007).
Tiga transaksi utama dalam siklus ini yaitu:
1) Akuisisi barang dan jasa
2) Pengeluaran kas
3) Retur dan pengurangan pembelian juga diskon pembelian

Fungsi Bisnis dalam Siklus Serta Dokumen dan Catatan yang Terkait
Dalam pelaksanaan audit atas siklus akuisisi dan pembayaran melibatkan keputusan
dan proses dalam memperoleh informasi barang maupun jasa yang digunakan dalam kegiatan
operasional bisnis.
Dalam siklus ini umumnya terjadi dengan tahapan:
1) Diawali dengan pembuatan permintaan oleh karyawan atas barang maupun jasa yang
dibutuhkan
2) Diakhiri dengan pembayaran utang usaha

Memproses Pesanan Pembelian


Ketika terjadi pembuatan permintaan sebagai tahap awal siklus akuisisi dan
pembayaran maka permintaan tersebut akan diproses terlebih dahulu untuk memberikan
persetujuan dengan pertimbangan dokumen-dokumen. Dokumen-dokumennya berupa:
1) Permintaan Pembelian

Dokumen ini berisi permintaan yang biasanya berupa akuisisi atas bahan oleh
mandor atau supervisor gudang, perbaikan luar ruangan oleh personil kantor atau
Nama: Wahyu Pamungkas
Kelas: 4-04 DIII Pajak
No. Presensi: 28
NPM: 2301190424

pabrik dan asuransi oleh wakil presiden direktur atas properti dan peralatan.
2) Pesanan Pembelian

Dokumen ini berisi deskripsi, kuantitas dan informasi yang terkait dengan
barang maupun jasa yang akan dibeli perusahaan. Dokumen ini dipakai untuk
memesan barang maupun jasa dari vendor dan juga dokumen ini untuk menunjukan
otoritas akuisisi.
Menerima Barang dan Jasa
Dalam siklus akuisisi dan pembayaran, penerimaan barang maupun jasa merupakan
titik awal perusahaan mengakui akuisisi dan kewajiban yang terkait dalam pencatatannya.
Dokumennya berupa laporan penerimaan yang berisi deskripsi barang, kuantitas yang
diterima, tanggal diterima dan data-data lain yang terkait.
Mengakui Kewajiban
Dalam siklus akuisisi dan pembayaran, pengakuan kewajiban atas penerimaan barang
dan jasa perlu dilakukan pencatatan yang tepat waktu dan akurat karena pencatatan ini akan
mempengaruhi laporan keuangan dan pengeluaran kas aktual. Dokumennya berupa:
1) Faktor Vendor
Dokumen ini berisi jumlah terutang atas suatu akuisisi (deskripsi dan kuantitas
barang maupun jasa, harga termasuk ongkos angkut, syarat diskon tunai, tanggal
penagihan dan total jumlahnya) yang diterima dari vendor
Memverifikasi Saldo Akhir Akun Aset
Agar laporan keuangan terbebas dari salah saji yang material perlu diaudit oleh orang
yang kompeten yaitu auditor, sehingga keputusan yang diambil oleh para pengguna laporan
keuangan menjadi tepat dan tidak menyesatkan (Islahuzzaman, 2007).
Seorang auditor dalam melakukan audit atas saldo akhir peralatan mempunyai tujuan
yaitu:
1. Mengecek kelengkapan, dimana semua peralatan yang dimiliki sudah dicatat atau
belum.
2. Mengecek eksistensi, dimana semua peralatan yang telah dicatat di cek fisiknya pada
tanggal pembuatan neraca.

Untuk memenuhi kedua tujuan yang telah disebutkan, auditor perlu:


1. Mempertimbangkan sifat dari pengendalian internal yang ada pada peralatan, sehingga
auditor dapat menyimpulkan bahwa pengendaliannya sudah efektif atau belum.
Nama: Wahyu Pamungkas
Kelas: 4-04 DIII Pajak
No. Presensi: 28
NPM: 2301190424

2. Kemudian auditor mengecek persediaan pada file induk dan buku besar, dimana
printout file induk ini akan dibandingkan dengan buku besar apakah saldonya sudah
sama atau belum.
3. Kemudian auditor memverifikasi setiap item peralatan pada file induk berdasarkan
hasil penilaian risiko sebelumnya, dalam memverifikasi peralatan auditor dapat
memilih sampel dari file induk ataupun langsung melakukan pengecekan fisik.
4. Kemudian auditor menguji keakuratan atau klasifikasi peralatan jika peralatan yang
tidak terdapat diperusahaan namun dicantumkan perlu diperiksa apakah nilainya
material atau tidak. Jika berjumlah material maka perlu dicatat sesuai dengan nilai
realisasi bersih atau diklasifikasikan sebagai peralatan nonoperasi di perusahaan
tersebut.

Memverifikasi Beban Penyusutan


Beban penyusutan merupakan akun beban yang tidak diverifikasi pada pengujian
pengendalian dan pengujian substantif. Jumlah pada beban penyusutan merupakan alokasi
internal dan bukan dari transaksi pertukaran dengan pihak luar. Jika beban penyusutan ini
berjumlah material maka diperlukan pengujian lebih lanjut.
Tujuan auditor melakukan audit pada saldo beban penyusutan adalah untuk mengecek
keakuratannya yang fokusnya ada pada kebijakan penyusutan yang konsisten atau belum yang
dilakukan oleh klien dan juga apakah perhitungan tersebut sudah benar semestinya atau belum
yang dilakukan oleh klien tadi.
Empat aspek sebagai pertimbangan yaitu:
1. Berapa umur manfaat akusisi pada periode berjalan
2. Metode penyusutan apa yang digunakan
3. Berapa estimasi pada nilai sisa
4. Bagaimana kebijakan penyusutan yang digunakan dalam tahun akuisisi dan disposisi

Pengecekan kebijakan klien ini dapat ditentukan dalam diskusi secara personal pada
pihak yang berwenang untuk melihat apakah yang ditentukan sama dengan yang diterapkan
yang dilihat berdasarkan file permanen auditor.
Pengecekan umur manfaat, auditor mempertimbangkan umur suatu aset yang biasanya
ada, umur yang diharapkan berdasarkan kebijakan yang di tetapkan dan kebijakan perusahaan
dalam pertukaran peralatan.
Metode yang digunakan berupa pengujian kelayakan yang didapat dari hasil
pengkalian aset tetap yang belum disusutkan dengan tingkat penyusutan pada tahun tersebut.

Anda mungkin juga menyukai