Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan perubahan di masyarakat. Perubahan tersebut mengarah pada terjadinya revolusi masyarakat digital. Hal ini menuntut masyarakat untuk memiliki ilmu pengatahuan dan menguasai keterampilan untuk memahami dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan ini juga terjadi di dunia pembelajaran dan mempengaruhi moda pembelajaran abad 21 di semua lembaga pendidikan. SMA A Wahid Hasyim Tebuireng Jombang juga tidak lepas dari pengaruh perkembangan abad 21 tersebut. Guru-guru di SMA AWH harus mampu memfasilitasi siswa agar mampu berpikir kritis terhadap informasi yang didapatkan siswa melalui internet. Hal ini karena siwa SMA AWH sudah mampu mengkases dan mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai pengatahuan malalui internet. Karena lebih dari 70% siswa SMA AWH memiliki laptop, guru-guru dituntut mampu menyediakan ruang dan kesempatan pada siswa untuk memanfaatkan laptop tersebut sesuai dengan kebutuhan pembelajaran sehingga siswa tidak menyalahgunakan laptop yang mereka miliki. Para guru juga menjadi lebih sering membaca karena harus mengimbangi semakin luasnya pengetahuan siswa SMA AWH. Para siswa menjadi semakin sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan informasi yang mereka dapat dari internet dan media sosial. Hal ini juga membuat guru menajadi lebih aktif dalam mencari informasi dari internet dan sosial media. Dalam kegiatan belajar mengajar pun guru menjadi kreatif dan aktif mengembangkan dalam mengembangkan pembelajaran. Mayoritas siswa SMA AWH adalah santri yang seusai jam sekolah berakhir melanjutkan kegiatan di pondok dan tidak diperkenankan menggunakan perangkat teknologi maupun komunikasi apapun. Oleh sebab itu, para siswa cenderung lebih tertarik menggunakan laptop yang mereka miliki ketika berada di sekolah. Agar siswa tetap bisa memanfaatkan laptop sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, para guru sering membuat kegiataan dan penugasan yang memerlukan pemanfaatan laptop seperti presentasi, pembahasan artikel di sosial media, pembuatan atau kompilasi video, dll. Hal ini membuat guru terus belajar menguasai pemanfaatan perangkat teknologi terutama laptop agar tidak tertinggal dari para siswa dan mampu mengarahakan siswa dalam memanfaatkan laptop yang mereka miliki. Selain itu, guru SMA AWH dituntut menguasai Bahasa Inggris karena mayoritas bahasa teknologi dan informasi di internet mengguanakan Bahasa Inggris.
Tipologi Guru Ideal Abad 21
Tantangan pembalajaran di abad 21 menjadikan guru dituntut perlu untuk berkembang mengimbangi perubahan tersebut. Selain memiliki kecakapan dan ijazah di bidangnya, ada beberapa ciri tipe guru ideal yang dibutuhkan di abad 21. Pertama adalah guru yang mampu memfasilitasi kemampuan siswa yang makin beragam dan memotivasi siswanya untuk memanfaatkan keterampilannya untuk kebaikan. Dengan adanya kemajuan teknologi, siswa menjadi mudah mendapatkan pengetahuan selain yang mereka dapatkan di sekolah. Hal ini memungkinkan siswa memiliki pengatahuan dan keterampilan yang beragam. Guru yang memiliki kemampuan dalam memfasilitasi dan memotivasi dapat mencegah siswa menyalahgunakan pengetahuan atau pun keahlian yang mereka miliki di masa depan. Kedua, guru yang memiliki minat baca yang tinggi. Guru seperti ini akan mampu mengimbangi kemampuan anak didiknya yang mudah sekali mendapat informasi di era digital sekarang ini. Guru yang rajin membaca dapat lebih siap dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan maupun sanggahan dari siswa. Ketiga, guru mampu menghasilkan karya. Meskipun sumber ilmu pengetahuan semakin luas, guru yang sering menghasilkan karya, seperti tulisan atau buku, akan tetap disegani dan dipercaya oleh siswanya karena ilmu yang selama ini dikuasai oleh guru mampu diterapkan dan diwujudkan langsung melalui karya. Keempat, guru yang kreatif dan inovatif. Semaikin kreatif seorang guru, siswa juga akan semakin tertarik mengikuti pembelajaran karena siswa abad 21 memiliki banyak alternatif atau pilihan untuk mendapatkan pengatahuan selain dari guru. Dan yang kelima, guru yang mau untuk terus belajar dan mengembangkan diri terutama di bidang teknologi dan informasi. Guru seperti ini tidak akan mudah tertinggal dari siswanya karena perkembangan teknologi di abad 21 sangatlah pesat.
Karakteristik Siswa Abad 21
Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat sekarang ini mempengaruhi karakteristik siswa di berbagai wilayah, termasuk di SMA AWH Tebuireng. Meskipun mayoritas siswa di SMA AWH adalah santri yang harus tinggal di asrama dan tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi, para siswa tetap tidak lepas dari pengaruh kemajuan teknologi. Lebih dari 70% siswa membawa laptop di sekolah yang nantinya tetap harus dititipkan di sekolah ketika mereka kembali ke asrama. Di sekolah, para siswa juga mendapatkan fasilitas internet sehingga hal ini memungkinkan siswa berkomunikasi jarak jauh dan mengakses informasi dari seluruh dunia. Hal ini mempengaruhi karakteristik siswa di sekolah. Pertama, siswa cenderung memiliki wawasan yang luas karena mereka bisa mendapat informasi banyak di luar yang mereka dapatkan dari buku sekolah terutama di bidang komunikasi. Siswa tetap dapat berkominikasi dengan orang tua maupun kerabatnya meskipun tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi handphone. Kedua, siswa mampu memanfaatkan teknologi untuk mempermudah dalam melakukan kegiatan-kegiatan di sekolah, misalnya untuk menyelesaikan tugas sekolah dan menyusun kegiatan oraganisasi siswa. Selain itu siwa menjadi lebih tertarik untuk menghasilakan karya tulisan, seperti artikel dan pusi, maupun karya seni seperti lukisan dan poster. Ketiga, siswa menjadi lebih dewasa dalam memanfaatkan teknologi karena ada aturan-aturan yang harus mereka patuhi dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan dalam menggunakan laptop yang mereka bawa di sekolah. Siswa juga menjadi lebih dewasa dalam menentukan pilihan masa depannya karena mereka lebih leluasa mencari informasi tentang perguruan tinggi dan lapangan pekerjaan yang tersedia.