Anda di halaman 1dari 37

Meningkatkan Minat dan Pengetahuan Petani Tentang Penggunaan

Varietas Padi Unggul dan Komposisi Pupuk Terbaik Melalui Kegiatan


Penyuluhan di Kampung Ogenetan Distrik Iniyandit Kabupaten Boven
Digoel

Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan I Provinsi Papua


Tahun 2021 Di Kabupaten Boven Digoel

Disusun Oleh :

Nama : RIKARDUS KOPERON

NIP : 19870406 202011 1 001

Jabatan : Penyuluh Pertanian

Instansi : Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Boven Digoel

Unit Kerja : PPL Kampung Ogenetan

BKPSDM KABUPATEN BOVEN DIGOEL BEKERJASAMA DENGAN BPSDM


PROVINSI PAPUA TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya “Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan
I Provinsi Papua Tahun 2021 di Kabupaten Boven Digoel.” dapat diselesaikan.
Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa bimbingan
dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bupati Boven Digoel;


2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Papua
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Boven Digoel;
4. Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Distrik Iniyandit, Kabupaten Boven Digoel;
5. Bapak Edi Hartono, selaku Kepala Bidang Penyuluh Pertanian sekaligus mentor
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi;
6. Bapak Dr. Ir. Darmawan, M.Sc. selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan.
7. Bapak Hot. Junjungan Simamora, SH, MH, Selaku Penguji;
8. Kedua Orang Tua tercinta yang selalu memberi dukungan moril dan materil serta
doa yang ikhlas, sabar dan tulus.
9. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan I Tahun 2021 Kabupaten Boven Digoel yang telah memberikan
bantuan dan motivasi.

Penyusun berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,


sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat
bermanfaat.

Tanah Merah, Agustus 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan di setiap daerah
otonom di Indonesia berada dalam naungan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Melalui undang-undang tersebut
pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah terus berupaya untuk
mewujudkan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 alenia ke-4 (empat) yang berbunyi ”Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial”. Dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan
tersebut, maka pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersama-sama
menjalankan urusan pemerintahan dengan pembagian kewenangan yang
terintegrasi.
Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa:“Urusan pemerintahan adalah
kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan presiden yang
pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara
pemerintahan daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan
menyejahterakan masyarakat ”Pelaksanaan urusan pemerintahan
dilaksanakan oleh kementrian negera dan penyelenggara pemerintahan
daerah, dimana kementerian negara menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat (disebut urusan
pemerintahan absolut) dan perangkat daerah menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan penyelenggara pemerintahan
daerah (disebut urusan pemerintahan konkuren).
Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, roda organisasi
kementerian negara dan perangkat daerah dijalankan oleh pegawai Aparatur
Sipil Negara (ASN). Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara menerangkan bahwa:“Pegawai Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disebut ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan”.
Penjelasan di atas menerangkan bahwa ASN merupakan profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK) yang menyelenggarakan urusan pemerintahan melalui tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan. Pegawai ASN diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan,
pegawai ASN memiliki peranan yang sangat penting dalam struktur
organisasi unsur penyelenggara urusan pemerintahan dalam negeri.
Menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, diperlukannya manajemen ASN dalam pengelolaan
PNS dan PPPK. Landasan hukum yang mengatur pengelolaan PNS tertuang
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil.
PNS sebagai salah satu komponen dalam struktur organisasi unsur
penyelenggara urusan pemerintahan dalam negeri harus senantiasa
menyadari kedudukan dan perannya, yakni sebagai pelaksana kebijakan,
pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Oleh sebab itu, maka
seorang PNS dituntut untuk memiliki tiga (3) kompetensi sebagaimana yang
disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Tiga (3) kompetensi tersebut adalah
Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural.
Langkah awal untuk memiliki ketiga kompetensi tersebut yaitu melalui
pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang bagi calon PNS pada masa
percobaan sebelum diangkat menjadi PNS.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI) membentuk
pedoman penyelenggaraan pelatihan yang tertuang dalam Peraturan LAN-RI
Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon PNS. Pelatihan ini
memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di lokasi pelatihan dan di
lokasi orientasi calon PNS, yang memungkinkan peserta 7 untuk
menginternalisasikan, mengaktualisasikan, dan membuatnya menjadi
kebiasaan sehingga menjadikannya sebagai pribadi yang professional.
Penyusun sebagai salah satu peserta Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan II di Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia
di Kabupaten Sanggau telah mengikuti pelatihan selama kurang lebih tiga
minggu dimulai tanggal 6 mei 2019. Selama mengikuti pelatihan penyusun
mendapatkan pembelajaran terstruktur dan terintegrasi berdasarkan
kurikulum yang telah ditetapkan oleh LAN-RI mengenai Bela Negara, Nilai-
Nilai Dasar PNS (yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi serta Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole
of Government). Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran tersebut, seluruh
peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II melakukan best practice
dengan cara menetapkan isu yang terdapat pada lokasi orientasi lapangan
Calon PNS, kemudian menentukan suatu gagasan dan menyusun rancangan
aktualisasi dengan mengacu pada materi pembelajaran yang telah diterima
untuk diaktualisasikan guna menangani isu yang terjadi.
Latar belakang penyusun sebagai CPNS di Balai Penyuluh Pertanian
harus melakukan orientasi lapangan Calon PNS dalam
mengimplementasikan rancangan aktualisasi dimana penyusun diwajibkan
menggali isu yang aktual, problematik, kehalayakan serta layak pada Bidang
Pertanian untuk diangkat menjadi karya ilmiah yang akan disusun kedalam
laporan Rancangan Aktualisasi.
Berdasarkan pembahasan dan diskusi dengan mentor, kegiatan yang
sedang dilakukan pada Bidang Pertanian yaitu penanaman padi, menanam
tanaman hortikultura, serapan gabah (SerGap) dan program padi, jagung,
kedelai (PAJALE).
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi diharapkan penulis mampu
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat. Dengan
nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, anti korupsi dalam mewujudkan birokrasi yang berkelas
dunia dan professional.

Sasaran yang akan dicapai dalam penyusunan rancangan aktualisasi


1. Mengidentifikasi, menyusun, dan menetapkan isu atau
permasalahan yang terjadi dan harus segera dipecahkan;
2. Mengajukan gagasan pemecahan isu atau masalah dengan
menyusunnya dalam daftar rencana, tahapan, dan output kegiatan;
3. Mendeskripsikan keterkaitan antara isu dan kegiatan yang
diusulkan dengan substansi mata pelatihan Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Goverment, dalam satu atau
keseluruhan perspektif mata pelatihan, baik secara langsung
ataupun tidak langsung;
4. Mendeskripsikan rencana pelaksanaan kegiatan dan kontribusi
hasil kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi; dan
5. Mendeskripsikan hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata
pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan
penguatan terhadap nilainilai organisasi.

C. Kompetensi
Rancangan aktualisasi bagi penyusun sebagai peserta Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan II dari Balai Penyuluh Pertanian Distrik Iniyandit,
Kabupaten Boven Digoel dapat memberikan kompetensi sebagai berikut :
1. Mampu mewujudkan nilai akuntabilitas dalam menjalankan tugas di
Balai Penyuluh Pertanian Distrik Iniyandit, Kabupaten Boven Digoel;
2. Mampu mengamalkan sila-sila Pancasila dalam menjalankan tugas di
Balai Penyuluh Pertanian Distrik Iniyandit, Kabupaten Boven Digoel;
3. Mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan
tugas di Balai Penyuluh Pertanian Distrik Iniyandit, Kabupaten Boven
Digoel;
4. Mampu mengedepankan kinerja untuk peningkatan mutu pelayanan
dan pengembangan Sistem Informasi atau jaringan di Balai Penyuluh
Pertanian Distrik Iniyandit, Kabupaten Boven Digoel;
5. Mampu untuk tidak korupsi dan mendorong pemberantasan korupsi
dalam hal apapun di lingkungan Balai Penyuluh Pertania, Distrik
Iniyandit, Kabupaten Boven digoel.

BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Organisasi

Balai Penyuluh Pertanian Distrik Iniyandit, Kabupaten Boven Digoel


mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagai kewenangan otonomi
daerah di bidang Penyuluh Pertanian Distrik Iniyandit, Kabupaten
Boven Digoel dipimpin oleh Koordinasi BPP yang bekerjasama
langsung dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan tanaman pangan
dan pertanian.
Struktur organisasi Balai Penyuluh Pertanian Distrik Iniyandit,
Kabupaten Boven Digoel terdiri atas 1 (satu) Koordinator BPP,1 (satu)
Mantri Tani, 1 (satu) POPT PHP, 1 (satu) TU, dan 10 (sepuluh)
penyuluh pertanian. Dalam susunan organisasi BPP Distrik Iniyandit,
terdapat 1 (satu) sekretariat tata usaha dan 10 (sepuluh) bidang
penyuluh pertanian yaitu;

1. Sekretariat tata usaha

2.Bidang penyuluh pertanian terdiri dari Penyuluh WKPP


Bungkang, Penyuluh WKPP Lubuk Sabuk, Penyuluh WKPP Sotok,
Penyuluh WKPP Kenaman, Penyuluh WKPP Pengadang, Penyuluh
WKPP Raut Muara, Penyuluh WKPP Engkahan, Penyuluh WKPP Sei.
Tekam, Penyuluh WKPP Malenggang, Penyuluh WKPP Balai Karangan.
B. Visi dan misi

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai visi dan misi

1.Visi

Terwujudnya pertanian kabupaten sanggau yang berkelanjutan dan


berdaya saing

2. Misi

Mengupayakan peningkatan produksi, produktivitas mutu, dan akses


informasi pada produk-produk pertanian

Mewujudkan pengembangan sistem ketahanan pangan yang handal


berbasis pada karakteristik wilayah untuk menjamin ketersedian pangan yang
cukup, bergizi dan terjangkau

Mengembangkan sistem penyuluhan pertanian yang sesuai dengan


kebutuhan petani.
Mewujudkan organisasi yang sehat sebagai wadah apartur sipil negara
dalam meningkatkan pelayanan pemerintah di bidang pertanian

Nilai-Nilai Organisasi :

1. Prosedural

2. Lancar

3. Kredibel

4. Profesional

5. Tuntas

C. Struktur Organisasi Balai Penyuluh Pertanian Distrik Iniyandit, Kabupaten


Boven Digoel

Koordinator BPP Mantri Tani

POPT. PHP

Sekretariat Tata Usaha

Penyuluh WKPP BUNGKANG

Penyuluh WKPP LUBUK SABUK

Penyuluh WKPP ENGKAHAN

Penyuluh WKPP SOTOK

Penyuluh WKPP

SEI. TEKAM

Penyuluh WKPP KENAMAN

Penyuluh WKPP MALENGGANG 9


Penyuluh WKPP PENGADANG

Penyuluh WKPP RAUT MUARA

Penyuluh WKPP BALAI KARANGAN

D. Tugas Dan Fungsi Balai Penyuluh Pertanian Distrik Iniyandit, Kabupaten Boven
Digoel

1.Memandu penyusunan rencana definitif kelompok (RDK) dan rencana definitif


kebutuhan kelompok (RDKK)

2.Menyusun programa penyuluhan pertanian sebagai anggota

3.Menyusun rencana kerja tahunan penyuluh pertanian

4.Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk kartu kilat

5.Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk transparansi atau bahan


tayangan

6.Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk peta singkap

7.Melakukan kunjungan tatap muka atau anjangsana pada petani perorangan

8.Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada kelompok tani

9.Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani secara massal

10. Memandu pelaksanaan demonstrasi usaha tani dengan cara demonstrasi plot

11.Menjadi pramuwicara dalam perencanaan dan pelaksanaan pameran


BAB III

NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN, DAN PERAN APARATUR SIPIL NEGARA

A. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

Peran aparatur sipil negara dalam mewujudkan birokrasi yang berkelas dunia
dan profesional tak bisa lepas dari sikap dan tindakan Aparatur Sipil Negara (ASN) itu
sendiri. Nilai ANEKA yang merupakan akronim dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi merupakan nilai dasar yang wajib dimiliki
setiap ASN dalam mengemban dan melaksanakan tugas jabatan sebagai aparatur sipil
negara.

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas menurut Dwiyanto, dkk (2015) adalah kewajiban


pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Aspek-aspek Akuntabilitas meliputi beberapa hal sebagai
berikut:

a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship);


b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is resultsoriented);
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting);
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences);
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance).

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (vertical
accountability), accountability). Akuntabilitas dan akuntabilitas vertical adalah
horizontal (horizontal pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban
kepada masyarakat luas.Terdapat lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut:

a. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)


b. Akuntabilitas Individu
c. Akuntabilitas Kelompok
d. Akuntabilitas Organisasi
e. Akuntabilitas Stakeholder

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:


a. Tanggung jawab
b. Jujur
c. Kejelasan Target
d. Netral
e. Mendahulukan kepentingan public
f. Adil
g. Transparan
h. Konsisten
i. Partisipatif
2. Nasionalisme Menurut Dwiyanto, dkk (2015) Nasionalisme adalah pandangan
atau paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan
pada Pancasila. Nilai-nilai Indikator Nasionalisme sesuai dengan lima sila
Pancasila, yaitu:
a. Jujur
b. Amanah
c. Adil
d. Persamaan derajat
e. Tidak diskriminatif
f. Mencintai sesama manusia
g. Tenggang Rasa
h. Membela kebenaran
i. Persatuan
j. Rela berkorban 15
k. Cinta tanah air
l. Memelihara ketertiban
m. Disiplin
n. Musyawarah
o. Kekeluargaan
p. Menghormati keputusan
q. Tanggung jawab
r. Kepentingan bersama
s. Gotong royong
t. Sosial
u. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya
v. Hidup sederhana
w. Kerja keras x. 3.
x. Menghargai karya orang lain
3. Etika Publik Berdasarkan penjelasan menurut Dwiyanto, dkk (2015) Etika publik
merupakan refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/buruk, benar/
salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Indikator nilainilai
dasar Etika publik antara lain
a. Jujur
b. Bertanggung jawab
c. Integritas tinggi
d. Cermat
e. Disiplin
f. Hormat
g. Sopan
h. Taat pada peraturan perundang-undangan
i. Taat perintah
j. Menjaga rahasia

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa
ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri
sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholder(Dwiyanto, dkk, 2015).
Indikator komitmen mutu adalah:
a. Efektivitas
b. Efisiensi
c. Inovasi
d. Berorientasi Mutu

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema Andrea: 1951)
atau "corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960 ). Selanjutnya dikatakan
bahwa "corruption" berasal dari kata "corrumpere", suatu bahasa latin yang lebih
tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah "coruption, corrupt"
(Inggris), "corruption" (Perancis) dan "corruptive/korruptie" (Belanda).
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi
integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan integritas dengan baik. Berdasarkan Dwiyanto, dkk (2015).
Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang
prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti
korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung
prinsipprinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran,
kebijakan dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta,
untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi Indikator nilai-nilai dasar Anti
Korupsi antara lain:
a. Jujur
b. Disiplin
c. Tanggung jawab
d. Kerja keras
e. Sederhana
f. Mandiri
g. Adil
h. Berani
i. Peduli.

B.Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI

1.Manajemen ASN

Manajemen kepegawaian adalah suatu proses pengelolaan pegawai/ karyawan


mulai dari perekrutan/ rekruitmen sampai PHK (Putusan Hubungan Kerja) supaya
pegawai memberikan andil besar dalam lembaga untuk mencapai tujuan individu,
lembaga dan masyarakat. Ada beberapa indikator untuk Pegawai yaitu kepastian
hukum, profesionalisme, proposionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas,
akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan, kesatuan,
keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan.(Fatimah & Irawati, 2017)

2.Whole Of Government (WOG)

Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan


pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan
pembangunan kebijakan, manajemen, program dan pelayanan publik. Di dalam whole
of government terdapat beberapa nilai indikator yaitu koordinasi, komunikasi, integritas,
sinkronisasi dan simplikasi.(Suwarno & Sejati, 2017)

3.Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang dan atau pelayanan administrasi
yang disediakan oleh penyelenggaraan publik. Di dalam pelayanan publik terdapat
beberapa nilai indikator yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan,
kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, disiplin/ sapa/ ramah, dan
kenyamanan.(Purwanto, dkk, 2017)

BAB IV

IDENTIFIKASI ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN

A. Identifikasi isu dan gagasan pemecahan

Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan


perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi Balai Penyuluh
Pertanian perlu ditentukan prioritas yang akan ditangani. Penentuan isu aktual prioritas
dilakukan dengan menggunakan skala likert, dengan rentang angka dari 1-5 yang
menyatakan bahwa isu tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup
Penting”, “(4) Penting” dan “(5) Sangat Penting”.Skala penilaian ini berpedoman pada 4
(empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau
biasa di singkat APKL. Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut:
Tabel Tabel 4. 1. Tabel Metode Penilaian APKL

KRITERIA RANK
No ISU AKTUAL £
A P K L
1 Rendahnya serapan gabah dari 5 4 3 4 16 I
petani
2 Kurangnya penggunaan pupuk 4 4 3 4 15 II
organik
3 Keterbatasan lahan sawah 3 4 3 4 14 III
Sumber: Analisis Penulis, 2019

Berdasarkan tabel di atas, maka isu aktual yang menjadi prioritas adalah
“Rendahnya serapan gabah dari petani”. Pemilihan isu prioritas tersebut juga
berdasarkan penempatan tugas penulis di bidang penyuluh lapangan yang bertugas
dan bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

Adapun cara menentukan masalah pokok prioritas tersebut digunakan metode USG
(Urgency, serious, growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5.

a. Petani belum mengetahui varietas padi unggul dan komposisi pupuk terbaik untuk
memaksimalkan hasil
b. Kurangnya pengetahuan petani tentang pengoptimalan penggunaan lahan
c. Hasil panen masih digunakan untuk konsumsi pribadi
Tabel 4.2 Aspek Prioritas

No Aspek U S G ∑ Rank
1 Petani belum mengeta 5 4 5 14 I
hui varietas padi unggul dan
komposisi pupuk terbaik untuk
memaksimalkan hasil

2 Kurangnya pengetahuan peta 5 4 4 13 II


ni tentang pengoptimalan penggunaan
lahan

3 Hasil panen masih digunakan untuk 3 4 4 11 III


konsumsi pribadi

Sumber: Analisis Penulis, 2019


Berdasarkan analisis USG tersebut dari ketiga faktor penyebab terjadinya masalah
tersebut yang paling dominan adalah petani belum mengetahui varietas padi unggul
dan komposisi pupuk terbaik untuk memaksimalkan hasil.

B. Keterkaitan Substansi Mata


Pelatihan Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS, kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera pada tabel
di bawah ini: Tabel 1. Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja

Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Sekayam 1. Rendahnya Serapan Gabah Dari


Petani

Identifikasi Isu

:
2. Kurangnya Penggunaan Pupuk Organik 3. Keterbatasan Lahan Sawah

Isu yang diangkat

Rendahnya Serapan Gabah Dari Petani Meningkatkan Minat dan Pengetahuan


Petani Tentang Penggunaan Varietas Padi Unggul

Gagasan Pemecahan Masalah

dan Komposisi Pupuk Terbaik Melalui Kegiatan Penyuluhan di Desa Bungkang


Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau Output/

No Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Hasil

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kegiatan

22

Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Tujuan Organisasi

Penguatan

Nilai-

Nilai Organisasi

2
3

Mempersiapkan

Pada

rencana

persiapan penyusun Sumberdaya

Sumberdaya pendukung nilai

pelaksanaan

melakukan:

pendukung

untuk

a. Melakukan

untuk

kegiatan,

maka pendukung untuk melakukan pendukung

dan pelaksanaan

penyusun

sudah kegiatan,

tahap Tersedianya

Konsultasi koordinasi
kegiatan

Dengan mempersiapkan Dengan menerapkan Nilai- Dengan

menerapkan

Koordinator

 (Akuntabilitas,

Pertanian

IndikatorKerja

b. Menyiapkan data

dan

berkas

Kejelasan

 (Nasionalisme,

Sekayam

tani yg

mendukung c. Memilih metode penyuluhan yang

dalam mempersiapkan

Maka

Keras),
 Terwujudnya

Publik,

Indikator Cermat)  (Komitmen Mutu,Indikator Berorientasi Mutu)

23

organisasi

pemerintah

pelayanan dibidang

sudah nilai

penguatan organisasi yaitu:

aparatur sipil Negara dalam LANCAR

pertanian.

 (Etika

memberikan

yang sehat sebagai wadah

meningkatkan

untuk

penyusun pelaksanaan kegiatan,

terhadap,

Target),

Kecamatan

kelompok
Indikator

PNS

nilai-nilai sudah membeikan Kontribusi penyusun

dasar ANEKA:

Penyuluh

dasar

pelaksanaan mempersiapkan Sumberdaya Sumberdaya

dengan

Balai

 (Anti

tepat

Korupsi,

Indikator Mandiri) 2.

a. Berkonsultasi

Menyiapkan dokumen

dan

dengan

Tersedianya

Kepala materi
Dalam

Bidang

penyuluhan

penyuluhan

Penyuluhan

serta alat dan dengan

kelompok tani

penunjang

c. Membuat materi penyuluhan penyuluhan d. Menyiapkan alat

harus

jelas

mencari

dan

menerapkan

nilai

atau Leaflet)

nilai-nilai Misi:  Mengembangkan

dasar ANEKA:  (Akuntabilitas,

Target)

(Brosur

terpercaya, sudah membeikan Kontribusi sesuai, sudah


menunjang

Kejelasan

 (Nasionalisme, Indikator Kerjasama)  (Etika

Publik,

Indikator Cermat)  (Komitmen

Mutu,

Indikator Efisien)

24

dan

yang terpercaya, Maka penyusun mencari materi yang

maka penyusun sudah terhadap,

Indikator

materi

materi dengan sumber yang jelas dan penyuluhan

sumber

dan bahan untuk

penyampaian

data Dengan mencari bahan materi Dengan berkonsultasi

materi penyuluhan saya penyuluhan yang sesuai dan dengan kepala bidang

bahan
b. Membuat absensi bahan

mencari

penyuluhan

yang

penyusun memberikan penguatan

sistem organisasi yaitu: sesuai

dengan kebutuhan petani

PROSEDURAL

 (Anti

Korupsi,

Indikator

Tanggung

Jawab)

3.

a. Berkoordinasi

Menentukan Jadwal lokasi penyuluhan

dan

dengan

Tersedianya

Dengan

ketua jadwal waktu jadwal


kelompok tani b. Mencari

dan

menentukan Dengan menerapkan Nilai- Dengan dan

lokasi nilai

dasar

lokasi penyuluhan, saya akan pelaksanaan

penyuluhan

melakukan

kepada ketua kelompok Maka

untuk melakukan

tani untuk menentukan membeikan

penyuluhan

jadwal

menetapkan waktu

serta

dalam Terlaksananya

penentuan penyuluhan

koordinasi jadwal dan lokasi penyuluhan, terjadwal,

lokasi/tempat

c. Menentukan dan
PNS

dan

penyusun

sudah penyusun

Kontribusi memberikan

yang maka sudah nilai

lokasi terhadap,

penguatan organisasi

penyuluhan,

maka

yaitu:

penyusun

sudah

Misi: 

menerapkan kan Nilai-

lokasi

nilai dasar ANEKA:

penyuluhan

 (Akuntabilitas, Indikator

Kejelasan

Target)
Mengembangkan sistem PROSEDURAL penyuluhan yang

sesuai

dengan

kebutuhan petani. 

Mewujudkan organisasi yang

25

pertanian

sehat

sebagai

 (Nasionalisme,

wadah

apartur

sipil

Indikator

negara

Musyawarah)

meningkatkan pelayanan

 (Etika

Publik,

Indikator Cermat)  (Komitmen


pemerintah

dalam

di

bidang

pertanian

Mutu,

Indikator Efektivitas)  (Anti

Korupsi,

Indikator

Tanggung

jawab) 4.

Melaksanakan penyuluhan

a. Menyiapkan berkas

Foto kegiatan Dengan

(materi penyuluhan

dan absensi) dan dan sarana penunjang petani penyuluhan (brosur

b. Berangkat lokasi

penyuluhan, saya akan nilai

absensi menyampaikan yang dengan

mengikuti atau penyuluhan

leaflet)
dasar

PNS

melakukan

dalam penyuluhan

materi melaksanakan program yang sesuai

menggunakan berorientasi

penguatan, Penyusun

media penunjang agar pendampingan dan pemberi memberikan materi dipahami

ke

melaksanakan Dengan menerapkan Nilai- Dengan

lebih oleh

prosedur, sudah nilai

mudah motivasi pada petani, Maka penguatan organisasi para penyusun sudah
membeikan yaitu:

petani, maka penyusun Kontribusi terhadap, sudah menerapkann kan Visi:

26

yang

PROSEDURAL

dasar  Terwujudnya

penyuluhan yang

Nilai-nilai
sudah ditetapkan

ANEKA:

kabupaten Sanggau yang

 (Akuntabilitas,

berkelanjutan dan berdaya

c. Mulai melakukan penyuluhan

Indikator

Kejelasan

saing. Misi:

target)  (Komitmen

Mutu,

 Mengupayakan peningkatan

Indikator Berorientasi Mutu),

Indikator

Kerja

Sama)  (Etika

Publik,

Indikator

Disiplin,

sopan
dan

Korupsi, Tanggung

jawab)

27

mutu

informasi

dan pada

produk pertanian  Mewujudkan pengembangan ketahanan handal

pangan berbasis

sistem yang pada

karakteristik wilayah untuk

kerjasama)  (Anti

produksi,

produktivitas, akses

 (Nasionalisme,

Indikator

pertanian

menjamin ketersediaannya pangan yang cukup

5.

Evaluasi Kegiatan

a. Mengolah
data Dokumen

Dengan

melakukan Dengan

melakukan

tahap Dengan

hasil pelaksanaan hasil evaluasi tahap

evaluasi

tujuan evaluasi secara cermat dan evaluasi,

kegiatan

dalam bentuk akan

terlihat

tingkat terarah, Maka penyusun sudah sudah

penyuluhan

laporan

b. Menyimpulkan hasil

dari

pencapaian

hasil

dari membeikan

penyuluhan,
maka terhadap,

penyusun

sudah Visi:

TUNTAS

penyuluhan

dasar ANEKA:

pertanian

 (Akuntabilitas,

sanggau

Indikator

Terwujudnya

Kejelasan

kabupaten yang

berkelanjutan

dan

berdaya saing.

target)  (Nasionalisme,

Misi:

Indikator Mandiri)  (Etika

Publik,
Indikator Cermat)  (Komitmen

Mutu,

Indikator

Mewujudkan organisasi yang

sehat

wadah

sebagai

apartur

negara

sipil dalam

meningkatkan pelayanan

Berorientasi mutu)

pada

pemerintah pertanian

28

memberikan penguatan

organisasi yaitu:

menjalan kan Nilai-nilai

hasil evaluasi
Penyusun

Kontribusi nilai

kegiatan

c. Menindak lanjuti

melakukan

di

bidang

 (Anti Indikator

Korupsi, Tanggung

jawab) Sumber: Analisis Penulis, 2019

29

C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Tabel 2. Jadwal Kegiatan No

Kegiatan

1.

Mempersiapkan

Waktu rencana 10 Juni 2019 –

pelaksanaan

11 Juni 2019

Output Tersedianya Sumberdaya pendukung

untuk

pelaksanaan kegiatan 2.
Menyiapkan dokumen dan bahan 12 Juni 2019 –

Tersedianya

penyuluhan

penyuluhan serta alat dan

14 Juni 2019

bahan

materi

penunjang

penyuluhan 3.

Menentukan Jadwal dan lokasi 17 Juni 2019 –

Terjadwalnya waktu dan

penyuluhan

tersedianya

19 Juni 2019

lokasi

penyuluhan 4.

Melaksanakan penyuluhan

20 Juni 2019 –

Foto

21 Juni 2019
penyuluhan dan absensi

kegiatan

petani yang mengikuti penyuluhan

5.

Evaluasi

24Juni 2019 –

Dokumen hasil evaluasi

14 Juli 2019

dalam bentuk laporan

Sumber: Analisis Penulis, 2019.

Anda mungkin juga menyukai