ABSTRACT
Studies of ethanol extract of bougainvillea flowers (Bougenvillea spectabillis Willd) as bioindicators of
the acid-base has been done. The aims to determine the content of chemical compounds contained in
extracts of bougainvillea flowers and bougainvillea flower extract pH stretch. Achievement of the
objectives has done through the test of ethanol extract of bougainvillea identification of compounds
and the determination of the acid-base stretch of pH indicator is. The obtained results showed that
bogenvil ethanol extract containing flavonoids with 401 nm absorption and provided a color change in
the acid and alkaline condition the color is yellow. The appropriate acid-base titration is used as
bioindicators of a strong acid titration with a strong base, weak acid with a strong base and a weak
base with a strong acid.
ABSTRAK
Telah dilakukan kajian ekstrak etanol bunga bogenvil (Bougenvillea spectabillis Willd) sebagai
bioindikator asam basa dengan tujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terkandung
dalam ekstrak bunga bogenvil dan trayek pH ekstrak bunga bogenvil. Pencapaian tujuan dilakukan
melalui uji ekstrak etanol bunga bogenvil yaitu uji identifikasi jenis senyawa dan penentuan trayek pH
indikator asam basa. Hasil yang diperoleh menunjukkan ekstrak etanol bunga bogenvil mengandung
senyawa flavonoid dengan serapan 401 nm serta memberikan perubahan warna pada suasana asam
berwarna kuning pudar dan basa berwarna kuning pekat. Titrasi asam basa yang sesuai untuk
dijadikan bioindikator yaitu titrasi asam kuat dengan basa kuat, asam lemah dengan basa kuat, asam
lemah dengan basa lemah dan basa lemah dengan asam kuat.
Alat yang digunakan antara lain selain itu dilakukan uji adanya kelompok
blender, ayakan 60 mesh, neraca analitik, senyawa flavonoid.
spektrofotometri UV-Vis (T90 + UV/VIS Uji Flavonoid (Nurbaya, 2014)
spektrometer PG Instrument), pH meter, Ekstrak etanol bogenvil diambil
corong buchner, pompa vakum, rotary sebanyak 1 mL, kemudian ditambahkan
evaporator, serta alat-alat gelas yang sedikit serbuk magnesium dan beberapa
umum digunakan dalam laboratorium tetes asam klorida pekat. Bila bereaksi
Kimia. positif akan menghasilkan larutan yang
berwarna jingga, merah muda atau merah.
ProsedurPenelitian
Preparasi sampel bunga bogenvil Penentuan trayek pH (Nuryanti et al.,
Bunga bogenvil dibersihkan dan 2010)
Ekstrak sampel yang telah dikering
dikeringkan hingga kering dengan cara
bekukan ditimbang sebanyak 0,1 g
mengangin anginkan. Bunga bogenvil
kemudian ditambahkan etanol 96%
yang telah kering diblender, kemudian
sebanyak 10 mL. Siapkan larutan buffer 1-
diayak dengan ayakan 60 mesh untuk
13, masukkan dalam plat tetes sebanyak
mendapatkan bunga bogenvil dalam
5 tetes, kemudian kedalamnya tambahkan
bentuk tepung (sampel).
tiga tetes ekstrak bunga bogenvil, dan
Ekstraksi (Nuryanti et al., 2010)
mencatat perubahan warnanya.
Ekstraksi dilakukan menggunakan
metode maserasi dengan menggunakan Aplikasi ekstrak bunga bogenvil pada
titrasi asam kuat-basa Kuat (Nuryanti et
pelarut etanol 96% yakni dengan cara
al., 2010)
menimbang serbuk bunga bogenvil Larutan asam klorida 0,1 N diambil
sebanyak 50 gram, kemudian dimasukkan dengan pipet volume sebanyak 5 mL,
ke dalam erlenmeyer 1000 mL, kemudian dimasukkan ke dalam
selanjutnya ditambahkan 500 mL etanol erlenmeyer 100 mL. Larutan selanjutnya
96% . Campuran didiamkan selama 2 jam, ditambahkan ekstrak bunga bogenvil
kemudian disaring dengan penyaring sebanyak 3 tetes, kemudian dititrasi
vakum, filtrat yang dihasilkan dipisahkan dengan larutan NaOH 0,1 N hingga
pelarutnya secara vakum dengan rotari larutan berubah warna. Volume yang
vakum evaporator. Ekstrak pekat yang diperlukan hingga berubah warna dicatat.
diperoleh ditimbang untuk mengetahui Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali,
rendemennya, diukur spektrum selanjutnya dilakukan juga titrasi dengan
serapannya dengan spektrofotometer UV- mengganti indikator ekstrak bunga
VIS, diambil spektrum IR dengan bogenvil dengan indikator PP sebagai
spektrofotometer FT-IR untuk pembanding. Selanjutnya volume NaOH
memprediksi jenis gugus fungsi yang ada, yang diperlukan dibandingkan antara
ekstrak bunga bogenvil dengan indikator hingga terjadi perubahan warna, volume
PP. yang digunakan dicatat. Titrasi dilakukan 3
kali, demikian juga titrasi dilakukan untuk
Aplikasi ekstrak bunga bogenvil pada
titrasi asam lemah-basa kuat (Nuryanti penggunaan indikator penholptalein
et al., 2010) sebagai pembanding, dan hasilnya
Asam asetat 4% diambil dengan
dibandingkan
pipet volume sebanyak 5 mL, kemudian di
masukkan ke dalam erlenmeyer 100 mL. HASIL DAN PEMBAHASAN
Larutan ditambahkan 3 tetes ekstrak Rendemen Dan Kelompok Senyawa
Ektrak Etanol Bunga Bogenvil
bunga bogenvil, selanjutnya dititrasi
Bunga bogenvil diekstrak dengan
dengan NaOH 0,1 N hingga terjadi
menggunakan pelarut etanol. Warna
perubahan warna, volume yang digunakan
bunga bogenvil hasil ekstraksi berwarna
dicatat. Titrasi dilakukan 3 kali, demikian
merah muda, hasil yang diperoleh setelah
juga titrasi dilakukan untuk penggunaan
pengenceran ekstrak etanol berwarna
indikator penholptalein sebagai
oranye, Ekstrak etanol bunga bogenvil
pembanding, dan hasilnya dibandingkan.
kemudian dipekatkan dengan
Aplikasi ekstrak bunga bogenvil pada menggunakan alat pengering beku.
titrasi basa lemah – asam kuat
Ekstrak etanol yang telah dipekatkan
(Nuryanti et al., 2010)
Larutan natrium bikarbonat 0,1 N kemudian ditimbang diperoleh berat 2,135
diambil dengan pipet volume sebanyak 5 gram dari berat bunga bogenvil sebesar
dititrasi dengan asam klorida 0,1 N hingga ekstrak bunga bogenvil dapat diketahui
terjadi perubahan warna. Titrasi diulang dengan melakukan analisis kualitatif yaitu
hingga 3 kali, demikian pula titrasi juga uji warna. Hasil yang diperoleh
Gambar 1 memperlihatkan serapan 285 nm (pita II) dan 300 – 550 nm (pita I).
401 nm, berada pada daerah sinat tampak disajikan pada Tabel 1. Rentang serapan
yang mencirikan senyawa berwarna. Data flavonoid yang ada di daerah sekitar 401
dugaan ekstrak etanol bunga bogenvil mengandung salah satu jenis flavonoid.
90
898.83
%T
862.18
819.75
75
773.46
60
669.30
1724.36
45
1637.56
30
2926.01
1386.82
15
1074.35
-0
3377.36
4500 4000 3500 3000 2500 2000 1750 1500 1250 1000 750 500
fitri 1/cm
dalam titrasi asam kuat dengan basa kuat, Nurbaya. 2014. Kajian Ekstrak Etanol
asam lemah dengan basa kuat, asam Kembang Telang (Clitoria ternate)
Sebagai Bioindikator Asam Basa.
lemah dengan basa lemah dan asam kuat
(Skripsi). Palu: .Jurusan Kimia
dengan basa lemah. Trayek pH ekstrak FMIPA UNTAD.
etanol bunga bogenvil berada antara pH 6 Nuryanti.S.; S. Matsjeh; C. Anwar; T.J.
dan pH 8, di bawah pH 6 berwarna merah Raharjo. 2010. Indikator Titrasi
Asam Basa Dari Ekstrak Bunga
muda dan di atas pH 8 berwarna hijau
Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L).
Agritech. 30(3).
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawati M. 2015. Kajian ekstrak Nuryanti, S, S. Matsyeh, C. Anwar, T.J.
tanaman johar (Cassia siamea L) Raharjo, B. Hamzah. 2013. Corolla
sebagai bioindikator asam basa. of roselle (Hibiscus sabdariffa L) as
(Skripsi). Palu: Jurusan kimia FMIPA acid-base indicator. Eurjchem. 4(1):
UNTAD. 20-24.