KEPERAWATAN KMB
DISUSUN OLEH :
DINDA INDRASWARI
NIM : 2021001804
A. Pengertian
Infeksi saluran kemih (ISK) sering terjadi pada wanita. Di karenakan uretra wanita
yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudah melewati jalur ke kandung kemih.
Faktor lain yang berperan adalah kecenderungan untuk menahan urin serta iritasi kulit lubang
uretra sewaktu berhubungan kelamin. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan adanya
infeksi yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri dalam saluran
kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal sampai kandung kemih dengan jumlah bakteri uria
yang bermakna. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya
mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak
mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih dapat terjadi baik
di pria maupun wanita dari semua umur, dan dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih
sering menderita dari pada pria. ISK memunculkan gejala-gejala nyeri yang sering dan rasa
panas ketika berkemih, Spasame pada area kandung kemih, hematuria, nyeri punggung dapat
terjadi, demam, menggigil, nyeri panggul dan pinggang, nyeri ketika berkemih, malaise, mual
dan muntah sehingga terjadi gangguan eliminasi urine (Sepalanita, 2012).
2. Diagnosa Keperawatan
a) Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemih.
b) Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yang
berhubungan dengan ISK.
c) Nyeri yang berhubungan dengan ISK.
d) Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Infeksi yang Immune status - Pertahankan teknik aseptik
berhubungan dengan Knowledge: infection - Batasi pengunjung bila perlu
adanya bakteri pada control - Cuci tangan setiap sebelum dan
saluran kemih Risk control sesudah tindakan keperawatan
Setelah dilakukan tindakan - Gunakan baju, sarung tangan
keperawatan selama 3x24 sebagai alat pelindung
jam pasien tidak mengalami - Ganti letak IV perifer dan dressing
infeksi dengan kriteria hasil: sesuai dengan petunjuk umum
- Klien bebas dari tanda - Gunakan kateter intermitten untuk
dan gejala infeksi menurunkan infeksi kandung
- Menunjukkan kemih
kemampuan untuk - Tingkatkan intake nutrisi
mencegah timbulnya - Berikan terapi antibiotic
infeksi - Monitor tanda dan gejala infeksi
- Jumlah leukosit dalam sistemik lokal
batas normal - Inspeksi kulit dan membran
- Menunjukkan perilaku mukosa terhadap kemerahan,
hidup sehat panas, drainase
- Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
- Kaji suhu badan pada pasien setiap
4 jam
-
Perubahan pola - Kontinensia/ Bladder Training
eliminasi urine (disuria, pengendalian urin - Kaji kemampuan klien untuk
dorongan, frekuensi, adekuat menahan BAK
dan atau nokturia) yang - Eliminasi urin terkontrol - Lakukan rangsangan untuk BAK
berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan dengan kompres hangat dingin
ISK keperawatan selama 3x24 - Ajarkan pada klien untuk
jam: meningkatkan interval jadwal
- Klien mampu ke toilet BAK (1 jam menjadi 2 jam dan
secara mandiri selanjutnya bertahap)
- Tidak adanya infeksi di - Ajarkan teknik kegel exercise
saluran kencing - Kolaborasi dengan tim medis:
- Berkemih lebih dari 150 pemberian terapi, pemasangan
cc setiap kali BAK DC, pemeriksaan penunjang
- Eliminasi urin tidak Manajemen Eliminasi Urin
terganggu: bau, jumlah, - Monitor eliminasi urin meliputi:
warna urin dalam frekuensi, konsistensi, bau,
rentang yang diharapkan, volume dan warna urin
tidak ada hematuri, - Ambil specimen urin pancar
disuria, nokturia tengah untuk urinalisis
- Ajarkan pada klien/keluarga:
tentang tanda dan gejala infeksi
saluran kemih dan libatkan
keluarga untuk mencatat haluaran
urin
- Anjurkan klien untuk minum
sebanyak 200 cc setelah makan
dan batasi menjelang tidur bila
ada riwayat ngompol
- Kolaborasi ke tim medis jika ada
gejala dan tanda infeksi
Nyeri yang Pain level - Lakukan pengkajian nyeri secara
berhubungan dengan Pain control komprehensif termasuk lokasi,
ISK Comfort level karakteristik, durasi, frekuensi,
Setelah dilakukan tindakan kualitas dan faktor presipitasi
keperawatan selama 3x24 - Observasi reaksi non verbal dari
jam pasien tidak mengalami ketidaknyamanan
nyeri, dengan kriteria hasil: - Bantu pasien dan keluarga untuk
- Mampu mengontrol nyeri mencari dan menemukan
(tahu penyebab nyeri, dukungan
mampu menggunakan - Kurangi faktor presipitasi nyeri
teknik non farmakologi - Ajarkan teknik non farmakologi:
untuk mengurangi nyeri, nafas dalam, relaksasi, distrasi,
mencari bantuan) kompres hangat atau dingin
- Melaporkan bahwa nyeri - Berikan analgetik untuk
berkurang dengan mengurangi nyeri
menggunakan - Tingkatkan istirahat
manajemen - Monitor vital sign sebelum dan
- Mampu mengenali nyeri sesudah pemberian analgesik
(skala, intensitas, pertama kali
frekuensi dan tanda
nyeri)
- Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
- Tanda vital dalam
rentang normal
- Tidak mengalami
gangguan tidur
Kurang pengetahuan Pengetahuan: proses - Kaji tingkat pengetahuan pasien
yang berhubungan penyakit dan keluarga
dengan kurangnya Pengetahuan: perilaku sehat - Jelaskan patofisiologi dari
informasi tentang Setelah dilakukan tindakan penyakit dan bagaimana hal
proses penyakit, metode keperawatan selama 3x24 tersebut berhubungan dengan
pencegahan, dan jam pasien menunjukkan anatomi dan fisiologi, dengan
instruksi perawatan di pengetahuan tentang proses cara yang tepat
rumah penyakit dengan kriteria - Gambarkan tanda dan gejala yang
hasil: biasa muncul pada penyakit,
- Pasien dan keluarga dengan cara yang tepat
menyatakan telah - Gambarkan proses penyakit,
memahami tentang dengan cara yang tepat
penyakit yang diderita - Identifikasi kemungkinan
pasien, bagaimana penyebab, dengan cara yang tepat
kondisi pasien saat ini, - Sediakan informasi pada pasien
prognosis dan program tentang kondisi, dengan cara yang
pengobatan tepat
- Pasien dan keluarga - Sediakan informasi bagi keluarga
mampu melaksanakan tentang kemajuan kondisi pasien
prosedur dengan cara yang tepat
penatalaksanaan yang - Diskusikan pilihan terapi atau
telah dijelaskan oleh penanganan
tenaga kesehatan secara - Dukung pasien untuk
benar mengeksplorasi atau
- Pasien dan keluarga mendapatkan second opinion
mampu menjelaskan dengan cara yang tepat atau
kembali apa yang telah diindikasikan
dijelaskan oleh tenaga - Eksplorasi kemungkinan sumber
kesehatan atau dukungan, dengan cara yang
tepat
4. Implementasi Keperawatan
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat
dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/pelaksanaan perencanaan ini dapat
tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan
mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan serta
mendokumentasikan pelaksanaan perawatan
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah suatu proses yang terencana dan sistematis dalam mengumpulkan,
mengorganisasi, menganalisis, dan membandingkan status kesehatan pasien dengan kriteria
hasil yang diinginkan. Evaluasi adalah aktivitas yang terus-menerus, berkelanjutan, dan
terencana yang melibatkan pasien, keluarga, perawat dan anggota tim kesehatan lain
(Christensen & Kenney, 2009). Evaluasi memiliki beberapa tujuan. Tujuan utamanya adalah
menentukan kemajuan pasien dalam mencapai kriteria hasil yang sudah dirancang. Tujuan
penting lainnya adalah menilai efektivitas komponen proses keperawatan dalam membantu
pasien mencapai kriteria hasil (Christensen & Kenney, 2009).
Evaluasi melibatkan perbandingan respons pasien saat ini dengan perilaku dasar untuk
menentukan kemajuan pasien dalam mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Penilaian mengenai kemajuan pasien dibuat dengan menganalisis dan menilai data objektif
dan subjektif oleh perawat, pasien, keluarga, dan anggota tim. Jika kemajuan tidak cukup
dalam mencapai kriteria hasil, maka pasien dan perawat memperbaiki rencana asuhan
(Christensen & Kenney, 2009).
REFERENSI
Aru W, Sudoyo, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II edisi V. Jakarta : Interna
Publishing.
Kiran, dkk. 2013. Predicitive Value of Various Risk Factors for Preterm Labor. J Obstet Gyneol
India.
Rendy, M Clevo dan Margareth TH. 2012. Asuhan Keperawatan Mesikal Bedah Penyakit
Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika
Ronald. 2013. The Etiology of Urinary Tract Infection: Traditional and Emerging Phatogens.
Dis. Mon
1.3 Keluhan Utama : Ny. D mengatakan ”badan lemas, perut bagian kanan
bawah terasa sakit tidak tertahankan sampai terasa pusing”
1.4 Riwayat Penyakit Sekarang : Ny. D mengatakan ”nyeri perut kanan bagian bawah
hilang timbul, kalau pas sakit rasanya terus menerus hingga tembus ke punggung, sudah 1
mingguan, kadang-kadang juga terasa mual hingga muntah terus kalau di buat kencing sakit
sekali”. Ny D mengatakan ”tidak tau kenapa bisa sakit seperti ini, dan juga tidak tau ini sakit
apa kok sampai rasanya sesakit ini”
1.5 Riwayat Penyakit Dahulu : Ny D mengatakan ”pernah di rawat di rs karena sakit
magh dan darah tinggi”
1.6 Riwayat Penyakit Keluarga : Ny. D mengatakan ”tidak ada keluarga yang menderita
penyakit gula, asma maupun hernia”
1.7 Riwayat Psiko, Sosio, Spiritual:
Riwayat Psiko : Ny D mengatakan ”kalau pas sakit saya tidak bisa nahan sering
menangis”
Riwayat Sosial : Ny D mengatakan ”aktif mengikuti kegiatan di RT maupun RW,
rutin ikut kegiatan posyandu maupun tahlilan di rumah”
Riwayat Spiritual : Ny D mengatakan ”sholat 5 waktu dan rajin mengikuti kegiatan
tahlilan maupun tibaan di lingkungan rumah”
2. Pemeriksaan
2.1 Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis, GCS : 456
TD : 143/97 mmhg
Suhu : 35,5°C
Nadi : 105 x/menit
RR : 22x/menit
BB : 53 kg
TB : 161 cm
Ekstremitas :
Atas : Kanan: tidak ada edema, jejas (-) tepasang infus.
Kiri : tidak ada edema, jejas (-)
Bawah : Kanan: tidak ada edema, jejas (-)
Kiri : tidak ada edema, jejas (-)
DINDA INDRASWARI
NIM. 2021001804
ANALISA DATA
8 April Gangguan eliminasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Anjurkan minum banyak air putih 8 gelas/hari
2021 / urine berhubungan 1x24 jam, klien dapat BAK dengan normal. 2. Monitor eliminasi urine termasuk warna,
15.40 dengan iritasi kandung KH : intensitas, frekuensi dan jumlah
WIB kemih 1. Nyeri saat BAK berkurang 3. Anjurkan untuk berkemih setiap 2-3 jam sehari
2. Klien BAK 5-6 kali sehari 4. Anjurkan tidak menahan BAK saat ingin
3. Warna urine normal berkemih
4. Tidak sering terbangun saat tidur 5. Anjurkan posisi yang nyaman saat berkemih
9 April Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Observasi TTV
2021 / berhubungann dengan 1x24 jam, nyeri yang dirasakan px hilang 2. Observasi tingkat dan lokasi nyeri
14.45 infeksi saluran kemih KH : 3. Ajarkan relaksasi nafas dalam saat klien
WIB 1. Skala nyeri berkurang merasakan nyeri
2. Tidak merasakan sakit saat BAK
9 April Gangguan eliminasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Anjurkan minum banyak air putih 8 gelas/hari
2021 / urine berhubungan 1x24 jam, klien dapat BAK dengan normal. 2. Monitor eliminasi urine termasuk warna,
14.50 dengan iritasi kandung KH : intensitas, frekuensi dan jumlah
WIB kemih 1. Nyeri saat BAK berkurang 3. Anjurkan untuk berkemih setiap 2-3 jam sehari
2. Klien BAK 5-6 kali sehari 4. Anjurkan tidak menahan BAK saat ingin
3. Warna urine normal berkemih
Tidak sering terbangun saat tidur 5. Anjurkan posisi yang nyaman saat berkemih
9 April Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Kaji tingkat pengetahuan klien
2021 / berhubungan dengan 1x24 jam, klien dan keluarga mengerti tentang 2. Beri KIE kepada klien tentang penyakit yang di
15.15 kurang terpapar penyakit yang di derita derita
WIB informasi KH : 3. Jelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan
1. Klien paham akan penyakit yang di derita diri
4. Jelaskan langkah-langkah mencegah timbulnya
penyakit yang berulang
5. Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya
tentang penyakitnya
IMPLEMENTASI
2. Gangguan eliminasi urine 8 April 1. Menganjurkan minum banyak air putih 8 gelas/hari
berhubungan dengan iritasi 2021 / 2. Memonitor eliminasi urine dengan melihat warna, intensitas, frekuensi dan jumlah
kandung kemih 15.40 WIB urine px
3. Menganjurkan untuk berkemih setiap 2-3 jam sehari
4. Menganjurkan tidak menahan BAK saat ingin berkemih
5. Menganjurkan posisi yang nyaman saat berkemih
3. Nyeri akut berhubungann 9 April 1. Mengobservasi TTV dengan melakukan pengecekkan tekanan darah, suhu, nadi dan
dengan infeksi saluran 2021 / jumlah pernafasan per/menitnya
kemih 14.45 WIB 2. Mengobservasi tingkat dan lokasi nyeri dengan melakukan pengkajian nyeri
menanyakan intensitas, frekuensi, lokasi, skala nyeri hingga jenis nyeri
3. Mengajarkan relaksasi nafas dalam saat klien merasakan nyeri
4. Gangguan eliminasi urine 9 April 1. Menganjurkan minum banyak air putih 8 gelas/hari
berhubungan dengan iritasi 2021 / 2. Memonitor eliminasi urine dengan melihat warna, intensitas, frekuensi dan jumlah
kandung kemih 14.50 WIB urine px
3. Menganjurkan untuk berkemih setiap 2-3 jam sehari
4. Menganjurkan tidak menahan BAK saat ingin berkemih
5. Menganjurkan posisi yang nyaman saat berkemih
P : Lanjutkan intervensi
2. Gangguan eliminasi urine 8 April S : Ny. D mengatakan ”masih terasa sakit kalau mau kencing kencingnya hanya sedikit-sedikit
berhubungan dengan iritasi 2021 / dan sakit kalau mau kencing, kencingnya juga sudah lumayan banyak, tadi sudah minum
kandung kemih 16.55 WIB air putih hanya sedikit 2 gelas saja”
O : 136/90 mmhg, Nadi : 113 x/menit, BAK 7x/hari sedikit-sedikit dan sakit, urine
kekuningan, nyeri tekan supra pubis
P: Lanjutkan Intervensi
3. Nyeri akut berhubungann 9 April S : Ny. D mengatakan ”perut bagian bawah masih sakit tapi sekarang sudah jarang, dan dibuat
dengan infeksi saluran 2021 / kencing sudah tidak sakit, dan sekarang kencing sudah terasa plong”.
kemih 16.25 WIB
O : TD : 141/98 mmhg, Nadi : 98 x/menit, BAK 5x/hari, Skala nyeri 3,
A : Masalah Teratasi
P: Hentikan Intervensi
4. Gangguan eliminasi urine 9 April S : Ny. D mengatakan ”kalau kencing sedikit sakit, tapi sekarang sudah banyak kencingnya,
berhubungan dengan iritasi 2021 / kalau tidur juga sudah tidak terbangun mau kencing, sehari ini sudah minum air putih
kandung kemih 16.35 WIB banyak 5 gelas”
O : TD : 141/98 mmhg, Nadi : 98 x/menit, BAK 5x/hari, skala nyeri 3, urine tampak
kekuningan
P: Hentikan Intervensi
5. Defisit pengetahuan 9 April S : Ny. D mengatakan ”sudah paham akan penyakit yang diderita, dan akan melakukan cara
berhubungan dengan kurang 2021 / nafas dalam kalau sakitnya datang lagi”
terpapar informasi 16.55 WIB
O : TD : 141/98 mmhg, Nadi : 98 x/menit, px tampak paham dan mempraktikan relaksasi
nafas dalam dan aktif bertanya
A : Masalah Teratasi
P: Hentikan Intervensi