Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam

uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang memungkinkan

serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui

jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin

(Nurul Jannah, 2017).

Persalinan normal juga dapat dikatakan sebagai suatu fenomena alam yang

mengarah pada penciptaan kehidupan baru, hal tersebut merupakan momen paling

menyentuh dan spesial dalam kehidupan seorang wanita dan merupakan pengalaman

unik yang bisa mereka dapatkan dan pada persalinan normal ini seorang ibu dilatih

untuk menghilangkan rasa takut dan kegelisahannya dalam menghadapi persalinannya

(Eun-Young Choi, dkk, 2015: 233).

Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius di

Negara berkembang. Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2014

Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup.

Beberapa Negara memiliki AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub-Sahata 179.000

jiwa per 100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 69.000 jiwa per 100.000. Berdasarkan

data yang didapatkan dari Puskesmas Wolomarang Kabupaten Sikka Provinsi Nusa

Tenggara Timur, menunjukkan jumlah persalinan normal yang terjadi dari tahun 2020

sebanyak (…) orang. Dimana jumlah persalinan normal sebanyak (…) orang, dengan

jumlah kelahiran hidup (…) orang dan lahir mati sebanyak (…) orang.

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 1


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
Persalinan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia

dimana angka kematian ibu bersalin yang cukup tinggi. Keadaan ini disertai dengan

komplikasi yang mungkin saja timbul selama persalinan, sehingga memerlukan

pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam bidang kesehatan, meningkatkan

kualitas sumber daya manusia dan menurunkan angka kematian, kesakitan ibu dan

perinatal. Persalinan sampai saat ini masih merupakan masalah dalam pelayanan

kesehatan. Hal ini diakibatkan pelaksanaan dan pemantauan yang kurang maksimal

dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada

komplikasi (Atika Purwandari, dkk, 2014: 47)

Asuhan persalinan normal ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan dan

memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui upaya yang

terintegritas dan lengkap tetapi dengan intervensi, sehingga setiap intervensi yang akan

di aplikasikan dalam asuhan persalinan normal mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang

kuat tentang manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses

persalinan. Asuhan persalinan memegang kendali penting pada ibu karena dapat

membantu ibu dalam mempermudah proses persalinannya, membuat ibu lebih yakin

untuk menjalani hal tersebut serta untuk mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi

dan ketidaknormalan dalam proses persalinan (Aat Agustini, dkk, 2012).

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Dilaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Ny ”S.H” Gestasi 39-40 Minggu dengan

Asuhan Persalinan Normal di Puskesmas Wolomarang Maumere.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan Intranatal Care

Pada Ny.M.S

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 2


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
b. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada Ny.M.S

berdasarkan data pengkajian yang didapat

c. Mahasiswa mampu menyusun perencanaan (intervensi) keperawatan sesuai

dengan diagnosa keperawatan

d. Mahasiswa mampu malakukan implementasi keperawatan sesuai dengan

intervensi keperawatan yang telah disusun

e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi keperawatan setelah diakukan

implementasi

C. Manfaat Penulisan

1. Secara Teoritis

Menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang

keperawatan maternitas tentang Persalinan .Normal

2. Secara Praktis

a. Bagi pasien

Dapat meningkatakan penegtahuan keluarga mengenai kebutuhan pada pasien

intranatal care yang normal

b. Bagi puskesmas

Dapat menambah dan mengembangkan imlu yang sudah ada serta meningkatkan

mutu pelaayanan kesehatan khususnya untuk memberikan asuhan keperawatan

pada pasien intra natal care.

c. Bagi Institusi pndidikan

Dapat menambah wawasan dan teknologi terapaan bidan keperawatan dalam

pemenuhan kebutuhan pada pasien intra natal care

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 3


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
d. Bagii mahasiswa profesi ners

Menambah pengalamaan dan mengaplikasikan asuhan keperawatan pemenuhan

kebutuhan pasien intranatal care

BAB II

TINJAUAN TEORI

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 4


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Menurut WHO, persalinan normal adalah persalinan yang dimulai secara
spontan (dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir), beresiko rendah pada
awal persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37  42
minggu setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi yang baik.
Persalinan atau Partus adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan yang cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya
penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis dan berakhir dengan lahirnya
plasenta secara lengkap. Ibu dikatakan belum inpartu jika kontraksi uterus tidak
mengakibatkan perubahan serviks (Damayanti, 2015).

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi


cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu (Harianto.2010).

2. Fisiologi Proses Persalinan


Pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun menjadikan otot rahim
sensitif sehingga menimbulkan his. Perubahan keseimbangan estrogen dan
progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi
kontraksi Braxton Hicks. Di akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga
oxitocin bertambah dan meningkatkan aktivitas otot- otot rahim yang memicu
terjadinya kontraksi sehingga terdapat tanda- tanda persalinan.Otot rahim
mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas
tertentu terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai. Bila dindingnya teregang
oleh isi yang bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.(Th.
Endang Purwoastuti, S. Pd, APP & Elisabeth Siwi Walyani, Amd. Keb., 2015).

3. Sebab-Sebab Terjadinya Persalinan


a. Teori penurunan hormon progesterone.
Progesterone menimbulkan relaksasi otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan
kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 5


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
progesterone dan estrogen didalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar
progesterone menurun sehingga menimbulkan his.
b. Teori oxytocin.
Pada akhir kehamilan kadar oxytosin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi
otot – otot rahim.
c. Teori plasenta menjadi tua.
Plasenta yang tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone
yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini akan menimbulkan
his.
d. Teori prostaglandin.
Prostaglandin yang dihasilkan oleh deciduas menimbulkan kontraksi miometrium
pada setiap umur kehamilan.
e. Pengaruh janin.
Hipofise dan supra renal janin memegang peranan oleh karena pada anencephalus,
kehamilan sering lama dari biasanya.
f. Teori distensi rahim.
Rahim yang menjadi besar dan teregang yang menyebabkan iskemia otot – otot
rahim sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenta.
g. Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglion servikalis, bila ganglion ini digeser dan
ditekan misalnya oleh kepala janin maka akan menimbulkan his.

4. Jenis - Jenis Persalinan


Berdasarkan usia kehamilan, terdapat beberapa jenis persalinan yaitu :
a. Persalinan aterm: yaitu persalinan antara umur hamil 37-42 minggu, berat janin di
atas 2.500 gr.
b. Persalinan prematurus: persalinan sebelum umur hamil 28-36 minggu, berat janin
kurang dari 2.499 gr.
c. Persalinan serotinus: persalinan yang melampaui umur hamil 42 minggu, pada
janin terdapat tanda postmaturitas
d. Peralinan presipitatus: persalinan yang berlangsung cepat kurang dari 3 jam
Berdasarkan proses berlangsungnya persalinan dibedakan sebagai berikut :
a. Persalinan spontan: bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
dan melalui jalan lahir.

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 6


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
b. Persalinan buatan: bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya
ekstraksi dengan forceps/vakum, atau dilakukan operasi section caecarea.
c. Persalinan anjuran: pada umumnya persalinan terjadi bila bayi sudah cukup besar
untuk hidup di luar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan
kesulitan dalam persalinan. Persalinan kadang-kadang tidak mulai dengan segera
dengan sendirinya tetapi baru bisa berlangsung dengan dilakukannya
amniotomi/pemecahan ketuban atau dengan induksi persalinan yaitu pemberian
pitocin atau prostaglandin.

5. Tanda dan Gejala Menjelang Persalinan


a. Lightening
Lightening yang dimulai dirasa kira-kira dua minggu sebelum persalinan adalah
penurunan bagian presentasi bayi ke dalam pelvis minor. Pada presentasi sefalik,
kepala bayi biasanya menancap setelah lightening. Wanita sering menyebut
lightening sebagai “kepala bayi sudah turun”. Hal-hal spesifik berikut akan
dialami ibu:
1) Ibu jadi sering berkemih karena kandung kemih ditekan sehingga ruang yang
tersisa untuk ekspansi berkurang.
2) Perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul yang menyeluruh, yang
membuat ibu merasa tidak enak dan timbul sensasi terus-menerus bahwa
sesuatu perlu dikeluarkan atau ia perlu defekasi.
3) Kram pada tungkai, yang disebabkan oleh tekanan foramen ischiadikum mayor
dan menuju ke tungkai.
4) Peningkatan statis vena yang menghasilkan edema dependen akibat tekanan
bagian presentasi pada pelvis minor menghambat aliran balik darah dari
ekstremitas bawah.
b. Perubahan Serviks
Mendekati persalinan, serviks semakin “matang”. Kalau tadinya selama masa
hamil, serviks dalam keadaan menutup, panjang dan lunak, sekarang serviks masih
lunak dengan konsistensi seperti pudding, dan mengalami sedikit penipisan
(effacement) dan kemungkinan sedikit dilatasi. Evaluasi kematangan serviks akan
tergantung pada individu wanita dan paritasnya sebagai contoh pada masa hamil.
Serviks ibu multipara secara normal mengalami pembukaan 2 cm, sedangkan pada
primigravida dalam kondisi normal serviks menutup. Perubahan serviks diduga

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 7


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
terjadi akibat peningkatan instansi kontraksi Braxton Hicks. Serviks menjadi
matang selama periode yang berbeda-beda sebelum persalinan. Kematangan
serviks mengindikasikan kesiapannya untuk persalinan.
c. Persalinan Palsu
Persalinan palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang memberi
pengaruh signifikan terhadap serviks. Kontraksi pada persalinan palsu sebenarnya
timbul akibat kontraksi Braxton Hicks yang tidak nyeri, yang telah terjadi sejak
sekitar enam minggu kehamilan. Bagaimanapun, persalinan palsu juga
mengindikasikan bahwa persalinan sudah dekat.
d. Ketuban Pecah Dini
Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala I persalinan. Apabila terjadi
sebelum waktu persalinan, kondisi itu disebut Ketuban Pecah Dini (KPD). Hal ini
dialami oleh sekitar 12% wanita hamil. Kurang lebih 80% wanita yang mendekati
usia kehamilan cukup bulan dan mengalami KPD mulai mengalami persalinan
spontan mereka pada waktu 24 jam.
e. Bloody Show
Bloody show merupakan tanda persalinan yang akan terjadi, biasanya dalam 24
hingga 48 jam. Akan tetapi bloody show bukan merupakan tanda persalinan yang
bermakna jika pemeriksaan vagina sudah dilakukan 48 jam sebelumnya karena
rabas lendir yang bercampur darah selama waktu tersebut mungkin akibat trauma
kecil terhadap atau perusakan plak lendir saat pemeriksaan tersebut dilakukan.
f. Lonjakan Energi
Terjadinya lonjakan energi ini belum dapat dijelaksan selain bahwa hal tersebut
terjadi alamiah, yamg memungkinkan wanita memperoleh energi yang diperlukan
untuk menjalani persalinan. Wanita harus diinformasikan tentang kemungkinan
lonjakan energi ini untuk menahan diri menggunakannya dan justru menghemat
untuk persalinan.
g. Gangguan Saluran Cerna
Ketika tidak ada penjelasan yang tepat untuk diare, kesulitan mencerna, mual, dan
muntah, diduga hal-hal tersebut gejala menjelang persalinan walaupun belum ada
penjelasan untuk kali ini. Beberapa wanita mengalami satu atau beberapa gejala
tersebut (Varney, 2007).

6. Mekanisme Persalinan

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 8


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
Mekanisme persalinan adalah gerakan posisi yang dilakukan janin untuk
menyesuaikan diri terhadap pelvis ibu. Terdapat delapan gerakan posisi dasar yang
terjdai ketika janin berada dalam presentasi vertex sefalik. Gerakan tersebut, sebagai
berikut:
a. Engagement
Terjadi ketika diameter biparietal kepala janin telah melalui pintu atas panggul.
b. Penurunan Kepala
Penurunan kepala lengkap terjadi selama persalinan oleh karena itu keduanya
diperlukan untuk terjadi bersamaan dengan mekanisme lainya.
c. Fleksi Rotasi Internal
Hal yang sangat penting untuk penurunan lebih lanjut. Melalui penurunan ini
diameter Sub oksipitobregmantika yang lebih kecil digantikan dengan diameter
kepala janin tidak dalam keadaan fleksi sempurna, atau tidak berada dalam sikap
militer atau tidak dalam keadaan beberapa derajat ekstensi.
d. Rotasi Internal
Menyebabkan diameter anteroposterior kepala janin menjdai sejajar dengan
diameter anteroposterior pelvis ibu. Paling biasa terjadi adalah oksipot berotasi
ke bagian anterior pelvis ibu, dibawah simfisis pubis.
e. Pelahiran Kepala
Pelahiran kepala berlangsung melalui ekstensi kepala untuk mengeluarkan
oksiputanterior. Dengan demikian kepala dilahirkan dengan ekstensi seperti,
oksiput, sutura sagitalis, fontanel anterior, alis, orbit, hidung, mulut, dan dagu
secara berurutan muncul dari perineum.
f. Restitusi
Rotasi kepala 450 baik kearah kanan maupun kiri, berantung pada arah dari
tempat kepala berotasi ke posisi oksiput-anterior.
g. Rotasi Eksternal
Terjadi pada saat bahu berotasi 450, menyebabkan diameter bisakromial sejajar
dengan diameter anteroposterior pada pnitu bawah panggul. Hal ini
menyebabkan kepala melakukan rotasi eksteral lain sebesar 450 ke posisi LOT
atau ROT, bergantung arah restuisi.
h. Pelahiran Bahu dan Tubuh dengan Fleksi Laterral melalui Sumbu Arcus.
Sumbu carcus adalah ujung keluar paling bawah pada pelvis. Bahu anterior
kemudian terlihat pada orifisum vulvovaginal, yang menyentuh di bawah simfisis

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 9


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
pubis, bahu posterior kemudian menggembugkan perineum dan lahir dengan
posisi ateral. Setelah bahu lahir, bagian badan yang tersisa mengikuti sumbu
Carus dan segera lahir (Varney, 2007).

7. Fase Persalinan
a. KALA I
Kala I disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan dan pembukaan
serviks sampai lengkap. Dimulai pada waktu serviks membuka karena his :
kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa
nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah
haid.
Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir
porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan
pada saat akhir kala I.
Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini, yaitu :
1) Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
2) Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung
sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas:
a) Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
b) Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
c) Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10
cm).
Perbedaan proses pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement)
pada primigravida dan multipara :
1) Pada primigravida terjadi penipisan serviks lebih terlebih dahulu sebelum
terjadi pembukaan, sedangkan pada multipara serviks telah lunak akibat
persalinan sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan
pembukaan.
2) Pada primigravida, ostium internum membuka terlebih dahulu daripada ostium
eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di
tengah), sedangkan pada multipara, ostium internum dan eksternum membuka
bersamaan (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis lebar).

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 10


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
3) Periode Kala 1 pada primigravida lebih lama (12 jam) dibandingkan multipara
(8 jam) karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasien
primigravida memerlukan waktu lebih lama.
Sifat His pada Kala 1 :
1) Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama 20-30 detik. Serviks
terbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus meningkat.
2) Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir.
3) Terjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg,
frekuensi 2-4 kali / 10 menit, lama 60-90 detik. Serviks terbuka sampai lengkap
(+10cm).
Peristiwa penting Kala 1 :
1) Keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous
plug) yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat
terbukanya vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput
ketuban dengan dinding dalam uterus.
2) Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan
mendatar.
3) Selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan ketuban
pecah dini jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan 5 cm).
Kemajuan persalinan dalam kala I :
1) Kemajuan yang cukup baik pada persalinan kala I :
a) Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan durasi.
b) Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama
persalinan faseaktif (dilatasi serviks berlangsung atau ada disebelah kiri
garis waspada).
c) Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin.
2) Kemajuan yang kurang baik pada kala I :
a) Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten.
b) Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama
persalinan fase aktif (dilatasi serviks berada disebelah kanan garis
waspada).
c) Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin.
3) Kemajuan pada kondisi ibu.

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 11


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
a) Jika denyut nadi ibu meningkat, mungkin ia sedang dalam keadaan
dehidrasi atau kesakitan. Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atau IV
dan berikan analgesik secukupnya.
b) Jika tekanan darah ibu menurun, curigai adanya perdarahan
c) Jika terdapat aceton didalam urine ibu, curigai masukan nutrisi yang
kurang. Segera berikan dextrose IV.
4) Kemajuan pada kondisi janin.
a) Jika didapati DJJ tidak normal (kurang dari 100 atau lebih dari 180 x /
menit) curigai adanya gawat janin.
b) Posisi atau presentasi selain oksiput anterior dengan reflek fleksi sempurna
digolongkan dalam malposisi atau malpresentasi.
b. KALA 2
Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir pada saat
bayi telah lahir lengkap. Pada Kala II ini His menjadi lebih kuat, lebih sering, dan
lebih lama. Selaput ketuban mungkin juga sudah pecah/ baru pecah spontan pada
awal Kala II ini. Rata-rata waktu untuk keseluruhan proses Kala II pada
primigravida ± 1,5 jam, dan multipara ± 0,5 jam.
1) Sifat His :
Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali / 10 menit. Refleks mengejan terjadi
juga akibat stimulasi dari tekanan bagian terbawah janin (pada persalinan
normal yaitu kepala) yang menekan anus dan rektum. Tambahan tenaga
meneran dari ibu, dengan kontraksi otot-otot dinding abdomen dan diafragma,
berusaha untuk mengeluarkan bayi.
2) Peristiwa penting pada Kala II:
a) Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar
panggul.
b) Ibu timbul perasaan/ refleks ingin mengedan yang semakin kuat.
c) Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologis)
d) Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis
pubis sebagai sumbu putar/ hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan
anggota badan.
e) Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk
memperbesar jalan lahir (episiotomi).
3) Proses pengeluaran janin pada Kala II (persalinan letak belakang kepala) :

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 12


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
a) Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus
dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring / membentuk sudut
dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior / posterior).
b) Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his
dari daerah fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3)
kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan), dan 4) badan janin
terjadi ekstensi dan menegang.
c) Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah
dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter
suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).
d) Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala,
putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa
kepala melewati distansia interspinarum dengan diameter biparietalis.
e) Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput
melewati bawah simfisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut :
oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.
f) Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali sesuai
dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi
anteroposterior sampai di bawah simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan
dan bahu belakang.
g) Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan
mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul /
trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.
c. KALA III
1) Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan lahirnya
plasenta.
2) Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta
pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
3) Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai
dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika tidak
disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan marginal.
4) Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah
bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah.

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 13


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
5) Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitar
/ di atas pusat.
Sifat His :
Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas uterus
menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini, namun dapat juga
tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan aktif (manual aid).
d. KALA IV
Dimulai pada saat plasenta telah lahir lengkap, sampai dengan 2 jam setelahnya.
1) Lakukan rangsangan taktil (masase) uterus untuk merangsang uterus
berkontraksi baik dan kuat.
2) Evaluasi tinggi fundus uterus dengan meletakkan jari tangan secara melintang
dengan pusat sebagai patokan. Umumnya, fundus uteri setinggi atau beberapa
jari di bawah pusat.
3) Memperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan. Memperkirakan
kehilangan darah hanyalah salah satu cara untuk menilai kondisi ibu. Cara tak
langsung untuk mengukur kehilangan darah adalah melalui penampakan gejala
dan tekanan darah. Apabila perdarahan menyebabkan ibu lemas, pusing, dan
kesadaran menurun serta tekanan darah sistolik turun lebih dari 10 mmHg dari
kondisi sebelumnya maka telah terjadi perdarahan lebih dari 500 ml. bila ibu
mengalami syok hipovolemik, maka ibu telah kehilangan darah 50% dari total
jumlah darah ibu (2000 – 2500 ml).
4) Periksa kemungkinan perdarahan dari robekan (laserasi atau episiotomi)
perineum. Perluasan laserasi perineum:
a) Derajat Satu, laserasi pada mukosa vagina, komisura posterior, dan kulit
perineum. Laserasi derajat satu tak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan
dan aposisi luka baik.
b) Derajat Dua, laserasi pada mukosa vagina, komisura posterior, kulit
perineum, dan otot perineum. Laserasi derajat dua dijahit menggunakan
teknik penjahitan laserasi perineum.
c) Derajat Tiga, laserasi pada mukosa vagina, komisura posterior, kulit
perineum, otot perineum, dan otot spinchter ani.
d) Derajat Empat, laserasi pada mukosa vagina, komisura posterior, kulit
perineum, otot perineum, otot spinchter ani, dan dinding depan rectum.
Laserasi derajat tiga dan empat harus segera di rujuk ke fasilitas terdekat,

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 14


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
karena penolong APN tidak dibekali keterampilan untuk reparasi laserasi
perineum derajat tiga dan empat.
5) Evaluasi keadaan umum ibu. Selama dua jam pertama pasca persalinan:
a) Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih, dan darah yang
keluar setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama
satu jam kedua kala IV.
b) Masase uterus untuk membuat kontraksi uterus menjadi baik setiap 15
menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama satu jam kedua
kala IV.
c) Pantau temperature tubuh setiap jam selama dua jam pertama pasca
persalinan.
d) Nilai perdarahan, periksa perineum dan vagina setiap 15 menit selama 1
jam pertama dan setiap 30 menit pada satu jam kedua kala IV.
e) Ajarkan ibu dan keluarganya bagaimana menilai kontraksi uterus dan
jumlah darah yang keluar serta bagaimana melakukan masase jika uterus
menjadi lembek.
f) Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi. Bersihkan dan bantu ibu
untuk mengenakan baju atau sarung yang bersih dan kering, atur posisi ibu
agar nyaman. Jaga agar bayi diselimuti dengan baik, bagian kepala
tertutup, kemudian berikan bayi kepada ibu dan anjurkan untuk dipeluk dan
diberi ASI.
g) Lengkapi asuhan esensial bagi bayi baru lahir.
6) Hal penting yang harus diperhatikan pada Kala IV persalinan :
a) Kontraksi uterus harus baik
b) Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
c) Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
d) Kandung kencing harus kosong
e) Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
f) Resume keadaan umum ibu dan bayi.
8. Faktor - faktor yang mempengaruhi persalinan
a. Power / Tenaga
Power utama pada persalinan adalah tenaga/kekuatan yang dihasilkan oleh
kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Gerakan memendek dan menebal otot-otot
rahim yang terjadi sementara waktu disebut kontraksi. Kontraksi ini terjadi diluar

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 15


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
sadar sedangkan retraksi mengejan adalah tenaga kedua (otot-otot perut dan
diafragma) digunakan dalam kala II persalinan. Tenaga dipakai untuk mendorong
bayi keluar dan merupakan kekuatan ekspulsi yang dihasilkan oleh otot-otot
volunter ibu.
b. Passages/Lintasan
Janin harus berjalan lewat rongga panggul atau serviks dan vagina sebelum
dilahirkan untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau
resisten yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya.
c. Passanger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang paling
penting (karena ukurannya paling besar) adalah kepala janin selain itu disertai
dengan plasenta selaput dan cairan ketuban atau amnion.
d. Psikologis
Dalam persalinan terdapat kebutuhan emosional jika kebutuhan tidak tepenuhi
paling tidak sama seperti kebutuhan jasmaninya. Prognosis keseluruhan wanita
tersebut yang berkenan dengan kehadiran anaknya terkena akibat yang
merugikan.

9. Langkah - langkah Pertolongan Persalinan Normal


a. Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan crowning sebesar 5
sampai 6 cm peritoneum tipis pada primi atau multi dengan perineum yang kaku
dapat dilakukan episiotomi median/mediolateral atau lateral.
b. Episotomi dilakukan pada saat his dan mengejan untuk mengurangi sakit.
Tujuan episiotomi adalah untuk menjamin agar luka teratur sehingga mudah
mengait dan melakukan adaptasi.
c. Persiapan kelahiran kepala, tangan kanan menahan perineum sehingga tidak
terjadi robekan baru sedangkan tangan kiri menahan kepala untuk mengendalikan
ekspulsi.
d. Setelah kepala lahir dengan suboksiput sebagai hipomoklion muka dan hidung
dibersihkan dari lender kepala dibiarkan untuk melakukan putar paksi dalam
guna menyesuaikan os aksiput kearah punggung.
e. Kepala dipegang sedemikian rupa dengan kedua tangan menarik curam kebawah
untuk melahirkan bahu depan, ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang
setelah kedua bahu lahir ketiak dikaitr untuk melahirkan sisa badan bayi.

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 16


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
f. Setelah bayi lahir seluruhnya jalan nafas dibersihkan dengan menghisap lendir
sehingga bayi dapat bernafas dan menangis dengan nyaring pertanda jalan nafas
bebas dari hambatan.
g. Pemotongan tali pusat dapat dilakukan :
1) Setelah bayi menangis dengan nyaring artinya paru-paru bayi telah
berkembang dengan sempurna
2) Setelah tali pusat tidak berdenyut lagi keduanya dilakukan pada bayi yang
aterm sehingga peningkatan jumlah darah sekitar 50 cc
3) Pada bayi prematur pemotongan tali pusat dilakukan segera sehingga darah
yang masuk ke sirkulasi darah bayi tidak terlalu besar untuk mengurangi
terjadi ikterus hemolitik dan kern ikterus
h. Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana mestinya
i. Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan
1) Kateterisasi kandung kemih
2) Menjahit luka spontan atau luka episiotomi

B. KONSEP KEPERAWATAN
1. KALA I (fase laten)
a. Pengakajian
1) Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas
2) Nyeri atau ketidaknyamanan

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 17


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
Kontraksi regular, terjadi peningkatan frekuensi durasi atau keparahan
3) Seksualitas
Servik dilatasi 0 - 4 cm mungkin ada lendir merah muda kecoklatan atau terdiri
dari flek lendir.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas b.d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.
2) Defisiensi pengetahuan tentang kemajuan persalinan b.d kurang mengingat
informasi yang diberikan, kesalahan interpretasi informasi.
3) Risiko infeksi maternal b/d pemeriksaan vagina berulang dan kontaminasi
fekal.
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ansietas b.d krisisSetelah dilakukan 1. Orientasikan klien pada
situasional akibatasuhan keperawatan lingkungan, staf dan
proses persalinan selama prosedur
……..diharapkan 2. Berikan informasi
ansietas pasien tentang perubahan
berkurang dengan psikologis dan fisiologis
criteria hasil: pada persalinan.
 TTV dbn 3. Kaji tingkat dan
 Pasien dapat penyebab ansietas.
mengungkapkan 4. Pantau tekanan darah dan
perasaan nadi sesuai indikasi.
cemasnya. 5. Anjurkan klien
 Lingkungan mengungkapkan
sekitar pasien perasaannya.
tenang dan 6. Berikan lingkungan yang
kondusif tenang dan nyaman untuk
pasien
2. Defisiensi Setelah dilakukan 1. Kaji persiapan,tingkat
pengetahuan tentang asuhan keperawatan pengetahuan dan harapan
kemajuan persalinan selama….,pengetahuan klien
b.d kurang mengingat pasien tentang 2. Beri informasi dan
informasi yang persalinan meningkat kemajuan persalinan
P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 18
UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
diberikan, kesalahan dengan kriteria hasil: normal.
interpretasi informasi.  Pasien dapat 3. Demonstrasikan teknik
mendemonstrasikan pernapasan atau relaksasi
teknik pernafasan  dengan tepat untuk setiap
dan posisi yang tepat fase persalinan
untuk fase persalinan
3. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Kaji latar belakang
terhadap infeksi asuhan keperawatan budaya klien.
maternal b.d selama….diharapkan 2.  Kaji sekresi vagina,
pemeriksaan vagina infeksi maternal dapat pantau   tanda-tanda
berulang dan terkontrol dengan vital.
kontaminasi fekal. criteria hasil: 3. Tekankan pentingnya
 TTV dbn mencuci tangan yang
 Tidak terdapat tanda- baik.
tanda infeksi 4. Gunakan teknik aseptic
saat pemeriksaan vagina.
5.  Lakukan perawatan
perineal setelah
eliminasi.

2. KALA I (fase aktif)


a.  Pengkajian
1) Aktivitas istirahat
Klien tampak kelelahan.
2) Integritas ego
Klien tampak serius dan tampak hanyut dalam persalinan ketakutan tentang
kemampuan mengendalikan pernafasan.
3) Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi sedang, terjadi 2, 5-5 menit dan berakhir 30-40 detik.
4) Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat, pada posisi vertexs.
5) Seksualitas
Dilatasi servik dan 4-8 cm (1, 5 cm/jam pada multipara dan 1,2/ jam pada
primipara).
b. Diagnosa Keperawatan
P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 19
UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
1) Nyeri akut b.d tekanan mekanik dari bagian presentasi.
2) Gangguan eliminasi urin b.d perubahan masukan dan kompresi mekanik
kandung kemih.
3) Keletihan  b.d peningkatan kebutuhan energi akibat peningkatan metabolisme
sekunder akibat nyeri selama persalinan
4) Risiko cidera maternal
5) Risiko kerusakan gas janin
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji derajat
berhubungan asuhan keperawatan ketidaknyamanan
dengan tekanan selama…..,diharapkan secara verbal dan
mekanik dari bagian nyeri terkontrol dengan nonverbal    
presentasi. criteria hasil: 2. Pantau dilatasi servik
 TTV dbn 3. Pantau tanda vital dan
 Pasien dapat DJJ     
mendemonstrasikan 4. Bantu penggunaan
kontrol nyeri teknik pernapasan dan
relaksasi
5. Bantu tindakan
kenyamanan spt.
6. Gosok punggung, kaki
7. Anjurkan pasien
berkemih 1-2 jam
8. Berikan informasi
tentang ketersediaan
analgesic
9. Dukung keputusan
klien menggunakan
obat-obatan/tidak
10.  Berikan  lingkungan
yang tenang
2. Gangguan eliminasi Setelah dilakukan 1. Palpasi di atas simpisis
urin b.d perubahan asuhan keperawatan pubis
P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 20
UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
masukan dan selama….,diharapkan 2. Monitor  masukan dan
kompresi mekanik eliminasi urine pasien haluaran
kandung kemih. normal dengan kriteria 3. Anjurkan upaya
hasil: berkemih sedikitnya 1-
 Cairan seimbang 2 jam
 Berkemih teratur 4. Posisikan klien tegak
dan cucurkan air
hangat di atas
perineum
5. Ukur suhu dan nadi,
kaji adanya
peningkatan
6. Kaji kekeringan kulit
dan membrane mukosa
3 Keletihan  b.d Setelah diberikan asuhan 1. Kaji tanda – tanda
peningkatan keperawatan selama … vital yaitu nadi dan
kebutuhan energi diharapkan ibu tidak tekanan darah
akibat peningkatan mengalami keletihan
2. Anjurkan untuk
metabolisme dengan kriteria hasili:
relaksasi dan istirahat
sekunder akibat nadi:60-80x/menit(saat
di antara kontraksi
nyeri selama tidak ada his), ibu
persalinan menyatakan masih 3. Sarankan suami atau
memiliki cukup tenaga keluarga untuk
mendampingi ibu

4. Sarankan keluarga
untuk menawarkan
dan memberikan
minuman atau
makanan kepada ibu
4. Risiko cidera Setelah dilakukan 1. Pantau aktivitas uterus
maternal asuhan keperawatan secara manual
selama….,diharapkan 2. Lakukan tirah baring
cidera terkontrol dengan saat persalinan menjadi
kriteria hasil: intensif

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 21


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
 TTV dbn 3. Hindari meninggikan
 Aktivitas uterus baik klien tanpa perhatian

 Posisi pasien nyaman 4. Tempatkan klien pada


posisi tegak, miring ke
kiri
5. Berikan perawatan
perineal selama 4 jam
6. Pantau suhu dan nadi
7. Kolaborasi pemberian
antibiotik (IV)
5 Risiko kerusakan gasSetelah asuhan 1. Kaji adanya kondisi
janin keperawatan yang menurunkan
selama….,diharapkan situasi uteri plasenta
janin dalam kondisi baik 2. Pantau DJJ dengan
dengan criteria hasil: segera bila pecah
  DJJ dbn ketuban 
  Presentasi kepala (+) 3. Instuksikan untuk
  Kontraksi uterus teratur tirah baring bila
presentasi tidak masuk
pelvis
4. Pantau turunnya
janin pada jalan lahir
5. Kaji perubahan DJJ
selama kontraksi

3. KALA II
a. Pengkajian
1. Aktivitas/ istirahat
a) Melaporkan kelelahan
b) Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri / teknik
relaksasi
c) Lingkaran hitam di bawah mata
2. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 22


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
3. Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
4. Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih
5. Nyeri / ketidaknyamanan
a) Dapat merintih / menangis selama kontraksi
b) Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
c) Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
d) Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
6. Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
7. Seksualitas
a) Servik dilatasi penuh (10 cm)
b) Peningkatan perdarahan pervagina
c) Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
d) Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d tekanan mekanis pada bagian presentasi
2. Penurunan curah jantung b.d fluktasi aliran balik vena
3. Risiko kerusakan integritas kulit
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Identifikasi derajat
tekanan mekanis pada asuhan keperawatan ketidaknyamanan
bagian presentasi selama….,diharapkan 2. Berikan tanda/ tindakan
nyeri terkontrol dengan kenyamanan seperti
kriteria hasil: perawatan kulit, mulut,
 TTV dbn perineal dan alat-alat
 Pasien dapat tenun yang kering
mendemostrasikan 3. Bantu pasien memilih
nafas dalam dan posisi yang nyaman
teknik mengedan untuk mengedan
4. Pantau tanda vital ibu

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 23


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
dan DJJ
5. Kolaborasi pemasangan
kateter dan anastesi
2. Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Pantau tekanan darah
jantung b.d fluktuasi asuhan keperawatan dan nadi tiap 5 – 15
aliran balik vena selama…..,diharapkan menit
kondisi cardiovaskuler 2. Anjurkan pasien untuk
pasien membaik dengan inhalasi dan ekhalasi
kriteria hasil: selama upaya mengedan
 TD dan nadi dbn 3. Anjurkan klien /

 Suplay O2 tersedia pasangan memilih posisi


persalinan yang
mengoptimalkan
sirkulasi.
3. Risiko kerusakan Setelah asuhan 1. Bantu klien dan
integritas kulit keperawatan pasangan pada posisi
selama….,diharapkan tepat
integritas kulit 2. Bantu klien sesuai
terkontrol dengan kebutuhan
kriteria hasil: 3. Kolaborasi epiostomi
 Luka perineum garis tengah atau medic
tertutup (epiostomi) lateral
4. Kolaborasi terhadap
pemantauan kandung
kemih dan kateterisasi

4. KALA III
a. Pengkajian

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 24


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
1. Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2. Sirkulasi
a) Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali
normal    dengan cepat
b) Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
c) Nadi melambat
3. Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 – 300 ml
4. Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5. Seksualitas
a) Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
b) Tali pusat memanjang pada muara vagina
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d trauma jaringan setelah melahirkan
2. Risiko kekurangan volume cairan
3. Risiko cidera maternal
c. Intervensi
N DIAGNOSA
NOC NIC
O KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d trauma Setelah dilakukan 1. Bantu penggunaan teknik
jaringan setelah asuhan keperawatan pernapasan
melahirkan selama…,diharapkan 2. Berikan kompres es pada
nyeri terkontrol perineum setelah
dengan criteria hasil: melahirkan
 Pasien dapat 3. Ganti pakaian dan liner
control nyeri basah
4. Berikan selimut
penghangat
5. Kolaborasi perbaikan
episiotomy
2. Risiko kekurangan Setelah dilakukan 1. Instruksikan klien untuk
volume cairan asuhan keperawatan mendorong pada kontraksi
selama….,diharapkan 2. Kaji tanda vital setelah

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 25


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
cairan seimbang pemberian oksitosin
denngan criteria 3. Palpasi uterus
hasil: 4. Kaji tanda dan gejala
 TTV dbn shock
 Darah yang 5. Massase uterus dengan
keluar ± 200 – perlahan setelah
300 cc pengeluaran plasenta
6. Kolaborasi pemberian
cairan parentral

3. Risiko cedera Setelah dilakukan 1. Palpasi fundus uteri dan


maternal asuhan keperawatan massase dengan perlahan
selama….,diharapkan 2. Kaji irama pernafasan
cidera terkontrol 3. Bersihkan vulva dan
dengan criteria hasil: perineum dengan air dan
 Plasenta keluar larutan antiseptic
utuh 4. Kaji perilaku klien dan
  TTV dbn perubahan system saraf
pusat
5. Dapatkan sampel darah tali
pusat, kirim ke
laboratorium untuk
menentukan golongan
darah bayi
6. Kolaborasi pemberian
cairan parenteral

5. KALA IV
a. Pengkajian
1. Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
2. Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin lebih
rendah pada respon terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat pada respon

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 26


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
pemberian oksitisin atau HKK,edema, kehilangan darah selama persalinan 400-
500 ml untuk kelahiran pervagina 600-800 ml untuk kelahiran saesaria
3. Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4. Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5. Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6. Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi spinal
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan
episiotomy, kandung kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor
8. Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
9. Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi umbilicus,
perineum bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada
abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietas.
2. Penurunan koping keluarga b.d transisi/peningkatan anggota keluarga
3. Resiko kekurangan volume cairan

c. Intervensi
N DIAGNOSA
NOC NIC
O KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d efek Setelah dilakukan 1. Kaji sifat dan derajat
hormone, tindakan keperawatan ketidaknyamanan
trauma,edema selama … diharapkan 2. Beri informasi yang tepat
jaringan, kelelahan pasien dapat tentang perawatan selama

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 27


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
fisik dan psikologis, mengontrol nyeri, nyeri periode pascapartum
ansietas berkurang dengan Kriteria 3. Lakukan tindakan
hasil : kenyamanan
 Pasien melaporkan 4. Anjurkan penggunaan
nyeri berkurang teknik relaksasi
 Menunjukkan postur 5. Beri analgesic sesuai
dan ekspresi wajah kemampuan
rileks
 Pasien merasakan
nyeri berkurang pada
skala nyeri (0-2)
3. Penurunan koping Setelah dilakukan asuhan 1. Anjurkan klien untuk
keluarga b.d keperawatan menggendong,
transisi/peningkatan selama…..,diharapkan menyentuh bayi
anggota keluarga proses keluarga baik 2. Observasi dan catat
dengan kriteria hasil: interaksi bayi
  Ada kedekatan ibu dengan 3.  Anjurkan dan bantu
bayi pemberian ASI,
tergantung pada pilihan
klien
2. Resiko kekurangan Setelah dilakukan asuhan 1. Tempatkan klien pada
volume cairan keperawatan posisi rekumben
selama….,diharapkan 2. Kaji hal yang
cairan simbang dengan memperberat kejadian
criteria hasil: intrapartal
 TD dbn 3. Kaji masukan dan
 Jumlah dan warna haluaran
lokhea dbn 4. Perhatikan jenis
persalinan dan anastesi,
kehilangan daripada
persalinan
5. Kaji tekanan darah dan
nadi setiap 15 menit
6. Dengan perlahan massase
fundus bila lunak
P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 28
UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
7. Kaji jumlah, warna dan
sifat aliran lokhea
8. Kolaborasi pemberian
cairan parentral

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Tanggal MRS : 01 Juli 2021 Jam pengkajian : 08.00 WITA


Pengkajian tanggal : 01 Juli 2021
No. reg ( CM ) : Diagnosa medis : Ibu G7P6A0

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 29


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
I. IDENTITAS

IBU ( ISTRI ) SUAMI (PENANGGUNGJAWAB)


Nama : Ny. S.H Nama : Tn. Hj. R
Umur : 41 Tahun Umur : 43 Tahun
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
Suku/bangsa : Flores/Indonesia Suku/bangsa : Flores/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Wuring Laut Alamat : Wuring Laut
Status Status
perkawinan : Kawin perkawinan : Kawin

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Klien dengan G7 P6 A0 datang ke Puskesmas diantar bidan pukul 08.00 WITA
dengan keluhan ibu mengatakan ia merasa sakit pada bagian perut tembus belakang
dan rasa mules seperti ingin BAB, sudah ada tanda lendir dan darah sejak tadi malam
pukul 00.00 WITA dan air – air sudah keluar sejak dalam perjalanan ke puskesmas.

III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU


G:7 P: 6 A:0
No TGL/BL TEMPAT umur jenis ditolong penyulit anak, sex, kET
N/THN/P PARTUS kehamilan persalinan oleh BB
ARTUS
1 1999 BPS Aterm Normal Bidan Tidak Laki- laki, Meninggal
ada 2.900
2 2000 BPS Aterm Normal Bidan Tidak Laki- laki, Hidup
ada 3.500
3 2003 Polindes Aterm Normal Bidan Tidak Perempua Hidup
ada n, 3.700
4 2005 Puskesmas Aterm Normal Bidan Tidak Perempua Hidup
ada n, 4.100
5 2010 Puskesmas Aterm Normal Bidan Tidak Laki-laki, Hidup
ada 3.900
6 2014 Puskesmas Aterm Normal Bidan Tidak Laki-laki, Hidup
ada 3.900

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 30


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Klien mengatakan selama ini ia tidak pernah menderita penyakit seperti hepatitis,
jantung, TBC, DM dan penyakit menular lainnya.

V. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA


1. Jenis kontrasepsi yang digunakan : Pil KB
2. Alasan berhenti : -
3. Rencana KB setelah melahirkan : Belum ada rencana untuk KB apa yang akan
dipakai.

VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


1. Pandangan ibu dan keluarga terhadap kehamilan / kelahiran bayi: klien dan keluarga
sangat menginginkan kehadiran anak dalam keluarga mereka.
2. Pandangan anak – anak terhadap kehamilan / kelahiran bayi ( sibling ): kakak-
kakaknya sangat menginginkan kehadiran si bayi.

VII. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda – tanda Vital :
Tekanan darah / tensi : 110/70 mmHg
Suhu : 36,5º celcius
Nadi : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
2. Kesadaran :
GCS : E (eye ) 4. M (motorik ) 6V (verbal ) 5 Jumlah : 15
Composmentis Apatis Somnolen Sopor
Koma
3. Kepala
a)Rambut : tidak dikaji (karena memakai jilbab)
b)Kulit kepala : tidak dikaji (karena memakai jilbab)
c)Mata : Simetris kiri dan kanan
d)Sclera : Tidak ikterik
e)Mulut : Bersih, mukosa bibir lembab.

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 31


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
4. Leher :
a) Pembesaran kelenjar : Tidak ada pembesaran kelenjar jugularis dan kelenjar
tiroid.
b) Lain – lain : Tidak ada
c) Dinding thoraks : simetris.
d) Kandung kemih : kosong
Kemampuan berkemih : Spontan
Warna urine : Kuning
Penuh Kosong
e) Anggota gerak :
a)Oedema : Tidak ada edema
b)Reflex patella : Positif
c)Varices : Tidak ada

VIII. LAPORAN PERSALINAN


1. PENGKAJIAN KALA I
a. Data
(1) Keluarnya tanda persalinan ( bloody show / cairan ) : darah dan lender. Kapan: sejak

tadi malam pukul 00.00 WITA.

(2) HPHT & TTP : 26-09-2020 & 30-06-2021

(3) Tinggi Fundus Uteri : 3 jari di bawah pusat (26 cm)

(4) Turunnya bagian terbawah : Kepala janin

(5) Tafsiran BB janin : 2.170 gram

(6) Ukuran panggul : Tidak dikaji

 Distansia spinarum : Tidak dikaji

 Distansia cristarum : Tidak dikaji

 Conjungata eksterna : Tidak dikaji

 Lingkar panggung : Tidak dikaji

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 32


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
(7) Denyut jantung janin : 130 x/menit

(8) HIS : Ada

 Frekuensi : 3 -4 x / 10 menit

 Durasi : 50- 60 detik

 Interval : 50”- 60” (3-4 menit)

(9) Rectal toucher : -

(10) Vagina touch : V/V: Tampak lendir dan berdarah,porsio

tebal,pembukaan: 2 cm. UUK : Kedudukan kepala,keterangan belum jelas,hodge: 1.

 Porsio : Tebal
 Pembukaan serviks : 2 cm
 Ketuban : Positif, warna: jernih

 Ubun – Ubun Kecil (UUK) : Depan

 Hodge :1

 Conjungata vera : Tidak dikaji

 Conjungata diagonalis : Tidak dikaji

 Conjungata oblique : Tidak dikaji

 Linea innominata : Tidak dikaji

 Spina ischiadica : Tidak dikaji

(11) Promontorium : Tidak dikaji

(12) Pengosongan kandung kemih: Kosong

(13) Pengosongan rectum :-

(14) Penggunaan obat – obatan :-

(15) Tingkat kecemasan ibu : ibu tidak merasa cemas

IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG


N Nilai
Tanggal Pemeriksaan Kriteria Hasil Pemeriksaan Satuan
o Normal

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 33


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
X. TERAPY
Dosis
N Cara Kontra
TgL Terapi (Kandunga Indikasi
o Pemberian Indikasi
n Obat)
Kamis,0 Untuk
1 Juli pembentuka
2021 n Sel darah
merah, pada pasien
2 x 1 tablet menjadi yang alergi
1. SF XX oral
200 mg cadangan zat terhadap obat
besi,untuk SF
mencegah
kekurangan
anemia
Penderita
dengan
gangguan
Meredakan
Paracetamol 3 x 1 tablet fungsi hati
2. oral rasa sakit
X 500 mg berat dan pada
dan demam
pasien dengan
hipersensitifita
s
Menjaga
2 x 1 tablet Alergi dengan
3. Vit. C oral stamina
500 mg vitamin C
tubuh

b. klasifikasi data :

Hari / Tanggal : Kamis, 01 Juli 2021


Nama Klien/ Usia : Ny.S.H
Diagnosa Medis : G7 P6A0 Uk 39-40 Minggu Janin Tunggal, Hidup, Letak Kepala
Keadaan ibu dan janin baik.

1) DATA SUBYEKTIF :
 Klien mengatakan sakit perut dan pinggang bagian bawah
 Klien mengatakan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir sejak tadi malam
pukul 00.00 wita.

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 34


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
2) DATA OBYEKTIF :
 Klien tampak meringis kesakitan,sambil memegang perutnya. Skala nyeri 5.
 TTV: TD : 110/70 mmHg, Nadi : 80 x/menit,Suhu : 36,5ºC, RR : 22 x/menit
 Palpasi : TFU : 3 jari dibawah pusat (26 cm), letak kepala Ʉ pu-ki TBJ : 2170
gram,
 Auskultasi: DJJ : 130 x/menit, kuat dan teratur
 VT pukul 08.00 : V/V: keluar darah (+), portio : tebal, pembukaan 2 cm, KK :
positif, TH : IV, Kedudukan : kepala di depan.
 His: Frekuensi : 3 – 4 x/ menit ‘,Lama 50 - 60 “ , Interval : 3 – 4 menit, Intensitas :
kuat dan teratur.

c. Analisa Data :
No Data Etiologi Problem (NANDA)
1 DO :
 Klien tampak meringis Kontraksi Uterus Nyeri Akut
kesakitan,sambil memegang
perutnya. Skala nyeri 5.
 TTV: TD : 110/70 mmHg,
Nadi : 80 x/menit,Suhu : 36,5ºC,
RR : 22 x/menit
 Palpasi : TFU : 3 jari dibawah
pusat (26 cm), letak kepala Ʉ pu-
ki TBJ : 2170 gram,
 Auskultasi: DJJ : 130 x/menit,
kuat dan teratur
 VT pukul 08.00 : V/V: keluar
darah (+), portio : tebal,
pembukaan 2 cm, KK : positif,
TH : IV, Kedudukan : kepala di
depan.

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 35


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
 His: Frekuensi : 3 – 4 x/ menit
‘,Lama 50 - 60 “ , Interval : 3 – 4
menit, Intensitas : kuat dan
teratur.
DS:
 Klien mengatakan sakit perut dan
pinggang bagian bawah
 Klien mengatakan keluar lendir
bercampur darah dari jalan lahir
sejak tadi malam pukul 00.00 wita.

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Hari / Tanggal : Kamis, 01 Juli 2021


Nama Klien/ Usia : Ny. S.H / 41 Tahun
Diagnosa Medis : G7 P6 A0 Uk 39-40 Minggu Janin Tunggal Hidup Intrauteri Letak
Kepala Inpartu I,Keadaan ibu dan janin baik.

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN :

1. Nyeri Akut berhubungan dengan kontraksi uterus dan dilatasi serviks.

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 36


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
E. PATOFLOW KASUS :

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 37


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
F. RENCANA KEPERAWATAN

AKTUAL / EVALUASI
PELAKSANAAN
DIAGNOSA RESIKO / TUJUAN DAN RENCANA
No TGL KEPERAWATAN PK / KRITERIA HASIL KEPERAWATAN (NIC) Tgl /
(NANDA) WELLNES (NOC) DAN RASIONAL IMPLEMENTASI
Jam
S
1 Kamis, Nyeri Akut Aktual 08.00 1. Membina hubungan S :klien mengatakan
Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling salingpercaya antar
01 Juli berhubungan rasa sakit pinggang
tindakan percaya antara klien dan klien dan perawat dan
2021 dengan kontraksi keperawatan selama kala perawat keluarga dan perut bagian
I selama1 x 24 jam R/ Memperthanakan H: Perawat
uterus dan dilatasi bawah semakin
klien asuhan keperawatan memperkrnalkan diri
serviks, yang mampu beradaptasi 2. Skala nyeri dan lokasinya dank lien mau bekerja bertambah.
dengan nyeri. R/Upaya penatalaksanaan sama dengan perawat
ditandai dengan: Klien mengatakan
Dengan kriteria hasil : nyeri yang efektif 2. Mengkaji skala nyeri
DS :  Klien akan 3. Atur posisi tidur klien dan lokasinya keluar lendir dan
menunjukan untuk tidur dalam posisi H: Klien tampak meringis
 Klien darah dari jalan
miring kesakitan, Skala nyeri
intoleransi
mengatakan R/Mengurangi penekanan (5) lahir.
terhadap nyeri pada vena kava 3. Mengatur posisi tidur
sakit perut  Skala nyeri O : Klien tampak
interior, sehingga klien untuk tidur dalam
dan ringan dapat mengurangi posis miring kiri meringis kesakitan,
 Bayi lahir kemungkiana H: Klien tidur dalam posisi
pinggang skala nyeri 5
spontan terjadinya hipoksia miring kiri
bagian 4. Anjurkan klien untuk 4. menganjurkan klien Tanda-tanda kala II :
 Kontraksi uterus minum air putih yang untuk minum air putih
bawah baik vulva dan anus
cukup yang cukup
 Klien  Klien nampak R/Membantu H: Klien minum air putih membuka, perineum
rileks melancarkan yang cukup
mengatakan menonjol.
 Tampak ada peredaran darah 5. Membersihkan daerah
keluar lendir 5. Bersihkan daerah vulva vulva PD : V/V : Lendir dan
tanda-tanda kala
P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 38
UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
bercampur II, vulva dan R/ Memberikan rasa H : Vulva klien tampak darah, portio tidak
anus membuka, nyaman pada pasien bersih
darah dari teraba, pembukaan 10
prinium 6. Ajarkan tekhnik relaksasi 6. Mengajarkan klien
jalan lahir napas dalam. relakasi napas dalam cm, KK : sudah pecah,
menonjol
R/ Mengalihkan perhatian H : Perawat meminta klien
sejak tadi  Pembukaan Kedudukan
terhadap nyeri menarik napasa dalam
malam pukul lengkap 10 Cm. 7. Ganti alas bokong yang melalui hidung tahan His : 3-4 kali/menit,
sudah basa sebentar 2 sampai 3
00.00 wita. 50-60” kuat dan
R/ Memberikan rasa detik lalu hembuskan
DO : nyaman pada pasien perlahan-lahan melelui teratur, interval 3-4
8. Kosongkan kandung mulut
 Klien tampak kali/menit
kemih dan rectum 7. Mengganti alas bokong
meringis R/ Mengantisipasi atau yang sudah basa DJJ : 130x/menit
mengurangi nyeri pada H : Klien menggunakan
kesakitan,sa tertaur
saat penekanan kepala. underpet yang kering
mbil 8. Mengosongkan
kandung kemih dan
memegang rectum
perutnya. H : Klien selalu membuang A: Masalah belum
air kecil
Skala nyeri teratasi
5.
 TTV: TD :
110/70 P:Intervensi dilanjtkan
mmHg, Nadi kala II
: 80
x/menit,Suh
u : 36,5ºC,
RR : 22
x/menit

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 39


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
 Palpasi :
TFU : 3 jari
dibawah
pusat (26
cm), letak
kepala Ʉ pu-
ki TBJ :
2170 gram,
 Auskultasi:
DJJ : 130
x/menit, kuat
dan teratur
 VT pukul
08.00 : V/V:
keluar darah
(+), portio :
tebal,
pembukaan
2 cm, KK :
positif, TH :
IV,
Kedudukan :
kepala di

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 40


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
depan.
 His: Frekuensi
: 3 – 4 x/
menit
‘,Lama 50 -
60 “ ,
Interval : 3 –
4 menit,
Intensitas :
kuat dan
teratur.

P2N Departemen Keperawatan Maternitas Page 41


UPT Puskesmas Wolomarang
Tahun Ajaran 2020/ 2021
2. PENGKAJIAN KALA II

a. Data

IBU

(1) Pembukaan Lengkap : Jam : 08.55

(2) Bagian terbawah janin: Hodge : III-IV (Kepala)HIS : (+)

Frekuensi : 3-4x/10 menit

Durasi : 50-60 detik

Interval : 3-4x/10 menit

Denyut jantung Janin : Positif ,Jumlah 130 x/ menit, Regular

(3) Ketuban : Dipecahkan

(4) Kondisi vulva dan anus : vulva membuka dan tekanan pada anus

(5) Kondisi perineum :perineum menonjol

(6) Perdarahan pervaginam : Ada/ Jumlah 100 cc

(7) Lilitan Tali Pusat : Tidak ada

(8) Keadaan tali pusat : Baik/Normal

(9) Keadaan psikologi Ibu : Baik

BAYI BARU LAHIR

(1) APGAR Score : 9/10

(2) Bayi Lahir : Jam 09.05, Jenis Kelamin : perempuan

(3) PB : 47 cm BB : 2.900 gram, LK : 31 cm, LD : 32 cm, LP : 33 cm.

(4) Kelainan : Tidak ada

......................., ………………… 2021 Mengetahui,

Pengkaji, CI Ruang ...................................

(______________________________) ( ________________________ )

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |42


b. Klasifikasi Data

Hari / Tanggal : Kamis, 01 Juli 2021


Nama Klien/ Usia : Ny. S.H / 41 Tahun
Diagnosa Medis : G7 P6 A0 Uk 39-40 Minggu Janin Tunggal Hidup Letak Kepala Inpartu
Kala I,Keadaan ibu dan janin baik.

DATA SUBYEKTIF :
 Klien mengatakan rasa sakit pada pinggang dan perut bagian bawah semakin bertambah
serta ada keluar darah dan lendir dan jalan lahir
 Klien mengatakan ingin BAB
 Klien mengatakan ada dorongan untuk BAB

DATA OBYEKTIF :
 Klien tampak meringis kesakitan,sambil memegang perutnya. Skala nyeri 7.
 TTV: TD : 110/70 mmHg, Nadi : 80 x/menit,Suhu : 36,5ºC, RR : 22 x/menit
 Tanda-tanda kala II : Vulva dan anus membuka, perineum meninjol, adanya rasa ingin
mengedan serta ada tekanan pada anus
 Pemeriksaan Dalam : V/V lendir dan darah, porsio tidak teraba, pembukaan lengkap 10
Cm, KK : sudah pecah, Kedudukan : kepala, UUK : Kiri depan.
His : 3-4x/ menit, 50-60”, kuat dan tertaur, interval 3-4x/ menit, DJJ 146x/menit tertaur, TH:
III-IV

C. ANALISA DATA :
Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |43
Hari / Tanggal : Kamis, 01 Juli 2021
Nama Klien/ Usia : Ny. S.H / 41 Tahun
Diagnosa Medis : G7 P6 A0 Uk 39-40 Minggu Janin Tunggal Hidup Letak Kepala Inpartu
Kala I,Keadaan ibu dan janin baik.

No Data Etiologi Problem (NANDA)


1 DS : Kontraksi uterus dan Nyeri Akut
 Klien mengatakan rasa sakit peregangan pada
pada pinggang dan perut bagian vagina
bawah semakin bertambah serta
ada keluar darah dan lendir dan
jalan lahir
 Klien mengatakan ingin BAB
 Klien mengatakan ada dorongan
untuk BAB

DO :
 Klien tampak meringis
kesakitan,sambil memegang
perutnya. Skala nyeri 7.
 TTV: TD : 110/70 mmHg, Nadi
: 80 x/menit,Suhu : 36,5ºC, RR : 22
x/menit
 Tanda-tanda kala II : Vulva dan
anus membuka, perineum
meninjol, adanya rasa ingin
mengedan serta ada tekanan
pada anus
 Pemeriksaan Dalam : V/V lendir
dan darah, porsio tidak teraba,
pembukaan lengkap 10 Cm, KK :
sudah pecah, Kedudukan : kepala,
UUK : Kiri depan.
His : 3-4x/ menit, 50-60”, kuat dan
tertaur, interval 3-4x/ menit, DJJ
146x/menit tertaur, TH: III-IV

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |44


D. DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Hari / Tanggal : Kamis, 01 Juli 2021


Nama Klien/ Usia : Ny. S.H / 41 Tahun
Diagnosa Medis : G7 P6 A0 Uk 39-40 Minggu Janin Tunggal Hidup Letak Kepala Inpartu
Kala I,Keadaan ibu dan janin baik.

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN :

1. Nyeri Akut b/d Kontraksi Uterus dan Peregangan Vagina


Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |45
2. ................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
......................................................................................................................................
3. ................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
......................................................................................................................................

E. PATOFLOW KASUS

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |46


F. RENCANA KEPERAWATAN
AKTUA
PELAKSANAAN
L/ TUJUAN DAN
DIAGNOSA RENCANA
TG RESIKO KRITERIA
No KEPERAWATAN KEPERAWATAN (NIC) Tgl / EVALUASI
L / PK / HASIL
(NANDA) DAN RASIONAL IMPLEMENTASI
WELLN (NOC) Jam
ESS
1 Kamis Nyeri akut Setelah 1. Beritahu ibu sekarang 08.15 1. Memberitahu ibu bahwa S:
dilakukan  Ibu
, 01 b/d sudah pembikaan lengkap, sudah pembukaan lengkap
tindakan mengatakan
Juli kontraksi keperawatan ibu siap mengedan H/ Ibu tampak kesakitan,
bahagia dan
selama kala I
2021 uterus dan R/ Membantu dalam proses tetapi tetap mengerti apa yang legah karena
selama1 x 24 jam
peregangan klien persalinan disampaikan oleh perawat bayinya sudah
mampu lahir
vagiana 2. Pertahankan kandung 2. Mempertahankan kandung
beradaptasi  Klien
yang dengan nyeri. kemih dalam keadaan kemih dalam keadaan kosong mengatakan
Dengan kriteria
ditandai kosong H/ Klien sering BAK ada keluar
hasil :
dengan : R/ Kandung kemih yang 3. Menjelaskan pada ibu darah dari
 Klien jalan lahir
DS : akan kosong akan meperlancar bahwa relaksasi selama
 Klien menunjuk penurunan bagian terendah kontraksi sangat penting
mengatakan janin dan mengurangi H/ Klien mengikuti penjelasan O:
an
 Bayi
rasa sakit intolerans tekanan sehingga sirkulasi dari perawt dan mengikutinya
lahir
pada i terhadap lancer 4. Mengajarkan teknik pukul
pinggang 3. Jelaskan pada ibu bahwa relaksasi napas dalam 09.05
nyeri
WITA
dan perut  Skala relaksasi selama kontraksi H/ Perawat meminta ibu
Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |47
bagian nyeri sangat penting menarik napas dalam melalui  Bayi
bawah ringan 1- R/ Ibu mengerti dan hidung tahan sebentar 3-2 permp
uan,
semakin 3 kooperatif detik lalu hembuskan
tunggal
bertambah  Bayi lahir 4. Anjurkan teknik relaksasi perlahan-laha memlalui mulut ,
serta ada spontan napas dalam 5. Melakukan masase langsu
ng
keluar darah  Kontraksi R/ Napas dalam untuk H/ Klien dibantu perawat
menan
dan lendir uterus mengisi paru-paru untuk masase gis.
dan jalan baik 5.Lakukan masase 6. Memimpin ibu cara  PB : 47
lahir R/ Meningkatkan relaksasi mengedan yang baik dan benar Cm,
 Klien
BB :
 Klien nampak dan menurunkan frekuensi H/ Ibu tampak mengedan 2900
mengatakan rileks atau kebutuhan analgetik berbaring dengan posisi semi Gram,
LK :
ingin BAB  TFU 3 6.Ajarkan ibu cara fowler sambil kedua kaki
#1 Cm,
 Klien jari di mengedan yang baik dan ditekuk dan kedua tangan
LD :
mengatakan atas pusat benar merangkul paha sambil 32 Cm,
ada R/ Meningkatkan menarik napas dalam dan Apgar
Score
dorongan peregangan otot perineum mendorong janin kebawa
9/10
untuk BAB dan vagina secara bertahap 7. Melahirkan bayi dengan  Warna
7.Lahirkan bayi dengan teknik yang baik dan benar kulit
teknik yang benar H/ Kepala bayi dipegang merah,
bayi
DO : R/ Menghindarkan resiko secara biparietal digerakan lahir
 Klien cedera dan komplikasi lain kebawah untuk melahirkan sponta

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |48


tampak pada bayi. bahu depan, digerakan ke atas n
meringis kebelakang untuk melahirkan  Plasent
a
kesakitan,samb bahu belakang, jempol tangan
belum
il memegang kanan didada, tangan keluar
perutnya. Skala menyusuli badab bayi,
nyeri 7. kemudian lahirkan badan bayi
A : Masalah
 TTV: TD : seluruhnya. Bayi lahir teratasi
110/70 spontan, kontraksi uterus baik, sebagian
mmHg, Nadi : perdarahan < 150 cc.
80 P : Intervensi
x/menit,Suhu : dilanjutkan
36,5ºC, RR : pada kala III

22 x/menit
 Tanda-tanda
kala II :
Vulva dan
anus
membuka,
perineum
meninjol,
adanya rasa

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |49


ingin
mengedan
serta ada
tekanan
pada anus
 Pemeriksaan
Dalam : V/V
lendir dan
darah, porsio
tidak teraba,
pembukaan
lengkap 10
Cm, KK :
sudah pecah,
Kedudukan :
kepala, UUK :
Kiri depan.
His : 3-4x/
menit, 50-60”,
kuat dan
tertaur, interval

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |50


3-4x/ menit,
DJJ
146x/menit
tertaur, TH: III-
IV

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |51


3. PENGKAJIAN KALA III
A. DATA
(16) Jumlah Perdarahan : < 150 cc

(17) Pelepasan Plasenta : Sudah Terlepas

(18) Kondisi Plasenta : Lengkap

(19) Lahir Plasenta : Spontan

(20) Tinggi Fundus Uteri ( TFU ) : 3 jari dibawa pusat

(21) Kontraksi Uterus : Baik

(22) Penggunaan obat – obatan :Oxytosin

(23) Keadaan psikologis ibu :Bahagia dan legah

......................., ………………… 2020 Mengetahui,


Pengkaji, CI Ruang ...................................

(______________________________) ( ________________________ )

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |52


B. KLASIFIKASI DATA :

Hari / Tanggal : Kamis,01Juli 2021


Nama Klien/ Usia : Ny.S.H / Usia : 41 tahun
Diagnosa Medis : P7A0AH7 Inpartu Kala III,Keadaan ibu dan bayi baik.

DATA SUBYEKTIF :
 Klien mengatakan bahagia dan legah karena bayi sudah lahir
 Klien mengatakan keluar darah dari jalan lahir

DATA OBYEKTIF :
 Partus bayi pukul 09.05 WITA dan partus plaseta pukul 09.11 WITA
 Jenis kelamin perempuan bayi tunggal lahir langsung menagis
 Perdarahan < 150 cc
 TFU 3 jari di bawa pusat
 Palpasi uterus teraba keras
 Kontraksi uterus baik
 TTV: TD : 110/70 mmHg, Nadi : 80 x/menit,Suhu : 36,5ºC, RR : 22 x/menit

C. ANALISA DATA :
Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |53
Hari / Tanggal : Kamis/01 Juli 2021
Nama Klien/ Usia : Ny. S. H
Diagnosa Medis : P7A0AH7 Inpartu kala III,Keadaan ibu dan bayi baik
No Data Etiologi Problem (NANDA)
DS : Perdarahan Resiko defisist
 Klien mengatakan bahagia dan volume cairan
legah karena bayi sudah lahir
 Klien mengatakan keluar darah
dari jalan lahir

DO :
 Partus bayi pukul 09.05 WITA
dan partus plaseta pukul 09.11
WITA
 Jenis kelamin perempuan bayi
tunggal lahir langsung menagis
 Perdarahan < 150 cc
 TFU 3 jari di bawa pusat
 Palpasi uterus teraba keras
 Kontraksi uterus baik
 TTV: TD : 110/70 mmHg, Nadi
: 80 x/menit,Suhu : 36,5ºC, RR :
22 x/menit.

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hari / Tanggal : Kamis/01 Juli 2021


Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |54
Nama Klien/ Usia : Ny. S. H
Diagnosa Medis : P7A0AH7 Inpartu kala III,Keadaan ibu dan bayi baik

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN :

1. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan.

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |55


F. RENCANA KEPERAWATAN
AKTUAL /
TUJUAN DAN PELAKSANAAN
DIAGNOSA RESIKO / RENCANA
TG KRITERIA
No KEPERAWATAN PK / KEPERAWATAN (NIC) Tgl / EVALUASI
L HASIL
(NANDA) WELLNE DAN RASIONAL IMPLEMENTASI
(NOC) Jam
SS
1 Kamis, Resiko defisit Resiko Setelah diberikan 1. Lakukan palpasi 09.1 1. Melakukan palpasi S:
09 Juli volume cairan asuhan diharapkan abdomen 0 abdomen  Klien
mengatakan ia
2020 berhubungan masalah resiko R/ untuk mengetahui bayi H/ Klien mau menrima
merasa legah
dengan defisit kekurangan tunggal atau kembar tindakan yang diberikan dan bayinya sudah
perdarahan volume cairan dapat 2. Beritahu ibu untuk terdpat bayi tunggal lahir
O:
yang ditandai teratasi dengan penyuntikan Oxytosin 2. Memberitahu ibu untuk
 Plasenta lahir
dengan : kriteria hasil : R/Agar ibu tidak kaget penyuntikan Oxytosin spontan dan
DS : dengan tindakan H/ Klien memahami tujuan utuh
Klien tampak rileks
 Klien penyuntikan dari suntukan Oxytosin  Plasenta lahir
pukul09.11
mengatakan Tidak ada 3. Lakukan injeksi 3. Melakukan injeksi
Wita
bahagia dan perdarahan Oxytosin 10 u/ml pada 1/3 Oxytosin 10 u/ml pada 1/3  TFU 3 Jari di
legah karena bagian kanan luar, bagian kanan luar, kontraksi bawa pusat
TTV dalam batas  Palpasi uterus
bayi sudah lahir kontraksi uterus baik uterus baik
normal teraba kasar
 Klien R/ Untuk merangsang H/ Klien mendpatkan  Kontraksi uterus
mengatakan Plasenta lahir kontraksi uterus injeksi Oxytosin 10 u/ml baik
keluar darah spontan dan utuh 4. Keringkan, dijepit, diikat pada paha kanan bagian luar  TTV: TD :
110/70 mmHg,
dari jalan lahir dan potong tali pusat serta 4. Mengeringkan, menjepit,
Nadi : 80
IMD mengikat dan potong tali x/menit,Suhu :

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |56


DO : R/ Agar dapat melakukan pusat serta IMD 36,5ºC, RR : 22
 Partus bayi IMD dengan cepat H/ Klien memberikan IMD x/menit.A :

pukul 09.05 5.Cek tanda-tanda pada bayinya


WITA dan pelepasan plasenta 5.Mengecek tanda-tanda A : Masalah
partus plaseta R /Untuk mengetahui pelepasan plasenta teratasi sebagian

pukul 09.11 plasenta sudah keluar atau H / Plasenta keluar utuh


WITA belum 6. Melakukan peregangan P : Intervensi
 Jenis kelamin 6. Lakukan peregangan tali tali pusat terkendali dilanjutkan ke
kala 1V
perempuan bayi pusat terkendali H/ Tali pusat diregangkan
tunggal lahir R/ Untuk mengetahui 7. Melahirkan plasenta
langsung adanya pelepasan plasenta dengan teknik yang benar
menagis dan dinding uterus H/ Melakukan peregangan
 Perdarahan < 7. Lahirkan plasenta dan dorongan dorsalcarnial
150 cc dengan teknik yang benar hingga plasenta keluar atau

 TFU 3 jari di R/ Untuk mencegah terlepas. Minta ibu untuk

bawa pusat terjadinya perdarahan mengedan sambil

 Palpasi uterus menolong, menarik tali

teraba keras pusat dengan arah jarum

 Kontraksi jam dan kearah atas

uterus baik mengikuti proses jalan lahir


(tetapi lakukan tekana

TTV: TD : 110/70 dorsalcarnial). Jika tali

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |57


mmHg, Nadi : 80 pusat bertambah panjang,
x/menit,Suhu : 36,5ºC, dipindahkan klien hingga
RR : 22 x/menit. berjarak sekitar 5-10 Cm
dari vulva dan lahirkan
plasenta dengan kedua
tangan.

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |58


4. PENGKAJIAN KALA IV

A. DATA

(24) Keadaan umum Ibu : Baik,kesadaran composmentis

(25) TTV : TD :110/80 mmHg, RR : 20 x/m

(26) Jumlah perdarahan pervaginam : ± 50 cc

(27) TFU : setinggi pusat

(28) Kontraksi Uterus : baik,keras

(29) Perineum :Ruptur, Derajat II

(30) Episiotomi : Tidak

(31) Keluhan Ibu : Tidak ada keluhan

(32) Posisi berbaring : Tidur terlentang

(33) Bonding score :-

(34) Penggunaan obat – obatan :Lidocain,Amoxilin,SF dan Vit C

......................., ………………… 2020 Mengetahui,


Pengkaji, CI Ruang ...................................

(______________________________) ( ________________________ )

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |59


KLASIFIKASI DATA :

Hari / Tanggal : Kamis/09 Juli 2020


Nama Klien/ Usia : Ny. M.S
Diagnosa Medis : P7A0AH7 Post Partum 1 jam, Keadaan ibu dan bayi baik

DATA SUBYEKTIF :

C. ANALISA DATA :
Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |60
Hari / Tanggal : Kamis/01 Juli 2021
Nama Klien/ Usia : Ny. S H
Diagnosa Medis : P7A0AH7 Post Partum 1 jam, Keadan ibu dan bayi baik

No Data Etiologi Problem (NANDA)


1 DATA SUBYEKTIF :

DATA OBYEKTIF :

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN :

D. PATOFLOW KASUS

Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |61


Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |62
Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |63
Asuhan Keperawatan Maternitas_Intranatal Care (INC) |64

Anda mungkin juga menyukai