MAKALAH
“Assesment Penalaran”
OLEH :
LAURA ALIYAH AGNEZI (19175006)
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Fatni Mufit, S.Pd, M.Si
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Pengembangan Evaluasi dan Proses Pembelajaran Fisika
dengan judul “Assensment Penalaran”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................3
D. Manfaat Penulisan...................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................4
A. Landasan Pemikiran................................................................................4
B. Pengertian Asesmen.................................................................................8
C. Tujuan Asesmen dalam Proses dan Hasil belajar..................................9
D. Prinsip Asesmen Proses dan Hasil belajar..........................................10
E. Asesmen Penalaran................................................................................13
F. Bentuk Asesmen Penalaran...................................................................13
G. Dasar Pemikiran Asesmen Penalaran..................................................14
H.Bentuk-bentuk Mengases Hasil Belajar dalam Pembelajaran
Fisika.........................................................................................................30
BAB III PEMBAHASAN................................................................................46
A. Matrik Pengertian Asesmen..................................................................46
B. Matrik Tujuan Asesmen........................................................................46
C. Matrik Asesmen Penalaran...................................................................48
D. Matrik Dasar Pemikiran Asesmen Penalaran.....................................50
E. Contoh Soal.............................................................................................54
F. Bentuk-bentuk Mengases Hasil Belajar dalam Pembelajaran
Fisika........................................................................................................63
BAB IV.............................................................................................................82
A. Kesimpulan.............................................................................................82
B. Saran.......................................................................................................82
ii
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................83
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asesmen yang berbasis penalaran ini sangat penting karena dapat melatih
peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir seseorang harus
dilatih sejak usia sekolah, jika pada saat usia tersebut seseorang mendapat latihan
berpikir tingkat tinggi, maka seseorang akan terbiasa berpikir tingkat tinggi
sehingga daya pikirnya juga tinggi, begitu sebaliknya ketika usia tersebut
seseorang mendapat latihan berpikir tingkat rendah maka daya pikirnya juga
rendah. Maksud dari kemampuan berpikir tersebut ialah kemampuan
menggunakan daya pikirnya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Hal ini
berkaitan erat dengan salah satu karakteristik pembelajaran Fisika, yaitu
penyelesaian masalah seputar gejala alam dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi telah menjadi salah satu prioritas dalam
pembelajaran Fisika. Tuntutan kompetensi pengetahuan, bahwa peserta didik
diharapkan mampu memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
1
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan. Begitu juga pada kompetensi inti, keterampilan peserta didik
diharapkan mampu mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penulisan makalah ini adalah :
2
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Pemikiran
1. Landasan Religius
a. Q.S Al Ankabut ayat 2-3
Dalam proses evaluasi pendidikan memiliki kedudukan penting dalam
pencapaian hasil yang digunakan sebagai input untuk perbaikan kegiatan
pendidikan. Untuk mengetahui lebih jelas tentang evaluasi pendidikan, akan
dipaparkan tafsiran surat al-ankabut ayat 2-3 tentang evaluasi pendidikan.
)2( َيُ ْفتَنُون اَل َو ُه ْم آَ َمنَّا يَقُولُوا ْأَن يُ ْت َر ُكوا ْأَن اس ُ َّالن س َب ِ أَ َح
َ َالَّ ِذين ُ هَّللا َّفَلَيَ ْعلَ َمن قَ ْبلِ ِه ْم ْ ِمن َالَّ ِذين فَتَنَّا َولَقَ ْد
)3( َا ْل َكا ِذبِين َّ َولَيَ ْعلَ َمن ص َدقُوا
Artinya: (2) Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?(3) “Dan
sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta”.
Evaluasi itu perlu dilakukan, dengan mengingat akan sifat-sifat manusia itu
sendiri yaitu manusia adalah makhluk yang lemah, makhluk yang suka
membantah dan ingkar kepada Allah, mudah lupa dan banyak salah namun
mempunyai batas untuk sadar kembali. Tetapi di sisi lain manusia juga merupakan
makhluk terbaik dan termulia, yang dipercaya Allah untuk mengemban amanat
yang istimewa, yang diangkat sebagai khalifah di bumi dan yang telah diserahi
Allah apa yang ada di langit dan di bumi.
Bertolak dari kajian tersebut, maka ditemukan hal-hal prinsipal bahwa
manusia itu ternyata memiliki kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan
tertentu, sehingga perlu diperbaiki baik oleh dirinya sendiri maupun pihak lain.
Namun manusia itu juga memiliki kelebihan-kelebihan tertentu sehingga
4
kemampuan tersebut perlu dikembangkan dan manusia mempunyai kemampuan
untuk mencapai posisi tertentu sehingga perlu dibina kemampuannya untuk
mencapai posisi tersebut. Dengan mengingat hal-hal tersebut, maka evaluasi
amatlah diperlukan, apalagi dalam proses pendidikan.
b. Q.S Al Mujadillah ayat 11
Guru adalah seorang pendidik sebagai insan yang mulia dan berjasa kerana
merekalah yang bertanggungjawab mendidik manusia bagi melahirkan generasi
Muslim yang beriman dan beramal soleh serta sanggup melaksanakan tugas
terhadap diri, keluarga, masyarakat dan negara. Guru dalam sejarah hidupnya
sentiasa menghargai kejayaan anak didiknya serta sanggup bekorban dan
melakukan apa sahaja untuk manfaat dan kesejahteraan orang lain. Dan agama
Islam sangat menghargai orang – orang yang berilmu pengetahuan
(guru/ulama),sehingga hanya mereka sajalah yang pantas mencapai taraf
ketinggian dan keutuhan hidup. Firman Allah dalam Q.S Al- Mujadillah ayat 11:
5
kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan bantuan guru
tetapi semakin lama semakin mandiri.
Artinya; “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi. Dan jika kamu melahirkanapa yang ada di dalam hatimu atau
kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan
kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang
dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Q.S Al-Baqarah : 284)
6
proses menanya. Allah telah memerintahkan untuk bertanya melalui Q.S An-Nahl
ayat 43
2. Landasan Yuridis
Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional telah
menjelaskan bahwa sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Kemudian pada Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 juga telah
dijelaskan tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu berjumlah delapan buah:
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga pendidik, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, standar penilaian pendidikan. Dari delapan standar pendidikan
nasional, standar penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan dari
standar nasional pendidikan lainnya.
7
Permendikbud No 24 tahun 2016 lampiran 8 tentang KI dan KD Kurikulum
2013 mata pelajaran Fisika menyebutkan bahwa tujuan kurikulum mencakup
empat kompetensi, yaitu kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
8
memenuhi tujuan pembelajaran memungkinkan untuk mencakup seluruh
kompetensi peserta didik (sikap, pengetahuan dan keterampilan).
Menurut Uno dan Satria (2012) secara umum penilaian adalah suatu
tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga tujuan, yaitu mengukur
kemajuan, menunjang penyusuan rencana dan memperbaiki atau melakukan
penyempurnaan kembali. Selain itu dijelaskan pula tujuan asesmen oleh Sudjana
(2005) yaitu sebagai berikut :
9
Sedangkan Balitbang Depdiknas (2006: 3) secara rinci menyatakan bahwa
tujuan asesmen proses dan hasil belajar adalah:
b. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan
dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
f. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang
efektivitas pendidikan.
10
b. Mengembangkan tugas-tugas asesmen yang bermakna, terkait langsung
dengan kehidupan nyata.
1. Sahih (Valid)
Validitas dalam asesmen mempunyai pengertian bahwa dalam melakukan
penilaian harus ”menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat
yang sesuai untuk mengukur kompetensi”. Apabila yang diukur sikap, tetapi
asesmen mengukur pengetahuan, maka asesmen tersebut tidak valid. Kesahihan
asesmen biasanya diukur dalam prosentase atau dalam derajat tertentu dengan alat
ukur tertentu.
11
2. Konsisten (Reliable)
Pengertian reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil
penilaian. Penilaian yang ajeg (reliable) memungkinkan perbandingan
yang reliable, menjamin konsistensi, dan keterpercayaan. Contoh, dalam menguji
kompetensi peserta didik dalam melakukan eksperimen di laboratorium. Sepuluh
peserta didik melakukan eksperimen dan masing-masing menulis laporannya.
Penilaian ini reliable jika guru dapat membandingkan taraf penguasaan sepuluh
peserta didik itu dengan kompetensi eksperimen yang dituntut dalam kurikulum.
Penilaian ini reliable jika tiga puluh peserta didik yang sama mengulangi
eksperimen yang sama dalam kondisi yang sama dan hasilnya ternyata sama. Jika
alat asesmen yang sama dilakukan terhadap kelompok peserta didik yang sama
beberapa kali dalam waktu yang berbeda-beda atau situasi yang berbeda-beda,
memberikan hasil yang sama, maka asesmen dinyatakan ajeg.
3. Objektif
Objektif dalam konteks penilaian adalah bahwa proses penilaian yang
dilakukan harus meminimalkan pengaruh-pengaruh atau pertimbangan subjektif
dari guru. Dalam implementasinya, penilaian harus dilaksanakan secara objektif.
Dalam hal tersebut, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan,
menggunakan bahasa yang dapat dipahami peserta didik, dan menerapkan kriteria
yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian angka (skor). Asesmen
dikatakan objektif jika tidak mendapat pengaruh subjektif dari pihak penilai.
4. Komprehensif
Asesmen proses dan hasil belajar hendaknya menyeluruh, mengases semua
ranah kompetensi peserta didik, baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan.
Dengan menggunakan beragam teknik dan instrumen asesmen, sehingga mampu
menggambarkan profil kompetensi peserta didik secara utuh.
5. Mendidik
12
Asesmen dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan
meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
E. Asesmen Penalaran
13
F. Bentuk Asesmen Penalaran
1. Taksonomi Bloom
Secara umum, Bloom menyatakan klasifikasi kemampuan hasil belajar
terbagi menjadi:
a. Ranah Kognitif
Merupakan kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh pengetahuan,
pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.
14
b. Ranah Afektif
Berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan
terhadap suatu obyek
c. Ranah Psikomotor
Kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan
(berkaitan dengan gerak fisik).
15
Analisis Memecah informasi atau Membandingkan, memecah,
konsep ke dalam beberapa membedakan, memilih,
bagian untuk memisahkan
menjadikannya lebih mudah
dipahami
Sintesis Menggabungkan beberapa Kategorisasi, generalisasi,
gagasan secara bersama rekonstruksi
untuk membentuk sesuatu
yang baru
Evaluasi Memutuskan nilai dan Meninjau, kritik, menilai,
manfaat argumentasi, dukungan
Pada tahun 1999, Lorin Anderson bersama dengan beberapa rekan kerjanya
menerbitkan sebuah versi terbaru dari taksonomi Bloom yang mempertimbangkan
jangkauan yang lebih luas dari berbagai faktor yang berdampak pada kegiatan
pembelajaran. Taksonomi yang diperbaharui ini berusaha memperbaiki beberapa
kekeliruan yang ada pada taksonomi yang asli. Tidak seperti versi 1956,
taksonomi yang baru membedakan antara “tahu tentang sesuatu” (knowing what),
isi dari pemikirannya itu sendiri, dan “tahu tentang bagaimana melakukannya”
(knowing how), sebagaimana prosedur yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah. Oleh karena itu, dimensi proses kognitif atas perbaikan taksonomi yang
16
dibuat oleh Bloom tersebut, sebagaimana versi aslinya, memiliki enam kecakapan
seperti Tabel 2.
17
secara bersama untuk menghasilkan
menghasilkan suatu
pengetahuan baru
2. Norris-Ennis’s Framework
Menurut Norris-Ennis Framework dalam Stiggin (1994) terdapat dua belas
indikator keterampilan kritis yang dikelompokkan dalam lima aspek keterampilan
berpikir kritis seperti di tunjukkan pada Tablel 3:
Tabel 3. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Norris Ennis
18
3. Marzano’s Dimension of Learning
Robert Marzano, seorang peneliti pendidikan terkemuka, telah mengusulkan
apa yang disebutnya “Sebuah Taksonomi Baru dari Tujuan Pendidikan” (2000).
Dikembangkan untuk menjawab keterbatasan dari taksonomi Bloom yang telah
digunakan secara luas serta situasi terkini, model kecakapan berpikir yang
dikembangkan Marzano memadukan berbagai faktor yang berjangkauan luas,
yang mempengaruhi bagaimana siswa berpiki, dan menghadirkan teori yang
berbasis riset untuk membantu para guru memperbaiki kecakapan berpikir para
siswanya.
Taksonomi baru yang dikembangkan Marzano dibuat dari tiga sistem dan
Domain Pengetahuan, yang kesemuanya penting untuk berpikir dan belajar.
Ketiga system tersebut adalah Sistem-Diri (Self-System), Sistem Metakognitif,
dan Sistem Kognitif. Sewaktu berhadapan dengan pilihan untuk memulai tugas
baru, Sistem-Diri memutuskan apakah melanjutkan kebiasaan yang dijalankan
saat ini atau masuk dalam aktivitas baru; Sistem Metakognitif mengatur berbagai
tujuan dan menjaga tingkat pencapaian tujuan-tujuan tersebut; Sistem Kognitif
memroses seluruh informasi yang dibutuhkan, dan Domain Pengetahuan
menyediakan isinya.
19
Kelima dimensi belajar yang telah disebutkan diatas saling berhubungan
satu sama lain dan tidak dapat berjalan dalam keadaan terpisah. Dimensi pertama
dan kelima merupakan dasar untuk menjalankan dimensi kedua, ketiga, dan
keempat. Jika peserta didik memiliki sikap persepsi negatif terhadap
pembelajaran, maka proses belajar yang meliputi dimensi dua, tiga dan empat
pada peserta didik a tidak akan berjalan dengan baik. Sebaliknya bila peserta didik
memiliki sikap dan persepsi positif maka peserta didik akan belajar lebih banyak
dan hal-hal yang terkait dengan dimensi dua, tiga dan empat dapat dilaksanakan
dengan baik. Demikian halnya bila peserta didik telah terbiasa berpikir secara
produktif, maka proses belajar pada diri siswa akan terfasilitasi. Dimensi belajar
tersebut saling berinteraksi dapat dilihat pada Gambar 1.
20
pengetahuan dengan cara bermakna” (Using Knowledge Meaningfully) (dimensi
keempat). Seperti yang terlihat dalam Gambar 1, dimensi kedua, ketiga dan
keempat bekerja seperti konsep, satu sama lain tidak terpisahkan. Kelima dimensi
belajar ini membentuk kerangka yang dapat digunakan untuk mengorganisasi
kurikulum, instruksi pembelajaran dan asesmen.
Marzano (1993) membagi habits of mind ke dalam tiga kategori yaitu: self
regulation, critical thinking dan creative thinking. Self regulation meliputi: (a)
menyadari pemikirannya sendiri, (b) membuat rencana secara efektif, (c)
menyadari dan menggunakan sumber-sumber informasi yang diperlukan, (d)
sensitif terhadap umpan balik dan (e) mengevaluasi keefektifan tindakan.
Critical thinking meliputi: (a) akurat dan mencari akurasi, (b) jelas dan mencari
kejelasan, (c) bersifat terbuka, (d) menahan diri dari sifat impulsif, (e)
mampu menempatkan diri ketika ada jaminan, (f) bersifat sensitif dan tahu
kemampuan temannya. Creative thinking meliputi: (a) dapat melibatkan diri
dalam tugas meski jawaban dan solusinya tidak segera nampak, (b) melakukan
usaha semaksimal kemampuan dan pengetahuannya, (c) membuat, menggunakan,
memperbaiki standar evaluasi yang dibuatnya sendiri, (d) menghasilkan cara baru
melihat situasi yang berbeda dari cara biasa yang berlaku pada umumnya.
21
Commitment adalah secara konstan berusaha untuk merefleksi dan meningkatkan
kinerja pola perilaku cerdas (Costa & Kallick, 2000a; Costa & Kallick, 2000b).
4. Quellmalz’s Framework
Quellmalz (1987) memberikan kita visi lain yang sangat baik dari proses
penalaran. Proses berfikir yang dikemukan oleh Quellmalz relatif sederhana,
gamblang, sangat mudah untuk dianalisa dan dipakai oleh guru dan peserta didik.
Setelah mengkaji kerangka kerja pendidikan, psikologi dan kerangka filsafat yang
disajikan dalam literatur profesional selama beberapa dekade, Quellmalz
menemukan bahwa hal-hal tersebut memiliki elemen-elemen dasar: ingatan
(recall), analisa (analysis), perbandingan (comparison), kesimpulan (inference),
dan penilaian (evaluation).
Dari semua uraian yang dipelajari, dilaporkan bahwa pengoperasian prinsip
dalam belajar tidak ada yang isinya bebas berfikir, semua penalaran dan
pemecahan masalah bersumber dari dasar ilmu pengetahuan. Tanpa pengetahuan
prasyarat, tidak ada masalah yang dapat diselesaikan. Sehingga dimulai dengan
mengingat (recall) sebagai masukan pertama dalam kerangka kerja Quellmalz.
Stiggins (1988) mengemukakan kerangka pemikiran Quellmalz tentang penalaran
seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Quellmalz Framework of Thinking Skills (Stiggins, et.al, 1988)
Persamaan
dengan
Contoh
Kategori Definisi Kata Kunci Kategori
Penyelidikan
Taksonomi
Bloom
Mengingat Kebanyakan Definisi, daftar, Dapatkah Knowledge
(recall) pertanyaan dari label, nama, kamu and
kategori ini identitas, siapa, mengemukaka comprehen
mengharuskan apa, kapan. n kembali atau sion
untuk mengingat memparafrase
atau mengenal pengetahuan
22
Persamaan
dengan
Contoh
Kategori Definisi Kata Kunci Kategori
Penyelidikan
Taksonomi
Bloom
fakta-fakta yang penting?
penting, definisi,
konsep, aturan,
dan prinsip.
Pertanyaan
“mengingat”
mengharuskan
siswa untuk
mengulang kata
demi kata atau
menguraikan
informasi yang
diberikan
dengan kata-kata
sendiri. Untuk
mengingat
informasi, siswa
harus sering
berlatih dan
menghubungkan
satu konsep
dengan konsep
yang lain.
23
Persamaan
dengan
Contoh
Kategori Definisi Kata Kunci Kategori
Penyelidikan
Taksonomi
Bloom
24
Persamaan
dengan
Contoh
Kategori Definisi Kata Kunci Kategori
Penyelidikan
Taksonomi
Bloom
hubungan
kausal,
mendapatkan
informasi dari
chart, grafik,
diagram, dan
peta. Analisis
lebih dari
sekedar
mengulang
hafalan;
sebaliknya,
analisis
melibatkan
penyusunan
ilmu
pengetahuan
secara reflektif
dan dengan cara
yang baru.
25
Persamaan
dengan
Contoh
Kategori Definisi Kata Kunci Kategori
Penyelidikan
Taksonomi
Bloom
mengenal atau menghubungkan berbeda?
menjelaskan , membedakan.
persamaan dan
perbedaan.
Perbandingan
sederhana
didasarkan pada
satu atau
beberapa sifat
yang lebih
nyata,
sedangkan
perbandingan
kompleks
memerlukan
identifikasi yang
lebih luas dari
sejumlah
karateristik
tentang suatu hal
yang ingin
dibandingkan.
Perbandigan
dimulai dengan
keseluruhan/seb
agian hubungan
26
Persamaan
dengan
Contoh
Kategori Definisi Kata Kunci Kategori
Penyelidikan
Taksonomi
Bloom
dalam kategori
analisis dan
membawanya ke
tahapan
selanjutnya.
27
Persamaan
dengan
Contoh
Kategori Definisi Kata Kunci Kategori
Penyelidikan
Taksonomi
Bloom
diberi pemisalan
atau uraian dan
mampu
menghubungkan
dan
mengintegrasika
n informasi
untuk menuju ke
generalisasi.
28
Persamaan
dengan
Contoh
Kategori Definisi Kata Kunci Kategori
Penyelidikan
Taksonomi
Bloom
kriteria yang
telah ditetapkan
dan menjelaskan
bagaimana
kriteria tersebut
cocok atau tidak.
29
6. Evaluasi
Kata kunci: membenarkan, mendukung opini, berpikir kritis, menghargai,
mengkritik, berdebat, mempertahankan, membantah, mengevaluasi,
mengadili, dan membuktikan.
H. Bentuk-bentuk Mengases Hasil Belajar dalam Pembelajaran Fisika
1. Kompetensi Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait
dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap
juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki
oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku
atau tindakan yang diharapkan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta
didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya,
dan penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
a. Observasi
30
Contoh : Format Pengamatan sikap dalam Laboratorium Fisika
No Nama Rasa
Bekerjasam Peduli
Ingin Disipilin
a Lingkungan
Tahu
1 Abdul
Somad
2 Bunga
3 …
Sumber: (Permendikbud No. 104 Tahun 2014)
Catatan:
Kolom aspek sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut:
4= sangat baik
3= baik
2 = cukup
1= kurang
b. Penilaian diri (self assessment)
31
3) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
4) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala
penilaian.
Kegiatan kelompok :
Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d 6, isilah dengan angka
rentangan 4 sampai 1 di depan tiap pernyataan:
4 : selalu 2 : kadang-kadang
1 --- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan
2 --- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
4 --- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya
32
--- mengacaukan kegiatan
--- melamun
-------------------------------------------------------------------
Sumber : (Permendikbud No. 104 Tahun 2014)
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek
sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek
keterampilan dan pengetahuan.
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
1. Teman saya berkata benar, apa adanya
kepada orang lain
2 Teman saya mengerjakan sendiri tugas-
tugas sekolah
3 Teman saya menaati peraturan (tata tertib)
yang diterapkan
4 Teman saya memperhatikan kebersihan
diri sendiri
33
5 Teman saya mengembalikan alat
kebersihan, pertukangan, olah raga,
laboratorium yang sudah selesai dipakai
ke tempat penyimpanan semula
6 Teman saya terbiasa menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan petunjuk guru
7 Teman saya terbiasa menyelesaikan tugas
tepat waktu apabila diberikan tugas oleh
guru
8 Teman saya berusaha bertutur kata yang
sopan kepada orang lain
9 Teman saya berusaha bersikap ramah
terhadap orang lain
10 Teman saya menolong teman yang sedang
mendapatkan kesulitan
11 ……
Sumber : (Permendikbud No. 104 Tahun 2014)
Keterangan:
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Jarang
1 = Sangat jarang
d. Penilaian Jurnal (Anecdotal Record)
JURNAL
Nama : …………………………….
34
Kelas : …………………………….
2. Kompetensi Pengetahuan
a. Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
c) Menjodohkan
d) Sebab-akibat
c) Uraian
Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal-soal
yang menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti
soal-soal uraian. Soal-soal uraian menghendaki peserta didik
mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian
tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri, misalnya
mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan.
35
b. Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.
c. Penugasan
1. Kompetensi Keterampilan
Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan
kongkret. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan
menggunakan :
36
Penilaian unjuk kerja/ kinerja/ praktik dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan
untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan
tugas tertentu seperti praktikum di laboratorium
2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut
4) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati
37
Contoh Penilaian Unjuk Kerja
Indikator Skor
Aliran laminer dan turbulens
Persiapan 2 Membaca tujuan pratikum, alat dan bahan, dan langkah kerja
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan serta mengamati demostrasi yang dilakukan oleh
guru
Pelaksanaan
3 Menyalakan keran air dengan memvariasikan skala kecepatan air keluar dari keran
(Pengambilan data)
Mengamati bentuk aliran air untuk setiap variasi
Mengambil foto dari aliran air
38
(Tabulasi data) 2 Melukis kembali gambar bentuk aliran airnya
Memasukkan data pada tabel
Hasil
2 Mengidentifikasi bentuk aliran air (laminer dan turbulens) sesuai dengan ciri-cirinya
(Menganalisis)
Menganalisis perbedaan aliran laminer dan turbulens
Asas Kontinuitas
Persiapan 3 Membaca tujuan pratikum, alat dan bahan, dan langkah kerja
39
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan serta mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh
guru
Mencek kondisi alat ukur yang digunakan
40
Menghitung kecepatan aliran air dengan rumus
(Menganalisis)
Membuat grafik hubungan luas penampang dengan kecepatan aliran air untuk tiap percobaan
41
Mengisi penuh botol dengan air
42
melakukan percobaan sesuai prosedur
Laporan 2
Mengisi semua perintah yang ada di LKPD
43
b. Projek
c. Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
membuat produk-produk, teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh:
membuat roket sederhana, membuat pompa hidrolik, dan lain-lain).
44
2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan hanya pada tahap penilaian produk.
d. Portofolio
3) Kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik dalam 1 map atau folder
45
8) Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua
e. Tertulis
46
BAB III
PEMBAHASAN
47
kembali
2 Sudjana (2005) a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para
peserta didik sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai
bidang studi atau mata pelajaran yang
ditempuh;
b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan
dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa
jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah
laku para peserta didik ke arah tujuan
pendidikan yang diharapkan;
c. Menentukan tindak lanjut hasil asesmen,
yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program
pendidikan dan pengajaran serta strategi
pelaksanaannya;
d. Memberikan pertanggungjawaban
(accountability) dari pihak sekolah kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh
karena itu, penggunaan jenis asesmen yang
tepat akan menentukan keberhasilan dalam
memperoleh informasi yang berkenaan
dengan proses pembelajaran.
3 Balitbang a. Untuk mengetahui tingkat pencapai
Depdiknas (2006:
kompetensi selama dan setelah proses
3)
pembelajaran berlangsung.
b. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta
didik agar mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian
kompetensi.
c. Untuk memantau kemajuan dan
48
mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami
peserta didik sehingga dapat dilakukan
pengayaan dan remedial.
d. Untuk umpan balik bagi guru dalam
memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan,
dan sumber belajar yang digunakan.
e. Untuk memberikan pilihan alternatif
penilaian kepada guru.
f. Untuk memberikan informasi kepada orang
tua dan komite sekolah tentang efektivitas
pendidikan
49
jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah
laku para peserta didik ke arah tujuan
pendidikan yang diharapkan;
5) Menentukan tindak lanjut hasil asesmen,
yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program
pendidikan dan pengajaran serta strategi
pelaksanaannya;
6) Memberikan pertanggungjawaban
(accountability) dari pihak sekolah kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh
karena itu, penggunaan jenis asesmen yang
tepat akan menentukan keberhasilan dalam
memperoleh informasi yang berkenaan
dengan proses pembelajaran.
3 Kusumah penalaran adalah cara berpikir yang
(Yuniarti, 2007)
memperlihatkan hubungan antara dua hal atau
lebih berdasarkan sifat dan aturan yang telah
diakui kebenarannya dengan menggunakan
langkah-langkah hingga mencapai suatu
kesimpulan.
Penulis (kesimpulan) kegiatan pengumpulan bukti yang dilakukan
secara sengaja untuk membuat hubungan antara
pengalaman dan pengetahuan agar dapat
menjelaskan apa yang dilihat, dipikirkan dan
disimpulkan.
50
D. Matrik Dasar Pemikiran Asesmen Penalaran
Matrik Perbedaan Taksonomi Bloom lama dan baru
Pemikiran Pemikiran
Pengetahua Mengingat kembali Identifikasi, deskripsi, Mengingat Pengenalan kembali dan Mengenali,
n informasi nama label, memanggil ulang memanggil ulang
pengenalan, informasi yang sesuai
reproduksi, menyertai, dengan ingatan jangka
mengikuti. panjang.
Pemahaman Pemahaman terhadap Ringkasan, mengubah, Memahami Kemampuan untuk Mengartikan dan
makna, interpretasi mempertahankan, mengartikan dan memaknai sendiri,
dari sebuah konsep. mengartikan, memaknai dari bahan mencontohkan,
interpretasi, contoh. pendidikan seperti bahan membuat
bacaan dan penjelasan klasifikasi,
guru. meringkas,
menyimpulkan,
51
membandingkan,
menjelaskan.
Penerapan Penggunaan dari Membangun, model, Menerapkan Mengacu pada Mengeksekusi,
informasi atau konsep membuat, perkiraan, penggunaan sebuah melaksanakan,
dalam suatu situasi prediksi, persiapan. prosedur yang telah menerapkan.
yang baru. dipelajari baik dalam
situasi yang telah dikenal
maupun pada situasi yang
baru.
Analisis Memecah informasi Membandingkan, Menganalisis Memecah pengetahuan Membedakan,
atau konsep ke dalam memecah, menjadi bagian-bagian mengorganisasikan,
beberapa bagian untuk membedakan, kecil dan memikirkan memberi atribut.
menjadikannya lebih memilih, meimisah. bagaimana bagian-bagian
mudah dipahami. tersebut berhubungan
dengan struktur
keseluruhan seutuhnya.
Sintesis Menggabungkan Kategorisasi, Evaluasi Mencangkup pemeriksaan Memeriksa,
beberapa gagasan generalisasi, dan pengritisian. mengkritisi
secara bersamaan
52
untuk membentuk rekontruksi.
sesuatu yang baru.
Evaluasi Memutuskan nilai dan Meninjau, kritik, Mencipta Melibatkan usaha untuk Membangkitkan,
manfaat. menilai, argumentasi, meletakkan berbagai hal merencanakan,
dukungan. secara bersama untuk menghasilkan.
menghasilkan suatu
pengetahuan baru.
Hubungan Taksonomi Bloom, Norris-Ennis, Marzano, dan Quellmalz
53
Sintesis, Evaluasi (evaluation)
Taksonomi Bloom
Terbaru :
Mengingat,
Memahami,
Menerapkan,
Menganalisis,
Mengevaluasi/Menilai,
Mencipta
E. Contoh Soal
Taksonomi
No Indikator Soal
Bloom
1 C.1. Mengingat Mengidentifikasi bentuk- 1. Bentuk-bentuk energi adalah sebagai berikut:
54
(Remember) bentuk energi 1) energi kimia
2) energi listrik
3) energi panas
4) energi mekanik
5) energi kinetik
6) energi potensial
a. 1) dan 2) c. Hanya 4)
b. 2) dan 3) d. 5) dan 6)
2 C.2. Memahami Menjelaskan konsep suhu Ketika Andi sakit, dia diajak ke doker oleh ibunya. Dokter mengatakan
(Understand) dan pengukurannya bahwa suhu tubuh Andi sangat tinggi, hal itu yang menyebabkannya demam.
Kemudian dokter menyarankan kepada ibu untuk mengkompres kepala Andi
dengan air yang suhunya rendah. Berdasarkan cerita tersebut, bisakah kalian
menjelaskan apa yang dimaksud dengan suhu?
3 C.3. Menghitung besar usaha Berapakah usaha yang diperlukan untuk mempercepat suatu benda yang
Mengaplikasikan yang diperlukan untuk bermassa 3 kg dari keadaan diam sampai mencapai kecepatan 10 m/s?
(Apply) memindahkan sebuah
a. 150 Joule
benda
55
b. 160 Joule
c. 200 Joule
d. 250 Joule
4 C.4. Menganalisis hukum Tony dan Andri sedang bermain bola bersama teman-temannya. Ketika
Menganalisis kekekalan energi mekanik permainan berlangsung, Tony menendang bola yang diam hingga bola
(Analyze) pada suatu benda yang melambung tinggi ke atas dan saat bola mendarat disambut dengan sundulan
sedang bergerak. kepala yang bagus oleh Andri, namun kepala Andri menjadi pusing akibat
menyundul bola tersebut. Mengapa kepala Andri merasa pusing ketika
menyundul bola yang jatuh dari atas….
b. Karena adanya perpaduan energi yang dimiliki oleh Andri dan bola.
c. Karena adanya perpaduan energi yang dimiliki oleh Tony dan bola.
5 C.5. Evaluasi Membuktikan hubungan Apabila sebuah benda berbentuk tiga dimensi dipanaskan atau suhunya
(Evaluate) antara koefisien muai dinaikkan, maka volume benda tersebut (panjang, lebar, dan tingginya) akan
panjang, luas, dan volume bertambah panjang. Dengan kata lain, volume benda tersebut akan
56
bertambah sehingga mengalami pemuaian volume. Besarnya pertambahan
volume salah satunya dipengaruhi oleh koefisien muai volume ( γ ) yang
besarnya sama dengan tiga kali koefisien muai panjang ( α ). Buktikanlah
bahwa γ=3 α !
6 C.6. Membuat Siswa mengatur letak Gambar di bawah ini menunjukkan suatu rangkaian listrik. Pilihlah
kedudukan dari (1), (2), (3) atau (4) untuk pemasangan sebuah sakelar agar
(Create) saklar dalam suatu
kedua lampu dapat dihubungkan (on) dan diputuskan (off) pada saat yang
rangkaian listrik. bersamaan?
Perjelaslah jawabanmu, mengapa memilih kedudukan tersebut!
(1) (2)
(3) (4)
57
Tabel 9. Contoh Aplikasi Quellmalz Framework Pada Bentuk-Bentuk Assesment Exercises
Personal
Indikator Selected Response Essay Performance Assesment
Communication
Mengingat Ide awal mengenai gravitasi Apakah perbedaan energi kinetik Buatlah grafik posisi terhadap waktu. Hukum Newton
(recall) muncul ketika seorang ahli melihat dan energi potensial? Apa Kecepatan terhadap waktu, dan ada 3. Coba
fenomena jatuhnya buah apel dari hubungan keduanya? percepatan terhadap waktu pada ungkapkan ketiga
pohonnya. Orang yang GLB dan GLBB! hukum tersebut
dimaksudyaitu .... beserta persamaan
a. Einstein dan contoh
b. Archimedes kejadiannya!
c. Newton
d. Dalton
Analisis sebuah mobil yang mogok, Sebuah benda (m=1 kg) mula- Sebuah mobil bergerak dipercepat Apakah kamu
(analysis) didorong oleh Andi dan Budi. mula diam, kemudian benda dari keadaan diam pada jalan yang mengetahui apa
Namun, mobil tersebut tidak tersebut akan didorong ke atas lurus. Kemudian dalam waktu yang terjadi saat
bergerak sedikitpun. Jika mobil bidang miring dengan singkat mobil kembali diperlambat mobil yang
memiliki berat 1200 newton, maka kemiringan 30o dengan sampai berhenti dan kembali pada bergerak tiba-tiba
gaya minimal yang harus diberikan kecepatan 10 m/s. Jika benda titik awal. Gambarkanlah grafi berhenti? Coba
58
Personal
Indikator Selected Response Essay Performance Assesment
Communication
kedua orang tersebut agar mobil tersebut berhenti setelah keadaan gerak mobil tersebut. ceritakan secara
tepat akan bergerak adalah... menempuh jarak 20 m, maka detail.
(koefisien gesek = 0,5) berapakah gaya dorong minimal
a. Andi = 200 N, Budi = 200 N pada benda tersebut?
b. Andi = 300 N, Budi = 300 N
c. Andi = 300 N, Budi = 200 N
d. Andi = 400 N, Budi = 300 N
Perbandingan Sebuah benda jatuh bebas dari Sebuah benda jatuh bebas dari Jika benda
(comparison) ketinggian 50 m. Perbandingan ketinggian 100 m. Jika bergerak mendaki
energi kinetik dan energi potensial percepatan gravitasi adalah 10 sebuah bidang
benda ketika berada pada m/s, berapakahperbandingan miring, menurutmu
ketinggian 30 m di atas permukaan energi kinetik dan energi bagaimanakah
tanah adalah... potensial benda ketika berada perbandingan gaya
a. 1 : 2 pada ketinggian 60 m di atas dan kecepatan
b. 2 : 1 permukaan tanah? benda pada lantai
c. 1 : 4 licin dan lantai
d. 4 : 1 kasar?
59
Personal
Indikator Selected Response Essay Performance Assesment
Communication
Penarikan 3 buah peluru ditembakkan pada Sebuah mobil bergerak dengan Lakukanlah analisis gerak motor DC
kesimpulan waktu, ketinggian dan kelajuan kecepatan 30 m/s. Tiba-tiba menggunakan ticker timer. Apa yang
(inference) yang sama. Peluru pertama mobil tersebut melihat anak bisa kamu simpulkan dari kegiatan
ditembakkan vertikal ke bawah, yang berjarak 200 m di tersebut?
peluru kedua pada arah mendatar, depannya. Butuh waktu 2 secon
dan peluru ketiga vertikal ke atas. bagi pengemudi untuk sadar dan
Maka kesimpulan yang benar kemudian menginjak rem.
adalah... Apakah hal yang akan terjadi
a. Peluru pertama mencapai saat mobil berhenti?
tanah paling awal dengan
kelajuan paling besar
b. Peluru ketiga mencapai tanah
60
Personal
Indikator Selected Response Essay Performance Assesment
Communication
Penilaian - Menurut
(evaluation) pendapatmu, apa
upaya terbaik untuk
mengurangi resiko
61
Personal
Indikator Selected Response Essay Performance Assesment
Communication
kecelakaan pada
mobil dan motor di
jalan raya?
62
F. Bentuk-bentuk Mengases Hasil Belajar dalam Pembelajaran Fisika
Aspek yang
Skor Indikator
dinilai
Selalu berani dalam presentasi, mengeluarkan
4
pendapat, menanggapi dan member masukan
Sering berani dalam presentasi, mengeluarkan
3
pendapat, menanggapi dan member masukan
63
bermanfaat, bekerja sama dalam kelompok, dan
berkomunikasi dengan baik
Selalu datang tepat waktu, mematuhi tata tertib
4
belajar dan mengumpulkan tugas pada waktunya
Sering datang tepat waktu, mematuhi tata tertib
3
belajar dan mengumpulkan tugas pada waktunya
64
efektif dan efien terhadap waktu dan selalu
mengeluh dalam melakukan pekerjaan
65
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP MENGGUNAKAN LKPD
UNTUK PESERTA DIDIK SMA
Kelas :
1
2
3
Indikator Skor
Aliran laminer dan turbulens
Persiapan 2 Membaca tujuan pratikum, alat dan bahan, dan langkah kerja
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan serta mengamati demostrasi yang dilakukan oleh
66
guru
Pelaksanaan
3 Menyalakan keran air dengan memvariasikan skala kecepatan air keluar dari keran
(Pengambilan data)
Mengamati bentuk aliran air untuk setiap variasi
Mengambil foto dari aliran air
Hasil
2 Mengidentifikasi bentuk aliran air (laminer dan turbulens) sesuai dengan ciri-cirinya
(Menganalisis)
Menganalisis perbedaan aliran laminer dan turbulens
67
Mengisi semua perintah yang ada di LKPD
membersihkan alat dan bahan percobaan
Asas Kontinuitas
Membaca tujuan pratikum, alat dan bahan, dan langkah kerja
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan serta mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh
Persiapan 3
guru
Mencek kondisi alat ukur yang digunakan
68
memasukkan data pada tabel
2
(Tabulasi data) mengecek kembali hasil percobaan
69
Mencek kondisi alat ukur yang digunakan
70
menjelaskan kesalah-kelasahan yang terdapat saat melakukan percobaan
menyimpulkan perbandingan hipotesis dengan hasil percobaan
3. Penilaian Pengetahuan
71
Penilaian Aspek Pengetahuan
Terlampir
3.1Mendeskripsikan 1. Menjelaskan karakteristik Diberikan beberapa 1 V 20
sifat-sifat gas ideal gas ideal pernyataan tentang
monoatomik 2. Menjelaskan satuan yang siswa kinetik gas
berhubungan dengan dapat menjelaskan
persamaan gas ideal besaran tekait.
3. Memformulasikan Hukum
Boyle-Gay Lussac Diberikan beberapa 2 V 20
4. Memformulasikan pernyataa siswa
persamaan umum gas dapat membedakan
ideal besaran-besaran
tekait.
Diberikan beberapa 3 V 20
nilai besaran siswa
dapat menentukan
salah satu besaran
tekait.
Diberikan beberapa 4 V 20
72
nilai besaran suhu,
volum dan tekanan
siswa dapat
menentukan salah
satu besaran tekait.
Diberikan beberapa 5 V 20
nilai besaran massa,
suhu, volum dan
tekanan siswa dapat
menentukan salah
satu besaran tekait.
Essay
Diberikan pernyatan 1 V 20
tentang gas ideal,
siswa dapat
menyebutkan
persamaan gas
ideal.
Diberikan pernyataan 2 V 15
dalam kehidupan
sehari- hari, siswa
dapat menjelaskan
sifat- sifat gas ideal.
Diberikan nilai, siswa 3 V 30
73
dapat
menyelesaikan
gas ideal
Diberikan nilai besaran 4 V 35
terkait siswa dapat
menyelesaikan soal
yang berhubungan
dengan persamaan
gas ideal.
Tingkat
NO SOAL Kemampuan JAWABAN SKOR
Berfikir
Objektif
1 Menurut teori kinetik gas, tekanan gas C2 Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak 10
dalam ruangan tertutup adalah .............. bocor) dijaga tetap, volum gas sebanding dengan suhu mutlak.
A. Sebanding dengan volum ruangan. Jawaban : B
B. Berbanding terbalik dengan suhu
74
ruangan.
C. Sebanding dengan massa jenis gas.
D. Berbanding terbalik dengan massa
jenis gas.
E. Sebanding dengan kecepatan rata-
rata partikel gas.
2 Faktor yang mempengaruhi energi C2 Energi kinetik gas : 10
kinetik gas di dalam ruang tertutup: Ek = 3/2 kT
(1) tekanan
(2) volume dimana
(3) suhu Ek = energi kinetik (untuk satu partikel gas)
(4) jenis zat k = tetapan Boltzmann
Pernyataan yang benar adalah.... T = suhu gas (dalam Kelvin)
A. (1) dan (2) Jawab : Suhu saja
B. (1) dan (3) Jawaban : E
C. (1) dan (4)
D. (2) saja
E. (3) saja
3 Persamaan keadaan gas ideal C2 PV = nRT 10
dinyatakan oleh suatu fungsi dengan
variabel. P = Tekanan
V = Volum
1. Suhu.
2. Tekanan. n = jumlah partikel
3. Volum. R = konstanta Boltzman
4. Jumlah partikel.
T = suhu
75
Jawaban : E
Jawaban yang benar adalah ....
A. 1, 2, 3
B. 1, 3
C. 2, 4
D. 4
E. 1, 2, 3, 4
76
Jawabannya : B
5 Gas nitrogen pada suhu 270C memiliki C3 Diket : T1 = 27 + 273 = 300 K 15
volum 25 liter dan 105 N/m2. Jika V1 = 25 liter
tekanannya diubah menjadi 2 x 105
N/m2 pada suhu 1270C, maka volum gas P1= 105 N/m
tersebut adalah ............ T2 = 127 + 273 = 400 K
A. 15,45 liter
P2= 2 x 105 N/m 2
B. 16,67 liter Dit : V 2 .. ..... ......... ... ?
C. 14,64 liter Jawab :
D. 13,14 liter P1 V 1 P2 V 2 129
E. 11,24 liter =
T1 T2
P1 V 1 T 2
V 2=
P2 T 1
(105 )(25 )(400 )
=
(2x105 )(300 )
= 16,67 liter .
Essay
130
77
6 Jika suatu gas ideal dimanfaatkan pada C1 PV =NKT 15
suhu tetap sampai volumenya dikP=P
setengahnya, apa yang terjadi…
T =T
N=N
1
V= V
2
1
VP=NKT
2
Sesua dengan persamaan VP=2 T
Tekanannya tetap, suhu dinaikkan 2 kali lipat.
7 Apa yang terjadi pada sebuah ban jika C2 Pada siang hari yang sangat tarik, suhu udara dalam ban akan 15
berada di bawah panas matahari yang bertambah sehingga tekananya juga akan bertambah,
sangat terik? Jelaskan! kemungkinan ban akan meletus karena tekanan udara dalam ban
yang melewati batas
131
78
8 Tentukan massa jenis udara (m = 28,8 C3 dikM =28 , 8 kg/mol 15
kg/mol) pada suhu 200 C dan tekanan T =200 C
atmosfer normal (1 atm)
P=1 x105
PV =nRT
m
PV = RT
M
m PM
ρ= =
v RT
10 5 x28 , 8
ρ=
8314 x 293
ρ=1 , 182 kg/m 3
79
9 Suatu gas yang massanya 1,95 kg pada C3 m=1,95kg
suhu 270C memiliki volum 600 liter dan T=27+273=300 K
massa molekul relative 16 gas tersebut,
berapakah tekanannya
V=600liter
M r =16
ditP ....?
PV =nRT
1,95
PV = (0,082)(300)
16
PV =2,998
2,998
p= =5atm
0,6
132
80
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
81
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosadakarya
Uno, Hamzah B. dan Satria Koni. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
82
Quellmalz, Edys. (1987). Developing Reasoning Skills in Baron, J & Sternberg,
R. Teaching Skills: Theory & Practice. New York: Freeman Press.
Widoyoko, E. P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
83