TINJAUAN PUSTAKA
Shopping Mall adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur
berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan
jalan yang teratur sehingga berada di antara antar toko-toko kecil yang saling
berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar (luas), umumnya
sebuah mal memiliki tinggi tiga lantai. Di dalam sebuah mal, penyewa besar (anchor
tenant) lebih dari satu (banyak). Seperti jenis pusat perbelanjaan lain seperti toko serba
ada untuk masuk di dalamnya (http://id.wikipedia.org/wiki/Mal, diakses 15 April 2014)
3. Regional Center Pusat perbelanjaan skala Pondok Indah Mall dan ITC
wilayah dengan anchor tenant Kuningan
sebagai pusatnya dan toko-
toko lain. Dilengkapi dengan
fasilitas parkir yang cukup
besar.
4. Super-Regional Center Pusat perbelanjaan skala kota Mega Mall Pluit dan Kelapa
yang serupa namun lebih besar Gading Mall
dari regional center dengan
lebih banyak anchor tenant.
Biasanya terletak di pusat kota.
5. Fashion Speciality Center Pusat perbelanjaan dengan ITC Roxy Mas dan Ratu Plaza
sebuah spesialisasi retail-retail
fashion, elektronik ataupun
unit-unit retail yang sejenis.
7. Theme / Festival Center Pusat perbelanjaan dengan Cilandak Town Square dan FX
tipikal ataupun tema tertentu, Mall
biasanya didominasi berupa
unit-unit restoran maupun
fasilitas hiburan.
b) Sistem Kepemilikan
Ruang atau unit toko yang ada pada Shopping Mall dapat dipergunakan
melalui sistem kontrak/sewa. Siapapun berhak menyewa apabila memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan. Adapun sewa Shopping Mall adalah sewa ruang
beserta fasilitas yang disediakan seperti listrik, AC dan sebagainya.
1.3.9 Sirkulasi
Alur sirkulasi menurut Ching, 1999 dapat diartikan sebagai “tali” yang mengikat
ruang – ruang suatu bangunan atau suatu deretan ruang – ruang dalam maupun luar,
menjadi saling berhubungan. Unsur – unsur sirkulasi menurut Ching, yang meliputi:
1. Pencapaian bangunan, merupakan pandangan dari jauh, terdiri dari tiga macam yaitu
langsung, tersamar, dan berputar.
2. Jalan masuk atau pintu ke dalam bangunan, yang terbagi menjadi tiga macam, yaitu
rata, menjorok keluar, dan menjorok kedalam.
3. Konfigurasi bentuk jalan atau alur gerak, terdiri dari linear, radial, spiral, grid, network,
dan komposit (gabungan).
4. Hubungan ruang dan jalan, jalan dengan ruang – ruang dihubungkan dengan cara –
cara seperti melewati ruang – ruang, menembus ruang – ruang, dan berakhir dalam
ruang.
Berdasarkan data arsitek jilid I (1991), tempat untuk penerimaan / pengiriman
barang terpisah dari sirkulasi pengunjung dan berhubungan dengan gudang
penyimpanan. Penerimaan / pengiriman barang dapat dilakukan langsung ke gudang
penyimpanan. Area parkir penerimaan / pengiriman barang perlu dibuat khusus agar
tidak mengganggu lalu lintas parkir kendaraan lain.
1.4.1 Pengertian
Dalam bahasa baku urban design, city walk dikenal dengan istilah mall atau
pedestrian. Pedestrian berasal dari kata latin Pedos, yang artinya kaki. Pejalan kaki
sebagai istilah aktif, adalah orang yang bergerak atau berpindah dari suatu tempat titik
tolak ke tempat tujuan tanpa menggunakan alat yang bersifat mekanis (kecuali kursi
roda). Pedestrian dapat berupa trotoar, alun-alun dan sebagainya. Shivani (1985) dan
Lynch (1987) mengemukakan bahwa pedestrian bagian dari public space dan
merupakan aspek penting sebuah urban space, baik berupa square (lapangan-open
space) maupun street (jalan-koridor).
b. Semi Mall
Pada semi mall pelebaran bagi fasilitas pejalan kaki yang dipadukan dengan
perkerasan baru, jalur hijau, street furnitures, tempat-tempat duduk umum,
pencahayaan, penandaan-penandaan dan fasilitas lain yang menyediakan
kontinuitas visual, memperkuat karakter linear jalan dan menciptakan citra untuk
pusat kota. Semi mall berlokasi pada jalan-jalan primer dan pusat perdagangan di
pusat kota.
c. Transit Mall
Sebuah transit mall atau jalur transit dibangun dengan memindahkan jalur lalu
lintas kendaraan pribadi dan truk pada jalan dengan retail-retail pada sisi-sisinya
dan hanya memperbolehkan transportasi umum seperti bus, taxi, atau trem pada
area tersebut. Jalur transit ini berfungsi sebagai koridor retail pada sebuah kota,
Parkir pada tepi jalan tidak diperbolehkan, jalur pejalan kaki diperlebar dan
dirancang fasilitas kenyamanan bagi pejalan kaki secar khusuunya yang semuanya
disediakan untuk menciptakan suatu citra unik untuk area pusat kota. Transit mall
biasanya menghubungkan aktivitas-aktivitas rute termasuk pertokoan,
perkantoran, hotel, fasilitas hiburan dan permukiman.
b. Tanaman Peneduh
Tanaman peneduh berfungsi untuk memberi kesan lebih luas pada area pejalan
kaki, menjadi media bagi udara dan air untuk dapat mencapai akar tanaman serta
dapat memudahkan perawatan pada area di sekelilingnya. Tanaman peneduh juga
dapat menambah daya tarik dalam skala, pola, warna, dan tekstur pada lingkungan
urban.
c. Lampu / Penerangan
Ada beberapa tipe lampu yang merupakan elemen pendukung perancangan kota,
yaitu (Chiarra, 1997):
Lampu tingkat rendah
- Ketinggian di bawah pandangan mata
- Pola terbatas dcngan kemampuan daya kerja yang rendah
Lampu mall dan lintas jalan pejalan kaki
- Mempunyai ketinggian 1-1,5 m
- Serbaguna, pola pencahayaan dan kemampuan daya kerja cukup
Lampu dengan maksud khusus
- Rata-rata mempunyai ketinggian 2-3 m
- Digunakan untuk daerah rekreasi, komersial, perumahan dan industri
Lampu parkir dan jalan raya
- Rata-rata mempunyai ketinggian 3-5 m
- Digunakan untuk daerah rekreasi, komersial besar, dan jalan raya
Lampu dengan tiang tinggi
- Rata-rata mempunyai ketinggian 6-10 m
- Digunakan untuk daerah yang luas, parkir, rekreasi dan jalan layang
d. Sign
Sign diperlukan untuk menunjukkan identitas toko/kantor, rambu lalu lintas,
identitas daerah perdagangan dan member informasi atau aktivitas.
e. Sculpture
Sculpture dibuat untuk mempercantik jalur pedestrian atau menarik perhatian
mata (focal point), biasanya diletakkan di tengah atau depan plaza. Sculpture
biasanya berbentuk patung, air mancur atau abstrak.
f. Fountains
Fountain dan kolam sering menjadi daya tarik utama pada sebuah mall atau plaza.
Air merupakan sebuah elemon alami yang memiliki keunikan tersendiri terutama
pada saat diaplikasikan dalam bentuk fountain. Efek suara yang terbentuk oleh
aliran air memberi kesan menyegarkan dan efek refleksi cahaya dan permukaan air
akan menghadirkan estetika ruang yang berbeda.
g. Bollards
Bollards adalah balok (barn) yang berfungsi sebagai barrier (pembatas) jalur
pedestrian dengan jalur kendaraan. Biasanya dikombinasikan dengan lampu jalan.
h. Bangku
Bangku digunakan untuk mengantisipasi pengguna jalur pedestrian yang ingin
beristirahat atau menikmati suasana sekitar. Bangku dapat dibuat dari kayu, besi,
beton atau batu. Bangku yang nyaman adalah yang memiliki tinggi dan 15 hingga
18 inchi (38 hingga 46 cm) dari permukaan lantai. Dibutuhkannya tempat duduk
atau sitting group di sèpanjang jalur pejalan kaki erat kaitannya dengan
kemampuan maksimal orang untuk berjalan kaki sehingga perlu disediakan tempat
istirahat berupa sitting group. Pada rentang jalan sepanjang 400 m, setiap 30 – 45
m perlu diberi tempat beristirahat untuk duduk-duduk.
i. Tempat pohon dan pot
Banyak jenis tempat pohon dan pot yang dibuat untuk menanam pepohonan dan
bunga. Pot untuk pohon harus memiliki kedalaman minimal 1 meter dan air dapat
mengalir dengan baik. Tempat tanaman ini dapat dibuat dengan berbagai material
seperti kayu, beton, dan batu. Pot- pot tanaman ini dapat di letakkan dimana saja
untuk menambah daya tarik dan warna pada area publik. Pot juga dapat di desain
untuk dapat dipindahkan sewaktu-waktu pada saat ada event khusus.
j. Telepon
Telepon umum disediakan bagi pengguna jalur pedestrian jika sewaktu-waktu ingin
berkomunikasi. Desain yang kreatif diharapkan mampu mempercantik jalur
pedestrian.
k. Kios, Shelter dan Kanopi
Kios dapat memberi petunjuk jalan dan menjadikan jalur tersebut menjadi hidup,
tidak monoton. Shelter dibangun untuk melindungi terhadap cuaca, angin, sinar
matahari, dan hujan. Kanopi digunakan untuk mempercantik wajah bangunan dan
dapat memberi perlindungan terhadap cuaca.
l. Jam dan Tempat Sampah
Penempatan jam sebagai fokus atau landmark, sedangkan tempat sampah untuk
menjaga kebersihan jalur pedestrian sehingga pengguna pedestrian merasa
nyaman.
1.5 Tinjauan Pusat Perebelanjaan dengan Konsep City Walk
1.5.1 Pengertian
Dari pengertian – pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Pusat
Perebelanjaan dengan konsep citywalk adalah sebuah mall yang lebih mengutamakan
tujuannya sebagai area jalan – jalan, refreshing, dimana aktivitas makan lebih
mendominasi disamping aktivitas berbelanja, dengan menerapkan konsep ruang
terbuka kedalam koridor Pusat Perebelanjaan.
Pada dasarnya Pusat Perebelanjaan dengan konsep city walk adalah tempat
bagi pengunjung yang ingin berjalan – jalan, refreshing, sekaligus makan dan mencari
hiburan. City walk dalam sebuah Pusat Perebelanjaan hadir berupa koridor ruang
terbuka untuk menghubungkan beberapa fungsi komersial dan retail yang ada. Jalan
– jalan dan makan merupakan aktivitas utama dalam sebuah mall dengan konsep city
walk, maka retail – retail seperti restoran, cafe dan fast food lebih mendominasi
daripada retail – retail untuk berbelanja. Pusat Perebelanjaan dengan konsep city
walk dapat dikatakan merupakan penerapan pedestrian mall kedalam interior. Jadi,
walaupun bangunan berbentuk Pusat Perebelanjaan, namun orang yang berada
didalamnya dapat merasa berjalan – jalan ditengah kota (city), karena adanya
pengadopsian elemen – elemen kota kedalam Pusat Perebelanjaan.
Aktivitas dalam Pusat Perebelanjaan dengan konsep city walk lebih kearah
gaya hidup yang sedang berkembang saat ini, dari aktivitas hang – out di cafe dan
restoran, sampai ke toko – toko yang menjual pernak – pernik yang berkaitan dengan
gaya hidup, barang teknologi, game center, hingga bioskop.
Pada sebuah Pusat Perebelanjaan dengan konsep city walk biasanya terdapat
sebuah plaza (ruang terbuka) yang merupakan bagian dari Pusat Perebelanjaan itu
sendiri, dimana tempat tersebut cukup nyaman untuk sekedar duduk – duduk atau
mengadakan acara pertunjukan, seperti live band. Aktivitas – aktivitas seperti itu
sangat baik untuk membantu mengangkat suasana city walk kedalam Pusat
Perebelanjaan.
1.5.2 Fungsi, Tujuan dan Sasaran Pusat Perebelanjaan dengan Konsep City
Walk
a. Fungsi
Fungsi Pusat Perebelanjaan dengan konsep city walk adalah:
Menjadikan sebuah ruang terbuka yang aman dan nyaman sehingga dapat
menciptakan sebuah alternatif ruang komersial yang terbuka pula.
c. Sasaran
Sasaran pengguna bangunan Pusat Perebelanjaan dengan konsep city walk ini adalah
:
1.5.3 Fasilitas
Pusat Perebelanjaan saat ini menjadi sebuah tempat untuk memperbaiki
kualitas dan kuantitas kegiatan kota. Mall biasanya menyediakan sejumlah pusat
pameran antara lain:
Pusat Perebelanjaan juga menyediakan area – area untuk berteduh dan bersantai,
berupa:
a. Sculpture (patung)
b. Fontains (air mancur)
c. Children’s play area (area bermain anak)
d. Outdoor dining room (area makan di luar ruangan)
e. Interesting paving and night’s lighting effects (paving dan efek pencahayaan)
1. Lokasi sebuah pusat komersial harus berada di kawasan perdagangan dan jasa,
karena kawasan perdagangan sendiri merupakan faktor potensial untuk menarik
pengunjung.
2. Adanya aktivitas yang mendukung keberadaan Pusat Perebelanjaan.
3. Kondisi topografi pada lokasi harus dapat mendukung perencanaan dari segi
konstruksi dan ekonomi.
4. Tersedianya jaringan utilitas yang memadai.
1.5.6 Sirkulasi
Alur sirkulasi menurut Ching, 1999 dapat diartikan sebagai “tali” yang
mengikat ruang – ruang suatu bangunan atau suatu deretan ruang – ruang dalam
maupun luar, menjadi saling berhubungan. Unsur – unsur sirkulasi menurut Ching,
yang meliputi:
1. Pencapaian bangunan, merupakan pndangan dari jauh, terdiri dari tiga macam
yaitu langsung, tersamar, dan berputar.
2. Jalan masuk atau pintu ke dalam bangunan, yang terbagi menjadi tiga macam,
yaitu rata, menjorok keluar, dan menjorok kedalam.
3. Konfigurasi bentuk jalan atau alur gerak, terdiri dari linear, radial, spiral, grid,
network, dan komposit (gabungan).
4. Hubungan ruang dan jalan, jalan dengan ruang – ruang dihubungkan dengan cara
– cara seperti melewati ruang – ruang, menembus ruang – ruang, dan berakhir
dalam ruang.
Gambar 2.3. Suasana Indoor & Outdoor The Breeze Siang Hari
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016
Tenant
- 65 unit usaha yang tersedia di The Breeze BSD City, yang akan membuka gerainya
adalah Gold’s Gym Fitness Center, Sushi Tei Japanese Resto, Bann Jittlada Seafood
Thai Resto, Ootoya Japanesse Resto, Gubug Makan Mang Engking, Fish & Co
Resto, Optik Melawai, Penang Bistro, Coffee Bean and Tea Leaf, Kopi Luwak.
- The Bodyshop, Blueribs Resto, Meat Me Resto, Excelso, Jade Leaf Health and
Wellness Center, Chipmunks Playland, Hall and Lounge, Erafone, Torico Japanese
Resto, Hasami Kushi Japanese Style Hair Salon, Opus Café, Sate Khas Senayan
Resto, Gula Merah Indonesian Resto, Solaria Resto, Shabu Auce Resto, Oldtown
White Coffee.
- TokoPDA.com, Samsung Store, The Vertex by Infinite Apple Store, Guardian Store,
Osaka Moo Steak and Grill Resto, Hong Kong Café Resto, Rumah Makan Phi, Georg
Peck Café, Soto H. Mamat, Sate Pasar Lama, Bakpao Permata, Baskin Robbins Ice
Cream, Daily Fresh, First Love Patisserie Café, Gong Cha Café, dan banyak
lagi brand ternama lainnya.
Gambar 2.6. Area Lahan Parkir Motor, Mobil dan Motor Gede
Sumber. Dokumentasi Pribadi, 2016
d. Pada bangunan The Breeze BSD Citymall ini menerapkan dua macam koridor,
yaitu yang bersifat terbuka dan bersifat tertutup penuh
Terbuka, dengan perlindungan terhadap cuaca berupa kanopi disepanjang
pertokoan.
Gambar 2.7. Retail yang Menghadap Koridor Terbuka dengan Tambahan Kanopi
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016
Semi tertutup dengan tambahan atap bentang lebar sehingga tidak
membutuhkan sistem pengkondisian udara buatan.
2. Jenis Mall
Mall ini termasuk jenis mall terpadu (Integrated Mall), terdapat area yang
terbuka dan area yang tertutup, dengan penghawaan alami pada area yang terbuka
dan sistem pengkondisian udara buatan pada bangunan yang tertutup.
3. Elemen-elemen dalam mall
Didalam bangunan The Breeze BSD Citymall ini terdapat elemen-elemen
dimana beberapa diantaranya merupakan transformasi dari elemen-elemen
sebuah kota, antara lain:
a. Magnet Primer (Anchor)
Merupakan titik konsentrasi yang dapat pula berperan sebagai landmark.
Magnet primer yang terdapat di The Breeze Citymall BSD adalah adalah Ranch
Market.
b. Magnet Sekunder
Merupakan 55% retail-retail makanan, restoran , cafe yang terdapat di
sepanjang koridor yang menerapkan konsep citywalk.
c. Koridor
Koridor di desain dengan prinsip pedestrian mall sehingga pengunjung merasa
lebih aman dan nyaman karena penerapan konsep pedestrian mall pada koridor
shopping mall menyediakan sebuat area outdoor untuk berjalan-jalan serta
membuat kesan mall lebih luas.
d. Atrium
Terdapat sebuah atrium yang luas di bagian tengah bangunan dimana oada
bagian ini sering digunakan untuk kegiatan exhibition maupun even-even
khusus yang di adakan oleh pengelola mall.
Gambar 2.9 Atrium Tengah
2. UG (Resort Level)
Aigner, Arnon Brook, ATM ANZ, ATM Citibank, ATM HSBC, Auntie Anne's, Azzura,
Baby
belle, Bally H.O.B, Bébé Bloom, Beetlebug, Berry Castle, Blitzmegaplex, BMC, Briko,
Burger King, By The Sea, Cache & Cache, Cafe Halaman, Calvin Klein, Carla On Stage,
Central Watch, Charles & Keith, Chung Gi Wa, Converse, Crackberry, DairyQueen,
Day's
& Smoothie, De'ritz, Diamond House, Dorothy Perkins, Duta Suara Musik, Everbest,
Evita Peroni, Front Page, Giordano, H&M, Inul Vizta Family Karaoke, J.CO Donuts &
Coffee, Javana Bistro, Jeju Ice Cream, KFC, Kenny Rogers Roasters, Kipling, Lacoste,
Laya, Le Monde, La Pucci, La Senza, Liebeskind Berlin, Little Tokyo, Logo, Lumière,
Manchester United Café & Bar, Mango, Marks & Spencer, Marks & Spencer Food
Section, Memang Beda Art Giftshop, Ménél, Mocha Blend, Nike, Nine West, Nixon,
One Art, Optik Melawai Gallery, Optik Seis, Optik Tunggal, OXA, Paris Hilton, Pepper
Lunch,
Perfect Fit, Phoebe & Chloe, Planet Sports, Planet Surf, PLG, Précieux, Promod,
Quiksilver, Raffels, Rip Curl, Rollaas Cafe, Roxy, Samaya, Samsonite, Secret Garden,
Shin
Men Japanese Resto, Skin Food, Sogo Dept. Store, Sport Station, Stradivarius,
Stocking House, Sushigroove, Swatch, Ta Wan Restaurant, The Body Shop, The Face
Shop, The
King Duck, The Pancake Parlour, Tissot, Top Man Top Shoes, Travelogue, Urban Icon,
Vans, Victoria"s Secret, Watch Club, Watch Zone, Wonderful Batik, Wongbandung,
Zara, Zenbu, Zoom, Zuki Suki
3. GF (Glamour Level)
Allamanda, ATM BCA, ATM Mandiri, Bank BJB, Bao Dim Sum, Bellagio, Boeatan
Bandung Bagus-Bagus, BreadTalk, Cellini, Charmant, Chocodot, Chocolat, Cold Stone
Creamery, Cool Kids, D'Paris, D'Renbellony, Dicken's, Dot Bravo, Dravyena Couture,
ELC(Early Learning Center), El Verne, Fisik, Game Master, Global Fortuna, Gramedia,
Guardian, Ice Cream Gentóng, Heartwarmer, Icons, Innovation Store, Jonas Photo,
Just
Jeans, Kettler, KhakiKakiku, Kimochi, Kinderhaus, Lock n Lock, Loly Poly, M1 Hobby,
Marie Kay, Mikkiyo, Miss Selfridge, Missha, Mothercare, Muji Dept. Store, Myrtle,
My Size, Naughty, Nautica, New Look, Next, Opera, Ozero, Papa Xous, Papaya
Supermarket, Payless Shoesource, Pendopo Anjani, Perfect Health, Pet & Co Resto,
Pet Shop, Puma, Purezento, Qua Li, Quinna Molla, Rinnai, Risik, Sagoo Kitchen,
Samba, Shaga Fitness & Health, Skechers, Smitten Yoghurt, Soccer Station, Sogo
Dept. Store, Sour Sally, SpEx Symbol, Sport Station, Sushi Tomo, Symbolize, Tahu
Talaga, Thumb
Thumb Bear, Tifanny's House, Tutti Frutti, Valire, Wahana Kerang, Wakaka Simply
Asian Meals, Wellcomm, X8, XOXO, Zona Digital
4. Soho Building
Gambar 2.14 Peta Soho Building Paris Van Java Mall
(sumber : http://www.parisvanjava.id/map)
CGV Blitz, Celebrity Fitness Express, CLCC, DailyFresh, Garden Ice, Ginza
Teppanyaki, Lactasari, Optimal Chiropractic, Richeese Factory, Samudera
Suki
6. P7
Gambar 2. 16 Peta P7 Paris Van Java Mall
(sumber : http://www.parisvanjava.id/map)
f. Tempat parkir berada di bagian samping gedung dan terdapat parkir gedung
Gambar 2. 25 Area Parkir
(sumber : dokumen pribadi 2016)
2. Jenis-jenis Mall
Mall ini termasuk jenis Mall terpadu (Integrated Mall), terdapat area yang terbuka
dan area yang tertutup, dengan penghawaan alami pada area terbuka. Sedangkan
pada area tertutup digunakan system penghawaan buatan.
3. Elemen-elemen dalam Mall
Di dalam bangunan Paris Van Java terdapat beberapa elemen yang merupakan
transformasi dari elemen-elemen sebuah kota, yaitu : a. Magnet Primer
Open Plaza
b. Magnet Sekunder
Merupakan 50 % retail makanan, restoran, café dan tenant yang dihubungkan
dengan koridor berkonsep citywalk
c. Koridor
Koridor didesain dengan prinsip pedestrian Mall sehingga pengunjung merasa
lebih aman dan nyaman karena penerapan konsep pedestrian Mall pada koridor
shopping Mall menyediakan area outdoor untuk berjalan-jalan serta membuat
kesan Mall lebih luas
d. Atrium
Terdapat sebuah plaza di bagian depan bangunan. Plaza ini bertujuan sebagai
area penerima dan open space.
kompleks rekreasi dan hiburan ini berdiri diatas lahan seluar 3,7 hektar
tepat di depan pantai utama. Menjelang akhir kemacetan di Jl. Pantai Kuta.
Dengan desain terbuka dan unik merupakan sesuatu yang paling kami cintai, dan
mereka pasti mengambil keuntungan dari lokasi dengan menawarkan dimana
anda dapat menikmati pemandangan laut yang cantik.
2.6.3.1 Tenant :
1. LG (Lover Ground)
Gambar 2. 28 Peta Lower Ground Beachwalk Malll
(Sumber: http://www.maps.google.com)
Century Healthcare, GNC Live Well, Guardian, Waxhaust & Feeto!, Calais artisan
Bubble Tea & Coffee, ATM Center, BCA E-Banking Center, Central Kuta Money
Changer, CIMB Niaga ATM Center, Foodmart Gourmet, Starlet
2. L1 (Level 1)
Aldo, Armani Jeans, Bath & Body Works, Body and Soul, Boss Sports, Breadlife,, Burger
Kin, Cafe Sardinia, Chatime, Coffee, Bean And Tea Leaf, Cold Stone Creamery, Diary
Queen, Fish & Co. , Fossil, Furla, GAP, Glow Living Beauty, guess Fashion, Haagen Dazs,
Johnny Rockets, Kitchennette, Koi Koi Silver, La Senza, Lacoste, Luna Negra, Make Up For
Ever, Mango, Miss Selfridge, Nanny’s Pavillon, Nautica, Pandora, Paradise Dynasty, Pull
and Bear, Quiksilver Group, Rimowa, Starbuck, stradivarius, The Face Shop, Tommy
Hilfiger, Tony Roma’s, Topman, Topshop, Urban Icon, Bersace Jeans, Victoria’s Secret,
Yves Rocher, ZARA
3. L3 (Level 3)
Gambar 2. 30 Peta Level 2 Beachwalk Malll
(Sumber: http://www.maps.google.com)
Adidas, Anap, Bamboo Blonde, BNI, Bonchon Chicken, Bushido, Cath Kidston, Cinea
XXI, DC Comics, Everbest, Global Teleshop, Hair Creator, I Wear, Kafe Betawi, LEGO,
Levi’s, Martha Tilaar, New Look, Nixon, O.P.I Nail Spa, Optik Melawai, Optik Seis, Opti
Tunggal, Pepper Lunch, Planet Sports, Samba, Staccato, Starbucks, Sushi Tei, Swatch,
The Body Shop, THE ONE, Universo, Wakai, Watch World, ZOOM.
2.6.3.2 Analisis Karakter Mall
4. Prinsip-prinsip Mall
Prinsip Mall yang diiterapkan pada bangunan Beachwalk Mall :
a. Terdapat pedestrian ways atau koridor
Pemilihan Berada di Berada di Jl. Berada di dekat Lokasi berada dekat dengan
Lokasi kawasan Bumi Sukajadi no. 131- permukiman wilayan perumahan, jalan
Serpong Damai 139 Bandung raya serta mudah diakses.
(BSD), Green
Office Sinar Mas
Land dan jalan
arteri.
=0.4968 = 0.698
Ruang Pada The Breeze Pada Paris Van Java Pada Beachwalk Mall yang berkonsep open air
Terbuka Pada Citymall BSD Mall terbagi Mall terbagi terdapat ruang terbuka yang
Mall seluruh daerah menjadi dua area menjadi 2 area yg digunakan sebagai
sirkulasi berada yaitu area terbuka terbuka dan pengunjung berjalan kaki,
pada ruang dan area tertutup. tertutup. tidak tertutup kemungkinan
terbuka dan semi Koridornya tidak ruang terbuka dimanfaatkan
tertutup hanya Area terbuka berupa koridor untuk diselenggarakan acara-
beberapa retail berupa koridor lurus namun acara khusus. Kios atau retail
tertentu yang jalan berukuran organik mengikuti store yang berada di ruang
berada di dalam cukup luas dengan bentuk terbuka memiliki kanopi
bangunan retail di sepanjang bangunannya. untuk melindungi dari cuaca
sehingga koridor. Bagian Mall ini berada juga terdapat retail-retail
membutuhkan tengah digunakan dekat pantai yang indoor.
sistem untuk area dimana memang
pengkondisian berjualan berupa sudah menjadi
udara buatan. kioskios kecil. magnet bagi para
Akan tetapi juga Terdapat sebuah turis, lalu
banyak retail yang persimpangan yang Beachwalk mall
terdapat diluar ini menjaring para
menghubungkan
maupun semi turis yang ingin
beberapa koridor
tertutup. berbelanja dan
retail. Pada koridor
merasakan
Bentuk retail- menggunakan
nuansa taman
retail ini pencahayaan dan
yang viewnya
memanjang dan penghawaan alami.
langsung
terdapat kanopi
Bentuk retail-retail menghadap
dan juga atap
ini memanjang dan pantai.
bentang lebar
terdapat kanopi
semi tertutup
dan juga penutup
untuk melindungi
atap bentang lebar
dari cuaca.
semi tertutup untuk
Tempat ini
melindungi dari
biasanya sering
cuaca. Ruang
diadakan acara
terbuka berupa
live music.
open plaza/plaza
penerima terdapat
pada muka
bangunan. Area ini
digunakan sebagai
tempat duduk
pengunjung, dan
dapat digunakan
pada saat acara
tertentu.
Tampilan Arsitektur Green Arsitektur Eropa Arsitektur Citra yang ditampilakn oleh
Bangunan District Modern – Open ketiga bangunan mall
Menghadirkan
Air Green Design mengambil ciri keunikan
nuasa open air
masing-masing dengan gaya
dengan keindahan
yang berbeda dengan mall
di sekitar area Mall.
yang sudah ada disekitarnya.
Yang menjadi pertimbangan
penerapan konsep arsitektur
salah satunya yaitu di dalam
mall terdapat berbagai
macam penyewa retail
dengan ciri khas produknya
masing-masing, sebagai
kebijaksanaan pengelola agar
tidak membatasi tenant
dalam menampilkan
retailnya. Hal ini dilakukan
untuk menciptakan
keharmonisan baik interior
maupun eksterior.
Tenant Retail Besar: 2 Retail Besar : 15 Retail Besar :12 Rata-rata pembagian retail
Retail Sedang: 4 Retail Sedang : 30 Retail Sedang :25 besar : retail sedang : retail
Retail Kecil: 8 Retail Kecil : 55 Retail Kecil :36 kecil adalah 1 : 2 : 3
Berdasarkan hasil studi banding yang dilakukan pada tiga mall pada tabel diatas maka
didapatkan kesimpulan sebagai berikut;
1. Pemilihan Lokasi yang ideal untuk sebuah Pusat Perbelanjaan di Kota Bogor dengan
konsep city walk adalah berada di dekat jalan raya serta mudah untuk diakses oleh
kendaraan umum. Dengan demikian bangunan tersebut dapat terlihat dari jalan
serta menarik pengunjung.
2. Pusat perbelanjaan yang akan dibuat merupakan Pusat perbelanjaan dengan
konsep berbeda, sehingg Kota Bogor memiliki icon pusat perbelanjaan baru.
3. Pusat perbelanjaan dengan konsep city walk harus menerapkan ruang terbuka
yang lebih banyak.
4. Fasilitas yang terdapat di dalam pusat perbelanjaan tidak lagi merupakan fasilitas-
fasilitas yang hanya sekedar untuk berbelanja. Namun terdapat fasilitas-fasilitas
tambahan seperti café dan fasilitas hiburan/rekreasi lain.
5. Lingkup pelayanan pusat perbelanjaan di Kota Bogor untuk semua usia dan untuk
semua golongan, khususnya golongan masyarakat menengah keatas.