Anda di halaman 1dari 18

PATOFISIOLOGI

GANGGUAN IMUNITAS

DOSEN PEMBIMBING :

GUSTOP AMATIRIA, S.Kp,M.Kes

DISUSUN OLEH :

1.MEGA PUSPITA SARI ZEIN(1914401015)

2.KUKUH PURWATI(1914401027)

3.RIMA DELIANI(1914401031)

4.DIANA RATU NISA(1914401046)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


D.III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Salawat serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan alam nabi besar
Muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju
jaman yang terang benderang seperti yang kita rasakan seperti sekarang ini.

Ucapan terimakasih juga saya haturkan kepada Ibu/Bapak dosen yang telah
membantu memberikan arahan dalam pembuatan makalah. Makalah ini kami buat untuk
memperdalam ilmu kita mengenai peran seorang perawat.

Saya menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki, namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu saya dengan menyediakan sumber
informasi serta memberikan masukan pemikiran, oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan banyak orang.

Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 3

1.3 Tujuan........................................................................................................................ 4

BAB II ISI

2.1 Pengertian imun......................................................................................................... 5

2.2 Fungsi & Komposisi sistem kekebalan tubuh............................................................. 5

2.3 Penggolongan Sistem Pertahan Tubuh...................................................................... 6

2.4 ciri ciri kekebalan tubuh............................................................................................. 11

2.5 Kelainan dan Penyakit pada System Kekebalan Tubuh ............................................. 12

2.6 Cara Mempertahankan Sistem Kekebalan Tubuh..................................................... 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang


Sistem kekebalan atau sistem imun  adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja
dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan sel  kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah,
kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk
virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan
juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah
dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker. Merupakan salah satu usaha
manusia untuk menjadikan individu kebal terhadap suatu penyakit,
Sistem kekebalan atau imun seseorang berbeda beda , sesuai dengan kondisi
seseorang , proses mekanisme tubuh terhadap keadaan di sekitar lingkungannya berbeda
beda ,karena pertahan tubuh seseorang dalam respon cuaca atau kondisi dimana si tubuh
rentan terhadap virus atau penyakit di sekitarnya  , antibody dalam tubuh seseorang sesuai
dengan kondisi badan .

1.4 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tentang system kekebalan tubuh


2. Apa saja struktur, fungsi, pada system kekebalan tubuh manusia
3. Bagaimana penggolongan kekebalan tubuh
4. Apa saja ciri ciri kekebalan tubuh
5. Apa saja jenis gangguan / kelainan yang dapat terjadipada system kekebalan tubuh
manusia
6. Bagaimana cara mempertahankan sistem kekebalan tubuh

3
1.3       Tujuan

1. Mengetahui pengertian tentang system kekebalan tubuh


2. Mengetahui struktur, fungsi, pada system kekebalan tubuh manusia
3. Memahami penggolongan kekebalan tubuh
4. Mengetahui ciri ciri kekebalan tubuh
5. Mengidentifikasi jenis gangguan / kelainan yang dapat terjadipada system kekebalan
tubuh manusia
6. Mengetahui cara mempertahankan sistem kekebalan tubuh

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian
Sistem kekebalan atau sistem imun  adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja
dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan sel  kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah,
kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk
virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan
juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah
dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
Sistem imun adalah serangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja sama dalam
mempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit, seperti
bakteri,jamur dan virus. Kesehatan tubuh bergantung pada kemampuan sistem imun untuk
mengenali dan menghancurkankan serangan ini. jadi kalo kelainan sistem imun berarti
kemampuan untuk mempertahankan kekebalan tubuh terganggu sehingga mudah diserang
penyakit. Sistem Imun (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia
sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme,
termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam
perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas,
dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja
dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika system , kekebalan melemah,

5
kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk
virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan
juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah
dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

2.2       Fungsi & Komposisi sistem kekebalan tubuh


Fungsi kekebalan tubuh:
a) Melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang masuk
ke dalam tubuh.
b) Menghilangkan jaringan sel yang mati atau rusak (debris cell) untuk perbaikan
jaringan.
c) Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.
d) Menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh.

Komposisi sistem kekebalan tubuh

Sel-sel sistem kekebalan tubuh adalah sel darah putih atau leukosit.Tugasnya adalah untuk
membunuh organisme yang menyebabkan infeksi dan penyakit dalam tubuh. Leukosit dibentuk
di berbagai bagian tubuh seperti timus , limpa (limpa), dan sumsum tulang .Ada dua jenis
leukosit:

1.  Fagosit – Sel-sel ini tampaknya menyerang organisme. Neutrofil adalah bentuk paling
umum dari fagosit. Fungsi utama mereka adalah untuk melawan bakteri.
2.  Limfosit – Sel-sel ini yang pertama dn bertugas mencari organisme dan membantu
untuk memerangi mereka. Limfosit dimulai di sumsum tulang secara aktif mencari
organisme penyebab penyakit dalam tubuh.

2.3      Penggolongan Sistem Pertahan Tubuh


Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh non spesifik dan pertahanan tubuh
spesifik.

6
1)      Pertahanan tubuh non spesifik (Natural / Imunitas Bawaan): Dikatakan tidak spesifik karena
berlaku untuk semua organisme dan memberikan perlindungan umum terhadap berbagai jenis
agent. Secara umum pertahanan tubuh non spesifik ini terbagi menjadi pertahanan fisik,
mekanik dan kimiawi. Lapisan pertahanan tubuh non spesifik  dibagi menjadi dua, yaitu :
a)      Lapisan Pertama 

1.   Pertahanan fisik : Pertahanan tubuh non spesifik dengan pertahanan fisik dalam tubuh manusia
antara lain adalah:
 Kulit, kulit yang utuh menjadi salah satu garis pertahanan pertama karena sifatnya yang
permeable terhadap infeksi berbagai organisme.
 Asam laktat, dalam keringat dan sekresi sebasea dalam mempertahankan pH kulit tetap
rendah, sehingga sebagian besar mikroorganisme tidak mampu  bertahan hidup dalam
kondisi ini.
 Cilia, mikroorganisme yang masuk saluran nafas diangkut keluar oleh gerakan  silia yang
melekat pada sel epitel.
 Mukus, membrane mukosa mensekresi mucus untuk menjebak mikroba dan partikel asing
lainnya serta menutup masuk jalurnya bakteri/virus.
 Granulosit, mengenali mikroba organisme sebagai musuh dan menelan serta
menghancurkan mereka.
 Proses inflamasi, invasi jaringan oleh mikroorganisme merangsang respon inflamasi pada
tubuh dengan tanda inflamasi yaitu kemerahan, panas,pembengkakan, nyeri, hilangnya
fungsi dan granulosit dan mikroorganisme nosit keluar.

2.      Pertahanan mekanik : Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara pertahanan mekanik
antara lain adalah:
 Bersin, reaksi tubuh karena ada benda asing (bakteri, virus, benda dan lain-lain yang masuk
hidung) reaksi tubuh untuk mengeluarkan dengan bersin.
 Bilasan air mata, saat ada benda asing produksi air mata berlebih untuk mengeluarkan
benda tersebut.

7
 Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih untuk menetralkan.
 Urin dan feses, jika berlebih maka respon tubuh untuk segera mengeluarkannya.

3.  Pertahanan kimiawi : Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi antara lain adalah:
 Enzim dan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh.
 HCL lambung, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
 Asiditas vagina, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
 Cairan empedu, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.

b)      Lapisan kedua


1.      Seluler
 Natural Kiler Adalah leukosit yang berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik. Sel ini
mampu melisis sel kanker dan sel terinfeksi virus.
 Sel fagosit terdiri atas neutrofil, monosit dan makrofag. Sel fagosit menghancurkan antigen
dengan mekanisme fagositosis.
2.  Interferon adalah protein yang dihasilkan sel tubuh yang diserang virus. Interferon berfungsi
memperingatkan sel lain di sekitarnya akan bahaya suatu antigen. Interferon mampu
menghambat jumlah sel yang terinfeksi, karena mengubah sel di sekitarnya menjadi tidak
dikenali antigen
3.  Inflamasi Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap suatu kerusakan.
Fungsi inflamasi:
 Membunuh antigen yang masuk.
 Mencegah penyebaran infeksi.
 Mempercepat proses penyembuhan
Ciri-ciri system pertahanan tubuh non spesifik :
 Sistem ini tidak selektif,artinya semua benda asing yang masuk ke dalam tubuh akan
diserang dan dihancurkan tanpa seleksi
 Tidak memiliki kemampuan untuk mengingat infeksi yang terjadi sebelumnya
 Eksposur menyebabkan respon maksimal segara.

8
 Sistem ini memiliki komponen-komponen yang mampu menagkal benda masuk ke dalam
tubuh, yakni :
-          Rintangan MekanisRintangan mekanis merupakan system pertahanan tubuh yangpertama
dan umumnya terletak di bagian permukaan tubuh. Terdiri atas:
a. Kulit: Terdiri dari lapisan tanduk yang tidak mudahditembus oleh benda asing kecuali jika kulit
dalam keadaanterluka.Asam lemak dan keringat yang dihailkan olehkelenjar di kulit juga akan
mencegah benda asing masuk kedalam tubuh.
b. Selaput Lendir: Merupakan hasil sekresi dari selyang terdapat di sepanjang saluran pernapasan
dan saluranpencernaan.Pada saluran pernapaan,Selaput lendir berfungidalam menangkap
bakteri / benda asing yang masuk kedalam tubuh melalui saluran pernapasan.Contoh :
Selaputlender pada hidung. Selaput lender pada saluranpencernaan berfungsi sebagai
rintangan yang melindungisel diluar system pencernaan.
c. Rambut-rambut halus: Sebagian besar terdapat padasaluran pernapasan. Contoh : di
hidung,rambut-rambuthalus berfungsi sebagai penyaring udara yang masukmelalui hidung.
d. Rintangan Kimiawi
e. Hasil Sekresi: berperan untuk membunuh bendaasing dengan menggunakan zat kimia dan
enzim.
f. Bakteri yang terdapat di permukaan tubuh ( bakterinonpatogen ): Berfungsi untuk menekan
pertumbuhanbakteri patogen yang akan masuk ke dalam tubuh.
g. Sel Darah Putih: merupakan system pertahanan tubuhkedua. Apabila benda asing berhasil
melewati systempertahanan pertama dan masuk ke dalam tubuh,maka seldarah putih akan
mencegah benda asing masuk lebih jauhlagi ke dalam tubuh. Sel darah putih akan
menghancurkansetipa benda asing yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis.
h. Sel Natural Killer:Merupakan sel pertahanan yangmampu melisis dan membunuh sel-sel kanker
serta seltubuh yang terinfeksi virus sebelum diaktifkanya systemkekebalan adaptif. Sel ini
membunuh dengan caramenyerang membrane sel target dan melepaskan senyawakimia
preforin.
i. Protein Komplemen:merupakan protein darahyang berfungsi membantu system pertahanan sel
darahputih.

9
2)      Pertahanan tubuh spesifik (kekebalan adatif / kekebalan tubuh di dapat)
Dikatakan spesifik karena hanya terbatas pada satu mikroorganisme dan tidak
memberikan proteksi terhadap mikroorganisme yang tidak berkaitan. Pertahanan ini di dapat
melalui pejanan terhadap agen infeksi spesifik sehingga jaringan tubuh membentuk system
imun. Komponen sistem imun yang paling utama adalah pada bagian ini yaitu leukosit.
Kekebalan tubuh yang didapat dibagi menjadi dua , yaitu :

a.    Kekebalan Humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B dengan atau tanpa
bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin yang
disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima kelas imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM, IgG, IgA,
IgD, dan IgE. Pembentukan kekebalan humoral dilakukan setelah respon imun non-spesifik
berhasil dilakukan.:
1.   Fragmen antigen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel fagosit.
2.   Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel fagosit untuk diambil pesannya oleh sel T
helper melalui molekul MHC kelas II.
3.   Pesan mengenai fragmen antigen kemudian dikirimkan oleh sel T helper kepada sel B.  Sel
limfosit B akan membentuk kekebalan humoral dengan membelah diri.
Macam-macam sel limfosit B:
 Sel B memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila
menyerang tubuh sewaktu-waktu.
 Sel B plasma, mensekresikan antibodi dan hidup selama 4-5 hari.

b.   Kekebalan Dimediasi Sel : Pembentukan kekebalan diperantarai sel dilakukan jika respon imun
non-spesifik gagal menahan antigen masuk ke tubuh. Kekebalan di perantarai sel dibentuk dari
mekanisme penghancuran antigen  oleh sel limfositT.
1.      Antigen yang lolos dari sel fagosit akan difagositosis oleh sel-sel tubuh.
2.      yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel-sel tubuh.
3.      Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel tubuh untuk diambil pesannya oleh sel T
sitotoksik melalui molekul MHC kelas I. Sel limfosit T akan membentuk kekebalan diperantarai

10
sel dengan melisis sel tubuh yang diserang sehingga mengalami apoptosis. Kekebalan ini tidak
menghasilkan antibodi. Macam-macam sel limfosit T:
 Sel T memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila
menyerang tubuh sewaktu-waktu.
 Sel T helper , mengontrol pembelahan sel B, pembentukan antibodi dan aktivasi sel T.
 Sel T sitotoksik (pembunuh), melisis sel tubuh yang diserang antigen.
 Sel T supresor, menurunkan respon imun yang lebih dari cukup.

2.4  ciri ciri kekebalan tubuh


Ciri-ciri kekebalan tubuh di dapat :
a.       Bersifat selektif terhadap bendaasing yang masuk kedalam tubuh.
b.      Sistem reaksi ini tidak memiliki reaksi yang samaterhadap semua jenis benda asing
c.       Memiliki kemampuan untuk mengingat infeksisebelumnya
d.      Melibatkan pembentukan sel-sel tertentu dan zat kimia (antibody )
e.   Perlambatan waktu antara eksposur dan responmaksimalKomponen yang terlibat dalam
kekebalan tubuh spesifik adalah:
-       Antigen: Merupakan zat kimia asing yang masuk kedalam tubuh dan dapat merangsang
terbentuknya antibody. Antigen memiliki struktur tiga dimensi sengandua atau lebih
determinant site. Determinant sitemerupakan bagian dari antigen yang dapat melekat
padabagian sisi pengikatan pada antibody. Antigen dapat berupa protein ,sel bakteri,atau zat
kimia yang dikeluarkanmikroorganisme. Jenis –jenis antigen:
 Heteroantigen: antigen yang berasal dari spesieslain
 Isoantigen: Antigen dari spesies sama tetapistruktur genetiknya berbeda.
 Autoantigen: Antigen yang berasal dari tubuhitu sendiri.
 Hapten: Merupakan suatu determinant site yanglepa dari struktur antigen. Hapten hanya
dapat berikatandengan antibody apabila disuntikkan ke dalam tubuh.
 Antibodi ( Imunoglobulin / Ig): merupakan zatkimia( protein plasma ) yang dapat
mengidentifikasi antigen. Antibodi dihasilkan oleh sel limfosit B. Ketika sellimfosit B
mengidentifikasi antigen,dengan cepat sel akanbereplikasi untuk menghasilkan sejumlah

11
besar selplasma.Sel plasma lalu akan menghasilkan antibody dan melepaskanya ke dalam
cairan tubuh. Sel limfosit B jugamenghasilkan sel memori B, dengan struktur yang
samadengan sel limfositB,dan dapt hidup lebih lama daripadasel plasma
 Antibody Poliklonal :Antibodi dihasilkan di dalam tubuhsecara alami yang dibentuk
merupakan klon dari sel-sellimfosit dan umum
 Antibodi monoclonal: Antibodi yang dibentuk di luartubuh melalui fusi sel .Merupakan hasil
pengklonan satusel hibridoma.Berfungsi untuk mendiagnois penyakitkanker dan hepatisis.
Antibodi memiliki struktur seperti huruf Y dengan dualengan dan satu kaki.Lengan tersebut
dinamakan antigenbinding site,yakni tempat melekatnya antigen.Molekulantibody dapat
dikelompokkan menjadi lima kelas yakni,IGg, IgA, IgM, IgD, IgE.

2.5     Kelainan dan Penyakit pada System Kekebalan Tubuh


a) Alergi
Alergi atau hipersensivitas adalah respons imun yang berlebihan terhadap senyawa yang masuk
ke dalam tubuh. Senyawa tersebut dinamakan alergen. Alergen dapat berupa debu, serbuk sari,
gigitan serangga, rambut kucing, dan jenis makanan tertentu, misalnya udang. Proses terjadinya
alergi diawali dengan masuknya alergen ke dalam tubuh yang kemudian merangsang sel B
plasma untuk menyekresikan antibod IgE. Alergen yang pertama kali masuk ke dalam tubuh
tidak akan menimbulkan alergi, namun IgE yang terbentuk akan berikatan dengan mastosit.
Akibatnya, ketika alergen masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya, alergen akan terikat pada
IgE yang telah berikatan dengan mastosit. Mastosit kemudian melepaskan histamin yang
berperan dalam proses inflamasi. Respons inflamasi ini mengakibatkan timbulnya gejala alergi
seperti bersin, kulit terasa gatal, mata berair, hidung berlendir, dan kesulitan bernapas. Gejala
alergi dapat dihentikan dengan pemberian antihistamin.

b). Autoimunitas
Autoimunitas merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh saat antibodi yang diproduksi
justru menyerang sel-sel tubuh sendiri karena tidak mampu membedakan sel tubuh sendiri

12
dengan sel asing. Autoimunitas dapat disebabkan oleh gagalnya proses pematangan sel T di
kelenjar timus. Autoimunitas menyebabkan beberapa kelainan, yaitu :
1. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus disebabkan oleh antibodi yang menyerang sel-sel beta di pankreas yang
berfungsi menghasilkan hormon insulin. Hal ini mengakibatkan tubuh kekurangan hormon
insulin sehingga kadar gula darah meningkat.
2. Myasthenia gravis
Myasthenia gravis disebabkan oleh antibodi yang menyerang otot lurik sehingga otot lurik
mengalami kerusakan.
3.  Addison’s disease
 Addison’s disease disebabkan oleh antibodi yang menyerang kelenjar adrenal. Hal ini
mengakibatkan berat badan menurun, kadar gula darah menurun, mudah lelah, dan pigmentasi
kulit meningkat.
4. Lupus
Lupus disebabkan oleh antibodi yang menyerang tubuh sendiri. Pada penderita lupus, antibodi
menyerang tubuh dengan dua cara, yaitu :
 Antibodi menyerang jaringan tubuh secara langsung. Misalnya, antibodi yang
menyerang sel darah merah sehingga menyebabkan anemia.
 Antibodi bergabung dengan antigen sehingga membentuk ikatan yang dianamakan
kompleks imun. Dalam kondisi normal, sel asing yang antigennya telah diikat oleh
antibodi selanjutnya akan ditangkap dan dihancurkan oleh sel-sel fagosit. Namun, pada
penderita lupus, sel-sel asing ini tidak dapat dihancurkan oleh sel-sel fagosit dengan
baik. Jumlah sel fagosit justru akan semakin bertambah sambil mengeluarkan senyawa
yang menimbulkan inflamasi. Proses inflamasi ini akan menimbulkan berbagai gejala
penyakit lupus. Jika terjadi dalam jangka panjang, fungsi organ tubuh akan terganggu.
5. Radang sendi (artritis reumatoid)
Radang sendi merupakan penyakit autoimunitas yang menyebabkan peradangan dalam
waktu lama pada sendi. Penyakit ini biasanya mengenai banyak sendi dan ditandai dengan
radang pada membran sinovial dan struktur sendi, atrofi otot, serta penipisan tulang.

13
c) AIDS
AIDS ( Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan berbagai penyakit yang
disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi
HIV(Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel T pembantu yang berfungsi
menstimulasi pembentukan sel B plasma dan jenis sel T lainnya. Hal ini mengakibatkan
berkurangnya kemampuan tubuh dalam melawan berbagai kuman penyakit. Sel T pembantu
menjadi target utama HIV karena pada permukaan sel tersebut terdapat molekul CD4 sebagai
reseptor. Infeksi dimulai ketika molekul glikoprotein pada permukaan HIV menempel ke
reseptor CD4 pada permukaan sel T pembantu. Selanjutnya, HIV masuk ke dalam sel T
pembantu secara endositosis dan mulai memperbanyak diri. Kemudian, virus-virus baru
keluar dari sel T yang terinfeksi secara eksositosis atau melisiskan sel.
Jumlah sel T pada orang normal sekitar 1.000 sel/mm3 darah, sedangkan pada penderita AIDS,
jumlah sel T-nya hanya sekitar 200 sel/mm3. Kondisi ini menyebabkan penderita AIDS mudah
terserang berbagai penyakit seperti TBC, meningitis, kanker darah, dan melemahnya ingatan.
Penderita HIV positif umumnya masih dapat hidup dengan normal dan tampak sehat,
tetapi dapat menularkan virus HIV. Penderita AIDS adalah penderita HIV positif yang telah
menunjukkan gejala penyakit AIDS. Waktu yang dibutuhkan seorang penderita HIV positif untuk
menjadi penderita AIDS relatif lama, yaitu antara 5-10 tahun. Bahkan ada penderita HIV positif
yang seumur hidupnya tidak menjadi penderita AIDS. Hal tersebut dikarenakan virus HIV di
dalam tubuh membutuhkan waktu untuk menghancurkan sistem kekebalan tubuh penderita.
Ketika sistem kekebalan tubuh sudah hancur, penderita HIV positif akan menunjukkan gejala
penyakit AIDS. Penderita yang telah mengalami gejala AIDS atau penderita AIDS umumnya
hanya mampu bertahan hidup selama dua tahun.

2.6 CARA MEMPERTAHANKAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH


1. Nutrisi yang sempurna Setiap makanan yang kita makan harus mencakup berbagai nutrisi untuk
tubuh kita karena nutrisi dan sistem imun saling berkaitan. Oleh karena itu, penting bagi kita
untuk memakan makanan yang mengandung :

14
 Protein Protein diperlukan untuk menghasilkan immunoglobulin dan berbagai antibodi.
Protein dapat diperoleh dari daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
 Vitamin dan mineral Vitamin dan mineral dapat diperoleh dari berbagai jenis sayuran dan
buah.
 Teh hijau Teh hijau mengandung antioksidan flavonoid yang dapat membantu
meningkatkan sistem imun. Para ahli sains menemukan bahwa kandungan theanine pada
daun teh dapat membantu sel imun badan dalam melawan bakteri dan virus.
 Aloevera Aloevera mengandung zat aktif seperti asam amino dan vitamin yang dapat
membantu badan dalam mengeluarkan toksin, memulihkan  jaringan yang terluka, dan
meningkatkan sistem imun badan dengan cepat. 2. 
 Olahraga yang sesuai Olahraga minimal 15 menit setiap hari secara berkelanjutan dapat
meningkatkan ketahanan tubuh. Olahraga seperti jogging, berenang, berjalan, dan yoga
dapat meningkatkan peredaran darah, menguatkan jantung, dan meningkatkan sistem imun
dalam tubuh.
2. Senantiasa gembira dan bijak menangani tekanan Tekanan psikologi yang berkepanjangan
dapat mengganggu mekanisme sistem imun dalam tubuh. Apabila otak merasa tertekan, otak
akan menghasilkan hormon kortisol yang jika berlebihan akan berdampak negatif bagi sistem
kekebalan tubuh kita.
 

15
BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Sistem kekebalan tubuh ( imunitas ) adalah sistem mekanismepada organisme yang
melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh
patogen serta seltumor.sistem imun terbagi dua berdasarkan perolehannya atau asalnya,yaitu:
a.       Sistem imun Non Spesifik (Sistem imun alami)
b.       Sistem imun Spesifik (Sistem imun yang didapat/hasil adaptasi)
cara mempertahankan kekebalan tubuh yaitu dengan cara
1. Nutrisi yang sempurna Setiap makanan yang kita makan harus mencakup berbagai
nutrisi untuk tubuh kita karena nutrisi dan sistem imun saling berkaitan.
2. Senantiasa gembira dan bijak menangani tekanan Tekanan psikologi yang
berkepanjangan dapat mengganggu mekanisme sistem imun dalam tubuh. Apabila otak
merasa tertekan, otak akan menghasilkan hormon kortisol yang jika berlebihan akan
berdampak negatif bagi sistem kekebalan tubuh kita.

16
DAFTAR PUSTAKA
Price, Sylvia A., dan Lorraine M. Wilson. 1994. Patofisiologi Edisi 4. Jakarta: EGC.

Sodeman. 1991. Patofisiologi Edisi 7 Jilid II. Jakarta: Hipokrates

Waspadji, Soeparman Sarwono. 1994. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: FKUI

Brunner & Suddarth. 1997. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC

Reevers, Charlene J., dkk.  2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika

https://www.academia.edu/7537645/MAKALAH_BIOLOGI_SISTEM_IMUNITAS_PADA_TUBUH
MANUSIA
Jakarta:Erlanggahttp://www.forumsains.com/biologi/sistem-pertahanan-
tubuh/http://id.wikipedia.org/wiki/Imunitas

17

Anda mungkin juga menyukai