LP Stroke Sania Nur Saadah
LP Stroke Sania Nur Saadah
DOSEN PEMBIMBING
Ns. Afrieani Deasy, MAN
Disusun oleh:
2021/2022
A. Laporan Pendahuluan
A. Pengertian
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit neurologis
mendadak sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak (Sudoyo Aru). Istilah
setroke biasanya digunakan secara spesifik unruk menjelaskan infark serebrum.
B. Etiologi
Stroke menjadi dua jenis, yaitu: stroke iskemik dan stroke hemmoragik.
a. Stroke iskemik (non hemoragic) yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang
menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke
adalah stroke iskemik.
Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
2. Stroke Embolik: tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
3. Hipoperfusion Sistemik: berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh
karena adanya gangguan denyut jantung.
b. Stroke hemoragik Adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi di dalam jaringan otak.
2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang
sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang meneutupi otak).
Faktor-faktor yang menyebabkan stroke
1. Faktor yang tidak bisa dirubah (Non Reversible)
Jenis kelamin : pria lebih sering ditemukan menderita stroke dibanding
wanita.
2. Faktor yang dapatmerubah (Reversible)
- Hipertensi
- Penyakit jantung
- Kolestrol tinggi
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Stres emosional
3. Kebiasaan hidup
- Merokok
- Peminum alkohol
- Obat-obatan terlarang
- Aktivitas yang tidak sehat : kurang olahraga, makanan berkolestrol
C. Patofisiologi
Menjadi
Penimbunan Lemak yang sudah
kapur/mengandung
Faktor pencetus/etiologi lemak/kolestrol yang nekrotik dan
kolestrol dg infiltrasi
meningkat dalam darah berdegenerasi
limfosit (trombus)
Disfungsi N.XI
Disfungsi N.II (optikus)
Kerusakan N.I Kerusakan (assesoris)
(olfaktorius), NII neurocerebrospinal N.VII
(optikus), N.IV (facialis), N.IX
Penurunan aliran darah (troklearis), N.XII Penurunan fungsi motorik
(glossofaringeus)
ke retina (hipoglosus) dan muskuloskeletal
Penurunan kemampuan
retina untuk menangkap Perubahan ketajaman Control otot facial/oral Kelemahan
obyek/bayangan sensori, penghidu, menjadi lemah satu/keempat anggota
Kebutaan Ketidakmampuan Ketidakmampuan bicara Hemiparase/plegi kanan
menghidu, menghisap, dan kiri
mengecap
Kerusakan artikular, tidak
dapat bericara (disatria)
Disfagia
Anoreksia
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
D. Manifestasi Klinis
- Tiba-tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan sparo badan
- tiba-tiba hilang rasa peka
- bicara cadel atau pelo
- gangguan bicara dan bahasa
- gangguan penglihatan
- mulut mengoncong atau tidak simetris ketika menyeringai
- gangguan daya ingat
- nyeri kepala hebat
- vertigo
- kesadaran menurun
- proses kencing terganggu
- gangguan fungsi otak
- gangguan fungsi otak
E. Komplikasi Stroke
1. Dini (0-48 jam pertama)
Edema serebri. Deficit neurologis cenderung memberat, dapat memngakibatkan
peningkatan TIK, herniasai, dan akhirnya menimbulkan kematian infark miokard.
Penyebab kematian mendadak pada strok stadium awal.
2. Jangka pendek (1-14 hari)
- Pneumonia akibat immobilisasi lama
- Infark miokard
- Emboli paru. Cenderung terjadi 7-14 hari pascastrok, sering kali terjadi pada saat
penderita mulai mobilisasi
- Stroke rekuren : dapat terjadi pada setiap sa
3. Jangka panjang (>14 hari)
- Stroke rekuren
- Infark miokard
- Gangguan vaskuler lain : penyakit vaskuler perifer
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Angiografi serebri
Membantun menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti pendarahan
arteriovena atau adanya reptur dan untuk mencari perdarahan seperti aneurisma atau
malvormasivaskuler.
2. Lubang pungsi, CT Scan, EEG, Magnetic Imaging Resnance (MRI).
3. USG Doppler
Untuk mengidentifikasi adanya penyakit artetiovena (masalah sistem kronis).
Pemerikasaan labolatorium
Serangan stroke ini ,seringkali berlangsung mendadak ,pada saat klien sedang melaksakan
aktivitas , biasanya terjadi nyeri , mual, muntah , bahkan tidak sadar disamping itu gejala
kelumpuhan separoh badan ada gangguan fungsi otak yang lain .
c) Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi , diabetes , menggunakan obat-obatan hipertensi dan diabetes militus.
Biasanya ada riwayat turunan hipertensi atau pun diabentes militus pada keluarganya .
e) Riwayat psikososial
Stroke memang suatu penyakit yang sangat mahal .Biaya untuk pemeriksaan , pengobatan dan
perawatan dapat mengacau keungan keluarga sehingga faktor biaya ini dapat mempengaruhi stabilitas
emosional dan pikiran dan keluarga.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Mengalami penurunan kesadran suara bicara : kang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti
kadang tidak bisa berbicara / afaksia
Tanda tanda vital ; Td meningkat nadi bervariasi .
Sistem integumen
Biasanya tidak nampak ikterus ,permukaan kulit kering , tekstur kasar , perubhan warna kulit ,
muka nampak pucat .
Kepala
Normo cephalic , simetris , biasanya nyeri kepala/ sakit kepala .
Muka
Asimetris , otot muka rahang melemah
Mata
Alis mata , kelopak mta normal , konjung tiva anemis, pupil isokor ,sclera ikterus , reflek cahaya
positif . Tajam penglihatan tidak dapat dievaluasi , mata tanpak cowong.
Telinga
Scret ,serumen, benda asing ,membran timpani dalam batas normal
Hidung
Deformitas ,mukosa ,scret , bau , dan dungsi yang lainnya dalam batas normal .
Mulut dan faring
Biasanya terpasang NGT
Leher
Simetris , kaku kuduk, tidak ada benjolan
Thorax
Gerakan dada simetris , retraksi (-), retraksi intecoste (-), perkusi renona ,ronchi (-) pada paru
,wheezing (-) voca;l fremitus tidak teridentifikasi .
Jantung
Batas jantung kiri ics 2 strenal kiri ics 4 strenal kiri, batas kanan ics 2 internal kana ics 5 mid
axilla kanan .Perkusindullnes. Bunyi S1 dan S2 tunggal : dalam bats normal , gllop (-) , capillary
refill 2 detik.
Abdomen
Terjadi distensi abdomen ,bising usus menurun ‘
Genetalia – Anus
Pembekakan pembulu darah limfe tidak ada , tidak hemoroid , terpasang kateter
Ekstermitas
Akral hangat , kadi edema , kaji kekuatan otot , gerak yang tidak disadari, atropi tau tidak ,
capilly refill, periper tanpak pucat atau tidak .
Analisa Data
disvagia
anoreksia
Peningkatan TIK
Luka dekubitus
menjadi kapur/mengandung
kolestrol dengan imfiltrasiliposit
heriasi
peningkatan TIK
disfungsi N.XI(asesoris)
lingkungan tidak
teurapetik
resiko jatuh
Ds:- Peningkatan TIK Resiko perfusi serebral
Do:-
Gangguan aliran darah
Gangguan perfusi
serebral
Ds: Penurunan aliran darah ke retina Kebutaan
1. Pasien mengatakan
Penurunan kemampuan retina
mata pedih untuk menangkap
2. Pengeliatan kabur obyek/bayangan
Do:
kebutaan
1. Nyeri tekan pada
daerah mata
2. Luka di mata
Ds: peningkatan TIK Defisit perawatan diri
1. Menolak melakukan
perawatan diri arteri serebi media
Do:
1. Tidak mampu disfungsi N.XI(asesoris)
mandi/mengenakan
pakaian/ke penurunan fungsi metorik dan
muskulo skeletal
toilet/berhias secara
mandiri
kelemahan pada satu/keempat
2. Minat melakukan
anggota gerak
perawatan diri kurang
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan menelan b.d penurunan fungsi nefrutus vagus atau hilangnya reflukus muntah
2. Ketidak seimbangan nutrisi b.d ketidak mampuan untuk mencerna makanan , penurunan
pungsi nefrus hipoglosus
3. Gangguan nyaman nyeri
4. Hambatan mobilitas b.d hemiparesis , kehilangan keseimbangan dan koordinasi ,spastisitas dan
cidera otak
5. Kerusakan intergritas kulit b.d hemiparesis/ hemipeglia , penurunan mobilitas
6. Hambatan komunikasi verbal b.d fenurunan fungsi otot facial/oral
7. Resiko jatuh b.d gangguan keseimbangan
8. Resiko ferpusi serebral tidak efektif
9. Kebutaan b.d Penurunan kemampuan retina untuk menangkap obyek/bayangan
10. Defisit perawatan diri b.d hambatan mobiltas fisik
11. Defisit pengetahuan b.d kurang nya terpapar informasi
12. Gangguan citra tubuh b.d perubahan struktur tubuh
INTERVENSI
Daftar pustaka
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC Jilid 2. Jakarta:EGC