Anda di halaman 1dari 3

Abnormal vaginal discharge

Keputihan (leukorea/fluor albus/vaginal discharge) adalah semua pengeluaran cairan dari alat
genitalia yang tidak berupa darah.1 Keputihan bukanlah penyakit tersendiri, tetapi merupakan
manifestasi gejala dari hampir semua penyakit kandungan. Keputuhan sendiri secara
penyebabbnya dibagi menjadi:2

1. Keputihan fisiologis Berupa cairan jernih, tidak berbau dan tidak gatal, mengandung
banyak epitel dengan leukosit yang jarang.
2. Keputihan patologis Cairan eksudat yang berwarna, mengandung banyak
leukosit, jumlahnya berlebihan, berbau tidak sedap, terasa gatal atau panas,
sehingga seringkali menyebabkan luka akibat garukan di daerah mulut vagina.

Keputihan patologis inilah yang sering kali disebut sebagai abnormal vagina discharge,
karena sering kali disebabkan adanya infeksi dari bakteri. Keputihan abnormal terjadi akibat
infeksi dari berbagai mikro- organisme, antara lain bakteri, jamur, dan parasit. Keputihan
yang tidak normal ditandai dengan jumlah yang keluar banyak, berwarna putih seperti susu
basi, kuning atau kehijauan, gatal, perih, dan disertai bau amis atau busuk. 2 Infeksi Tubuh
akan memberikan reaksi terhadap mikroorganisme yang masuk ini dengan serangkaian reaksi
radang. Penyebab infeksi yakni:1

1) Jamur
Candida albicans adalah jamur paling sering menyebabkan keputihan. Beberapa
faktor lain yang dapat menyebabkan infeksi jamur Candida sp. seperti pemakaian obat
antibiotika atau kortikosteroid yang lama, kehamilan, kontrasepsi hormonal, penyakit
diabetes mellitus, penurunan kekebalan tubuh karena penyakit kronis, selalu memakai
pakaian dalam ketat dan dari bahan yang sukar menyerap keringat.
2) Bakteri
Bakteri yang dapat menyebabkan keputihan adalah Gonococcus sp. Clamydia
trachomatis, Gardnerella sp., Neisseria gonorrhoeae, dan Treponema pallidum.
3) Parasit
Parasit yang sering menyebabkan keputihan adalah Trichomonas vaginalis.
Penularannya yang paling sering adalah dengan koitus.
4) Virus
Virus Sering disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) dan Herpes simplex.
HPV ditandai dengan kondiloma akuminata, cairan berbau dan tanpa rasa gatal.
1. Spence, D., & Melville, C. (2007). Vaginal discharge. BMJ (Clinical research
ed.), 335(7630), 1147–1151. https://doi.org/10.1136/bmj.39378.633287.80
2. Brown, Liesl. (2018). Abnormal vaginal discharge: accurate differentiation.

Normal men discharge

Keputihan pria (men discharge) adalah zat apa pun (selain urin) yang berasal dari uretra
(tabung sempit di penis) dan mengalir keluar dari ujung penis. Keputihan penis yang normal
adalah pra-ejakulasi dan ejakulasi, yang terjadi dengan gairah seksual dan aktivitas seksual. 1
Selain itu smegma, yang sering terlihat pada pria yang tidak disunat yang kulup penisnya
masih utuh, juga merupakan kejadian normal. Namun, smegma - kumpulan minyak dan sel
kulit mati - lebih merupakan kondisi kulit daripada pelepasan. Pra-ejakulasi (juga disebut
precum) adalah cairan mukoid bening yang dibuat oleh kelenjar Cowper. 1 Kelenjar ini berada
di samping uretra. Pra-ejakulasi dikeluarkan dari ujung penis selama gairah seksual. Ejakulasi
adalah zat berwarna putih, keruh, dan lengket yang keluar dari ujung penis saat pria mencapai
orgasme. Ini berisi sperma dan cairan yang diproduksi oleh prostat, kelenjar Cowper, dan
vesikula seminalis di testis.1

1. Alwaal, A., Breyer, B. N., & Lue, T. F. (2015). Normal male sexual function:
emphasis on orgasm and ejaculation. Fertility and sterility, 104(5), 1051–1060.

Abnormal men discharge

Pengeluaran pria yang tidak normal sendiri pada dasarnya sama seperti pada keputihan
patologis yang dialami oleh wanita, pengeluaran abnormal pada penis pria juga dipengaruhi
oleh adanya infeksi yang terjadi pada penis. Organisme penyebab utama dari
ketidaknormalan ini adalah Neisseria gonorrhoeae (gonorrhea) dan Chlamydia trachomatis
(chlamydia). Keputihan ditandai dengan sekresi purulen atau mukoid abnormal dari penis,
Keputihan mencerminkan peradangan uretra yang biasanya disebabkan oleh infeksi. 1 Uretritis
didefinisikan sebagai adanya leukorea dan peradangan uretra. Secara klinis, uretritis pada pria
ditandai dengan keluarnya cairan uretra dan sering disertai dengan disuria. Leukore telah
didefinisikan sebagai adanya lebih dari 5 sel darah putih per bidang berkekuatan tinggi dalam
spesimen usap uretra, menggunakan pewarnaan Gram atau pewarnaan seluler lainnya
(misalnya, Wright atau biru metilen). Keputihan dapat terjadi pada orang yang aktif secara
seksual dari segala usia tetapi paling sering terjadi pada dewasa muda, kelompok usia di
mana prevalensi infeksi Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae paling tinggi. 1
Tingginya angka uretritis juga terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria.
Keputihan terjadi setelah infeksi uretra pada orang yang terpajan agen infeksi selama
hubungan oral, vagina, atau anal. Etiologi pelepasan uretha yang paling umum adalah N
gonorrhoeae, diikuti oleh C trachomatis. Kedua organisme ini menyumbang sekitar 40%
kasus uretritis.1

1. Rietmeijer, Cornelis & Mungati, More & Machiha, Anna & Mugurungi, Owen &
Kupara, Vitalis & Rodgers, Luanne & Kilmarx, Peter & Roloff, Amy & Gonese,
Elizabeth & Tippett Barr, Beth & Shambira, Gerald & Lewis, David & Handsfield,
Hunter & Tshimanga, Mufuta. (2017). The Etiology of Male Urethral Discharge in
Zimbabwe: Results from the Zimbabwe STI Etiology Study. Sexually Transmitted
Diseases. 45. 1. 10.1097/OLQ.0000000000000696.

Anda mungkin juga menyukai