1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mendukung Penyusunan Dokumen LARAP Bidang Jalan ini berisikan
petunjuk dan penjelasan tentang ketentuan-ketentuan, dan tahapan untuk penyusunan
rencana tindak pengadaan tanah dan pemukiman kembali atau yang selanjutnya disebut
Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP).
Penyusunan LARAP di bidang Jalan tidak mempunyai penjelasan secara langsung di dalam
peraturan perundang–undangan Republik Indonesia. Meskipun demikian, karena LARAP
masih terkait dengan proses pengadaan tanah untuk pembangunan jalan maka terdapat
peraturan perundang–undangan, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri yang
menjadi acuan.
Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat D adalah yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab dalam bidang infrastruktur, dimana Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat D bertanggung jawab terhadap pembinaan jaringan jalan
dan jembatan yang berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, Pemerintah D c.q Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat D, melalui sumber DANA ………………………
Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah : Untuk merumuskan kebijakan dalam pengambilan
keputusan berkaitan dengan rencana pembebasan tanah, pelaksanaan baik pra maupun
pasca konstruksi.
Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan adalah : Tersedianya acuan atau
pedoman bagi Pemerintah dan/atau menata kembali pembebasan lahan.
3. LOKASI KEGIATAN
Ruas Jalan D D terletak dalam wilayah D. Lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan dengan
menggunakan jalur darat perkiraan waktu tempuh selama ± 15 menit dari D.
4. SUMBER DANA
……………………………………………………………………………………………
6. DATA DASAR
Perolehan data dasar dapat dilakukan dengan menghubungi instansi-instansi terkait di
daerah dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat D.
7. STANDAR TEKNIS
Perpres No. 71 Tahun 2012 tentang Penyelengaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
Perpres No. 148 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Perpres No. 71
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum;
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum;
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN No. 6 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 2012
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;
9. REFERENSI HUKUM
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaran
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
Perpres No. 148 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Perpres No.
71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum;
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum;
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN No. 6 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 2012
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;
Survey Pendahuluan
Kegiatan ini merupakan tahap awal pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan juga untuk
orientasi/pengenalan lokasi studi, dalam tahap ini penyedia jasa harus melakukan
koordinasi dengan pihak-pihak terkait dengan berdiskusi yang erat kaitannya dengan
peraturan maupun kebijakan yang berlaku di daerah dalam kaitannya dengan LARAP
tersebut. Adapun beberapa peraturan maupun kebijakan yang berlaku meliputi;
Hak-hak kaum minoritas dan penduduk asli;
Tata cara mendapat informasi dan keterlibatan penduduk setempat;
Proses pembebasan tanah dan tata caranya (Surat keputusan tingkat nasional dan
daerah).
Peraturan serta kebijakan tersebut diatas khususnya yang terkait dengan LARAP sangat
diperlukan dengan melakukan pengumpulan data dan peta wilayah lokasi yang akan
dibebaskan termasuk daerah dan/atau lokasi baru untuk resettlement.
Inventarisasi Lapangan
Dilakukan sesuai dengan kebutuhan analisis yang akan dilakukan pada daerah studi yang
terkena dampak antara lain sebagai berikut:
C. Data Rencana Tata Ruang - Bappeda Tk. I & Sesuai jangka waktu/tahun
Tk. II berlakunya (kondisi
- PUPR Tk. I &Tk. II terkini).
D. P e t a
- Peta Tanah
- Peta Penggunaan Lahan
- BPN Terkini Terkini,
- BPN, BIG, LAPAN thn, 10 thn
IV. A. Data Teknis Terkini Data min 5 Tahun
- Data dan Peta - Dinas PUPR D
Jaringan Jalan
Umum
a. Semua data penting yang digunakan untuk menentukan koordinat titik pengukuran
diperoleh dengan cara pengukuran langsung dilapangan.
b. Semua alat ukur yang digunakan harus dalam keadaan baik setelah dilakukan
pengecekan oleh tim teknis/Direksi dan memenuhi syarat ketelitian yang diminta.
c. Sebelum pekerjaan dimulai pelaksana pekerjaan harus menyerahkan program kerja
yang berisi jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan, daftar personil, daftar peralatan
dan rencana keberangkatan untuk dibahas bersama .
d. Pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan program kerja dan waktu
pelaksanaan sesuai dengan jangka waktu yang tersedia.
Penggambaran
i. Setiap gambar peta harus disesuaiakan dengan kaedah kartografi
ii. Penggambaran kode kepemilikan dalam album peta A3 dengan skala
disesuaikan
14. KELUARAN
untuk Studi LARAP, output yang diharapkan berupa Dokumen LARAP dan Gambar
peta rencana pembebasan lahan.
19. PERSONIL
Kualifikasi
Posisi Jumlah Orang
Tenaga Ahli :
Min
Ahli Pertanahan/ Ahli
S1/Geodesi/GIS/
Geodesi/GIS/Pengind Geodesi/GIS/Peng Min. 3 tahun 1 x 3,0 OB
Penginderaan
eraan Jauh inderaan Jauh
Jauh
Min S1/Teknik Ahli Muda Teknik
Ahli Jalan Raya Min. 3 tahun 1 x 3,0 OB
Sipil Jalan (202)
Kualifikasi
Posisi Jumlah Orang
Tenaga Pendukung :
Min. 3 atau 2
Surveyor D3 Teknik Sipil 4 x 3,0 OB
tahun
Min. 3 atau 2
Drafter/CAD/GIS D3 Arsitektur/GIS 1 x 3,0 OB
tahun
Proffesional Staff
b. Ahli GIS
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Pertanahan sebagai Ahli Muda yang dikeluarkan
oleh Asosiasi terkait.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Geodesi Strata. 1. Tenaga ahli
yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Geodesi Strata 1 (S.1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis
minimal 3 tahun (ahli muda). Tugas tenaga ahli tersebut adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan pemetaan.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata. 1. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S.1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis
minimal 3 tahun (ahli muda), Tugas Tenaga ahli tersebut adalah merencanakan
dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan penyelidikan tanah
di lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan analisis data tanah, dan
perhitungan – perhitungan mekanika tanah, serta harus menjamin bahwa data,
analisis dan perhitungan mekanika tanah yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap
digunakan, dapat memberikan masukan yang rinci mengenai kondisi, sifat – sifat
dan stabilitas badan jalan untuk tahap perencanaan teknis jalan.
21. LAPORAN