Anda di halaman 1dari 8

RMK 3

Akuntansi Perbankan Indonesia

Disusun Oleh:
Kelompok 8

1118 30373 Sri Dwitami Apfia S


1118 30383 Rahajeng Adinda R A
1118 30407 Salsabilla Ramadani BR D

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
2021
A. Manajemen Sumber Daya Bank
Sumber-sumber dana bank menurut Kasmir adalah usaha bank dalam memperoleh
dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sumber-sumber dana bank:

A. Dana yang berasal dari modal sendiri (berasal dari pemegang saham)
- Modal disetor: jumlah uang yang disetor secara efektif oleh para pemegang
saham pada waktu bank itu berdiri.
- Cadangan-cadangan: sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk
cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk
menutupi timbulnya risiko di kemudian hari.
- Laba ditahan: bagian laba yang menjadi milik pemegang saham, akan tetapi
oleh RUPS diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan kembali dalam
bentuk modal bank.

B. Dana yang berasal dari modal pinjaman


Dana pinjaman dari pihak luar bank yang lazim disebut dengan dana pihak kedua.
Dana pihak kedua adalah dana yang berasal dari pihak yang memberikan
pinjaman kepada bank, yang terdiri dari 4 pihak, yaitu:
- Pinjaman antar bank (Interbank Call Money): biasanya diminta bila ada
kebutuhan dana mendesak yang diperlukan bank, misalnya untuk menutup
kewajiban kliring atau memenuhi GWM BI.
- Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri: biasanya berbentuk
pinjaman jangka menengah-panjang. Realisasi pinjaman ini harus melalui
persetujuan BI sebagai Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN).
- Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB): didominasi oleh
bentuk surat berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum tanggal jatuh
tempo.
- Pinjaman dari BI: diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh BI
untuk menyalurkan pinjaman ke sektor usaha yang mendapat prioritas dari
pemerintah untuk dikembangkan, misalnya Kredit Usaha Tani (KUT), kredit
pengadaan gabah. Pinjaman tersebut dikenal dengan nama Kredit Likuiditas
Bank Indonesia (KLBI)

C. Dana yang berasal dari masyarakat (berasal dari masyarakat)


Berasal dari perorangan maupun badan usaha yang diperoleh bank dengan
menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki bank. Dana
masyarakat merupakan dana terbesar yang dimiliki oleh bank. Produk-produk
simpanan bank adalah sebagai berikut:
- Giro (demand deposit): simpanan pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
- Deposito (time deposit): simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai
dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan sebelumnya.
- Tabungan (saving deposit): simpanan pihak ketiga yang dikeluarkan oleh bank
yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan dan dibukukan sesuai
ketentuan yang berlaku di masing-masing bank.
-
B. Akuntansi Sumber Dana Bank

1. Akuntansi Giro
Transaksi giro dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan sebesar nilai kewajiban bank
terhadap nasabah giran. Nilai nominal adalah nilai nominal setoran/ penarikan,
sedangkan nilai kewajiban adalah nilai saldo setelah mengalami mutasi pendebetan
atau penarikan. Pada posisi normal, giro akan selalu bersaldo kredit. Jika giran yang
melakukan penarikan cek atau bilyet giro melebihi saldo giro yang dimiliki, maka
terjadi saldo negatif (saldo debet untuk giro). Dalam istilah perbankan
disebut overdraft. Overdraft ini diperlakukan sebagaimana pemberian kredit kepada
nasabah. Giran akan dikenakan biaya provisi, administrasi, dan biaya lainnya.
Contoh transaksi tahun 2018:
1/4 Dibuka rekening giro atas nama Susanti dengan setoran perdana sebesar
Rp1.000.000 secara tunai. Biaya penggantian barang cetakan berupa
buku cek dan bilyet giro sebesar Rp 50.000 yang juga dibayar tunai.
Jurnal:
1/4/2018 Kas 1.050.000
Giro Susanti 1.000.000
Barang cetakan 50.000

2. Akuntansi Tabungan

a) Pencatatan transaksi tabungan

Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya
disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang
diperhitungkan dikurangi pajak. Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke
rekening tabungan. Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke rekening
tabungan.

b) Penarikan tabungan

Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai disetiap counter-counter cabang
bank yang bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu berupa kartu ATM.

c) Bunga tabungan dan perhitungannya

Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke
rekening tabunga. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan.
Perhitungan bunga tabungan bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan
mendasarkan pada suku bunga berubah-ubah, suku bunga tetap, dan suku bunga
terendah.

d) Hadiah untuk penabung


Hadiah yang diberikan oleh bank dalam akuntansi dicatat sebagai biaya. Biaya ini
umumnya diperhitungkan proporsional dengan kemampuan suatu bank dalam
menghimpun dana melalui tabungan yang tercermin dari posisi saldo tabungan di
neraca. Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana tabungan yang
dihimpun dari seluruh cabang termasuk kantor pusat ditambah sumbangan untuk sosial
memlalui pemerintah dan pajak undian. Nilai hadiah undian sebelum sumbangan
sosial berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari posisi saldo tabungan bank yang
bersangkutan.

e) Tabungan ongkos naik haji

Pada bank konvensional tabungan ONH tidak diberikan bunga, namun jasa tabungan
diberikan dalam bentuk lain, misalnya bingkisan tertentu pada setiap bulan selama
saldo tabungan masih mengendap. Sedangkan pada bank syariah, tabungan ONH
mendapatkan bagi hasil. Biaya untuk membeli souvenir tertentu dibukukan sebagai
biaya promosi.

Contoh transaksi:

Pada tanggal 01 Mei 2018, Nita membuka tabungan pada Bank ABC Surabaya dengan
setoran berupa uang tunai RP 1.000.000, wesel yang telah jatuh tempo dan telah diendos
oleh Bank XYZ Solo sebesar Rp 5.000.000, cek Bank DEF Surabaya Rp 10.000.000.
Inkaso dan kliring terhadap warkat tersebut dinyatakan berhasil pada tanggal 01 Mei
2018. Biaya inkaso Rp 50.000, biaya meterai untuk surat kuasa Rp 10.000. Jurnal
transaksinya sebagai berikut:

Terima warkat RAR. Warkat inkaso diterima 5.000.000


inkaso

Inkaso berhasil RAR. Warkat inkaso 5.000.000


diterima

Catat ke tabungan RAK. cabang Solo 5.000.000

Giro BI 10.000.000

Kas 1.000.000

Pendapatan inkaso 50.000

Bea meterai 10.000

Tabungan Bank ABC-Nita 15.940.000


3. Deposito

Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank
yang bersangkutan. Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu
menurut jatuh temponya. Jatuh tempo deposito umum terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan, 12 bulan, 18 bulan dan 24 bulan. Pada kondisi bank membutuhkan dana
likulditas yang relatif besar, semakin lama jangka waktu deposito lebih tinggi tingkat
suku bunganya. Sebaliknya dalam kondisi longgar (ekonomi normal) tingkat bunga
deposito akan semakin kecil untuk deposito yang semakin berjangka waktu semakin
lama.

a. Saat pembukuaan
Untuk membuka deposito, deposan dapat menggunakan setoran tunai, dengan
cek, bilyet giro, bukti transfer masuk, wesel, atau warkat lain yang disepakati
bank. Bank akan mencatat dalam rekening deposito bila waktu itu telah
diuangkan. Deposito akan dicatat sebesar nilai nominal deposito yang tertera
dalam perjanjian. Contoh: 31 Mei 2015 Reni membuka deposito berjangka di
Bank Mitra Niaga Semarang dengan nilai nominal Rp. 50.000.000, bunga 18%
pada jangka waktu 3 bulan. Untuk itu Reni menyerahkan bilyet giro atas nama
Reni Rp20.000.000, cek Bank Mitra Niaga Semarangyang ditarik oleh Sinta
sebesar Rp10.000.000, transfer masuk dari Bank Mitra Niaga Cabang
Bandung Rp10.000.000 dan kekurangannya dibayar tunai. Pajak bunga 15%.
Pencatatan transaksi ini adalah:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


31 Mei 2015 Dr. Giro Reni 20.000.000
Dr. Giro Sinta 10.000.000
Dr. RAK. Cabang 10.000.000
Bandung
Dr. kas 10.000.000
Cr. Deposito 50.000.000
berjangka

b. Perhitungan bunga

Dalam perkembangan terakhir, beberapa bank memperhitungkan bunga harian


untuk deposito. Ini artinya berapa haripun deposito mengendap akan diberikan
bunga sebagaimana tabungan, hanya saja tetap terikat jangka waktu deposito.
Perhitungan bunga yang lazim adalah minimal mengendap satu bulan. Kalau
yang menjadi pedoman ini, maka untuk deposito yang dibuka akhir bulan
bunga akan diperhitungkan pada akhir bulan juga walaupun tanggalnya
berbeda.. misalnya deposito dibuka tanggal 31 Januari, maka jatuh tempo
tanggal 28 Februari atau 29 Februari, 31 Maret, 30 April dan seterusnya.
Tetatpi jika deposito dibuka tidak pada tanggal akhir bulan maka jatuh tempo
bunga akan sama pada tanggal pembukuan deposito
Contoh:
Dengan merujuk soal diatas, dengan asumsi deposan mengambil bunga
deposito setiap tanggal 5 dan pajak bunga 15% dibayarkan setiap tanggal 10
kepada kantor kas negara, maka pencatatan dan penghitungan bunganya
adalah sebagai berikut:

Keterangan Tgl Rekening Debit Kredit (Rp)


(Rp)
Bunga ke-1 30 Dr. Biaya Bunga 750.000
Juni
Cr. Bunga DB harus dibayar 750.000

Penarikan Bunga 5 Juni Dr. Bunga DB harus dibayar 750.000


Cr. Hutang PPh 112.500
Cr. Kas/Giro 637.500

Pelimpahan Pajak 10 Dr. Hutang PPh 112.500


Juni
Cr. Giro Kas Kantor Negara 112.500

Bunga ke-2 31 Juli Dr. Biaya Bunga 750.000


Cr. Bunga DB harus dibayar 750.000

Penarikan Bunga 5 Juli Dr. Bunga DB harus dibayar 750.000


Cr. Hutang PPh 112.500
Cr. Kas/Giro 637.500

Pelimpahan Pajak 10 Juli Dr. Hutang PPh 112.500


Cr. Giro Kas Kantor Negara 112.500
Bunga ke-3 31 Dr. Biaya Bunga 750.000
Agst
Dan jatuh tempo Cr. Bunga DB harus dibayar 750.000
Perpanj. Deposito
Dr. Deposito Berjangka-Reni 50.000.0
00
Cr. Deposito Berjang tlh jth 50.000.000
tempo

Penarikan bunga 5 Agst Dr. Bunga DB harus dibayar 750.000


Dan deposito Dr. DB berjangka tlh jth tempo 50.000.0
00
Cr. Hutang PPh 112.500
Cr. Kas/Giro 50.637.500

Pelimpahan pajak 10 Dr. Hutang PPh 112.500


Agst
Cr. Giro Kas Kantor Negara 112.500

c. Saat jatuh tempo

Pada contoh diatas ditunjukan bahwa penarikan bunga dilakukan setiap


tanggal 5, dengan demikian bank akan membukukan bungan dua kali yaitu
saat jatuh tempo dan saat penariakan bunga. Hal ini sampai dengan jatuh
tempo deposito. Oleh karena itu penarikan deposito diasumsikan terjadi
tanggal 5 juga. Pada kasus ini bank harus membukukan dua kali. Bagaimana
kalau bunga dan deposito pada saat jatuh tempo ditarik tepat pada tanggal
jatuh tempo? Bila ini terjadi bank hanya membukukan sekali:

Keteranga Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


n
Penarikan 31/08/15 Dr. Deposito berjangka 50.000.000
bunga dan
deposito Dr. Biaya Bunga 750.000
Cr. Kas 50.637.500
Cr, Hutang PPh 112.500
d. Pinjaman diterima

Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yanq diterima dari bank atau
pihak lain termasuk dari Bank Indonesia baik dalam Rupiah maupun dalam
mata uang asing, dan harus dibayar bila telah jatuh waktu. Dalam pengertian
pinjaman yang diterima tidak termasuk pinjaman subordinasi. Pinjaman yang
diterima disajikan sebesar saldo pinjaman yang diterima bank pada tanggal
laporan. Hal-hal tersebut di bawah ini wajib diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan:
 Jenis pinjaman yang diterima
Kredit likuiditas Bank Indonesia
Pinjaman yang diterima dari pasar uang
Lainnya
 Rata-rata tingkat suku bunga
 Jangka waktu dan jatuh tempo
 Jenis valuta (Rupiah & Valuta asing)
 Perikatan yang menyertainya
 Nilai assets bank yang dijaminkan.

e. Pinjaman subordinasi

Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu


perjanjian antara bank dengan pihak lain yang hanya dapat dilunasi apabila
bank telah memenuhi kewajiban tertentu, dan hak tagihnya berlaku paling
akhir dari semua simpanan dan pinjaman yang diterima dalam hal terjadi
likuidasi. Pinjaman Subordinasi disajikan sebesar saldo pinjaman subordinasi
yang belum dilunasi pada tanggal laporan. Hal-hal tersebut di bawah ini wajib
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan:
 Tingkat suku bunga
 Jangka waktu dan jatuh tempo
 Jenis valuta (Rupiah & Valuta asing)
 Perikatan yang menyertainya

Anda mungkin juga menyukai