Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Syukur dan terimaksih kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan berkatnya kita dapat
menyelesaikan penyusunan Program Pemebalajaan SMK YPKP Sentani untuk tahun
pelajaran 2020/2021.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, telah mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman danbertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu. Pemerintah dan pemerintah Daerah wajib memberikan layanan
dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yangbermutu bagi setiap warga
negara tanpa deskriminatif. Agar dapat memberikan layanan pendidikan yang bermutu maka
sangat diperlukan perencanaan yang bagus.Dalam penyusunan Rencana Kerja Sekolah ini,
kami telah mendapatkan masukandari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
kami menyampaikan terimakasih kepada seluruh keluarga jajaran SMK YPKP Sentani
Mudah-mudahan Alloh, Swt., senantiasa membimbing kita dalammendidik putra-putri kita
menjadi tenaga kerja yang professional, cerdas, terampil ,mandiri dan berakhlakul karimah di
era globalaisasi.

Sentani, 21 Juli 2020

Waka Kurikulum
ROGRAM PEMBELAJARAN, KURIKULUM
SMK YPKP SENTANI
TAHUN PELAJARAN 2020 – 2021

A. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah


Secara umum tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Rebuplik Indonesia
No. 20 tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri danmenjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Sedangkan tujuan pendidikan menengah atas adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
1. Visi
Mewujudkan SMK YPKP Yang Religius, Berkarakter, Kompeten dan Mandiri
2. Misi
1) Menciptakan lingkungan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai religius
dalam berfikir dan bertindak;
2) Mengembangkan iklim belajar yang aman, jujur, dan kreatif dengan berakar pada
nilai-nilai kebangsaan.
3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik sesuai
dengan standar kinerja yang dibutuhkan di Dunia Usaha dan Dunia Industri.
4) Mengembangkan pola Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan
Kewirausahaan
5) Menyiapkan peserta didik sebagi asset masyarakat dan bangsa yang berkarakter
mulia, mandiri, percaya diri dan optimis.

3. Tujuan Sekolah
Tujuan SMK YPKP Sentani adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak
2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
3. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan
bertanggung jawab
4. Menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman
budaya bangsa Indonesia
5. Menyiapkan peserta didik agar menerapkan dan memelihara hidup sehat,
memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni
6. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan
dunia usaha maupun dunia industri baik nasional maupun global.
7. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan vokasi pada program keahlian
teknik yang memenuhi kompetensi dan sertifikasi yang dipersyaratkan oleh dunia
kerja serta asosiasi-asosiasi profesi bidang teknik yang relevan dan mampu
bersaing di pasar global.
8. Menghasilkan berbagai produk penelitian dan program inovatif dalam disiplin
ilmu PTK (pendidikan teknlogi kejuruan) dan disiplin ilmu teknik yang berguna
bagi peningkatan mutu sumber daya manusia dalam pembangunan nasional.
9. Menjadi pusat informasi dan diseminasi bidang pendidikan TIK, Manajemen dan
kesehatan.
10. Menghasilkan pendidik/pelatih di bidang TIK, Manajemen dan kesehatan yang
memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship).

B. Jenis Program Keahlian

SMK menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) berbagai program keahlian


yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja. Program keahlian tersebut
dikelompokan menjadi bidang keahlian sesuai dengan kelompok bidang
industri/usaha/profesi. Penanaman bidang keahlian dan program keahlian pada
kurikulum SMK edisi 2004 dikembangkan mengacu pada nama bidang dan program
keahlian yang berlaku pada kurikulum SMK edisi 1999. Jenis keahlian baru diwadahi
dengan jenis program keahlian satu atau spelialisasi baru pada program keahlian yang
relevan. Jenis bidang dan program keahlian ditetapkan oleh direktur Jenderal pendidikan
dasar dan menengah.

C. Substansi Pendidikan
Substansi atau materi di SMK disajikan dalam bentuk berbagai kompetensi yang dinilai
penting dan perlu bagi peserta didik dalam menjalani kehidupan sesuai dengan
zamannya.

Kompetensi dimaksud meliputi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi


manusia Indonesia yang cerdas dan pekerja yang kompeten, sesuai dengan standar
kompetensi yang ditetapkan oleh industri/dunia usaha/asosiasi profesi.

D. Kerangka Dasar
1. Kelompok Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran 2020-2021 SMK YPKP Sentani struktur kurikulum mengacu
kepada Kurikulum 2013 untuk semua tingkatan kelas X, XI, dan XII. Oleh karena
itu, kelompok mata pelajaran di SMK YPKP Sentani mengikuti pola dan ketentuan
Kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok mata Pelajaran Muatan Nasional, Muatan
Wilayah, dan Muatan Peminatan Kejuruan (C1. Dasar Bidang Kejuruan dan C2.
Dasar Program Keahlian), Kelompok yang semuanya mengusung ke pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:

No Domain Kompetensi
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
1. Sikap
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
 
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
2. Pengetahuan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
3. Keterampilan
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.
 
 

Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti (KI) yang dikelompokan
kedalam domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta dirumuskan  ke dalam
tiap jenjang kelas yang berbeda (kelas X, XI, XII). Selanjutnya, KI-KI tersebut
dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD) untuk dirumuskan menjadi materi
pembelajaran. Rumusan KI dan KD tercantum pada Permendikbud No. 69 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum di SMK YPKP Sentani


Pengembangan Kurikulum SMK YPKP Sentani mengacu kepada karakteristik
Kurikulum 2013 sebagai berikut:
a. Karakteristik Kurikulum 2013:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti;
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar matapelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

b. Prinsip Pengembangan kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan,


kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum SMK YPKP Sentani dikembangkan sesuai dengan visi, misi dan
tujuan sekolah yaitu Memberikan pelayanan pendidikan dan pembelajaran yang
mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan unggul dalam
pengembangan iptek dan imtaq sesuai dengan nilai-nilai agama, budaya, dan
berkarakter sesuai kepribadian bangsa Indonesia serta melaksanakan wiyata
mandala.

c. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, keunggulan lokal dan potensi daerah, jenjang serta jenis
pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat serta
status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu.

d. Tanggap terhadap perkembangan ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum SMK YPKP Sentani dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena
itu semangat dan isi kurikulum harus dapat mendorong peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni dengan tepat. Untuk memenuhi hal tersebut maka di SMA YPKP Sentani
ditambahkan pendidikan berbasis keunggulan lokal berupa Bidang Keahlian dan
Dasar Program Keahlian sebagai bekal dasar pengetahuan dan keterampilan di
perguruan tinggi, dunia kerja/Industri.

e. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakat dan dunia kerja. Oleh
karena itu kurikulum SMK YPKP Sentani dikembangkan untuk meningkatkan
keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional yang diwujudkan dalam berbagai
kegiatan, baik intra maupun ekstrakurikuler antara lain PMR dan Kepramukaan.

f. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.
g. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum SMK YPKP Sentani diarahkan kepada proses pengembangan
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formar, informal dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya dengan memperhatikan dan mengitegrasikan karakter bangsa.

h. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.


Kurikulum SMK YPKP Sentani dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
 
3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum di SMK YPKP Sentani dilaksanakan sebagai berikut :
1. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, peserta didik
harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,dinamis dan
menyenangkan melalui kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur
(PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri
baik melalui Bimbingan Karier (BK) maupun kegiatan ekstrakuikuler.
2. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
 Belajar untuk memahami dan menghayati,
 Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
 Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,
 Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
3. Melalui bimbingan guru wali yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran
dan BP/BK secara terjadwal.
4. Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran
disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana peserta
didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan
hangat, dengan prinsip Ing Ngarsa Sung Tulada, Ingmadya mangun karsa, Tut
Wuri handayani.
5. Menggunakan pendekatan dengan multi strategi dan multi media, sumber
belajar dan teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar dan fasilitas internet.
6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

E. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum. Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan
industri/Dunia usaha/Asosiasi profesi, substansi diklat dikemas dalam berbagai mata
diklat yang dikelompokan dan di organisasikan menjadi program muatan nasional,
muatan wilayah, dasar bidang keahlian, dan dasar program keahlian (produktif).

1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk tahun pelajaran 2020-2021 mengacu
kepada silabus dan atau buku, sesuai Permendikbud Nomor 36 tahun 2018.

2. Pembentukan karakter Peserta didik


Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan dan lingkungan guna
mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan melalui kegiatan rutin,
kegiatan spontan, kegiatan terprogram, dan kegiatan keteladanan. SMK YPKP
Sentani telah memulai kegiatan pembentukan karakter ini dengan pembiasaan
membaca Al Qur’an pada jam pertama setiap harinya dan kegiatan Jumat Taqwa.

3. Pengembangan potensi dan pengekspresian diri


Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di SMK YPKP Sentani melalui
bidang seni, olahraga, dan keterampilan.

4. Program Muatan Nasional dan Muatan Wilayah


Program Muatan Nasional dan Muatan Wilayah adalah kelompok mata diklat yang
berfungsi untuk membentuk peserta didik ang menjadi pribadi utuh, yang memiliki
norma-norma kehidupan sebagai makhlik individu maupun makhluk sosial (anggota
masyarakat) baik sebagai warga negara indonesia maupun sebagai warga dunia.
Program Muatan Nasional dan Muatan Wilayah diberikan agar peserta didik bisa
hidup dan berkembang selaras dengan kehidupan pribadi, sosial, dan bernegara.
Program ini berisi mata diklat yang lebih menitik beratkan pada norma, sikap, dan
prilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan keterampilan yang ada didalamnya.
Mata diklat pada kelompok Muatan Nasional dan Muatan Wilayah berlaku untuk
semua program keahlian.

5. Program Muatan Peminatan Kejuruan Dasar Bidang Keahlian

Program Dasar Bidang Keahlian adalah kelompok mata diklat yang berfungsi
membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas
yang kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Program adaptif berisi mata
diklat yang lebih menitik beratkan pada pemberian kesempatan kepada peserta didik
untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi yang
dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk
bekerja.

Program Dasar Bidang Keahlian diberikan pada peserta didik tidak hanya memahami
dan menguasai “apa” dan “bagaimana” suatu pekerjaan dilakukan tetapi juga memberi
juga pemahaman dan penguasaan tentang “mengapa” hal tersebut harus dilakukan.
Program Dasar Bidang Keahlian terdiri dari kelompok mata diklat yang hanya berlaku
bagi program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing program
keahlian.

6. Program Muatan Peminatan Kejuruan dasar Program keahlian (produktif)


Program produktif adalah yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki
kompetensi kerja seuai standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI). Dalam
hal BSKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh
forum yang dianggap mewakili dunia usaha/Industri atau asosiasi profesi. Program
produktif bersifat melayani pemintan pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan
oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif diajarkan secara
spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.

F. Masa Pendidikan
Masa pendidikan di SMK pada prinsipnya sama dengan masa pendidikan tingkat
menengah lainnya yaitu 3 (tiga) tahun. Dengan mempertimbangkan keluasan dan jumlah
kompetensi yang harus dipelajari, jika SKKNI menurut masa pendidikan lebih dari 3
tahun, maka masa pendidikan dapat diperpanjang paling banyak 2 (dua) semester atau
sampai dengan 4 (empat) tahun.

G. Pelaksanaan
1. Kegiatan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dituangkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan kurikuler dan


ekstrakurikuler.

 Kegiatan Kurikuler

Kegiatan kurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanaka sesuai dengan struktur


kurikulum, ditujukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik sesuai
dengan bidang keahliannya. Kegiatan kurikuler dilakukan melaui kegiatan
pembelajaran terstruktur sesuai dengan struktur kurikulum.

 Kegiatan ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan diklat diluar jam yang tercantum


pada struktur kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler ditujukan untuk pengembangan
bakat dan minat serta untuk memantapkan pembantukan kepribadian peserta
didik, antara lain dapat berupa :

 Kepramukaan,
 Paskibraka
 Bola basket
 Futsal
 Bola voly
 Penjak silat
 Palang Merah Remaja (PMR)
 English Club
 Tekwondo
 Rohis
 Dan kegiatan lainnya.

Jenis kegiatan yang dipilih harus disesuaikan kebutuhan dan kebermaknaan bagi
peserta didik, keadaan dan kemampuan sekolah, serta situasi dan kondisi sosial,
ekonomi, maupun budaya masyarakat dimana sekolah berada. Kegiatan
dimaksudkan juga untuk lebih mengaitkan dan menerapkan kompetensi yang
diperoleh pada program kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan
untuk mengembangkan peserta didik tentunya.

2. Pendekatan pembelajaran
Pembelajaran berbasis kompetensi harus menganut prinsip pembelajaran tuntas
(mastery learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude), ilmu pengetahuan
(knowledge), dan keterampilan (skill) agar dapat bekerja sesuai dengan profesinya
seperti yang dituntut oleh kompetensi. Untuk dapat belajar secara tuntas perlu
dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut  :
a) Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, yang memberi
pengalaman belajar bermakna) yang dikembangkan menjadi pembelajaran
berbasis produksi.
b) Individualized learning (pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap
individu) yang dilaksanakan dengan system modular.

Mengingat lulusan SMK dapat bekerja wiraswastawan atau pegawai, pelaksanaan


pembelajaran dengan pendekatan tersebut di atas dapat dilakukan melalui dua jalur
alternative sebagai berikut  :

a) Jalur kelas industri/ employee : peserta didik belajar disekolah dan belajar di


industri
b) Jalur kelas wiraswasta/ mandiri/ self employed : peserta didik belajar dan berlatih
berwiraswasta di sekolah dan berusaha secara mandiri.
Pemilihan model pembelajaran kelas industri dan wiraswasta mempertimbangkan
minat dan kemampuan peserta didik serta kondisi sekolah, industri serta dunia kerja
sekitar sekolah. Yang paling menentukan adalah ada tidaknya kesempatan
berwiraswasta pada program keahlian yang diminati peserta didik.

3. Pola Penyelenggaraan
Pendidik SMK dapat menerapkan berbagai pola penyelenggaraan pendidikan yang
dapat dilaksanakan secara terpadu yaitu pola pendidikan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) multy entri – multi exit (MEME), dan pendidikan jarak jauh.

a) Pola pendidikan Praktek Kerja Lapangan (PRAKERIN)

PRAKERIN adalah penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara


sekolah dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) mulai dari tahap
prencanaan, pelaksaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu
kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternative pelaksaan,
seperti say release, block release, dsb. durasi pelatihan di industry dilaksakan
selama 3 (Tiga) bulan sampai dengan 6 (Enam) bulan pada industry dalam dan
luar negri. Pola pendidikan Praktek Kerja Industri diterapkan dalam proses
penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan
kemampuan yang diminta oleh dunia industry/ usaha.

b) Pola multy entry-multy exit

Pola multy enrty-multy exit, perwujudan pola konsep pendidikan dengan system


terbuka, diterapkan agar perserta didik dapat memperoleh layanan
secara flexible dalam menyesuaikan pendidikannya. Dengan pola ini, peserta
didik SMK dapat mengikuti pendidikan secara penuh waktu kerena sambil
bekerja atau mengambil program/ kompetensi di berbagai institusi pendidikan
antra lain SMK, lembaga khusus tingkat indusri, politeknik,dan sebagainya.

c) Bimbingan dan konseling

Untuk menjamin terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang efektif dan


efesien, SMK menyelenggarakan bimbingan dan konseling bagi peserta didik
kegiatan  pembimbingan ini pada dasarnya merupakan bentuk layanan utuk
mengungkapkan, bakat dan minat peserta didik pada saat penerimaan siswa baru
dan selama proses pembelajaran di SMK, untuk membantu mempersiapkan
peserta didik memasuki dunia kerja.

d) Perpidahan sekolah

Peserta didik SMK di mungkinkan untuk pindah pada jalur dan kesatuan
pendidikan lain yang setara, atau sebaliknya, sejauh memenuhi persyaratan
sekolah atau satuan pendidikan yang setuju.

4. Pengaturan Beban Belajar


a. Di SMK YPKP Sentani, beban belajar menggunakan sistem Paket. Paket kelas X
adalah sebagai berikut :
a) Program Studi Otomatisasi dan Tatakelola Perkantoran (OTKP)
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3
6. Bahasa Inggris 3 3
Muatan Wilayahan
7. Seni Budaya 3 3
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2
Muatan Pemitanan Kejuruan
C1. Dasar Bidang keahliah
9. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3
10. Ekonomi Bisnis 2 2
11. Administrasi Umum 2 2
12. IPA
C2. Dasar Program keahliah
13. Teknologi Perkantoran 4 4
14. Korespodensi 5 5
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
15. Kearsipan 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 46 46

b) Program Studi Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL)


Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3
6. Bahasa Inggris 3 3
Muatan Wilayahan
7. Seni Budaya 3 3
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2
Muatan Pemitanan Kejuruan
C1. Dasar Bidang keahliah
9. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3
10. Ekonomi Bisnis 2 2
11. Administrasi Umum 2 2
12. IPA
C2. Dasar Program keahliah
13. Etika Profesi 2 2
14. Aplikasi Pengelola Angka/Apreadsheet 3 3
15. Akuntansi Dasar 5 5
16. Perbankan Dasar 3 3
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 46 46

c) Program Studi Multimedia (MM)


Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3
6. Bahasa Inggris 3 3
Muatan Wilayahan
7. Seni Budaya 3 3
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2
Muatan Pemitanan Kejuruan
C1. Dasar Bidang keahliah
9. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3
10. Fisika 3 3
11. Kimia 3 3
C2. Dasar Program keahliah
12. Sistem Komputer 2 2
13. Komputer dan Jaringan Dasar 5 5
14. Pemrograman Dasar 3 3
15. Dasar Desain Grafis 3 3
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 46 46

d) Program Studi Asisten Keperawatan (Askep)


Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3
6. Bahasa Inggris 3 3
Muatan Wilayahan
7. Seni Budaya 3 3
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2
Muatan Pemitanan Kejuruan
C1. Dasar Bidang keahliah
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
9. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3
10. Fisika 2 2
11. Biologi 2 2
12. Kimia 2 2
C2. Dasar Program keahliah
13. Konsep Dasar Keperawatan 3 3
14. Anatomi dan Fisiologi 3 3
15. Komunikasi Keperawatan 3 3
16. Ilmu Kesehatan Masyarakat 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 43 43
b. Di SMK YPKP Sentani, beban belajar menggunakan sistem Paket. Paket kelas XI
adalah sebagai berikut :
a) Program Studi Otomatisasi dan Tatakelola Perkantoran (OTKP)
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 3 3
4. Matematika 4 4
5. Bahasa Inggris 3 3
Muatan Wilayahan
6. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2
Muatan Pemitanan Kejuruan
C3. Kompetensi Kejuruan
7. Otomatisasi Tatakelola Kepegawaian 6 6
8. Otomatisasi Tatakelola Keuangan 6 6
9. Otomatisasi Tatakelola Sarana dan Prasarana 6 6
10. Otomatisasai Tatakelola Humas dan Keprotokolan 6 6
11. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7 7
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 48 48

b) Program Studi Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL)


Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 3 3
4. Matematika 4 4
5. Bahasa Inggris 3 3
Muatan Wilayahan
6. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2
Muatan Pemitanan Kejuruan
C3. Kompetensi Kejuruan
7. Praktikum akuntansi perusahaan jasa, dagang dan 6 6
manufaktur
8. Praktikum akuntansi lembaga / instansi pemerintah 4 4
9. Akuntansi keuangan 6 6
10. Komputer akuntansi 5 5
11. Administrasi pajak 3 3
12. Produk kreatif dan kewirausahaan 7 7
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 48 48

c) Program Studi Multimedia (MM)


Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 3 3
4. Matematika 4 4
5. Bahasa Inggris 3 3
Muatan Wilayahan
6. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2
Muatan Pemitanan Kejuruan
C3. Kompetensi Kejuruan
7. Desain Garfis percetakan 12 12
8. Teknik Animasi 2D dan 3D 12 12
9. Produk kreatuf dan kewirausahaan 7 7
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 48 48

d) Program Studi Asisten Keperawatan (ASKEP)


Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 3 3
4. Matematika 4 4
5. Bahasa Inggris 3 3
Muatan Wilayahan
6. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2
Muatan Pemitanan Kejuruan
C3. Kompetensi Kejuruan
7. Kerampilan dasar tindakan keperawatan 8 8
8. Kebutuhan dasar manusia 8 8
9. Ilmu penyakit dan penunjang diagnostik 8 8
10. Produk kreatif dan kewirausahaan 7 7
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 48 48

c. Di SMK YPKP Sentani, beban belajar menggunakan sistem Paket. Paket kelas XII
adalah sebagai berikut :
a) Program Studi Otomatisasi dan Tatakelola Perkantoran (OTKP)
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 2 2
4. Matematika 4 4
5. Bahasa Inggris 4 4
Muatan Pemitanan Kejuruan
C3. Kompetensi Kejuruan
6. Otomatisasi Tatakelola Kepegawaian 7 7
7. Otomatisasi Tatakelola Keuangan 6 6
8. Otomatisasi Tatakelola Sarana dan Prasarana 6 6
9. Otomatisasai Tatakelola Humas dan Keprotokolan 6 6
10. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 8 8
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 48 48
b) Program Studi Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL)
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 2 2
4. Matematika 4 4
5. Bahasa Inggris 4 4
Muatan Pemitanan Kejuruan
C3. Kompetensi Kejuruan
6. Praktikum akuntansi perusahaan jasa, dagang dan 7 7
manufaktur
7. Praktikum akuntansi lembaga / instansi pemerintah 4 4
8. Akuntansi keuangan 6 6
9. Komputer akuntansi 5 5
10. Administrasi pajak 3 3
11. Produk kreatif dan kewirausahaan 8 8
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 48 48

c) Program Studi Multimedia (MM)


Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 2 2
4. Matematika 4 4
5. Bahasa Inggris 4 4
Muatan Pemitanan Kejuruan
C3. Kompetensi Kejuruan
6. Teknik Pengolahan Audio Video 12 12
7. Design Media Interaktif 13 13
8. Produk kreatif dan kewirausahaan 8 8
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 48 48

d) Program Studi Asisten Keperawatan (ASKEP)


Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Muatan Nasional    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 2 2
4. Matematika 4 4
5. Bahasa Inggris 4 4
Muatan Pemitanan Kejuruan
C3. Kompetensi Kejuruan
6. Kerampilan dasar tindakan keperawatan 9 9
7. Kebutuhan dasar manusia 8 8
8. Ilmu penyakit dan penunjang diagnostik 8 8
9. Produk kreatif dan kewirausahaan 8 8
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 48 48

Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT) maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata
pelajaran yang bersangkutan.

 Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.


 Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut :
 Kelas X : 44 Jam pelajaran
 Kelas XI : 48 Jam pelajaran
 Kelas XII : 48 Jam pelajaraan
 
5. Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing Guru Mata Pelajaran dengan
berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir yang diperoleh peserta
didik pada setiap jenjang kelas. Setiap guru mata pelajaran di SMK YPKP Sentani
meningkatkan kriteria ketuntasan minimal secara terus menerus untuk mencapai
kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan minimal di SMK YPKP Sentani ditentukan oleh
guru mata pelajaran dan disampaikan pada rapat awal tahun pelajaran.
Kriteri Belajar Minimal untuk :
a. Kelas X di SMK YPKP Sentani mempertimbangkan karakteristik Kompetensi
Dasar, daya dukung dan karakteristik peserta didik dengan memperhatikan nilai
raport, SHUN, dan rekomendasi dari sekolah asal, maka untuk tahun pelajaran
2020-2021 diputuskan bahwa ketuntasan minimal untuk semua mata pelajaran
Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, Muatan Peminatan Kejuruan (C1. Dasar
Bidang Keahlian, C2. Dasar Program Keahlian, C3. Kompetensi Keahlian), untuk
kedua domain pengetahuan dan keterampilan dengan nilai nominal 75 atau
predikat Cukup (C).
b. Kelas XI dan XII, kriteria ketuntasan dipertimbangkan dengan memperhatikan
nilai peserta didik di kelas sebelumnya dan rekomendasi dari guru BK, untuk
kedua domain pengetahuan dan keterampilan dengan nilai nominal 75 atau
predikat Cukup (C).

6. Kenaikan Kelas dan kelulusan.


Kriteria kenaikan kelas di SMK YPKP Sentani mengacu kepada Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016, dan kriteria lain yang disesuaikan dengan kondisi sekolah.
a. Kenaikan kelas
Ketentuan kenaikan kelas X, XI di SMK YPKP Sentani berdasarkan rapat dewan
guru dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Peserta didik harus mencapai ketuntasan minimal untuk kompetensi sikap
spritual dan sikap sosial minimal Baik (B).
2. Tidak boleh memiliki nilai tidak tuntas lebih dari 3 (tiga), untuk semua mata
pelajaran. (Nilai ketuntasan untuk pengetahuan dan keterampilan adalah hasil
rata-rata nilai semester 1 dan semester 2). 
3. Memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas kompetensi
kejuaruan(produktif) tidak boleh lebih dari 1 (satu) mata pelajaran.
4. Kehadiran tatap muka minimal 90% pertahun (maksimal 20 hari tanpa
keterangan/alfa). Khusus untuk siswa pindahan disesuaikan berdasarkan
perhitungan mulai aktif belajar.
5. Pelanggaran tidak melebihi 45 poin pertahun.
6. Memiliki nilai kepramukaan minimal B (Baik).
7. Siswa tetap dinyatakan naik kelas dengan mempertimbangkan hasil
keputusan rapat dewan guru dan staf SMK YPKP Sentani.

b. Kelulusan
Ketentuan kelulusan kelas XII di SMK YPKP Sentani berdasarkan rapat dewan
guru dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran (Dibuktikan mempunyai nilai
rapor semester 1 sampai dengan semester 6),
2. Lulus USBN / US sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan (KKM 63).
3. Peserta didik harus mencapai ketuntasan minimal untuk kompetensi sikap
spritual dan sikap sosial minimal Baik (B).
4. Tidak boleh memiliki nilai tidak tuntas lebih dari 3 (tiga), untuk semua mata
pelajaran. (Nilai ketuntasan untuk pengetahuan dan keterampilan adalah hasil
rata-rata nilai semester 1 dan semester 2).
5. Memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas kompetensi
kejuruan (produktif) tidak boleh lebih dari 1 (satu) mata pelajaran.
6. Kehadiran tatap muka minimal 90% pertahun (maksimal 20 hari tanpa
keterangan/alfa). Khusus untuk siswa pindahan disesuaikan berdasarkan
perhitungan mulai aktif belajar.
7. Pelanggaran tidak melebihi 45 poin pertahun.
8. Memiliki nilai kepramukaan minimal B (Baik).
9. Diputuskan melalui hasil rapat dewan guru dan staf SMK YPKP Sentani.

c. Sertifikasi 
1. Ijazah
Mengacu pada Undang-Undang Sisdiknas, SMK yang telah terakreditasi telah
diberi wewenang menyelenggarakan ujian dan memberikan ijazah yang
diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional kepada peserta didik yang
dinyatakan lulus ujian sebagai pengakuan terhadap penyelesaian pada jenjang
pendidikan SMK dan atau prestasi belajar peserta didik.
2.  Sertifikasi Kompetensi
Sertifikasi kompetensi diberikan kepada peserta didik yang lulus uji 
kompetensi yang diselenggarakan oleh SMK/lembaga diklat yang 
terakreditasi sebagai penyelenggaraan uji kopetensi. Sertifikasi tersebut
diterbitkan oleh lembaga sertifikasi, asosiasi profesi, perusahaan/industry,
lembaga diklat yang diberi wewenang oleh lembaga  sertifikasi.

7. Kalender  Pendidikan
Kurikulum sekolah pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti
kalender pendidikan. Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur.
Kalender pendidikan SMK YPKP Sentani untuk tahun pelajaran 2020-2021
berpedoman pada ketentuan pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi
dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta
didik dan masyarakat, serta mengacu kepada surat keputusan Kepala Dinas
Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
adalah sebagi berikut :
a. Permulaan Tahun Ajaran
Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung lebih awal selama 3
(tiga) hari untuk melaksanakan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS), yaitu
mulai tanggal 13-15 Juli 2020.

b. Waktu Belajar
SMK YPKP Sentani menerapkan 5 (lima) hari kerja dengan menggunakan sistem
semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester
2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.15 – 15.30
Selasa 07.15 – 15.30
Rabu 07.15 – 15.30
Kamis 07.15 – 15.30
Jum’at 07.15 – 15.30
 

c. Agenda Kegiatan Pendidikan dan Hari Libur


Agenda kegiatan pendidikan dan dan hari libur di SMK YPKP Sentani
menyesuaikan surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip
Daerah Provinsi Papua .

H. Evaluasi
1. Konsep Dasar

Evaluasi (penilaian) hasil belajar pesrta didik pada dasarnya merupakan pada bagian
integral pada proses pembelajaran, yang di arahkan untuk menilai kinerja peserta
didik (memantau proses, kemajuan,dan perbaikan hasil belajar) secara
bekesinambungan. pelaksanaan penilaian dapat di lakukan secara langsung pada saat
peserta didik melakukan aktivitas belajar, maupun secara tidak langsung melalui bukti
hasil belajar sesuai dengan kriteria kinerja (performance criteria). Konsisten dengan
pendekatan kompetensi yang digunakan dalam mengembangkan kurikulum SMK
edisi 2013, maka system penilain menitikberatkan pada penilaian hasil belajar
berbasis kompetensi (competency based assessment) dengan ciri :
 Menggunakan Penilaian Acuan Patokan (Criterion reference assessment).
 Diberlakukan secara perseorangan (individualized).
 Keberhasilan peserta didik hanya dikatagorikan dalam bentuk ‘kompeten’ dan
‘belum kompeten’.
 Dilaksakan secara berkelanjutan.
Dalam rangka pengakuan terhadap kompetensi yang telah di kuasai oleh peserta
diklat, perlu dikembangkan mekanisme pengakuan sbb.
 vertifikasi terhadap hasil penilaian pihak internal SMK oleh pihak eksternal, agar
apa yang telah dicapai peserta didik dapat disertifikasi oleh dunia kerja pemakai
lulusan yaitu dunia usaha/industri.
 Recognition of Prior Learning (RPL) atau Recognition Of Currel
Competency (RRC) untuk mendukung pelaksanaan system multy-entry/ multi exit.

Dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik dapat dibagi menjadi
penilaian berbasis kelas (Classroom-bassed assessment),yang merupakan bagian
integral dari proses pembelajaran dan penilaian kompetensi,yang berguna untuk
mengukur tingkat penguasaan suatu kompetensi atau suatu tahap pembelajaran.

2. Penilaian Berbasis Kelas

Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilaksanakan oleh guru dalam proses
pembelajaran, yang bertujuan untuk:

a) memantau kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik sebagai bahan masukan
untuk  perbaikan pembelajaran lebih lanjut;
b) menetapkan system pembimbingan guna membantu kelancaran dan keberhasilan
peserta didik;
c) menetapkan penyelesaian suatu tahap pembelajaran sebagai dasar untuk
memutuskan kelanjutan pembelajaran tahap berikutnya.

3. Penilaian Kompetensi

Penilaian Kompetensi pada dasarnya merupakan penilaian sumatif terhadap ketentuan


pencapaian hasil belajar peserta didik setelah menyelesaikan satu unit kompetensi.
Penilaian yang berkaitan dengan sertifikasi kompetensi dilakukan oleh lembaga
sertifikasi independent sesuai dengan keahlianya. Bila lembaga ini belum tersedia,
sekolah dapat bekerja sama dengan dunia usaha/industry terkait yang mempunyai
kredibilitas untuk berperan sebagai pengganti lembaga sertifikasi.

Sentani, 21 Juli 2020


Mengetahui,
Kepala Sekolah Waka Kurikulum
SMK YPKP Sentani

Muhaimin, S.Pd.I.,MM Mahmudi, S,Pd


NIP. 19720301 199606 1 002 NIP. 19790606 200312 1 005

Anda mungkin juga menyukai