Anda di halaman 1dari 6

REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan

Volume 9 Nomor 1 Desember 2018


ISSN: 2087-9385 (print) dan 2528-696X (online)
http://jurnal.umk.ac.id/index.php/RE

PENANAMAN NILAI ANTIKOROUPSI BAGI MAHASISWA FIS UNNES


MELALUI MATA KULIAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Natal Kristiono

Universitas Negeri Semarang


Email: natalkristiono@mail.unnes.ac.id

Info Artikel Abstract


The purpose of this study was to determine the success of the implementation of Anti-
Sejarah Artikel: Corruption Education lectures. One indicator of success, namely after participating in
Diterima 11 Oktober 2018 Anti-Corruption education students can afford anti-corruption education, among others, to
Direvisi 31 Oktober 2018 know the dangers of corruption. can understand anti-corruption values. character change.
Disetujui 30 November 2018 The factors that support the success of anti-corruption education are self-awareness
factors, media and learning resources and the selection of appropriate strategies. Factors
that hinder the success of anti-corruption education are environmental factors and
Keywords: mistakes in choosing the media and learning strategies.
Value, Education, Anti
Corruption
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan perkuliahan
Pendidikan Anti Korupsi. Metode penelitian yang di gunakan adalah menggunakan
angket/kuesioner. Salah satu indikator keberhasilan, yaitu setelah mengikuti pendidikan
Antikorupsi siswa mampu pendidikan antikorupsi antara lain mengetahui bahaya dari
tindak pidana korupsi. dapat mengerti nilai-nilai antikorupsi. perubahan karakter. Faktor
penunjung keberhasilan pendidikan antikorupsi yaitu Faktor kesadaran dalam diri sendiri,
media dan sumber belajar dan pemilihan strategi yang tepat. Faktor yang menghambat
kebarhasilan pendidikan antikorupsi yaitu faktor lingkungan dan kesalahan dalam memilih
media dan strategi belajar

© 2018 Universitas Muria Kudus


Kristiono, Natal
PENANAMAN NILAI ANTIKOROUPSI BAGI MAHASISWA FIS UNNES MELALUI ...
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 9, Volume 1, Desember 2018, hlm 40-45

PENDAHULUAN Pengetahuan mereka hanya terbatas pada kasus


Untuk memberantas korupsi di Indonesia ataupun tempat (locus) terjadinya korupsi namun
tidak cukup hanya dengan melakukan tindakan mereka tidak memiliki pemahaman yang tepat
preventatif atau pencegahan. Salah satu upaya menganai definisi dan aturan hukum tentang
yang dapat dilakukan melalui tindakan korupsi. Ketiga, sikap (attitude). Umumnya
preventatif ini adalah dengan menumbuhkan responden menunjukan sikap tidak setuju
kepedulian untuk melawan berbagai tindakan terhadap terhadap tindak pidana korupsi yang
korupsi, dan sekaligus juga mendidik generasi banyak terjadi. Keempat, tingkah laku
muda dengan menanamkan nilai-nilai etika dan (behavior). Responden yang terdiri dari siswa-
moral yang diperlukan dalam kehidupan siswa menengah ini cenderung memilih bersikap
bermasyarakat. Banyak hal yang di lakukan, tidak melakukan apa-apa atas fenomena korupsi
misalnya melalui kampanye publik, maupun yang terjadi.
melalui penanaman nilai-nilai moral dan etika Terdapat beberapa dampak atau akibat
yang dapat di masukan dalam pendidikan seperti yang diharapkan dari pelaksanaan pendidikan
di SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi. anti korupsi di sekolah menengah di kota
Dengan upaya ini diharapkan mereka dapat semarang, yaitu 1) siswa sekolah menengah di
tumbuh menjadi generasi yang bersih dan anti kota semarang akan memiliki tanggung jawab
korupsi sekaligus menjadi contoh generasi manajerial, dan tanggung jawab publik, 2) siswa-
sesudahnya dan sebelumnya. Kesadarn dan siswa sekolah menengah di kota semarang akan
kepedulian masyarakat perlu di tumbuhkan memiliki pemahaman etika di setiap level “sosial
melalui berbagai cara, antara lain dengan leadres” yang dijalaninnya, 3) siswa-siswa
mencanangkan “gerakan anti korupsi”, yang sekolah menengah di kota semarang akan
menandai komitmen berbagai elemen masyarakat memiliki pemahaman secara komprehensif etika
dalam memberantas korupsi. di sektor publik dan privat, 4) siswa-siswa
Selama ini menumbuhkan generasi anti sekolah menengah di kota semarang akan
korupsi yang bersih dan anti kosupsi ini telah mengenali dan memahami dampak korupsi
dilakukan melalui kerjasama antara Komisi terhadap kepercayaan masyarakat dan persaingan
Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku lembaga di dunia Internasional. 5) siswa-siswa sekolah
pemerintah, Kemendiknas dan sekolah sebagai menengah di Kota Semarang akan memiliki
pelaksanaan pasal 13 UU. No. 30 Tahun 2002 keberanian dan kebijaksanaan untuk
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, memberantas korupsi, dan 6) siswa-siswa
yaitu bahwa KPK menyelenggarakan program sekolah menengah di kota semarang kelak
pendidikan anti korupsi bekerjasama dengan menjadi generasi yang bersih, transparan,
Depdiknas pada setiap jenjang pendidikan profesional.
melalui sosialisasi, komunikasi dam pemdidikan. Faktor-faktor yang menghambat
Tujuan pembelajaran pendidikan antikorupsi pelaksanaan Pendidikan Antikorupsi di sekolah
adalah, 1) pada saat terjun ke masyarakat siswa Menengah kota semarang, yaitu faktor
telah mendapat bekal uang cukup untuk dapat paradigama pendidikan antikorupsi. Paradigama
memahami etika di setiap level “social leaders” yang di gunakan adalah paradigma pendidikan
yang di jalaninnya, 2) memahami secara lama yang bersifat formalitas dengan
komprehensif pentingnya etika baik di sektor mengabaikan sikap, moralitas, kecerdasan
publik maupun di sektor privat, 3) mengenali dan emosional dan spiritual, bukan paradigma
memahami dampak buruk korupsi terhadap pendidikan kritis, yakni pendidikan yang
kepercayaan masyarakat dan persaingan di dunia dikaitkan dengan kesadaran yakni perilaku
Internasional, dan 4) memiliki keberanian dan Individu dalam memandang dan
kebijaksanaaan untuk memberantas korupsi mengonseptualisasikan dunianya sebagai
(Sjahrudin 2006). wawasan yang mereka miliki.
Sebuah penelitian dampak pendidikan anti Faktor diri pribadi siswa. Kurangnya
korupsi yang dilakukan di salah satu sekolah di pemahaman bahwa kebiasaan yang dianggap
kota semarang di temukan hal-hal sebagai wajar dan lumrah oleh siswa-siswa sekolah
berikut: Pertama, secara umum siswa ini menengah di kota semarang, antara lain sikap
mempunyai kesadaran (awarenes) yang tinggi suka menerabas (cutting-corner attitude), tidak
atas kasus korupsi yang telah peroleh dari disiplin dan menyontek merupakan bagian dari
beberapa media cetak maupun elektronik. Kedua, korupsi. Kuranganya sosialisasi yang dilakukan
pengetahuan (knowledge) tentang korupsi. oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di

41
Kristiono, Natal
PENANAMAN NILAI ANTIKOROUPSI BAGI MAHASISWA FIS UNNES MELALUI ...
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 9, Volume 1, Desember 2018, hlm 40-45

sekolah-sekolah menengah di kota semarang memberikan centang (v) pada kolom atau tempat
sehingga pendidikan antikorupsi belum banyak yang sesuai; 3) Angket campuran yaitu gabungan
dipahami oleh guru dan siswa sekolah menengah antara angket terbuka dan tertutup.
di Kota Semarang. Keterbatasan modul Pada penelitian ini yang di gunakan
pendidikan anti korupsi baik dari segi kualitas adalah angket terbuka. Dimana peneliti
dan kuantitas yang dapat digunakan untuk memberikan daftar pertanyaan yang harus di isi
pembelajaran pendidikan antikorupsi. Modul ini oleh responden. Pertanyaan yang di ajukan
harus di sesuakan dengan situasi dan kondisi sesuai dengan apa yang menjadi permasalah
pada masing-masing jenjang pendidikan. dalam penelitian ini. Responden adalah
Berdasarkan substansi tersebut, maka mahasiswa yang mengambil pendidikan
penulis memfokuskan pada permasalahan Antikorupsi, yakni mahasiswa PPKn angkatan
mengenai nilai nilai anti korupsi yang diajarkan, 2016 Universitas Negeri semarang. Namun tidak
dampak setelah mengikuti perkuliahan semua mahasiswa PPKn angkatan 2016, hanya
Pendidikan Anti korupsi serta faktor yang beberapa yang di jadikan pengambilan sempel
mendorong dan menghambat pelaksanaan observasi. Observasi dilakukan pada tanggal 11-
penanaman pendidikan antikorupsi. Tujuan dari 25 Mei 2018.
penelitian ini diharpakan mampu memberikan
konstribusi positif terkait pembelajaran HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan Anti Korupsi. Nilai-nilai Pendidikan Antikorupsi
Wibowo (2013:38) menyatakan bahwa
METODE PENELITIAN pendidikan antikorupsi adalah usaha sadar dan
Penelitian ini menggunakan penelitian terencana untuk mewujudkan proses dan belajar
deskript kualitatif. Adapun dalam menggali data mengajar yang kritis terhadap nilai-nilai anti
penelitian, peneliti menggunakan menggunakan korupsi. Dalam proses tersebut, maka pendidikan
angket/kuesioner. Menurut Nazir (1998), antikorupsi bukan sekedar media bagi transfer
Kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuah pengalihan pengetahuan (kognitif), namun juga
set pertanyaan yang secara logis berhubungan menekankan pada upaya pembentukan karakter
dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan (afektif), dan kesadaran moral dalam melakukan
merupakan jawaban-jawaban yang memounyai perlawanan (psikomotorik), terhadap
makna dalam menguji hipotesis. Daftar penyimpangan perilaku korupsi. Dari pengertian
pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan tersebut dapat di simpulkan bahwa pendidikan
lengkap. Arikunto (2000) mengatakan bahwa antikorupsi adalah usaha sadar untuk
kuisoner/angket adalah daftar pertanyaan yang memberikan pemahaman dan pencegahan
diberikan kepada orang lain yang bersedia terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan
memberikan respon sesuai dengan permintaan melalui pendidikan formal, pendidikan informal,
pengguna. dan pendidikan nonformal.
Dengan demikian angket/kuisoner adalah Dalam pendidikan antikorupsi diajarkan
daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti pula nilai-nilai antikorupsi, yaitu kejujuran,
dimana tiap pertanyaan berkaitan dengan kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung
masalah penelitian. Angket tersebut diberikan jawab, kerja keras, sederhana, keberanian, dan
kepada responden dalam hal ini adalah keadilan. Menurut Sugono (2008) kata jujur
mahasiswa PPKn FIS Unnes yang menempuh dapat di definisikan sebagai lurus hati, tidak
mata kuliah Pendidikan Antikorupsi untuk berbohong, tidak curang. Jujur adalah salah satu
dimintakan jawaban. Angket merupakan daftar sifat yang sangat penting bagi kehidupan
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain mahasiswa, tanpa sifat jujur mahasiswa tidak
dengan maksud agar orang yang diberikan akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
tersebut bersedia memberikan respon sesuai Nilai kejujuran dalam kehidupan kampus
dengan permintaan pengguna. yang diwarnai dengan budaya akademik sangat
Angket dalam suatu penelitian terdiri atas di perlukan. Nilai kejujuran ibaratnya seperti
1) Angket terbuka yaitu angket yang di sajikan mata uang yang berlaku dimana-mana termasuk
dalam bentuk sedemikian rupa sehingga dalam kehidupan kampus. Jika mahasiswa
responden dapat memberikan isian sesuai dengan terbukti melakukan tindakan yang tidak jujur,
kehendak dan keadaannya; 2) Angket tertutup baik di lingkup akademik maupun sosial, maka
yaitu angket yang disajikan dalam bentuk selamanya orang lain akan selalu merasa ragu
sedemikian rupa sehingga responden tinggak untuk mempercayai mahasiswa tersebut. Nilai

42
Kristiono, Natal
PENANAMAN NILAI ANTIKOROUPSI BAGI MAHASISWA FIS UNNES MELALUI ...
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 9, Volume 1, Desember 2018, hlm 40-45

kepedulian sangat penting bagi seorang mahasiswa yang tidak memiliki rasa
mahasiswa dalam kehidupan di kampus dan tanggungjawab.
masyarakat. Sebagai calon pemimpin masa Bekerja keras didasari dengan adanya
depan, seorang mahasiswa perlu memiliki rasa kemauan. Kata kemauan menimbulkan asosiasi
kepedulian terhadap lingkungannya. Baik di dengan ketekadan, ketekunan, daya tahan, tujuan
lingkungan kampus maupun lingkungan di luar jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri,
kampus. keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga,
Upaya yang bisa dilakukan sebagai wujud kekuatan, laki-lakian dan pantang mundur.
kepedulian diantaranya adalah dengan Bekerja keras merupakan hal yang penting guna
menciptakan suasana kampus sebagai rumah tercapainya hasil sesuai dengan terget.
kedua. Hal ini dimaksudkan agar kampus Gaya hidup sederhana sangat penting bagi
menjadi tempat untuk mahasiswa berkarya, baik mahasiswa, gaya hidup sederhana mahasiswa
kurikuler maupun ekstra-kurikuler tanpa adanya dibiasakan hidup tidak boros, hidup sesuai
batasan ruang gerak. Upaya lain yang dapat dengan kemampuannya dan dapat memenuhi
dilakukan adalah memberikan kesempatan bagi kebutuhannya. Dalam menerapkan prinsip hidup
mahasiswa untuk menggalang dana guna sederhana, mahasiswa dibina untuk
memberikan bantuan biaya pendidikan bagi memproritaskan kebutuhan atas keinginannya.
mahasiswa yang membutuhkan. Adanya aksi Membentuk sikap keberanian mahasiswa dituntut
tersebut maka interaksi mahasiswa satu dengan untuk tetap berpegang teguh pada tujuan.
yang lain akan semakin erat. Tindakan lainnya Mahasiswa memerlukan keberanian untuk
adalah dengan memperluas akses mahasiswa mencapai kesuksesan. Mengembangkan sikap
kepada dosen di luar jam kuliah melalui keberanian demi mempertahankan pendiriannya
pemanfaatan internet dan juga meningkatkan dan keyakinannya, mahasiswa harus
peran dosen sebagai fasilitator, dinamisator, dan mempertimbangkan berbagai masalah dengan
motivator. sebaik-baiknya. Pengetahuan yang mendalam
Kondisi mandiri bagi mahasiswa dapat menimbulkan perasaan percaya kepada diri
diartikan sebagai proses mendewasakan diri sendiri.
yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain Berdasarkan arti katanya, adil adalah
untuk mengerjakan tugas dan tanggung sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak.
jawabnya. Hal ini penting untuk masa depan Bagi mahasiswa karakter adil ini perlu sekali
dimana mahasiswa tersebut harus mengatur dibina sejak masa perkuliahannya agar
kehidupannya dan orang-orang yang berada di mahasiswa dapat belajar mempertimbangkan dan
bawah tanggungjawabnya sebab sebab tidak mengambil keputusan secara adi dan benar.
mungkin orang yang tidak dapat mandiri
(mengatur dirinya sendiri) akan mampu Dampak setelah mengikuti Pendidikan
mengatur hidup orang lain. Karakter kemandirian Antikorupsi
tersebut mahasiswa dituntut untuk mengerjakan Pendidikan Antikorupsi dimaksudkan
semua tanggungjawab dengan usahanya sendiri supaya setelah mengikuti pendidikan antikorupsi
dan bukan orang lain (Supardi 2004). orang tersebut bisa lebih kritis terhadap korupsi.
Sugono (2008) menyatakan bahwa Dampak dari mahasiswa yang telah mengikuti
disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada pendidikan antikorupsi antara lain mengetahui
peraturan. Dalam mengatur kehidupan kampus bahaya dari tindak pidana korupsi. Bahaya tindak
baik akademik maupun sosial mahasiswa perlu pidana korupsi antara lain dalam bidang ekonomi
hidup disiplin. Manfaat hidup disiplin yaitu korupsi merusak perkembangan ekonomi suatu
mahasiswa dapat mencapai tujuan hidupnya negara. Jika suatu aktivitas ekonomi dijalankan
dengan waktu yang lebih efisien. Disiplin juga dengan unsur-unsur korupsi, maka pertumbuhan
membuat orang lain percaya dalam mengelola ekonomi yang diharapkan tidak akan tercapai.
suatu kepercayaan. Menimbulkan efek pada kurangnya investasi dan
Sugono (2008) menyebut definisi kepercayaan. Hal ini dikarenakan para infestor
tanggungjawab adalah keadaan wajib menjadi ragu dan takut untuk mempercayakan
menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi modalnua untuk dikelola didaerah yang korup.
apap-apa boleh di tuntut, dipersalahkan dan di Tentunya dengan tidak adanya investor maka
perkatalan). Mahasiswa yang memiliki rasa perputaran ekonomi di suatu daerah menjadi
tanggungjawab akan memiliki kecenderungan lambat atau bahkan berhenti. Dibidang politik,
menyelesaikan tugas lebih baik dibanfing kekuasaan yang di capai dengan korupsi akan

43
Kristiono, Natal
PENANAMAN NILAI ANTIKOROUPSI BAGI MAHASISWA FIS UNNES MELALUI ...
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 9, Volume 1, Desember 2018, hlm 40-45

menghasilkan pemerintahan yang tidak sehat. Faktor penunjang keberhasilan yang lain
Pemerintah yang berkuasan cenderung yaitu pemilihan strategi pembelajaran.
menjadikan alat kuasanya sebagai bentuk meraup Pemeilihan strategi pembelajaran hendaknya di
keuntungan sebesar-besarnya dari apa yang bisa sesuaikan dengan materi yang akan di
didapatkannya dari tampuk kekuasaan dan lain sampaikan. Selain itu strategi pembelajaran juga
lain. di sesuaikan dengan kondisi para siswa tersebut.
Dampak dari pendidikan antikorupsi yang Ada faktor penunjang keberhasilan ada
lain yaitu dapat mengerti nilai-nilai antikorupsi. juga faktor penghambat keberhasilan pendidikan
Nilai-nilai antikorupsi antara lain Kejujuran, antikorupsi, antara lain faktor lingkungan. Faktor
kepedulian, Kemandirian, kedisiplinan, lingkungan mempunyai peran yang fital dalam
Tanggungjawab, kerja keras, sederhana, membentul watak seseorang. Karane watak
keberanian, dan keadilan. Nilai-nilai tersebut seseorang tergantung pula kondisi
diharapkan dapat di laksanakan setelah lingkungannya. Jika lingkungan kita sudah
mengikuti pendidikan antikorupsi. Menjalankan terbiasa melakukan korupsi maka pendidikan
nilai-nilai tersebut maka siswa/mahasiswa tidak antikorupsi akan sulit.
akan melakukan tindak pidana korupsi di masa Pemilihan media dan strategi
yang akan datang. pembelajaran yang kurang tepat. Ketepatan
Dampak mengikuti pendidikan pemilihan media sangan penting bagi proses
antikorupsi yaitu perubahan karakter. Perubahan pembelajaran. Karena proses belajar akan efektif
karakter disini yaitu perubahan karakter yang jika media dan strategi yang digunakan sesuai
lebih baik. Yang sebelumnya biasa melakukan dengan materi yang di ajarkan. Jika salah dalam
tindakan-tindakan korupsi menjadi memilih media dan strategi maka pembelajaran
meninggalkan tindakan-tindakan tersebut. akan membosankan dan siswa akan merasa jenuh
Sehinnga saat terjun didunia kerja orang tersebut sehingga tidak memperhatikan materi yang di
tidak melukan tindak pidana korupsi. sampaikan.

Faktor Penunjang dan Penghambat SIMPULAN


Pendidikan Antikorupsi Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
Pelaksanaan pendidikan Antikorupsi disimpulkan bahwa penanaman nilai antikorupsi
terdapat hal-hal penunjang keberhasilan melalui mata kuliah Pendidikan Antikorupsi
pelaksanaan pendidikan antikorupsi, yaitu efektif berhasil, hal ini ditunjukan dengan
kesadaran dalam diri sendiri. Pendidikan faktor kegiatan sehari hari mahasiswa dalam kehidupan
kesadaran diri sangat diperlukan, hal ini dikampus maupun diluar kampus. Hal ini bisa
dikarenakan kesadaran diri sendiri merupakan dilihat dari kemampuan mahasiswa mengenai
salah satu faktor penting dalam dunia bahaya korupsi, tidak melalukan kecurangan
pendidikan. Jika diri sudah sadar akan akademik, serta tidak terlambat dalam
pentingnya pendidikan antikoruspi maka materi mengumpulkan tugas dari dosen.
yang disampaikan akan mudah di terima. Namun Pendidikan Antikorupsi merupakan
sebaliknya, jika diri ini belumsadar akan langkah awal untuk mencegah terjadinya korupsi
pentingnya pendidikan antikorupsi maka materi di masa yang akan datang. Generasi muda
yang akan di sampaikan tidak akan bisa diterima. penerus bangsa bisa lebih mengerti apa bahaya
Faktor yang lain yaitu faktor media dan dari korupsi sehinnga tidak melakukan korupsi.
sumber belajar. Media sangat di perlukan dalam Untuk itu pendidikan antikorupsi perlu di
proses pembelajaran. Hal ini karena media dapat tingkatkan statusnya dari mata kuliah wajib
mengefektifkan proses pembelajaran. Adanya fakultas menjadi mata kuliah umum yang beralku
media, dosen akan lebih mudah dalam disemua program studi di universitas.
menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu
ada sumber belajar. Sumber belajar bisa DAFTAR PUSTAKA
berbentuk buku, guru, maupun sumber belajar
elektronik. Sumber belajar juga salah satu faktor Astuti, Indri. 2017. Politik Hukum Undang-
penunjang keberhasilan pendidikan Antikorupsi. Undang Tindak Pidana Korupsi. Forum
Dengan adanya sumber belejar siswa/mahasiswa Ilmu Sosial 41 (2).
bisa belajar sendiri tanpa adanyaa himbauan dari
guru.

44
Kristiono, Natal
PENANAMAN NILAI ANTIKOROUPSI BAGI MAHASISWA FIS UNNES MELALUI ...
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 9, Volume 1, Desember 2018, hlm 40-45

Bahri, Syamsul. 2008. Buku Panduan Guru Kristiono, Natal dan Indri Astuti. 2014. Politik
Modul Pendidikan Anti Korupsi Tingkat Hukum Pemberantasan Korupsi. Jurnal
SMP/MTS. Jakarta : KPK. Seminar Nasional Hukum Universitas
Negeri Semarang 4 (03), hlm. 967-984.
EY, Lestari dan Natal Kristiono. 2015.
Implementasi Undang-undang Nomor 6 Mahfud, Moh. 2014. Politik Hukum Di
tahun 2014 Tentang Desa Terhadap Indonesia. Jakarta : Rajawali Press.
Percepatan Pembangunan Masyarakat di
Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Mas, Marwan. 2014. Pemberantasan Tindak
Journal Integralistik 26 (2), hlm. 100-114. Pidana Korupsi. Bogor: Ghalia Indonesia.

EY, Lestari. Peran Strategis Kearifan Lokal Muhammad, Reno. 2010. Save KPK Save Polri
Dalam Pendidikan Karakter Melalui Save Indonesia. Jakarta : Mizan Publika.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Di Era Disrupsi. Makalah Dalam Seminar Oktaviani, Ika dan Santoso. 2014. Penerapan
Nasional Pendidikan Kewarganegaraan IV, Cooperative Learning Tipe Stad Dan
194-200. Snowball Drilling Untuk Meningkatkan
Keaktifan Dan Prestasi Belajar IPS.
Handoyo, Eko. 2015. Pendidikan Refleksi Edukatika Jurnal Ilmiah
Antikorupsi.Yogyakarta : Ombak. Kependidikan 4(2).

Handoyo Eko, dan Susanti, Martien Herna. 2014. Perdana, Novrian Satria. 2018. Implementasi
Dampak korupsi melalui pendidikan Peranan Ekosistem Pendidikan Dalam
antikorupsi dalam membentuk generasi Penguatan Pendidikan Karakter Peserta
muda yang jujur dan berintegritas di SMA Didik. Refleksi Edukatika Jurnal Ilmiah
Semesta Kota Semarang. ABDIMAS 18 (1). Kependidikan 8 (2).

Kristin, Firosalia. 2018. Meta-Analisis Pengaruh Saputra, Iyus Herdiana dan Nasrudin. 2015.
Model Pembelajaran Role Playing Pengembangan model pendidikan
Terhadap Hasil Belajar IPS. Refleksi Antikorupsi dalam pembelajaran Al-Islam
Edukatika Jurnal Ilmiah Kependidikan 8 dan kemuhamadiyahan di Universitas
(2). Muhamadiyah Purworejo. CAKRAWALA, X
(1).
Kristiono, Natal. 2018. Pendidikan Anti Korupsi
Pergulatan Antara Pemikiran dan Soemardihardjo, Dyatmiko. 2012. Memberantas
Pendidikan. Semarang : CV Cipta Prima Korupsi di Indonesia. Yogyakarta: CV
Nusantara Solusi Distribusi.

Kristiono, Natal. 2018. Model Pendidikan Tim Penulis. 2016. Buku panduan Dosen
Antikorupsi Di Sekolah Sebagai Pembelajaran Pendidikan Anti Korupsi
Pembentukan Karakter Siswa ( dalam untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Biro
Pendidikan karakter, Masalah dan Kerja Sama dan Komunikasi Publik,
Solusinya). Semarang: Jurusan PKN Unnes. Kementrian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.
Kristiono, Natal. 2017. Penguatan Ideologi
Pancasila Di Kalangan Mahasiswa Yuntho, Emerson. 2011. Negeri di Kepung
Universitas Negeri Semarang. Jurnal Koruptor. Malang: Instrans Publishing.
Harmony 2 (2), hlm. 193-204.
Zachrie, Ridwan dan Wijayanto. 2009. Korupsi
---------. 2018. Penanaman Karakter Anti Mengorupsi Indonesia Sebab, Akibat dan
Korupsi Melalui Mata Kuliah Pendidikan Prospek Pemberantasan. Jakarta: Gramedia
Anti Korupsi Bagi Mahasiswa Fakultas Pustaka Utama.
Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Jurnal Hibualamo 2 (2), hlm. 51-56.

45

Anda mungkin juga menyukai