BAB I
PENDAHULUAN
dihimpun dari masyarakat biasanya disimpan dalam bentuk giro, tabungan dan
empat pola penyaluran yaitu prinsip jual beli, prinsip bagi hasil, prinsip ijaroh
tingkat yang semakin lebar misalnya tingkat global membuat risiko yang
yang merugikan bisa muncul dari kegagalan lembaga dalam mengelola risiko
yang dihadapi, baik risiko keuangan, risiko bisnis maupun risiko sistem.
1
2
yang mengatakan tidak ada hidup tanpa risiko sebagaimana tidak ada
pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam
kehidupan sehari-hari. Risiko dapat bersifat pasti maupun tidak pasti yang
Ayat 2 yaitu :
dan struktur, ukuran serta kompleksitas usaha Bank, maka tidak terdapat satu
sistem manajemen risiko yang universal untuk seluruh Bank sehingga setiap
1
Sinar Wirausaha, Risiko dan Ketidakpastian, https://sinarusahacom.wordpress.com/
2016/11/21/risiko-dan-ketidakpastian/. (Diunduh: Selasa, 4-09-2018, Pukul 20.27 WIB)
3
Bank harus membangun sistem manajemen risiko sesuai dengan fungsi dan
Bank. Untuk dapat menerapkan proses manajemen risiko, maka pada tahap
awal Bank harus secara tepat mengidentifikasi risiko dengan cara mengenal
dan memahami seluruh risiko yang sudah ada (inherent risks) maupun yang
mungkin timbul dari suatu bisnis baru Bank, termasuk risiko yang bersumber
kesehatan bank. Kebijakan pengendalian risiko bagi bank adalah salah satu
kegiatan tersebut.4
2
Andi Sanmasri Bangun, Manajemen Risiko, http://andybangun.blogspot.com/2012/
08/manajemen-resiko-dalam-bank.html. (Diunduh: Selasa, 4-09-2018, Pukul 20.41 WIB)
3
Ibid.
4
Adiwarman A. Karim, Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2010, h. 256
4
Bank Umum. Adapun risiko yang diatur dalam peraturan Bank Indonesia
tersebut yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional,
risiko yang perlu dikelola secara tepat karena kesalahan dalam pengelolaan
Performance Financing).
baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan yang
risiko tersebut tidak dapat dihindari akan tetapi dapat dikelola dan
memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha yang
5
Mahmul Siregar, Peranan Manajemen RisikoDalam Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Bank
Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia, USU Law Jurnal, Vol. II-No. 1, Feb-2014,
h. 170
5
dan menemukan konsep yang ideal dari prinsip bagi hasil dan risiko (Profit
and Loss Sharing) dalam perbankan syari’ah, agar kedua belah pihak baik
dengan aman tanpa ada kekhawatiran atau ketakutan yang berlebihan. Dengan
pasti dalam besaran angsuran dan keuntungan. Pangsa pasar selanjutnya oleh
6
Abdul Rahim, Alasan Perempuan Memilih Prinsip Murabahah Sebagai Produk Unggulan
Bank Syariah Mandiri, Jurnal Al-Maiyyah, Volume 7 No. 1, Januari – Juni 2014, h. 253
6
dilakukan bank syari’ah agar dapat memandu dalam menangani risiko dengan
strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang maksimal dari kegiatan
operasionalnya.
Raya (selanjutnya disebut PT. BPRS Mitra Amanah Palangka Raya) produk
saat ini, belum berjalannya daya tawar yang seharusnya dimiliki oleh nasabah.
Sehingga posisi nasabah sering kali “agak terpaksa” untuk menerima harga
kerjasama antara bank selaku pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah
7
Reza Syahputra, Pembiayaan Murabahah, http://rezasyahputra32.blogspot.com/2013/06/
pembiayaan-murabahah.html. (Diunduh : Senin, 10-09-2018, Pukul 12.18 WIB).
7
mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil keuntungan dari
dengan cara melakukan penyertaan modal bagi usaha atau proyek yang
salah satu roda penggerak perekonomian suatu negara dengan prinsip bagi
hasilnya.
Dan jika ditinjau dari aspek risiko, pembiayaan mudharabah memiliki potensi
jenis pembiayaan ini memiliki peluang keuntungan yang jauh lebih besar
PT. BPRS Mitra Amanah Palangka Raya yang beralamat di Jalan Raden
Saleh Raya, Komplek Pertokoan Trimitra II, Pintu 3,5,7 Kelurahan Menteng,
Kota Palangka Raya adalah sebuah BPR yang berprinsip syari’ah yang masih
tergolong baru di Kota Palangka Raya, karena baru didirikan pada Februari
2014 yang lalu. Namun BPRS ini mampu menunjukkan kinerja bisnis yang
Saat ini, PT. BPRS Mitra Amanah sudah mempunyai total aset sebesar
Rp 14.410.378.000,- (empat belas milyar empat ratus sepuluh juta tiga ratus
tujuh puluh delapan ribu rupiah) pada Juni 2018.9 Padahal pada akhir
Desember 2014 di tahun pertama berdirinya, aset PT. BPRS Mitra Amanah
menjadikan PT. BPRS Mitra Amanah sebagai objek penelitian yang akan
Dari uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah diatas,
maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
Palangka Raya, dan penerapan manajemen risiko PT. BPRS Mitra Amanah
9
Laporan publikasi PT. BPRS Mitra Amanah per Juni 2018.
9
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Raya, dan penerapan manajemen risiko PT. BPRS Mitra Amanah Palangka
D. Kegunaan Penelitian
berikut:
1. Kegunaan teoritis
ekonomi syari’ah.
c. Dapat dijadikan sebagai referensi atau bahan acuan bagi peneliti yang
2. Kegunaan praktis
E. Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
penelitian.
Bab ini berisi hasil pengolahan data dan sejumlah informasi yang
5. BAB V PENUTUP