Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Literatur
Manajemen proyek merupakan suatu tata cara mengorganisir dan mengelola
sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari awal sampai
selesainya proyek tersebut. Manajemen proyek dapat diterapkan pada jenis proyek
apapun, dan dipakai secara luas untuk dalam menyelesaikan proyek yang besar dan
kompleks. Fokus utama manajemen proyek adalah pencapaian semua tujuan akhir
proyek dengan segala batasan yang ada, waktu dan dana yang tersedia.
Perangkat lunak manajemen proyek (project management software) adalah
suatu kumpulan perangkat lunak yang mendukung perancangan dan pelaksanaan suatu
proyek dengan menggunakan media komputer. Perangkat lunak manajemen proyek ini
membantu kepala proyek dalam perancanaan, pengorganisasian, dan manajemen sumber
daya dalam proses penyelesaian suatu proyek. Perangkat lunak manajemen proyek ini
bertujuan untuk membantu mencapai tujuan dan hasil akhir proyek, dengan batasan-
batasan yang ada. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara mengoptimisasi alokasi
sumberdaya yang ada, dengan batasan waktu dan biaya.
Aplikasi tersebut pernah dibuat oleh Angga Mardiana. Dalam aplikasi ini
terdapat fasilitas forum diskusi yang digunakan untuk interaksi antar klien dengan
pengembang, serta adanya sistem lelang [13]. Fasilitas utama sebagai sistem manajemen
proyek terasa masih kurang, bahkan tidak terlihat sebagai sebuah aplikasi manajemen
proyek. Sistem tidak menangani proyek secara keseluruhan tetapi cenderung ke dalam
sebuah forum diskusi serta lelang online, serta fasilitas keamanan masih perlu untuk
dikembangkan.
Menurut buku The Design of Everday Things, ketika sebuah alat yang
sederhana memerlukan gambar, tulisan, ataupun instruksi, rancangan alat tersebut telah
gagal [14]. Agar sebuah perangkat lunak dapat diterima oleh pengguna secara luas dan
berfungsi secara optimal, maka perangkat lunak tersebut harus dirancang dengan baik.
Perangkat lunak tersebut harus disusun secara baik dengan berbagai pertimbangan
sehingga dapat mengerti dan memenuhi kebutuhan pengguna secara spesifik.
Aplikasi yang dibuat oleh Angga Mardiana berbeda dengan aplikasi yang akan
dikembangkan, aplikasi ini memfokuskan pada manajemen proyek penugasan. Sistem

16
dapat mengatur suatu proyek meliputi daftar agenda kerja, tugas masing-masing anggota
dalam tim, memantau kinerja anggota tim, mengirim dan menerima pesan dari anggota
tim yang diharapkan pada penyelesaian proyek dengan tepat waktu, efektif dan efisien.
4.2. Jenis dan Sumber Data
4.2.1. Jenis Data
Dalam suatu penelitian dibutuhkan data-data yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan. Data yang mendukung untuk penelitian haruslah data
yang relevan dan benar-benar berasal dari obyek yang sedang diteliti. Jenis atau
tipe data secara ekstrim dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu data
kuantitatif dan kualitatif. Dalam hal ini penulis menggunakan data kuantitatif dan
kualitatif guna menunjang proses analisa penelitian sistem yang berjalan.
1. Data Kuantitatif
Jenis data ini menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu. Jenis data ini
mengacu dengan hasil atau data yang berupa angka-angka.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk
angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus,
atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan.
4.2.2. Sumber Data
Dalam suatu penelitian dibutuhkan data-data yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan. Data yang mendukung untuk penelitian haruslah data
yang relevan dan benar-benar berasal dari obyek yang sedang diteliti. Dalam hal
ini penulis menggunakan data primer dan sekunder guna menunjang proses
analisa penelitian sistem yang berjalan.
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian, diperoleh
dengan melakukan observasi.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber penelitian, diperoleh
dari studi keputusan yaitu dengan mempelajari buku–buku dan sumber-
sumber yang ada serta dokumen berhubungan dengan masalah yang sedang
diteliti.

17
4.3. Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan sumber data dan tujuan penyusunan tugas akhir ini, serta
untuk mendapatkan data yang benar-benar akurat dan relevan, maka dalam
pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data
antara lain :
1. Observasi
Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, kebutuhan, cara kerja dan ruang
lingkup sistem yang akan dibuat. Observasi ini dilakukan dengan cara studi
pustaka, artikel, situs dan skripsi yang berhubungan dengan permasalahan
pada penelitian ini.
2. Pembuatan Aplikasi
Metode dalam mengembangkan sistem perangkat lunak tersebut mengikuti
konsep Rekayasa Perangkat Lunak Waterfall, konsep tersebut memiliki
beberapa tahapan, yaitu:
a. Analisis Kebutuhan
Metode untuk menganalisis kebutuhan sistem aplikasi yaitu menganalisis
perangkat lunak. Analisis perangkat lunak meliputi analisis kebutuhan
masukan, analisis kebutuhan keluaran, analisis kebutuhan proses dan
kebutuhan antarmuka yang akan digunakan.
b. Perancangan Perangkat Lunak
Memodelkan sistem berdasar hasil analisis sehingga diperoleh gambaran
penyelesaian dari permasalahan yang terdeteksi dari tahapan analisis.
Gambaran ini akan digunakan sebagai acuan pada tahap implementasi
dengan melibatkan teknologi yang mendukung berupa perangkat lunak.
c. Implementasi dan Pengujian Perangkat Lunak
Merupakan tahapan implementasi dari hasil analisis dan perancangan
dengan melibatkan teknologi yang mendukung berupa perangkat lunak.
Pengujian diperlukan untuk mengetahui apakah sistem dapat berjalan
dengan baik, dan apakah sistem dapat menghasilkan keluaran yang sesuai
dengan yang diharapkan.
d. Analisis Kinerja Perangkat Lunak
Setelah sistem selesai dibuat, maka pada tahap ini merupakan tahap uji coba
terhadap sistem tersebut. Bila ternyata program belum sesuai dengan tujuan

18
utama, maka akan dilakukan perbaikan sehingga sistem layak untuk
dipergunakan.
4.4. Tahap-tahap Pengembangan Sistem
Dalam membangun sebuah sistem informasi (dalam hal ini mengacu pada
aplikasi perangkat lunak) digunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem
(System Development Life Cycle atau SDLC). SDLC terdiri dari sejumlah tahapan yang
dilaksanakan secara berurutan. Tahapan-tahapan dari SDLC secara umum adalah sebagai
berikut :
4.4.1. Pengumpulan Data (Data Gathering)
Jika sudah ada sistem yang berjalan sebelumnya maka perlu dilakukan
pengumpulan data dan informasi yang dihasilkan dari sistem yang ada seperti
pengumpulan laporan (report), cetakan (print-out), dan sebagainya agar bisa
diterapkan pada sistem yang baru. Karena sistem yang diteliti dalam laporan ini
adalah sistem yang baru, maka pada tahapan ini lebih ditekankan pada studi
kelayakan atau definisi sistem. Yang dilakukan dalam studi kelayakan ini antara
lain :
a. Menentukan masalah dan peluang yang dituju sistem
b. Membentuk sasaran sistem baru secara keseluruhan
c. Mengidentifikasi para pemakai system

4.4.2. Analisa system


Pada tahapan analisa sistem, suatu sistem yang utuh diuraikan menjadi
bagian komponen-komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
permasalahan, peluang-peluang, dan hambatan-hambatan yang terjadi sehingga
dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Analisis sistem juga diperlukan untuk
menentukan :
1. Analisis Kebutuhan Masukan
a. Masukan Administrator dan Manajer Proyek
b. Masukan User
2. Analisis Kebutuhan Proses
Kebutuhan proses dalam sistem Aplikasi Manajemen Proyek yaitu:
a. Login
b. Olah data proyek
c. Olah data tugas

19
d. Olah data agenda
e. Olah data pesan
f. Olah data pengguna
g. Olah data laporan
3. Analisis Kebutuhan Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh sistem Aplikasi Manajemen Proyek adalah
informasi yang ditampilkan kepada pengguna yang terdaftar dalam system.
4. Kebutuhan antar muka
Antarmuka untuk sistem ini adalah antarmuka berbasis web. Pada sistem
Aplikasi Manajemen Proyek ini, informasi yang telah dimasukkan maupun
diubah oleh administrator maupun user akan ditampilkan pada browser dan
sistem ini akan memberikan informasi tentang proyek yang sedang berjalan,
informasi pesan, informasi agenda serta tugas-tugas proyek dari masing-
masing pengguna
4.4.3. Perancangan Sistem (design)
4.4.3.1. Desain Aplikasi Metode PSO

Gambar 4.1 : Desain Aplikasi Metode PSO

20
4.4.3.2. Perancangan UML
Metode perancangan yang dikembangkan untuk membangun aplikasi ini
menggunakan perancangan UML. Perancangan UML tersebut meliputi:
1. Use Case Diagram
Sebuah Use-case diagram digunakan untuk merepresentasikan
interaksi yang terjadi antara aktor dengan proses atau sistem yang
dibuat.
2. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem
yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,
decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
3. Collaboration diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek
seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran
masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.
4. Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan gambaran interaksi antar objek dalam
dan di sekitar sistem (termasuk pengguna dan display) yang saling
berkomunikasi menggunakan pesan (message) dan memiliki
parameter.
5. Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package,
dan objeck beserta hubungan antar-class di dalam sistem seperti
containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
4.4.3.3. Perancangan Tabel Basis Data
Perancangan basis data merupakan proses pembangunan sistem yang
meliputi perancangan struktur tabel dan perancangan relasi antar tabel.
4.4.3.4. Halaman Antarmuka
Rancangan antarmuka dari sistem Aplikasi Manajemen Proyek dibuat
dengan sederhana agar mempermudah pengguna dalam menggunakan
Aplikasi Manajemen Proyek ini.
4.4.3.5. Penulisan Kode Program (Coding)

21
Pada tahap ini, sistem yang sudah dianalisis dan dirancang mulai
diterjemahkan kedalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman.
Terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu pembuatan antarmuka (interface)
dan pembuatan kode program.
4.4.4. Testing
Tahap selanjutnya adalah uji coba program. Tahapan ini dilakukan
dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua perintah yang ada berfungsi
sesuai dengan maksud perintah tersebut. Selain itu untuk memastikan bahwa
dengan masukan tertentu, sistem akan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang
dikehendaki.
4.4.5. Pemeliharaan (Maintenance)
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk memastikan bahwa sistem
yang sudah digunakan benar-benar telah stabil dan terbebas dari error. Tahap
pemeliharaan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Perawatan Perspektif
Ditujukan untuk memeperbaharui sistem sebagai tanggapan atas
perubahan kebutuhan user, meningkatkan efisiensi sistem, dan
memperbaiki dokumentasi.
b. Perawatan Adaptif
Berupa perubahan aplikasi untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan
perangkat keras dan perangkat lunak baru.
c. Perawatan Korektif
Berupa pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat
sistem berjalan.

22

Anda mungkin juga menyukai