Anda di halaman 1dari 2

Sasaran mutu yg berkaitan dengan :

1. Industri makanan dan minuman

=> Macam-macam kegiatan ekonomi seperti pengawasan mutu pangan berperan atau terkait ialah
dalam keseluruhan industri pertanian yang menggarap produk pangan dari industri usaha produksi
bahan pangan, sarana produksi pertanian, industri pengolahan pangan dan pemasaran komoditas
pangan.

Pengawasan mutu pangan juga berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat dalam melayani
kebutuhan konsumen, memberi penerangan dan pendidikan konsumen. Pengawasan mutu pangan juga
melindungi konsumen terhadap penyimpangan mutu, pemalsuan dan menjaga keamanan konsumen
terhadap kemungkinan mengkonsumsi produk-produk pangan yang berbahaya, beracun dan
mengandung penyakit.

Di tingkat perusahaan, pengendalian mutu berkaitan dengan pola pengelolaan dalam industri. Citra
mutu suatu produk ditegakkan oleh pimpinan perusahaan dan dijaga oleh seluruh bagian atau satuan
kerja dalam perusahaan/industri. Dalam industri pangan yang maju, pengendalian mutu sama
pentingnya dengan kegiatan produksi. Penelitian dan pengembangan (R&D) diperlukan untuk
mengembangkan sistem standardisasi mutu perusahaan maupun dalam kaitannya dengan analisis mutu
dan pengendalian proses secara rutin. Dalam kaitan dengan produksi, pengawasan mutu dimaksudkan
agar mutu produksi nasional berkembang sehingga dapat menghasilkan produk yang aman serta mampu
memenuhi kebutuhan dan tidak mengecewakan masyarakat konsumen. Bagian pemasaran juga harus
melaksanakan fungsi pengawasan mutu menurut bidangnya. Kerjasama, kesinambungan, dan
keterkaitan yang sangat erat antarsatuan kerja dalam organisasi perusahaan semuanya menuju satu
tujuan, yaitu mutu produk yang terbaik.

2. Industri UMKM

=> UMKM menjadi kelompok usaha yang memiliki kekhawatiran yang cukup besar, karena belum dibuka
saja telah banyak produksi industri rumah tangga buatan Cina merambah pasar Indonesia dengan harga
yang sangat murah. Lebih murah dari beberapa produk usaha kecil dalam negeri. Dengan dibukanya
CAFTA tentu akan semakin besar barang-barang Cina memasuki pasar yang selama ini menjadi wilayah
Usaha kecil dan menengah. Salah satu jalan untuk meningkatkan daya saing usaha kecil dan mene-ngah
Indonesia adalah dengan meningkatkan mutu produk dan efisiensi produksi dengan penerapan
manajemen mutu.

Kenyataan tersebut menjadi sebuah ancaman sekaligus tantang-an bagi usaha kecil dan menengah.

Satu-satunya jalan untuk meningkatkan daya saing produk-produk UMKM adalah dengan meningkatkan
kualitas dan mutu produk UMKM. Tidak semua produk luar negeri yang masuk dan bersaing dengan
produk UMKM memiliki kualitas yang cukup bagus, banyak produk UMKM lokal yang lebih baik
mutunya tetapi kalah dalam hal harga. Dalam jangka panjang konsumen akan melihat kualitas barang
dibandingkan dengan harga yang murah. Karena itu pen-ting bagi UMKM untuk menerapkan
manajemen mutu yang baik bagi produksinya dan melakukan efisiensi proses produksinya sehingga
harga produk lebih murah tetapi memiliki kualitas yang baik, yang implikasi lebih jauh akan lebih dipilih
oleh konsumen.

Manajemen mutu bagi perusahaan yang telah berkembang di negara maju dan negara-negara
berkembang adalah ISO 9001:2000. Standar ini merupa-kan sarana untuk mencapai tujuan mutu dalam
menerapkan Total Quality Control, yang tujuan akhir-nya adalah mencapai efektifitas dan efisiensi suatu
perusahaan. Standar tersebut meliputi serangkaian prosedur yang mencakup semua proses penting
dalam bisnis diantaranya :

- Adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-
produk berkualitas.

- Tersimpannya data dan arsip penting dengan baik.

- Adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, disertai
dengan tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan.

- Secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.

Penyedia jasa jalan tol

Langkah pertama menetapkan sasaran mutu adalah menempatkan diri sebagai pelanggan jalan tol, apa
yang diinginkan? Pastinya adalah jalan tidak macet dan mulus. Keinginan pelanggan ini kemudian
dijabarkan ke dalam sasaran yang terukur.

Kemacetan jalan tol yang kita kelola banyak terjadi pada antrian gerbang, ukuran tidak macet di gerbang
tol adalah panjang antrian, maka panjang antrian di gerbang tol bisa kita jadikan sebagai sasaran
terukur. Sedangkan untuk sasaran macet di sepanjang jalan tol, ukuran tidak macet bisa kita
terjemahkan ke dalam sasaran terukur yakni minimum kecepatan kendaraan di jalan tol

Untuk sasaran jalanan mulus, kita bisa menempatkan tidak ada jalanan yang berlubang dan kecepatan
perbaikan jalan berlubang sebagai sasaran terukur. Misalnya jalanan berlubang paling lambat 1x24 jam
sudah diperbaiki. Jalanan bergelombang dan besaran maksimal gelombang yang diijinkan juga bisa
menjadi acuan dalam pembuatan sasaran terukur. Besaran maksimal gelombang yang diijinkan
kemudian bisa menjadi standar untuk kontraktor pembuat jalan dan juga menjadi standar pengecekan
dalam proses pemeliharaan jalan.

Anda mungkin juga menyukai