Teks Video Pembelajaran
Teks Video Pembelajaran
• Pengakuan de facto yang bersifat tetap. Artinya, pengakuan dari negara lain
terhadap suatu negara hanya menimbulkan hubungan di lapangan perdagangan
dan ekonomi (konsul). Sedangkan untuk tingkat duta belum dapat
dilaksanakan.
• Pengakuan de facto bersifat sementara. Artinya, pengakuan yang diberikan
oleh negara lain dengan tidak melihat jauh pada hari ke depan, apakah negara
itu akan mati atau akan jalan terus. Apabila negara baru tersebut jatuh atau
hancur, maka negara lain akan menarik kembali pengakuannya.
b. Pengakuan Secara de Jure
Pengakuan secara de jure adalah pengakuan secara resmi berdasarkan hukum
oleh negara lain dengan segala konsekuensinya.
Menurut sifatnya, pengakuan secara de jure dapat dibedakan sebagai berikut:
• Pengakuan de jure bersifat tetap. Artinya, pengakuan dari negara lain berlaku
untuk selama-lamanya setelah melihat kenyataan bahwa negara baru dalam
beberapa waktu lamanya menunjukkan pemerintahan yang stabil.
• Pengakuan de jure bersifat penuh. Artinya terjadi hubungan antara negara
yang mengakui dan diakui, yang meliputi hubungan dagang, ekonomi dan
diplomatik.
Dalam kenyataannya, setiap negara mempunyai pandangan yang berbeda
mengenai pengakuan de facto dan de jure. Misalnya, negara Indonesia tetap
memandang pengakuan dari negara lain hanya merupakan unsur deklaratif.
Oleh sebab itu, meskipun Negara Republik Indonesia belum ada yang
mengakui pada saat lahirnya, Indonesia tetap berdiri sebagai negara baru
dengan hak dan martabat yang sama dengan negara lain. Negara Indonesia
merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 dan baru diakui oleh negara lain
beberapa tahun kemudian (Mesir tahun 1947, Belanda tahun 1949, PBB tahun
1950).