Anda di halaman 1dari 7

VIDEO PEMBELAJARAN

Bismillahirorman nirohhim, assalmu’alaikum warahmatulloh


wabarakatuh,
Pengertian Negara :
Kata Negara memang sudah tidak asing terdengar di telinga kita saat kita
menginjaki pendidikan di pendidikan dasar. dulu saya saat berusia sekitar 8 tahun
kalo sudah mendengar Negara saya terbayang dengan tournament sepak bola Piala
Dunia yang sangat bergengsi pada saat itu. Kalo tidak salah pada ahun 2010
Lanjut, Negara? Apa itu Negara ? pada dasarnya Negara adalah sebuah
organisasi. Seperti layaknya sebuah organisasi. Negara memiliki anggota, tujuan,
dan peraturan. Anggota Negara adalah warganya. Tujuan Negara. tujuan negara
biasanya tercantum dalam pembukaan konstitusinya  (undang-undang
dasar), sedangkan peraturannya dikenal sebagai hukum. 
Bedanya dengan organisasi yang lain, negara
berkuasa di a t a s individu-individu dan di atas organisasi-organisasi
pada suatu wilayah t e r t e n t u . P e r a t u r a n n e g a r a b e r h a k m e n g a t u r
s e l u r u h i n d i v i d u d a n organisasi  yang ada  pada suatu wilayah  tertentu, sedangkan
peraturan o r g a n i s a s i hanya berhak mengatur fihak-
f i h a k y a n g m e n j a d i anggotanya saja. Peraturan negara bersifat
memaksa, bila ada yangtidak mematuhinya, negara mempunyai hak untuk memberikan
sanksi,dari sanksi yang bersifat lunak (denda) sampai sanksi yang
bersifatkekerasan (hukum bunuh misalnya).S e p a n j a n g s e j a r a h m a n u s i a
h i d u p d i a t a s p e r m u k a a n b u m i , manusia telah bernegara. Mulai
dari negara dalam bentuknya yang p a l i n g p r i m i t i f y a i t u n e g a r a
k e s u k u a n , n e g a r a k o t a , s a m p a i n e g a r a kerajaan, negara republik dan negara
demokrasi.Sampai saat ini tidak ada satupun ta’rif negara yang diakui semua
fihak. Ahli-ahli ilmu kenegaraan saling berbeda pendapat tentang apa itu
negara. Secara sederhana bisa kita katakan bahwa yang dimaksud dengan
negara adalah organisasi yang menaungi semua fihak dalam  suatu
wilayah tertentu.
Negara adalah suatu wilayah  di permukaan bumi yang kekuasaannya
baik politik, militer , ekonomi, sosial maupun budayanya  di atur oleh
pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu
wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua
individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.
dan pada hakikat nya keberadaan suatu Negara menjadi penting
manakala rakyat membutuhkan wadah yang dapt menjamin kelangsungan
hidup mereka.

Ketika seseorang mendegar Negara pasti mereka berpikir bagaimana terbnetuk


sebuah Negara :
Oke pada kesempatan ini ada beberapa teori terbentukanya sebuah Negara
 Teori terbentuknya Negara
a)   Teori hukum alam. Pemikiran pada masa plato dan aristoteles kondisi alam
tumbuhnya manusia berkembangnya
b)   Teori ketuhanan (islam + Kristen) segala sesuatu adalah ciptaan tuhan.
c)   Teori perjanjian. Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan.
Manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun
bersatu utk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dlm gerak
tunggal untuk kebutuhan bersama.
Proses terbentuknya Negara di zaman modern. Proses tersebut dapat berupa
penaklukan, peleburan, pemisahan diri, dan pendudukan atas Negara atau
wilayah yg blm ada pemerintahan sebelumnya.
Baiklah itu sekian pengertian dari Negara. Baik kita lanjut dengar unsur
unsur Negara

1. Unsur – unsur Negara


Sebagai sebuah organisasi, negara memiliki unsur-unsur yang tidak
dimiliki oleh organisasi apapun yang ada di dalam masyarakat. Secara umum,
unsur negara ada yang bersifat konstitutif dan ada pula yang bersifat deklaratif.
Unsur konstitutif maksudnya unsur yang mutlak atau harus ada di dalam suatu
negara. Sedangkan unsur deklaratif hanya menerangkan adanya negara.
Adapun unsur-unsur negara yang bersifat konstitutif adalah harus ada rakyat,
wilayah tertentu, dan pemertintahan yang berdaulat. Ketiga unsur tersebut
bersifat konstitutif karena merupakan syarat mutlak bagi terbentuknya negara.
Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada atau tidak lengkap, maka tidak bisa
disebut sebagai negara.
Di samping itu, terdapat pula unsur deklaratif, yakni harus ada
pengakuan dari negara lain. Unsur deklaratif ini sangatlah penting karena
pengakuan dari negara lain merupakan sebagai wujud kepercayaan negara lain
untuk mengadakan hubungan, baik hubungan bilateral maupun multilateral.
Jadi Yang dimaksud dengan unsur-unsur Negara adalah bagian bagian yang
menjadikan Negara itu ada, unsur – unsur Negara adalah
1. Rakyat
2. Wilayah
3. Pemerintah yang berdaulat
4. Pengakuan dari Negara lain
1. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suatu negara. Tanpa
rakyat, mustahil negara akan terbentuk. Leacock mengatakan bahwa, “Negara
tidak akan berdiri tanpa adanya sekelompok orang yang mendiami bumi ini.”.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, berapakah jumlah penduduk untuk
membentuk sebuah negara? Plato mengatakan bahwa untuk membentuk sebuah
negara, wilayah tersebut membutuhkan 5040 penduduk. Pendapat ini tentu saja
tidak berlaku di zaman modern ini, lihat saja populasi negara India, Amerika
Serikat, Cina, Rusia, dimana negara tersebut memiliki ratusan juta penduduk.
Rakyat terdiri dari penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah semua
orang yang bertujuan menetap dalam wilayah suatu negara tertentu. Mereka
yang ada dalam wilayah suatu negara tetapi tidak bertujuan menetap, tidak
dapat disebut penduduk. Misalnya, orang yang berkunjung untuk wisata.
Penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi warga negara dan bukan
warga negara. Warga negara adalah mereka yang menurut hukum menjadi
warga dari suatu negara, sedangkan yang tidak termasuk warga negara adalah
orang asing atau disebut juga warna negara asing (WNA).
2. Wilayah
Wilayah merupakan unsur kedua, karena dengan adanya wilayah yang
didiami oleh manusia, maka negara akan terbentuk. Jika wilayah tersebut tidak
ditempati secara permanen oleh manusia, maka mustahil untuk membentuk
suatu negara. Bangsa Yahudi misalnya, dimana mereka tidak mendiami suatu
tempat secara permanen. Alhasil mereka tidak memiliki tanah yang jelas untuk
didiami, tapi dengan kepintaran PBB, diberikanlah Israel sebagai negara
bagian agar mereka merasa memiliki tanah.
Wilayah adalah batas wilayah di mana kekuasaan negara itu berlaku. Wilayah
suatu negara meliputi sebagai berikut:
a)      Wilayah daratan, yakni meliputi seluruh wilayah aratan dengan batas-
batas tertentu dengan negara lain.
b)      Wilayah lautan, yakni meliputi seluruh perairan wilayah laut dengan
batas-batas yang ditentukan menurut hukum internasional.
c)       Batas-natas wilayah laut adalah sebagai berikut:
I. Batas laut teritorial,
II. Batas zona bersebelahan, ditentukan sejauh 12 mil laut di luar batas laut
teritorial, atau 24 mil laut jika diukur dari garis lurus yang ditarik dari pantai
titik terluar.
III. Batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)         
 IV Batas landas benua
d. Wilayah udara atau dirgantara, yakni meliputi wilayah di atas daratan dan
lautan negara yang bersangkutan.

3.  Pemerintahan yang Berdaulat


Pemerintahan yang berdaulat adalah pemerintah yang mempunyai
kekuasaan baik ke dalam maupun ke luar untuk menjalankan tugas dan
wewenangnya mengatur ekonomi, sosial, dan politik suatu negara atau bagian-
bagiannya sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan.
Pemerintah sangat diperlukan dalam berdirinya suatu negara, tidak mungkin
jika negara muncul tanpa kemudian diikuti oleh berdirinya pemerintah.
Sistem pemerintahan setiap negara berbeda-beda. Adapun pengelompokan
sistem pemerintahan tersebut, yaitu:
a.            Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen
memiliki peranan penting dalam pemerintahan.
b.            Sistem Pemerintahan Presidensiil
Dalam sistem presidensil ini, presiden memiliki kekuasaan yang kuat karena
selain sebagai kepala negara, juga sebagai kepala pemerintahan yang
mengetuai kabinet (Dewan Menteri).
Salah satu contoh negara yang menggunakan sistem pemerintahan ini dalaha
Amerika Serikat, dimana menteri-menteri bertanggung jawab kepada presiden,
karena presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Untuk mengimbangi kekuasaan pemerintahan maka lembaga parlemen
(legeslatif) benar-benar diberi hak protes seperti hak untuk menolak, baik
perjanjian maupun pernyataan perang terhadap negara lain.
Ciri-ciri pemerintahan presidensiil yaitu:
• Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus
kepala negara.
• Kekuasan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan
dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
• Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-
departemen.
• Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasan eksekutif
presiden bukan kepada kekuasaan legislatif.
• Presiden tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
c.              Sistem Pemerintahan Campuran
Sistem pemerintahan ini, selain memiliki presiden sebagai kepala negara, juga
memiliki perdana menteri sebagai kepala pemerintahan untuk memimpin
kabinet yang bertanggung jawab kepada parlemen.
Presiden tidak diberi posisi dominan dalam sistem pemerintahan.
d.            Sistem Pemerintahan Proletariat
Dalam sistem ini, usaha pertama pemerintah sebenarnya juga ditujukan untuk
kepentingan rakyat banyak (kaum proletar), rakyat banyak tersebut kemudian
dihimpun dalam suatu organisasi kepartaian tunggal (tani, buruh, pemuda, dan
wanita) yang akhirnya menjadi dominasi partai tunggal. Partai tunggal tersebut
adalah partai komunis.
4.      Pengakuan dari Negara Lain
Pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara yang baru berdiri bukanlah
merupakan suatu faktor mutlak atau unsur pembentuk negara baru, namun
lebih merupakan menerangkan atau menyatakan telah lahirnya suatu negara
baru. Kita ambil contoh, Negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus
1945 baru diakui oleh Belanda pada tahun 27 Desember 1949.
Pengakuan dari negara lain merupakan modal dasar bagi suatu negara yang
bersangkutan untuk diakui sebagai negara yang merdeka dan mandiri.
Pengakuan suatu negara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengakuan
secara de facto dan pengakuan secara de jure.
a.            Pengakuan Secara de Facto
Pengakuan secara defacto adalah pengakuan tentang kenyataan adanya suatu
negara yang dapat mengadakan hubungan dengan negara lain yang
mengakuinya. Pengakuan de facto diberikan kalau suatu negara baru sudah
memenuhi unsur konstitutif. Pengakuan de facto menurut sifatnya dapat dibagi
menjadi dua, yatiu:

• Pengakuan de facto yang bersifat tetap. Artinya, pengakuan dari negara lain
terhadap suatu negara hanya menimbulkan hubungan di lapangan perdagangan
dan ekonomi (konsul). Sedangkan untuk tingkat duta belum dapat
dilaksanakan.
• Pengakuan de facto bersifat sementara. Artinya, pengakuan yang diberikan
oleh negara lain dengan tidak melihat jauh pada hari ke depan, apakah negara
itu akan mati atau akan jalan terus. Apabila negara baru tersebut jatuh atau
hancur, maka negara lain akan menarik kembali pengakuannya.
b.              Pengakuan Secara de Jure
Pengakuan secara de jure adalah pengakuan secara resmi berdasarkan hukum
oleh negara lain dengan segala konsekuensinya.
Menurut sifatnya, pengakuan secara de jure dapat dibedakan sebagai berikut:

• Pengakuan de jure bersifat tetap. Artinya, pengakuan dari negara lain berlaku
untuk selama-lamanya setelah melihat kenyataan bahwa negara baru dalam
beberapa waktu lamanya menunjukkan pemerintahan yang stabil.
• Pengakuan de jure bersifat penuh. Artinya terjadi hubungan antara negara
yang mengakui dan diakui, yang meliputi hubungan dagang, ekonomi dan
diplomatik.
Dalam kenyataannya, setiap negara mempunyai pandangan yang berbeda
mengenai pengakuan de facto dan de jure. Misalnya, negara Indonesia tetap
memandang pengakuan dari negara lain hanya merupakan unsur deklaratif.
Oleh sebab itu, meskipun Negara Republik Indonesia belum ada yang
mengakui pada saat lahirnya, Indonesia tetap berdiri sebagai negara baru
dengan hak dan martabat yang sama dengan negara lain. Negara Indonesia
merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 dan baru diakui oleh negara lain
beberapa tahun kemudian (Mesir tahun 1947, Belanda tahun 1949, PBB tahun
1950).

Anda mungkin juga menyukai