Dapus 17
Dapus 17
Abstrak
Skabies merupakan infeksi parasit pada kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabei var hominis. Sinonim atau nama lain
skabies adalah kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo. Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini,
antara lain keadaan sosial ekonomi rendah, personal higyene yang buruk, tingkat pengetahuan, usia dan kontak dengan
penderita baik langsung maupun tidak langsung. Keadaan tersebut memudahkan transmisi dan infestasi Sarcoptes scabei.
Studi ini merupakan laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan kunjungan rumah.
Penilaian dilakukan berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses, dan akhir studi secara kuantitatif dan kualitatif. Pada
hasil didapatkan seorang anak laki-laki usia 7 tahun dengan keluhan timbul bintil-bintil diserertai gatal terutama pada
malam hari sejak 11 bulan yang lalu. Pasien memiliki aspek risiko internal berupa personal hygiene yang kurang baik,
kebiasaan anak yang tidur sekamar dengan orang tuanya, sprei, sarung bantal, serta horden jarang dicuci, pemakaian
pakaian berulang sebelum dicuci dan menggunakan handuk bersamaan. Aspek risiko eksternal yaitu keluarga dengan
penghasilan rendah dengan lingkungan rumah yang cukup padat penduduk, kebersihan lingkungan rumah yang kurang,
serta pengetahuan pasien dan keluarga yang rendah mengenai penyakit skabies. Dilakukan kunjungan rumah sebanyak 3
kali untuk melakukan intervensi terhadap pasien dan keluarga. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada pasien ini
dilakukan secara holistik, patient centred, family approached dan berdasarkan beberapa teori dan penelitian terkini. Pada
proses perubahan perilaku, An. M sudah mencapai tahap trial. Proses perubahan perilaku pada An. M dan keluarga dalam
personal hygiene telah terlihat setelah diberikan intervensi.
Korespondensi : Aprina Adha Widiastini, Alamat Jl. Sagitarius No. 22 Rajabasa Bandar Lampung, HP 082179373145, Email
aprinaadhaw@gmail.com
setelah pulang sekolah bermain dengan teman penataan barang kurang terutama bagian
sebayanya di lingkungan rumah. Ibunya ruang keluarga.
mengatakan bahwa pasien sering bermain Kebersihan rumah kurang, lantai kotor,
pasir dengan teman sebayanya. banyak pakaian serta barang yang tidak
Ibu pasien mengaku bahwa sekitar 1 tersusun rapih berserakan di lantai dan kasur.
tahun yang lalu yang pertama kali mengalami Sprei, sarung bantal, serta horden jarang
gatal-gatal yaitu bibinya. Bibinya yang baru dicuci. Terdapat dua kamar mandi dengan wc
saja bebas dari penjara sempat tinggal jongkok. Fasilitas dapur menggunakan kompor
serumah. Beberapa hari kemudian ayah pasien gas. Air minum dan masak didapatkan dengan
lalu ibunya yang terkena. Ibu pasien memasak sendiri yang bersumber dari air
mengatakan bahwa di lingkungan sekitar sumur dan air untuk mandi didapatkan dari
rumah seperti tetangga-tetangganya memiliki pompa mesin. Saluran air dialirkan ke got
keluhan yang serupa. depan rumah yang mengalir. Tempat sampah
Pasien adalah anak pertama dan tidak berada di belakang rumah dan sampah selalu
memiliki saudara kandung. Bentuk keluarga dibakar diatas tanah jika merasa sudah penuh.
pasien adalah keluarga inti yaitu terdiri dari Tetapi keadaan rumah cukup banyak sampah
Ayah (29 tahun), Ibu (26 tahun), dan Anak berserakan di halaman depan rumah.
(pasien). Pasien masih sekolah dasar kelas 1
dan berumur 7 tahun. Hubungan antar Hasil
anggota keluarga baik, penyelesaian masalah Keluhan muncul bintil-bintil kemerahan
dengan diskusi keluarga. Setelah pulang sudah dirasakan sejak 11 bulan yang lalu. Gatal
sekolah biasanya pasien kembali kerumah dan dirasakan terutama pada malam hari. Selain
mengganti pakaian lalu main bersama teman- pasien, anggota keluarga lainnya seperti ayah
teman sebayanya. dan ibu pasien yang tinggal serumah juga
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, memiliki keluhan yang sama.
anak hanya mengandalkan Ayahnya yang Pada pemeriksaan fisik didapatkan
bekerja sebagai pemulung dimana keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran
pekerjaannya tidak menentu atau hanya compos mentis, berat badan 17 kg, tinggi
seminggu dua kali dengan gaji yang tidak badan 109 cm, nadi 88 x/menit, frekuensi
menentu sekitar Rp 1.000.000/bulan. nafas 20 x/menit, suhu 36,60C. Pada
Pekerjaan Ibu hanya sebagai ibu rumah tangga pemeriksaan dermatologis didapatkan pada
yang tidak memiliki pekerjaan tetap. regio manus dekstra et sinistra, antebrachii
Keluarga mendukung untuk segera dextra et sinistra, brachii sinistra terdapat
berobat jika terdapat salah satu dari anggota pustula dan krusta multipel ukuran lentikuler,
keluarga yang sakit. Selama ini, perilaku diskret-konfluens. Pada regio manus dekstra et
berobat keluarga untuk memeriksakan diri ke sinistra, trunkus anterior et posterior dan regio
layanan kesehatan jika keluhan sudah benar- abdomen terdapat makula hiperpigmentasi
benar mengganggu kegiatan sehari-hari. dan hipopigmentasi multipel ukuran milier-
Pasien berobat ke Puskesmas Natar jarak yang lentikuler, diskret-konfluens. manus dekstra et
ditempuh dari rumah ke puskesmas ± 3 KM. sinistra, antebrachii dextra et sinistra, brachii
Pasien tinggal di rumah dengan jumlah sinistra terdapat pustula dan krusta multipel
orang yang tinggal 3 orang. Rumah berukuran ukuran lentikuler, diskret-konfluens. Pada
13 x 8 meter berdinding batu bata di cat, lantai regio manus dekstra et sinistra, trunkus
semen dan keramik dengan jumlah kamar tiga, anterior et posterior dan regio abdomen
dua kamar mandi, 1 dapur dan 1 ruang terdapat makula hiperpigmentasi dan
keluarga. Sang anak tidur bersama kedua hipopigmentasi multipel ukuran milier-
orang tuanya di kamar pertama. Sinar lentikuler, diskret-konfluens.
matahari hanya sebagian kecil dapat masuk ke Pasien merupakan anak tunggal, saat ini
dalam rumah, penerangan dibantu lampu pasien tinggal di Natar bersama kedua orang
boklam. Ventilasi kurang, rumah terasa penuh, tuanya. Bentuk keluarga pasien adalah
keluarga inti. Hubungan antar anggota
keluarga baik, penyelesaian masalah dengan tersusun dengan rapih yang berserakan di
diskusi keluarga. Setelah pulang sekolah lantai dan kasur. Sprei, sarung bantal, serta
biasanya pasien kembali kerumah dan horden jarang dicuci. Terdapat dua kamar
mengganti pakaian lalu main bersama teman- mandi dengan wc jongkok. Fasilitas dapur
teman sebayanya. menggunakan kompor gas. Air minum dan
Keluarga mendukung untuk segera makanan didapatkan dengan memasak sendiri
berobat jika terdapat salah satu anggota yang bersumber dari air sumur dan air untuk
keluarga yang sakit. Selama ini, perilaku mandi didapatkan dari pompa mesin. Saluran
berobat keluarga memeriksakan diri ke air dialirkan ke got depan rumah yang
layanan kesehatan jika keluhan sudah benar- mengalir. Tempat sampah berada di belakang
benar mengganggu kegiatan sehari-hari. rumah dan sampah selalu dibakar diatas tanah
Pasien berobat ke Puskesmas Natar jarak yang jika merasa sudah penuh. Tetapi keadaan
ditempuh dari rumah ke puskesmas ± 3 KM. rumah terlihat cukup banyak sampah yang
Kebersihan rumah kurang, lantai terlihat berserakan di halaman depan rumah.
kotor, banyak pakaian serta barang yang tidak
Genogram
Family Map
Diagnosis pada pasien ini adalah
skabies. Penatalaksanaan yang diberikan pada
pasien ini berupa tatalaksana farmakologi dan
non farmakologi. Adapun tatalaksana
farmakologi yang diberikan adalah permetrin
cream 5%, antibiotik amoxicilin dan
antihistamin cetirizin 5 mg. Pasien diberi
Gambar 2. Hubungan keluarga An. M edukasi mengenai cara pemakaian krim yaitu
dioles tipis ke seluruh badan pada malam hari
Keterangan : dan baru dibersihkan keesokan harinya
: Hubungan erat setelah 8 jam. Selain itu pasien diberikan
edukasi mengenai penyebab skabies, faktor
risiko, gejala klinis, tatalaksana dan
pencegahan skabies, serta edukasi mengenai
komplikasi yang akan terjadi jika penyakit
tidak diobati, edukasi agar berobat ke
puskesmas atau pelayanan kesehatan lain jika
keluhan tidak membaik, edukasi tentang
pentingnya menjaga personal hygiene pada
Gambar 3. Denah Rumah pasien dan anggota keluarga.
Keterangan :
: Jendela
: Ventilasi
perlengkapan rumah tangga seperti juga lebih poten dan aman pada bayi dan
bangku, sofa, sprei, bantal, kasur, selimut anak. Obat ini efektif untuk kasus skabies
harus dibersihkan dan dijemur di bawah yang gagal dengan pengobatan skabies. Maka
sinar matahari selama beberapa jam.14 untuk keberhasilan terapi seluruh keluarga
Pada penatalaksanaan secara khusus yang tinggal dalam 1 rumah harus diobati
biasanya menggunakan obat-obatan. Obat- dengan anti skabies secara serentak.11
obat antiskabies yang tersedia dalam bentuk Pelaksanaan pembinaan pada pasien ini
topikal antara lain: dilakukan dengan mengintervensi pasien
1. Belerang endap (sulfur presipitatum), beserta keluarga sebanyak 3 kali, dimana
dengan kadar 4-20% dalam bentuk salep kunjungan pertama kali ke rumah pasien
atau krim. Kekurangannya adalah berbau dilakukan perkenalan dengan keluarga pasien
dan mengotori pakaian dan kadang- serta diberikan penjelasan mengenai
kadang menimbulkan iritasi. Dapat dipakai pembinaan keluarga. Setelah itu dilakukan
pada bayi berumur kurang dari 2 tahun, anamnesis yang lebih mendalam mengenai
ibu hamil dan ibu menyusui. keadaan pasien, keluarga, perilaku, dan
2. Emulsi benzil-benzoat (20-25%), efektif keadaan yang dapat menjadi faktor risiko
terhadap semua stadium, diberikan setiap terjadinya penyakit skabies berulang pada
malam selama tiga hari. Obat ini sulit pasien. Dari hasil kunjungan tersebut, sesuai
diperoleh, sering memberi iritasi, dan konsep mandala of health, pasien memiliki
kadang-kadang makin gatal setelah kesadaran yang cukup tentang penyakit yang
dipakai. Efek samping obat ini adalah diare di deritanya.
pada menit pertama saat pengolesan. Dilihat dari fungsi biologis, terdapat
3. Gama benzena heksa klorida (gameksan = keluhan yang sama pada ayah dan ibu pasien.
gammexane) kadarnya 1% dalam krim Keluhan ini semula diderita oleh bibi pasien
atau losio, termasuk obat pilihan karena yang tinggal serumah selepas dari penjara,
efektif terhadap semua stadium, mudah lalu keluhan ini mengenai ayah dan ibu pasien
digunakan, dan jarang memberi iritasi. serta pasien sendiri. Hal ini dapat diketahui
Pemberiannya cukup sekali, kecuali jika bahwa penularan ini melalui kontak tidak
masih ada gejala diulangi seminggu langsung seperti melalui perlengkapan tidur,
kemudian. pakaian, atau handuk memegang peranan
4. Krotamiton 10% dalam krim atau losio penting, maka dilakukan edukasi kepada
juga merupakan obat pilihan yang keluarga pasien untuk merendam pakaian,
mempunyai dua efek sebagai antiskabies sprei, handuk, horden dengan air panas dan
dan anti gatal. Harus dijauhkan dari mata, menjemur sofa dan tempat tidur dibawah
mulut, dan uretra. sinar matahari. Hal ini dilakukan untuk
5. Permetrin dengan kadar 5% dalam krim mematikan semua tungau dewasa dan telur
kurang toksik dibandingkan gameksan, sehingga tidak terjadi kekambuhan.1
efektifitasnya sama, aplikasi hanya sekali Masalah psikososial keluarga yaitu
dan dihapus setelah 10 jam. Bila belum pasien dan ibu pasien merasa tidak nyaman
sembuh diulangi setelah seminggu. Tidak dan tidak percaya diri di lingkungan sekitar
anjurkan pada bayi di bawah umur 12 karena memiliki penyakit kulit. Selain itu,
bulan.7 keadaan ekonomi keluarga juga ikut
Medikamentosa yang diberikan adalah mempengaruhi kondisi kesehatan pasien.
Permetrin krim 5% yang dioleskan pada Ayah pasien yang bekerja sebagai pemulung
seluruh tubuh kecuali bagian wajah. Hal ini merasa pendapatan yang diperoleh hanya
sesuai dengan tatalaksana skabies. Pasien cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari.
juga diberikan antihistamin untuk Personal hygiene juga menjadi salah
mengurangi rasa gatal yaitu cetirizine sekali satu faktor pemicu timbulnya penyakit
sehari pada malam hari. Permetrin sebagai skabies. Hal ini sesuai dengan literatur yang
anti skabies lebih poten jika dibandingkan meyebutkan bahwa skabies disebabkan oleh
dengan lindan (gameksan) atau krotamiton, rendahnya faktor personal hygiene yang