SMK/MAK
jilid 1
Timoteus H. Sitindjak
Muhammad Resma Ridha
Agus Prihanto
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Timoteus H. Sitindjak
Muhammad Resma Ridha
Agus Prihanto
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
Dwi Andriyani
Desain Sampul
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Intan Sulistyani Widiarti
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
PRAKATA PRAKATA
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki luas wilayah
yang sangat besar dan terdiri dari berbagai macam pulau-pulau besar maupun kecil dan
dihubungkan oleh lautan, sungai, dan lainnya. Memiliki luas perairan yang sangat luas
dibandingkan dengan daratannya hal yang paling memungkinkan untuk memudahkan
jalur transportasi adalah dengan menggunakan kapal laut. Di beberapa daerah
terutama kota-kota besar di Indonesia sudah memiliki industri pembuatan kapal yang
memiliki potensi cukup besar. Hal itu mengingat potensi yang ada di Indonesia serta
tuntutan zaman yang semakin cepat dan modern membutuhkan pergerakan bukan
hanya manusia akan tetapi barang serta logistik yang cepat. Dalam membuat kapal
tentu membutuhkan proses pekerjaan yang salah satunya adalah pekerjaan plat dan
sistem pemipaan.
Pekerjaan plat dan sistem pemipaan adalah salah satu ilmu dasar dalam proses
pembuatan atau pun perbaikan pada kapal. Hal ini sudah menjadikan proses pekerjaan
ini menjadi proses utama karena kebanyakan kapal yang digunakan sekarang terbuat
dari bahan baja serta menggunakan sistem pemipaan dalam menyalurkan bahan
bakar, minyak pelumas, dan air bersih selama kapal melakukan pelayaran. Tentu
dalam proses pekerjaannya terdapat berbagai macam jenis bahan. Teknik pekerjaan
yang disesuaikan dengan kebutuhan kapal tersebut sehingga dapat mengahsilkan
kapal yang efisien dalam operasionalnya.
Dalam rangka memberi pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan pada
peserta didik SMK, maka perlu kiranya disusun sebuah referensi buku teks tentang
pekerjaan plat dan sistem pemipaan kapal. Buku ini berisikan tentang jenis-jenis
material plat dan pipa, jenis-jenis teknik pekerjaan plat dan pipa, teknik penggunaan
peralatan kerja plat dan pipa, simbol-simbol pipa pada kapal, cara membaca layout
gambar sistem pemipaan dan intalasi permesinan kapal dan lain-lain. Semoga buku
ini memberikan manfaat bagi peningkatan ilmu pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan bagi peserta didik SMK.
Timoteus H. Sitindjak
Muhammad Resma Ridha
Agus Prihanto
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. iv
PRAKATA............................................................................................................... v
DAFTAR ISI............................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xv
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU.......................................................................... xvi
PETA KONSEP BUKU........................................................................................... xvii
APERSEPSI........................................................................................................ xviii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................281
GLOSARIUM.......................................................................................................284
BIODATA PENULIS..............................................................................................285
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
PETUNJUK
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-
nya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku dengan judul Pekerjaan Pelat dan Sistem Pemipaan Kapal ini diharapkan
dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan
mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum be-
nar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing sa-
ling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda belum
menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk mempe-
lajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan
memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan teman atau
guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:
Lembar Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan
peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Contoh Soal Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan dit-
anyakan dan cara menyelesaikannya.
Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah
sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link dan QR code
sumber belajar.
Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.
Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujuan untuk melatih peserta didik da-
lam memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu
maupun kelompok (diskusi).
Penilaian Akhir Bab Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab.
Refleksi Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun
guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi dan
memberikan umpan balik kegiatan belajar mengajar.
Penilaian Akhir Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik
Semester setelah mempelajari materi dalam satu semester.
PETA KONSEP
PETA KONSEP BUKU
BUKU
APERSEPSI
APERSEPSI
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat,
taufik serta hidayatNya lah yang telah menciptakan berbagai buah pemikiran manusia
yang terus menerus berusaha untuk selalu membuat terobosan-terobosan melalui
ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk selalu memudahkan dalam setiap pekerjaan
yang dilakukan manusia untuk kesejahteraan kehidupan manusia dimuka bumi ini.
Perkapalan merupakan sebuah bidang pekerjaan serta juga bidang
pembelajaran yang begitu luas dan dapat berhubungan dengan macam-macam
bidang ilmu pengetahuan dan pekerjaan dan salah satu bidang yang juga terdapat
di dalam bidang perkapalan yang memiliki peran penting yaitu Pekerjaan Plat dan
Sistem Pemipaan Kapal.
Pekerjaan Plat dan Sistem Pemipaan kapal merupakan sebuah sistem yang
memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan atau menggerakan sebuah
kapal, memiliki berbagai jenis serta fungsinya masing-masing Dalam penggunaannya
yang sangat beragam sistem pemipaan pada kapal umumnya terdiri dari sistem pipa
bahan bakar, sistem pipa minyak pelumas mesin, sistem pemipaan air bersih dan
sistem pemipaan air bilge kapal.
Dalam sistem pemipaan kapal bukan hanya fungsi dari masing-masing
sitem pemipaan tersebut akan tetapi juga dilihat dari bahan pipa atau jenis pipa
yang digunakan serta terdapat banyak aksesoris dalam sistem pemipaan yang tentu
mendukung efisiensi dari pengoperasian sistem pemipaan tersebut. Pekerjaan Plat
memiliki fungsi yang sangat penting karena pada zaman sekarang kapal yang umum
digunakan ialah kapal berbahan dasar plat baja.
Pekerjaan plat dan Sistem pemipaan kapal merupakan salah satu mata
pelajaran kejuruan pada kompetensi keahlian bidang Teknik Pemesinan Kapal. Mata
pelajaran tersebut dipelajari di kelas XI. Buku ini memuat materi kelas XI atau Jilid I
yang terbagi menjadi dua semester dan sembilan bab.
Pada semester gasal peserta didik akan mempelajari materi tentang, macam-
macam material pipa, penerapan teknik pekerjaan dasar pipa, penerapan teknik
penggunaan alat pipa, macam-macam material plat, memahami jenis-jenis pekerjaan
plat. Dan pada semester genap peserta didik akan mempelajari, penerpaan teknik
pekerjaan dasar plat, memahami simbol pipa di kapal, memahami gambar instalasi
sistem pemipaan, memahami gambar layout mesin kapal. Buku ini diharapkan
dapat menjadi penunjang bagi peserta didik untuk belajar mengenai kompetensi
keahliannya sehingga dapat bermanfaat untuk diterapkan di dunia industri maupun
dunia usaha.
BAB
MACAM-MACAM MATERIAL PIPA I
BAB I MACAM-MACAM MATERIAL PIPA
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
tempat pelelangan ikan. Daun kemudi membutuhkan minyak hidrolik dari pompa
hidrolik untuk menggerakkan daun kemudi.
Air, bahan pendingin, minyak pelumas merupakan bagian dari fluida, di mana
dapat mengalir dari tempat satu ke tempat yang lain. Mengambil bentuk di mana
fluida tersebut berada merupakan salah ciri fluida. Dengan memanfaatkan ciri fluida
ini kita membutuhkan media untuk perpindahan fluida sesuai dengan tujuan. Media
perpindahan fluida dapat berupa pipa, selang, gelas, gayung. Perpindahan fluida untuk
kebutuhan di kapal dibutuhkan jumlah yang banyak, dapat digunakan sewaktu-waktu,
tetap mengalir dengan tersedia.
Pengaturan perpindahan volume fluida di kapal membutuhkan sistem
untuk menempatkan posisi yang tepat dapat dijangkau, diawasi, dan memudahkan
penggunaan fluida. Sistem itu disebut sistem perpipaan yang dirancang dengan
melihat bentuk kapal. Memperhatikan kran (valve), memperhatikan pompa, posisi
tangki tempat penyimpanan fluida diatur dalam sistem pemipaan.
Di industri akan sering kita jumpai berbagai macam benda atau bahan yang
digunakan untuk memindahkan berbagai macam benda dari lokasi satu ke lokasi
lainnya. Proses pemindahan benda tersebut menggunakan pipa yang dirancang
sedemikian rupa. Sistem pemipaan tersebut dibuat dengan menggunakan berbagai
jenis pipa yang terbuat dari berbagai jenis material pipa seperti material pipa baja
atau PVC dan aluminium. Jika diperlukan sistem pemipaan dapat dikombinasikan
susunannya antara jenis material satu dengan lainnya sehingga mendapatkan sistem
yang sesuai dengan keinginan. Masing-masing material memiliki kegunaan yang
dibutuhkan oleh industri sehingga perlu halnya diketahui kelebihan dan kekurangan
masing-masing material pipa. Dalam sistem pemipaan juga didapatkan berbagai
macam ukuran-ukuran pipa yang berbeda dan dipakai sesuai dengan kubutuhan
industri sehingga dalam merancang sistem pemipaan selain memperhatikan jenis
material juga harus memahami ukuran pipa dan jenis-jenis pipa yang digunakan.
Dalam bab ini yang akan dibahas ialah macam-macam material pipa, jenis-jenis pipa,
dan ukuran pipa.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Pengertian sistem pemipaan dijelaskan menurut pengertian bahasa, ilmu
pengetahuan, dan otomasi industri. Bahan pembuat pipa dapat berupa, plastic,
alumunium, stainless stell, dan baja. Beberapa sistem di kapal membutuhkan
pemipaan untuk operasional kapal, seperti sistem bahan bakar motor penggerak
kapal, sistem pelumasan motot penggerak kapal, dan motor bantuk kapal. Bentuk
pipa memiliki lubang tengah yang simetris dengan ukuran diameter satu lingkaran
penuh dengan memiliki panjang tertentu dari pabrik.
Jenis fluida yang mengalir dalam pipa akan memengaruhi dasar pemilihan
bahan pipa yang kita gunakan. Jenis pipa yang mengalir untuk sistem bahan bakar
kapal untuk motor penggerak kapal bisa berbeda dengan jenis bahan pipa dan
ketebalan yang digunakan untuk bahan bakar gas untuk kebutuhan konsumsi di
MATERI PEMBELAJARAN
dapur kapal. Pipa juga harus memiliki bahan yang dapat menahan tekanan yang
diuji kekuatannya terlebih dahulu. Serta memiliki kelenturan untuk dapat dipakai
digunakan di dalam kapal yang memiliki ruang terbatas dengan mesin bantu kapal
yang berdimensi tertentu.
Ketika kapal sedang beroperasi, motor penggerak kapal akan membutuhkan
suplai bahan bakar dan pendinginan dari sistem pendinginan kapal. Dalam hal
ini terjadi perubahan temperatur pada sistem perpipaan yang dilalui, sehingga
kita harus melihat bahan pipa yang digunakan mampu dalam temperature yang
berbeda-beda sewaktu waktu.
Sistem pemipaan merupakan suatu sistem yang digunakan untuk
transportasi fluida antara peralatan (equipment) dari suatu tempat ke tempat yang
lain sehingga proses produksi dapar berlangsung. Dalam membuat suatu sistem
pemipaan salah satu hal yang menjadi suatu pertimbangan sebelum memulai
merancang yaitu pemilihan bahan material pipa yang akan digunakan. Berbagai
macam jenis material pipa tentu memiliki karakteristik untuk jenis-jenis material
yang digunakan. Dalam membuat suatu sistem juga dibutuhkan ketahanan atau
kekuatan khusus untuk suatu sistem dalam operasionalnya sehari-hari dalam
mengalirkan fluida. Hal ini tentunya membutuhkan suatu pengujian material pipa
yang digunakan agar dapat diketahui apakah material tersebut sudah memenuhi
keriteria yang diiginkan.
MATERI PEMBELAJARAN
2. Carbon Moly
3. Galvanees
4. Ferro Nikel
MATERI PEMBELAJARAN
5. Stainless steel
6. PVC (paralon)
7. Chrome moly
Pengelompokan jenis pipa berdasarkan material dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Pipa Logam
2. Pipa Nonlogam
Logam adalah sebuah unsur material yang biasanya keras tidak dapat
ditembus cahaya, berkilau, dan beberapa memiliki konduktivitas termal yang
baik. Logam umumnya dapat dibentuk melalui proses penempaan atau ditekan
MATERI PEMBELAJARAN
secara permanen hingga berubah bentuk tanpa patah atau retak dan juga fusibel
bisa dilelehkan. Material logam untuk penggunaan pipa dibedakan menjadi dua
jenis yaitu material logam ferro dan nonferro.
Material pipa logam ferro atau biasa disebut besi atau baja karbon,
jenis material pipa ini biasanya terdiri dari unsur besi (Fe) dan karbon (C),
tetapi juga mengandung unsur lain seperti, silisium, mangan, fosfor, belerang,
dan sebagainya yang kadarnya relatif rendah. Unsur-unsur dalam campuran
itulah yang mempengaruhi sifat material pipa besi atau baja pada umumnya
akan tetapi pengaruh unsur zat karbon (C) yang memiliki pengaruh terbesar
terhadap kekerasan material pipa. Material pipa logam ferro yang umumnya
digunakan adalah pipa cast steel, pipa steel, dan pipa cast iron.
Material pipa logam nonferro (Non – Ferrous Metal) ialah jenis logam
yang secara kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe). Oleh karena itu,
jenis logam ini sering disebut sebagai logam bukan besi (nonferro). Berikut
adalah macam-macam jenis material pipa logam nonferro, yaitu:
a. Pipa Aluminium (Al)
b. Pipa Tembaga (Cu)
c. Wrought iron
d. Red brass
e. Nickel copper = monel (timah tembaga)
f. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)
g. Non Metal
Material pipa nonmetal adalah kelempok material yang bersifat
elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain
daripada melepaskannya. Yang termasuk dalam material pipa nonlogam
adalah halogen, gas mulia, dan 7 material berikut: hidrogen (H), karbon (C),
nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), belerang (S), dan selenium (Se). Tidak
seperti material pipa logam yang merupakan konduktor listrik, nonlogam
biasanya bersifat insulator atau semi konduktor. Nonlogam dapat membentuk
MATERI PEMBELAJARAN
ikatan ion dengan menarik elektron logam atau ikatan kovalen dengan
nonlogam lainnya.
2. Composite
MATERI PEMBELAJARAN
Jenis material komposite yang pada saat ini paling banyak digunakan dalam
sistem perpipaan adalah Glass Reinforcement Plastic (GRP). Hal ini disebabkan
karena dalam penggunaannya pipa komposit GRP memiliki beberapa
kelebihan bila dibandingkan dengan pipa baja antara lain:
a. Tidak mengalami korosi
b. Metode penyambungan (Jointing) yang lebih mudah
c. Relatif lebih ringan
d. Memiliki elastisitas yang cukup tinggi
3. Fiberglass
Jenis material yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada aplikasinya fiberglass lebih sering kita jumpai berbentuk seperti
lembaran kain tipis dan biasanya digunakan dengan resin atau semacam lem
perekat khusus bahan fiberglass. Akan tetapi, penggunaan bahan fiberglass
mulai dikurangi karena menimbulkan bahaya kesehatan bagi manusia karena
berdasarkan penelitian bahan fiberglass berbahaya bagi sistem pernafasan
manusia. Kelebihan dari pipa berbahan fiberglass yaitu:
a. Tahan sampai dengan suhu 150’ F
b. Mampu menahan tekanan sampai dengan 5 Ksi
c. Ketahanan terhadap reaksi kimia
4. Pipa Cast Steel
Salah satu bahan yang sering digunakan dalam sistem pemipaan ialah
salah satunya besi tuang atau cast steel. Material besi tuang ini memiliki
keunggulan yang tidak lagi memerlukan proses tambahan dan pekerjaan
lainnya. Berbagai material yang dapat dijadikan besi tuang secara umum yang
sering digunakan adalah baja dan besi. Material cast steel umumnya ialah
carbon steel dan alloy steel yaitu besi tuang yang memiliki kandungan karbon
kurang dari 2%. Material cast steel memiliki ketahanan terhadap korosi yang
kurang baik, sehingga dalam pengaplikasiannya harus ditambahkan zat atau
cat anti korosi sehingga dapat memperlambat proses korosi. Biaya produksi
juga cukup mahal. Kelebihan dari pipa cast steel ialah memiliki fleksibilitas
dalam membuat desain sesuai kebutuhan dan memiliki kekuatan yang baik.
5. Pipa Cast Iron
Salah satu bahan material pipa yang sering digunakan dalam sistem
pemipaan. Material besi cast iron memiliki keunggulan yang tidak lagi
memerlukan pekerjaan tambahan lainnya. Biasanya cast iron berbentuk gray
iron, deductile iron, dan mallaeble iron. Biasanya mengandung karbon lebih
dari 2%. Memiliki kemampuan terhadap korosi yang baik sehingga tidak
mudah terjadi reaksi korosi. Akan tetapi, tetap harus diberikan tambahan
perlindungan agar tetap tidak mudah terjadi korosi. Memiliki biaya produksi
yang lebih rendah dari pada cast steel dari segi material, energi, dan tenaga
kerja yang dibutuhkan. Dalam proses besi tuang juga cast iron lebih mudah
karena tidak membutuhkan banyak campuran dan menjadikan cast iron
menjadi material yang lebih ideal.
MATERI PEMBELAJARAN
10
10 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
4. Pipa Aluminium
Material pipa aluminium adalah salah satu jenis logam yang umum
digunakan sehari-hari. Material aluminium juga memiliki karakteristik yang
membuat aluminium menjadi salah satu material yang digunakan untuk
sistem pemipaan.
a. Memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi
b. Memiliki kekuatan yang baik
c. Material ringan
d. Mudah diaplikasikan karena peraktis
e. Memiliki throughput yang tinggi
MATERI PEMBELAJARAN
mengetahui sifat-sifat mekanik dari material yang diuji. Kita dapat mengetahui
batas elsatis material yaitu batas di mana apabila beban yang diberikan kepada
material dihilangkan maka material tersebut akan kembali ke bentuk semula
sebelum ditarik. Batas proporsional yaitu titik di mana hukum Hooke masih
ditolerir batas proporsional sama dengan batas elastis.
Deformasi plastis adalah perubahan bentuk material yang tidak kembali
ke bentuk semula sebelum ditarik, bisa disimpulkan bahwa material sudah
ditarik melewati dari batas elasti dari material tersebut. Tegangan luluh atas
yaitu batas peralihan antara daerah deformasi plastis dan elastis. Tegangan
luluh bawah yaitu batas rata-rata daerah sebelum material benar-benar
memasuk fase deformasi plastis daerah ini bisa juga disebut tegangan mekanis.
Regangan luluh adalah fase dimana material akan memasuki deformasi plastis.
Regangan elastis adalah perubahan elastis dari suatu material, apabila material
diberikan beban tarik dan bila dilepas maka material akan kembali ke bentuk
atau posisi awal. Regangan plastis adalah regangan yang berakibat perubahan
plastis material, apabila material diberikan pembebanan dan kemudian
beban tersebut dilepaskan maka benda tidak akan kembali ke bentuk/posisi
semula. Regangan total adalah merupakan gabungan antara regangan elastis
dan regangan plastis dan akan menghasilkan regangan plastis. Tegangan tarik
maksimum adalah tegangan maksimum yang didapatakan dalam hasil uji tarik
material. Kekuatan patah adalah besar tegangan yang mampu dicapai material
sampai material tersebut putus/patah.
2. Uji Tekan (Compressed Test)
12
12 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
diri kita dan sampai membuat kita meninggal. Setelah berkembangnya dunia
pada saat sekarang ini kekuatan benda tersebut dapat diukur atau diketahui
dengan alat uji tekan. Uji tekan adalah suatu alat uji mekanik yang berguna
untuk mengukur dan mengetahui kekuatan material terhadap gaya tekan.
Uji tekan ini memiliki kinerja yang bagus dan berkualitas untuk mengetahui
kekuatan material. Pada umumnya uji tekan ini digunakan pada logam yang
bersifat getas, karena alat uji tekan ini memiliki titik hancur yang terlihat jelas
di saat melakukan pengujian benda tersebut.
3. Uji Bengkok/Lengkung (Bending Test)
Uji bending adalah suatu proses pengujian material dengan cara ditekan
untuk mendapatkan hasil berupa data tentang kekuatan lengkung (bending)
suatu material yang diuji. Proses pengujian bending memiliki 2 macam
pengujian, yaitu 3 poin bending dan 4 poin bending. Alat uji bending adalah alat
yang digunakan untuk melakukan pengujian kekuatan lengkung (bending) pada
suatu bahan atau material. Pada umumnya alat uji bending memiliki beberapa
bagian utama, seperti rangka, alat tekan, poin bending, dan alat ukur. Rangka
berfungsi sebagai penahan gaya balik yang terjadi pada saat melakukan uji
bending. Rangka harus memiliki kekuatan lebih besar dari kekuatan alat tekan,
agar tidak terjadi kerusakan pada rangka pada saat melakukan pengujian.
Alat tekan berfungsi sebagai alat yang memberikan gaya tekan pada benda
uji pada saat melakukan pengujian. Alat penekan harus memiliki kekuatan
lebih besar dari benda yang di uji (ditekan). Point bending berfungsi sebagai
tumpuan benda uji dan juga sebagai penerus gaya tekan yang dikeluarkan oleh
alat tekan. Panjang pendek tumpuan point bending berpengaruh terhadap
hasil pengujian. Alat ukur adalah suatu alat yang yang menunjukan besarnya
kekuatan tekan yang terjadi pada benda uji.
MATERI PEMBELAJARAN
Uji puntir dilakukan untuk mengetahui sifat geseran pada material. Uji
puntir biasanya diperlukan untuk komponen yang beban utamanya adalah
beban puntir. Bentuk spesimen uji puntir ini tidak jauh berbeda dengan bentuk
spesimen uji tarik. Sifat-sifat mekanik yang biasa dapat diperoleh oleh uji puntir
adalah modulus kekuatan geser, ratio poisson, dan kekuatan geset ultimum.
5. Uji Pukul (Impact Test)
14
14 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
Tujuan:
1. Siswa mampu mengetahui ukuran macam material pipa yang digunakan di
dalam kapal.
2. Siswa mampu mengetahui macam-macam material pipa yang digunakan di
dalam kapal.
Alat:
1. Jangka Sorong
2. Kain Majun
3. Pulpen
4. Buku Catatan
Bahan:
1. Pipa yang terdapat dalam sebuah kapal
Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok dengan terdiri dari 3 siswa dalam satu kelompok!
2. Buat surat permohonan izin resmi untuk mengunjungi ke kapal yang dimiliki
sebuah perusahaan pelayaran yang terdekat!
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
CAKRAWALA
Hai guess, tahukah kamu siapa penemu pipa yang berbahan fiberglass?
Jawab: Pertama kali di tahun 1893 oleh Edward Drummond Libbey, itu merupakan
pakaian di World Collumbioan Exposition yang menggunakan bahan glass fiber
dengan tekstur fiber sutra.
Pada tahun 1938 Russel Games Slayter dari Owens ILLINOIS Glass menemukan
fiberglass.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
Material pipa terdiri dari berbagai macam dan jenis secara umum dapat
dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu pipa logam dan nonlogam. Pipa
logam terbagi menjadi beberapa macam material yaitu, material cast steel,
cast iron, aluminium, bronze, dan lain-lain. Pipa nonlogam terbagi menjadi
beberapa macam material yaitu, PVC, Composite, dan Fiberglass. Masing-masing
material tersebut memiliki karakteristik yang unik dan berbeda-beda sehingga
penggunaannya pun dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing
material pipa. Masing-masing material pipa juga memiliki beberapa kelebihan
dan kekurangan seperti pipa PVC yang murah dan mudah dalam instalasinya
tetapi tidak cocok untuk mengalirkan air panas lalu dalam penggunaan pipa
besi yang memiliki kekuatan terhadap korosi. Lalu dalam hal spesifikasi yang
dibutuhkan sebelum memilih material pipa untuk suatu sistem pemipaan maka
kadang dibutuhkan suatu metode uji untuk mengetahui kekuatan, kelenturan,
ketangguhan dan keuletan material pipa dengan berbagai metode uji yang ada.
TUGAS MANDIRI
Setelah peserta didik membaca dan mempelajari materi Material pipa maka
untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta didik, kerjakan tugas
berikut!
1. Lakukan survei di sekitar sekolah jenis material pipa apa saja yang Anda
temukan!
2. Dokumentasikan pipa berdasarkan material yang Anda temukan!
3. Buat presentasi dalam bentuk power point!
4. Kerjakan tugas Anda secara mandiri!
REFLEKSI
Setelah peserta didik mempelajari bab satu ini tentu peserta didik akan lebih
paham tentang material yang sering digunakan untuk sistem pemipaan. Sebagai
bahan refleksi diri maka jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Bagaimana kesan Anda tentang macam material pipa?
2. Dari material pipa yang ada mana yang sering Anda temukan?
3. Apa yang akan Anda lakukan setelah mempelajari bab ini?
4. Pada bab ini apakah masih ada hal yang masih Anda belum pahami? Silakan
Anda diskusikan dengan teman atau guru!
BAB
TEKNIK PEKERJAAN PIPA
II
BAB II TEKNIK PEKERJAAN PIPA
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENGERTIAN
MACAM-MACAM TEKNIK
PENGERJAAN PIPA
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Dalam membentuk sebuah sistem pemipaan, dilakukan beberapa pekerjaan
pada pipa agar dapat terbentuk menjadi satu kesatuan sistem pemipaan yang
dapat berjalan dengan baik. Berbagai macam teknik pekerjaan pipa yang telah
ada dan dapat digunakan untuk membentuk sistem pemipaan pada umumnya
terdiri dari teknik pekerjaan pipa pembengkokan (bending), teknik pekerjaan pipa
pemotongan (cutting), dan teknik pekerjaan pipa penyambungan (joint). Teknik
pekerjaan pipa tersebut secara garis besar sering digunakan untuk berbagai
macam proses pekerjaan pipa seperti pembengkokan pipa tentunya membutuhkan
alat-alat yang sesuai dengan teknik pekerjaan pipa tersebut. Sehingga pada saat
pekerjaan pemipaan sudah dapat ditentukan teknik pekerjaan apa yang dipakai
dan sesuai untuk sistem pemipaan.
B. Pembengkokan (bending)
Dalam membentuk sebuah sistem pemipaan yang baik perlu dilakukan
pekerjaan pembengkokan untuk menyambung dan menghubungkan pipa-pipa.
Bending merupakan salah satu metode pekerjaan teknik pemipaan dengan cara
memberi tekanan pada bagian tertentu sehingga terjadi deformasi plastis pada
bagian yang diberikan tekanan. Sementara proses bending merupakan proses
penekukan atau pembengkokan menggunakan alat-alat bending manual maupun
menggunakan mesin bending khusus. Proses bending terdiri dari beberapa jenis/
macam dari proses pembendingan yaitu:
1. Bending Ram
Biasanya digunakan untuk membuat lengkungan besar untuk logam yang
mudah bengkok. Dalam metode ini, plat atau pipa ditekan pada 2 poin eksternal
dan ram mendorong pada besi pada poros tengah untuk menekuknya. Cara ini
cenderung membentuk menjadi bentuk oval baik di bagian dalam dan luar
lengkungan.
22
22 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
3. Bending Mandrel
Selain cetakan yang digunakan dalam rotary bending, yakni dengan cara
menggunakan support fleksibel yang ikut bengkok dengan logam untuk
memastikan interior logam tidak cacat.
MATERI PEMBELAJARAN
5. Bending Roll
Digunakan ketika diperlukan lengkungan yang besar pada logam. Banyak
digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Bending roll menggunakan 3 roller
yang disusun membentuk segi tiga pada satu poros untuk mendorong dan
membengkokan logam.
24
24 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
6. Bending Panas
Sistem ini banyak digunakan dalam proses perbaikan, yaitu dengan cara logam
dipanaskan didaerah penekukan sehingga menjadi lebih lunak.
7. Angel Bending
Angel bending merupakan pembentukan plat atau besi dengan menekuk
bagian tertentu plat untuk mendapatkan hasil tekukan yang diinginkan. Selain
menekuk, dengan pengerjaan ini juga dapat memotong plat yang disisipkan
dan juga dapat membuat lengkungan dengan sudut sampai kurang lebih pada
lembaran logam. Contoh hasil pengerjaan seperti potongan plat, plat bentuk
L,V, dan U.
8. Press Brake Bending
Press brake bending merupakan suatu pekerjaan bending yang menggunakan
penekan dan sebuah cetakan. Proses ini membentuk plat yang diletakan diata
cetakan lalu ditekan oleh penekan dari atas sehingga mendapatkan hasil
tekukan yang serupa degan cetakan. Umumnya cetakan berbentuk U,W, dan
ada juga yang mempunya bentuk tertentu.
9. Draw Bending
Draw bending yaitu pekerjaan mencetak plat dengan menggunakan roll penekan
dan cetakan. Roll yang berputar menekan plat dan terdorong ke arah cetakan.
Pembentukan dengan draw bending ini sangat cepat dan menghasilkan hasil
banyak, tetapi kelemahannya adalah pada benda yang terjadi springback yang
terlalu besar sehingga hasil menjadi kurang maksimal.
10. Roll Bending
Roll bending yaitu bending yang biasanya digunakan untuk membentuk silinder,
atau bentuk-bentuk lengkung lingkaran dari plat logam yang disisipkan pada
MATERI PEMBELAJARAN
suatu roll yang berputar.roll tersebut mendorong dan membentuk plat yang
berputar secara terus menerus hingga terbentuklah silinder.
11. Roll Forming
Dalam roll pembentukan, bahan memiliki panjang dan masing-masing
dibengkokan secara individual oleh roll. Untuk menekuk bahan yang panjang,
menggunakan sepasang roll berjalan. Dalam proses ini juga dikenal sebagai
forming dengan membentuk kontur-kontur melalui pekerjaan dingin dalam
membentuk logam. Logam dibengkokan secara bertahap dengan melewatkan
melalui serangkaian roll. Bahan roll umumnya terbuat dari besi baja kabon atau
abu-abu dan dilapisi krom untuk ketahanan aus. Proses ini digunakan untuk
membuat bentuk-bentuk kompleks dengan bahan dasar lembaran logam.
Tebal bahan sebelum atau sesudah proses pembentukan tidak mengalami
perubahan. Produk yang dihasilkan yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah
pipa, besi pipa, dan lain-lain.
12. Seaming
Seaming merupakan operasi bending yang digunakan untuk menyambung
ujung lembaran logam sehingga membentuk benda kerja, sambungan dibentuk
menggunakan roll-roll kecil yang disusun secara berurutan. Contoh hasil
pengerjaan seaming adalah kaleng, drum, ember, dan lain-lain.
13. Straightening
Straightening merupakan proses yang berlawanan dengan bending yang
digunakan untuk meluruskan logam. Pada umumnya straightening dilaksanakan
sebelum benda kerja di-bending. Proses ini menggunakan roll yang dipasang
sejajar dengan ketinggian sumbu roll yang berbeda.
14. Flanging
Poses flanging sama dengan proses seaming hanya seja ditunjukan untuk
melipat dan membentuk suatu permukaan yang lebih besar. Contoh hasil
pekerjaan flanging yaitu cover cpu pada komputer, seng berpengait, dan lain-
lain.
15. Tahapan Prosedur Pembengkokan (Bending)
Sebelum melakukan penekukan atau proses pem-bendingan sebaiknya harus
diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan proses pem-bendingan, yaitu
sebagai berikut:
a. Periksalah terlebih dahulu dies atau sepatu pembentuk, sudut
pembengkokan yang diinginkan.
b. Tandailah sisi bagian tepi begel yang akan dibengkokan.
c. Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dies pembengkok.
d. Penjepit begel harus kuat.
e. Atur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang
dikehendaki.
f. Sesuaikan dies landasan dengan pembengkok yang diinginkan.
g. Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-sisi yang akan
dibengkokan. Hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu mengerjakan posisi
yang mudah.
h. Jika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak buatlah jig
26
26 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
atau alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan. Jig ini bertujuan
untuk memudahkan pekerjan sehingga menghasilkan bentuk pembengkok
yang sama.
i. Periksalah terlebih dahulu dies atau sepatu pembentuk, sudut
pembengkokan yang diinginkan.
j. Tandailah sisi bagian tepi begel yang akan dibengkokan.
k. Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dies pembengkok.
l. Penjepit begel harus kuat.
m. Atur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang
dikehendaki.
n. Sesuaikan dies landasan dengan pembengkok yang diinginkan.
o. Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-sisi yang akan
dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu mngerjakan posisi
yang mudah.
p. Jika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak buatlah jig
atau alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan. Jig ini bertujuan
untuk memudahkan pekerjan sehingga menghasilkan bentuk pembengkok
yang sama.
MATERI PEMBELAJARAN
28
28 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
C. Pemotongan (Cutting)
Pemotongan adalah proses pemisahan benda padat menjadi dua atau lebih,
melalui aplikasi gaya yang terarah melalui luas bidang permukaan yang kecil.
Benda yang umum digunakan untuk memotong adalah pisau, gergaji, dan gunting.
Pada umumnya, setiap benda yang tajam mampu memotong benda yang memiliki
tingkat kekerasan lebih rendah dan diaplikasikan dengan gaya yang signifikan.
Pengerjaan pemotongan sendiri sebenarnya tidaklah sulit, namun bukan berarti
bisa dilakukan sembarangan. Pipa besi berbentuk silinder memiliki permukaan
yang licin. Pada saat memotongnya, mungkin saja pipa akan bergeser atau berputar
dan tentunya hal ini akan sangat berbahaya. Apalagi jika pemotongan pipa
menggunakan gerinda dan menggunakan meja sebagai dudukan untuk memotong
pipa. Sebab batu gerinda yang bulat dan bentuk pipa juga bulat berisiko membuat
gerinda maupun pipa tergelincir dan akan sangat berbahaya.
Pipa besi merupakan salah satu komponen penting dalam mendukung
aktifitas sehari–hari bagi masyarakat dan industri. Banyaknya kasus kerusakan pipa
seperti kebocoran, penyok, bengkak atau menggelembung, terkorosi, dan jenis
kerusakan lainnya. Hal ini sangat mengganggu dan berdampak secara ekonomi
(Sambodo A W, 2017). Salah satu penyebab dari banyaknya kasus tersebut adalah
hasil pemotongan pipa baja yang kurang baik. Solusi untuk mengatasi masalah
tersebut dapat diatasi menggunakan mesin pipe plasma cutting.
Mesin pemotong pipa ialah sebuah mesin khusus yang di proyeksikan dapat
membantu proses pemotongan dengan lebih efektif dan efisien dibandingkan
dengan menggunakan mesin konvensional untuk proses pemotongan (Ahmad B
J, 2017). Plasma Arc Machining yang merupakan salah satu proses permesinan
nonkonvesional yang memanfaatkan gas yang terionisasi menjadi penghantar
listrik dan dialirkan menuju busur wolfram dengan suhu yang sangat tinggi yang
digunakan untuk memotong material yang umumnya terbuat dari logam (Al Antoni
MATERI PEMBELAJARAN
Akhmad, 2009). Pemotongan pipa besi yang dilakukan dengan plasma cutter
menghasilkan hasil potongan yang jauh lebih halus.
Mesin plasma cutting bekerja dengan menggunakan panas yang didapat
dari sinar laser berkonsentrasi tinggi dimana tingkat kedalamannya diatur sesuai
dengan tebalnya pipa yang akan dipotong. Permasalahan dari plasma cutting
yang umum digunakan di pasaran saat ini yaitu masih handy portable, serta tidak
dilengkapi peralatan penggerak. Hal ini mengakibatkan kinerja mesin plasma
cutting saat pemotongan belum maksimal dan untuk gerakan dari hand torch relatif
tidak konstan karena mesin masih dioperasikan secara manual (Endi Cahyono,
2017). Karena mesin ini masih sebagian besar menggunakan tenaga manusia,
ada beberapa aspek yang terabaikan yaitu keseragaman ketinggian pemotongan,
perbedaan kecepatan pemotongan dan kelurusan pemotongan yang nantinya
akan berpengaruh pada kualitas hasil potongan berupa tingkat kehalusan (Ahmad
Ridho Kistanto, 2018).
Penggunaan mikroprosesor untuk otomatisasi proses produksi banyak
diterapkan. Salah satu proses tersebut adalah proses pemotongan pipa secara
otomatis. Dalam tugas akhir ini, didesain alat pemotong pipa secara otomatis
(Siswo Wardoyo, 2000). Pada mesin pipe plasma cutting nantinya penggerak
poros yang dipasangi hand torch akan digerakan oleh motor DC. Motor DC
merupakan peralatan yang banyak diaplikasikan di industri, membutuhkan
variabel kecepatan serta beban untuk memudahkan dalam pengendalian (M.
Khairudin, 2016). Pipe plasma cutting bekerja agar menghasilkan potongan pipa
yang baik. Dalam pembuatan sebuah mesin pipe plasma cutting ini dibutuhkan
pemilihan bahan yang tepat, sehingga alat ini mampu bekerja secara optimal.
Serta pengoperasiannya sangat sederhana, agar semua orang dapat menggunakan
alat tersebut. Pipe plasma cutting dapat digunakan pada industri-industri kecil,
praktik di perkuliahan, maupun di sekolah menengah kejuruan.
Pemotongan pipa adalah hal yang pasti dilakukan dalam pekerjaan
plambing dan alat yang digunakan untuk memotong pipa haruslah yang seusai
dengan jenis pipanya. Alat potong yang paling lumrah digunakan adalah gergaji
namun, tidak semua jenis gergaji bisa digunakan untuk memotong pipa plastik
karena akan mempengaruhi hasil potongan. Jika hasil potongan pipa tidak baik
maka akan berpengaruh pada kualitas dari sambungan pipa tersebut.
Dalam teknik pekerjaan pipa terdapat beberapa alat pemotong pipa yang
sering digunakan dikehidupan sehari-hari atau di industri pada umumnya yaitu:
1. Gergaji
Gergaji kayu dengan mata gergaji yang besar tidak dapat digunakan untuk
memotong pipa plastik karena akan mengakibatkan hasil potongan yang kasar
dan pekerjaan pemotongan pun akan sulit dilakukan. Gergaji yang sesuai
untuk memotong pipa plastik adalah gergaji dengan mata gergaji yang kecil,
rapat, dan tajam. Penggunaan jenis gergaji yang tepat akan menghasilkan
potongan pipa yang halus dan rapi.
30
30 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
2. Pipe cutter
Jenis alat potong khusus pipa ini ada beberapa tipe dengan mekanisme yang
berbeda yaitu model gunting dan yang diputar dengan pisau berbentuk
cakram. Menggunakan alat potong khusus pipa akan menghasilkan potongan
pipa yang sangat presisi dan tanpa serbuk-serbuk sisa potongan.
MATERI PEMBELAJARAN
32
32 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Pemotongan dengan gerinda potong ini menggunakan batu gerinda
sebagai alat potong. Proses kerja pemotongan dilakukan dengan menjepit
material pada ragum mesin gerinda. Selanjutnya batu gerinda dengan putaran
tinggi digesekan ke material. Kapasitas pemotongan yang dapat dilakukan
pada mesin gerinda ini hanya terbatas pada pemotongan profil-profil. Profil-
profil ini di antaranya pipa, pelat strip, besi siku, pipa stalbush, dan sebagainya.
Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa
logam yang keras seperti besi dan stainless steel.
Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti
pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja
seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk
lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda
kerja untuk dilas, dan lain-lain. ada umumnya mesin gerinda digunakan untuk
menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau
mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja
lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain.
Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang
bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar
karena penggunaan mesin gerinda untuk benda kerja bukan logam umumnya
memiliki resiko yang lebih besar.
D. Penyambungan (Joint)
Dalam dunia pipa, dikenal beberapa macam metode penyambungan pipa.
Pemilihan metode ini sangat tergantung dengan kepentingan aplikasinya dan
jenis bahan baku pipa. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Penyambungan pipa dapat dilakukan secara langsung tanpa dibutuhkan
sambungan pipa (fitting/connector), tetapi cara ini mungkin tidak cocok untuk
aplikasi yang lain. Di satu pihak ada penyambungan pipa yang dibuat secara
MATERI PEMBELAJARAN
permanen dan disisi lain penyambungan pipa justru secara sengaja dibuat tidak
permanen untuk keperluan tertentu misalnya pemeliharaan dan lain-lain.
Secara umum metode penyambungan pipa tersebut dapat dibagi dalam 3
kelompok yaitu:
1. Sistem Las (Welded System)
Dalam sistem ini, pipa disambung dengan cara dilas agar menyatu
sehingga lebih kuat dan bersifat permanen. Penyambungan pipa logam
(pipa besi, stainless, tembaga, dan lain-lain) biasanya membutuhkan bahan
tambahan misalnya kawat las. Jenis pengelasan bergantung jenis pipa
misalnya pengelasan untuk bahan stainless steel menggunakan las busur
wolfram. Untuk pipa baja karbon digunakan las metal. Pada pipa plastik
menggunakan alat bantu yang digunakan untuk memanaskan bahan plastik
pipa pada temparatur tertentu sehingga memungkinkan pipa disambung dan
bahan bakunya menyatu secara homogen.
34
34 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
36
36 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Sambungan jenis ulir ini, seperti halnya pada pipa air minum PDAM yang
mengunakan ulir untuk merekatkan dua pipa. Metode ini mudah diterapkan
di lapangan dan digunakan sebagai alternatif manakala pengelasan
tidak diizinkan misalnya menghindari adanya percikan api. Kelemahnnya
adalah sambungan ini rawan bocor kalau seal (karet perapat) yang digunakan
tidak baik, kekuatan pipa menurun karena sudah memakan ketebalan pipa
serta tidak dapat diterapkan pada pipa-pipa yang korosif.
MATERI PEMBELAJARAN
Sambungan tipe spigot ini adalah dengan memasukan pipa satu ke pipa
lainya, mirip dengan soket. Seperti apa jenis sambungan ini? Kalau kita melihat
di samping kanan atau kiri jalan ada galian, biasanya pipa yang dipasang,
atau bahkan beton, menggunakan sambungan tipe ini. Karena desain dan
pengerjaan yang bagus, sambungan ini sangat baik untuk kedapan air dan
mudah untuk di pasang di lapangan. Keuntungan lainya, tipe sambungan ini
dapat mengakomodir miss-alignment (pemasangan pipa yang tidak lurus)
sampai dengan 10 derajat. Sisi lain, kelemahan sambungan tipe ini adalah ia
hanya mampu untuk menahan pressure yang rendah.
38
38 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Setiap equipment perlu untuk pengecekan dan perbaikan rutin agar dapat
bekerja dengan baik. Oleh karenanya perlu untuk merancang penempatan
equipment yang tidak terhalang apapun pada saat equipment tersebut
akan diganti, dipindah, atau dibongkar. Pada dasarnya kemampuan untuk
mengetahui apakah eauipment tersebut perlu untuk di-maintenance, bagian
apa saja yang akan di-maintenance, dan dari sisi mana proses maintenance-
nya bukanlah perkara mudah bagi seorang desainer baru. Oleh karena itu, jam
terbang akan memengaruhi seorang desainer mengetahui desain mana yang
sesuai untuk equipment tersebut.
4. Pekerjaan Murah
Pada prinsipinya, nilai yang ekonomis dalam desain menjadi perhatian
yang utama. Walaupun kadang menjadi hal yang bersebrangan antara
engineering dengan management. Pihak management biasanya meminta
desain seminimal mungkin, sementara desainer dituntut untuk tetap
memberikan desain sesuai dengan beberapa kriteria yang disebutkan.
Desainer tetap harus memikirkan nilai ekonomis dalam mengatur desain. Baik
dengan penempatan equipment, rooting pipa, penentuan material, dan lain
sebaginya. Kita dapat mengambil contoh tentang penempatan equipment,
akan berperan sangat besar dalam menentukan ekonomis tidaknya suatu
desain. Equipment yang prosesnya sama tapi letaknya berjauhan, kita akan
banyak mengeluarkan biaya untuk pipa, dibutuhkan pipa yang lebih panjang
untuk menghubungkannya. Begitu pula masalah safety, tentu akan menjadi
lebih rumit penyusunan pipanya.
40
40 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
LEMBAR PRAKTIKUM
Tujuan:
1. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi, bagian-bagian, serta prosedur
penggunaan alat pemotong teknik pekerjaan pipa plasma arc welding secara
benar.
2. Peserta didik dapat menggunakan atau mengoperasikan plasma arc welding.
3. Peserta didik dapat mengetahui teknik pekerjaan pipa berdasarkan alat yang
digunakan.
Alat:
1. Plasma arc welding
2. Sarung tangan
3. Kaca mata
4. Jangak sorong
5. Buku catatan
Bahan:
1. Pipa Ø10 mm
Petunjuk pekerjaan:
1. Masing-masing peserta didik melakukan persiapan sebelum melaksanakan
kegiatan.
2. Peserta didik menjelaskan bagian-bagian dari alat potong plasma arc welding.
3. Peserta didik menjelaskan prosedur penggunaan alat potong plasma arc
welding secara berurutan dan benar.
4. Peserta didik melakukan pengukuran diameter pipa dengan menggunakan
jangka sorong.
5. Peserta didik membuat tanda batas potong pada pipa dengan panjang 100
mm.
6. Setelah dilakukan pemotongan pastikan lagi ukuran pipa dan buatlah laporan
dari hasil pekerjaan.
CAKRAWALA
TAHUKAH KAMU
Indonesia Salah Satu Penghasil Nikel Terbesar Dunia
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_10smk/
Kelas_10_SMK_Pengetahuan_Bahan_Plambing_2.pdf
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Setelah peserta didik membaca dan mempelajari materi tentang teknik pekerjaan
pipa maka untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta didik,
kerjakan tugas berikut!
1. Lakukan survei di sekitar sekolah tentang sistem pemipaan apa yang Anda
temukan lalu simpulkan pada sistem pemipaan tersebut memakai teknik
pekerjaan pipa apa saja!
2. Dokumentasikan sistem pemipaan tersebut dan tentukan teknik pekerjaan
pipa apa saja yang anda temukan!
3. Buat presentasi dalam bentuk power point!
4. Kerjakan tugas Anda secara mandiri!
REFLEKSI
Setelah peserta didik mempelajari bab dua ini tentu peserta didik akan lebih
paham tentang teknik pekerjaan pipa yang sering digunakan untuk sistem
pemipaan sebagai bahan refleksi diri maka jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah anda sering menemukan jenis pekerjaan pipa di sekitar Anda?
2. Apakah Anda mengalami kesulitan terhadap bab ini? Apa saja kesulitannya?
3. Diskusikan masing-masing teknik pekerjaan pipa kelebihan dan kekurangan
dari teknik pekerjaan pipa tersebut bersama guru atau teman-teman Anda!
BAB
TEKNIK PENGGUNAAN PERALATAN KERJA PIPA III
BAB III TEKNIK PENGGUNAAN PERALATAN
KERJA PIPA
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENGERTIAN
Peralatan Peralatan
Peralatan potong
Pembengkok Penyambung
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
dipotong misalnya saat hendak memotong pipa baja tipis maka cukup menggunakan
gergaji besi ataupun gerinda tangan. Akan tetapi, kita tetap harus bekerja dengan
mengutamakan keselamatan. Oleh karena itu, perlunya kita mengetahui prosedur
penggunaan peralatan perpipaan yang baik dan benar sehingga dapat menciptakan
sistem pemipaan yang berfungsi dengan baik.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai peralatan apa saja yang sering digunakan
dalam pekerjaan perpipaan, cara penggunaan peralatan pekerjaan perpipaan yang
sesuai dengan prosedur yang benar, serta teknik penggunaan peralatan pekerjaan
pipa yang secara garis besar meliputi proses pembengkokan, proses pemotongan
dan proses penyambungan pipa. Pengelompokan peralatan pekerjaan pipa tersebut
berdasarkan garis besar teknik pekerjaan pipa. Dalam bab ini juga akan dijelaskan
mengenai karakteristik dari masing-masing peralatan pipa serta kelebihan dan
kekurangan dari perlatan pipa tersebut sehingga peserta didik dapat mengetahui
peralatan apa saja yang digunakan, cara penggunaannya sehingga peserta didik
dapat menggunakan peralatan pekerjaan pipa tersebut dengan baik dan benar, dan
menciptakan sistem pemipaan yang dapat berfungsi dengan baik dan benar dengan
tetap menjaga keselamatan dalam pekerjaan.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Dalam merencanakan sebuah sistem pemipaan tentu terlebih dahulu kita
harus mengetahui proses pekerjaan apa saja yang dibutuhkan serta peralatan apa
saja yang dibutuhkan untuk dapat menciptakan sebuah sistem pemipaan yang
benar dan berfungsi dengan baik. Dalam bab ini kita akan mengenali berbagai
macam peralatan yang sering digunakan dalam membuat sebuah sistem pemipaan
dan peralatan tersebut dapat dibedakan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan seperti pada saat pekerjaan pemotongan pipa maka dibutuhkan alat
untuk memotong sedangkan pada saat akan membengkokan pipa maka dibutuhkan
alat pembengkok dan saat menyambungkan pipa tentu kita memerlukan alat untuk
dapat mempermudah dalam melakukan pekerjaan tersebut. Untuk mempermudah
peserta didik dalam membedakan peralatan pekerjaan pipa yang ada, maka
dibuatlah pekerjaan pipa secara garis besar yaitu peralatan khusus untuk pekerjaan
memotong pipa (cutting), peralatan pekerjaan membengkokan pipa (bending), dan
peralatan pekerjaan menyambung pipa (joint).
MATERI PEMBELAJARAN
48
48 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gerinda/ gurinda/ mesin gerinda adalah salah satu dari sekian banyak
jenis mesin perkakas yang dapat digunakan sebagai alat pemotong,
pengasah, ataupun pengikis benda kerja atau material dan dapat digunakan
untuk kebutuhan tertentu sesuai tujuan penggunaan yang diinginkan.
Pada prinsipnya kerja sebuah mesin gerinda adalah batu atau mata pisau
gerinda berputar dan bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi
pengikisan, penajaman, pengasahan, dan atau pemotongan. Dalam hal ini
kita akan lebih membahas pada fungsi gerinda sebagai alat potong pada
sistem pemipaan yang sering juga digunakan dalam memotong pipa.
b. Mesin Gerinda Permukaan
50
50 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Mesin gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat
juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau
dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain
untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau
membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut
bambu, membuat suku cadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat
bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
e. Mesin Gerinda Lurus
Mesin gerinda lurus adalah untuk membuat profil atau ukiran pada
suatu permukaan benda. Biasanya gerinda lurus memiliki batu gerinda
yang kecil sehingga sangat fleksibel pada saat melakukan pengukiran pada
permukaan suatu komponen.
52
52 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Mesin gerinda silinder adalah jenis mesin gerinda yang benda kerja yang
mampu dikerjakan adalah berbentuk silinder. Hasil pengerjaan mesin
gerinda ini adalah di antaranya spindel mesin, poros/as, bearing, shaft, dan
lain-lain. Mesin gerinda silinder dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
1) Mesin gerinda silindris dalam. Mesin gerinda jenis ini berfungsi
untuk menggerinda benda-benda dengan diameter dalamnya yang
berbentuk silindris dan tirus.
2) Mesin gerinda silindris luar. Mesin gerinda jenis ini berfungsi untuk
menggerinda diameter luar pada benda kerja yang berbentuk silndiri
dan tirus.
3) Mesin gerinda silindris luar tanpa senter. Mesin jenis ini berfungsi
untuk menggerinda diameter luar dalam jumlah yang banyak/ massal
baik panjang maupun pendek.
4) Mesin gerinda silindris universal. Mesin ini berfungsi untuk
menggerinda benda kerja dengan diameter luar dan dalam, baik yang
berbentuk silindri maupun bentuk tirus.
MATERI PEMBELAJARAN
54
54 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
h. Gergaji
Gergaji menjadi sebuah alat yang sering ditemukan dalam dunia pertukangan
misalnya saja dalam membangun sebuah rumah maupun sejenisnya. Biasanya
material seperti kayu merupakan sasaran dari gergaji. Secara tampilan gergaji memang
mempunyai ragam ukuran. Gergaji juga mempunyai ciri khas yang membedakannya
dengan alat pertukangan lainnya.
Gergaji merupakan sebuah alat perkakas yang material dasarnya besi tipis
dengan ujungnya berbentuk seperti gigi tajam yang fungsinya untuk memotong
maupun membelah kayu, logam, serta benda dengan material lainnya. Benda-
benda seperti kayu, besi, pipa, dan triplek merupakan bahan yang sering dipotong
menggunakan gergaji yang biasanya. Bahkan gergaji menjadi salah satu alat wajib
dalam pertukangan. Secara umum, bentuk gergaji mempunyai gigi kecil dengan sisi
yang tajam. Alat pertukangan suatu ide masuk ke dalam jenis alat tradisional maupun
manual serta modern yang penggunaannya efisien.
Secara umum, fungsi gergaji ini untuk memotong tetapi juga bisa digunakan untuk
membelah kayu. Bahkan di sisi lain, gergaji juga bisa digunakan untuk memotong
bentuk-bentuk yang tidak beraturan. Fungsi dari gergaji jenis sering dimanfaatkan
kehidupan sehari-hari ketika akan melakukan suatu tindakan terhadap bahan material
seperti triplek kayu pipa dan yang lainnya. Fungsi dari gergaji ini sangat membantu
terutama dalam dunia perdagangan maupun reparasi karena akan mempercepat
pekerjaan sehingga terasa lebih efektif efisien dan hemat waktu.
56
56 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
2) Gergaji besi
MATERI PEMBELAJARAN
3) Backsaw
Jenis gergaji ini adalah gergaji yang digunakan untuk memotong kayu.
Hasil dari pemotongan benda kerja dengan gergaji ini serta konsisten
terhadap pemotongan tipe lurus dibandingkan dengan gergaji jenis
lainnya.
4) Gergaji Jepang
58
58 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
5) Keyhole saw
6) Gergaji rantai
MATERI PEMBELAJARAN
7) Scroll Saw
Gergaji yang berupa meja datar serta terdapat motor dengan kecepatan
tinggi akan ditemukan pada bagian bawahnya. Adanya bilah kecil yang
muncul pada bagian bawah meja, biasanya berguna untuk mengatur
kedalaman saat pemotongan. Gergaji jenis ini biasanya digunakan
pekerjaan yang lumayan rumit.
8) Mitersaw
60
60 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
9) Jigsaw
MATERI PEMBELAJARAN
62
62 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
64
64 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
66
66 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
a. Mesin las
MATERI PEMBELAJARAN
alat ini adalah memanaskan kedua ujung pipa atau butt joint yang hendak
disambungkan dengan bagian lainnya. Bukan hanya pemanas tapi mesin
ini juga dilengkapi dengan teflon dua sisi. Sehingga selain tidak membuat
lengket ujung pipa, alat ini juga dapat memanaskan kedua ujung fitting
pipa yang akan disambungkan. Agar hasi sambungan rapi maka mesin las
HDPE ini juga dilengkapai dengan alat penyerut yang digunakan untuk
menyerut bagian sambungan ketika dalam proses dipanaskan.
b. Flange
68
68 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
2) Slip on flanges
Dalam slip on, flange hanya masuk sebagian, sisi luar dan dalamnya
akan dilas. Oleh karena itu, diametar inside flange slip on harus lebih
besar dari pada diameter out side pipa.
MATERI PEMBELAJARAN
4) Weldneck Flanges
Flange jenis ini biasa dan paling banyak digunakan dalam sebuah plant,
karena sifatnya mudah untuk disambungkan dengan pipa. Selain dapat
digunakan untuk pressure dan temperatur yang rendah, baik juga untuk
pressure dan temperatur yang tinggi.
5) Thereaded Flanges
Flange ini memiliki tipe penyambungan mengunakan ulir. Biasanya
digunakan untuk sistem yang sangat rawan kebakaran kalau
mengunakan las.
70
70 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
6) Blind Flanges
Flange yang berfungsi untuk menutup aliran, seperti halnya cap dalam
fitting. Jenis flange ini rata, tidak berlubang karena memang berfungsi
untuk menutup.
LEMBAR PRAKTIKUM
Tujuan:
1. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi, bagian-bagian, serta prosedur
penggunaan peralatan pekerjaan teknik pemipaan.
2. Peserta didik dapat menggunakan/ mengoperasikan peralatan potong,
pembengkok, dan penyambung.
3. Peserta didik dapat mengetahui teknik penggunaan peralatan pekerjaan pipa
dengan baik dan benar.
Alat:
1. Gerinda
2. Mesin las
3. Mesin Bending
4. Sarung tangan
5. Kaca mata
6. Jangak sorong
7. Buku catatan
LEMBAR PRAKTIKUM
Bahan:
1. Pipa Ø10 mm
Petunjuk pekerjaan:
1. Masing-masing peserta didik melakukan persiapan sebelum melaksanakan
kegiatan.
2. Peserta didik menjelaskan bagian-bagian dari peralatan potong, pembengkok
dan penyambung pipa.
3. Peserta didik menjelaskan prosedur penggunaan pemakaian peralatan yang
digunakan.
4. Peserta didik melakukan pengukuran diameter pipa dengan menggunakan
jangka sorong.
5. Setelah dilakukan pemotongan pastikan lagi ukuran pipa dan buatlah laporan
dari hasil pekerjaan.
6. Bila diperlukan lakukan pekerjaan pembengkokan dan penyambungan pada
sistem pemipaan yang di rencanakan.
CAKRAWALA
TAHUKAH KAMU?
Teknik Pengelasan Sudah Ditemukan di Mesir
Pada Perang Dunia II, proses pengelasan untuk pertama kalinya dilakukan
dalam skala besar. Dengan las listrik, dalam waktu singkat, Amerika Serikat dapat
membuat sejumlah kapal sekelas dengan kapal SS Liberty, yang merupakan
kapal pertama yang diluncurkan dengan dilas. Di mana sebelumnya kapal yang
dikeluarkan, proses pengerjaan menggunakan paku keling (“rivets”). Pada masa
itu, muncul pula cara pertama untuk mengetes hasil pengelasan, seperti uji
“kerfslag” (lekukan yang tertutup lapisan).
Para ahli sejarah memperkirakan bahwa orang Mesir kuno mulai
menggunakan pengelasan dengan tekanan pada tahun 5500 SM (untuk membuat
pipa tembaga dengan memalu lembaran yang tepinya saling menutup). Winterton
menyebutkan bahwa benda seni orang Mesir yang dibuat pada tahun 3000 SM
terdiri dari bahan dasar tembaga dan emas hasil peleburan dan pemukulan.
Jenis pengelasan ini, yang disebut pengelasan tempa (forge welding), merupakan
usaha manusia yang pertama dalam menyambung dua potong logam. Contoh
pengelasan tempa kuno yang terkenal adalah pedang Damascus yang dibuat
dengan menempa lapisan-lapisan besi yang berbeda sifatnya.
JELAJAH INTERNET
https://www.cnzahid.com/2015/09/mengenal-alat-alat-
kerja-pipe-fitter.html
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah peserta didik mempelajari bab ini tentu peserta didik akan lebih paham
tentang teknik penggunaan peralatan pekerjaan pipa yang sering digunakan
untuk sistem pemipaan. Sebagai bahan refleksi diri maka jawablah pertanyaan
di bawah ini!
1. Apakah Anda sering menmukan macam-macam peralatan sistem pemipaan?
2. Apakah Anda sudah mengetahui prosedur penggunaan alat-alat tersebut?
3. Diskusikan dengan teman Anda perbedaan dari masing-masing jenis alat
potong!
BAB
MACAM-MACAM MATERIAL PLAT IV
BAB IV MACAM-MACAM MATERIAL PLAT
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam dunia industri tentu sering kita jumpai berbagai macam benda kerja
yang menjadi bahan utama dalam proses industri tersebut dan salah satunya ialah
plat. Tentu para peserta didik harus mengetahui apa saja benda kerja yang sering
dan akan mereka temui di industri seperti pada pembahasan bab sebelumnya
yang membahas tentang material pipa, teknik pekerjaan pipa, serta teknik
penggunaan peralatan pipa. Dalam bab ini para peserta didik akan dikenalkan
kepada material-material apa saja yang sering digunakan untuk material benda
kerja plat khususnya plat tipis
PETA KONSEP
PENGERTIAN
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Sebelum melakukan pekerjaan pada benda kerja tentu kita terlebih dahulu
harus mengetahui jenis-jenis material yang akan kita gunakan, hal ini tentu akan
sangat berpengaruh terhadap proses pekerjaan selanjutnya. Dalam pembuatan
plat tipis tentu digunakan berbagai macam material-material campuran yang
sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dan material tersebut harus kita
ketahui sifat dan asal usul material tersebut serta perbedaannya dengan material
lainnya. Setelah mengetahui berbagai macam material-material yang digunakan
dalam pembuatan atau pencampuran pada plat tipis diharapkan juga dapat
mengetahui tentang karakteristik dari material-material sebagai bahan campuran
dan pembuatan plat tipis tersebut sehingga dapat dengan mudah menentukan
jenis atau teknik pekerjaan apa saja yang sesuai dengan karakteristik dari material
tersebut. Setelah mengetahui masing-masing karakteristik dari material tersebut
maka diharapkan para peserta didik dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan
dari material-material tersebut dan cara mengatasi masing-masing kekurangan
dari material tersebut sehingga dapat tetap digunakan dan tidak mempengaruhi
fungsi dan kegunaan dari material tersebut.
Dari kelebihan dan kekurangan dari material tersebut juga dapat ditentukan
teknik pekerjaan apa saja dan ditempatkan dimana saja material-material
pembuatan plat tersebut. Setelah peserta didik mengetahui masing-masing
karakteristik, kelebihan, dan kekurangan dari material-material tersebut maka
perlu untuk dilakukan pengujian terhadap plat tipis berdasarkan dari karakteristik
material-material penyusunnya. Metode pengujian yang dipakai tentu beragam
tergantung kebutuhan atas pekerjaan yang dilakukan. Pengujian material-material
tersebut akan menggunakan metode uji mekanikal seperti uji bending, uji pukul,
uji tekuk, dan lain-lain.
MATERI PEMBELAJARAN
Material merupakan suatu zat atau bahan penyusun dari suatu benda yang
memiliki sifat dan karakteristik tertentu. Material selalu menjadi tolak ukur dari
kemajuan sejarah dan peradaban manusia, di mana kita mengenal adanya zaman
batu, zaman perunggu, dan zaman besi. Saat ini, material menjadi hal yang sangat
penting dalam berbagai bidang misalnya dalam perkembanagn ilmu pengetahuan
dan teknologi. Pada umumnya, kemampuan sebuah mesin atau suatu struktur akan
dipengaruhi oleh sifat asal material penyusunnya.
Material teknik adalah material atau zat dasar penyusun suatu benda
yang digunakan dalam bidang teknik, seperti industri manufaktur, perancangan,
simulasi, dan rekayasa. Dengan mengetahui hubungan antara struktur, sifat,
pemrosesan, dan kinerja material kemudian mengeksploitasi hubungan tersebut
sehingga diperoleh suatu produk yang memiliki sifat dan karakteristik yang sesuai
kebutuhan. Oleh karena itu, perlunya mengetahui dan memilih material yang tepat
dan mampu diaplikasikan pada suatu produk.
Struktur dari sebuah material umumnya berhubungan dengan susunan dari
komponen-komponen dalam suatu material. Struktur material dalam skala atom
terdiri atas atom, elektron, dan molekul yang disebut dengan struktur nano (nano
structure). Dalam skala yang lebih besar, struktur material terdiri atas gabungan
kelompok-kelompok atom yang disebut dengan struktur mikroskpik (microscopic
structure). Gabungan dari struktur mikroskopik dalam skala yang lebih besar dan
dapat diamati tanpa alat bantu, struktur ini disebut sebagai struktur makroskopik
(macroscopic structures).
Secara konvensional, material dapat dibedakan menjadi tiga jenis material
yaitu, logam, polimer, dan keramik. Pengelompokan dan pengklasifikasian ini
didasarkan pada susunan atom dan sifat kimiawi. Selain ketiga jenis material
tersebut, terdapat juga jenis material seperti komposit, semikonduktor, dan
biomaterial.
1. Logam
78
78 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
elastisitasnya sangat tinggi yang dihasilkan dari rantai polimer yang terbentuk
oleh alam. Sifat kelenturan atau elastisitas ini didapatkan dari struktur kimia
karet itu sendiri yang memungkinkan material ini untuk bersifat elastis.
Saat ini polimer telah memiliki aplikasi yang sangat luas dalam bidang
kehidupan. Mulai dari sebagai plastik kemasan produk, sebagai bahan pelapis
rompi anti peluru, bahkan hingga sebagai material pelapis yang tahan suhu
tinggi. Hal itu didapatkan melalui modifikasi struktur polimer secara kimia
sehingga diperoleh material polimer yang memiliki sifat yang lebih baik dan
sesuai kebutuhan. Telah banyak penelitian yang mengembangkan polimer dan
sifatnya.
3. Keramik
80
80 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
4. Komposit
MATERI PEMBELAJARAN
82
82 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
a) Stainless steel
Mungkin jenis baja yang paling Anda kenal. Contoh paling sederhana
adalah sendok logam kemilau yang Anda gunakan setiap hari. Untuk
menjadi baja stainless (tahan karat), krom ditambahkan pada leburan besi
baja. Sifat baja stainless selain tahan karat (walau tidak tahan noda) adalah
tahan gores, tahan asam atau berbagai unsur lainnya. S tainless steel antara
lain digunakan untuk home appliances, peralatan bedah, dan peralatan
masak.
b) Baja karbon tinggi (High-carbon steel)
MATERI PEMBELAJARAN
Jenis ini juga umum digunakan dalam industri. Disebut baja karbon tinggi
karena kandungan karbonnya antara 0,56% -1,7% dari total baja jadi.
Baja jenis ini sangat kuat, maka baja ini sering digunakan sebagai material
berbagai perkakas kerja. Baja ini juga digunakan untuk kabel atau kawat
baja, sebagai pahat, gunting, kapak, mata gergaji, hingga pegas.
c) Baja karbon rendah
84
84 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
1. Kekuatan (power)
Karakteristik utama yang dimiliki oleh baja adalah kekuatannya. Baja
mempunyai kuat tarik yang sangat baik. Hal ini membuat baja yang diberikan
beban akan cenderung mengalami perubahan bentuk (deformasi). Perubahan
tersebut menyebabkan timbulnya regangan (strain) dengan besar sesuai
deformasi per satuan panjang. Sedangkan regangan menimbulkan terjadinya
tegangan (stress) di dalam baja. Baja juga mempunyai karakteristik berupa
regangan elastis yang terjadi apabila beban yang menyebabkan regangan
dilepaskan ketika baja belum mengalami perubahan bentuk, baja akan kembali
ke bentuknya semula. Perbandingan antara tegangan dan regangan dalam
keadaan elastis disebut modulus elastisitas (modulus young). Ada tiga macam
tegangan pada baja yaitu tegangan elastis, tegangan leleh, dan tegangan
plastis.
2. Keuletan (ductility)
Keuletan adalah kemampuan baja untuk melakukan deformasi sebelum
terputus. Faktor yang mempengaruhinya yaitu regangan (strain) yang bersifat
permanen sebelum baja terputus. Adapun besar keuletan ini berhubungan
dengan sifat yang bisa pekerjaan yang bisa dilakukan terhadap baja. Untuk
mengetahui besar keuletan baja, Anda bisa melakukan serangkaian uji coba,
terutama uji tarik.
3. Kekerasan (hardness)
Kekerasan adalah ketahanan suatu material terhadap besarnya gaya yang bisa
menembus permukaannya. Kekerasan ini memegang pengaruh yang sangat
besar terhadap kekuatan yang dimiliki oleh baja. Uji coba terhadap kekuatan
bisa dilaksanakan menggunakan metode rockwell, brinell, ultrasonic, dan lain-
lain.
4. Ketangguhan (toughness)
Ketangguhan adalah hubungan antara jumlah energi yang mampu
diterima oleh baja hingga terputus. Semakin kecil ketangguhan yang dimiliki
oleh suatu baja, maka karakteristik baja tersebut akan semakin rapuh. Baja
yang tangguh akan mendukung keselamatan penggunanya. Ketangguhan baja
bisa diketahui melalui uji coba dengan memberikan pukulan (impact) secara
tiba-tiba.
86
86 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
88
88 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
90
90 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Macam-Macam Patahan:
Patahan getas
Patahan yang tejadi pada bahan yang getas.
Contoh: besi tuang.
Patahan liat
Patahan yang terjadi pada bahan yang lunak.
Contoh: baja lunak, tembaga dan sebagainya.
Patahan campuran
Patahan yang terjadi pada bahan yang cukup kuat, namun ulet.
6. Pengujian Kekerasa
Secara umum semua sifat mekanik dapat terwakili oleh sifat kekerasan
bahan. Orang berasumsi bahwa yang keras itu pasti kuat, sehingga “jika
dibutuhkan bahan yang kuat, maka pilih bahan yang keras”. Ini merupakan
pernyataan yang keliru. Ada suatu bahan yang memiliki kesebandingan
antara kekerasan dengan kekuatan itu benar tetapi ada juga sifat yang justru
perbandingannya terbalik bahwa bahan yang keras akan rapuh. Oleh karena
itu, diperlukan definisi yang spesifik antara kekerasan dengan kekuatan
kendati masing-masing memilki korelasi. Pengujian kekerasan ini bertujuan
untuk memperoleh harga kekerasan suatu logam, untuk mengetahui
perubahan suatu sifat dan perubahan suatu kekerasan dari logam setelah
di heat treatment, mengetahui kekerasan baja terhadap kecepatan pendinginan,
dan mengetahui perbedaan kekerasan yang disebabkan oleh media pendingin.
Berdasarkan pada persyaratan tersebut maka ketiga metode tersebut
pengujian kekerasan yang dibakukan pemakaiannya adalah:
a. Pengujian kekerasan dengan penekanan (indentation test)
Pengujian ini dilakukan merupakan pengujian kekerasan terhadap bahan
logam di mana dalam menentukan kekerasaannya dilakukan dengan cara
MATERI PEMBELAJARAN
a. Uji Kekerasan Rockwell
Pengujian Rockwell merupakan suatu uji untuk mengetahui tingkat
kekerasan. Tingkat kekerasan yang di uji adalah tingkat kekerasan logam
baik logam ferrous maupun logam non ferrous dengan menggunakan
alat Rockwell Hardness Tester.
Indentor = Intan / Bola Baja
b. Metode Pengujian Brinel
Pengujian dengan metode ini dilakukan dengan memberikan penekanan
kepermukaan suatu speciment uji. Penekanan ini dilakukan dengan
menggunakan suatu penekan (indentor) berbentuk bola.
Indentor = Bola Baja
c. Metode Pengujian Vickers
Kekerasan ini diukur dengan mempergunakan alat penguji vickers. Dalam
pengujian ini dipakai piramid dimana dengan sudut bidang duanya
136o sebagai penekan. Hasil pengujian tidak bergantung pada besarnya
beban / gaya tekan. Alat ini dapat mengukur kekerasan bahan mulai dari
sangat lunak (5 VHN) sampai yang sangat keras (1500 VHN), tanpa perlu
mengganti daya tekan dapat dipilih antara 1 – 120 kg tergantung kekerasan
atau ketebalan bahan yang diuji.
Indentor = Intan
Kekerasan vickers pada prinsipnya sama dengan kekerasan brinell, yaitu
beban dibagi luas tapak penekanan.
92
92 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
CAKRAWALA
Sejarah pengujian impak terjadi pada masa Perang Dunia ke 2, karena ketika
itu banyak terjadi fenomena patah getas yang terjadi pada daerah lasan kapal-
kapal perang dan tanker-tanker. Di antara fenomena patahan tersebut ada yang
patah sebagian dan ada yang benar-benar patah terbelah menjadi 2 bagian.
Fenomena patahan ini terjadi terutama pada saat musim dingin ketika di laut
bebas ataupun ketika kapal sedang berabuh. Dan contoh yang sangat terkenal
tentang fenomena patahan getas adalah tragedi Kapal TITANIC yang melintasi
samudera Atlantik. Dasar pengujian impak ini adalah penyerapan energi
potensial dari pendulum beban yang berayun dari suatu ketinggian tertentu dan
menumbuk benda uji sehingga benda uji mengalami deformasi.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
Material plat tipis terdiri dari berbagai macam dan jenis secara umum.
Plat tipis biasanya terbuat dari material baja murni, baja karbon, aluminium,
tembaga, krom, dan lain lain. Masing-masing material tersebut memiliki
karakteristik yang unik dan berbeda-beda sehingga penggunaannya pun dapat
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing material plat tipis. Masing-
masing material plat tipis juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Lalu dalam hal spesifikasi yang dibutuhkan sebelum memilih material plat tipis
untuk suatu pekerjaan industri maka kadang dibutuhkan suatu metode uji untuk
mengetahui kekuatan, kelenturan, ketangguhan, dan keuletan material plat tipis
dengan berbagai metode uji yang ada.
TUGAS MANDIRI
Setelah peserta didik membaca dan mempelajari materi material plat tipis maka
untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta didik kerjakan tugas
berikut!
1. Lakukan survei di sekitar sekolah jenis material plat tipis apa saja yang Anda
temukan!
2. Dokumentasikan plat tipis berdasarkan material yang Anda temukan!
3. Buat presentasi dalam bentuk power point!
4. Kerjakan tugas anda secara mandiri!
REFLEKSI
Setelah peserta didik mempelajari bab empat ini tentu peserta didik akan lebih
paham tentang material plat tipis yang sering digunakan. Sebagai bahan refleksi
diri maka jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah kalian sering menjumpai material plat tipis tersebut?
2. Di dalam bab ini apakah Anda tau perbedaan dari bab material pipa?
3. Masing-masing material plat tipis memiliki kelebihan dan kekurangan.
Diskusikan masing-masing dari material plat tipis tersebut bersama teman-
teman Anda!
BAB
JENIS PEKERJAAN PLAT
V
BAB V JENIS PEKERJAAN PLAT
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENGERTIAN
MACAM-MACAM PEKER-
JAAN PLAT TIPIS
Karakteristik
kelebihan dan Aplikasi Pekerjaan
Pekerjaan Plat
kekurangan di Industri
Tipis
KATA KUNCI
Plat, Plat Tipis, Pekerjaan, Pekerjaan Plat Tipis, Karakteristik, Industri, Kapal
PENDAHULUAN
Dalam bab
sebelumnya peserta
didik telah mempelajari
berbagai jenis material
yang biasa digunakan
dalam pembuatan plat
tipis serta berbagai
macam karakteristik
dari material-material
tersebut dan berbagai
kekurangan dan kelebihan
dari masing-masing
Gambar 5.1 Pekerjaan Plat Tipis
material pembuatan plat
(Sumber: http://tehniq.com/blog/cara-mengelas-plat-tipis/) tipis tersebut. Peserta
didik telah benar-benar memahami tentang hal-hal yang berhubungan dengan
plat tipis sehingga para peserta didik tidak mengalami kesulitan atau kebingungan
pada saat di industri dan proses pekerjaan lainnya yang memiliki hubungan dengan
penggunaan plat tipis. Ketika peserta didik telah mengetahui dan memahami dari
sisi plat tipis tersebut maka proses selanjutnya ialah peserta didik dituntut mampu
memahami dan mengerti jenis-jenis pekerjaan yang berhubungan dengan material
plat tipis. Memahami serta mengerti jenis-jenis pekerjaan yang berhubungan dengan
material plat tipis menjadi sebuah kewajiban bagi peserta didik agar mereka para
peserta didik dapat menentukan jenis pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan apa
yang dibutuhkan.
Dalam proses pekerjaan di industri manufaktur dan proses pembuatan kapal
tentu tidak asing lagi dengan bahan dasar plat baja ataupun plat tipis yang akan sering
ditemukan oleh para peserta didik ketika PKL ataupun ketika telah bekerja nanti. Selain
mengenal material pembuat plat tipis tersebut, peserta didik juga dituntut harus
mampu menentukan jenis pekerjaan apa saja yang sesuai dengan proses pekerjaan
yang dibutuhkan. Dengan demikian, hasil dan proses pekerjaan akan menjadi lebih
efisien dan efektif. Hal ini akan sangat berpengaruh dalam proses produksi itu sendiri
dan akan menghemat biaya produksi, serta tenaga yang dibutuhkan akan semakin
sedikit. Selain itu, peserta didik juga dituntut untuk mengetahui karakteritik dari
masing-masing pekerjaan yang sering digunakan dalam mengerjakan plat tipis. Hal
ini karena masing-masing jenis pekerjaan tersebut tentu memiliki prosedur yang
berbeda-beda, perlakuan yang berbeda-beda, jenis peralatan yang berbeda, serta
proses dan jenis material yang menyesuaikan dengan pekerjaan plat tipis yang dipilih.
Peserta didik juga dituntut untuk lebih dalam mengetahui tentang masing-
masing kelebihan serta kekurangan dari jenis-jenis pekerjaan plat tipis tersebut
agar dapat menentukan pekerjaan yang paling baik untuk dimasukan ke dalam
proses produksi di industri ataupun dalam proses pembuatan kapal. Para peserta
didik juga harus mengetahui pengaplikasian masing-masing dari jenis pekerjaan
plat tipis tersebut yang sesuai sehingga akan memudahkan dalam merancang atau
merencanakan apabila mereka melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan plat
tipis.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan
menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran
yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan
keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya. Yang meliputi macam-
macam pengerjaan, di antaranya adalah menggunting, melukis, melipat, melubangi,
meregang, pengawatan, mengalur, menyambung, dan lain-lain. Peralatan yang
digunakan untuk mewujudkan bentuk-bentuk tertentu dalam kerja pelat dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
98
98 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Macam-macam palu yang sering kita jumpai adalah palu pena kepala bulat,
palu pena kepala lurus atau silang, palu keling, palu lunak dari bahan kayu, karet,
tembaga, atau timah hitam, juga palu plastik, palu pegang, palu rata, palu bola.
MATERI PEMBELAJARAN
Macam-macam landas (steak) yang ada antara lain landas muka rata, landas
pinggir lurus dan lengkung, landas pipa, landas tirus, landas bola dan setengah
bola, landas alur, dan sebagainya.
100
100 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Garis tanda dibuat menggunakan penggores, yakni untuk memberi tanda batas
ukuran, tanda tekukan, coakan, ataupun tanda pengerjaan lainnya. Sementara
titik pada benda kerja dapat dibuat menggunakan penitik garis dan penitik
pusat. Bentuk garis tanda dalam teknologi pengerjaan pelat cukup bervariasi,
yakni tergantung pada alat yang dipergunakan dan karakteristik pekerjaannya.
Beberapa contoh berikut ini dapat dipakai, terutama dalam menerapkan
dasar-dasar melukis dan menandai pada pelat yang selanjutnya dapat dilukis
garis lurus horizontal dan/ atau garis vertikal, miring/ menyudut, tanda untuk
membuat lingkaran, dan lain-lain.
Teknik 1:
Langkah Kerja 1:
102
102 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Teknik 2:
MATERI PEMBELAJARAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menarik garis atau melukis pada
pelat adalah mata atau pandangan harus tegak lurus terhadap garis ukur agar
tidak terjadi kesalahan akibat sudut pandang. Ujung penggores berada tepat
pada garis ukuran. Kemiringan penggores harus sama sepanjang atau selama
penarikan garis.
104
104 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
3. Pemotongan Plat
Pemotongan pelat dapat dilakukan dengan menggunakan gunting pelat,
pahat, mesin potong, atau dengan menggunakan gergaji untuk pemotongan
pelat yang relatif tebal.
MATERI PEMBELAJARAN
106
106 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
4. Penekukan Plat
Penekukan pelat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan palu dan landasan atau dengan menggunakan mesin tekuk
atau mesin pres. Berbagai bentuk tekukan dapat dilakukan dengan palu dan
landasan, demikian juga dengan menggunakan mesin tekuk. Secara umum,
MATERI PEMBELAJARAN
108
108 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
5. Penyambungan Plat
Penyambungan pelat, khususnya penyambungan pada pelat tipis
dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain dengan sambungan keling,
sambungan lipat, atau dengan sambungan las titik. Aplikasi penggunaan
macam-macam sambungan pelat tersebut sangat tergantung pada keperluan
atau tujuan pembuatan, kekuatan konstruksi sambungan, tingkat kerapatan
(kedap), atau fungsi benda kerja yang dibuat.
a. Sambungan Kelling (Rivet)
Menyambung pelat dengan menggunakan paku keling (sambungan
keling) masih banyak digunakan pada konstruksi pelat tipis, karena dapat
dilakukan dengan mudah dan relatif kuat, walaupun tidak begitu kedap.
Jenis paku keling cukup beragam, sehingga dilakukan dengan cara atau
alat yang beragam pula, namun yang banyak dipakai pada konstruksi pelat
tipis adalah sebagai berikut:
1) Rivet Set
2) Pengeling Pop
110
110 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
b. Sambungan Lipat
1) Sambungan lipa tunggal
Sambungan lipat tunggal dapat dibuat dengan menggunakan alat-alat
tangan atau mesin lipat atau kombinasi keduanya dan untuk merapatkan
sambungan lipat tunggal yang lurus dilakukan dengan dua cara, yaitu
dengan menggunakan perapat (hand groover) atau dengan bar groover.
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
Tujuan:
1. Peserta didik mampu menjelaskan prosedur pekerjaan yang benar pada
metode penekukan plat tipis.
2. Peserta didik dapat menggunakan/mengoperasikan peralatan pembengkok
dan penekukan plat tipis.
3. Peserta didik dapat mengetahui teknik penggunaan peralatan pekerjaan
112
112 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
LEMBAR PRAKTIKUM
CAKRAWALA
CAKRAWALA
Para ahli mengatakan bahwa penggaris kuno ditemukan oleh orang-orang dari
Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM, tetapi beberapa yang lain mengatakan
sudah lebih dahulu ditemukan bukti-buktinya di kawasan Lothal (dari masa 2400
SM). Ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa, penggaris diitemukan oleh
seorang berkebangsaan Inggris bernama Napier berupa penggaris geser, dibuat
pertama kali di Inggris tahun 1632.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
2. Tentukan pekerjaan apa saja yang dapat digunakan untuk mengerjakan plat
tipis tersebut!
3. Jelaskan masing-masing dari peralatan pekerjaan plat tipis yang telah kamu
tentukan prosedur penggunaan yang baik dan benar!
4. Buatlah presentasi terkait penjelasan kalian dan jangan lupa lampirkan foto
peralatan tersebut!
5. Kerjakan tugas ini secara mandiri!
REFLEKSI
Setelah peserta didik mempelajari bab ini tentu peserta didik akan lebih paham
tentang jenis-jenis pekerjaan plat tipis yang sering digunakan. Sebagai bahan
refleksi diri maka jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah peralatan plat tipis sering kalian gunakan atau jumpai di rumah?
2. Apakah ada dari pralatan tersebut yang tidak pernah kalian lihat?
3. Disusikan dengan teman kalian perbedaan dari masing-masing jenis pekerjaan
tersebut secara spesifik!
A. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi silang pada
huruf A, B, C, D, atau E
1. Di bawah ini adalah material dasar dalam pembuatan pelat tipis, kecuali . .
a. Baja
b. Karbon
c. Stainless Steel
d. Kayu
2. Berdasarkan jenis materialnya bahan dasar pembuatan pipa dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu . . .
a. pipa logam dan stainless steel
b. pipa aluminium dan pipa logam
c. pipa galvanise dan pipa nonlogam
d. pipa logam dan pipa nonlogam
3. Salah satu jenis logam yang sering digunakan untuk material pembuatan pipa
adalah logam nonferro. Di bawah ini adalah jenis logam nonferro, yaitu . . .
a. Baja
b. Carbon
c. Tembaga
d. Emas
4. Salah satu material pipa yang terbuat dari polimer termoplastik salah satu bahan
yang menempati urutan ketiga jumlah pemakaiannya terbanyak di dunia adalah
...
a. Pipa Cast Steel
b. Composite
c. Iron
d. PVC
5. Salah satu kelebihan dari penggunaan pipa berbahan dasar composite adalah....
a. Hemat Biaya
b. Tahan Api
c. Mudah Perawatan
d. Tidak Mengalami Korosi
6. Fiberglass merupakan bahan material pembuat pipa yang memiliki kelebihan
yaitu . . .
a. Tidak Korosi
b. Hemat Biaya
c. Tahan Suhu 150 F
d. Mudah Perawatan
7. Material pipa logam salah satunya adalah yang terbuat dari cast steel memiliki
beberapa karakteristik yaitu . . .
a. Hemat Biaya
b. Tahan Getaran
c. Fleksibel dalam Pengaplikasiannya
d. Memiliki Kandungan Karbon Kurang dari 2 %
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
8. Material ringan, memiliki ketahanan korosi, memiliki kekuatan yang baik dan
memiliki troughtput yang tinggi merupakan ciri-ciri dari salah satu material pipa,
yaitu . . .
a. PVC
b. Aluminium
c. Cast Steel
d. Composite
9. Dalam proses instalasi sistem pemipaan dibutuhkan teknik-teknik pekerjaan
yang sesuai dengan instalasi pipa tersebut. Berikut adalah salah satu teknik
pekerjaan pemipaan adalah . . .
a. Pemisahan
b. Pemotongan
c. Pencampuran
d. Pemilahan
10. Dalam metode ini, plat atau pipa ditekan pada 2 poin eksternal dan ram
mendorong pada besi pada poros tengah untuk menekuknya. Berdasarkan
penjelasan tersebut metode yang dimaksud adalah . . .
a. Bending Induksi Panas
b. Bending Draw
c. Bending Ram
d. Bending Rotary Draw
11. Digunakan ketika diperlukan lengkungan yang besar pada logam. Metode
pembengkokan yang dimaksud adalah . . .
a. Bending Roll
b. Bending Dram
c. Bending Ram
d. Bending Rotary Draw
12. Merupakan operasi bending yang digunakan untuk menyambung ujung lembaran
logam sehingga membentuk benda kerja, sambungan dibentuk menggunakan
roll-roll kecil yang disusun secara berurutan. Biasa menghasilkan kaleng, drum,
dan ember. Metode bending yang dimaksud adalah . . .
a. Roll
b. Seaming
c. Flanging
d. Roll Forming
13. Jenis alat potong khusus pipa ini ada beberapa tipe dengan mekanisme yang
berbeda yaitu model gunting dan yang diputar dengan pisau berbentuk cakram.
Alat potong yang dimaksud adalah . . .
a. Gergaji Pipa
b. Las Pipa
c. Pipa Cutter
d. Gerinda Pipa
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
21. Mesin las HDPE adalah salah satu alat penyambung pipa yang menggunakan
metode penyambungan . . .
a. Butt Fusion
b. Electro Fusion
c. Chemical Fusion
d. Cementend Fusion
22. Salah satu jenis penyambungan menggunakan ulir dan biasa digunakan untuk
sistem yang sangar rawan kebakaran adalah . . .
a. Weldneck Flange
b. Thereaded Flange
c. Lap Joint Flange
d. Slip on Flange
23. Material polimer merupakan senyawa organik dengan unsur dasar berupa karbon,
oksigen, dan hidrogen. Yang merupakan material polimer adalah . . .
a. Besi
b. Karet
c. Kayu
d. Tembaga
24. Kemampuan baja untuk melakukan deformasi sebelum terputus adalah salah
satu karakteritik material, yaitu . . .
a. Kekerasan
b. Keuletan
c. Kekuatan
d. Elastisitas
25. Pengujian kekuatan suatu material dengan menarik suatu bahan sampai putus
adalah salah satu metode pengujian dengan metode . . .
a. Compressed Test
b. Tensile Test
c. Bending Test
d. Torsion Test
26. Salah satu peralatan yang digunakan dalam proses pemotongan pipa adalah ...
a. Weld Torch
b. Pahat
c. Chain Hammer
d Guillotine
27. Kualitas dan ketelitian dari suatu pekerjaan pemipaan ditentukan oleh beberapa
faktor berikut, yaitu . . .
a. mengukur, menandai, membuat sketsa
b. mengukur, menghitung, menandai
c. membuat sketsa, menganalisa, menghitung
d. menghitung, mengambar, mengukur
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
28. Gilotin elektris adalah salah satu peralatan yang dipakai dalam proses pemipaan
khususnya pada proses . . .
a. Pengukuran
b. Pembubutan
c. Pemotongan
d. Penyambungan
29. Salah satu metode penyambungan pada proses pekerjaan pemipaan yang
menggunakan paku keling umumnya dikenal juga sebagai penyambungan . . .
a. River
b. Rivers
c. Rivet
d. Riverst
30. Metode penyambungan pada proses pekerjaan pemipaan dibagi beberapa jenis
yaitu . . .
a. Sambungan las titik, sambungan kelling, sambungan lipat
b. Sambungan las, sambungan joint, sambungan t
c. Sambungan rivet, sambungan u, sambungan lipat
d. Sambungan las titik, sambungan t joint, sambungan sementara
B. Essay
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar !
1. Sebutkan serta jelaskan kelebihan dan kekurangan dari material-material pelat
tipis!
2. Jelaskan perbedaan dari metode uji pukul takik, uji charpy, dan uji izod!
3. Jelaskan perbedaan dari metode uji kekerasan, vickers, brinel, dan rockwell!
4. Sebutkan dan Jelaskan macam-macam pekerjaan pelat tipis!
5. Jelaskan proses pekerjaan penekukan pelat tipis!
BAB
PERALATAN KERJA PELAT TIPIS VI
BAB VI PERALATAN KERJA PELAT TIPIS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
MACAM-MACAM
CARA PENGGUNAAN PERA-
PERALATAN KERJA PLAT
LATAN KERJA PLAT TIPIS
TIPIS
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Pelat yang digunakan pada daun kemudi dengan pelat yang digunakan
pada pelat bagian kapal memiliki perbedaan ketebalan. Penggunaan pelat tipis
sangat diperhatikan. Pelat yang telah dibentuk berdasarkan gambar teknik, apabila
mengalami kesalahan dalam ukuran yang akan dicapai dan tidak memenuhi toleransi
yang diizinkan, untuk memperbaiki ke bentuk semula akan mengalami kendala yang
bentuknya akan terdapat cacat atau tidak bisa kembali seperti semula.
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
Sering kali kita
menganggap remeh bila melihat
suatu benda yang tipis. Dengan
ukuran yang nampaknya kecil
kita bisa buat sesukanya
dengan bentuk tertentu, tetapi
dengan ukuran pelat yang tipis
juga memliki kelenturan yang
berbeda dengan pelat yang
tebal sehingga membuat pelat
terkadang bisa berbeda dari yang
kita bentuk atau toleransi ukuran
melebihi dari yang kita tentukan
Gambar 6.5 Kesalahan Membentuk Pelat Tipis dari ukuran atau rencana gambar
Sumber : Timoteus, 2019 (Dokumen Pribadi)
yang telah disepakati.
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam bab ini kita akan mempelajari teknik dalam menggunakan peralatan
untuk pekerjaan pelat tipis. Untuk menghindari kesalahan dalam membentuk
pelat tipis seperti gambar 6.5 yang di atas.
Pelat yang biasa digunakan yang terdapat di pasaran Indonesia seperti hot
rolled steel plate dengan berbagai ukuran yang khas, ketebalan dari 6 – 200 mm,
lebar 1250 – 2500 mm, panjang dari 3000 – 12000 mm, dengan spesifikasi JIS
G3101 – 2004, ASTM A36 – 05, EN 10025 – 2004, dengan memiliki nilai baja
SS400, SS490, Q 345, S355JR.
B. PENGERTIAN
Melipat dan mengerol plat tipis yang kita pelajari pada bab sebelumnya
memerlukan peralatan kerja. Dalam bab ini, kita akan mempelajari peralatan kerja
yang akan kita gunakan dalam membentuk pelat tipis menjadi sesuai dengan
rencana gambar yang telah disepakati seperti mistar siku.
Plat berupa lembaran dapat dibentuk mengikuti kerangka atau gading kapal
untuk membentuk lambung kapal menjadi badan kapal keseluruhan panjang kapal.
124
124 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Melihat gambar di atas, terdapat alat yang biasanya terdapat di lokasi rumah
baru yang sedang dibangun. Alat ini digunakan tukang untuk mengukur pintu
rumah. Alat bisa disebut mistar gulung atau dapat dikatakan Roll Meter. Dalam
lokasi galangan kapal tempat pembuatan kapal baru dan perbaikan kapal yang
mengalami kerusakan di lambung. Tukang pelat atau yang sering fitter, dapat juga
disebut fitter welder. Salah satu jenis pekerja dalam kontruksi kapal yang memiliki
keahlian dalam merakit kontruksi baja kapal, menyetel bagian kontruksi sesuai
dengan gambar yang kemudian akan dilakukan pekerjaan pengelasan.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Mistar Gulung
Alat ukur roll meter memiliki bahan terbuat dari lempengan besi tipis
yang memiliki panjang bermacam-macam antara lain 3 meter, 5 meter, 7 meter,
dan ada yang 10 meter dengan lebar 2 centimeter, ada juga 3 centimeter. Alat
ukur ini sangat praktis karena lempengan pelat tipis dapat digulung membentuk
lingkaran dengan bentukan roll dalam rumah yang terbuat dari plastik.
Alat ukur ini memiliki ujung berupa plat besi untuk tempat mengantungkan
atau meyangkutkan posisi awal sebagai acuan untuk mengukur. Pada ujungnya
dapat diberi magnet untuk memudahkan dalam mengukur pelat atau logam
yang lainnya.
2. Mistar baja
Peralatan alat ukur banyak terdapat di toko yang menjual alat tulis dan
toko bangunan. Alat yang memiliki fungsi untuk mengukur panjang dengan
bentuk yang tetap atau statis tidak dapat digulung. Dalam mengukur benda
126
126 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
kerja yang kita akan gunakan hasil ukuran dapat kita baca dari satuan yang
tertulis di permukaan atas mistar baja. Dengan satuan tertera mulai dari
millimeter sampai dengan meter. Ukuran mistar baja yang digunakan ada yang
memiliki panjang sampai 30 centimeter, 50 centimter, bahkan sampai 1 meter.
Satuan mistar baja dapat mencatumkan bagian atas satuan inchi dan bagian
bawah satuan centimeter. Sesuai dengan namanya alat ukur ini memiliki bahan
dari baja yang tahan karat, dengan ketebalan 3 – 4 mm. bagian ujung mistar baja
memiliki lubang untuk menempatkan dengan posisi digantung atau vertical.
3. Protractor
Alat ukur yang terdapat dalam gambar 6.11 di bawah ini disebut protractor.
Alat ukur protractor digunakan untuk mengukur sudut yang dibentuk dari
benda kerja, di mana kapal yang memiliki lambung yang ada yang berbentuk
cembung, setengah silinder. Dalam perkembangan untuk memudahkan dalam
pengukuran ada penambahan dalam alat ukur protactor sehingga mendapatkan
ketelitian ukuran sudut kurang dari satu derajat, yang disebut bevel protractor
atau ada juga yang menyebut vernier bevel protractor. Alat ukur protractor
memiliki bentuk yang menyerupai busur dengan satuan ukuran tertera di
permukaan busur dan bilah yang menempel dengan berpusat pada titik tengah
busur. Alat ini dapat mengukur sudut dari 0 derajat sampai dengan 180 derajat.
MATERI PEMBELAJARAN
Alat ukur ini terbuat dari stainless steel, baik protactor maupun Vernier Bevel
Protactor (busur bilah).
Dari gambar 6.11 dengan gambar 6.12 terdapat perbedaan pada bagian
alat ukur. Bagian-bagian dari alat ukur di atas adalah sebagai berikut.
a. Pelat dasar
Bagian pelat dasar terbuat dari stainless steel di mana bagian ini menyatu
dengan piringan busur yang berfungsi sebagai tempat menaruh,
menyandarkan, menahan pada permukaan benda kerja yang akan dilakukan
pengukuran sudut kemiringannya.
b. Skala nonius
Skala tambahan pada skala utama yang terdapat di bawah dalam piringan
busur untuk mengukur lebih teliti dari skala utama. Tingkat ketelitiannya
adalah 5 menit.
c. Skala utama
Bagian yang berupa busur setengah lingkaran yang dapat diputar
berdasarkan kemiringan permukaan benda kerja. Tampak depan dari busur
dicatumkan skala dari 0 derajat sampai 180 derajat, bisa juga 0 – 90 derajat
( pada bagian sebelah kiri dan kanan ).
d. Kaca pembesar
Bagian kaca pembesar biasanya terdapat pada vernier bevel protactor
yang berfungsi untuk memperbesar tampak skala utama dan skala nonius
sehingga nampak jelas.
e. Bilah
Pada alat ukur vernier bevel protactor merupakan bagian yang berupa pelat
yang memanjang di mana kedua ujungnya membentuk sudut yang dapat
dibandingkan dengan pelat dasar dengan cara digeser sesuai dengan
permukaan benda kerja. Sementara pada protractor bilah terdapat satuan
ukuran panjang.
f. Pengunci bilah
Bagian yang digunakan untuk membuat posisi bilah tidak bergerak ataupun
bergeser sehingga dapat melakukan pembacaan pengukuran sudut.
128
128 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
g. Pengunci skala
Agar tidak bergerak atau berubah posisi kita dapat mengunakan
pengunci skala, sehingga dapat membaca skala yang tertera dan mengetahui
sudut kemiringan benda kerja.
Bagian yang terbaru adalah layar digital yang dilekatkan pada batang
bilah atau pada busur protractor dengan menunjukkan besaran sudut benda
kerja yang diukur dengan menampilkan angka digital.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 6.14 merupakan contoh electronic protractor. Alat ukur ini memiliki
bahan terbuat dari stainless steel, memiliki ketelitian pengukuran sampai
5 minutes, dapat mengukur sudut dari 0 derajat sampai 360 derajat. Dapat
menyesuaikan dengan halus pada permukaan benda kerja. Alat ukur ini
memiliki layar yang menampilkan besar sudut dalam derajat dan kurva
dalam menit dari benda kerja yang diukur. Besar sudut yang diukur dapat
mengunakan komposisi: 1 x 360 derajat, 2 x 180 derajat dan 4 x 90 derajat.
4. Jangka Sorong
Alat ukur ini dapat kita sebut juga dengan istilah Vernier Caliper atau mistar
ingsut.
Jangka sorong memiliki bentuk huruf T dengan 2 rahang yang berbeda bentuk
yang menjepit dan pengait atau menahan dari dalam. Adapun bagian-bagian
dari alat ukur ini adalah sebagai berikut.
130
130 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
1
2
3
5
4
8
Gambar 6. 17 Jangka Sorong Manual
Sumber : (http://berkahabadieng.co.id/measurement/)
MATERI PEMBELAJARAN
Berbagai jenis jangka sorong atau Vernier caliper antara lain sebagai berikut.
a. Jangka Sorong Manual Mini
Jangka sorong ini hanya memiliki rahang bawah untuk mengukur, dan
baut pengunci terletak di bilah skala.
132
132 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
134
134 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Dengan alat ini kita dapat mengukur ketelitian sampai 0,01 mm, memiliki
batas kesalahan + 0,03 mm
MATERI PEMBELAJARAN
136
136 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Jangka sorong ini dapat digunakan juga sebagai penanda pada permukaan
benda kerja, alat ini juga dapat mengukur kehalusan permukaan benda
kerja setelah dari mesin bubut atau mesin fris dengan cara menambah dial
indicator pada skala ukurnya. Alat ini memiliki hasil pengukuran sampai
0,01 mm.
5. Mistar Siku
Untuk mengetahui pelat yang kita gunakan apakah empat sudutnya
memiliki sudut 90 derajat. Kita dapat mengunakan alat ukur yang disebut
dengan mistar siku, dimana mistar siku dapat terbuat dari baja, kayu, fiber
glass, plastik, karet. Mistar siku ada yang memiliki bentuk huruf L, ada juga
yang memiliki bentuk segitiga siku atau segitiga sama kaki bahkan ada yang
mistar siku kombinasi.
MATERI PEMBELAJARAN
Mistar siku ada yang memiliki panjang 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm, di mana
satuannya dapat mengunakan centimeter dan kombinasi dengan inchi. Mistar
siku dapat juga mengetahui kerataan pelat benda kerja yang kita gunakan.
Kita membuat garist tegak lurus pada pelat benda kerja dapat menggunakan
mistar siku. Ada berbagai macam bentuk mistar siku antara lain:
a. Mistar Siku Kayu
Mistar ini memiliki bahan dari kayu.
138
138 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Saat membeli mistar siku hal yang paling penting adalah sudut siku yaitu
90 derajat yang dimiliki oleh mistar siku tersebut. Bila bahan pembuatan
mistar siku terdiri dari dua macam bahan maka kita perlu memeriksa
keakuratan sudut siku.
6. Micrometer
Alat ukur ini kita gunakan untuk mendapat hasil ukuran yang lebih presisi
daripada jangka sorong dengan menjepit benda kerja mengunakan rahangnya.
Pengunaan micrometer dalam melakukan perhitungan ukuran komponen-
komponen mesin utama maupun bantu kapal.
MATERI PEMBELAJARAN
140
140 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Fungsi dari micrometer dalam adalah untuk mengukur lubang dalam suatu
benda kerja, mengukur diameter benda kerja, mengukur suatu celah atau
alur dengan permukaan sejajar.
7. Alat pengukur ketebalan ultrasonik
Dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju, ketebalan plat yang
terbuat dari besi, maupun alumunium, dapat mengunakan alat ukur ultrasonik
atau sonar. Alat ukur ini memiliki sistem kerja dengan menghitung waktu yang
diperlukan ultrasonik dalam melakukan rambatan ketebalan plat yang akan
diukur yang dihasilkan transduser, kemudian dikembalikan ke transduser,
waktu yang diperlukan dibagi dua kemudian dikalikan kecepatan suara
melewati benda kerja tersebut.
Alat ukur ini sangat baik digunakan pada benda kerja logam maupun
nonlogam dengan catatan dapat melakukan rambatan ultrasonik. Dalam
pengukuran ketebalan kita dapat melakukan perhitungan sampai 0.01 mm.
Selain alat dalam mengukur, kita juga mengunakan alat dalam melukis dan
menandai benda kerja yaitu pelat.
8. Penggores
Penggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan pelat.
Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250 sampai 300. Fungsi
penggores adalah untuk membuat garis, khususnya penandaan garis pada
permukaan logam benda kerja. Batang penggores (alat gores) adalah suatu
alat untuk menarik garis-garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan
MATERI PEMBELAJARAN
di kerjakan selanjutnya. Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas,
di mana bagian badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu
di pegang. Salah satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut
±30°.
Keterangan :
1. Penggores sederhana
2. Penggores dengan ujung yang dibengkokkan
3. Penggores dengan ujung yang dapat diganti-ganti
9. Penitik
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan
di bor. Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel
dengan ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300. Penitik adalah suatu alat
yang digunakan untuk membuat tanda berupa titik pusat atau titik-titik garis.
Pembuatan titik pusat ini pada umumnya digunakan untuk mempermudah
pekerjaan pengeboran. Dengan melakukan penitikan pada benda kerja yang
akan dibor maka mata bor tidak akan meleset atau menggeser dari sasaran.
Penitik ini terbuat dari bahan baja yang memiliki ujung yang runcing dengan
membentuk sudut sekitar 600 sampai 900.
142
142 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
11. Kikir
Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya
pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja
karbon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-macam kikir
antara lain: kiki rata, kikir segi empat, kikir setengah lingkaran, kikir bujur
sangkar, dan kikir segitiga.
MATERI PEMBELAJARAN
12. Jangka
Jangka adalah untuk melukis kurva atau sebuah lingkaran, dalam
pekerjaan kapal perlu sekali untuk membuat lengkung gading kapal selain
itu dapat menjadi alat ukur/alat gambar yang dapat digunakan untuk
mengukur dan membuat suatu lingkaran. Kelemahan alat ini adalah tidak
dapat memberikan ukuran secara langsung, sehingga memerlukan bantuan
alat ukur lain seperti: mistar dan meteran.
144
144 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Jangka tusuk
Jangka tusuk mempunyai sepasang kaki berujung lancip. Bila dalam
keadaan tertutup ke dua ujung kaki tadi berimpit dan sama panjang. Jangka
tusuk digunakan untuk menggambar lingkaran pada benda kerja dan untuk
memindahkan jarak dari alat ukur (atau benda satu) ke benda lain.
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam proses mould loft pada pembuatan kapal peralatan kerja mal gambar
sangat dibutuhkan, karena proses mould loft adalah proses mengembangkan
gambar yang dibuat oleh naval archicture menjadi gambar proses produksi
dengan skala 1 : 1. Biasanya bentuk yang rumit, lengkung di beberapa bagian
kapal dapat dikerjakan dalam proses mould loft dalam galangan kapal.
146
146 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Letakkan ujung roll meter atau sangkutkan ujung roll meter pada titik awal
pelat yang akan diukur.
148
148 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
2. Mistar Baja
Mistar baja kita gunakan dengan cara sebagai berikut.
a. Letakan mistar baja pada pelat yang akan kita ukur!
b. Beri tanda titik pada pelat yang akan kita ukur!
c. Lihat titik nol mistar baca, posisikan pada tanda titik yang akan kita ukur!
Baca hasil dimensi sampai pada pelat yang akan kita ukur!
3. Protractor
Vernier bevel protractor penggunaannya dengan cara sebagai berikut.
MATERI PEMBELAJARAN
a. Tempatkan protactor pada pelat yang akan kita ukur dengan posisi tegak
lurus atau menempel!
b. Gerakan bilah pada garis yang membentuk sudut!
c. Lakukan penguncian bilah pada piringan protactor!
d. Baca hasil dimensi pada skala nonius!
e. Pada gambar 6.52 dapat kita mengetahui titik nol berada sebelah kanan
angka 10 depan 2 garis tegak, maka kita membaca hasil pengukuran 12
derajat.
f. Pada gambar 6.53 dapat kita mengetahui titik nol berada pada tengah
antara garis tegak 12 dengan 13, kemudian anak panah menunjukan garis
3 yang sejajar dengan garis tegak diatas, dimana tiap garis skala nonius
bernilai 5 menit, sehingga kita membaca hasil pengukuran 12 derajat + (
3 x 5 menit ) = 12o 15’ atau 12 derajat 15 menit.
4. Jangka Sorong
Pada umumnya, cara penggunaan jangka sorong atau vernier caliper adalah
sebagai berikut.
a. Ambil jangka sorong, putar baut pengunci!
b. Geser rahang bawah, jepit benda kerja!
c. Putar baut pengunci!
d. Baca hasil dimensi panjang benda kerja!
150
150 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
e. Pada Gambar 6.54 kita dapat mengetahui contoh hasil dimensi panjang
benda kerja dimana tiik nol berada di sebelah kanan 1 cm dan 1 garis
tegak dalam skala utama yang berarti 11 mm, untuk skala verniernya
kita melihat garis tegak yang searah dengan skala utama 6,5 maka hasil
adalah 11,65 mm.
5. Mistar Siku
Cara menggunakan mistar siku adalah sebagai berikut.
a. Untuk membuat dua buah garis tegak lurus pada pelat kita gunakan mistar
siku.
b. Beri titik acuan pada pelat untuk penempatan mistar siku!
c. Letakkan tepi garis siku pada titik acuan!
d. Tarik garis pada kedua sisi mistar siku dimulai dari titik acuan, maka akan
membentuk garis tegak lurus!
6. Micrometer
Cara menggunakan micrometer adalah sebagai berikut.
a. Ambil micrometer, putar baut pengunci (racthet)!
b. Jepit benda kerja! Kunci benda kerja!
c. Baca hasil dimensi dengan melihat garis tegak 0 dari Thimble, menunjukkan
di sebelah angka 15 yaitu 18 mm. Setelah kita melihat skala bidal pada
thimble pada garis panah merah menunjukkan 1 garis tegak di atas 15
yang artinya 16 x 0,01 mm = 0,16 mm. maka hasil pembacaan adalah 18
+ 0,16 = 18,16 mm.
7. Alat pengukur ketebalan ultrasonik
Cara mengunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge adalah sebagai berikut.
a. Bersihkan permukaan pelat yang kita akan ukur!
b. Oleskan grease pada permukaan pelat yang telah dibersihkan!
c. Nyalakan Tombol On Ultrasonic!
MATERI PEMBELAJARAN
152
152 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
8. Penggores
Cara mengunakan alat penggores yaitu sebagai berikut.
a. Ambil pengores dan penggaris.
b. Posisikan ujung pengores pada permukaan pelat dan tepi penggaris
dengan miring!
c. Lakukan penekanan pengores pada permukaan pelat berdasarkan garis
yang akan kita buat!
9. Penitik
Cara menggunakan penitik adalah sebagai berikut.
a. Ambil penitik dan palu!
b. Tenpatkan penitik pada pelat yang akan kita buat pola!
MATERI PEMBELAJARAN
11. Kikir
Cara mengunakan kikir adalah sebagai berikut.
a. Letakan pelat pada ragum di meja kerja!
b. Ambil posisi kaki dan tangan menghadap pelat dengan memegang kikir
pada pelat!
154
154 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
c. Beri tanda pada pelat bagian mana yang akan kita buang!
d. Gerakkan kikir dengan menempel pada pelat dengan arah maju mundur
dengan konstan!
12. Jangka
Cara menggunakan jangka adalah sebagai berikut.
a. Tentukan titik pusat pada pelat yang akan kita gambar!
b. Ambil jangka dan tempatkan kaki jangka yang terdapat jarum pada titik
pusat yang kita tandai!
c. Tarik kaki jangka yang satunya bisa terdapat pensil, bisa juga terdapat
besi penggores pada permukaan pelat sesuaikan dengan ukuran jari-jari
lingkaran.
d. Putarkan jangka dengan berpusat pada titik tengah lingkaran pada kaki
jangka satu dengan gerakan konstan pada permukaan pelat.
MATERI PEMBELAJARAN
156
156 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
d. Tekan tuas pada arah pelat sehingga mata pisau memotong plat!
e. Buka mur pengunci, angkat tuas kembali dan ambil pelat!
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Tujuan
1. Siswa dapat mempraktekkan penggunaan peralatan kerja tipis.
2. Siswa dapat memahami bentuk tongkang batubara.
B. Alat dan Bahan
1. Penggores
2. Penitik
3. Mistar Siku
4. Mistar Baja
5. Gergaji Besi
6. Gunting Plat
7. Protractor
8. Mesin las
9. Palu
10. Kawat Las
11. Pelat 4 mm, 6 mm
12. Paint Marker
13. Kuas
14. Cat warna
15. Kikir
16. Kertas Hvs A4
17. Gerinda tangan
C. Gambar Kerja
LEMBAR PRAKTIKUM
D. Langkah Kerja
1. Buatlah Lines Plan sederhana model tongkang batubara di kertas HVS
dengan ukuran yang sesuai.
2. Buatlah gambar model tongkang batubara dari gambar lines plan ke pelat
tipis 6 mm menjadi skala 1 : 1. dengan menggunakan paint marker, mistar
baja, penggores, mistar siku, dan penitik.
3. Kita proyeksikan model 1 : 1 pada pelat, untuk tiap bagian, bagian hull
starboard, hull portside, main deck, bottom, skeg kanan kiri. Sideboard
untuk di atas main deck.
4. Gambar proyeksi tadi kita potong dengan gergaji besi, gerinda tanggan,
dan gunting plat.
5. Kita haluskan dengan kikir hasil potong pelat tiap bagian-bagian.
6. Kemudian bentuk menjadi model tongkang dengan memberi pekerjaan
pengelasan.
7. Dalam pengelasan perhatikan deformasi pelat.
8. Pergunakan protractor dalam menentukan kemiringan tongkang agar
simetris.
9. Beri warna pada model tongkang dengan cat warna dan kuas.
10. Jemur Model Tongkang dengan sinar matahari.
E. Kesimpulan
Mengetahui
Guru Pembimbing Siswa Praktikan
CONTOH SOAL
Kunci jawaban : d
CAKRAWALA
Symphony of Seas
Kapal ini memiliki ini memiliki 18 geladak dengan ukuran panjang LOA 361 meter
dilengkapi fasilitas 4 kolam renang yang memiliki seluncuran air tertinggi, taman
anak-anak, lapangan basket, 22 restoran, 2.759 kabin, berat kapal mencapai
228.061 GT, dengan kapasitas penuh dapat memuat 6680 penumpaan dan 2200
ABK. Kapal ini dimiliki oleh perusahaan Royal Caribbean International. Kapal ini
dibangun di Perancis, di galangan kapal Chantiers de l’Atlantique, Saint Nazire.
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
Bentuk jangka sorong pertama kali, disini kalian akan menemukan awal jangka
sorong.
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Setelah peserta didik memahami peralatan kerja, lakukan tugas mandiri di bawah
ini!
1. Catatlah peralatan kerja yang ada di bengkel sekolah peserta didik!
2. Periksalah tiap-tiap peralatan kerja apakah ada kerusakan pada bagiannya!
3. Buat laporan tertulis persorangan untuk tiap peserta didik peralatan kerja
yang rusak dan yang dapat digunakan!
REFLEKSI
BAB
WARNA DAN SIMBOL PIPA DI KAPAL
VII
BAB VII WARNA DAN SIMBOL PIPA DI KAPAL
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengetahui warna dan simbol yang terdapat pada pipa yang
digunakan dalam kapal. Siswa dapat menjelaskan arti dan fungsi dari warna
dan simbol yang diberikan pada pipa yang terdapat dalam kapal. Siswa dapat
mendemostrasikan atau menunjukkan warna dan simbol yang digunakan pada
pipa yang terdapat dalam kapal.
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
Macam-macam Macam-macam
fungsi dan simbol
warna pipa di simbol pipa di
pipa di kapal
kapal kapal
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Waktu saya duduk di kelas tiga sekolah dasar di kota Balikpapan, senang kali
rasanya ketika ibu guru mengatakan ini waktunya jam menggambar, dengan temanya
pemandangan. Maka dengan cepat keluar buku gambar dan peralatan gambar. Dalam
benak untuk menunjukkan gambar pemandangan maka saya buat gambar segitiga
dengan dua buah berderet. Ini pasti anggapan orang simbol untuk menggambarkan
dua buah pegunungan, lalu di kanan atasnya terdapat lingkaran kecil dengan diberi
warna kuning untuk menunjukkan matahari yang bersinar di waktu pagi menjelang
siang hari.
Demikian juga ketika berada dalam sebuah kapal, akan ada gambar berupa
simbol atau warna yang menunjukkan arti, fungsi, dan penggunaannya yang dapat
mudah dimengerti oleh orang awan sekalipun.
MATERI PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
166
166 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Dari gambar 7.2 di atas kita mengetahui ada pemberian warna untuk
memudahkan fungsi dari pipa tersebut. Tongkang pada gambar 7.2 memiliki
muatan cairan yang berupa solar industri. Pipa yang mengalirkan solar industri
diberi warna abu-abu. Pengaturan pemilihan warna pipa beragam macam sehingga
tidak terjadi kemiripan warna yang dapat membuat kesalahan pemahaman dalam
penglihatan.
B. PENGERTIAN
Dalam bahasa Indonesia warna memiliki pengertian kesan yang diperoleh
mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya; corak rupa;
seperti biru; dan hijau. Teknik perwarnaan adalah perwarnaan bahan atau benda
dengan larutan yang memiliki warna tertentu, dengan teknik perwarnaan kita
dapat memberikan aneka warna dengan larutan yang berwarna dalam hal ini kita
kenal istilah cat.
Cat adalah larutan yang terbuat dari bahan kimia atau organik yang memiliki
warna tertentu untuk melindungi lapisan luar suatu benda. Ada beberapa macam
lapisan cat yang digunakan industri kapal. Cat dasar atau primer, cat sekunder atau
build coat, cat antara, serta cat lapisan akhir atau top coat.
Pemberian warna cat biasanya dilakukan pada pengecatan untuk cat lapisan
akhir atau top coat dari sistem perpipaan kapal. Pipa adalah salah satu sarana yang
memiliki dinding berbentuk silinder memanjang dengan lubang yang memiliki
diameter untuk memindahkan air, udara yang dapat disebut dengan fluida, bisa
juga sarana untuk mengalirkan energi.
MATERI PEMBELAJARAN
168
168 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Diagram Sejarah Peraturan Identifikasi Warna pada Sistem Pemipaan Kapal yang
Dikeluarkan oleh ISO dan Diakui oleh IMO
(Sumber : https://www.iso.org/standard/44744.html)
170
170 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
(a) x y x y x y x y
Hitam
BK 0,385 0,355 0,300 0,270 0,260 0,310 0,345 0,395 ≤ 0,03
(Black)
Biru
BU 0,078 0,171 0,196 0,250 0,225 0,184 0,137 0,038 ≥ 0,05
(Blue)
Coklat
(Brown) BN 0,510 0,370 0,427 0,353 0,407 0,373 0,475 0,405 ≥ 0,04
Hijau
GN 0,313 0,682 0,313 0,453 0,209 0,383 0,013 0,486 ≥ 0,10
(Green)
Abu-abu
GY 0,350 0,360 0,300 0,310 0,290 0,320 0,340 0,370 0,15≤ β≤0,5
(Grey)
Merah
tua MN 0,302 0,064 0,307 0,203 0,374 0,247 0,457 0,136 ≥ 0,10
(Maroon)
MATERI PEMBELAJARAN
(Sumber : https://www.iso.org/standard/44744.html)
Warna utama tadi akan menunjukkan pada sistem pemipaan isi dan
penggunaannya dari pipa tersebut. Sesuai dengan tabel di bawah ini.
Dari tabel 7.2 ada 12 macam warna utama yang dipakai untuk
mengidentifikasi atau menunjukkan penggunaan atau isi dari saluran pipa dalam
sistem pemipaan dalam kapal. Selain itu, ada juga warna tambahan dengan
kombinasi beberapa warna utama yang menunjukkan variasi media fluida yang
melalui sistem pemipaan kapal.
172
172 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
(Sumber : https://www.wayout.com.au/product/pipe-markers-iso-14726/)
MATERI PEMBELAJARAN
174
174 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
(Sumber : http://www.wermac.org/documents/symbols_iso.html)
(Sumber : http://www.wermac.org/documents/symbols_iso.html)
MATERI PEMBELAJARAN
176
176 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
(Sumber : http://www.wermac.org/documents/symbols_iso.html)
MATERI PEMBELAJARAN
(Sumber : http://www.wermac.org/documents/symbols_iso.html)
178
178 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
(Sumber : http://www.idpipe.com/2017/02/contoh-simbol-piping-instrument-diagram-pid.html)
MATERI PEMBELAJARAN
Butt weld
Elbow
LR 90°
Elbow
SR 90°
Elbow 45°
Elbow 180°
return
Tee
Cross
Reducer
concentric
Top View
Reducer
eccentric
Cap
180
180 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Weld Neck
flange
Slip On
flange
Lap-Joint
flange and
Stub End
Blind
flange
Weldolet®
Nipolet®
Sockolet®
same as
Weldolet®
Thredolet®
same as
Weldolet®
Coupling
full or half
Pipe
(Sumber : http://www.wermac.org/documents/symbols_iso.html)
MATERI PEMBELAJARAN
Pipe
Elbow 90°
Elbow 45°
Tee straight
or reducing
Cross
Cap
Hose
(Sumber : http://www.wermac.org/documents/symbols_iso.html)
182
182 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Socket Weld
flange
Blind
flange
Sockolet®
Reducer
Union
Swage
concentric
Top view
Swage
eccentric
(Sumber : http://www.wermac.org/documents/symbols_iso.html)
MATERI PEMBELAJARAN
Pipe
Elbow 90°
Elbow 45°
Tee straight
or reducing
Cross
Cap
Hose
(Sumber : http://www.wermac.org/documents/symbols_iso.html)
184
184 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Socket Weld
flange
Blind
flange
Thredolet®
Reducer
Union
Swage
concentric
Top view
Swage
eccentric
(Sumber : http://www.wermac.org/documents/symbols_iso.html)
MATERI PEMBELAJARAN
Cara kedua dengan memberi label pada beberapa bagian dalam sistem
pemipaan. Biasanya ini untuk pengunaan warna kombinasi. Dapat berupa cat
atau bisa juga dengan label sticker.
186
186 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Bila pipanya panjang yang kelihatan maka setiap 25’ – 50’ dapat dipasang label
warna seperti conoh gambar 7.17.
188
188 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
190
190 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Tujuan
1. Siswa dapat memahami warna dan simbol pipa kapal.
2. Siswa dapat melakukan pembuatan sticker warna kombinasi pipa kapal.
C. Gambar Kerja
D. Langkah Kerja
1. Pilih Pipa yang diberi sticker warna!
2. Buat label warna dengan mengunakan program komputer!
3. Beri kombonasi warna yang telah dipilih!
4. Buat sketsa pengaturan aliran fluida dalam sistem pemipaan!
5. Buat sticker berdasarkan ukuran warna pada gambar kerja!
6. Cetak pada kertas sticker A4!
7. Bersihkan pipa yang telah kita pilih dengan kain majun!
8. Lakukan penempelan sticker pada pipa pada posisi yang mudah!
9. Lakukan dengan teliti dan hati-hati!
E. Kesimpulan
Buat kesimpulan dari peserta didik!
Mengetahui
Guru Pembimbing Siswa Praktikan
CAKRAWALA
.
Gambar 7. 24 Pilger Rolling Process
(Sumber : https://www.totalmateria.com/ page.aspx?ID= CheckArticle&site=kts&NM=396)
CAKRAWALA
Produk mereka yang terkenal adalah precision tubes, stainless tubes, line
pipe, drill pipe, heat exchanger tube, dringking water pipes, dan hidrolik/pnumetik
tubes. Sekarang grup perusahaan mereka sudah berkembang merambah
perusahaan telekomunisasi.
CONTOH SOAL
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah peserta didik mempelajari bab VII ini tentu peserta didik akan lebih
paham warna dan simbol sistem pemipaan kapal. Sebagai bahan refleksi diri
maka jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Adakah simbol dan warna dalam sistem pemipaan air bersih dalam rumah
Anda?
2. Adakah gambar sistem pemipaan air bersih dalam rumah Anda?
3. Menurut Anda adakah perbedaan simbol pemipaan air bersih dalam rumah
anda dengan sistem pemipaan kapal?
4. Diskusikan dengan teman sekelas Anda!
BAB
MEMAHAMI GAMBAR SISTEM INSTALASI KAPAL
VIII
BAB VIII MEMAHAMI GAMBAR SISTEM INSTALASI
KAPAL
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
Jenis-jenis
Sistem instalasi Aturan Sistem Pipa
Instalasi Pipa di
Pipa di Kapal di Kapal
Kapal
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Pipa dalam sebuah kapal memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pipa terdapat
di hampir setiap ruang kapal ada yang sebagai penyalur air bersih, ada untuk saluran
pembuangan kotoran. Begitu banyaknya pipa perlu yang akan dipasang sebelum
membangun kapal maka seorang arsitek kapal atau disebut naval architect akan
merancang gambar yang berisi proyeksi pipa-pipa yang akan dipasang di dalam kapal.
PENDAHULUAN
Selain kapal VLCC ada juga Ultra Large Crue Carrier (ULCC) kapal tangker yang
memiliki ukuran besar sampai 550 Dead Weigth Tonnage (DWT).
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
Memiliki satu benda atau barang sangat mudah untuk mengatur atau
mengoperasikannya. Nah, bagaimana bila memiliki banyak barang atau benda.
Dengan peralatan yang begitu banyak dalam kapal perlu ada pengaturan
yang dirancang agar dapat terjadi keteraturan dan berkesinambungan dalam
pengoperasian peralatan. Perlu adanya pengambaran dalam mengatur barang
atau peralatan yang terdapat dalam kapal.
Dalam bab ini diharapkan siswa dapat membuat gambar sederhana dari
sistem intalasi pipa di dalam kapal dengan mengambil contoh dari kapal yang ada
di sekitarnya. Sebelumnya, kita akan mempelajari pengertian dan sistem instalasi
yang terdapat dalam kapal.
MATERI PEMBELAJARAN
B. PENGERTIAN
Untuk menghubungkan beberapa peralatan dalam kapal perlu dibuat
suatu sistem yang saling berkaitan yang dapat menghindari terjadinya tumpeng
tindih dalam pengoperasian bermacam peralatan dan mesin dalam kapal. Dengan
demikian, sistem merupakan kumpulan dari berbagai benda, komponen yang
memiliki suatu hubungan, yang mengikat saling mendukung, saling menunjang
dalam pengoperasian sehinggan menjadi satu kesatuan untuk menjalankan
fungsinya.
Dengan menghilangkan salah satu komponen dalam satu kesatuan sistem
akan membuat tidak berjalan pengoperasian atau tersendatnya operasional
untuk mencapai fungsi yang diharapkan. Dalam sistem memiliki komponen yang
saling berkaitan, dengan memiliki batasan sistem dengan sistem yang lain dalam
pengoperasian sistem dalam kapal.
200
200 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
202
202 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
d. Katup atau valve yang berfungsi mengatur jumlah fluida yang akan masuk
atau keluar dalam sistem melalui jaringan pipa, dapat mengatur arah aliran
fluida dalam sistem instalasi pipa dalam kapal.
MATERI PEMBELAJARAN
g. Pompa berfungsi memindahkan fluida berupa cairan dan gas dalam kapal,
dari tangki menuju mesin, tangki menuju ruang dalam kapal.
204
204 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 8.16 adalah sistem bahan bakar yang memindahkan bahan bakar
dari tangka penimbun (settling tank) bahan bakar menuju tangka harian
(service tank), gambar yang berwarna merah, aliran bahan bakar.
206
206 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 8.17 adalah sistem bahan bakar yang memindahkan bahan bakar
dari tangki besar bahan bakar (storage). Biasanya terletak di double bottom
menuju ke tangka penimbun bahan bakar (settling tank).
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 8.18b adalah sistem bahan bakar yang memindahkan bahan bakar
dari tangka harian (service tank) menuju motor induk.
208
208 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Pada gambar 8.19 adalah sistem bahan bakar yang memindahkan bahan
bakar dari vetting box setelah memisahkan minyak dari uap pada tekanan
rendah. Ini untuk minyak jenis heavy fuel oil.
MATERI PEMBELAJARAN
Komponen yang terdapat pada sistem bahan bakar yaitu sebagai berikut.
1. Storage tank adalah tangki yang berisi bahan bakar untuk penampungan
keseluruhan kebutuhan dalam kapal ketika memuat dari pelabuhan, letaknya
di bagian bawah kapal (double bottom) dengan penyekatnya berupa cofferdam
tank.
2. Heater adalah alat bantu untuk pemanas bahan bakar berupa HFO agar pompa
dapat mengalirkan ke settling tank menggunakan energi panas steam heater
pada boiler kapal.
3. F.O. Transfer pump adalah pompa bahan bakar yang memindahkan bahan
bakar dari tangka induk (storage tank) menuju settling tank. Jenis pompa ini
menggunakan high temperature resistance screw.
4. Vetting box adalah tempat memisahkan bahan bakar dari uap dengan
menurunkan tekanan bahan bakar, di mana uap dari bahan bakar akan mengalir
menuju pipa udara sedangkan bahan bakar akan mengalir ke service tank.
5. F.O. Circulation pump adalah pompa yang mengalirkan bahan bakar dari vetting
box menuju motor induk dan motor bantu kapal. Jenis pompa mengunakan
gear.
6. Filter F.O. adalah alat untuk menyaring bahan bakar dari kotoran yang terdapat
dalam bahan bakar sebelum masuk menuju motor induk dan motor bantu
kapal, jenis filter-nya adalah duplex.
7. Separator adalah alat yang memisahkan bahan bakar dari kotoran seperti filter
dan memurnikan bahan bakar diletakkan pada settling tank.
8. Purifier F.O adalah mesin bantu seperti separator yang memisahkan bahan
bakar dari kotoran, air, kerak-kerak karat.
9. F.O. feed pump adalah pompa untuk memindahkan bahan bakar dari tangki
penimbun (settling tank) menuju tangki harian (service tank).
10. F.O. service pump adalah pompa untuk memindahkan bahan bakar dari tangka
harian (service tank) menuju motor induk dan motor bantu yaitu generator.
11. Pressure control valve adalah katup atau kran yang memiliki fungsi untuk
mengontrol tekanan bahan bakar yang diperlukan serta untuk menstabilkan
dari supply pump.
12. Tangki drain adalah alat yang digunakan apabila terjadinya campuran gas dan
udara dalam aliran bahan bakar, yang dilengkapi dengan alarm berhubungan
dengan sebuah katup apung. Bila pengunaan HFO menjadi MDO.
13. Katup threeway cock adalah katup yang berfungsi untuk pergantian aliran
bahan bakar dalam kapal dari HFO menjadi MDO secara manual begitu juga
sebaliknya.
3. Sistem Pelumasan
Pada komponen motor pembakaran dalam, baik motor diesel maupun
motor bensin, memiliki 2 macam komponen dilihat dari pergerakannya ada
komponen statis dan ada komponen dinamis, komponen statis seperti blok
mesin, tabung silinder dan komponen dinamis seperti piston dan poros engkol.
Pergerakan komponen-komponen dalam motor beroperasi dapat
mengakibatkan terjadinya gesekan. Komponen motor atau mesin pembakaran
210
210 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
dalam terbuat dari bahan campuran besi, bila terjadi gesekan terus menerus
mengakibatkan cacat atau kerusakan. Oleh karena itu, membutuhkan
pelumasan cairan, dapat berupa minyak pelumas dengan viskositas yang telah
ditentukan.
Sistem pelumasan adalah sistem yang mengatur cairan pelumasan dapat
berupa minyak pelumas mengalir dari tangki minyak pelumas masuk ke dalam
motor induk dan motor bantu kapal untuk memperkecil gesekan permukaan
komponen motor diesel, menghindari terjadi keausan dan juga memberikan
pendinginan dalam motor diesel ketika sedang beroperasi.
Sistem pelumasan dapat juga berfungsi membersihkan kotoran dalam
tabung silinder dan mengurangi getaran dari komponen motor diesel.
MATERI PEMBELAJARAN
212
212 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
d. Bypass valve adalah katup yang berfungsi untuk merubah jalur aliran
minyak pelumas ketika terjadi perawatan sistem.
e. L.O. cooler adalah alat untuk mendingkan aliran minyak pelumas dalam
sistem.
f. L.O. main filter adalah alat penyaring minyak pelumas dari kotoran ketika
keluar dari sump tank. Jenis filter ini adalah elemen dengan memiliki
lubang banyak berukuran kecil.
g. L.O. pump adalah pompa yang memindahkan minyak pelumas dari sump
tank menuju cooler. Jenis pompa ini roda gigi.
h. L.O auto filter adalah saringan yang berkerja otomatis dengan pnuematik
dimana jika tekanan tinggi, maka otomatis akan memompa sampai tekanan
rendah.
i. L.O drain adalah tempat penampungan minyak pelumas setelah melewati
auto filter yang akan dibawa kembali ke sump tank.
j. L.O storage tank adalah tangki tempat menimbun minyak pelumas pada
saat pengisian (bunker) ketika di pelabuhan.
MATERI PEMBELAJARAN
214
214 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
4. Sistem Pendingin
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 8.25 dan 8.26 menjelaskan alur masuk air laut ke dalam mesin induk
kapal menyerap panas membawa keluar.
216
216 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
218
218 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam sistem ini air laut mendinginkan air tawar yang terpusat pada satu
central cooler / heat exchanger yang kemudian air tawar ini menjadi penurunan
suhu kembali.
MATERI PEMBELAJARAN
5. Sistem Bilga
Dalam pengoperasian kapal berlayar di perairan menghasilkan kotoran
limbah berupa tumpahan minyak bahan bakar, kebocoran pipa pada minyak
pelumas, air laut yang berlebihan masuk kedalam kapal, dan air buangan
dalam ruang muat kapal. Limbah campuran cairan tersebut akan berkumpul di
bagian bawah kapal dalam kamar mesin, dalam ruang muat.
Untuk menjaga lingkungan perairan, limbah cairan dari kapal kita kelola
terlebih dahulu supaya aman bagi lingkungan perairan tempat kapal berlayar.
Di sinilah peranan sistem pemipaan bilga kapal. Pembuangan cairan harus
memenuhi regulasi di negara dan dunia. Di Indonesia, hal tersebut diatur oleh
UU. No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup. Selain itu, juga Peraturan MARPOL 73/78 annex IV yang berlaku mulai
1 Juli 1992 tentang pencegahan polusi dari air kotor/limbah (sewage) dari
kapal.
220
220 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 8.32 menjelaskan bahwa sistem bilga akan menghisap cairan kotoran
melalui bilge suction dengan pompa, dan ditampung ke dalam tangki bilge well.
Masuk ke dalam bilge separator dan oily water separation untuk memisahkan
air dan minyak sesuai ketentuan. Setelah air akan disimpan dan bisa juga
langsung dibuang melalui keran overboard, minyak ditampung dalam tangki
penyimpanan atau sludge tank. Tempat penyimpan kotoran disebut juga mud
box. Minyak yang dipisahkan akan dibuang ketika akan berlabuh atau bisa
dipakai untuk kapal.
222
222 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
6. Sistem Ballast
Kapal harus memiliki stabilitas yang baik, salah satu cara memperoleh
stabilitas yang baik dengan menggunakan sistem ballast. Sistem pemipaan
ballast yang kita pelajari adalah sistem ballast yang dinamis menggunakan
fluida cairan seperti air laut dan air sungai. Ada juga sistem ballast yang fix
seperti menggunakan kotak yang berisi semen cor.
Sistem ballast adalah sistem pemipaan yang mengatur perpindahan
fluida cairan dalam tangki-tangki kapal ketika keadaan trim kelebihan dan
kekurangan muatan agar kapal dalam keadaan stabilitas baik.
Komponen sistem ballast adalah sebagai berikut.
a. Pompa ballast adalah pompa yang dapat memindahkan fluida dari tangki
menuju double bottom. Jenisnya pompa sentrifugal.
b. Sea Chest adalah kotak tempat masuknya air dari luar kapal dimana posisi
pada bagian bottom kapal.
c. Manifold adalah pertemuan pipa-pipa dengan sambungan katup-katup
dari berbagai tangka.
d. Double bottom adalah lapisan pelat kapal bagian bawah yang memiliki
dua lapisan yang dapat mencegah kapal tengelam bila terjadi kebocoran
pada pelat bagian bottom.
e. Non return valve adalah katup satu arah tidak memiliki dua arah aliran,
mencegah arah sebaliknya.
MATERI PEMBELAJARAN
224
224 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam gambar 8.36, sistem air tawar menyimpan air tawar dalam tangki air
tawar (1), d imana pada waktu berlabuh melakukan pengisian air tawar melalui
pengisian (2) yang dilengkapi dengan pipa sounding untuk pengukuran
volume air tawar (4) dan pipa ventilasi udara (3). Air tawar dapat dikatakan
juga air bersih akan disalurkan melalui pipa (8) dengan pompa tangan (5) atau
dengan pompa fresh water dengan jenis sentrifugal (6) menuju tangki dinas
(7) di mana tangki tersebut dilengkapi dengan pipa vent udara ( 12) dan pipa
heating oil (11).
Melalui tangki dinas ari tawar disalurkan menuju dapur, kamar mandi, kamar
abk (10) melalui pipa utama (16). Tangki dinas atau disebut juga tangka harian
bisa mengalami kelebihan kapasitas air akan disalurkan melalui pipa overflow
(13) dengan sebuah katup /valve (14) menuju tangki air tawar terletak di
bagian bottom (1). Untuk pengisian tangki dapat mengunakan selang (15)
yang menuju tangki air tawar (1).
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 8.37 adalah sistem fresh water generator yang berfungsi untuk
mengatur perpindahan air laut menuju fresh water generator untuk diubah
menjadi air tawar untuk keperluan sehari-hari. Sistem ini dipakai bila sistem
air tawar sudah kekurangan volume untuk dipakai. Fresh water generator
dilengkapi dengan dua tangki, satu tangki untuk kondensor air dan satu tangki
untuk evaporator air. Dilengkapi dengan pompa air bersih untuk menyalurkan
ke dalam ruangan. Pompa air laut untuk mengambil air laut melaui sea chest
atau bisa juga dengan by pass melalui sistem pendingin kapal.
226
226 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Penyebab kebakaran dalam kapal ada 3 unsur yaitu suhu yang tinggi, bahan
yang mudah terbakar, dan adanya oksigen. Peralatan keselamatan pemadam
kebakaran adalah peralatan yang digunakan untuk menyelamatkan bila terjadi
kebakaran di kapal seperti fire detector dan pompa pemadam kebakaran.
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam gambar 8.39 sistem pemadam kebakaran mengunakan media air laut
sea water fire system. Selain menggunakan air laut dapat juga menggunakan
busa dan gas. Sistem ini memindahkan air laut melalui high sea suction pada
sea chest menggunakan pompa pemadam kebakaran dan menyalurkan air laut
menuju fire hydrant, fire sprinkler, dan fire monitor yang terdapat pada geladak
kapal. Pada kamar mesin dapat mengunakan gas CO2, seperti gambar 8.40.
228
228 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
No. Komponen
1 CO2 Cylinder
2 Master Valve
3 Slave Valve
4 Flexible Discharge Hose
5 Flexible Inter Connecting Hose
6 Non Return Valve
7 Inline Check Valve
8 Lock Out Valve
9 Directional Valve
10 Bleeder Valve
11 Safety Release Valve
12 Pressure Switch
13 Pressure Gauge
14 Solenoid Valve
15 Digital Weight Loss Indicator
16 Cylinder Mounting Frame
17 Manifold
18 Pressure Operate Siren
19 CO2 Discharge Nozzle
20 Weight Loss Indicator
(Sumber : http://www.co2system.in/)
230
230 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Pipa berisi bahan bakar tidak boleh melewati tangka yang berisi air tawar,
minyak pelumas.
d. Plastik dan gelas tidak dipakai sebagai bahan operasi bahan bakar.
e. Transfer, feed dan booster harus direncanakan untuk kebutuhan
temperature operasi pada kondisi minimum.
f. Untuk saluran masuk menggunakan filter simplex.
g. Purifier harus mendapatakan persetujuan klasifikasi setempat.
h. Untuk operasional dengan heavy fuel disediakan alat pemanas.
i. Daily tank atau tangki harian harus mampu menyediakan bahan bakar
untuk satu mesin selama 8 jam.
j. Untuk penggunaan filter pada saat bersamaan antara sistem bahan bakar
dan sistem minyak pelumas pada supply system harus ada pemisah antara
bahan bakar dan minyak pelumas agar tidak bercampur.
k. Settling tank dan daily tank harus disediakan alat untuk mengeringkan.
232
232 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
3. Sistem Pendingin
Berdasarkan peraturan klas di Indonesia yaitu Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
volume III tahun 2016 section 11.H2 menyatakan:
a. Kapal harus memiliki minimal 2 sea chest, dengan posisi bagian bawah
kapal.
b. Setiap sea chest harus memiliki suatu ventilasi yang efektif.
c. Setiap sea chest harus memiliki saluran udara bertekanan yang dilengkapi
dengan katup shut off.
d. Pompa pendingin harus disediakan ada pompa darurat, dan memenuhi
kapasitas air pendingin buat mesin.
e. Sisi hisap bagian pompa air laut untuk pendingin dipasang strainer.
f. Katup sea chest dipasang sedemikian agar pengoperasian mudah pada
lantai kamar mesin.
MATERI PEMBELAJARAN
4. Sistem Bilga
Berdasarkan peraturan klas di Indonesia yaitu Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
volume III tahun 2016 section 11. 2 menyatakan:
a. Pengaturan posisi pipa-pipa bilga agar dapat melakukan penghisapan
walau kapal posisi miring.
b. Ruangan yang terletak di depan sekat tubrukan dan belakang poros
propeller harus dapat dikeringkan bila tidak dilewati pipa bilga.
c. Pemasangan posisi pipa bilga tidak boleh melewati tangki minyak bahan
bakar, minyak pelumas, air tawar. Bila melewati harus dilengkapi dengan
katup non return pada posisi pipa bilga masuk melewati tangka tersebut.
d. Pompa bilga yang jenis sentrifugal harus memiliki penghubung ke alat
pemisah udar.
e. Katup dan peralatan sistem bilga ditempatkan pada posisi yang mudah
pengaturannya.
234
234 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
5. Sistem Ballast
Berdasarkan peraturan klas di Indonesia yaitu Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
volume III tahun 2013 section 11.P menyatakan:
a. Pipa ballast harus pengaturan posisinya dapat melakukan hisap air dalam
keadaan miring atau trim.
b. Pipa ballast tidak boleh melewati tangka air tawar, bahan bakar, dan
minyak pelumas.
c. Jumlah pompa ballast harus memenuhi kebutuhan kapal dan disediakan
untuk pompa cadangan.
MATERI PEMBELAJARAN
236
236 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
d. Semua pipa pada daerah bulkhead harus tahan terhadap suhu yang telah
ditentukan solas. Harus diberi isolasi tahan panas.
e. Pompa bahan bakar, purifier, minyak pelumas harus dilengkapi dengan
peralatan pemutus darurat.
f. Pompa dan fire hose harus memiliki pancaran kuat dengan jangkuan
minimal 12 meter tergantung jenis dan berat kapal.
g. Fasilitas alarm harus disediakan di setiap ruang hingga dapat didengar
oleh semua orang dalam kapal.
h. Tekanan minimum 10 bar pada tekanan pompa pemadam kebakaran.
i. Kran kebakaran (hydrant) harus diletakkan di tempat yang mudah
dijangkau orang.
j. Kapal dengan GRT > 500 ton harus dilengkapi minimal 1 shore conection
international.
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Tujuan
1. Siswa dapat memahami bentuk gambar sistem pemipaan kapal.
2. Siswa dapat melakukan pembuatan gambar sistem pemipaan kapal.
B. Alat dan Bahan
1. Mistar Rol
2. Mistar Siku
3. Mistar Baja
4. Kertas A3
5. Pensil
6. Pulpen
7. Penghapus
C. Gambar Kerja
D. Langkah Kerja
1. Gambar sistem pemipaan dalam kapal!
2. Pilih salah satu sistem pemipaan yang ada dalam kapal yang akan dibuat
gambar!
3. Susunlah komponen yang ada dalam sistem pemipaan kapal yang akan
dibuat gambar!
LEMBAR PRAKTIKUM
E. Kesimpulan
Buat kesimpulan dari peserta didik!
Mengetahui
Guru Pembimbing Siswa Praktikan
CONTOH SOAL
1. Dalam sistem pemipaan bahan bakar memiliki komponen yang banyak, yang
tidak termasuk komponen sistem pemipaan bahan bakar adalah
a. Pompa bahan bakar
b. Motor pengerak utama kapal
c. Tangki harian
d. Derek
e. Valve
Kunci Jawaban : D
CAKRAWALA
Gambar 8.52 Contoh Perangkat Lunak Komputer untuk Gambar Sistem Pemipaan
(Sumber : https://www.edrawsoft.com/piping-design-software.html)
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah peserta didik mempelajari bab VII ini tentu peserta didik akan lebih
memahami gambar sistem pemipaan kapal. Sebagai bahan refleksi diri maka
jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah peserta didik pernah melihat sistem pemipaan disekitar Anda?
2. Jika pernah, sebutkan sistem pemipaan apa saja?
3. Adakah perbedaan sistem pemipaan yang peserta didik lihat dengan sistem
pemipaan dalam kapal?
4. Diskusikan dengan teman sekelas!
BAB
KAMAR MESIN KAPAL IX
BAB IX KAMAR MESIN KAPAL
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu memahami lay out dari kamar mesin kapal, dengan
pengetahuan tersebut maka siswa diharapkan dapat mampu membuat lay out dari
kamar mesin sebuah kapal. Siswa dapat menentukan letak posisi dari peralatan
dan mesin yang terdapat dalam kamar mesin yang efisien, memudahkan dalam
penggunaan dalam satu kesatuan sistem.
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
Untuk bisa bergerak di permukaan air, kapal membutuhkan tenaga dan alat
untuk menggerakkan kapal menuju tujuan. Saat ini, kapal niaga mendapatkan
tenaga dari motor penggerak kapal yaitu motor bakar diesel yang menghasilkan
tenaga menggerakkan roda gila kemudian diteruskan melalui poros propeller untuk
memutar alat penggerak berupa baling-baling atau propeller. Dari hasil putaran
propeller ada gaya dorong untuk mendorong kapal tersebut. Motor penggerak
kapal yang berupa motor bakar diesel diletakkan di dalam suatu ruangan khusus
yang disebut dengan kamar mesin (engine room).
MATERI PEMBELAJARAN
B. PENGERTIAN
Kamar menurut kamus bahasa indonesia adalah ruang yang bersekat (tertutup)
dinding yang menjadi rumah atau bangunan (biasanya dibatasi dinding empat sisi
dengan bagian atasnya tertutup; berupa bilik-bilik. Kamar dalam kapal adalah
ruangan yang bersekat di tiap-tiap geladak kapal yang memiliki fungsi tertentu
dibatasi dinding empat sisinya yang memiliki kekedapan air agar tidak mengalami
kebocoran.
MATERI PEMBELAJARAN
Setiap mesin yang dikeluarkan oleh pabrik memiliki teknikal data yang
memenuhi peraturan IMO regulasi emisi gas buang sesuai ANNEX VI of the
MARPOL 73 / 78.
246
246 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
248
248 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam kamar mesin main switch board dapat diletakkan dalam ruang
terpisah yang disebut dengan ruang kontrol. Hal ini dapat diterapkan pada kapal
yang memiliki dimensi besar sehingga ada ruang yang dapat digunakan untuk
kontrol kamar mesin kapal.
Ukuran dimensi setiap kontrol panel yang kita gunakan harus kita ketahui ketika
akan menempatkan dalam kamar mesin yang dicatumkan dalam lay out kamar
mesin sebuah kapal.
MATERI PEMBELAJARAN
Peralatan mesin bantu kapal selain generator ada berupa pompa-pompa, seperti
pompa bahan bakar, pompa air, dan pompa hidrolik.
Tangka harian bahan bakar pada kapal ada yang terdapat dalam ruang mesin.
Hal ini terdapat pada kapal ukuran kecil yang penempatannya juga harus
diperhitungkan dalam lay out kamar mesin.
250
250 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam kamar mesin juga ada terdapat pompa pemadam kebakaran, biasanya
untuk kapal khusus yang beroperasi di wilayah operasional industri minyak dan
gas bumi. Minimal memiliki satu pompa. Hal ini juga kita dapat mengetahui
dimensi spesifikasi, dicantumkan dalam lay out kamar mesin.
MATERI PEMBELAJARAN
Peralatan mesin bantu kapal yang terdapat di kamar mesin adalah Oil
Water Separator (OWS. Mesin bantu ini masuk dalam sistem pemipaan bilge.
Dalam sistem yang mengatur cairan sisa, cairan kotoran yang terdapat dalam
kamar mesin untuk disimpan atau dibuang, di mana fungsi OWS adalah menyaring
atau memisahkan air dengan berbagai jenis minyak dengan perbedaan berat
jenis fluida tersebut. Selanjutnya disimpan dalam tangki penyimpanan kotoran
atau sludge tanki. Bisa juga disimpan di waste oil tank.
252
252 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Sesuai dengan ketentuan relugasi 16 (5) of Annex I of MARPOL 73/78. Bila kurang
maka alarm akan berbunyi. IMO Marine Environment Protection Committee –
MEPC. 107(49).
(Sumber : https://www.deyuanmarine.com/Marine-Oily-Water-Separators-pd666054.html)
Mesin bantu kapal pada gambar 9.15 hampir mirip dengan Oil Water
Separator (OWS) adalah purifier. Mesin bantu ini berfungsi untuk menyaring atau
memisahkan air dan kotoran seperti lumpur yang terdapat ketika menghisap
bahan bakar dan minyak pelumas dari dalam tangki. Prinsip mesin bantu kapal
purifier adalah memiliki kecepatan tinggi dengan sistem pompa sentrifugal, yang
memisahkan berat jenis fluida.
MATERI PEMBELAJARAN
Pada gambar 9.17 kita akan melihat gambar bagian dalam dari oil purifier ada
satu jalur masuk minyak dan kemudian ada dua jalur yang yang terpisah setelah
mengalami putaran tinggi dengan gaya sentripugal.
254
254 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
256
256 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk mengetahui posisi kamar mesin kapal kita melihat dalam gambar
rencana umum sebuah kapal, sehingga kita dapat mengetahui kamar mesin
kapal berada di garis air tertentu. Kita juga bisa mengetahui ketinggian
ruangan. Lubang untuk saluran pembuangan udara setelah pembakaran dari
mesin utama kapal disebut Funnel.
258
258 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
(Sumber : http://ssmaritime.com/Canberra-1.htm)
Gambar 9.26 Tampak Samping KM Canbera
260
260 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Dari gambar di atas kita dapat mengetahui susunan instalasi alat gerak kapal
untuk mengatur posisi lay out. Dalam menempatkannya dapat berupa lambang
dari peralatan mesin tersebut atau model, atau persegi untuk menggambarkan
peralatan yang terdapat dalam gambar lay out kamar mesin kapal dengan
mencantumkan nama dari mesin tersebut.
Di bawah ini, gambar 9.28 adalah contoh gambar lay out kamar mesin
sebuah kapal yang memiliki satu mesin induk kapal (main engine) karena dimensi
kapal besar yang harus didukung motor induk kapal memiliki tenaga besar yang
memiliki dimensi besar, makanya ruangan yang dipakai untuk kamar mesin kapal
terdiri dari beberapa geladak kapal.
Untuk geladak yang berbeda dibuatkan juga masing-masing gambar lay out
kamar mesin yang mewakili tiap geladak kapal.
262
262 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar di atas menunjukkan gambar teknik lay out kamar mesin kapal MT.
Soechi Lesmana dengan 2 dimensi. Gambar lay out kamar mesin dapat dibentuk
dengan 3 dimensi. Setiap geladak kita buatkan lay out dengan menampilkan setiap
peralatan yang ada pada geladak tersebut maupun terlihat pada geladak tersebut.
Pandangan yang digunakan dalam membuat gambar lay out pada 2 dimensi
dibuat dari sudut pandang atas. Untuk menampilkan model gambar mesin utama
dan mesin bantu kapal, dapat mengunakan gambar lay out 3 dimensi agar dapat
menampilkan bentuk mesin dan peralatan kapal yang ada.
MATERI PEMBELAJARAN
Dari gambar di atas terlihat bentuk mesin utama kapal, mesin bantu kapal,
dan instalasi alat gerak kapal dengan posisi yang telah diatur. Kamar mesin tidak
hanya terdapat dalam satu geladak atau satu lantai saja.
Sekarang ini, kapal tidak hanya menggunakan satu mesin utama kapal dan
daun kemudi, tetapi dapat juga menggunakan beberapa mesin utama kapal dan
beberapa daun kemudi kapal. Hal ini diperlukan agar membantu pergerakan
kapal atau disebut maneuvering kapal. Pengunaan beberapa mesin utama kapal
terdapat pada kapal yang memiliki lambung 2 (catamaran), tiga ( trimaran), kapal
crew, kapal ferry cepat.
Dari gambar 9.32 dan 9.33 kita melihat pada posisi mesin induk. Terdapat
2 buah mesin utama kapal yang diletakkan di starboard side dan portside kapal
dengan garis tengah kapal sebagai garis khyal yang membagi kamar mesin
simetris, dengan pondasi mesin yang akan dibuat untuk diletakkan mesin utama
kapal atau mesin induk kapal (main engine ship). Setelah itu, dapat diatur posisi
dari gearbox dan poros baling-baling kapal. Kapal tunda (tug boat), menggunakan
mesin induk 2 buah untuk mengerakkan kapal.
264
264 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
MESIN INDUK 1
MESIN INDUK 2
Gambar 9.33 Contoh Posisi Kamar Mesin dengan 2 Mesin Utama Kapal
Sumber : Timoteus, 2019 (Dokumen Pribadi)
Mesin Induk 1
Mesin Induk 2
Mesin Induk 3
Gambar 9.34 Contoh Posisi Kamar Mesin dengan 3 Mesin Utama Kapal
Sumber : Timoteus, 2019 (Dokumen Pribadi)
Dari gambar 9.34 di atas kapal memiliki 3 mesin utama yang dapat diletakkan
pada posisi seperti contoh di atas. Mesin utama 1 atau mesin induk 1 kapal
posisinya diletakkan sejajar dengan mesin induk 3 pada starboard side dan portside
kapal. Dengan garis tengah kapal membagi simetris kamar mesin kapal menjadi
dua bagian sama. Sementara itu, mesin induk 2 diletakkan lebih dekat buritan
kapal. Hal ini dapat dilakukkan untuk mengurangi pengunaan poros intermediate
bila mesin induk 1 dan mesin induk 3 menggunakan poros intermediate kapal.
Dapat juga untuk membutuhkan ruang yang cukup di antara mesin induk 1 dan 3
maka posisi mesin induk 2 lebih dekat buritan kapal.
Mesin induk 2 dapat diletakkan sejajar dengan mesin induk 3 dan 1 dengan
posisi berada tepat di garis tegah kapal (Center Line Ship) bila ruang kamar mesin
luas sehingga ada cukup ruang untuk pengoperasi dan perawatan dari anak buah
kapal bagian mesin dan surveyor.
MATERI PEMBELAJARAN
Kapal yang memiliki mesin induk 3 buah memiliki tiga buah daun kemudi
kapal. Selain itu, juga memiliki tiga baling-baling kapal yang dihubungkan dengan
poros baling-baling kapal.
Kapal yang memiliki mesin induk 3 buah digunakan oleh kapal crew boat
untuk perusahaan. Dengan mesin induk 3 buah, salah satu mesin induk dapat
digunakan sebagai mesin induk cadangan, bila salah satu mesin induk memiliki
kerusakan yang membuat tidak dapat beroperasi. Dalam beroperasi kapal dapat
mengunakan mesin induk yang beroperasi 2 buah mesin induk yang 1 dan 3, atau
hanya dapat menggunakan 1 buah mesin induk, yaitu mesin induk 2.
Mesin bantu kapal yang lainnya dapat mengikuti posisi mesin induk yang
telah ditentukan, mengisi area yang kosong, dengan memperhatikan dimensi
mesin bantu dan sistem pemipaan kapal. Penempatan mesin bantu jangan terlalu
dekat dengan mesin induk yang akan mengurangi area dalam pengoperasian dan
perawatan mesin bantu kapal seperti generator, pompa pemadam kebakaran.
Mesin Induk 1
Mesin Induk 2
Mesin Induk 3
Mesin Induk 4
Gambar 9.35 Contoh Posisi Kamar Mesin dengan 4 Mesin Utama Kapal
Sumber : Timoteus, 2019 (Dokumen Pribadi)
Dari gambar di atas kapal memiliki 4 mesin induk yang diletakkan posisi 2
buah di sebelah starboard dan 2 buah di sebelah portside dengan garis tengah
kapal membagi simetris. Di mana mesin induk 1 sejajar mesin induk 4, sedangkan
mesin induk 2 sejajar dengan mesin induk 3. Terdapat area untuk pengoperasi
dan perawatan yang cukup leluasa. Untuk poros antara yang melewati ruang muat
kapal dapat dibuat ruang atau terowongan sampai menuju buritan kapal (shaft
tunnel).
266
266 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
MATERI PEMBELAJARAN
Genset 1
MESIN INDUK 1
MESIN INDUK 2
Genset 2
MATERI PEMBELAJARAN
Data peralatan mesin induk dan mesin bantu dalam kapal terutama dimensi.
Beserta gambar sistem pemipaan yang ada dalam kamar mesin untuk menentukan
posisi masing-masing peralatan.
Tentukan gambar yang disusun dalam bentuk 2 dimensi atau 3 dimensi,
dengan menggunakan proyeksi pilihan.
Pada gambar tangga harus dicantumkan arah naik atau arah turun tangga
dengan anak panah. Ukuran panjang tangga juga disesuaikan.
LEMBAR PRAKTIKUM
268
268 TEKNIK PEMESINAN KAPAL
PEKERJAAN PELAT
DAN SISTEM PEMIPAAN KAPAL
LEMBAR PRAKTIKUM
D. Langkah Kerja
1. Cari gambar lines plan dan general arrangement sebuah kapal sederhana!
2. Buat data motor induk dan motor bantu dari kapal tersebut!
3. Dari data tersebut kita buat lay out engine room dalam kertas biasa.
4. Pengaturan dalam engine room sesuai ketentuan.
5. Kita tampilkan peralatan yang ada dalam kamar mesin dengan
memperhatika dimensi.
6. Pindahkan ke dalam kertas A3 dengan ketentuan gambar teknik!
7. Kerjakan dengan sebaik-baiknya!
E. Kesimpulan
Buat kesimpulan dari peserta didik.
Mengetahui
Guru Pembimbing Siswa Praktikan
CONTOH SOAL
1. Gambar yang tidak termasuk dalam kebutuhan pembuatan lay out engine
room adalah....
a. Gambar Lines Plan
b. Gambar General Arrangement
c. Gambar Dimensi Motor Induk
d. Gambar Dimensi Generator Set
e. Gambar Hidrostatic Curve
CAKRAWALA
CAKRAWALA
Tingkat polusi udara yang semakin tinggi dalam bumi yang berasal dari
aktivitas manusia semakin tinggi. Berbagai kota di belahan dunia begitu bergiat
dalam roda ekonomi untuk menunjang pembangunan masing-masing negara dan
sebagai mata pencaharian penduduk. Walaupun demikian, di satu sisi pergerakan
perekonomia juga memicu pencemaran, salah satunya pencemaran udara.
Penyebabnya bisa dari aktivitas pabrik, aktivitas rumah tangga, dan aktivitas
kendaraan bermotor.
Pencemaran udara dari aktivitas kendaraan salah satunya bisa dari
pengunaan motor bakar lama pada kapal motor yang bergerak di perairan berbagai
negara. Asap yang dihasilkan oleh motor bakar baik diesel maupun bensin bila
tidak dikelola dengan baik menghasilkan polusi udara. Maka perlu dikembangkan
motor penggerak kapal utama yang berbasiskan listrik dengan bahan bakar yang
ramah lingkungan dan dapat terus diperbaharui. Bisa dari tenaga matahari atau
tenaga baterai. Kapal dirancang untuk ramah lingkungan seperti gambar 9.38.
suatu desain kapal masa depan. Ke depan, penggunaan motor bakar diesel dan
bensin semakin dikurangi dan penggunaan motor listrik yang berbahan bakar
dapat diperbaharui semakin ditingkatkan.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
Kapal memiliki motor penggerak utama kapal yang dapat berupa motor
bakar baik yang berbahan bakar diesel maupun gasoline, dengan penunjang
motor bantu berupa generator set, pompa-pompa, ows, dan masih banyak lagi.
Penempatan peralatan tersebut diletakkan dalam kapal pada ruang khusus yang
disebut kamar mesin atau engine room. Banyaknya peralatan dalam kamar mesin
perlu pengaturan posisi yang dapat memudahkan penggunaan yang disertai
dengan keamanan.
Dalam pengaturan perlu ditampilkan dalam bentuk tertulis berupa
gambar yang disebut gambar lay out engine room. Gambar ini disusun untuk
memudahkan pengaturan dan pengenalan peralatan bagi orang awam yang
masuk ke kamar mesin. Gambar ini membutuhkan gambar lines plan, gambar
general arrangement dan gambar masing-masing peralatan. Gambar diusahakan
menampilkan peralatan yang ada dalam kamar mesin lengkap dengan tangga,
pintu masuk, pintu keluar emergency dan hal-hal yang perlu ditampilkan. Gambar
dapat berbentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah peserta didik mempelajari bab IX ini tentu peserta didik akan lebih
paham gambar lay out kamar mesin. Sebagai bahan refleksi diri maka jawablah
pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah peserta didik pernah mengatur dan menyusun peralatan kamar dalam
rumah perserta didik ?
2. Bagaimana langkah peserta didik mengaturnya, apakah perlu sketsa, bayangan
atau gambaran terlebih dahulu?
3. Adakah perbedaan dalam menyusun kamar sendiri di rumah dengan menyusun
lay out engine room sebuah kapal?
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang menurut Anda benar!
1. Nama dari gambar di bawah ini adalah….
a. Fire Hydrant
b. Fire Monitor
c. Fire Sprinkler
d. Fire Valve
e. Fire Hose
2. Peralatan yang tidak termasuk dalam tampilan pada gambar lay out kamar mesin
adalah ….
a. mesin induk
b. pompa pemadam kebakaran
c. tangga darurat
d. generator set
e. gergaji tangan
3. Gambar yang tidak mendukung dalam pembutan gambar lay out mesin adalah …
a. Lines Plan
b. General Arrangement
c. Body Plan
d. Hidrostatic curve
e. Dimensi Motor Induk
4. Kegunaan dari gambar lay out mesin adalah…
a. Membuat kapal dapat lebih cepat dalam berlayar
b. Agar penumpang dapat mengoperasikan kapal dengan mudah
c. Memudahkan dalam membangun dan pengaturan peralatan kamar mesin
d. Stabilitas kapal terus tidak stabil
e. Memudahkan perbaikan mesin jangkar kapal
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
a. Check valve
b. Ball valve
c. Gate valve
d. Angel valve
e. Plug valve
6. Warna ungu (violet) pada pengaturan pipa untuk menunjukkan…
a. Pipa pemadam kebakaran
b. Saluran ventilasi udara
c. Pipa saluran cairan asam dan basa
d. Pipa minyak pelumas
e. Pipa bahan bakar
7. Warna abu-abu (grey) pada pengaturan pipa untuk menunjukkan…
a. Pipa air tawar
b. Pipa air laut
c. Pipa bahan bakar
d. Pipa saluran gas yang mudah terbakar
e. Pipa saluran gas yang tidak mudah terbakar
8. Warna di samping ini pada warna pipa menujukkan …
a. Hidrolik fluid
b. Sprinkler Water
c. Thermal Fluid
d. Ballast Water
e. Lubricating Oil
9. Alat ukur yang memiliki fungsi untuk mengukur sudut dari pelat disebut …
a. Micrometer
b. Jangka sorong
c. Protractor
d. Mistar baja
e. Roll meter
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
a. Depth Micrometer
b. Roll meter
c. Protractor
d. Micrometer
e. Jangka Sorong
11. Apakah fungsi dari bagian yang diberi panah pada alat ukur di bawah ini…
a. 11,66 mm
b. 11,65 mm
c. 11,55 mm
d. 11,60 mm
e. 11,67 mm
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
19. Pada gambar di bawah ini menujukkan sistem pemipaan kapal ...
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
a. Gate valve
b. Check valve
c. Diaphragm valve
d. Butterfly valve
e. Plug valve
23. Pada gambar soal nomor 22 valve tidak cocok digunakan pada sistem ..
a. Sistem air pendingin
b. Sistem air tawar
c. Sistem bilga
d. Sistem bahan bakar
e. Sistem air laut
24. Dearating tank memiliki fungsi...
a. Menyaring kotoran yang terbawa oleh air laut / sungai
b. Menukar kalor air pendingin setelah dari mesin
c. Tempat menyimpan kotoran minyak
d. Tempat mengolah sisa-sisa uap air akibat kenaikan suhu air pendingin
e. Tempat mengatur tekanan minyak pelumas
25. Dalam sistem bahan bakar yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan
minyak untuk dipakai motor induk sehari hari disebut…
a. Daily tank
b. Settling tank
c. Sludge tank
d. Bunker tank
e. Sea chest
26. Pada gambar layout engine room, untuk gambar tangki diberi tanda …
a. Garis putus - putus pendek dengan silang keempat sudut tangki
b. Garis putus - titik - putus dengan silang keempat sudut tangki
c. Garis tebal 0,5 mm dengan silang keempat sudut tangki
d. Garis tebal 0,3 mm dengan silang keempat sudut tangki
e. Garis putus – putus panjang
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
27. Dalam perencanaan lay out kamar mesin sebuah kapal harus benar memenuhi
kontruksi sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh regulator yaitu pihak
klas seperti Biro Klasifikasi Indonesia yaitu...
a. Volume II
b. Volume I
c. Volume III untuk Machinery Contrution 1 B
d. Volume III untuk Machinery Contrution 2 B
e. Volume III untuk Machinery Contrution 3 A
28. Untuk pengaturan posisi mesin induk dalam kamar mesin pada sebuah kapal yang
memiliki tiga buah mesin induk yang paling tepat adalah …
a. 1 Mesin induk pada posisi depan starboard, 1 mesin induk pada posisi
belakang starboard, dan 1 mesin induk pada posisi portside depan.
b. 1 Mesin induk pada posisi depan starboard sejajar dengan 1 mesin induk pada
posisi depan portside, 1 mesin induk pada posisi center line kamar mesin.
c. 1 mesin induk pada posisi belakang starboard, 1 mesin induk pada posisi
belakang starboard, 1 mesin induk pada posisi portside depan.
d. 1 Mesin induk pada posisi depan starboard, 1 mesin induk pada posisi
belakang starboard, 1 mesin induk pada posisi portside belakang.
e. 1 Mesin induk pada posisi depan starboard, 1 mesin induk pada posisi tengah
starboard, 1 mesin induk pada posisi portside depan.
29. Fungsi gambar lines plan dalam pembuatan gambar layout engine room yang
paling tepat adalah ….
a. Untuk mengetahui berat kamar mesin
b. Untuk mengetahui tinggi kamar mesin
c. Untuk mengetahui posisi, dan bentuk breadth plan bodi pada sarat letak
kamar mesin berada
d. Untuk mengetahui luas kamar mesin
e. Untuk mengetahui berapa banyak peralatan yang dapat muat dalam kamar
mesin
30. Dalam kamar mesin peralatan yang tidak termasuk dalam kebutuhan untuk
menunjang mesin induk adalah...
a. Sea Chest
b. Settling tank
c. Generator Set
d. Ramp Door
e. Water Pump
B. Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah fungsi dari mistar roll?
2. Apakah warna yang menunjukkan gas tidak mudah terbakar yang mengalir dalam
sistem pemipaan?
3. Apakah fungsi dari elbow pada pipa?
4. Sebutkkan fungsi dari OWS dalam kapal?
5. Sebutkan fungsi dari incinerator dalam kapal?
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM GLOSARIUM
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 1
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 2
Riwayat Pendidikan :
- SD Negeri 003 Penajam Paser Utara (Lulus 2006)
- SMP Negeri 1 Penajam Paser Utara (Lulus 2009)
- SMA Negeri 1 Penajam Paser Utara (Lulus 2012)
- Teknik Perkapalan ITS Surabaya (2012-2015)
- Teknik Perkapalan ITK Balikpapan (Lulus 2017)
Riwayat Pekerjaan :
- PT. Asuransi Astra Buana, Samarinda (2017)
- PT. Davidi International, Kariangau Balikpapan (2018)
- SMK Negeri 5 Lamaru, Balikpapan (2019 sd Sekarang)
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 3
Riwayat Pendidikan :
- SD Negeri 038 Balikpapan (Lulus 1992)
- SMP Negeri 1 Balikpapan (Lulus 1995)
- SMK Negeri 1 Balikpapan (Lulus 1998)
- Teknik Mesin Univ. Negeri Yogyakarta (Lulus 2002)
- Manajemen Pendidikan Univ. Mulawarman (Lulus 2010)
- Penelitian Evaluasi Pendidikan Univ. Negeri Jakarta (Lulus 2016)
Riwayat Pekerjaan :
- Workshop (2006)
- SMKN 5 Balikpapan, Kepala Bengkel Otomotif (2010)
- SMKN 5 Balikpapan, Kepala Program Otomotif (2011)
- SMKN 5 Balikpapan, Wakil Kepala Sekolah (HubKer) (2017 sd Sekarang)