Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 2

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Sheltering ...................................................................................................... 3

2.2 Symbolizing ................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 6

3.2 Saran ............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7

i
ABSTRAK
SHELTERING AND SYMBOLIZING AS TASK OF ARCHITECT

Dalam dunia arsitektur, arsitek tidak dapat merancang dan membangun


secara sembarangan. Setiap rancangannya perlu memiliki maksud dan fungsi.
Fungsi sebuah bangunan adalah menyediakan ruang. Dalam hubungannya dengan
manusia sebagai pengguna ruang, bangunan memiliki fungsi sesuai dengan
kebutuhan manusia yaitu tempat tinggal/tempat berlindung (sheltering). Selain itu,
dalam berhubungan dengan struktur, karya-karya arsitektur dapat menyampaikan
informasi mengenai fungsi yang dimiliki yaitu fungsi symbolizing.

Kata kunci : Task of Architect, Sheltering, Symbolizing

1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam dunia arsitektur, arsitek tidak dapat merancang dan membangun


secara sembarangan. Seorang arsitek harus dapat bertanggung jawab atas apa
yang ia rancang. Setiap rancangannya perlu memiliki maksud. Maka dari itu,
Vitruvius, seorang arsitek Roma kuno, merumuskan tiga prinsip dasar dalam
arsitektur. Ketiga prinsip ini yaitu fungsi, struktur, dan keindahan.

Setiap kegiatan perancangan bangunan tidak akan lepas dari kata fungsi.
Fungsi sebuah bangunan adalah menyediakan ruang. Dalam hubungannya
dengan manusia sebagai pengguna ruang, bangunan memiliki fungsi sesuai
dengan kebutuhan manusia. Salah satu kebutuhan primer manusia adalah
tempat tinggal/tempat berlindung (sheltering). Selain itu, dalam berhubungan
dengan struktur, karya-karya arsitektur dapat menyampaikan informasi
mengenai fungsi yang dimiliki. Fungsi ini disebut dengan fungsi symbolizing.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan pertanyaan


sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan tugas arsitek dalam sheltering?


2. Bagaimana sheltering dapat muncul sebagai tugas arsitek?
3. Apa yang dimaksud dengan tugas arsitek dalam symbolizing?
4. Bagaimana symbolizing dapat muncul sebagai tugas arsitek?

1.3 Tujuan

Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memahami tugas arsitek dalam
sheltering dan symbolizing, dan mengetahui bagaimana sheltering dan
symbolizing dapat menjadi tugas seorang arsitek.

2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sheltering

Dalam hubungannya dengan arsitektur, manusia memiliki kebutuhan primer


berupa tempat tinggal/tempat berlindung(sheltering). Bangunan yang
memenuhi kebutuhan sheltering ini disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai
tempat berlindung dari berbagai masalah dari luar seperti bencana alam,
gangguan hewan buas, hujan, panas matahari, angin, dan lain sebagainya.
Namun, tidak hanya melindungi, rumah juga perlu memfasilitasi kegiatan
manusia seperti makan, mandi, dan lain-lain.

Gambar di samping merupakan 4x4


House di Kobe, Jepang yang dibangun oleh
Tadao Ando, seorang arsitek dari Jepang.
Sebagaimana seharusnya sebuah rumah, 4x4
House tersebut memenuhi fungsi sheltering
Ruangan dalam 4x4 House. karena tertutup oleh atap dan dinding.
Rumah ini juga memfasilitasi kegiatan makan manusia.

Rumah tentunya tidak hadir ke dunia secara langsung. Keadaan alam yang
berubah-ubah memengaruhi kehidupan manusia. Pada mulanya, manusia
hidup secara berpindah-pindah dan tinggal di dalam gua-gua. Namun, keadaan
alam seperti perubahan iklim, pasang surut air laut, meluasnya es ke sebagian
wilayah bumi, munculnya daratan-daratan baru dari bawah permukaan laut,
dan letusan gunung berapi akhirnya mengakibatkan evolusi fisik dan akal budi
manusia.

Evolusi akal budi manusia membuat manusia


memikirkan bagaimana cara melindungi diri dari
keadaan alam tersebut. Maka, dibuatlah rumah oleh
manusia. Seiring berjalannya waktu, bentuk rumah
berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan
keadaan alam yang terjadi. Hal ini juga terjadi pada 4x4
Rumah dengan ukuran
kecil.

3
House ini. Tadao Ando merancang rumah di lahan yang sempit, berbeda
dengan saat lahan masih luas.

2.2 Symbolizing

Setiap karya arsitektur dapat


menyampaikan informasi mengenai apa
yang menjadi fungsinya. Fungsi ini
disebut fungsi symbolizing. Seperti
halnya dalam gambar, kita dapat
mengenali bahwa itu merupakan
Gereja Katedral Jakarta yang dibangun oleh
Pastor Antonius Dijkmans. bangunan gereja. Dengan mengetahui
bangunan tersebut, kita dapat mengenali fungsinya sebagai tempat beribadah.

Secara umum, symbolizing berarti sebuah proses


dari interaksi antara unsur-unsur dalam sistem
kehidupan yang menjadi bagian dalam komunikasi.
Dalam arsitektur, simbol digunakan untuk
mengomunikasikan pemahaman fungsi sebuah
bangunan atau ruang. Pemahaman ini muncul dari
elemen struktur yang berkembang melalui proses
budaya, seperti menara dan kubah untuk masjid,
menara untuk katedral, dan lain-lain. Selain itu, Menara sebagai simbol
katedral.
simbol juga dapat diwakili oleh gambar, desain pada
kaca, atau pada relief patung di pintu katedral. Namun, seiring perkembangan
zaman, jenis-jenis bangunan baru mulai muncul. Sebuah bangunan tidak dibuat
berdasarkan struktur yang sudah berkembang melalui proses budaya, tetapi
dibuat melalui tafsiran yang merujuk pada ide dan cita-cita.

Selain menunjukkan fungsi, simbol juga menunjukkan makna dari


bangunan. Setiap strukturnya dapat menyatakan informasi mengenai pemilik,
kekayaan, status, selera, sejarah, dan keadaan penghuninya. Maka, sebuah
bangunan dapat merangkum gayaa hidup dan sikap dari manusia yang

4
berkegiatan di dalam bangunan tersebut. Demikianlah bagaimana symbolizing
menjadi fungsi dari arsitektur.

5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap kegiatan perancangan bangunan tidak akan lepas dari kata fungsi.
Fungsi sebuah bangunan adalah menyediakan ruang. Dalam hubungannya
dengan manusia sebagai pengguna ruang, bangunan memiliki fungsi sesuai
dengan kebutuhan manusia yaitu tempat tinggal/tempat berlindung (sheltering).
Sebagaimana 4x4 House di Jepang, seperti itulah bangunan yang melakukan
fungsi sheltering, tertutup oleh atap dan dinding, juga memfasilitasi kegiatan
manusia.

Selain itu, dalam berhubungan dengan struktur, karya-karya arsitektur dapat


menyampaikan informasi mengenai fungsi yang dimiliki yaitu fungsi
symbolizing. Informasi tersebut dapat sampai melalui elemen struktur yang
berkembang melalui proses budaya, seperti menara dan kubah untuk masjid,
menara untuk katedral, dan lain-lain.

3.2 Saran
Untuk dapat lebih memahami fungsi arsitektur mengenai sheltering dan
symbolizing, diperlukan pembelajaran lebih dalam, yaitu dengan membaca dan
mencari contoh lebih banyak lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Basri, N. (2014).
https://www.academia.edu/18982043/Tugas_1_pengantar_aristektur.
Retrieved from https://www.academia.edu.

Erzen, J. N. (2015, March 16). http://saj.rs/wp-content/uploads/2017/03/SAJ-2015-


01-J-Erzen.pdf.

Fyodor. (2019). http://www.ghostwoods.com/portfolio/the-symbolism-of-


architecture/. Retrieved from http://www.ghostwoods.com.

Jempol. (2015, November 23). https://jempols.wordpress.com/2015/11/23/evolusi-


bentuk-rumah-dari-masa-ke-masa/. Retrieved from
https://jempols.wordpress.com.

Kania. (2009, Oktober 25).


https://kaniasubiyakto.wordpress.com/2009/10/25/ketika-rumah-tak-lagi-
menjadi-tempat-berlindung/. Retrieved from
https://kaniasubiyakto.wordpress.com.

Anda mungkin juga menyukai