Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... i

ABSTRAK ......................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 3


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 6


3.2 Saran ........................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 7

i
ABSTRAK
THE OBJECT OF ARCHITECTURE

Manusia memiliki kemampuan untuk mengenali objek. Objek merupakan


sesuatu yang diamati dan dirasakan oleh indra manusia. Kemampuan ini membuat
manusia dapat “mengonstruksi” persepsi secara aktif dengan menggabungkan
informasi yang diterima oleh system sensorik dengan memori dan pengetahuan
yang telah kita pelajari tentang dunia. Oleh karena itu, ketika mendengar objek
arsitektur, kita akan memikirkan sebuah bangunan secara intuitif. Cara berpikir ini
sama halnya dengan kita yang berpikir bahwa objek seni adalah patung atau objek
alat pemotong adalah gunting, pisau, atau gergaji.

Kriteria siap untuk mengidentifikasi contoh objek dalam arsitektur meliputi


fitur historis, lingkungan, estetik/keindahan, nilai fungsi, memberikan suasana
nyaman, adanya aktivitas di dalamnya, memiliki makna, mempunyai ukuran/skala,
dan mengikuti perkembangan zaman. Objek arsitektur meleburkan karya seni, ilmu
struktural, serta ilmu arsitektur ke dalam bentuk massa dan ruangnya. Dengan
inspirasi dari alam, arsitektur harus bisa menggabungan ketiga aspek untuk mencari
solusi yang efisien dalam merancang objek arsitektur.

Kata kunci : Object of Architecture

2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia memiliki kemampuan untuk mengenali objek. Objek merupakan


sesuatu yang diamati dan dirasakan oleh indra manusia. Kemampuan ini
membuat manusia dapat “mengonstruksi” persepsi secara aktif dengan
menggabungkan informasi yang diterima oleh system sensorik dengan memori
dan pengetahuan yang telah kita pelajari tentang dunia. Oleh karena itu, ketika
mendengar objek arsitektur, kita akan memikirkan sebuah bangunan secara
intuitif. Cara berpikir ini sama halnya dengan kita yang berpikir bahwa objek
seni adalah patung atau objek alat pemotong adalah gunting, pisau, atau gergaji.

Kemudian, objek arsitektur juga bisa mengenai keluaran arsitektur yang


tidak terbatas kepada struktur bangunan, seperti model, sketsa, atau denah. Hal
ini menimbulkan pertanyaan, apa yang sebenarnya merupakan objek arsitektur.
Kemudian, apa juga yang menjadi fokus dari objek arsitektur. Maka, untuk
memiliki persepsi yang benar mengenai objek arsitektur, diperlukan
pembelajaran lebih rinci mengenai apa yang menjadi objek arsitektur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan pertanyaan


sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan objek arsitektur?


2. Bagaimana membedakan objek arsitektur dengan bangunan?
3. Apa yang menjadi dasar sebuah objek arsitektur?
1.3 Tujuan

Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk mengenali apa yang menjadi objek
arsitektur, memahami perbedaan arsitektur dengan bangunan, dan mengetahui
dasar sebuah objek arsitektur.

3
BAB II PEMBAHASAN
Secara intuitif, kita akan memikirkan sebuah bangunan jika mendengar kata
arsitektur. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Seperti yang telah dirumuskan
oleh Vitruvius, seorang arsitek Roma kuno, arsitektur memiliki tiga prinsip dasar
yang penting. Ketiga prinsip ini yaitu fungsi, struktur, dan keindahan. Dari
Vitruvius, kita dapat menyimpulkan bahwa fokus dalam arsitektur tidak hanya pada
bangunan utuh atau individu, tetapi juga pada bagian-bagian bangunan dan
bangunan yang dipertimbangkan dalam konteks, antara bangunan lain dan lanskap.

Untuk menjawab pertanyaan tentang identitas objek arsitektur, kita perlu


mencari kriteria bijak yang menetapkan sesuatu sebagai objek arsitektur. Kriteria
siap untuk mengidentifikasi contoh objek dalam arsitektur meliputi fitur historis,
lingkungan, estetik/keindahan, nilai fungsi, memberikan suasana nyaman, adanya
aktivitas di dalamnya, memiliki makna, mempunyai ukuran/skala, dan mengikuti
perkembangan zaman. Hal ini berbeda dengan definisi bangunan, di mana
bangunan merupakan segala sesuatu yang sengaja dibangun oleh manusia yang
hanya memperhatikan fungsi belaka.

Objek arsitektur ada, di luar status mereka sebagai bahan terstruktur,


berdasarkan cara realitas kita dibingkai, psikologis, sosial, atau budaya (per
Hartmann 1953, Margolis 1958). Singkat kata, bagi masyarakat awam, arsitektur
bisa dimaknai sebagai bangunan buatan manusia yang telah “ditiupkan jiwa
kedalamnya”. Berbeda dengan bangunan, yang lebih melibatkan logika dan tidak
melibatkan aspek emosi, seperti misalnya bangunan gudang pada umumnya.

Objek arsitektur yang ada sekarang ini sangat dipengaruhi oleh struktur di
alam. Sejak awal, manusia memiliki kecenderungan untuk menemukan dan belajar
dari lingkungannya. Dalam proses pengamatan / pembelajaran, manusia mengalami
adaptasi dan mengembangkan keterampilan untuk memenuhi kebutuhannya
dengan meniru, menafsirkan, dan menggunakan peluang alam. Setelah memenuhi
kebutuhan dengan mendirikan bangunan dengan segala fungsinya, manusia juga
terinspirasi oleh keindahan alam.

Dengan ide sebagai sebuah kebutuhan dan keinginan, serta media berupa
massa dan ruang, sebuah arsitektur diekspresikan sebagai kualitas ruang

4
beraktivitas dan massanya. Hal ini dapat kita
lihat dalam Milwaukee Art Museum di
Milwaukee, Amerika Serikat yang dirancang
oleh Santiago Calatrava. Dengan ide
mendefinisikan ulang identitas museum
melalui pencitraan yang kuat, Calatrava
mengusulkan konstruksi seperti paviliun, di
Milwaukee Art Museum
poros dengan Wisconsin Avenue, jalan utama Sumber : Santiago Calatrava Archieve (2012)

Milwaukee pusat. Dalam mengekspresikannya, ia menggunakan bentuk baja dan


beton putih yang mengingatkan pada sebuah kapal dan membandingkan ansambel
yang ada dalam geometri dan material. Terinspirasi oleh sayap burung besar yang
membuka dan menutup, jadilah bentuk Milwaukee Art Museum seperti pada
gambar.

Milwaukee Art Museum menjadikan


struktur sebagai bagian dari estetika
(venustas) bangunan selain fungsi utamanya
sebagai struktur penopang bangunan
(firmitas). Keindahan utamanya berupa
Milwaukee Art Museum
Sumber : Santiago Calatrava Archieve (2012) bentuknya yang menyerupai burung. Dalam
aspek fungsi, Milwaukee Art Museum
merupakan sebuah museum yang berarti merupakan ruang pameran, ditambah
dengan pusat pendidikan dengan ruang kuliah 300 kursi, toko souvenir, dan restoran
dengan 100 kursi.

Dengan demikian, objek arsitektur meleburkan karya seni, ilmu structural,


serta ilmu arsitektur ke dalam bentuk massa dan ruangnya. Dengan inspirasi dari
alam, arsitektur harus bisa menggabungan ketiga aspek untuk mencari solusi yang
efisien dalam merancang objek arsitektur. Hal ini dikarenakan harga dari arsitektur
tidak hanya dari kegunaan dan kapasitasnya, namun juga dari tampilan dan nilai-
nilai kearsitekturalnya, yang tidak dimiliki oleh bangunan.

5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia memiliki kemampuan untuk mengenali objek. Oleh karena itu,
ketika mendengar objek arsitektur, kita akan memikirkan sebuah bangunan
secara intuitif. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Seperti yang telah
dirumuskan oleh Vitruvius, seorang arsitek Roma kuno, arsitektur memiliki
tiga prinsip dasar yang penting. Ketiga prinsip ini yaitu fungsi, struktur, dan
keindahan. Dari Vitruvius, kita dapat menyimpulkan bahwa fokus dalam
arsitektur tidak hanya pada bangunan utuh atau individu, tetapi juga pada
bagian-bagian bangunan dan bangunan yang dipertimbangkan dalam konteks,
antara bangunan lain dan lanskap.

Kriteria siap untuk mengidentifikasi contoh objek dalam arsitektur meliputi


fitur historis, lingkungan, estetik/keindahan, nilai fungsi, memberikan suasana
nyaman, adanya aktivitas di dalamnya, memiliki makna, mempunyai
ukuran/skala, dan mengikuti perkembangan zaman. Objek arsitektur
meleburkan karya seni, ilmu struktural, serta ilmu arsitektur ke dalam bentuk
massa dan ruangnya. Dengan inspirasi dari alam, arsitektur harus bisa
menggabungan ketiga aspek untuk mencari solusi yang efisien dalam
merancang objek arsitektur.

3.2 Saran
Untuk dapat lebih memahami apa yang menjadi objek arsitektur, diperlukan
pembelajaran lebih dalam, yaitu dengan membaca dan mencari contoh lebih
banyak lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anggana, D. N. (n.d.). https://www.academia.edu/28303242/Objek_Arsitektur.


Retrieved from https://www.academia.edu.

Arcspace. (2012, August 2). https://arcspace.com/feature/the-milwaukee-art-


museum/. Retrieved from https://arcspace.com.

Chofid, A. (2013, October 2).


https://www.kompasiana.com/percumagagbakalannemu/552b71e26ea834
5f518b459d/apa-itu-objek. Retrieved from https://www.kompasiana.com.

choi.architecture. (2010, May 30).


https://choirurarchitect.wordpress.com/2010/05/30/arsitektur-dan-
bangunan/. Retrieved from https://choirurarchitect.wordpress.com.

Fadhilah, A. (2012, December 21).


https://anggafadhilah.wordpress.com/2012/12/21/objek-material-dan-
objek-formal-filsafat-ilmu/. Retrieved from
https://anggafadhilah.wordpress.com.

FIsher, S. (2015, September 9). https://plato.stanford.edu/entries/architecture/.


Retrieved from https://plato.stanford.edu.

https://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/01/perbedaan-bangunan-dan-
arsitektur.html. (2009, January). Retrieved from
https://mengerjakantugas.blogspot.com.

Kemala, H. (2016, September 23).


https://www.kompasiana.com/hirakemala/57e4993dbe22bd6d3ad750c9/ar
sitektur-vs-karya-seni-rupa. Retrieved from https://www.kompasiana.com.

Prastiti, I. (n.d.).
https://www.academia.edu/11385900/Portofolio_Arsitektur_dan_Banguna
n. Retrieved from https://www.academia.edu.

7
Sabaruddin, A. (2009, July 29).
https://ariefsabaruddin.wordpress.com/2009/07/29/antara-karya-seni-
dan-arsitektur/. Retrieved from https://ariefsabaruddin.wordpress.com.

Zhainal. (2011, November 12).


http://zhainal99.blogspot.com/2011/11/pengetahuan-dan-
klasifikasinya.html. Retrieved from http://zhainal99.blogspot.com.

Anda mungkin juga menyukai