Anda di halaman 1dari 8

RENCANA STRATEGIS

BMT BAHTERA TAHUN 2014

I.                    PENDAHULUAN

BMT BAHTERA merupakan lembaga keuangan berprinsip syariah yang didirikan atas
dasar pemikiran menjadi entitas bisnis yang berkontribusi secara aktif dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan dan menumbuhkembangkan kemandirian ummat. BMT
BAHTERA adalah mitra bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan
menumbuhkembangkan kemandirian dengan menerapkan pola bagi hasil, baik dalam bentuk
simpanan maupun pinjaman.
Renstra ini disusun untuk menjadi panduan bagi semua stake holders BMT BAHTERA
dalam menjalankan roda bisnisnya dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan jasa dan
peningkatan margin keuntungan dari hasil penjualan jasa dan hasil komisi kerjasama dengan
pihak ke tiga.
Highlight dari Renstra ini adalah margin pendapatan kotor dari aktivitas penjualan jasa
dan komisi yang disusun dalam tabel-tabel berikutnya. Angka-angka dalam tabel-tabel
tersebut merepresentasikan prospek kunci (key prospect) yang dimiliki BMT BAHTERA .
Untuk mencapai target-target tersebut diproyeksikan beberapa langkah strategis , teknis
dan operasional yang diawali dengan penyusunan matrik analisis swot dan dilanjutkan
dengan menyusun rencana strategis, teknis dan operasional.
Rencana bisnis ini disusun berdasarkan riset literature yang berkenaan dengan kondisi
pasar dan persaingannya, dimana didapatkan data bahwa terdapat dua ceruk pasar yang ada.
Ceruk pasar bersama (Competitors target market) adalah ceruk pasar yang sangat sempit,
sementara ceruk pasar yang lain (Blue ocean market) masih cukup potensial untuk digarap.

II.                  MAKSUD DAN TUJUAN


1.       Menentukan hal-hal yang ingin dicapai di masa depan
2.       Memberikan peta jalan untuk proses pencapaian misi dan visi
3.       Menentukan prioritas
4.       Mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien
5.       Membangun ukuran-ukuran tingkat pencapaian
6.       Mengakomodir ide dan gagasan dari seluruh elemen
7.       Merespon perubahan di masa yang akan datang

III.                Visi
Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang professional, amanah dan menjadi leader market
terhadap para competitor

IV.                Misi
a.       Memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah dengan pelayanan professional
b.      Membangun kesadaran masyarakat untuk berupaya meningkatkan kesejahteraan dan
menumbuhkembangkan kemandirian dengan berlandaskan syariah
c.       Menjadi lembaga yang memberikan solusi alternative bagi masyarakat dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan lewat fasilitas pembiayaan yang diberikan
d.      Menjadi lembaga yang memberikan solusi alternative bagi masyarakat yang menginginkan
keamanan dan pertumbuhan dana simpanannya
e.      Meraih peringkat BMT sehat menurut rasio-rasio kinerj

V.                  PERENCANAAN STRATEGIS


5.1 ANALISIS MATRIK SWOT
FAKTOR EKSTERNAL STRENGHTS ( S ) WEAKNESSESS ( W )
       Komitmen yang kuat dari manajemen        Adanya selisih pembukuan
untuk membangun dan        Belum banyak dikenal oleh masyarakat
mengimplementasikan manajemen BMT karena baru bendiri
yang professional        Belum memiliki variasi produk yang
       Ikatan emosional keagamaan yang kuat menarik konsumen
dengan nasabah        Belum memiliki manual dan deskripsi
       Stakeholders memiliki relasi yang cukup pekerjaan yang sistematis (SOP, Job
luas Desc.,Peraturan Kerja, Renstra)
       Nasabah pembiayaan yang cukup loyal        Belum memiliki target yang jelas untuk
setiap unit kerja
       Kurangnya personel terutama di bagian
marketing
       Belum memiliki perangkat yang lengkap
untuk aktifitas funding & Landing
       Belum memiliki perangkat yang lengkap
untuk aktivitas promosi (brosur, company
profile, kartu nama dan website)
       Aplikasi computer akuntansi yang belum
sesuai kebutuhan
10.     Kompleksitas perbaikan aplikasi computer
akuntansi saat terjadi kerusakan
11.     Belum memiliki kantor yang mendukung
image building
12.     Belum memiliki line telepon
13.     Pemahaman personil terhadap teori dan
praktek keuangan syariah yang masih
rendah
14.     Sulitnya pengukuran kolektabilitas

FAKTOR EKSTERNAL
OPPORTUNITY ( O ) STRATEGI S – O STRATEGI W – O
       Terbukanya ceruk pasar yang relative        Optimalisasi profesionalitas managemen        Melakukan penelurusan terhadap selisih
masih cukup luas untuk aktivitas funding untuk meraih pasar yang lebih luas melalui pembukuan dan melakukan proses cut off
seperti sekolah, madrasah, pesantren dan perbaikan organisasi, kelengkapan agar BMT dapat segera running
majelis ta’lim operasional dan peningkatan mutu layanan        Restrukturisasi organisasi untuk
       Adanya peraturan-peraturan pemerintah        Optimalisasi menggarap relasi yang meningkatkan kemampuan memanfaatkan
yang mendukung aktivitas funding seperti dimiliki stakeholders untuk membangun setiap peluang
tentang SMK dan modal penyertaan networking guna kepentingan funding dan        Menyusun SOP, Job Desc.,Peraturan Kerja
masyarakat landing dan Renstra
       Pasar uang antar Bank Syariah yang        Memanfaatkan ikatan emosional        Merancang dan meluncurkan produk-
memungkinkan BMT bermitra dengan Bank keagaamaan sebagai salah satu pendekatan produk baru dengan nilai tambah di setiap
Syariah untuk mendapatkan penempatan kepada masyarakat untuk menjadi bagian aspeknya
dana dengan akad mudhorobah dari BMT        Melengkapi perangkat administrasi &
       FPJPS (Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek        Memanfaatkan nasabah pembiayaan yang marketing
Syariah) dari Bank Indonesia untuk mengaja cukup loyal untuk memperluas pasar        Melakuan set up ulang aplikasi computer
likuiditas funding dan landing akuntansi
       Obligasi Syariah dan Sertifikat Bank        Meningkatkan likuiditas dengan bermitra        Recruitment personil baru dengan cara
Indonesia Syariah dari Bank Indonesia dengan BPRS atau Bank Syariah untuk merekrut Marketing officer freelance dan
dapat membantu BMT bila mengalami over mendapatkan penempatan dana bermitra dengan Free Reseller Agent
likuiditas        Menata ulang lay out kantor
       Hadirnya Perhimpunan BMT Indonesia
membuka peluang untuk memperluas
networking

THREATS ( T ) STRATEGI S – T STRATEGI W – T


       Rendahnya pemahaman masyarakat        Mengoptimalkan kekuatan relationship dan        Melakukan proses image building di semua
terhadap produk-produk syariah ikatan emosional keagamaan untuk aspek managemen untuk dapat
       Rendahnya animo masyarakat terhadap meningkatkan pemahaman dan animo memenangkan persaingan
penerapan azas profit and loss sharing pada masyarakat terhadap produk-produk        Melakukan training keuangan syariah
produk simpanan keuangan syariah kepada personil agar personil dapat
       Persaingan dengan rentenir        Meningkatkan profesionalitas untuk dapat mensosialisasikan produk keuangan syariah
       Ekspansi Bank umum konvensional yang bersaing dengan para competitor termasuk kepada masyarakat
merambah sampai ke pelosok rentenir dengan memberikan nilai tambah        Mempersiapkan marketing tools yang
       Ceruk pasar konvensional yang sempit terutama dalam aspek layanan efektif sebagai bagian dari upaya
       Persaingan yang tidak seimbang dengan        Mengoptimalkan loyalitas nasabah peningkatan animo masyarakat terhadap
para pesaing yang lebih besar (market pembiayaan untuk perluasan pasar lewat produk keuangan syariah
leader) pendekatan mouth to mouth marketing

5.2   Perencanaan Organisasional (Internal business process plan)

a.       Perlu dilakukan restrukturisasi organisasi untuk memperjelas tugas, wewenang dan
tanggungjawab personil dalam upaya peningkatan kinerja. Rencana Strukturisasi meliputi
pembagian tugas marketing menjadi 2 bagian yakni Account Officer (AO) untuk aktivitas
Landing dan Funding Officer (FO) untuk aktivitas funding. Dalam bidang administrasi perlu
dilakukan refungsionalisasi, dimana Bagian Administrasi diperluas tanggung jawabnya
meliputi administrasi pembiayaan, pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan. Untuk itu
perlu direkrut seorang karyawan berlatar belakang akuntansi syariah menggantikan posisi
Sdr. Dedet, untuk menangani masalah akuntansi agar proses pencatatan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi syariah dan menghindari terulangnya kesalahan-kesalahan
akuntansi. Sementara itu Sdr. Dedet direposisi ke posisi marketing officer.
b.      Penyusunan Job Description
c.       Penyusunan Standar Operational Procedure (SOP)
d.      Penataan ulang layout kantor untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan
menumbuhkan citra professional selain juga untuk meningkatkan kenyamanan kerja
e.      Penyusunan Peraturan Pokok Karyawan
f.        Sesuai dengan hasil analisis SWOT bahwa terjadi kekurangan personel maka perlu dilakukan
proses recruitment dan kualifikasi terhadap calon personil tersebut agar personil yang
direkrut benar-benar sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Proses rekuitmen
membutuhkan dan melahirkan pos biaya baru. Hal ini menuntut kreatifitas managemen untuk
mencari alternative sumber biaya agar tidak membebani kas BMT. Untuk itu diproyeksikan
proses rekruitmen yang efeksif dan efisien. Untuk mewujudkan itu diproyeksikan untuk
merekrut Free reseller agent sebagai mitra dalam memasarkan produk BMT dan seorang
marketing officer dengan tugas memasarkan produk sekaligus collecting. Selain membuka
pasar baru, Marketing officer diperlukan untuk meningkatkan nilai kolektabilitas dari
pembiayaan-pembiayaan lama
Penjelasan :
1.       Free Reseller Agent adalah individu atau kelompok masyarakat yang bekerjasama dengan
BMT (Reseller Agent Agreement) untuk menjual produk-produk BMT dengan status free
agent yang tidak terikat dengan peraturan internal BMT. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi biaya tetap (fixed cost) yang membebani BMT. Namun demikian untuk
meningkatkan animo FRA perlu diberikan reward berupa fee marketing yang menarik.
2.       Marketing Officer adalah karyawan BMT dengan status free lance dimana untuk reward
hanya diberikan uang transport, uang makan, dan pulsa telepon adapun untuk fee marketing
ditetapkan proporsional berdasarkan perolehan marketingnya. Hal inipun dilakukan untuk
mengeliminir fixed cost yang membebani keuangan BMT
3.       Untuk menetapkan besaran fee marketing bagi FRA dapat dilihat dari simulasi berikut
dengan mengkomparasinya dengan biaya yang harus dikeluarkan BMT untuk tenaga
Marketing officer
5.3   Perencanaan Pasar (Marketing Plan)
5.3.1 Marketing Mix dari Rencana Strategis BMT tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1.       Produk
Untuk meningkatkan daya saing, BMT BAHTERA akan merancang dan meluncurkan
produk-produk yang inovatif dengan senantiasa memberikan nilai tambah di setiap aspek
produknya. Adapun rencana produk di tahun 2014 adalah sebagai berikut: (terlampir :
Lampiran 1)
2.       Price
Memberikan nisbah bagi hasil yang menarik bagi penabung dan memberikan nisbah bagi
hasil pembiayaan yang bersaing dengan competitor sejenis.
3.       Promotion
kegiatan promosi akan dilakukan secara menyeluruh meliputi advertising melalui penyebaran
brosur, promosi web site, mengikuti kegiatan pameran dan promosi melalui mouth to mouth
marketing dan mengembangkan konsep member get member.

4.       Place
Saluran distribusi akan dilakukan dengan cara membentuk kelompok-kelompok kerja di
pasar-pasar (pasar pembiayaan) yang akan dibina secara rutin, sehingga akan memperpendek
saluran distribusi.
5.       People
Sebagai salah satu ciri khas industri jasa maka akan dikedepankan pendekatan-pendekatan
pribadi (personal approach) dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.
6.       Process
Telah disusun Standar Operational Procedure agar setiap personel dapat meningkatkan
kecepatan dan ketepatan pelayanan sehingga dapat meningkatkan indeks kepuasan
pelanggan.
5.3.2 Target Market
         Target Market untuk Funding adalah:
a. Relasi Stakeholders
b. Relasi Free Reseller Agent
c. Sekolah, madrasah, pesantren dan Majelis Ta’lim
d. Nasabah pembiayaan
         Target Market untuk landing adalah:
a. Nasabah lama untuk pengembangan pembiayaan baru
b. Nasabah baru meliputi para pedagang kecil dengan modal dan omzet perharinya kurang dari
satu juta rupiah. Pedagang kecil ini tersebar di berbagai pasar di wilayah cakupan operasional
BMT BAHTERA

5.3.3 Proyeksi Penjualan Periode Januari s/d Desember 2014

N PRODUK TARGET
O
Funding
1 SMK a.        Nasabah funding Rp 180.000.000
b.       Nasabah Pembiayaan Rp 450.000.000
a.       Simpanan nasabah baru ditargetkan Rp
150.000.000
2 Simpanan b.      Penyertaan Bank Lain Rp 50.000.000
Total Target Rp 830.000.000
Landing Untuk mencapai tingkat Rasio Financing
Pembiayaan Deposit Ratio sebesar 150% ditargetkan
pembiayaan sebesar Rp 1.245.000.000

5.4   Perencanaan Keuangan


5.4.1 Penyelesaian Selisih Laporan Keuangan Periode Tahun 2013
Dalam proses penelusuran ditemukan beberapa hal krusial yang perlu diputuskan solusi
organisasi dan akuntansinya. Diantaranya adalah selisih pencatatan pembiayaan, selisih
piutang murobahah, selisih kas, SHU tahun 2013 yang minus dsb.

5.4.2          Proyeksi biaya dan proyeksi pendapatan


a.       Proyeksi biaya Tahun 2014
NO AKTIVITAS JUMLAH ANGGARAN KETERANGAN

1 Pencetakan buku 700 Rp 1.750.000 Buku simpanan


simpanan untuk 7 macam
produk
2 Biaya promosi
a.       Brosur simpanan 500 Rp 1.000.000
b.      Brosur SMK 100 Rp 200.000
c.       Kartu Nama 3 Rp 150.000
3 Biaya Bagi Hasil Rp 74.700.000
4 Biaya operasional Rp 117.000.000
TOTAL BIAYA Rp 159.435.000
b.      Proyeksi Pendapatan
No Aktivitas Proyeksi
Pendapatan
1 Margin Pembiayaan bruto Rp 249.000.000
2 Margin pembiayaan netto (bagi hasil Rp 174.300.000
70% dari margin pembiayaan bruto
3. Pendapatan Adm. Rp 19.200.000
TOTAL PENDAPATAN Rp 193.500.000

1.3               Customer Satisfaction Plan


Untuk meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan perlu dilakukan beberapa hal yakni:
a.       Peningkatan proses pelayanan terhadap nasabah baik dalam penetapan procedural maupun
dalam pelayanan langsung
b.      Memberikan nilai-nilai tambah dalam setiap produk seperti memberikan kemasan produk
yang menarik dan bagi hasil yang menarik
5.5      Learn And Growth Plan
Untuk meningkatkan profesionalitas karyawan perlu dilakukan training meliputi:
a.       Training Perbankan Syariah
b.      Training Akuntansi syariah
c.       Training implementasi SOP

Anda mungkin juga menyukai