I. PENDAHULUAN
BMT BAHTERA merupakan lembaga keuangan berprinsip syariah yang didirikan atas
dasar pemikiran menjadi entitas bisnis yang berkontribusi secara aktif dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan dan menumbuhkembangkan kemandirian ummat. BMT
BAHTERA adalah mitra bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan
menumbuhkembangkan kemandirian dengan menerapkan pola bagi hasil, baik dalam bentuk
simpanan maupun pinjaman.
Renstra ini disusun untuk menjadi panduan bagi semua stake holders BMT BAHTERA
dalam menjalankan roda bisnisnya dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan jasa dan
peningkatan margin keuntungan dari hasil penjualan jasa dan hasil komisi kerjasama dengan
pihak ke tiga.
Highlight dari Renstra ini adalah margin pendapatan kotor dari aktivitas penjualan jasa
dan komisi yang disusun dalam tabel-tabel berikutnya. Angka-angka dalam tabel-tabel
tersebut merepresentasikan prospek kunci (key prospect) yang dimiliki BMT BAHTERA .
Untuk mencapai target-target tersebut diproyeksikan beberapa langkah strategis , teknis
dan operasional yang diawali dengan penyusunan matrik analisis swot dan dilanjutkan
dengan menyusun rencana strategis, teknis dan operasional.
Rencana bisnis ini disusun berdasarkan riset literature yang berkenaan dengan kondisi
pasar dan persaingannya, dimana didapatkan data bahwa terdapat dua ceruk pasar yang ada.
Ceruk pasar bersama (Competitors target market) adalah ceruk pasar yang sangat sempit,
sementara ceruk pasar yang lain (Blue ocean market) masih cukup potensial untuk digarap.
III. Visi
Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang professional, amanah dan menjadi leader market
terhadap para competitor
IV. Misi
a. Memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah dengan pelayanan professional
b. Membangun kesadaran masyarakat untuk berupaya meningkatkan kesejahteraan dan
menumbuhkembangkan kemandirian dengan berlandaskan syariah
c. Menjadi lembaga yang memberikan solusi alternative bagi masyarakat dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan lewat fasilitas pembiayaan yang diberikan
d. Menjadi lembaga yang memberikan solusi alternative bagi masyarakat yang menginginkan
keamanan dan pertumbuhan dana simpanannya
e. Meraih peringkat BMT sehat menurut rasio-rasio kinerj
FAKTOR EKSTERNAL
OPPORTUNITY ( O ) STRATEGI S – O STRATEGI W – O
Terbukanya ceruk pasar yang relative Optimalisasi profesionalitas managemen Melakukan penelurusan terhadap selisih
masih cukup luas untuk aktivitas funding untuk meraih pasar yang lebih luas melalui pembukuan dan melakukan proses cut off
seperti sekolah, madrasah, pesantren dan perbaikan organisasi, kelengkapan agar BMT dapat segera running
majelis ta’lim operasional dan peningkatan mutu layanan Restrukturisasi organisasi untuk
Adanya peraturan-peraturan pemerintah Optimalisasi menggarap relasi yang meningkatkan kemampuan memanfaatkan
yang mendukung aktivitas funding seperti dimiliki stakeholders untuk membangun setiap peluang
tentang SMK dan modal penyertaan networking guna kepentingan funding dan Menyusun SOP, Job Desc.,Peraturan Kerja
masyarakat landing dan Renstra
Pasar uang antar Bank Syariah yang Memanfaatkan ikatan emosional Merancang dan meluncurkan produk-
memungkinkan BMT bermitra dengan Bank keagaamaan sebagai salah satu pendekatan produk baru dengan nilai tambah di setiap
Syariah untuk mendapatkan penempatan kepada masyarakat untuk menjadi bagian aspeknya
dana dengan akad mudhorobah dari BMT Melengkapi perangkat administrasi &
FPJPS (Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Memanfaatkan nasabah pembiayaan yang marketing
Syariah) dari Bank Indonesia untuk mengaja cukup loyal untuk memperluas pasar Melakuan set up ulang aplikasi computer
likuiditas funding dan landing akuntansi
Obligasi Syariah dan Sertifikat Bank Meningkatkan likuiditas dengan bermitra Recruitment personil baru dengan cara
Indonesia Syariah dari Bank Indonesia dengan BPRS atau Bank Syariah untuk merekrut Marketing officer freelance dan
dapat membantu BMT bila mengalami over mendapatkan penempatan dana bermitra dengan Free Reseller Agent
likuiditas Menata ulang lay out kantor
Hadirnya Perhimpunan BMT Indonesia
membuka peluang untuk memperluas
networking
a. Perlu dilakukan restrukturisasi organisasi untuk memperjelas tugas, wewenang dan
tanggungjawab personil dalam upaya peningkatan kinerja. Rencana Strukturisasi meliputi
pembagian tugas marketing menjadi 2 bagian yakni Account Officer (AO) untuk aktivitas
Landing dan Funding Officer (FO) untuk aktivitas funding. Dalam bidang administrasi perlu
dilakukan refungsionalisasi, dimana Bagian Administrasi diperluas tanggung jawabnya
meliputi administrasi pembiayaan, pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan. Untuk itu
perlu direkrut seorang karyawan berlatar belakang akuntansi syariah menggantikan posisi
Sdr. Dedet, untuk menangani masalah akuntansi agar proses pencatatan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi syariah dan menghindari terulangnya kesalahan-kesalahan
akuntansi. Sementara itu Sdr. Dedet direposisi ke posisi marketing officer.
b. Penyusunan Job Description
c. Penyusunan Standar Operational Procedure (SOP)
d. Penataan ulang layout kantor untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan
menumbuhkan citra professional selain juga untuk meningkatkan kenyamanan kerja
e. Penyusunan Peraturan Pokok Karyawan
f. Sesuai dengan hasil analisis SWOT bahwa terjadi kekurangan personel maka perlu dilakukan
proses recruitment dan kualifikasi terhadap calon personil tersebut agar personil yang
direkrut benar-benar sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Proses rekuitmen
membutuhkan dan melahirkan pos biaya baru. Hal ini menuntut kreatifitas managemen untuk
mencari alternative sumber biaya agar tidak membebani kas BMT. Untuk itu diproyeksikan
proses rekruitmen yang efeksif dan efisien. Untuk mewujudkan itu diproyeksikan untuk
merekrut Free reseller agent sebagai mitra dalam memasarkan produk BMT dan seorang
marketing officer dengan tugas memasarkan produk sekaligus collecting. Selain membuka
pasar baru, Marketing officer diperlukan untuk meningkatkan nilai kolektabilitas dari
pembiayaan-pembiayaan lama
Penjelasan :
1. Free Reseller Agent adalah individu atau kelompok masyarakat yang bekerjasama dengan
BMT (Reseller Agent Agreement) untuk menjual produk-produk BMT dengan status free
agent yang tidak terikat dengan peraturan internal BMT. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi biaya tetap (fixed cost) yang membebani BMT. Namun demikian untuk
meningkatkan animo FRA perlu diberikan reward berupa fee marketing yang menarik.
2. Marketing Officer adalah karyawan BMT dengan status free lance dimana untuk reward
hanya diberikan uang transport, uang makan, dan pulsa telepon adapun untuk fee marketing
ditetapkan proporsional berdasarkan perolehan marketingnya. Hal inipun dilakukan untuk
mengeliminir fixed cost yang membebani keuangan BMT
3. Untuk menetapkan besaran fee marketing bagi FRA dapat dilihat dari simulasi berikut
dengan mengkomparasinya dengan biaya yang harus dikeluarkan BMT untuk tenaga
Marketing officer
5.3 Perencanaan Pasar (Marketing Plan)
5.3.1 Marketing Mix dari Rencana Strategis BMT tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1. Produk
Untuk meningkatkan daya saing, BMT BAHTERA akan merancang dan meluncurkan
produk-produk yang inovatif dengan senantiasa memberikan nilai tambah di setiap aspek
produknya. Adapun rencana produk di tahun 2014 adalah sebagai berikut: (terlampir :
Lampiran 1)
2. Price
Memberikan nisbah bagi hasil yang menarik bagi penabung dan memberikan nisbah bagi
hasil pembiayaan yang bersaing dengan competitor sejenis.
3. Promotion
kegiatan promosi akan dilakukan secara menyeluruh meliputi advertising melalui penyebaran
brosur, promosi web site, mengikuti kegiatan pameran dan promosi melalui mouth to mouth
marketing dan mengembangkan konsep member get member.
4. Place
Saluran distribusi akan dilakukan dengan cara membentuk kelompok-kelompok kerja di
pasar-pasar (pasar pembiayaan) yang akan dibina secara rutin, sehingga akan memperpendek
saluran distribusi.
5. People
Sebagai salah satu ciri khas industri jasa maka akan dikedepankan pendekatan-pendekatan
pribadi (personal approach) dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.
6. Process
Telah disusun Standar Operational Procedure agar setiap personel dapat meningkatkan
kecepatan dan ketepatan pelayanan sehingga dapat meningkatkan indeks kepuasan
pelanggan.
5.3.2 Target Market
Target Market untuk Funding adalah:
a. Relasi Stakeholders
b. Relasi Free Reseller Agent
c. Sekolah, madrasah, pesantren dan Majelis Ta’lim
d. Nasabah pembiayaan
Target Market untuk landing adalah:
a. Nasabah lama untuk pengembangan pembiayaan baru
b. Nasabah baru meliputi para pedagang kecil dengan modal dan omzet perharinya kurang dari
satu juta rupiah. Pedagang kecil ini tersebar di berbagai pasar di wilayah cakupan operasional
BMT BAHTERA
N PRODUK TARGET
O
Funding
1 SMK a. Nasabah funding Rp 180.000.000
b. Nasabah Pembiayaan Rp 450.000.000
a. Simpanan nasabah baru ditargetkan Rp
150.000.000
2 Simpanan b. Penyertaan Bank Lain Rp 50.000.000
Total Target Rp 830.000.000
Landing Untuk mencapai tingkat Rasio Financing
Pembiayaan Deposit Ratio sebesar 150% ditargetkan
pembiayaan sebesar Rp 1.245.000.000