Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL TUGAS AKHIR

MENGGANALISIS SISTEM KOORDINASI PROTEKSI


JTM (20KV ) DI ULP INDRAPURA DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

1.1.1.1.1

1.1.1.1.2

1.1.1.1.3

1.1.1.1.4

1.1.1.1.5

Diajukan Oleh :

FEBRIMAN GULO

NIM : 1805032003

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2021
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

MENGGANALISIS SISTEM KOORDINASI PROTEKSI


JTM (20KV ) DI ULP INDRAPURA DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

Diajukan Oleh:

FEBRIMAN GULO

NIM : 1805032003

Medan, April 2021

Menyetujui,

Pembimbing Akademis,

(Drs Ibnu Hajar, M.T)


NIP.195807051986031005

Mengetahui,

Ketua Jurusan, Ketua Program Studi,

(Nobert Sitorus, S.T., M.T.) (Suparmono, S.T., M.T.)


NIP. 19620825 198803 1 002 NIP. 19630531 198903 1 002
BAB 1 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 3

BAB 1 4

PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 5

1.2 Rumusan Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Tujuan Tugas Akhir 6

1.5 Manfaat Tugas Akhir 6

1.6 Sistematika Laporan 7

BAB 2 8

KAJIAN PUSTAKA 8

2.1 Kajian Pustaka 8

2.2 Landasan Teori 8

2.2.1 Pengertian Transformator 8

2.2.2 Prinsip Kerja Transfor mator 9

2.2.3 Transformator Tiga Fasa 10

2.2.4 Jenis – Jenis Transformator 10

2.2.5 Transformator Distribusi 12

2.2.6 Pengertian Beban Seimbang 13

2.2.7 Pengertian Beban Tidak Seimbang 13

2.2.8 Perhitungan Ketidakseimbangan Beban 14

2.2.9 Arus Netral Akibat Ketidakseimbangan Beban 14

2.3 Jadwal dan Tempat Pembuatan Tugas Akhir 16


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Prinsip Kerja Transformator................................................................10


Gambar 2. Rangkian Trafo Arus............................................................................12
Gambar 3. Rangkaian Trafo Tegangan..................................................................12
Gambar 4. Transformator Distribusi......................................................................13
Gambar 5. Vektor Diagram Arus Beban Seimbang...............................................14
Gambar 6. Vektor Diagram Arus Keadaan Beban Tidak Seimbang.....................14
BAb 1
1.2 Latar Belakang
Sistem Tenaga Listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu Pembangkitan,
Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui
jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian jaringan listrik yang
paling dekat dengan masyarakat. Jaringan distribusi dikelompokkan menjadi
dua, yaitu jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi sekunder.
Tegangan distribusi primer yang dipakai PLN adalah 20 KV, 12 KV, 6 KV.
Pada saat ini, tegangan distribusi primer yang cenderung dikembangkan oleh
PLN adalah 20 KV. Tegangan pada jaringan distribusi primer diturunkan oleh
gardu distribusi menjadi tegangan rendah yang besarnya adalah 380/220 V,
dan disalurkan kembali melalui jaringan tegangan rendah kepada konsumen.
Pada operasi sistem tenaga listrik sering terjadi gangguangangguan yang
dapat mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen.
Gangguan adalah penghalang dari suatu sistem yang sedang beroperasi atau
suatu keadaan dari sistem penyaluran tenaga listrik yang menyimpang dari
kondisi normal. Suatu gangguan di dalam peralatan listrik didefinikan sebagai
terjadinya suatu kerusakan di dalam jaringan listrik yang menyebarkan aliran
arus listrik keluar dari saluran yang seharusnya. Berdasarkan ANSI/IEEE Std.
100-1992 gangguan didefinisikan sebagai suatu kondisi fisis yang disebabkan
kegagalan suatu perangkat, komponen, atau suatu elemen untuk berkerja
sesuai dengan fungsinya. Sistem proteksi memegang peranan penting dalam
kelangsungan dan keamanan terhadap penyaluran daya listrik. Pengamanan
pada jaringan transmisi perlu mendapat perhatian yang serius dalam setiap
perencanaannya. Sistem transmisi memiliki parameter-parameter dan keadaan
sistem yang berubah secara terus menerus, sehingga strategi pengamanannya
harus disesuaikan dengan perubahan dinamis dalam hal desain dan
pengaturan peralatannya. Sistem proteksi berfungsi untuk mengamankan
peralatan listrik dari kemungkinan kerusakan yang diakibatkan oleh
gangguan, misalnya gangguan dari alam atau akibat rusaknya peralatan secara
tiba-tiba, melokalisir daerah-daerah sistem yang mengalami gangguan sekecil
mungkin, dan mengusakan secepat mungkin untuk mengatasi gangguan yang
terjadi di daerah tersebut, sehingga stabilitas sistemnya dapat terpelihara, dan
juga untuk mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
Maka, dalam hal tersebut kita harus memperhatikan pada mesin listrik. Mesin
listrik itu sendiri juga masih terbagi menjadi du bagian, yaitu mesin listrik
statis dan mesin listrik dinamis. Mesin listrik statis adalah transformator, alat
untuk mentransfer energi listrik dari sisi primer ke sekunder dengan
perubahan tegangan pada frekuensi yang sama. Mesin listrik dinamis terdiri
atas motor listrik dan generator. Hal tersebut, penulis mempunyai keinginan
untuk meneliti secara mendalam terkait dengan sistem proteksi pada trafo 20
kV di gardu Induk PT. PLN (Persero) Unit Lamongan sebagai tugas

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah
yang akan dikaji adalah:
1. Bagaimana koordinasi sistem proteksi jaringan distribusi 20 KV di PT. PLN
ULP INDRAPURA FEDER KT06 ?
2. Bagaimana sistem proteksi gangguan hubung singkat pada jaringan distribusi
20 KV ?

1.4 Batasan Masalah


Untuk memperjelas ruang lingkup bahasan yang akan dikerjakan dalam tugas
akhir ini maka permasalahan tersebut akan dibatasi sebagai berikut :

1. Analisa sistem tenaga yang dilakukan meliputi analisa hubung singkat.


2. Peralatan pengaman yang disetting dan dikoordinasi yaitu rele arus lebih
(Over Current Relay) dan Recloser.
3. Studi kasus menggunakan jaringan 20 KV di PT. PLN ULP INDRAPURA
4. Superconducting Fault Current Limiter (SFCL) yang digunakan yaitu jenis
resistif.
1.5 Tujuan Tugas Akhir
Adapun tujuan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Penelitian Tugas Akhir ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
setting dan koordinasi relay yang tepat pada jaringan 20 kV PT. PLN ULP
INDRAPURA yang diakibatkan oleh penerapan pereduksi arus gangguan
atau Superconducting Fault Current Limiter (SFCL).

1.6 Manfaat Tugas Akhir


Manfaat penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui suatu alat proteksi terkoordinasi dengan baik atara


satu dengan yg lain
2) Untuk mengetahui kehandalan suatu sistem tenaga
3) Mempermudah dalam mengatasi arus hubung singkat menggumaka
sowfware ETAP

1.7 Sistematika Laporan


Sistematika penulisan yang akan diuraikan dalam laporan ini terbagi
dalam bab-bab yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang, pelaksanaan, tujuan, manfaat, dan


sistematika penulisan laporan yang digunakan dalam pembuatan laporan
ini.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri atas kajian pustaka dan landasan teori. Pa da kajian pustaka
berisi tentang perkembangan terkini pada transformator distribusi dan
pada landasan teori berisi tentang teori pendukung transformator
distribusi.
BAB III. PENGUMPULAN DATA

Bab ini menerangkan tentang permasalahan dari tugas akhir ini , berisi
tentang pengumpulan data dan hasil pengukuran .
BAB IV. ANALISIS DATA

Berisikan pembahasan terhadap topik/bidang yang diamati dengan


membahas suatu permasalahan/objek berdasarkan pengumpulan data yang
nantinya dapat dianalisis dengan teori yang ada.
BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari seluruh pengerjaan tugas akhir ini.
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Menurut Badaruddin (2012) Semakin besar ketidakseimbangan pada trafo
distribusi maka arus netral yang mengalir ke tanah ( IG) dan losses trafo
akan semakin besar.
Menurut Gamma A.K (2018) Ketidakseimbangan beban pada trafo salah
satunya disebabkan oleh penggunaan beban listrik yang tidak merata pada
konsumen Menurut Hamles . L (2017) Semakin besar arus netral yang
mengalir pada di penghantar netral trafo maka semakin besar losses pada
penghantar netral tersebut. Demikian pula bila semakin besar arus netral
yang mengalir ke tanah, maka semakin besar losses akibat arus netral yang
mengalir ke tanah ( PG). Sehingga semakin besar arus netral dan losses pada
trafo maka effisiensi trafo akan menjadi turun.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Transformator


Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
induksi elektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik dalam
bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaannya dalam sistem
tenaga memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis
untuk tiap tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam
pengiriman daya listrik jarak jauh.
2.2.2 Prinsip Kerja Transformator

Gambar 1. Prinsip Kerja Transformator

Transformator terdiri atas dua buah kumparan ( primer dan sekunder )


yang bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektrik namun
berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi
(Reluctance) rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak-balik akan muncul di
dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan
tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan
primer maka di kumparan primer terjadi induksi sendiri (Self Induction)
dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi
dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama (Mutual
Induction) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di kumparan
sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder di
bebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara
magnetisasi).


e = -N
dt
Dimana : e = gaya gerak listrik (ggl) [volt]
N = Jumlah lilitan

= perubahan fluks magnet
dt
2.2.3 Transformator Tiga Fasa
Transformator tiga phasa pada prinsipnya sama dengan transformator satu
phasa, perbedaannya adalah pada transformator tiga phasa mengenal
adanya hubungan bintang, segitiga dan hubungan zig-zag, dan juga system
bilangan jam yang sangat menentukan kerja pararel tiga phasa. Untuk
menganalisa transformator tiga phasa dilakukan dengan cara menganggap
bahwa transformator tiga phasa sebagai transformator satu phasa, teknik
perhitungannya pun sama, hanya untuk nilai akhir biasanya parameter
tertentu (arus, tegangan, dan daya) transformator tiga phasa dikalikan
dengan nilai √3.

2.2.4 Jenis – Jenis Transformator


Dalam bidang tenaga listrik pada umumnya pemakaian transformator
dapat dikempokkan dalam :

1. Transformator Daya
Transformator ini biasanya digunakan di pembangkit tenaga listrik untuk
menaikkan tegangan pembangkit menjadi tegnagan transmisi.

2. Transformator Distribusi
Transformator ini pada umumnya digunakan pada sub distribusi tenaga
listrik, yaitu untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan
distribusi.

3. Transformator Instrument
Transformator ini gunanya digunakan sebagai alat instrument pengukuran
yang terdiri dari transformator arus (current transformer) dan
transformator tegangan (potential transformer).

a. Transformator Arus ( current transformer)


Transformator arus digunakan untuk mengukur arus beban suatu
rangkaian. Dengan menggunakan transformator arus, maka arus
beban yang besar dapat diukur hanya dengan menggunakan alat ukur
(amperemeter) yang tidak terlalu besar.

Gambar 2. Rangkian Trafo Arus

Dengan mengetahui perbandingan transformasi N1/N2 dan pembacaan


ampemeter (I2), arus beban I1 dapat dihitung. Bila transformator
dianggap ideal maka arus beban:

I1
I 1=( )I
I2 2

b. Transformator Tegangan (potential transformer)


Transformator tegangan digunakan, untuk mengukur tegangan.
Dengan, mengetahui N1 dan N2, membaca tegangan V2 serta
menganggap transformator ideal maka tegangan V1 adalah:

N1
V 1= ( )V
N2 2

Pentanahan rangkaian sekunder diperiukan untuk mencegah


adanya beda potensial yang besar antara kumparan primer dan
sekunder (antara titik a dan b) pada saat isolasi kumparan primer
rusak.

Gambar 3. Rangkaian Trafo Tegangan


2.2.5 Transformator Distribusi

Gambar 4. Transformator Distribusi

Transformator merupakan alat yang memegang peran penting dalam sistem


distribusi. Transformator distribusi mengubah tegangan menengah menjadi
tegangan rendah. Sebagaimana halnya dengan komponen-komponen lainnya,
lain dari rangkaian distibusi, rugi-rugi energi dan turun tegangan yang
disebabkan arus listrik yang mengalir menuju beban merupakan penentuan untuk
pemilihan dan lokasi transformator, transformator distribusi yang umum
digunakan adalah transformator step-down 20KV/400V. Tegangan fasa ke fasa
sistem jaringan tegangan rendah adalah 380 V. Hubungan Transformasi pada
transformator distribusi ialah sebagai berikut :

E1 N 1
= =a
E2 N 2

Dimana:

E1 = ggl induksi di sisi primer (volt)

E2 = ggl induksi di sisi sekunder (volt)

N1 = jumlah belitan sisi primer

N2 = jumlah belitan sisi sekunder

a = perbandingan transformasi ( Zuhal, 1988)


2.2.6 Pengertian Beban Seimbang
Yang dimaksud dengan keadaan beban seimbang adalah :

a. Ketiga vektor arus maupun tegangan sama besar

b. Ketiga vektor saling membentuk sudut 120º satu sama lain, seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5. Vektor Diagram Arus Beban Seimbang


Pada gambar menunjukkan vektor diagram arus pada keadaan seimbang.
Dari diagram terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya (IR,IS,IT)
adalah sama dengan nol. Sehingga tidak muncul Arus Netral.

2.2.7 Pengertian Beban Tidak Seimbang


Keadaan beban tidak seimbang yang dimaksud adalah keadaan dimana
salah satu atau kedua syarat keadaan setimbang tidak terpenuhi.
Kemungkinan keadaan tidak seimbang ada tiga yaitu :
a. Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk sudut 120º satu sama lain;
b. Ketiga vektor tidak sama besar tetapi memebentuk sudut 120ºsatu sama lain;
c. Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 120º satu
sama lain.
Hal tersebut terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 6. Vektor Diagram Arus Keadaan Beban Tidak Seimbang

Dari gambar di atas menunjukkan vektor diagram arus dalam keadaan


tidak seimbang. Di sini terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya
(IR,IS,IT) adalah tidak sama dengan nol sehingga muncul suatu besaran
yaitu arus netral (IN) yang besarnya bergantung pada seberapa besar faktor
ketidakseimbangannya.

2.2.8 Perhitungan Ketidakseimbangan Beban

I R + I s + IT
I rata =
rata
3

Dimana besarnya arus fasa dalam keadaan seimbang (I) sama dengan arus
rata rata, maka koefisien a, b, c diperoleh dengan :
IR
a=
I

Is
b=
I

IT
c=
I

Pada keadaan seimbang, besarnya koefisien a, b, c adalah 1. Dengan


demikian rata rata ketidakseimbangan beban dalam % (UL) adalah :

(⃓ a−1 ⃓ +⃓ b−1 ⃓ +⃓ c−1⃓ )


UL = ×100%
3

2.2.9 Arus Netral Akibat Ketidakseimbangan Beban


Indikator beban tidak seimbang pada sistem tiga fasa adalah adanya arus
yang mengalir pada penghantar netral. Arus tersebut merupakan hasil
penjumlahan dari arus setiap fasa dengan perbedaan sudut 120º dan
sudut yang timbul oleh faktor daya beban.Besarnya arus yang
mengalir pada penghantar netral adalah :
I N = Ia + Ib + Ic
I N = Ia Cos 0 + Ib ( cos 1200+ Jsin 1200) + Ic (cos 2400 + Jsin2400 )

Pada gardu distribusi yang pelanggannya menggunakan motor-motor


listrik tiga fasa keseimbangan beban tidaklah menjadi masalah tetapi
pada pelanggan yang mayoritas adalah beban satu fasa, maka masalah
keseimbangan beban tak dapat dihindari sama sekali.
2.3 Jadwal dan Tempat Pembuatan Tugas Akhir

No No.
Jen Jenis Kegiatan Bulan
Maret AprilMe Mei
Jun JuniJuli Juli
Ag Agust Sept
1. Praktek Kerja
Lapangan
2. Menyusun Proposal
Judul
3. Membuat surat
permohonan
pengambilan data/
mengirim surat
4. Menunggu Surat
Balasan
5. Pengambilan Data
6. Membuat Analisa
7. Penulisan Tugas Akhir
8. Pemeriksaan atau Revisi
Tugas Akhir oleh Dosen
Pembimbing
9. Rencana Sidang

Adapun tempat pelaksanaan pembuatan tugas akhir dilakukan di tempat tinggal


penulis atau disekitar kampus Politeknik Negeri Medan.
DAFTAR PUSTAKA

Zuhal. 1988. Dasar Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama

Badaruddin 2012 “Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan


Losses pada Trafo Disribusi Proyek Rusunami Gading Icori” , Universitas Mecu
Buana ( UMB-Press), Jakarta

Anda mungkin juga menyukai