Anda di halaman 1dari 18

PRECEDENCE DIAGRAM

METHOD (PDM)
MANAJEMEN PROYEK - MODUL DARING
Ir. ASEP TOTO KARTAMAN, MEng
astoka@unpas.ac.id
WA : 082126376736

TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK


PDM
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

• PDM digambarkan oleh sebuah lambang segi empat (Kotak)


karena letak kegiatan ada dibagian node sehingga sering PROYEK LRT JABODEBEK
disebut juga Activity On Node (AON).

• Kelebihan PDM dibandingkan dengan Arrow Diagram adalah:

• Tidak memerlukan kegiatan fiktif/dummy sehingga


pembuatan jaringan menjadi lebih sederhana.

• Hubungan overlaping yang berbeda pada dibuat tanpa


menambah jumlah kegiatan.

• Kotak pada PDM ini memuat informasi tentang :

• Durasi kegiatan

• Nomor Kegiatan

• Deskripsi kegiatan
PROYEK KERETA CEPAT
• ES, EF, LS, LF dan Float
BANDUNG JAKARTA
2
ASTOKA-TI UNPAS 2020
FORMAT PDM
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

• Kegiatan dalam PDM diwakili oleh sebuah lambang yang


mudah diidentifikasi, seperti pada Gambar di bawah.

• Format PDM dapat digambarkan dengan berbagai


bentuk, antara lain

NO AKTIVITAS
ES EF DURASI FLOAT
FINIHS SIDE

FINIHS SIDE

FINIHS SIDE
START SIDE

START SIDE

START SIDE
AKTIVITAS
LS LF ES
NO
EF ES EF

DURASI
AKTIVITAS AKTIVITAS
NO AKTIVITAS DURASI AKTIVITAS LS LF

3
ASTOKA-TI UNPAS 2020
I

KETENTUAN DALAM NO AKTIVITAS J


NO AKTIVITAS

PDM ES EF

DURASI
AKTIVITAS ES EF

DURASI
LS LF AKTIVITAS
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD LS LF

• Kotak menandai suatu kegiatan • Garis penghubung dapat dimulai dari kegiatan
• Dalam suatu kegiatan harus dicantumkan kiri ke kanan atau dari atas ke bawah.
simbol nama kegiatan dan durasinya • Jika kegiatan awal terdiri dari sejumlah
• Setiap node terdapat 2 peristiwa yaitu kegiatan dan diakhiri oleh sejumlah kegiatan
peristiwa awal dan akhir pula maka dapat ditambahkan kegiatan fiktif
• Node dibagi menjadi bagian-bagian kecil START dan FINISH.
yang berisi keterangan dari kegiatan • Konstrain (tanda) menunjukkan hubungan
(nama,durasi,nomor,mulai dan selesainya antar kegiatan dengan satu garis dari node
kegiatan) terdahulu ke node berikutnya.
• Dummy tidak diperlukan. • Satu konstrain hanya dapat menghubungkan
• Anak panah hanya sebagai penghubung. dua node

4
ASTOKA-TI UNPAS 2020
I

KETENTUAN DALAM NO AKTIVITAS J


NO AKTIVITAS

PDM ES EF

DURASI
AKTIVITAS ES EF

DURASI
LS LF AKTIVITAS
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD LS LF

• Perhitungan ES dan EF menggunakan • Perhitungan LS dan LF dari kanan ke kiri


perhitungan ke depan (Forward Analysis) (Backward Analysis).
atau dari kiri ke kanan. • Sebagai kegiatan successor adalah kegiatan
• Kegiatan Predecessor adalah kegiatan I J sedangkan kegiatan yang dianalisis adalah
sedangkan kegiatan yang dianalisis adalah kegiatan I.
kegiatan J. (ES dan EF) • Jika ada lebih dari satu anak panah yang
• Jika ada lebih dari satu anak panah yang keluar dari suatu kegiatan, maka ambil nilai
masuk dalam suatu kegiatan, maka ambil terkecil.
nilai terbesar. • Jika tidak ada konstrain atau kegiatan
• Jika tidak ada konstrain atau kegiatan splitable (FF atau FS) maka LF(j) = LS(i) + t(i)
splitable (FS atau SS) maka ES(j) = EF(j)-t(j)

5
ASTOKA-TI UNPAS 2020
PENGERTIAN LAG, LEAD,
CONTRAINT
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

Link Lag merupakan garis ketergantungan Terdapat empat macam konstrain atau hubungan
antara kegiatan dalam suatu network.
overlapping

• Lag adalah sejumlah waktu tunggu dari


• Finish to Start (FS)
Suatu kegiatan dapat dimulai n satuan waktu setelah
suatu periode kegiatan J terhadap kegiatan pendahulunya selesai.
kegiatan I telah dimulai, pada konstrain • Finish to Finish (FF)
Suatu kegiatan harus selesai n satuan waktu setelah
SS dan SF.

• Lead adalah jumlah waktu yang •


kegiatan pendahulunya selesai.
Start to Start (SS)
mendahuluinya dari suatu periode Suatu kegiatan dapat dimulai n satuan waktu setelah
kegiatan J sesudah kegiatan I sebelum kegiatan pendahulunya dimulai.
selesai, pada konstrain FS dan FF • Start to Finish (SF)
Suatu kegiatan harus selesai n satuan waktu setelah
kegiatan pendahulunya dimulai.

6
ASTOKA-TI UNPAS 2020
PENGERTIAN
KONSTRAIN SS DAN SF
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

Konstrain SS.
Konstrain SF.

• Kegiatan J dapat dimulai a satuan waktu • Kegiatan J harus selesai b satuan waktu
setelah kegiatan I dimulai. setelah kegiatan I dimulai.
• Rumus : SS(I-J)=a • Rumus : SF(I-J)=b
• Contoh : pemasangan batu pondasi dapat • Contoh : suatu pekerjaan harus selesai b hari
dimulai a hari setelah penggalian dimulai setelah pekerjaan lain dimulai karena alat
yang akan digunakan sama
I I
NO AKTIVITAS
J J
NO AKTIVITAS
NO AKTIVITAS NO AKTIVITAS
ES EF ES EF
DURASI

DURASI
AKTIVITAS ES EF ES EF
DURASI

AKTIVITAS

DURASI
LS LF AKTIVITAS LS LF AKTIVITAS
LS LF LS LF

7
ASTOKA-TI UNPAS 2020
PENGERTIAN
KONSTRAIN FS DAN FF
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

Konstrain FS.
Konstrain FF.

• Kegiatan J dapat dimulai c satuan waktu


setelah kegiatan I selesai.
• Kegiatan J harus selesai d satuan waktu
setelah kegiatan I selesai.
• Rumus : FS(I-J)=c • Rumus : FF(I-J)=d
• Contoh : menunggu mengeringnya semen
selama c hari, menunggu keluarnya ijin
• Contoh : bahan menara sebaiknya tiba d
hari setelah pengecoran pondasi selesai.
I I
NO AKTIVITAS
J J
NO AKTIVITAS
NO AKTIVITAS NO AKTIVITAS
ES EF ES EF
DURASI

DURASI
AKTIVITAS ES EF ES EF
DURASI

AKTIVITAS

DURASI
LS LF AKTIVITAS LS LF AKTIVITAS
LS LF LS LF

8
ASTOKA-TI UNPAS 2020
4
LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN PDM 1 2 5 6

PRECEDENCE DIAGRAM METHOD 3

1. Membuat denah node sesuai dengan


jumlah kegiatan
2. Menghubungkan node-node tsb
dengan anak panah sesuai
ketergantungan dan konstrain
3. Menyelesaikan PDM dengan mengisi
bagian- bagian dalam node.
4. Menghitung ES, EF, LS, LF untuk
mengidentifikasi kegiatan kritis, jalur
kritis, float dan waktu penyelesaian
proyek

9
ASTOKA-TI UNPAS 2020
PERHITUNGAN WAKTU
DAN KELONGGARAN
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

• Float pada PDM adalah :


Perhitungan Waktu Paling Cepat (Perhitungan Maju) :
ESj = Max { ESi+SSij ; EFi+FSij ; ESi+SFij-tj ; EFi+FFij-tj } Perhitungan Kelonggaran (Float)
EFj = ESj + tj Fi = LFi - EFi


Catatan : j menyatakan kegiatan yang sedang ditinjau • Total Float (TF) = LS – ES

Perhitungan Waktu Paling Lambat (Perhitungan Mundur) :


• Free Float (FF) :

LFi = Min { LFj-FFij ; LSi-FSij ; LSj-SSij+ti ; LFj-SFij+ti }


LSi = LFi - ti • untuk konstrain FS atau SS, FF =
Catatan : i menyatakan kegiatan yang sedang ditinjau (ES of succeeding activity) – (EF
of the constraint)

• Penghentian Sementara Kegiatan (Splitting) • untuk konstrain SF atau FF, FF =


Dalam PDM dapat dijumpai suatu kegiatan yang dihentikan
untuk sementara dan kemudian dilanjutkan lagi, hal ini disebut (EF of succeeding activity) – (EF
splitting atau interupsi dan biasanya tejadi akibat dari kegiatan of the constraint)

tersebut memiliki beberapa konstrain.

10
ASTOKA-TI UNPAS 2020
JALUR DAN KEGIATAN
KRITIS
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

1. Waktu mulai paling awal dan akhir harus


sama ES = LS
2. Waktu selesai paling awal dan akhir harus
sama EF = LF
3. Kurun waktu kegiatan adalah sama dengan
perbedaan waktu selesai paling akhir
dengan waktu mulai paling awal. LF – ES =
D
4. Bila hanya sebagian dari kegiatan bersifat
kritis maka kegiatan tersebut secara utuh
dianggap kritis.

11
ASTOKA-TI UNPAS 2020
CONTOH SOAL PDM
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

Diketahui suatu proyek sederhana


No Aktivitas Durasi (t) Konstrain
dengan kegiatan-kegiatan seperti
pada tabel berikut.
1 A 5
2 B 6 SS(1-2)=3
Berdasarkan tabel tersebut, buatlah 3 C 6 FS(1-3)=2; FF(2-3)=2
diagram PDM dan hitunglah ES, EF,
4 D 7 SF(2-4)=11
LS, dan LF dari masing-masing
kegiatan tersebut.
5 E 6 FS(2-5)=1; SF(3-5)=9; SS(4-5)=4
Tentukan juga lintasan kritisnya. 6 F 8 SS(5-6)=5

12
ASTOKA-TI UNPAS 2020
PERHITUNGAN MAJU
(FORWARD PASS) SF(2-4)=11
4 • Perhitungan Waktu Paling Cepat (Perhitungan Maju) :
ESj = Max { ESi+SSij ; EFi+FSij ; ESi+SFij-tj ; EFi+FFij-tj }
ES4=ES2+SF(2-4)-t4 EFj = ESj + tj
ES4=3+11-7=7 7 14 Catatan : j menyatakan kegiatan yang sedang ditinjau
AKTIVITAS
7
D
ES2=ES1+SS(1-2) LS LF
ES2=0+3=3 SS(5-6)=5

1 2 SS(1-2)=4 5 6

0 5 3 9 FS(2-5)=1 11 17 16 24
AKTIVITAS AKTIVITAS AKTIVITAS AKTIVITAS
5 6 ES3=EF2+FF(2-3)-t2 6 8
A B E F
LS LF LS LF ES3=9+2-6=5 LS LF LS LF
FF(2-3)=2
SS(1-2)=3
3
FS(1-3)=2
ES3=EF1+FS(1-3) 7 13
AKTIVITAS
ES3=5+2=7 6
C
LS LF
13
ASTOKA-TI UNPAS 2020

SF(3-5)=9
PERHITUNGAN MUNDUR
(BACKWARD PASS)
SF(2-4)=11 • Perhitungan Waktu Paling Lambat (Perhitungan Mundur) :
4 LFi = Min { LFj-FFij ; LSi-FSij ; LSj-SSij+ti ; LFj-SFij+ti }
LSi = LFi - ti
LF2=LF4-SF(2-4)+t2 Catatan : i menyatakan kegiatan yang sedang ditinjau
7 14
LF3=14-11+6=9 AKTIVITAS
7
D
7 14
LF2=9 SS(5-6)=5

1 2 SS(1-2)=4 5 6
LF2=10 LF2=LS5-FS(2-5)
0 5 3 9 11 17 16 24
AKTIVITAS AKTIVITAS FS(2-5)=1 AKTIVITAS AKTIVITAS
A
5 B
6 E
6 F
8
0 5 3 9 LF2=LF5-FF(2-5) 11 17 16 24
LF2=10 FF(2-3)=2
SS(1-2)=3 LF5=LS6-SS(5-6)+t5
3 LF5=16-5+6=17
FS(1-3)=2
7 13
AKTIVITAS
6 LF3=LF5-SF(3-5)+t3
C LF3=17-9+6=14
8 14
14
ASTOKA-TI UNPAS 2020

SF(3-5)=9
PERHITUNGAN
LINTASAN KRITIS
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

No Aktivitas Durasi (t) Konstrain ES EF LS LF FLOAT


1 A 5 0 5 0 5 0
2 B 6 SS(1-2)=3 3 9 3 9 0
3 C 6 FS(1-3)=2; FF(2-3)=2 7 13 8 14 1
4 D 7 SF(2-4)=11 7 14 7 14 0
5 E 6 FS(2-5)=1; SF(3-5)=9; SS(4-5)=4 11 17 11 17 0
6 F 8 SS(5-6)=5 16 24 16 24 0

15
ASTOKA-TI UNPAS 2020
LINTASAN KRITIS
SF(2-4)=11
4

7 14
AKTIVITAS
7
D
7 14
SS(5-6)=5

1 2 SS(1-2)=4 5 6

0 5 3 9 11 17 16 24
AKTIVITAS AKTIVITAS FS(2-5)=1 AKTIVITAS AKTIVITAS
A
5 B
6 E
6 F
8
0 5 3 9 11 17 16 24
FF(2-3)=2
SS(1-2)=3
3
FS(1-3)=2
7 13
AKTIVITAS
6
C
8 14
16
ASTOKA-TI UNPAS 2020

SF(3-5)=9
SOAL LATIHAN… Dikumpulkan pada akhir jam kuliah

PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

Diketahui suatu proyek sederhana


No Aktivitas Durasi (t) Konstrain
dengan kegiatan-kegiatan seperti
pada tabel berikut.
1 A 5
2 B 6 SS(1-2)=4
Berdasarkan tabel tersebut, buatlah 3 C 5+x FS(1-3)=2; FF(2-3)=2+x
diagram PDM dan hitunglah ES, EF,
4 D 8 SS(2-4)=5
LS, dan LF dari masing-masing
kegiatan tersebut.
5 E 6 FS(2-5)=1; SF(3-5)=9
Tentukan juga lintasan kritisnya. 6 F 8 SS(5-6)=5

x adalah digit terakhir NPM anda, untuk


yang x nya ) atau 1 ditambah 2

17
ASTOKA-TI UNPAS 2020
No. Aktivitas Dura Waktu Pengerjaan
(1) 1. Pekerjaan Persiapan si

TUGAS…
(2) 1.1 Pembersihan 1 hari
Dikumpulkan (3) 1.2 Pembuatan gudang 3 hari dimulai setelah aktivitas 1.1 selesai
(4) 1.3 Bouwplank 2 hari dimulai setelah aktivitas 1.2 selesai
minggu depan (5) 2. Pekerjaan Pondasi
(6) 2.1 Penggalian tanah 5 hari dimulai setelah aktivitas 1.3 selesai
(7) 2.2 Penyusunan batu 12 hari dimulai 2 hari setelah aktivitas 2.1 dimulai
(8) 2.3 Penimbunan kembali 10 hari dimulai 9 hari sebelum aktivitas 2.2 selesai
(9) 3. Pekerjaan Lt. 1
(10) 3.1 Pekerjaan Beton
(11) 3.1.1 Pengecoran sloof 5 hari dimulai 3 hari sebelum aktivitas 2.2 selesai
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (12)
(13)
3.1.2 Pengecoran kolom
3.1.3 Pengecoran balok
1+x
5
hari
hari
dimulai 2 hari setelah aktivitas 3.1.1 dimulai
dimulai setelah aktivitas 3.1.2 selesai
(14) 3.1.4 Pengecoran tangga 4 hari selesai bersamaan dengan aktivitas 3.1.3
(15) 3.2 Pekerjaan Dinding

Diketahui suatu proyek sederhana


(16) 3.2.1 Pemasangan bata 20 hari dimulai 2 hari setelah aktivitas 3.1.1 selesai
(17) 3.2.2 Plesteran 14 hari dimulai 10 hari sebelum aktivitas 3.2.1 selesai
(18) 3.3 Pekerjaan Plafon
dengan kegiatan-kegiatan seperti (19)
(20)
3.3.1 Pemasangan rangka
3.3.2 Pemasangan eternit
5
7
hari
hari
dimulai 5 hari setelah aktivitas 4.1.1 selesai
dimulai 2 hari setelah aktivitas 3.3.1 dimulai

pada tabel berikut.


(21)
(22)
3.4 Pekerjaan Lantai
3.4.1 Pemasangan keramik 10 hari dimulai 2 hari setelah aktivitas 3.3.2 dimulai
(23) 3.5 Pekerjaan Cat
(24) 3.5.1 Pengecatan dinding 5 hari dimulai setelah aktivitas 3.2.2 selesai
(25) 3.5.2 Pengecatan plafon 5 hari dimulai setelah aktivitas 3.3.2 dan 3.5.1 selesai
Berdasarkan tabel tersebut, buatlah (26)
(27)
4. Pekerjaan Lt. 2
4.1 Pekerjaan Beton

diagram PDM dan hitunglah ES, EF, (28)


(29)
4.1.1 Pengecoran Lantai
4.1.2 Pengecoran kolom
7
1+x
hari
hari
dimulai 3 hari setelah aktivitas 3.1.3 selesai
dimulai 5 hari setelah aktivitas 4.1.1 selesai
(30) 4.1.3 Pengecoran balok 5 hari dimulai setelah aktivitas 4.1.2 selesai
LS, dan LF dari masing-masing (31)
(32)
4.2 Pekerjaan Dinding
4.2.1 Pemasangan bata 20 hari dimulai 7 hari setelah aktivitas 4.1.2 selesai

kegiatan tersebut.
(33)
(34) 4.3
4.2.2 Plesteran
Pekerjaan Plafon
7 hari dimulai setelah aktivitas 4.2.1 selesai

Tentukan juga lintasan kritisnya. (35)


(36)
4.3.1 Pemasangan rangka
4.3.2 Pemasangan eternit
10
7
hari
hari
dimulai setelah aktivitas 4.2.1 selesai
dimulai 5 setelah aktivitas 4.3.1 dimulai
(37) 4.4 Pekerjaan Lantai
(38) 4.4.1 Pemasangan keramik 10 hari dimulai 2 setelah aktivitas 4.2.2 dimulai
(39) 4.5 Pekerjaan Cat

x adalah digit terakhir NPM anda (40)


(41)
4.5.1 Pengecatan dinding
4.5.2 Pengecatan plafon
5
5
hari
hari
dimulai setelah aktivitas 4.2.2 selesai
dimulai setelah aktivitas 4.3.2 selesai
(42) 5. Pekerjaan Atap
(43) 5.1 Pemasangan kuda-kuda 14 hari dimulai 3 hari setelah aktivitas 4.1.3 selesai
(44) 5.2 Pemasangan rusuk, reng, 14 hari dimulai setelah aktivitas 5.1 selesai
genteng, dan talang
18
ASTOKA-TI UNPAS 2020

Anda mungkin juga menyukai