Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH SINGKAT

Kini, di era digital dengan kekuatan teknologi berbasis internet, informasi dan data dis
ajikan dan diakses dengan cara dan bentuk yang sama sekali baru. Internet memungkinkan kh
alayak mengakses informasi dan data dengan semua bentuk media yang telah ada (baca:medi
a tradisional). Biagi melihat internet sebagai kombinasi dari ribuan jaringan komputer yang m
engirim dan menerima data dari seluruh dunia, memunculkan teknologi yang menggabungka
n semua bentuk teks, gambar, suara dan video dalam satu sajian informasi.

Teknologi internet juga menciptakan bahasa dan mekanisme yang memungkinkan ma


nusia saling berbagi semua jenis informasi secara elektronik (digital information) dengan pen
emuan World Wide Web atau lebih dikenal dengan istilah website atau situs. Dengan bantuan
browser dan search engine (mesin pencari) memudahkan untuk mengakses halaman web dan
mencari informasi yang dibutuhkan dalam basis data komputer. Melalui web inilah ledakan i
nformasi dan data (big data) terjadi dalam hitungan menit bahkan detik setiap harinya. Sebua
h kumpulan informasi dan data yang luar biasa besar dan terus bertambah dengan cepat, deng
an jenis format data yang juga sangat beragam baik terstuktur ataupun tidak.

Teknologi dalam perkembangan arus produksi, konsumsi dan distribusi informasi me


megang peranan penting. Urgensi peranan teknologi dalam proses massifikasi informasi terja
di ketika hasil teknologi membantu mengubah pola komunikasi yang dibatasi oleh ruang dan
waktu menjadi pola komunikasi informasi tanpa batas. Sehingga hadirnya media baru (new m
edia) memberi alternatif masyarakat dalam mencari dan memanfaatkan sumber-sumber infor
masi untuk memenuhi kebutuhannya.

TRANSFORMASI
Media massa konvensional (tv, radio dan cetak) dituntut untuk melakukan intergrasi d
engan media baru agar mampu memenuhi harapan baru bagi pelanggan setianya, baik pemba
ca online maupun cetak.

Perkembangan media baru sebenarnya merujuk kepada sebuah perubahan dalam pros
es produksi media, distribusi dan penggunaan. Media baru tidak terlepas dari key term seperti
digitality, interactivity, hypertextuality, dispersal dan virtuality (Lister, 2003 : 13).

Dalam konsep digitality semua proses media digital diubah (disimpan) ke dalam bilan
gan, sehingga keluarannya (out put) dalam bentuk sumber online, digital disk, atau memory d
rives yang akan diubah dan diterima dalam layar monitor atau dalam bentuk ‘hard copy’. Kon
sep Interactivity merujuk kepada adanya kesempatan dimana teks dalam media baru mampu
memberikan users untuk ‘write back into the text’. Sedangkan konsep dispersal media baru le
bih kepada proses produksi dan distribusi media menjadi decentralised dan mengandalkan ke
aktifan individu (highly individuated). Batasan new media sering disamakan dengan digital m
edia, yang semestinya new media lebih pada konteks dan konsep budaya kontemporer dari pa
rktik media daripada seperangkat teknologi itu sendiri (medium).

Pengalaman empiris menunjukkan, setiap medium baru berpengaruh terhadap media y


ang ada. Misalnya, sejak munculnya televisi iklim persaingan semakin kentara. Televisi mem
pengaruhi eksistensi media cetak dalam hal isi, bentuk, distribusi, kebijakan harga, periklanan
dan sebagainya.

Disisi lain, munculnya medium baru tidak berarti meniadakan medium lama. Antara
medium lama dan medium baru terjadi proses saling melengkapi, saling mempengaruhi, salin
g memperkaya inovasi dan kreatifitas. Sehingga setiap kejadian yang diberitakan menjadi lebi
h jelas maknanya, korelasinya dan interaksinya bagi konsumen (pembaca). Surat-kabar dan m
ajalah menjadi lebih menarik apabila juga mampu menghadirkan edisi online dengan tingkat
keterbaruan berita atas peristiwa terakhir, disamping edisi cetak yang menjadi andalannya.

KONVERGENSI MEDIA DI ERA DIGITAL


Di Indonesia, ketika muncul televisi swasta, media cetak gelisah soal tersedotnya pors
i pembagian iklan, orang pers juga meratapi soal penurunan tiras, dan miskinnya minat baca.
Akan tetapi, ketika muncul Internet di Indonesia (tahun 1995 dan booming dot com tahun 19
98-2000), reaksinya berbeda-beda. Ada surat kabar yang justru melakukan sinergi, sehingga
menjadi kekuatan, yakni dengan cara membuka surat kabar edisi cetak online dan edisi realti
me news.

Fenomena ini berkembang di Indonesia sejak era reformasi 1998 sampai sekarang seir
ing dengan kemajuan teknologi komunikasi. Sejarah mencatat bahwa suratkabar online perta
ma yang menghadirkan berita digital adalah Chicago Tribune dalam tahun 1992. Hal ini diseb
ut juga konvergensi media.

Konvergensi media adalah fenomena bergabungnya berbagai media yang sebelumnya


dianggap berbeda dan terpisah yang meliputi media cetak maupun media elektronik (misalny
a televisi, radio, surat kabar, dan komputer) menjadi satu ke dalam sebuah media tunggal.

Konvergensi media adalah proses penggabungan berbagai bentuk isi media yang terdi
ri dari teks, foto, gambar, audio, video, serta animasi yang dapat ditampilkan pada salah satu
platform (telepon seluler, laptop, televisi, dan komputer). Melalui teknologi digital memungki
nkan isi media dapat dikirim ke seluruh platform media (internet, televisi, suratkabar, radio),
dimana kemudian konsumen dapat menikmati melalui berbagai platform (telepon seluler, ga
wai, netbook, laptop, televisi, dan komputer).

Konvergensi media memungkinkan audiens (khalayak) media massa untuk berinterak


si dengan media massa dan bahkan mengisi konten media massa. Audiens sekarang dapat me
ngontrol kapan, di mana dan bagaimana mereka mengakses dan berhubungan dengan informa
si, dalam berbagai jenisnya.

Proses Konvergensi Media


1. Cross-promotion

Media yang berkonvergensi saling kerja sama untuk mempromosikan dan memperken
akan konten media satu sama lain. Kerjasama dalam bentuk iklan, audio, video, teks dan elem
en visual lainnya.

2. Cloning

Cloning yaitu konten satu media diduplikasi dan diperbanyak untuk dimuat di media l
ain sebagaimana aslinya.

3. Competition

Media bermitra sekaligus bersaing pada saat yang sama. Kedua media yang terkonver
gensi saling bekerja sama dengan promosi, tetapi produk berita tetap dilakukan masing-masin
g. Media satu grup tapi yang newsroomnya terpisah.

4. Content Sharing

Yaitu kedua media yang berlainan saling berbagi konten dengan bentuk konten terseb
ut dikemas ulang atau berbagi budjet pendapatan.

5. Full Convergence

Yaitu media yang berbeda saling bekerja sama secara penuh untuk semua lini bisnis,
mulai dari pengumpulan bahan, produksi, pemasaran, dan distribusi konten.

Contoh Konvergensi Media

 Kompas (Harian, Kompas TV, Kompas.com)

 Tempo Media (Majalah, Harian, tempo.co, Tempo TV)

 Republika (Harian, Republika.co.id)

 Media Indonesia (Harian, Metro TV, Metrotv.com)

 Seputar Indonesia (Harian, Sindo.com, RCTI)


Dampak postif konvergensi media

1. Konvergensi media dapat memperkaya informasi secara meluas tentang seluruh dunia kare
na ada akses internet.

2. Memberikan banyak pilihan kepada masyarakat pengguna untuk dapat memilih informasi
yang diinginkan sesuai selera, contohnya saja adalah televisi interaktif dan televisi multisalur
an dimana pengguna memilih sendiri program siaran yang disukai. Sehingga penggunaan tek
nologi konvergensi menjadi lebih personal.

3. Timbulnya demokratisasi informasi dimana semua orang bisa mengakses informasi secara
bebas dan luas dengan berbagai cara dan bentuk.

4. Dalam implikasi ekonomi, konvergensi berpengaruh terhadap perusahaan dan industri tekn
ologi komunikasi karena mengubah perilaku bisins. Keuntungan yang didapat dari hasil konv
ergensi media sangat menguntungkan dan memajukan perusahaan. Selain itu, mudahnya akse
s informasi membuat industri dan perusahaan semakin mudah dan cepat mengantisipasi tanta
ngan, kebutuhan baru konsumen serta persaingan yang mengetat.

5. Di bidang pekerjaan, di zaman sekarang ini jenis-jenis pekerjaan yang berhubungan denga
n teknologi banyak orang berminat seperti hal-hal yang berbau IT atau sistem informasi, men
urut saya hal ini menjadi bukti kuatnya teknologi dalam kehidupan manusia.

Dampak negatif Konvergensi media:

1. Perubahan gaya hidup masyarakat yang menjadi kecanduan teknologi (cybermedia dan cyb
er society). Adanya ketergantungan teknologi dimana segala sesuatu menjadi serba praktis da
n otomatis. Menurut saya teknologi yang praktis memang bagus karena mempercepat dan me
mudahkan, namun hal ini juga bisa menjadi buruk jika kita tidak bijak menggunakannya. Kar
ena dengan adanya praktis kita cenderung menjadi orang yang malas dimana segala yang oto
matis akan mempercepat hilangnya pekerjaan karena pekerjaan manusia sudah bisa digantika
n dengan teknologi yang canggih.
2. Media cetak/media tradisional/media konvensional mulai kalah dengan media modern/med
ia baru/ media online.

3. Kesenjangan sosial yang semakin besar.

PERKEBANGAN KONVERGENSI JURNALITIK

Dimulai dengan kata konvergensi yang berarti hasil perpaduan dari dua hal atau lebih.
Sebelum adanya konvergensi jurnalistik, dikenal terlebih dahulu istilah konvergensi media
menurut Henry Jenkins adalah proses yang berlangsung di antara berbagai macam
perkembangan teknologi media, industri, isi, dan khalayak. Pembahasan konvergensi media
merujuk pada teknologinya, yaitu komputer dan digitalisasi. Menurut Ithiel de Sola Pool pada
tahun 1983 mengenai mode konvergensi adalah teknologi elektronik yang memungkinkan
semua bentuk komunikasi berlangsung dalam satu sistem. Seiring berkembangnya teknologi
dan masyarakat itu sendiri, penemuan terbesar seperti telepon, televisi, radio dan komputer
menjadi suatu kebutuhan yang tak terelakkan. Konvergensi teknologi terdiri dari audio dan
visual. Hingga ditemukannya internet yang terus berkembang nyaris tanpa batas yang
kemudian menjadi salah satu pemicu munculnya konvergensi media. Teknologi internet
mendapat respons yang sangat positif dari masyarakat bahkan sekarang sudah menjadi salah
satu kebutuhan primer bagi kalangan pengusaha industri media. Konvergensi jurnalistik
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan informasi yang
aksesnya lebih mudah, cepat dan tak terbatas ruang dan waktu.

KESIMPULAN

Konvergensi adalah ide baru dalam dunia jurnalistik yang bergantung pada keragaman,
keterbukaan, dan ide-ide yang dapat didiskusikan secara terbuka di antara berbagai macam
jenis media dengan berbagai risiko yang harus ditanggung dalam menyajikan informasi yang
lebih berkualitas bagi khalayak penerima informasi di berbagai belahan dunia. Fokus dari
konvergensi jurnalistik adalah mendapatkan keuntungan dengan biaya yang rendah dari
konsolidasi para pemilik media, dan memenuhi kebutuhan informasi bagi publik.
Konvergensi jurnalistik merujuk pada cara baru dalam menghasilkan, menyajikan dan
mendistribusikan karya jurnalistik dari para jurnalis independen yang bekerja mandiri tidak
terikat maupun terikat dengan satu atau lebih perusahaan atau organisasi media.
Perkembangan industri media di zaman modern ini menuntut para jurnalis untuk dapat
bekerja dan menghasilkan karya jurnalistik yang dapat diterima oleh seluruh lapisan
masyarakat dari tingkat pendidikan, pekerjaan dan ekonomi bawah, menengah, sampai atas.
Perkembangan teknologi seperti globalisasi, digitalisasi, peningkatan teknologi internet, dan
komunikasi tanpa kabel telah meningkatkan ekspektasi masyarakat akan kebutuhan dalam
kemudahan mendapatkan berita dan informasi yang layak dan mengedukasi. Konvergensi
jurnalistik harus dapat mengakomodir kebutuhan akan berita dan informasi yang beragam
mulai dari tuna karya, pengusaha sampai kalangan elit politis. Pergeseran nilai-nilai ekonomi,
budaya, dan politik membuat perubahan besar dalam kebiasaan manusia dalam kehidupan
sehari-harinya. Untuk itu kebutuhan akan informasi yang aktual, tepercaya, dan cepat dengan
mengandalkan perkembangan teknologi tanpa batas yaitu internet lah yang merupakan kunci
dari konsep konvergensi jurnalistik. Misi utama dari konvergensi jurnalistik adalah untuk
memberikan informasi kepada publik tentang segala fenomena yang terjadi di dunia dengan
cara yang paling tepat sehingga kepada audiens yang tepat pula. Cara terbaik yang bisa
dilakukan saat ini hanyalah lewat satu bentuk media seperti cetak atau elektronik saja, namun
cara terbaik yang ditawarkan oleh konsep konvergensi jurnalistik adalah multimedia atau
semua medium berita yang difungsikan secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai