Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan: SD N Tlogorejo


Kelas/ Semester : I /1
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : (2×35) menit

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. Kompetensi Dasar
Matematika
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menjelaskan bilangan sampai 3.2.1 Mengidentifikasi nilai tempat
dua angka dan nilai tempat penyusun lambang bilangan 11 sampai
penyusun lambang bilangan dengan 20.
menggunakan kumpulan benda
konkret serta cara membacanya.

4.2 Menuliskan lambang bilangan 4.2.1 Menulis lambang bilangan 11


sampai dua angka yang sampai dengan 20 secara lengkap.
menyatakan banyak anggota
suatu kumpulan objek dengan
ide nilai tempat.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menggunakan sedotan sebagai benda konkret siswa mampu
mengidentifikasi nilai tempat bilangan 11 sampai dengan 20 dengan tepat.
2. Dengan menggunakan tabel nilai tempat bilangan siswa mampu
menentukan nilai tempat bilangan 11 sampai dengan 20 dan
menuliskannya dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Nilai tempat bilangan
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : saintifik
2. Model : Problem Solving
3. Metode : Ceramah, Tanya jawab, Penugasan, Diskusi, Peragaan.
F. Media
Media:
1. Sedotan
2. gelas
3. Kertas
4. Spidol
5. Penggaris
G. Sumber Belajar
1. Buku paket Matematika kelas 1 penerbit Erlangga

2. Rahardi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan


Nasional.

H. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
Pendahuluan 1. Guru masuk dan memberi salam / ucapan selamat pagi. 10 Menit
2. Siswa berdoa bersama dipimpin salah satu siswa.
3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi
sebelumnya dan mengaitkankannya dengan materi
yang akan dipelajari.
4. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.
5. Guru memberikan motivasi agar siswa belajar dengan
giat.
Kegiatan Inti 6. Siswa diingatkan kembali tentang nama dan lambang 50 Menit
bilangan 11 sampai dengan 20.
7. Siswa menyimak penjelasan guru tentang nilai tempat
bilangan 11 sampai dengan 20.
 Permainan bebas
8. Guru menyiapkan sedotan 2 warna seperti hijau dan
kuning
9. Setiap anak akan mendapatkan satu warna dan guru
akan meminta siswa berkumpul dengan teman-
temannya yang lain secara bebas dengan sedotan yang
ia pegang.
 Permainan Menggunakan Aturan
10. Guru menyiapkan sedotan 2 warna seperti hijau dan
kuning
11. Warna tersebut mewakili nilai tempat bilangan yaitu
hijau (puluhan), kuning(satuan).
12. Setiap anak akan mendapatkan satu warna dan guru
akan menyebutkan bilangan, lalu si anak akan
berkumpul dengan teman-temannya untuk membentuk
bilangan tersebut sesuai dengan warna sedotan yang ia
pegang.
 Permainan kesamaan sifat
13. Guru menyiapkan beberapa sedotan dan gelas
billangan sebagai nilai tempat satuan dan puluhan.
14. Warna tersebut mewakili nilai tempat bilangan yaitu
hijau (puluhan), kuning(satuan).
15. Guru membagikan sedotan pada siswa. masing-masing
siswa mendapat 1 warna sedotan.kemudian siswa
diminta berdiri mengelompok sesuai dengan warna
sedotan yang dipegang.
16. Guru meminta siswa memasukkan sedotan pada gelas
bilangan sesuai dengan nilai tempatnya.
17. Siswa ditanya mengenai kegiatan yang telah dilakukan
guru.
 Representasi
18. Guru menyiapkan beberapa sedotan dan kantong
plastik billangan sebagai nilai tempat satuan dan
puluhan.
19. Siswa memperhatikan saat guru mengambil 11 buah
sedotan. Lalu mengikat 10 buah sedotan dengan karet
dan menyisakan 1 buah sedotan.
20. Guru memasukkannya pada gelas bilangan sesuai
dengan nilai tempatnya.
21. Siswa ditanya mengenai kegiatan yang telah dilakukan
guru.
22. Siswa berpendapat mengenai apa yang telah diamati.
23. Siswa memperhatikan penjelasan dari Guru bahwa 11
itu terdiri dari 1 puluhan dan 1 satuan dan
menuliskannya di papan tulis.
 Permainan dengan Simbolisasi
24. Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok.
25. Guru menuliskan soal tentang nilai tempat di papan
tulis langsung menggunakan symbol matematika.
contoh: 15= ...puluhan + ...satuan
26. Siswa menyelesaikan soal tersebut dan perwakilan dari
kelompok maju ke depan untuk menjawab soal.
 Permainan dengan Formalisasi
27. Guru menuliskan lambang bilangan di papan tulis,
Contoh: 15=……
28. siswa diminta menguraikan lambang bilangan tersebut
berdasarkan nilai tempatnya.

Penutup 29. Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi. 10 Menit


30. Siswa mengerjakan soal evaluasi
31. Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan
belajar.
32. Siswa diberikan tugas
33. Siswa memimpin doa di akhir pembelajaran.
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial, Pengayaan
a. Teknik
a. Penilaian Sikap/Afektif
Tekun, rasa ingin tahu, percaya diri, dan kerjasama.
b. Penilaian Pengetahuan/kognitif
Tes tertulis.
c. Penilaian Keterampilan/Psikomotorik
Berdiskusi, bereksplorasi dan kesimpulan tentang nilai tempat
bilangan.
b. Instrument
a. Penilaian Sikap/Afektif : Lembar pengamatan sikap
b. Penilaian Pengetahuan/kognitif : Uraian
c. Penilaian Keterampilan/Psikomotorik : Rubrik
c. Pembelajaran remidial dan pengayaan
Remidial : Mengulang kegiatan bersama guru seusai jam belajar sekitar
30–60 menit, dapat dilakukan untuk beberapa siswa sekaligus.
Pengayaan : Siswa diberikan soal-soal yang lebih rumit daripada biasanya.

Purworejo, !8 Agustus 2017


Mengetahui
Kepala SD/MI Guru

.................................. ..................................
NIP : NIP :
LAMPIRAN 1

BAHAN AJAR

MATERI NILAI TEMPAT


 Untuk menyebut hasil membilang diperlukan bilangan, dan untuk menyatakan
bilangan perlu lambang. Tentu saja kurang praktis dan mempersulit pekerjaan jika
setiap dua bilangan yang berbeda mempunyai lambang atau susunan lambang yang
sama sekali berbeda. Dapat dibayangkan bagaimana sulitnya kita mengingat jika
bilangan-bilangan dari 1 sampai 1000 masing-masing menggunakan lambang yang
sama sekali berbeda satu sama lain. Ini berarti bahwa kita perlu mencapai lambang-
lambang bilangan yang terbatas, dan membuat peraturan yang sistematis dan tata asas
untuk menyusun lambang bilangan yang manapun, sehingga berbentuk sistem
numerasi.
  Suatu sistem numerasi disebut sistem tempat jika nilai dari lambang-lambang
yang digunakan menerapkan aturan tempat, sehingga lambang yang sama mempunyai
nilai yang tidak sama karena tempatnya berbeda. Sistem nilai tempat yang pernah
dikenal adalah sistem Mesir kuno, sistem Yunani kuno, sistem Cina, sistem Maya,
dan sistem Hindu-Arab. Sistem ini menentukan sepuluh lambang dasar (pokok) yang
disebut angka (digit), yaitu 0.1.2.3.4.5.6.7.8, dan 9.
1.      Bilangan-bilangan dari 0-9 dilambangkan = lambang angka.
Nol    = 0                        Lima           = 5
Satu  = 1                        Enam          = 6
Dua   = 2                        Tujuh         = 7
Tiga   = 3                        Delapan      =8
Empat=4                        Sembilan    =9

2.    Bilangan yang satu lebih dari bilangan 9 disebut 10. Bilangan 10 terdiri atas sepuluh
satuan. Pengelompokan sepuluh satuan menjadi satu menghasilkan :

Satu Puluhan IIIIIIIIII     = 10 satuan =1 puluhan


Lambang satu puluhan adalah sepuluh. Lambang-lambang kelipatan sepuluh adalah:
20          = dua puluh, memuat dua puluhan
30          = tiga puluh, memuat tiga puluhan
90          = sembilan puluh, memuat sembilan pulihan.

LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama Siswa:
No. Absen :

Tentukan nilai tempat dari bilangan berikut!


1. 11= ...puluhan + 1 satuan
2. 12= 1 puluhan + ...satuan
3. 13= ...puluhan + ...satuan
4. 14= ...puluhan + ...satuan
5. 15= ...puluhan + ...satuan
6. ....= 1 puluhan + 6 satuan
7. ....= 1 puluhan + 7 satuan
8. ....= 1 puluhan + 8 satuan
9. 19=
10.20=
LAMPIRAN 3
MEDIA PEMBELAJARAN
Sedotan dan gelas bekas air mineral
LAMPIRAN 4
KISI-KISI

Nomer
Muatan Instrumen
Kompetensi Dasar Indikator Ranah Soal
Pelajaran
TP JP BI
Matematika 3.2Menjelaskan 3.2.1 Mengidentifikasi C2 Tes Tes uraian 1-10
bilangan sampai nilai tempat penyusun Tertulis
dua angka dan lambang bilangan 11
nilai tempat sampai dengan 20
penyusun
lambang bilangan
menggunakan
kumpulan benda
konkret serta cara
membacanya.

4.2 Menuliskan 4.2.1 Menulis P3 Non Unjuk Rubrik -


lambang bilangan lambang bilangan 11 Tes Kerja Unjuk
sampai dua angka sampai dengan 20 Kerja
yang menyatakan secara lengkap
banyak anggota
suatu kumpulan
objek dengan ide
nilai tempat
Nama Siswa:
No. Absen :

Kerjakan Soal di bawah ini dengan tepat!

Tentukan nilai tempat dari bilangan berikut!


1. 13 =
2. 15 =
3. 11 =
4. 16 =
5. 14 =
6. 12 =
7. 17 =
8. 19 =
9. 20 =
10. 18 =
LAMPIRAN 6

KUNCI JAWABAN

1. 13 = 1 puluhan + 3 satuan
2. 15 = 1 puluhan + 5 satuan
3. 11 = 1 puluhan + 1 satuan
4. 16 = 1 puluhan + 6 satuan
5. 14 = 1 puluhan + 4 satuan
6. 12 = 1 puluhan + 2 satuan
7. 17 = 1 puluhan + 7 satuan
8. 19 = 1 puluhan + 9 satuan
9. 20 = 2 puluhan + 0 satuan
10. 18 = 1 puluhan + 8 satuan

Ket: skor benar setiap soal adalah 10


Nilai = skor tiap soal x jumlah soal
= 10 x 10
= 100
LAMPIRAN 7

PENILAIAN

Performa Jumlah
No Nama Siswa Kerjasama Partisipasi Produk Nilai
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
LAMPIRAN 8

SINTAKS

1. Pendekatan Scientific ( Ilmiah )


a. Mengamati
b. Menanya
c. Menalar
d. Mencoba
e. Membuat jejaring

2. Problem Solving
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Tahap Deskripsi
Tahap 1 Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik.
Orientasi terhadap
masalah
Tahap 2 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami
Organisasi belajar masalah nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifikasi
apa yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui,
dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan
masalah. Peserta didik berbagi peran/tugas untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Tahap 3 Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan
Penyelidikan data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui
individual maupun berbagai macam cara untuk menemukan berbagai
kelompok alternatif penyelesaian masalah.
Tahap 4 Guru membimbing peserta didik untuk menentukan
Pengembangan dan penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai
penyajian hasil alternatif pemecahan masalah yang peserta didik temukan.
penyelesaian masalah Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian
masalah, misalnya dalam bentuk gagasan, model, bagan,
atau Power Point slides.
Tahap 5 Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
Analisis dan evaluasi refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian
proses penyelesaian masalah yang dilakukan.
masalah
3. Teori Belajar Dienes

1. Permainan Bebas (Free Play)


Dalam setiap tahap belajar, tahap yan paling awal dari pengembangan
konsep bermula dari permainan bebas. Permainan bebas merupakan tahap
belajar konsep yang aktifitasnya tidak berstruktur dan tidak diarahkan. Anak
didik diberi kebebasan untuk mengatur benda. Selama permainan pengetahuan
anak muncul. Dalam tahap ini anak mulai membentuk struktur mental dan
struktur sikap dalam mempersiapkandiri untuk memahami konsep yang
sedang dipelajari. Misalnya dengan diberi permainan block logic, anak didik
mulai mempelajari konsep-konsep abstrak tentang warna, tebal tipisnya benda
yang merupakan ciri/sifat dari benda yang dimanipulasi.
2. Permainan yang Menggunakan Aturan (Games)
Dalam permainan yang disertai aturan siswa sudah mulai meneliti
pola-pola dan keteraturan yang terdapat dalam konsep tertentu. Keteraturan ini
mungkin terdapat dalam konsep tertentu tapi tidak terdapat dalam konsep yang
lainnya. Anak yang telah memahami aturan-aturan tadi. Jelaslah, dengan
melalui permainan siswa diajak untuk mulai mengenal dan memikirkan
bagaimana struktur matematika itu. Makin banyak bentuk-bentuk berlainan
yang diberikan dalam konsep tertentu, akan semakin jelas konsep yang
dipahami siswa, karena akan memperoleh hal-hal yang bersifat logis dan
matematis dalam konsep yang dipelajari itu. Menurut Dienes, untuk membuat
konsep abstrak, anak didik memerlukan suatu kegiatan untukmengumpulkan
bermacam-macam pengalaman, dan kegiatan untuk yang tidak relevan dengan
pengalaman itu. Contoh dengan permainan block logic, anak diberi kegiatan
untuk membentuk kelompok bangun yang tipis, atau yang berwarna
merah, kemudian membentuk kelompok benda berbentuk segitiga, atau yang
tebal, dan sebagainya. Dalam membentuk kelompok bangun yang tipis, atau
yang merah, timbul pengalaman terhadap konsep tipis dan merah, serta timbul
penolakan terhadap bangun yang tipis (tebal), atau tidak merah (biru), hijau,
kuning).
3. Permainan Kesamaan Sifat (Searching for communalities)
Dalam mencari kesamaan sifat siswa mulai diarahkan dalam
kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang
diikuti. Untuk melatih dalam mencari kesamaan sifat-sifat ini, guru perlu
mengarahkan mereka dengan menstranslasikan kesamaan struktur dari bentuk
permainan lain. Translasi ini tentu tidak boleh mengubah sifat-sifat abstrak
yang ada dalam permainan semula. Contoh kegiatan yang diberikan dengan
permainan block logic, anak dihadapkan pada kelompok persegi dan persegi
panjang yang tebal, anak diminta mengidentifikasi sifat-sifat yang sama dari
benda-benda dalam kelompok tersebut (anggota kelompok).
4. Permainan Representasi (Representation)
Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi
yang sejenis. Para siswa menentukan representasi dari konsep-konsep tertentu.
Setelah mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat dalam
situasi-situasi yang dihadapinya itu. Representasi yang diperoleh ini bersifat
abstrak, dengan demikian telah mengarah pada pengertian struktur matematika
yang sifatnya abstrak yang terdapat dalam konsep yang sedang dipelajari.
Contoh kegiatan anak untuk menemukan banyaknya diagonal poligon (misal
segi dua puluh tiga) dengan pendekatan induktif seperti berikut ini.
5. Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization)
Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan
kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep dengan
menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan verbal. Sebagai
contoh, dari kegiatan mencari banyaknya diagonal dengan pendekatan induktif
tersebut, kegiatan berikutnya menentukan rumus banyaknya diagonal suatu
poligon yang digeneralisasikan dari pola yang didapat anak.
6. Permainan dengan Formalisasi (Formalization)
Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam
tahap ini siswa-siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan
kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut, sebagai contoh siswa
yang telah mengenal dasar-dasar dalam struktur matematika seperti aksioma,
harus mampumerumuskan teorema dalam arti membuktikan teorema tersebut.
Contohnya, anak didik telah mengenal dasar-dasar dalam struktur matematika
seperti aksioma, harus mampu merumuskan suatu teorema berdasarkan
aksioma, dalam arti membuktikan teorema tersebut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

PENERAPAN TEORI DIENES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


SD KELAS 1 MATERI NILAI TEMPAT

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan pembelajaran Matematika SD

Dosen Pengampu : Nursiwi Nugraheni, S.si., M.Pd.

Disusun oleh :

Muhammad Zulfikar (1401415233)

Rombel : 07

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai