Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH UNDERWRITING

“ASURANSI DITENGAH PANDEMIC COVID 19”

Dosen Pengampu: Ibu. Darmawati, S.Si., M.Si., CFP, QWP, AAAIJ

Disusun oleh:

Gita Afiani Putri

181430080

Asuransi Syariah 4 C

JURUSAN ASURANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN

BANTEN

2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan penyusun kemudahan sehingga dapat menyelesaikan
makalah “Asuransi di Tengah Pandemic Covid 19”. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak bisa
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.

Makalah ini berisi tentang Asuransi di Tengah Pandemic Covid 19. Dalam pembuatan makalah
ini penyusun melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih
atas dukungan yang di berikan untuk menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
umumnya.

Pandeglang, 15 mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
A.      Latar Belakang Masalah................................................................................................................1
B.    Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C.     Tujuan.............................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................2
ASURANSI DALAM PANDEMIC COVID 19......................................................................................2
A.  Pengertian Asuransi Syariah Dan Pandemic Covid 19.......................................................................2
a. Penyebab Pandemic Covid 19......................................................................................................3
b. Pandemic Covid 19 Di Indonesia.................................................................................................4
c. Dampak Pandemi Terhadap Ekonomi dan Keuangan Keluarga...................................................4
B.   Peran Asuransi Dalam Menghadapi Pandemic Covid 19..................................................................5
C.   Tindakan Mahasiswa Jurusan Asuransi Syariah Dalam Menghadapi Pandemic Covid 19................7
D. Cara Dalam Mengedukasi Asuransi Ke Masyarakat Di Masa Pandemic Covid 19............................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
A.      Kesimpulan....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

Indonesia menjadi salah satu negara yang terpapar oleh virus berbahaya bernama virus corona
yang awal mulanya muncul di kota Wuhan, China. Tidak main-main, sudah diatas 5.000 orang lebih yang
terinfeksi virus yang memiliki nama lain COVID-19 itu.
Pada konteks ini, memiliki produk asuransi terutama asuransi kesehatan bisa menjadi salah satu
pilihan untuk melindungi diri. Pasalnya, risiko terinfeksi bisa terkena siapa saja. Bahkan, bisa saja
terpapar virus berbahaya itu ketika kondisi keuangan seseorang sedang tidak baik. Maka produk asuransi
bisa menjadi jawabannya. Maka dalam makalah ini saya akan membahas tentang apa saja peran asuransi
dalam menghadapi pandemic covid-19, apa tindakan saya sebagai mahasiswa asuransi syariah dalam
menghadapi pandemic covid-19, dan bagaimana cara saya mengedukasi asuransi ke masyarakat di masa
pandemic covid-19.

B.    Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan maka saya menyusun rumusan masalahnya, sebagai berikut:

1. Apa peran asuransi dalam menghadapi pandemic covid 19?


2. Apa tindakan sebagai mahasiswa jurusan asuransi syariah dalam menghadapi pandemic covid 19?
3. Bagaimana cara dalam mengedukasi asuransi ke masyarakat di masa pandemic covid 19?

C.     Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui apa peran asuransi dalam menghadapi pandemic covid 19?


2. Mengetahui apa tindakan sebagai mahasiswa jurusan asuransi syariah dalam menghadapi
pandemic covid 19?
3. Mengetahui bagaimana cara dalam mengedukasi asuransi ke masyarakat di masa pandemic covid
19?

1
BAB II

PEMBAHASAN

ASURANSI DALAM PANDEMIC COVID 19

Pandemi virus corona atau COVID-19 yang terus menyebar di Indonesia dan menimbulkan
kecemasan kepada masyarakat lantaran virus ini membuat masyarakat tidak bisa bekerja seperti biasa.
Hal ini tentu saja akan berdampak pada pendapatan individu.

Belum lagi ketakutan lain muncul apabila seseorang dinyatakan positif terjangkit corona dan
mengharuskannya menjalani isolasi sementara waktu hingga sembuh. Adapun orang dalam pemantauan
diwajibkan karantina mandiri 14 hari.

Memiliki asuransi kesehatan di tengah pandemi corona seperti ini merupakan langkah tepat.
Meski begitu, beberapa cara juga perlu dilakukan untuk menjaga diri dari terjangkitnya virus corona
seperti makan makanan yang sehat, rajin berolahraga dan jaga imunitas tubuh.

A.  Pengertian Asuransi Syariah Dan Pandemic Covid 19

Dalam bahasa arab asuransi disebut ta’min, penanggung disebut mu’ammin, sedangkan
tertanggung disebut at-ta’min, diambil dari kata amana memiliki arti member perlindungan,
ketenangan, rasa aman dan bebas dari rasa takut.

Husain Hamid Hisan mengatakan bahwa asuransi adalah sikap ta’awun yang telah diatur
dengan sistem yang sangat rapih, antara sejumlah besar manusia. Semuanya telah
siapmengantisipasi suatu peristiwa. Jika sebagian mereka mengalamai peristiwa tersebut, maka
semuanya saling tolong menolong dalam menghadapi peristiwa tersebut dengan sedikit
pemberian (derma) yang diberikan oleh masing-masing peserta. Dengan pemberian (derma)
tersebut, mereka dapat menutupi kerugian-kerugian yang dialami oleh peserta yang tertimpa
musibah. Dengan demikian, asuransi adalah ta’awun yang terpuji, yaitu saling tolong menolong
dalam berbuat kebajikan dan takwa. Dengan ta’awun mereka saling membantu antar sesama,
dan mereka takut dengan bahaya (malapetaka) yang mengancam mereka.

2
Pandemic Covid-19, juga dikenal sebagai pandemic coronavirus, adalah pandemi
penyakit coronavirus yang sedang berlangsung tahun 2019 (COVID-19), yang disebabkan oleh
sindrom penafasan akut akut coronavirus 2 (SARS-COV-2). Wabah ini pertama kali
diidentifikasi di Wuhan, China, pada Desember 2019. Oragnisasi kesehatan dunia menyatakan
wabah ini sebagai kesehatan masyarakat darurat dari kepedulian internasional pada 30 Januari
dan pandemic pada 11 Maret. Pada 15 Mei 2020, lebih dari 4,53 juta kasus COVID-19 telah
dilaporkan lebih dari 307.000 kematian. Lebih dari 1,63 juta orang telah pulih.

Virus ini terutama menyebar diantara orang-orang yang selama kontak dekat, paling
sering melalui tetesan kecil yang dihasilkan oleh batuk, bersin, dan berbicara. Tetesan itu
biasanya jatuh ke tanah atau ke permukaan, bukannya melayang di udara dalam jarak yang jauh.
Lebih jarang, orang dapat terinfeksi dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan
kemudian menyentuh wajah mereka. Ini paling menular selama tiga hari pertama setelah
timbulnya gejala, meskipun penyebaran mungkin terjadi sebelum gejala muncul, dan dari orang
yang tidak menunjukkan gejala.

Gejala umum termasuk demam, batuk, sesak nafas, dan kehilangan bau. Komplikasi
mungkin termasuk pneumonia dan sindrom gangguan pernafasan akut. Waktu dari paparan
hingga timbulnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat
belas hari. Tidak ada vaksin yang diketahui atau pengobatan antivirus khusus. Pengobatan primer
adalah terapi simtomatik dan suportif.

a. Penyebab Pandemic Covid 19

COVID-19 adalah penyakit baru, dan banyak dari penyebarannya masih diselidiki. Ia
menyebar dengan sangat efisien dan berkelanjutan, lebih mudah daripada influenza tetapi tidak
seefisien campak. Terutama ketika dalam kontak dekat (dua meter atau enam kaki), paling sering
melalui tetesan keciul yang dihasilkan selama batuk bersin dan berbicara. Tetesan yang
terkontaminasi yang dihembuskan oleh orang yang terinfeksi kemudian dihirup kedalam paru-
paru, atau menetap diwajah orang lain untuk menyebabkan infeksi baru.
Tetesannya relative berat, biasanya jatuh ke permukaan dan tidak melayang jauh di udara.
Orang dapat menularkan virus tanpa ,enunjukkan gejala, tapi menurut WHO dan ECDC, tidak
diketahui seberapa sering hal ini terjadi.
Ketika tetesan yang terkontaminai jatuh ke lantai atau permukaan, mereka dapat,
meskipun jarang, tetap ,menular jika orang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan

3
kemudian mata, hidung atau mulut mereka dengan tangan yang tidak dicuci. Pada permukaan,
jumlah virus aktif berkurang dari waktu ke waktu hingga tidak dapat lagi menyebabkan infeksi,
dan permukaan dianggap bukan cara utama penyebaran virus. Tidak diketahui berapa jumlah
virus pada permukaan yang diperlukan untuk menyebabkan infeksi melalui metode ini, tetapi
dapat dideteksi hingga empat jam pada tembaga, hingga satu hari pada karton, dan hingga tiga
hari pada plastic. Permukaan mudah didekontaminasi dengan desinfektan rumah tangga yang
membunuh virus diluar tubuh manusia atau di tangan. Desinfektan atau pemutih bukanlah
pengobatan untuk COVID-19 dan menyebabkan masalah kesehatan jika tidak digunakan dengan
benar, seperti ketika digunakan didalam tubuh manusia.

b. Pandemic Covid 19 Di Indonesia

Pandemic koronavirus di Indonesia diawali dengan temuan penderita penyakit koronavirus 2019
(COVID-19) pada 2 Maret 2020. Hingga 15 Mei, telah terkonfirmasi 16.496 kasus positif COVID-19
dengan 11.617 kasus aktif, 3.803 kasus sembuh, dan 1.076 kasus meninggal. Sebagai tanggapan terhadap
pandemi ini, beberapa wilayah telah memberlakukan pemabatasan sosial berskala besar (PSBB).

c. Dampak Pandemi Terhadap Ekonomi dan Keuangan Keluarga

Dampak Positif:
1. Meningkatkan dana darurat
2. Memikirkan proteksi asuransi jiwa
3. Memprioritaskan makanan sehat bergizi dan hidup bersih
4. Hemat biaya transportasi karena aktivitas di rumah aja
5. Berfikir lebih kreatif untuk mendapatkan pendapatan baru
6. Rancang ulang prioritas keuangan
7. Meningkatkan kepedulian berbagi dengan sesame

Dampak Negatif:

1. Kalap menimbun makanan


2. Harga barang naik terutama masker, hand sanitizer, pengukur suhu hingga obat dan sereh
3. Daya beli turun, hutang meroket
4. Tingkat pengembalian investasi rendah
5. Omset bisnis banyak menurun, pendapatan menurun
6. Tidak bisa bayar cicilan ke bank tepat waktu

4
7. Biaya sekolah dan kuliah bertambah untuk menunjang belajar dengan tekhnologi

B.   Peran Asuransi Dalam Menghadapi Pandemic Covid 19

Peran asuransi dalam menghadapi pandemic COVID-19 sangatlah penting. Dimana yang telah
kita tau saat ini koronavirus merupakan penyakit yang dimana virus tersebut dapat merenggut nyawa
seseorang. Tentu dengan menyadari hal tersebut, sudah seharusnya jika kita mempunyai perlindungan
dengan adanya asuransi. Asuransi yang terkait dengan hal ini ialah asuransi jiwa.

Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan
risiko yang dikaitkan dengan jia atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.

Asuransi jiwa memberikan:

- Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan


- Santunan baagi tertanggung yang meninggal
- Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh meninggalnya orang kunci
- Penghimpunan dana untuk persiapan pensiun

Adapun jika memiliki asuransi kesehatan di tengah pandemi corona seperti ini merupakan
langkah tepat. Terdaftar sebagai peserta dan memiliki paket asuransi kesehatan mempunyai berbagai
manfaat, termasuk saat masa pandemic ini karena paparan COVID-19 bisa terjadi kapan saja termasuk
ketika kondisi keuangan sedang tidak sehat.

a. Manfaat Asuransi Kesehatan Bagi Pesertanya


1. Membuat Pikiran Tenang
Memiliki asuransi kesehatan member kesempatan untuk mempertahankan atau
memulihkan kesehatan dengan biaya rendah untuk berobat ke dokter dan membeli obat.
Hal ini akan member seseorang ketenangan pikiran ketika mengetahui mereka memiliki hak
menggunakan layanan medis dan mampu menjalani hidup tanpa masalah.
Memiliki asuransi kesehatan pada masa pandemic corona dapat membuat seseorang
menjadi lebih tenang karena ketika hal buruk terjadi, yakni terjangkit COVID-19, maka biaya
pemeriksaan atau pengobatan dapat langsung ditanggung oleh perusahaan asuransi.

5
2. Meningkatkan Kesehatan
Memiliki asuransi kesehatan juga bermanfaat untuk memastikan bahwa setip masalah
kesehatan akan dapat diselesaikan dengan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan
asuransi. Termasuk dari COVID-19, karena paparan virus ini bisa terjadi kapan saja meski ada
pembatasan berskala besar (PSBB).
Memegang polis asuransi kesehatan sebaga karyawan perusahaan atau secara mandiri
sebagai keluarga akan meningkatkan jaminan kesehatan sebab perusahaan asuransi akan
memastikan setiap masalah kesehatan dapat diselesaikan sehingga kesehatan akan
terjamin.
3. Meningkatkan Penghematan
Sebagai karyawan kantor, bilaperusahaan tempat bekerja memberikan erlindungan
kesehatan, tentu setiap individu tidak perlu menghabiskan banyak dari tabungan untuk
kebutuhan sosial lainnya.
Namun jika rencana pertanggungan ini diperoleh secara individu atau sebagai anggota
keluarga, maka akan mengurangi pajak sehingga seseorang akan bisa lebih berhemat dalam
hal mengelola keuangannya.
4. Pemeriksaan Kesehatan Konsisten
Benefit lain dari menjadi peserta asuransi kesehatan adalah karena akan membebaskan
seseorang untuk mendapat pemeriksaan kesehatan secara konsisten dari biaya yang
enguras kantong untuk masalah kesehatan umum, termasuk untuk rawat inap di rumah
sakit. Asuransi kesehatan dapat menjamin proteksi perlindungan diri keluarga dari berbagai
risiko kesehatan.
Berbeda jika tanpa asuransi, semua biaya pengobatan akan dibayar sendiri sehingga kadang
seseorang berpikir dua kali ketika ingin berobat untuk mengatasi masalah kesehatan umum.
Pada masa pandemic, asuransi dapat berlangsung beberapa kali dan tentunya
membutuhkan banyak dana.
5. Melindungi Keuangan
Masalah medis membutuhkan biaya yang besar, sebuah masalah akan muncul ketika
masalah medis muncul secara tak terduga dan tidak terencana pada saat kondisi keuangan
dan dana yang dimiliki sedang tidak sehat.

6
Sangat sulit memastikan biaya yang dibutuhkan untuk kesehatan setiap tahun, namun
cakupan kesehatan dapat menjawab beberapa masalah tersebut termasuk menyelesaikan
masalah biaya kesehatan dengan menanggungnya.

C.   Tindakan Mahasiswa Jurusan Asuransi Syariah Dalam Menghadapi Pandemic Covid


19

Menghadapi pandemic ini, berikut tindakan saya sebagai mahasiswa jurusan asuransi syariah:

Pertama, yang harus saya lakukan ialah seperti yang telah dijelaskan dalam qur’an surat al-baqarah ayat
153 yaitu: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang sabar.” Dilanjutkan dengan ayat 156 yaitu: “(yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpah musibah mereka mengucapkan innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raaji”uun” sesungguhnya kepada-Nyalah kita akan kembali, yakni ke akhirat, disana kita akan diberi-Nya
balasan. Maka dari itu, marikita hadapi pandemic ini dengan selalu mengingat Allah SWT.

Kedua, ikhtiar yang harus dilakukan ialah mendengarkan arahan pemerintah untuk banyak tinggal
dirumah (Work From Home (WFH)/ Study From Home (SFH)), jaga jarak (social distancing), tingkatkan
hidup sehat namun tetap hemat. Untuk itu perlu kiat-kiat bagaimana menghadapi dampak dari pandemic
ini yang tentu ada kaitannya dengan keuangan keluarga. Jika punya keahlian dan kelebihan harta segera
turun tangan dengan hal sebagai berikut:

1. Niat jadi bagian sebaik-baik manusia ialah yang memberikan manfaat untuk yang lain.
2. Tingkatkan ide, inovasi dan kreativitas dengan banyak belajar dari orang sukses, situs-situs online
yang bermanfaat maupun dari buku.
3. Mencari tau atau membuka lapangan pekerjaan apa yang bisa dibuat selama WFH/SFH dirumah.
4. Menggunakan keahlian untuk dapat disebar melalui online karena tingkat pengguna internet
meningkat ratusan persen mulai pandemic ini.
5. Tingkatkan atau memulai dakwah dan bisnis online.
6. Sedekah makanan setiap hari atau paling tidak tiap jumat karena kemungkinan besar angka
kemiskinan bertambah sejak pandemic ini.
7. Terus berbuat baik dan jangan mengkhawatirkan kalau akan jatuh miskin hanya karena
bersedekah.

7
D. Cara Dalam Mengedukasi Asuransi Ke Masyarakat Di Masa Pandemic Covid 19

Berkaitan dengan edukasi asuransi ke masyarakat di masa pandemic covid-19 berikut


penjelasannya. Secara umum, polis asuransi kesehatan tidak mengecualikan risiko terkait virus corona,
sepanjang tidak dikategorikan kedalam pandemic oleh pemerintah Indonesia. Namun, peringatan kepada
nasabah asuransi ketika menggunakannya ataupun yang baru memilih asuransi sebagai jaminan kesehatan
hendaknya pahami dulu ketentuan serta manfaat dalam polis tersebut. Menurut saya, asuransi disaat ini
sangatlah penting. Mengingat polis asuransi tersebut bahwa biaya pengobatan akibat koronavirus akan
ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan virus corona atau covid-19 sebagai
pandemic atau penyebaran wabah penyakit ini terjadi di beberapa Negara sehingga mempengaruhi banyak
orang. Dengan begitu, pemerintah ikut menanggung biaya pengobatan akibat virus corona. Meski
berstatus pandemic, tetapi sejumlah pemain asuransi jiwa diberi kebebasan untuk mengkover atau
memberikan proteksi terhadap risiko virus tersebut. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)
menegaskan, asuransi tetap bisa mengkover corona walaupun pemerintah mengumumkan status pandemic
maupun epidemic. Menurut direktur eksekutif AAJI Togar Pasaribu, dalam perjanjian polis justru tidak
disebut sebagai covid-19 tetapi penyakit biasa serta terdapat perlindungan tambahan yang disesuaikan
dengan corona sehingga bisa dikover perusahaan asuransi. Togar juga tidak khawatir klaim Industry naik
karena hingga saat ini jumlah pasien positif corona di Indonesia tidak sebanyak Negara-negara lain.
Jikapun klaim naik, penain asuransi telah menyiapkan mitigasi risiko serta melakukan pencadangan klaim
secara tepat.

Menariknya, pemerintah ikut menanggung pembiayaan kesehatan akibat virus corona. Hal ini
tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan
Infeksi Corona Virus sebagai Penyakit Dapat Menimbulkan Wabah dan Penanggulangannya yang ditekan
Menteri Kesehatan pada 4 Februari 2020. Dalam aturan tersebut menyebutkan bahwa segala bentuk
pembiayaan dalam rangka upaya penanggulangan yang dibebankan pada anggaran Kementrian
Kesehatan, pemerintah daerah, dan atau sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Kepala Humas BPJS kesehatan M. Iqbal Anas Ma’ruf menjelaskan, penjaminan pelayanan
kesehatan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) mengacu pada
Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

8
BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Dari makalah ini saya menyimpulkan, bahwa:

Pandemi virus corona atau COVID-19 yang terus menyebar di Indonesia dan menimbulkan
kecemasan kepada masyarakat lantaran virus ini membuat masyarakat tidak bisa bekerja seperti biasa.
Hal ini tentu saja akan berdampak pada pendapatan individu.

Belum lagi ketakutan lain muncul apabila seseorang dinyatakan positif terjangkit corona dan
mengharuskannya menjalani isolasi sementara waktu hingga sembuh. Adapun orang dalam pemantauan
diwajibkan karantina mandiri 14 hari.

Memiliki asuransi kesehatan di tengah pandemi corona seperti ini merupakan langkah tepat.
Meski begitu, beberapa cara juga perlu dilakukan untuk menjaga diri dari terjangkitnya virus corona
seperti makan makanan yang sehat, rajin berolahraga dan jaga imunitas tubuh.

Peran asuransi dalam menghadapi pandemic COVID-19 sangatlah penting. Dimana yang telah
kita tau saat ini koronavirus merupakan penyakit yang dimana virus tersebut dapat merenggut nyawa
seseorang. Tentu dengan menyadari hal tersebut, sudah seharusnya jika kita mempunyai perlindungan
dengan adanya asuransi. Asuransi yang terkait dengan hal ini ialah asuransi jiwa.

Menghadapi pandemic ini, berikut tindakan saya sebagai mahasiswa jurusan asuransi syariah:

Pertama, yang harus saya lakukan ialah seperti yang telah dijelaskan dalam qur’an surat al-baqarah ayat
153 dan ayat 156. Kedua, ikhtiar yang harus dilakukan ialah mendengarkan arahan pemerintah untuk
banyak tinggal dirumah (Work From Home (WFH)/ Study From Home (SFH)), jaga jarak (social
distancing), tingkatkan hidup sehat namun tetap hemat. Untuk itu perlu kiat-kiat bagaimana menghadapi
dampak dari pandemic ini yang tentu ada kaitannya dengan keuangan keluarga. Jika punya keahlian dan
kelebihan harta segera turun tangan dengan hal sebagai berikut:

1. Niat jadi bagian sebaik-baik manusia ialah yang memberikan manfaat untuk yang lain.
2. Tingkatkan ide, inovasi dan kreativitas dengan banyak belajar dari orang sukses, situs-situs online
yang bermanfaat maupun dari buku.

9
3. Mencari tau atau membuka lapangan pekerjaan apa yang bisa dibuat selama WFH/SFH dirumah.
4. Menggunakan keahlian untuk dapat disebar melalui online karena tingkat pengguna internet
meningkat ratusan persen mulai pandemic ini.
5. Tingkatkan atau memulai dakwah dan bisnis online.
6. Sedekah makanan setiap hari atau paling tidak tiap jumat karena kemungkinan besar angka
kemiskinan bertambah sejak pandemic ini.
7. Terus berbuat baik dan jangan mengkhawatirkan kalau akan jatuh miskin hanya karena
bersedekah.

Pemerintah ikut menanggung pembiayaan kesehatan akibat virus corona. Hal ini tertuang dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Corona
Virus sebagai Penyakit Dapat Menimbulkan Wabah dan Penanggulangannya yang ditekan Menteri
Kesehatan pada 4 Februari 2020. Dalam aturan tersebut menyebutkan bahwa segala bentuk pembiayaan
dalam rangka upaya penanggulangan yang dibebankan pada anggaran Kementrian Kesehatan, pemerintah
daerah, dan atau sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kepala Humas BPJS kesehatan M. Iqbal Anas Ma’ruf menjelaskan, penjaminan pelayanan
kesehatan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) mengacu pada
Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sula, Muhammad Syakir. 2004. ASURANSI SYARIAH (LIFE AND GENERAL). Jakarta: Gema Insani
Press.

Hasan, Nurul Ichsan. 2014. PENGANTAR ASURANSI SYARIAH. Jakarta: Gaung Persada Press Group.

Wikipedia. Pandemi Covid-19. https://en.m.wikipedia.org/wiki/COVID-19_pandemic. (15 Mei 2020).

Wikipedia. Pandemi Koronavirus di Indonesia.


https://en.m.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Koronavirus_di_indonesia. (15 Mei 2020).

Abu Ubaidillah. 5 Manfaat Kesehatan Keluarga Saat Pandemi COVID-19. http://detikhealth/5_Manfaat_


Kesehatan_Keluarga_Saat_Pandemi_COVID-19. (15 Mei 2020)

11

Anda mungkin juga menyukai