A.
Kata sarana dan prasarana sudah sering kali kita dengar. Sarana dan prasarana
selalu ada di sekitar kita. Namun apakah sebenarnya sarana dan prasarana khususnya
sarana dan prasarana kantor itu? Pada bab ini kita akan bahas secara detail tentang
administrasi sarana dan prasarana.
Sebelum kita mengetahui apa itu pengertian administrasi sarana dan prasarana,
kita akan mempelajari dulu pengertian dari masing-masing kata tersebut yaitu
Administrasi, Sarana, dan Prasarana.
1. Pengertian Administrasi
Dari sumber www.gurupendidikan.co.id, pengertian administrasi dari berbagai
ahli adalah sebagai berikut:
a. Menurut Arthur Grager
Administrasi adalah fungsi komunikasi pelaksanaan dan jasa dari slip organisasi.
b. Menurut George Terry
Administrasi adalah pengendalian dan pengorganisasian kerja, serta
mobilisasi mereka yang menerapkannya untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
c. Menurut Sondang P. Siagian
Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau
lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
d. Menurut The Liang Gie
Administrasi secara luas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
sekelompok orang dalam suatu kemitraan untuk mencapai tujuan tertentu
e. Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo
Administrasi negara melakukan fungsi bantuan pemerintah berarti
pemerintah (pejabat) tidak dapat memenuhi tugas-tugas tanpa
administrasi negara.
f. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi: catatan, surat
menyurat, pembukuan ringan, mengetik, agenda, dan sebagainya
administrasi teknis.
g. Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan dengan menggunakan infrastruktur tertentu
yang efisien dan efektif.
2. Pengertian Sarana
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud atau tujuan.
b. Menurut Munir (1992:119)
Sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja, fasilitas yang
berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan
juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi
kerja.
c. Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional) No. 24 tahun 2007
Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.
3. Pengertian Prasarana
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
b. Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional) No. 24 tahun 2007.
Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.
c. Secara Umum
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya produksi. (Contohnya lahan, jalan, parit, pabrik, tempat
kerja, dan lain-lain.)
Dari pengertian-pengertian di atas dapatlah disimpulkan pengertian administrasi
sarana dan prasarana adalah semua komponen yang secara langsung maupun tidak
langsung menunjang jalannya proses kegiatan untuk mencapai tujuan.
Antara sarana dan prasarana tidak terlalu jauh berbeda, karena keduanya saling
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk membedakannya, sarana lebih ditujukan
kepada benda- benda yang bergerak, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk
benda-benda yang tidak bergerak.
Pada materi 1 kita telah mempelajari tentang pengertian serta ruang lingkup
administrasi sarana dan prasarana, lalu apakah tujuannya?
Tujuan administrasi sarana dan prasarana adalah:
1. Mampu menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasinya, jumlah, waktu, maupun tempat
dibutuhkan, dalam keadaan dapat dipakai, dari sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan, dengan harga yang layak, serta dengan memberikan
pelayanan yang baik.
2. Mampu menyediakan informasi berkaitan dengan keberadaan sarana dan
prasarana/ perbekalan yang dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan
pengawasan dan pengendalian perbekalan serta dapat digunakan sebagai
instrumen pengambilan keputusan berkaitan dengan tindakan-tindakan
manajemen perbekalan, seperti pengadaan perbekalan, distribusi, dan
penghapusan perbekalan.
3. Mampu menyediakan sarana dan prasarana/perbekalan yang siap pakai (ready for
use) ke unit-unit kerja maupun personel sehingga menjamin kelangsungan
aktivitas maupun tugas setiap unit kerja maupun personel dalam suatu
organisasi melalui penyelenggaraan pengelolaan gudang dan distribusi secara
optimal.
4. Mampu menjaga dan mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil,
baik secara preventif maupun represif secara optimal guna mendukung
optimalisasi fungsional maupun umur barang.
5. Mampu melakukan pengakhiran fungsi sarana dan prasarana/perbekalan
dengan pertimbangan-pertimbangan dan argumentasi-argumentasi yang dapat
dipertanggungjawabkan guna mendukung kelancaran pelaksanaan aktivitas
maupun tugas, serta mencegah tindakan pemborosan.
6. Mampu mencegah dan mengambil tindakan antisipatif terhadap berbagai
penyimpangan dalam setiap kegiatan pengelolaan maupun. Mampu mencegah dan
mengambil tindakan antisipatif terhadap berbagai penyimpangan dalam setiap
kegiatan pengelolaan maupun penggunaan sarana dan prasarana/perbekalan
sehingga selain dapat menekan pengeluaran biaya, baik berkaitan finansial,
tenaga, waktu, material, maupun pikiran, juga mendukung kelancaran
pelaksanaan aktivitas dan tugas dalam organisasi.
7. Mampu menyediakan pedoman kerja bagi setiap unit kerja maupun personel
sehingga setiap unit kerja maupun personel dapat menjalankan aktivitas maupun
tugasnya secara optimal.
8. Mampu membangun budaya penggunaan sarana dan prasarana/perbekalan secara
bertanggung jawab oleh para pegawai di lingkungan organisasi sehingga dapat
dicegah dan dihindarkan tindakan penyimpangan maupun pemborosan (Tim
Dosen ASMI Santa Maria, 2008: 2).