JUDUL
“ALAT PENDETEKSI BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA BAHAN
MAKANAN MENGGUNAKAN SENSOR HCHO DAN
MIKROKONTROLER BERBASIS MOBILE APPLICATIONS”
Oleh :
MUHAMMAD SAIFUDIN
YASMIN SABRINA
STMIK KALIREJO
KALIREJO LAMPUNG
2019
KATEGORI UMUM
DATA PESERTA
NAMA NIS
MUHAMMAD SAIFUDIN 5720118018
YASMIN SABRINA 5720118012
PEMBIMBING
Donny Muda Priyangan,S.Kom.,M.T.I
Nomor HP : 082286036148
ABSTRAK
Alat Inovasi Yang Diberi Judul “Alat Pendeteksi Bahan Kimia Berbahaya
Pada Makanan Menggunakan Sensor Hcho Dan Mikrokontroler”. Alat ini mampu
mendeteksi bahan kimia pada bahan makanan sebelum diolah seperti
Ikan,Daging,Sayuran dan sebagainya. Yang dimanfaatkan oleh para pedagang
untuk merauk keuntungan dengan cara menambahkan bahan kimia berbahaya bagi
tubuh kita seperti Alkohol,Formalin, Benzena, Toluena,Dan lainya.
Sistem kerja alat pendeteksi ini adalah dengan menggunakan sensor
HCHO yang mampu mencium bau atau gas yang ada pada bahan makanan
kemudian sensor mengirimkan data atau nilai kepada mikrokontroler yang akan
diproses sehingga akan mendapatkan hasil bahwasanya bahan makanan ini
mengandung bahan kimia atau tidak. Jika mengandung bahan kimia maka buzzer
atau alat ini akan mengeluarkan sirine beserta nilai kadar kimia yang menandakan
bahwa bahan makanan yang di coba pada alat ini mengandung bahan kimia. Alat
ini juga dikombinasikan dengan mobile application sehingga nilai kadar dapat
ditampilkan pada aplikasi yang telah terinstal pada handphone android.
Alat ini telah diuji coba menggunakan bahan makanan seperti ikan ,
daging, sayuran yang telah di beri formalin dan alkohol . Hasilnya adalah alat ini
mampu untuk mendeteksi bahan makanan yang telah diberi formalin dan alkohol.
Dengan buzzer atau sirine sebagai penanda bahaya dan applikasi android untuk
menampilkan nilai kadar bahan kimia tersebut.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya alat “pendeteksi bahan kimia berbahaya pada bahan
makanan menggunakan sensor HCHO dan Mikrokontroler berbasis Mobile
Applications” adalah sebagai berikut :
1. Membuat alat pendeteksi bahan kimia berbahaya pada bahan makanan
yang akan diolah.
2. Membantu masyarakat memilih bahan makanan dalam proses pemilihan
bahan makanan yang akan diolah yang terbebas dari bahan kimia
berbahaya.
3. Membuat sebuah inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
DESKRIPSI ALAT
2.2.3 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran
suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi
buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi
akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat
udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai
indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat
(alarm).
Penjelasan
Sensor HCHO akan mencium bau bahan kimia yang ada pada
bahan makanan disini dicontohkan ikan yang telah dicampur bahan kimia.
Sensor mengirimkan nilai kadar bahan kimia kepada arduino yang
kemudian akan diproses oleh mikrokonroler arduino ini. Jika ikan terdapat
bahan kimia maka buzzer atau sirine akan berbunyi yang menandakan
bahwa ikan mengandung bahan kimia. Selain itu nilai kadar bahan kimia
akan dikirimkan ke handphone android yang telah terinstal aplikasi ini.
HASIL
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh kesimpulan yang dapat diambil
dari penelitian adalah sebagai berikut :
Listing Program
#include <math.h>
#define Vc 4.95
#define R0 34.28
#include <SoftwareSerial.h>
SoftwareSerial Genotronex(2, 3);
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 6, 7, 8);
int buzer = 4;
int BluetoothData;
void setup()
{
Genotronex.begin(9600);
Serial.begin(9600);
lcd.begin(16, 2);
}
void loop()
{
int sensorValue=analogRead(A0);
double Rs=(1023.0/sensorValue)-1;
Serial.print("Rs = ");
Serial.println(Rs);
double ppm=pow(10.0,((log10(Rs/R0)-0.0827)/(-0.4807)));
Serial.print("HCHO ppm = ");
Serial.println(ppm);
delay(200);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Nilai = ");
lcd.print(Rs);
Genotronex.available();
BluetoothData=Genotronex.read();
Genotronex.println(Rs);
if (Rs <= 10) {
Serial.println("TERDETEKSI KIMIA");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("TERDETEKSI KIMIA");
tone(buzer,1500,1000);
delay(500);
}
else if (Rs > 10 ) {
Serial.println("TIDAK TERDETEKSI");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("TIDAK TERDETEKSI");
}
}