Anda di halaman 1dari 62

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI DAYA TIDAK TERPUTUS


DENGAN SUMBER UTAMA TENAGA SURYA DAN SUMBER CADANGAN
GENERATOR BAHAN BAKAR MINYAK

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan


pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

Oleh :

FADHLAN MUKHLIS NAINGGOLAN


NIM: 160402045

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI DAYA TIDAK TERPUTUS


DENGAN SUMBER UTAMA TENAGA SURYA DAN SUMBER CADANGAN
GENERATOR BAHAN BAKAR MINYAK

Oleh:

FADHLAN MUKHLIS NAINGGOLAN


NIM: 160402045

Disetujui Oleh:
Pembimbing

Ir. Raja Harahap, MT


NIP: 196501131998031002

Diketahui Oleh:
Ketua Departemen Teknik Elektro FT USU

Dr.Ir.Fahmi,ST.,M.Sc,IPM,ASEAN Eng
NIP: 197912092006041015

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah salah satu aplikasi dari
pemanfaatan matahari sebagai sumber energi baru dan terbarukan. Salah satu
kekurangan dari sistem tenaga surya adalah ketika cahaya matahari tidak dapat
menyinari sel surya (kondisi cuaca hujan/berawan dan juga malam hari). Untuk
dapat menjamin pasokan daya listrik mengalir ke beban (pompa air) tidak terputus
dibutuhkan sumber energi cadangan, maka digunakanlah generator bahan bakar
minyak. Generator disini berfungsi untuk menahan tegangan baterai agar energi
pada baterai tidak habis. Pada penelitian ini, dirancang sebuah sistem kendali
otomatis yang dapat menghidupkan generator saat nilai tegangan baterai PLTS
≤12,37V dan mematikan generator ketika tidak ada beban yang terbuhung. Sistem
ini memanfaatkan mikrokontroller NodeMCU ESP8266 dan berbasis aplikasi
sehingga kondisi baterai dapat dipantau dari jarak jauh melalui smartphone
Android. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, sistem kendali ini mampu
merespon dengan baik terhadap perubahan tegangan pada baterai, dan pengiriman
data dari ESP8266 ke server Firebase dengan waktu yang sama. Pada saat sumber
cadangan dari generator bekerja, tegangan baterai dapat ditahan pada nilai tegangan
12,26V-12,29V atau SOC baterai PLTS sekitar 65% melalui rangkaian penstabil
tegangan baterai yang berupa Power Supply DC 12V 30A serta Regulator
StepDown DC 30A.

Kata kunci : Sistem Kendali, Mikrokontroller ESP8266, Generator, Baterai

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan berkat-Nya Skripsi ini dapat disusun dan diselesaikan.

Skripsi ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan untuk
memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di
Departemen Teknik Elektro, Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Skripsi ini
adalah :

“RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI DAYA TIDAK TERPUTUS


DENGAN SUMBER UTAMA TENAGA SURYA DAN SUMBER
CADANGAN GENERATOR BAHAN BAKAR MINYAK”

Skripsi ini penulis persembahkan kepada orangtua yang teristimewa yaitu


Ayahanda Alm. Abdul Maulud Nainggolan dan Ibunda Nazli Zain yang selalu
memberikan semangat, dukungan dan mendoakan penulis selama masa studi
hingga menyelesaikan Skripsi ini.

Selama masa kuliah hingga penyelesaian Skripsi ini, penulis juga banyak
mendapatkan dukungan maupun bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada:

1. Bapak Ir.Raja Harahap, MT selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah


banyak meluangkan waktu dan pikirannya untuk selalu memberikan
bantuan, bimbingan, dan pengarahan kepada penulis selama perkuliahan
hingga penyusunan Skripsi ini.
2. Bapak Ir. Surya Hardi, M.Sc, Ph.D selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah
memberikan banyak masukan demi perbaikan Skripsi ini.
3. Bapak Ir. Arman Sani, MT selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah
memberikan banyak masukan demi perbaikan Skripsi ini.
4. Bapak Dr. Ali Hanafiah Rambe, ST, MT selaku Dosen Wali penulis yang
telah banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik serta memberikan
pengalaman hidup yang berharga selama masa perkuliahan kepada penulis.

ii

Universitas Sumatera Utara


6. Seluruh staf pegawai Departemen Teknik Elektro FT USU Kak Fika, Pak
Darsono, Kak Umi dan Bang Divo yang telah membantu penulis dalam
pengurusan administrasi.
7. Kepada kakak dan abang saya Mutia Hanasanah Nainggolan, Farhan Luthfi
Nainggolan dan Abdul Hafidz Nainggolan yang telah banyak memberi
bantuan secara moril maupun materil.
8. Kepada teman saya Tina Khairizami Lubis, M.Salamul Fajar Sabri, Indra
Aulia dan Jepi Dwiansyah yang telah banyak memberi bantuan secara moril
maupun materil.
9. Kepada teman saya Fajar Ramadhan, Rahmat Ridho, Amelia Bustazar
Rahmi, Ayumi Fadhillah dan Annisa Ramadani yang telah banyak memberi
bantuan secara moril maupun materil.
10. Kepada seluruh Asisten Laboratorium Konversi Energi Universitas
Sumatera Utara
11. Kepada Keluarga, Kerabat, dan teman lainnya yang telah banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan studi yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.

Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk


menyempurnakan dan mengembangkan kajian dalam bidang terkait skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Medan, 08 Januari 2021

Penulis,

Fadhlan Mukhlis Nainggolan

160402045

iii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Beakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3

1.4 Batasan Masalah ........................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3

1.7 Skematika Pembahasan ................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5

2.1 Energi Baru dan Terbarukan ......................................................................... 5

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) .................................................... 5

2.3 Panel Surya (Photovoltaic) ............................................................................ 5

2.4 Solar Charge Controller (SCC) ................................................................... 6

2.5 Baterai 12V.................................................................................................... 7

2.6 Depth Of Discharge (DOD) dan State Of Charge (SOC) ............................. 8

2.7 Inverter (12VDC to 220VAC) ....................................................................... 9

2.8 Generator-set Bahan Bakar Minyak ............................................................ 10

2.9 NodeMCU ESP8266 ................................................................................... 10

2.10 Relay DC .................................................................................................. 11

2.11 Sistem Kendali .......................................................................................... 11

2.12 Modul ADS1115 ....................................................................................... 12

iv

Universitas Sumatera Utara


2.13 Sensor ACS712 ......................................................................................... 13

2.14 Servo SG90................................................................................................ 13

2.15 Power Supply DC 30A .............................................................................. 14

2.16 Firebase ..................................................................................................... 15

2.17 MIT App Inventor ..................................................................................... 12

BAB III PERANCANGAN SISTEM ................................................................... 16

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................... 16

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................... 17

3.3 Tahap Proses Perancangan Alat................................................................... 17

3.4 Perancangan Alat ......................................................................................... 20

3.5 Prosedur Pengujian dan Pengambilan Data ................................................. 21

3.6 Perancangan Pengujian Aktuator ................................................................ 24

3.7 Perancangan Rangkaian Penahan Tegangan Baterai PLTS/VLRA ............ 24

3.8 Perancangan Pengujian Pengiriman Data .................................................... 24

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS ............................................................. 25

4.1 Perancangan Sistem Kendali ....................................................................... 25

4.2 Pengujian Aktuator ...................................................................................... 26

4.3 Pengujian Rangkaian Penahanan Tegangan Baterai VLRA ....................... 27

4.4 Pengujian Pengiriman Data ......................................................................... 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 30

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 30

5.2 Saran ............................................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31

LAMPIRAN .......................................................................................................... 32

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Panel Surya Polikristal ........................................................................ 6


Gambar 2.2 Solar Charge Controller (SCC) .......................................................... 7
Gambar 2.3 Baterai 12V Deep Cycle VLRA .......................................................... 8
Gambar 2.4 Inverter 12V DC to 220V AC ............................................................. 9
Gambar 2.5 Generator Bahan Bakar Minyak ........................................................ 10
Gambar 2.6 NodeMCU ESP 8266 ........................................................................ 10
Gambar 2.7 Modul Relay DC 5V 8 Channel ........................................................ 11
Gambar 2.8 (a) Kendali close loop ....................................................................... 12
Gambar 2.8 (b) Kendali open loop ........................................................................ 12
Gambar 2.9 Modul ADS1115 ............................................................................... 13
Gambar 2.10 Sensor ACS712 ............................................................................... 13
Gambar 2.11 Servo SG90 ..................................................................................... 14
Gambar 2.12 Power Supply DC 30A .................................................................... 14
Gambar 2.13 Tampilan MIT App Inventor ........................................................... 18
Gambar 3.1 Diagram alir tahapan penelitian ........................................................ 18
Gambar 3.2 Skema perancangan alat .................................................................... 20
Gambar 3.3 Diagram alir prosedur pengujian sistem............................................ 21
Gambar 3.4 Rangkaian Penahan Tegangan Baterai PLTS/VLRA........................ 24
Gambar 3.5 Diagram alir pengujian pengiriman data ........................................... 24
Gambar 4.1 Rangkaian Sistem Kendali Gambar .................................................. 25
Gambar 4.2 Pengaplikasian Motor Servo SG90 ................................................... 26
Gambar 4.3 Rangkaian penahan tegangan baterai VLRA .................................... 27
Gambar 4.4 Data Hasil Pengujian rangkaian penahan tegangan baterai VLRA... 28
Gambar 4.8 Perbandingan data NodeMCU ESP 8266 dengan Firebase .............. 30

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel State of Charge ............................................................................. 9


Tabel 3.1 Logika Kondisi Pengujian Aktuator ..................................................... 26
Tabel 3.2 Hubungan Relay .................................................................................... 27
Tabel 3.3 Rancangan Pengujian Relay.................................................................. 23
Tabel 3.4 Rancangan Pengujian Servo.................................................................. 24
Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Relay .................................................................. 26
Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian Durasi Pengisian Kapasitor ................................ 27

vii

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber energi matahari di Indonesia sangat potensial di karenakan mendapat
cahaya matahari sepanjang tahun. Potensi matahari di Indonesia yang sangat besar
ini bisa di manfaatkan menjadi sumber energi baru dan terbarukan untuk dapat
mengurangi ketergantungan pada sumber energi listrik/pembangkit (bersumber
dari energi fosil) yang semakin menipis.
Untuk memanfaatkan cahaya dari matahari maka dibutuhkan sel surya. Sel
surya merupakan suatu komponen elektronika yang dapat mengubah energi
cahaya matahari menjadi energi listrik dalam bentuk arus searah. Energi listrik
dari sel surya tersebut merupakan arus searah yang dapat disimpan pada baterai.
Beban yang digunakan pada penelitian ini yaitu pompa air yang merupakan
peralatan listrik arus bolak balik, maka dibutuhkan alat yang dapat mengubah arus
searah dari baterai menjadi arus bolak balik. Inverter merupakan perangkat
elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah menjadi arus listrik bolak
balik. Dengan inverter kita dapat menyalakan peralatan listrik bertegangan arus
bolak balik yang salah satunya adalah pompa air.
Kekurangan dari sistem tenaga surya ini salah satunya adalah ketika cahaya
matahari tidak dapat diserap sel surya (kondisi cuaca hujan/berawan dan juga
malam hari). Jika sel surya tidak dapat menyerap cahaya matahari dengan kondisi
beban tidak terputus, maka energi listrik pada baterai akan habis. Maka dibutuhkan
sumber energi cadangan untuk dapat menjamin pasokan daya listrik mengalir ke
beban tidak terputus. Sumber energi cadangan yang dipilih pada penelitian ini
adalah generator bahan bakar minyak. Generator disini berfungsi untuk menahan
tegangan baterai agar energi pada baterai tidak sampai habis.

Universitas Sumatera Utara


Dari pemasalahan di atas, maka dibuatlah alat berupa sistem kendali yang
menggunakan sistem tenaga surya sebagai sumber utama dengan sumber tenaga
cadangan dari sebuah generator, yang dimana pengisian baterai hanya tetap
melalui dari sel surya dan generator disini hanya digunakan untuk menahan baterai
agar tidak sampai habis yang dapat menyebabkan baterai menjadi rusak
(mengurangi umur baterai).
Beberapa penelitian yang berkaitan diantaranya oleh Ahlan Pakradiga “Sistem
Sensor Nirkabel Untuk Monitoring Efisiensi Panel Surya” [1] dari penelitian
tersebut penulis mengambil kesimpulan untuk menggunakan mikrokontroler
NodeMCU ESP8266 serta ADS115 sebagai pembaca tegangan pada rangkaian
sistem kendali yang akan dibuat, dikarenakan sifat dari platform ini adalah open
source. Sedangkan dari penelitian Dedisukma “Pemodelan Sistem Pembangkit
Listrik Hybrid Diesel Generator dan Photovoltaic Array Menggunakan Perangkat
Lunak Homer” [2] penulis gunakan sebagai patokan rangkaian desain sistem
kendali yang akan digunakan. Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Subandi
“Pembangkit Listrik Energi Matahari Sebagai Penggerak Pompa Air Dengan
Menggunakan Solar Cell” [3] penulis gunakan sebagai perbandingan metode
pengujian yang digunakan.
Pada penelitian ini, penulis akan fokus pada perancangan sistem kendali antara
dua sumber pembangkit listrik tanpa ada hilangnya pasokan daya ke beban yang
menggunakan sistem tenaga surya sebagai sumber utama dan generator bensin
sebagai sumber cadangan. Dari penelitian ini di harapkan dapat berguna sebagai
pilihan yang praktis untuk pembangkit listrik masa depan karena bebas dari biaya
berulang dan di harapkan dapat menyediakan listrik untuk daerah terpencil, yang
tidak terjangkau jaringan listrik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan
yang di bahas adalah bagaimana merancang perangkat kontrol untuk dapat
merealisasikan sistem kendali yang dapat menjamin bahwa pasokan daya listrik ke
beban tidak terputus dan tanpa ada gangguan pada saat berubah dari tenaga surya
mejadi generator bahan bakar minyak.

Universitas Sumatera Utara


1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah skripsi ini bertujuan untuk merancang bangun
perangkat sistem kendali yang dapat bekerja sesuai logika kondisi pengujian untuk
peralihan sistem tenaga surya dengan generator bahan bakar minyak sebagai
pasokan daya listrik ke beban.

1.4 Batasan Masalah


Untuk mengatasi meluasanya pokok pembahasan, maka pada skripsi ini
peneliti membuat batasan masalah dan ruang lingkup sebagai berikut:

1. Sistem tenaga surya yang digunakan adalah sistem Off-Grid (menggunakan


baterai).

2. Solar Panel yang di gunakan berjenis Polikristal dengan kapasitas 100WP.

3. Power inverter yang di gunakan untuk melayani beban maksimal 500 watt.

4. Menggunakan solar charge controller sebagai buck boost converter untuk


pengisian baterai 12V.

5. Generator bahan bakar minyak yang digunakan adalah generator bensin yang
menghasilkan 220V AC dengan kapasitas 3000 watt.

6. Beban yang digunakan adalah Pompa Air dengan daya 260 watt.

7. Perangkat kontrol di gunakan untuk mengatur perpindahan sistem akan diatur


menggunakan NodeMCU ESP 8266, Relay serta Servo.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah membuat suatu
perangkat sistem kendali yang dapat diaplikasikan pada daerah-daerah
terpencil/pedesaan yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik.

Universitas Sumatera Utara


1.6 Skematika Pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, Tahap Proses Perancangan Alat dan sistematika
penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini membahas tentang Panel Surya, ESP 8266, Baterai, Generator, dan
Sensor Tegangan.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM


Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem mulai dari blok diagram
sampai perancangan alat.

BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISIS


Bab ini membahas tentang pengujian dan analisis terhadap sistem yang telah
dirancang.

BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Energi Baru dan Terbarukan


Energi Baru dan Terbarukan (EBT) adalah energi alternatif yang berasal dari
proses alam dan ketersediannya tidak terbatas, karena energi tersebut dapat
memperbaharui energi itu sendiri secara terus menerus dan berkelanjutan. Potensi
dari Energi Baru dan Terbarukan ini sangat besar bagi manusia, terutama dalam
penyediaan sumber tenaga listrik sebagai pengganti dari Energi Fosil yang tidak
dapat diperbaharui dan jumlahnya terbatas. Beberapa pemanfaatan Energi Baru dan
Terbarukan adalah energi matahari, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),
biofuel, biomasa, panas bumi, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP),
angin, pasang surut dan gelombang laut.

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu aplikasi
pemanfaatan energi baru dan terbarukan dikarenakan energi matahari (surya)
adalah sumber energi yang tidak ada habisnya. Dengan menggunakan alat berupa
sel surya (fotovoltaik) untuk mengkonversi cahaya radiasi matahari menjadi energi
listrik. PLTS juga merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan tanpa ada
bagian yang berputar, tidak menimbulkan kebisingan dan tanpa mengeluarkan gas
buangan ataupun limbah.

2.3 Panel Surya (Photovoltaic)


Panel Surya adalah alat terdiri dari sel surya, yang berfungsi mengubah energi
cahaya matahari menjadi energi listrik, ini bisa terjadi dikarekan adanya proses
photovoltaic yang bisa menghasilkan menghasilkan tegangan pada elektroda P dan
N dari bahan semi-konduktor silicon pada saat permukaannya mendapatkan cahaya
matahari[4].
Jenis - jenis Panel Surya :
1. Monokristal (Mono-crystalline) merupakan panel yang paling efisien yang
dihasilkan dengan teknologi terkini & menghasilkan daya listrik persatuan luas

Universitas Sumatera Utara


yang paling tinggi. Monokristal dirancang untuk penggunaan yang
memerlukan konsumsi listrik besar pada tempat-tempat yang beriklim ekstrim
dan dengan kondisi alam yang sangat ganas. Memiliki efisiensi sampai dengan
15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat
yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam
cuaca berawan.
2. Polikristal (Poly-Crystalline) merupakan Panel Surya yang memiliki susunan
kristal acak karena dipabrikasi dengan proses pengecoran. Tipe ini memerlukan
luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk
menghasilkan daya listrik yang sama. Panel suraya jenis ini memiliki efisiensi
lebih rendah dibandingkan tipe monokristal, sehingga memiliki harga yang
cenderung lebih rendah.
3. Thin Film Photovoltaic merupakan Panel Surya ( dua lapisan) dengan struktur
lapisan tipis mikrokristalsilicon dan amorphous dengan efisiensi modul hingga
8.5% sehingga untuk luas permukaan yang diperlukan per watt daya yang
dihasilkan lebih besar daripada monokristal & polikristal. Inovasi terbaru
adalah Thin Film Triple Junction Photovoltaic (dengan tiga lapisan) dapat
berfungsi sangat efisien dalam udara yang sangat berawan dan dapat
menghasilkan daya listrik sampai 45% lebih tinggi dari panel jenis lain dengan
daya yang ditera setara[4]. Gambar dari Panel Surya dapat dilihat pada Gambar
2.1.

Gambar 2.1 Panel Surya Polikristal

Universitas Sumatera Utara


2.4 Solar Charge Controller (SCC)
Solar charge controller merupakan alat berfungsi sebagai pengatur pelepasan
muatan lebih (over discharge) dan tegangan masuk dari panel surya yang berkerja
untuk menjaga baterai dari pengisian yang berlebihan, dikarenakan panel surya
dapat menghasilkan tegangan hingga 21 volt DC. Dimana pada pengisian baterai
12 volt hanya membutuhkan tegangan sekitar 13-14,5 volt untuk dapat terisi penuh,
jika tidak ada pengaturan maka akan menyebabkan tegangan pengisian yang
berlebihan dan dapat merusak baterai [4]. Gambar dari Solar Charge Controller
dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Solar Charge Controller (SCC)

2.5 Baterai 12V


Baterai adalah media penyimpan muatan listrik arus searah. Baterai
menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia. Baterai memiliki dari 2 atau lebih
sel eleltrokimia untuk menyimpan energi listrik, dan dikeluarkan apabila ingin
menyuplai alat yang memerlukan listrik arus searah.
Berdasarkan aplikasi maka baterai dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Engine starter (otomotif). Baterai otomotif umumnya dibuat dengan pelat
timbal yang tipis namun banyak sehingga luas permukaannya lebih besar.
Dengan demikian baterai ini bisa menyuplai arus listrik yang besar pada saat
awal untuk menghidupkan mesin.
2. Deep cycle. Baterai deep cycle biasanya digunakan untuk sistem fotovoltaik
(solar cell) dan back up power, dimana baterai mampu mengalami discharge
hingga muatan listriknya tinggal sedikit. Baterai jenis Deep Cycle dibagi
menjadi dua jenis yaitu :

Universitas Sumatera Utara


a. Baterai Flooded Lead Acid (FLA)
Baterai Flooded Lead Acid (FLA) sering juga disebut Wet Cell, secara umum
dikenal sebagai baterai/aki/accu basah. Karena sel-sel didalam baterai terendam
oleh cairan elektrolit agar berfungsi optimal. Ciri khasnya adalah adanya katup
pengisian cairan elektrolit pada baterai untuk pengisian cairan elektrolit.
b. Baterai Valve Regulated Lead Acid (VLRA)
Baterai Valve Regulated Lead Acid (VLRA) sering disebut juga baterai
Maintenance Free (MF) atau baterai Sealed Lead Acid (SLA) atau baterai Sealed
Maintenance Free (SMF). Baterai ini dirancang khusus agar cairan elektrolit
pada baterai tidak bocor atau tumpah atau menguap. Secara fisik baterai ini tidak
memiliki katup pengisian cairan elektrolit dan hanyak menampakkan terminal
kutub positif (+) dan terminal kutub negatif (-). Gambar dari Baterai VLRA dapat
dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Baterai 12V Deep Cycle VLRA

2.6 Depth Of Discharge (DOD) dan State Of Charge (SOC)


Depth Of Disharge (DOD) adalah persentase jumlah muatan/energi yang
dikeluarkan atau dipakai dari baterai. DOD dinyatakan dengan persentase dari
kapasitas nominal baterai. DOD 80% artinya bahwa baterai tersebut telah
melepaskan muatannya 80% dari 100% ratingnya. Sedangkan pada kondisi ini
baterai tinggal memiliki muatan sekitar 20% yang disebut juga dengan State Of
Charge (SOC). State of Charge (SOC) adalah persentase jumlah muatan/energi
yang masih tersedia dari baterai[5].

Universitas Sumatera Utara


Persentase jumlah muatan/energi pada baterai dalam nilai tegangan ditunjukkan
pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tabel State of Charge


Percent of 12V
Charge Battery
100% 12.73+
90% 12.62
80% 12.50
70% 12.37
60% 12.24
50% 12.10
40% 11.96
30% 11.81
20% 11.66
10% 11.51

2.7 Inverter (12VDC to 220VAC)


Inverter merupakan alat yang merubah arus listrik searah (DC) dari baterai
menjadi arus listrik bolak balik (AC) yang berupa sinyal sinus setelah melalui
pembentukan gelombang dan rangkaian filter dari komponen semikonduktor yang
ada pada rangkaian inverter[6]. Tegangan output yang dihasilkan harus stabil baik
amplitudo tegangan maupun frekuensi tegangan yang dihasilkan, distorsi yang
rendah, tidak terdapat tegangan transien serta tidak dapat di interupsi oleh suatu
keadaan. Gambar dari Inverter dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Inverter 12V DC to 220V AC

Universitas Sumatera Utara


2.8 Generator-set (Genset) Bahan Bakar Minyak
Generator-set atau biasa disebut genset terdiri atas Engine (Motor Penggerak)
dan juga Generator/Alternator. Engine dapat menggunakan bahan bakar berupa
Solar (Mesin Diesel) atau dapat juga menggunakan Mesin Bensin, sedangkan
untuk Generatornya sendiri merupakan sebuah gulungan kawat yang di buat
dari tembaga yang terdiri atas kumparan statis atau stator dan di lengkapi pula
dengan kumparan berputar atau rotor[7]. Gambar dari Generator Bahan Bakar
Minyak dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Generator Bahan Bakar Minyak

Prinsip kerjanya, Engine memutar Rotor dalam sebuah Generator yang


selanjutnya hal ini menimbulkan adanya Medan Magnet pada bagian kumparan
Generator. Selanjutnya Medan Magnet ini kemudian akan melakukan interaksi
dengan Rotor yang kemudian akan berputar dan akan menghasilkan sebuah arus
listrik dimana hal ini sesuai dengan hukum Lorentz[7].

2.9 NodeMCU ESP8266


NodeMCU ESP 8266 adalah sebuah modul chip yang sudah lengkap dimana
didalamnya sudah termasuk processor, memori dan juga akses ke GPIO. NodeMCU
ESP8266 dapat secara langsung menggantikan Arduino dan ditambah lagi dengan
kemampuannya untuk mensupport koneksi wifi secara langsung[1]. Gambar dari
NodeMCU ESP 8266 dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 NodeMCU ESP 8266

10

Universitas Sumatera Utara


Projek dan alat yang di kembangkan menggunakan NodeMCU ESP 8266
memang belum sebanyak mikrokontroler arduino. Ada banyak juga modul
pendukung seperti sensor, tampilan, penggerak yang di buat pihak lain untuk di
kombinasikan dengan ESP 8266.

2.10 Relay DC 5V 8 Channel


Relay adalah sebuah perangkat yang berfungsi sebagai saklar penghubung atau
pemutus rangkaian yang dapat dikendalikan menggunakan arus yang dialirkan pada
sebuah kumparan yang berada didalam relay. Prinsip kerjanya adalah ketika arus
dialirkan melalui kumparan maka akan timbul medan magnet, medan magnet ini
akan menarik konduktor sehingga rangkaian menjadi terhubung ataupun terbuka
sesuai dengan kondisi relay yang digunakan. Relay yang digunakan pada penelitian
ini adalah Relay DC 5V 8 Channel. Gambar dari relay dapat dilihat pada Gambar
2.7.

Gambar 2.7 Modul Relay DC 5V 8 Channel

2.11 Sistem Kendali


Sistem kendali adalah sebuah sistem yang mampu mengendalikan sebuah
proses kerja dari beberapa buah peralatan. Sistem kendali dapat memiliki tiga buah
proses yaitu menerima input, memproses data, dan menghasilkan output sesuai
dengan hasil yang diinginkan. Sebuah sistem kendali juga diharapkan dapat
mengambil sebuah keputusan dari beberapa input yang didapatkan. Sebuah sistem
kendali memiliki dua buah sistem pengendalian yaitu berupa sistem close loop dan
sistem open loop. sistem close loop adalah sebuah sistem pengendalian dimana
output yang dikeluarkan ikut mempengaruhi input, sedangkan sistem open loop
adalah pengendalian dimana output tidak mempengaruhi input.

11

Universitas Sumatera Utara


Gambar dari sistem close loop dan open loop ditunjukkan pada gambar 2.8 (a) dan
gambar 2.8 (b).

Gambar 2.8 (a) Kendali close loop

Gambar 2.8 (b) Kendali open loop

Pada penelitian kali ini sistem kendali yang digunakan adalah kendali dengan
close loop karena output mempengaruhi input. Adapun untuk pengendalian
menggunakan NodeMCU ESP 8266 yang bertindak sebagai mikrokontroler dalam
memproses pengendali relay dan servo untuk perpindahan sistem yang digunakan
antara sumber tenaga surya atau sumber cadangan dari generator.

2.12 Modul ADS1115


Modul ADS1115 merupakan sebuah modul ADC atau Analog to Digital
Converter 16 bit. Modul ADS1115 memiliki tingkat akurasi yang lebih baik
dibandingkan dengan port analog dari ESP 8266 yang hanya mempunyai resolusi
12 bit. Pada rangkaian yang saya buat modul ADS1115 berfungsi sebagai pembaca
nilai tegangan pada baterai. ESP 8266 dapat membaca nilai tegangan dengan
memanfaatkan pin analog. Jika range tegangan yang dibaca diantara 0-5 V DC bisa
langsung menggunakan pin analog, sedangkan jika range tegangan yang dibaca
>5V DC harus menggunakan modul sensor tegangan tambahan karena pin ESP
8266 bekerja pada max 5V DC [1].

12

Universitas Sumatera Utara


Modul ADS1115 memiliki fitur Multiplexer (MUX), yang memungkinkan dua
pengukuran hingga empat pengukuran sekaligus. Adapun bentuk modul ADS1115
dapat dilihat pada gambar 2.9.

Gambar 2.9 Modul ADS1115

2.13 Sensor ACS712


Sensor ini merupakan sensor arus yang dapat digunakan untuk deteksi beban
listrik, switched-mode power supplies, mengontrol motor, dan pengaman beban
lebih. Komponen ini mampu membaca arus dengan ketepatan yang lumayan tinggi,
dikarenakan adanya rangkaian low-offset linear Hall dengan satu lintasan yang
terbuat dari stembaga didalamnya. Komponen ini akan bekerja dengan cara
mengalirkan arus yang dibaca melalui kabel tembaga yang terletak pada bagian
dalam sehingga akan menghasilkan medan magnet yang di tangkap oleh integrated
Hall IC setelah itu diubah dalam bentuk tegangan proporsional. Bentuk dari
ACS712 ditunjukkan pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Sensor ACS712

2.14 Servo SG90


Motor servo merupakan sebuah alat elektronika yang berupa aktuator putar
(motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo),
sehingga dapat di set-up atau diatur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut
dari poros output motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor
DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer.

13

Universitas Sumatera Utara


Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran
poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan
perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi
putaran poros motor servo[8]. Bentuk dari motor servo SG90 dapat dilihat pada
gambar 2.11.

Gambar 2.11 Servo SG90

2.15 Power Supply DC 30A


Power Supply DC (Penyearah DC) adalah suatu rangkaian elektronik yang
mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Power Supply DC
berfungsi sebagai sumber tenaga listrik dan dapat digunakan sebagai perangkat
yang memasok energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik. Jika suatu Power
Supply bekerja dengan beban maka terdapat keluaran tertentu dan jika beban
tersebut dilepas maka tegangan keluar akan naik, persentase kenaikan tegangan
dianggap sebagai regulasi dari catu daya tersebut. Regulasi adalah perbandingan
perbedaan tegangan yang terdapat pada tegangan beban penuh [9]. Bentuk dari
Power Supply dapat dilihat pada gambar 2.12.

Gambar 2.12 Power Supply DC 30A

14

Universitas Sumatera Utara


2.16 Firebase
Firebase merupakan platform untuk aplikasi realtime. Ketika data berubah,
maka aplikasi dengan firebase akan meng-update secara langsung melalui setiap
device (perangkat) baik web atau mobile. Firebase mempunyai library (pustaka)
yang lengkap untuk sebagian besar platform web dan mobile dan dapat digabungkan
dengan berbagai framework seperti node, java, Java Script, AngularJS, dan lain-
lain. Application Programming Interface (API) untuk menyimpan dan sinkronisasi
data akan disimpan sebagai bit-bit dalam bentuk JSON pada cloud dan akan
disinkronisasi secara realtime. Layanan pada Firebase meliputi autentikasi
pengguna, pengaturan keamanan, dan hosting. Perubahan data pada satu client akan
disinkronisasi pada semua client yang terdaftar ke data tersebut dalam hitungan mili
detik. Kelebihan dari Firebase adalah dapat menerima data dari 1 juta perangkat
secara bersamaan.

2.17 MIT APP Inventor


Pada penelitan ini software yang digunakan untuk membuat aplikasi
pemantauan tegangan pada kedua baterai adalah mit app inventor yang memiliki
layanan untuk membuat aplikasi android dengan mudah. Aplikasi android yang
akan dibuat pada Mit App Inventor merupakan aplikasi yang dapat menggunakan
media wifi pada smart phone sehingga smart phone dapat menerima data dari
mikrokontroler NodeMCU ESP 8266 dengan menggunakan wifi. Tampilan dari
Mit App Inventor ditunjukkan pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Tampilan Mit App Inventor

15

Universitas Sumatera Utara


BAB III
PERANCANGAN SISTEM

3.1 Alat dan Bahan Penelitian


Peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam melakukan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Alat yang digunakan
• Laptop Asus A455L
• Multimeter Digital Sanwa CD800a
• Wattmeter DC Digital 100A

2. Perangkat Lunak yang digunakan


• Arduino IDE
• MIT Inventor
• Firebase IOT

3. Bahan yang digunakan


• Solar Panel Polikristal 100WP (1 buah)
• Solar Charge Controller 20A (1 buah)
• Baterai VLRA 100AH (1 buah)
• Inverter Pure Sine Wave 500 Watt (1 buah)
• Regulator Step Down 24 V – 12 V 3A (1 buah)
• NodeMCU ESP8266 (1 buah)
• Relay 8 Channel (1 buah)
• Motor Servo SG90 (1 buah)
• Modul ADS1115 (1 buah)
• Resistor ¼ A 2000 Ohm (3 buah)
• Resistor ¼ A 6800 Ohm (3 buah)
• Dioda 1N4007 (3 buah)
• Generator Bensin 3000 Watt (1 buah)
• Power Supply DC 30A (1 buah)
• Regulator Step Down 24 V – 12 V 30A (1 buah)
• MCB (2 buah)
• Box Panel (1 buah)
• Kipas DC 12 Volt 8x8cm (1 buah)
• Beban Pompa Air Sanyo 260 Watt (1 buah)

16

Universitas Sumatera Utara


3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian skripsi ini dilakukan di Rumah penulis sendiri,
Jl.Flamboyan 9 No.12, Tanjung Selamat, Kota Medan. Waktu pelaksanaan
penelitian dilakukan dari Maret 2020 dan diperkirakan akan selesai hingga akhir
bulan Juni 2020.

3.3 Tahap Proses Perancangan Alat


Tahapan-tahapan dalam proses perancangan alat.
• Studi Literatur
Studi literatur yang mana merupakan pencarian referensi teori dan jurnal
yang berkaitan dengan penelitian ini. Mencari informasi cara menganalisa
dan komponen yang akan digunakan sehingga baik untuk digunakan.
Melihat referensi dan berbagai forum yang berkaitan dengan sistem kendali,
solar panel, generator, penggunaan sensor, perancangan kontrol dan hal-hal
yang berkaitan.
• Penentuan Alat dan Bahan
Penentuan alat dan bahan ditentukan berdasarkan hasil dari studi literatur.
Alat dan bahan dipilih dengan tepat agar tidak terjadi kerusakan ataupun
kesalahan fungsi dari sistem kendali yang akan dibangun.
• Perancangan Rangkaian Elektronika
Perancangan Rangkaian Elektronika dilakukan setelah menentukan semua
alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat sistem kendali
sehingga dapat diketahui dimana saja komponen yang diperlukan akan
diletakkan dan juga dapat memberikan supply yang cukup sesuai dengan
kebutuhan masing-masing komponen.
• Pengujian dan Pengambilan Data
Pengujian dan Pengambilan data baru bisa dilakukan setelah rangkaian
elektronika selesai dibangun dan juga semua kebutuhan untuk pengambilan
data sudah terpenuhi. Adapun data yang akan diambil adalah keberhasilan
perpindahan sistem tanpa ada gangguan.

17

Universitas Sumatera Utara


Tahapan penelitian yang akan dilakukan diperlihatkan pada diagram alir yang
ditunjukkan pada gambar 3.1.

MULAI

MENCARI
INFORMASI DAN
STUDI LITERATUR

PENENTUAN ALAT
DAN BAHAN YANG
AKAN DIGUNAKAN

PERANCANGAN
RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

SESUAI DENGAN TIDAK


TUJUAN
PENELITIAN?

YA

PENGUJIAN DAN
PENGAMBILAN
DATA

PENARIKAN
KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 3.1 Diagram alir tahapan penelitian

18

Universitas Sumatera Utara


3.4 Perancangan Alat

Perancagan dari alat yang dibuat pada sistem kendali ini ditunjukkan pada
gambar 3.2.

Gambar 3.2 Skema perancangan alat

Pada rancangan ini NodeMcu ESP8266 akan berperan sebagai mikrokontroler


yang terhubung dengan seluruh sensor dan aktuator. Adapun sensor yang digunakan
adalah ACS712 dan ADS1115. Dimana sensor ACS712 berfungsi sebagasi
pembaca arus pada beban sekaligus indicator apakah beban terpasang atau tidak.
Modul ADS1115 disini berfungsi sebagai pembaca tegangan pada baterai
PLTS/VLRA dan baterai genset. Aktuator yang digunakan pada penelitian ini
adalah Relay dan Servo. Relay disini berfungsi sebagai saklar elektromagnetik yang
digunakan untuk menghubungkan atau memutus rangkaian on/off inverter, line
inverter, on/off kipas, stater genset, line genset. Servo berfungsi untuk menutup atau
membuka katup udara pada genset ketika menyalakan dan mematikan genset.

19

Universitas Sumatera Utara


3.5 Prosedur Pengujian dan Pengambilan Data

Prosedur pengujian sistem sampai pengambilan data ditunjukkan pada


diagram alir seperti pada gambar 3.3.

MULAI A B C X

NYALAKAN RELAY BACA NYALAKAN RELAY


INISIALISASI PIN (NO MENJADI NC) (NO MENJADI NC)
TIDAK TEGANGAN ARUS
SENSOR DAN B CHANNEL 2 CHANNEL 2
BATERAI ≥ 12,37V PADA
AKTUATOR (STATER GENSET) (STATER GENSET)
BEBAN
SELAMA 2 DETIK SELAMA 2 DETIK
YA SERTA NYALAKAN SERTA NYALAKAN
SERVO (0° SERVO (0°
BACA YA
BACA KONEKSI MENJADI 180°) MENJADI 180°)
ARUS ARUS ≥ 1
WIFI PADA
BEBAN TUNGGU 10
DETIK TIDAK GENSET
MENGISI
MATIKAN RELAY Y BATERAI
BACA NYALAKAN (NC MENJADI
WIFI GENSET
TIDAK TEGANGAN RELAY (NO NO) CHANNEL 4
TERHUBUNG
PADA MENJADI NC) (LINE GENSET)
?
BATERAI CHANNEL 4
BACA
YA GENSET (LINE GENSET)
BACA TEGANGAN
NYALAKAN TEGANGAN PADA
POWER SUPPLY BATERAI
RELAY (NO DC TERHUBUNG PADA
MENJADI NC) TIDAK BATERAI GENSET
TEGANGAN KE BATERAI
CHANNEL 1 (ON X BATERAI ≥ 12V GENSET
PLTS
INVERTER),
CHANNEL 3
(LINE YA POWER TEGANGAN TIDAK
SUPPLY DC TIDAK TEGANGAN BATERAI ≥ 14,5V
INVERTER), MENGIRIM Y
CHANNEL 5 MENAHAN BATERAI ≥ 12V
DATA KE
(KIPAS BOX) TEGANGAN
SERVER
BATERAI PLTS YA
FIREBASE YA
NYALAKAN
NYALAKAN
BACA SERVO (180°
DATA BACA SERVO (180°
TEGANGAN MENJADI 0°)
DITAMPILKAN DI TEGANGAN MENJADI 0°)
BATERAI UNTUK
PERANGKAT BATERAI UNTUK
PLTS MEMATIKAN
ANDROID PLTS MEMATIKAN
GENSET
GENSET

A SELESAI C SELESAI SELESAI

Gambar 3.3 Diagram alir prosedur pengujian sistem

Prosedur pengujian ditunjukkan pada poin – poin berikut:

1. NodeMCU ESP 8266 akan membaca koneksi wifi dari hotspot apakah wifi
sudah terhubung?
2. Jika NodeMCU ESP 8266 sudah terhubung dengan wifi, maka NodeMCU
ESP 8266 memerintahkan untuk menyalakan relay (kondisi awal normally
open/NO menjadi normally close/NC) pada relay channel 1 (on inverter),
relay channel 3 (line inverter), dan relay channel 5 (kipas box).

20

Universitas Sumatera Utara


3. Disaat yang sama NodeMCU ESP 8266 juga membaca nilai arus pada beban
melalui sensor ACS712 dan membaca nilai tegangan melalui modul
ADS1115 pada baterai PLTS serta baterai genset.
4. Catat nilai tegangan pada kedua baterai.
5. Catat nilai arus pada beban.
6. Jika nilai arus pada beban ≥ 1A dan tegangan baterai PLTS ≤ 12,37V maka
NodeMCU ESP8266 akan memerintahkan kepada relay untuk meyalakan
relay (kondisi awal normally open/NO menjadi normally close/NC) channel
2 (stater genset) selama 2 detik serta memerintahkan servo menyala (kondisi
awal 0° menjadi 180°) untuk membuka katup udara genset.
7. Ketika genset sudah menyala, NodeMCU ESP8266 baru akan menyalakan
relay (kondisi awal normally open/NO menjadi normally close/NC) channel
4 (line genset) yang terhubung dengan power supply dc untuk menahan
baterai setelah 10 detik agar genset stabil terlebih dahulu.
8. Ketika arus pada beban ≤ 1A maka NodeMCU ESP8266 akan merintahkan
mematikan relay (normally close/NC menjadi normally open/NO) channel
4 (line inverter) untuk mematikan power supply dc serta memerintahkan
servo menyala (kondisi 180° menjadi 0°) untuk menutup katup udara pada
genset untuk mematikan genset.
9. Jika tegangan baterai genset ≤ 12V maka NodeMCU ESP8266 akan
memerintahkan relay dan servo untuk menyalakan genset, tetapi relay
channel 4 (line genset) tidak akan terhubung (tetap pada kondisi normally
open/NO).
10. Ketika tegangan pada baterai genset ≥ 14,5V maka NodeMCU ESP8266
akan memerintahkan servo menyala (kondisi 180° menjadi 0°) untuk
mematikan genset.
11. Cek apakah perpindahan relay dan pembacaan sensor sudah sesuai dengan
yang diharapkan .
12. Jika sudah maka percobaan selesai.

21

Universitas Sumatera Utara


3.6 Perancangan Pengujian Aktuator

Setelah diketahui skema perancangan alat dari setiap komponen, maka


dibutuhkan logika sebagai basis pengetahuan agar pengambilan keputusan
perpindahan sistem dapat sesuai dengan kondisi yang mungkin terjadi. Sehingga
didapatkanlah sebuah kesimpulan genset mati atau hidup. Pengambilan keputusan
menggunakan perbandingan sensor tegangan 1 yaitu membaca nilai tegangan pada
baterai PLTS/VLRA, dengan sensor tegangan 2 yaitu membaca nilai tegangan pada
baterai genset dan sensor arus yang membaca nilai arus pada beban untuk
mengetahui kondisi berbeban atau tanpa beban. Logika kondisi aktuator yang
digunakan pada sistem kendali ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Logika Kondisi Pengujian Aktuator


Sensor Tegangan 1 Sensor Tegangan 2 Sensor
Kondisi Genset
Baterai PLTS/VLRA (V) Baterai Genset (V) Arus (A)
1 >12.37 >12 0 Mati
2 >12.37 >12 1 Mati
3 <12.37 >12 0 Hidup
4 <12.37 >12 1 Hidup
5 >12.37 <12 0 Hidup
6 >12.37 <12 1 Hidup

Dari skema perancangan alat, diketahui hubungan relay dengan peralatan seperti
yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3. 2 Hubungan Relay


Relay
Channel 1 On/Off Inverter
Channel 2 Stater Genset
Channel 3 Line Inverter
Channel 4 Line Genset
Channel 5 Kipas Box

22

Universitas Sumatera Utara


Dari logika kondisi pengujian maka dibuatlah rancangan dari pengujian relay
sebagai saklar elektromagnetik untuk menghubungkan rangkaian dari kondisi awal
normally open/NO menjadi normally close/NC ataupun sebaliknya. Logika dari
rancangan kendali relay dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3. 3 Rancangan Pengujian Relay


Rancangan Relay
Kondisi Genset
Channel 1 Channel 2 Channel 3 Channel 4 Channel 5
1 NC NO NC NO NC Mati
2 NC NO NC NO NC Mati
3 NC NC NC NC NC Hidup
4 NC NC NC NC NC Hidup
5 NC NC NC NO NC Hidup
6 NC NC NC NO NC Hidup

Dari logika kondisi pengujian dan rancangan pengujian relay maka dibuatlah
rancangan dari pengujian servo sebagai penggerak katup udara genset untuk
menutup katup udara (genset mati) dari kondisi awal servo 0° menjadi membuka
katup udara (genset hidup) dengan kondisi servo 180°. Logika dari rancangan
kendali servo dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3. 4 Rancangan Pengujian Servo

Rancangan Motor
Kondisi Katup Udara Genset
Servo

1 0° Tertutup Mati
2 0° Tertutup Mati
3 180° Terbuka Hidup
4 180° Terbuka Hidup
5 180° Terbuka Hidup
6 180° Terbuka Hidup

23

Universitas Sumatera Utara


3.7 Perancangan Rangkaian Penahan Tegangan Baterai PLTS/VLRA
Rangkaian ini dibuat untuk mempemudah dalam pengambilan data saat ingin
menahan tegangan baterai PLTS/VLRA yang dihasilkan Power Supply DC 30A.
Rangkaian tegangan baterai ditunjukkan pada Gambar 3.4.
REGULATOR
POWER SUPPLY BATERAI 12V
GENSET RELAY STEPDOWN DC
DC 30A 100AH
30A

Gambar 3.4 Rangkaian Penahan Tegangan Baterai PLTS/VLRA

Pada gambar 3.4 menunjukkan komponen yang digunakan pada rangkaian ini
yaitu Generator-set sebagai sumber listrik yang dihubungkan dengan relay sebagai
saklar elektromagnetik lalu dihubungkan dengan Power Supply DC 30A sebagai
pengubah keluaran arus bolak balik dari generator menjadi arus searah yang
dihubungkan dengan Regulator Stepdown DC 30A sebagai pembatas keluaran
power supply lalu keluaran dari regulator akan terhubung dengan baterai VLRA
100AH.

3.8 Perancangan Pengujian Pengiriman Data


Pada pengujian ini aplikasi pemantauan tegangan pada baterai PLTS/VLRA dan
baterai genset dibuat menggunakan MIT App Inventor yang memiliki layanan
untuk membuat aplikasi android dengan mudah dan dapat menggunakan media wifi
pada smart phone sehingga smart phone dapat menerima data dari mikrokontroler
NodeMCU ESP 8266 yang ada pada Cloud Firebase IOT dengan menggunakan
wifi. Tampilan dari Mit App Inventor ditunjukkan pada Gambar 3.5.

NodeMCU Cloud Aplikasi di


Sensor
ESP 8266 Firebase IOT Smartphone

Gambar 3.5 Diagram alir pengujian pengiriman data

24

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS

Setelah sistem dirancang sudah dapat direalisakin maka dipelukan pegujian


apakah alat yang dirancang sudah memenuhi tujuan dari penelitian yang
diharapkan. Pengujian ini meliputi pengujian aktuator, pengujian penahan tegangan
baterai, pengujian panel surya dan pengujian pengiriman data.

4.1 Perancangan Sistem Kendali


Peracangan sistem kendali yang dibuat adalah rangkaian perpindahan sistem
yang terdiri atas NodeMCU ESP 8266, Relay DC 8 Channel, Modul ADS1115 dan
sensor ACS712. Rancangan sistem kendali yang berhasil dibangun ditunjukkan
pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Rangkaian Sistem Kendali

25

Universitas Sumatera Utara


4.2 Pengujian Aktuator
Pada pengujian ini menggunakan dua jenis aktuator, yaitu Relay DC 5V dan
Motor Servo SG90. Adapun data yang didapatkan dari pengujian ini seperti yang
ditunjukkan pada :

A. Pengujian Relay DC

Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui keberhasilan kerja relay dalam
menghubungkan atau memutus rangkaian kendali, pada saat diberi beragai macam
kondisi seperti rancangan relay pada Tabel 3.3. Data hasil percobaan yang
didapatkan dari pengujian ini seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Relay


Hasil Pengujian Relay
Kondisi Genset
Channel 1 Channel 2 Channel 3 Channel 4 Channel 5
1 NC NO NC NO NC Mati
2 NC NO NC NO NC Mati
3 NC NC NC NC NC Hidup
4 NC NC NC NC NC Hidup
5 NC NC NC NO NC Hidup
6 NC NC NC NO NC Hidup

B. Pengujian Motor Servo

Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui keberhasilan kerja servo dalam
membuka katup udara (genset hidup) atau menutup katup udara (genset mati) pada
genset sesuai dengan rancangan pada Tabel 3.4. Pengaplikasian servo pada genset
ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Pengaplikasian Motor Servo SG90

26

Universitas Sumatera Utara


Data hasil percobaan yang didapatkan dari pengujian servo seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian Servo

Hasil Pengujian
Kondisi Katup Udara Genset
Servo

1 0° Tertutup Mati
2 0° Tertutup Mati
3 180° Terbuka Hidup
4 180° Terbuka Hidup
5 180° Terbuka Hidup
6 180° Terbuka Hidup

4.3 Pengujian Rangkaian Penahanan Tegangan Baterai VLRA


Pada pengujian ini bertujuan untuk membuat rangkaian penahan tegangan
baterai VLRA agar baterai tidak sampai habis. Untuk menjaga tegangan baterai
konstan, maka arus dari baterai VLRA yang masuk ke Inverter diukur dan pastikan
bahwa arus yang dari power supply menuju baterai memiliki nilai yang sama. Nilai
arus didapatkan melalui pengukuran menggunakan watt meter dc pada beban
pompa air 260 watt dengan nilai arus 22,31A. Maka dari itu rangkaian penahan
tegangan baterai terdiri atas Power Supply DC 12V 30A, dan Regulator DC
StepDown 30A digunakan sebagai pembatas serta pengaman rangkaian.
Pengaplikasian rangkaian penahan tegangan baterai yang berhasil dibangun
ditunjukkan pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Rangkaian penahan tegangan baterai VLRA

27

Universitas Sumatera Utara


Data hasil pengujian rangkaian ditunjukkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Data Hasil Pengujian rangkaian penahan tegangan baterai VLRA

Dari data pada Gambar 4.4 dapat dilihat kotak warna hijau menandakan waktu pada
saat pengujian dan kotak warna merah menampilkan nilai tegangan pada baterai
PLTS/VLRA. Ketika genset menyala untuk menahan tegangan baterai, besar nilai
tegangan pada baterai VLRA stabil di angka 12,26V-12,29V atau SOC Baterai
sekitar 65%.

28

Universitas Sumatera Utara


4.4 Pengujian Pengiriman Data
Pada pengujian ini akan melihat apakah Firebase mampu menerima pembacaan
tegangan yang dikirim oleh NodeMCU ESP8266 secara baik dan benar. Hasil
pengujian pengiriman data pembacaan tegangan ditunjukkan pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Perbandingan data NodeMCU ESP 8266 dengan Firebase

Dari data pada gambar 4.5 maka dapat dilihat kotak warna biru manandakan
waktu pengujian, kotak warna merah menampilkan nilai tegangan pada baterai
PLTS/VLRA, sedangkan kotak warna hijau menampilkan nilai tegangan baterai
pada generator-set. Maka dapat disimpulkan bahwa waktu pengiriman dan data
nilai tegangan pada baterai yang dibaca NodeMCU ESP8266 sampai data diterima
oleh aplikasi Firebase pada smartphone android adalah sama.

29

Universitas Sumatera Utara


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah

1. Untuk merealisasikan sistem kendali yang dirancang, rangkaian sistem


kendali ini dibangun menggunakan mikrokontroller ESP8266, Relay DC
5V, Servo SG90, sensor tegangan dan sensor arus. Ketika nilai tegangan
pada baterai PLTS ≤12.37V pada kondisi berbeban maka sistem akan
menghidupkan generator untuk menjaga tegangan baterai PLTS.
2. Baterai PLTS ketika mencapai ≤12.37 maka akan ditahan/dijaga
tegangannya pada nilai 12,26V-12,29V atau SOC sekitar 65% oleh
rangkaian power supply DC 30A (penyearah) dan regulator stepdown DC
30A yang bersumber dari generator.
3. Ketika nilai tegangan pada baterai genset ≤12V maka genset akan hidup
untuk mengisi baterai genset itu sendiri dalam kondisi tanpa beban, yang
berarti relay line inverter tetap pada kondisi normally open.
4. Pengiriman data nilai tegangan pada baterai PLTS dan baterai genset oleh
NodeMCU ESP8266 sampai data diterima oleh aplikasi Firebase pada
smartphone android adalah sama.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis pada penelitian ini adalah

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan jenis panel surya yang


berbeda.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan pengujian suhu kerja dari
peralatan elektronika yang digunakan selama waktu penelitian.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan generator yang sesuai
dengan daya input beban.

30

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

[1] Pakradiga, Ahlan. Suryono. 2019. “Sistem Sensor Nirkabel Untuk


Monitoring Efisiensi Panel Surya”. Vol. 22 No.2, ISSN: 1410 – 9662.
[2] Dedisukma. Sunanda, Wahri. Rika, Favoria Gusa. 2015. “Pemodelan
Sistem Pembangkit Listrik Hybrid Diesel Generator dan Photovoltaic Array
Menggunakan Perangkat Lunak Homer”. Vol. 2 No.2, ISSN: 2355-5068.
[3] Subandi. Hani, Slamet. 2015. “Pembangkit Listrik Energi Matahari
Sebagai Penggerak Pompa Air Dengan Menggunakan Solar Cell”. Vol. 7
No. 2, ISSN: 1979-8415.
[4] Purwoto, Bambang Hari. Jatmiko. F Alimul, Muhammad. Huda, Ilham
Fahmi. 2018. “Efisiensi Penggunaan Panel Surya Sebagai Sumber Energi
Alternatif”. Vol.18 No. 01, ISSN 1411-8890.
[5] Sianipar, Rafael. 2014. “Dasar Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya”. Vol. 11 No.2, ISSN: 1412-0372.
[6] Mundus, Ray. Khwee, Kho Hie, Hiendro, Ayong. “Rancang Bangun
Inverter dengan menggunakan sumber baterai DC 12V”.
[7] Saputro, Budi. 2017. “Analisis Keandalan Generator Set Sebagai Power
Supply Darurat Apabila Power Supply Dari PLN Mendadak Padam Di
Morodadi Poul Try Shop Blitar”. Vol. 7 No.2, ISSN: 2088-2424.
[8] Latifa, Ulinnuha. Saputro, Joko Slamet. 2018. “Perancangan Robot ARM
GRIPPER Berbasis Arduino Uno Menggunakan Antarmuka LABVIEW”.
Vol. 3 No.2, ISSN: 2549-9041.
[9] Cahyadi, Muhammad. Nasrullah, Emir. Trisanto, Agus. 2016. “Rancang
Bangun Catu Daya DC 1V–20V Menggunakan Kendali P-I Berbasis
Mikrokontroler”. Vol. 10 No.2.

31

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Lampiran 1. Nilai Pembacaan Sensor Ketika Genset Hidup

32

Universitas Sumatera Utara


33

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2. Nilai Pembacaan Sensor Ketika Genset Mati

34

Universitas Sumatera Utara


35

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3. Generator-set Bahan Bakar Minyak (Genset Bensin)

36

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4. Baterai PLTS/VLRA 100AH

37

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5. Beban Pompa Air 260watt

38

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6. Program Sistem Kendali

#include "FirebaseESP8266.h" // Install Firebase ESP8266 library

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <Servo.h>

#include <Adafruit_ADS1015.h>

//#include "ACS712.h"

#define FIREBASE_HOST "test1-9af81.firebaseio.com" //Without http:// or


https:// schemes

#define FIREBASE_AUTH
"kGH9ipBTgAxG0v6VSqBA4kSzCNemvuAWmO9EZ1j4"

#define WIFI_SSID "NAMA"

#define WIFI_PASSWORD "elektro16"

FirebaseData firebaseData;

FirebaseData button1Data;

FirebaseData button2Data;

FirebaseData button3Data;

FirebaseJson json;

//ACS712 sensor(ACS712_30A, A0);

Adafruit_ADS1115 ads(0x48);

Servo servo;

int sensorIn1 = A0;

int kipas = 0; //saklar onoff

39

Universitas Sumatera Utara


int saklarInverter = 15; //untuk idup matikan inverter

int lineGenset = 14; //line ac dari genset

int lineInverter = 12; //line ac dari inverter

int starterGenset = 13; //kabel on genset

int siap1 = 0;

int siap2 = 0;

int overLoad = 0;

int cek;

int mVperAmp = 185; // use 100 for 20A Module and 66 for 30A Module

double Voltage1 = 0; double VRMS1 = 0;

double AmpsRMS1 = 0;

float Voltage = 0.0; //solar panel

float Voltage2 = 0.0; //baterai

float Voltage3 = 0.0; //genset

float resistance_voltage = 0.0;

float battery_voltage = 0.0;

float measured_resistance = 0.0;

float I = 0;

void setup() {

Serial.begin(9600);

ads.begin();

pinMode(sensorIn1, INPUT);

40

Universitas Sumatera Utara


pinMode(saklarInverter, OUTPUT); //nc

pinMode(lineGenset, OUTPUT);

pinMode(lineInverter, OUTPUT); //nc

pinMode(starterGenset, OUTPUT);

pinMode(kipas, OUTPUT); //nc

servo.attach(16); //pin servo

servo.write(0);

cek = 0;

pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);

// sensor.calibrate();

WiFi.begin(WIFI_SSID, WIFI_PASSWORD);

Serial.print("Connecting to Wi-Fi");

while (WiFi.status() != WL_CONNECTED)

Serial.print(".");

delay(300);

Serial.println();

Serial.print("Connected with IP: ");

Serial.println(WiFi.localIP());

Serial.println();

41

Universitas Sumatera Utara


Firebase.begin(FIREBASE_HOST, FIREBASE_AUTH);

Firebase.reconnectWiFi(true);

digitalWrite(starterGenset, HIGH);

digitalWrite(saklarInverter, HIGH);

digitalWrite(kipas, HIGH);

digitalWrite(lineGenset, HIGH);

digitalWrite(lineInverter, HIGH);

digitalWrite(lineInverter, LOW);

digitalWrite(saklarInverter, LOW);

digitalWrite(kipas, LOW);

void sensorUpdate() {

// baca sensor arus

//float I = sensor.getCurrentAC();

// Serial.println(I, 9);

// ------------- Arus

float result1;

int readValue1; //value read from the sensor

int maxValue1 = 0; // store max value here

int minValue1 = 1024; // store min value here

uint32_t start_time1 = millis();

while ((millis() - start_time1) < 500) //sample for 3 Sec

42

Universitas Sumatera Utara


{

readValue1 = analogRead(sensorIn1);

// see if you have a new maxValue

if (readValue1 > maxValue1)

/*record the maximum sensor value*/

maxValue1 = readValue1;

if (readValue1 < minValue1)

/*record the minimum sensor value*/

minValue1 = readValue1;

// Subtract min from max

Voltage1 = (((maxValue1 - minValue1) * 5.0) / 1024.0);

VRMS1 = (Voltage1 / 2.0) * 0.707; //root 2 is 0.707

AmpsRMS1 = ((VRMS1 * 1000) / mVperAmp);

Serial.print("Arus = " );

if (AmpsRMS1 < 1) {

AmpsRMS1 = 0;

Serial.println("0");

43

Universitas Sumatera Utara


}

else {

Serial.println(AmpsRMS1);

//---------tegangan

int16_t adc0; // Leemos el ADC, con 16 bits

adc0 = ads.readADC_SingleEnded(0);

Voltage = (adc0 * 0.1875) / 1000;

Voltage = (Voltage / 0.222608); //R1 = 6.674 R2 = 2,167

if (Voltage > 0.3)

Voltage = Voltage + 0.27; //We sum 0.27? (voltage drop on the diode only if
voltage is applied)

if (Voltage > 0)

// Serial.print("Voltage1 = ");

// Serial.print(Voltage);

// Serial.println("V");

// delay(100);

else

44

Universitas Sumatera Utara


{

// Voltage = 0;

// Serial.print("0.0000");

// Serial.println("V");

// delay(100);

adc0 = ads.readADC_SingleEnded(1);

Voltage2 = (adc0 * 0.1875) / 1000;

Voltage2 = (Voltage2 / 0.222608); //R1 = 6.674 R2 = 2,167

if (Voltage2 > 0.3)

Voltage2 = Voltage2 + 0.27; //We sum 0.27? (voltage drop on the diode only if
voltage is applied)

if (Voltage2 > 0)

Serial.print("Voltage2 = ");

Serial.print(Voltage2);

Serial.println("V");

delay(100);

else

45

Universitas Sumatera Utara


{

Voltage2 = 0;

Serial.print("0.0000");

Serial.println("V");

delay(100);

adc0 = ads.readADC_SingleEnded(2);

Voltage3 = (adc0 * 0.1875) / 1000;

Voltage3 = (Voltage3 / 0.222608); //R1 = 6.674 R2 = 2,167

if (Voltage3 > 0.3)

Voltage3 = Voltage3 + 0.27; //We sum 0.27? (voltage drop on the diode only if
voltage is applied)

if (Voltage3 > 0)

Serial.print("Voltage3 = ");

Serial.print(Voltage3);

Serial.println("V");

delay(100);

else

46

Universitas Sumatera Utara


{

Voltage3 = 0;

Serial.print("0.0000");

Serial.println("V");

delay(100);

else

// Serial.println("FAILED");

// Serial.println("REASON: " + firebaseData.errorReason());

// Serial.println("------------------------------------");

// Serial.println();

if (Firebase.setFloat(firebaseData, "/FirebaseIOT/tegangan3", v3))

// Serial.println("PASSED");

// Serial.println("PATH: " + firebaseData.dataPath());

// Serial.println("TYPE: " + firebaseData.dataType());

// Serial.println("ETag: " + firebaseData.ETag());

// Serial.println("------------------------------------");

// Serial.println();

47

Universitas Sumatera Utara


else

// Serial.println("FAILED");

// Serial.println("REASON: " + firebaseData.errorReason());

// Serial.println("------------------------------------");

// Serial.println();

//------------------------------------------------------------------------------------------------
----------

void loop() {

sensorUpdate();

//voltage = tegangan solar panel

//voltage2 = tegangan baterai solar panel

//voltage3 = baterai genset

if (AmpsRMS1 < 1) {

if (Voltage3 <= 12) {

cek = 1;

if (siap2 == 0) {

Serial.println("Genset Nyala");

digitalWrite(starterGenset, LOW);

servo.write(0);

48

Universitas Sumatera Utara


delay(3000);

siap2 = 1;

else {

digitalWrite(starterGenset, HIGH);

digitalWrite(lineGenset, LOW);

digitalWrite(lineGenset, HIGH);

else if (Voltage3 >= 14.5) {

padamkanGenset();

cek = 0;

else {

if (cek == 0) {

padamkanGenset();

else {

if (Voltage2 <= 12.37) {

nyalakanGenset();

49

Universitas Sumatera Utara


cek = 0;

else {

if (Voltage3 <= 12) {

cek = 1;

if (siap2 == 180) {

Serial.println("Genset Nyala");

digitalWrite(starterGenset, LOW);

servo.write(0);

delay(3000);

siap2 = 1;

else {

digitalWrite(starterGenset, HIGH);

digitalWrite(lineGenset, LOW);

digitalWrite(lineGenset, HIGH);

else if (Voltage3 >= 14.5) {

padamkanGenset();

cek = 1;

50

Universitas Sumatera Utara


}

void nyalakanGenset() {

if (siap2 == 0) {

Serial.println("Genset Nyala");

digitalWrite(starterGenset, LOW);

servo.write(0);

delay(3000);

digitalWrite(starterGenset, HIGH);

siap2 = 1;

delay(10000);

else {

digitalWrite(lineGenset, LOW);

void padamkanGenset() {

Serial.println("Genset Padam");

digitalWrite(starterGenset, HIGH);

digitalWrite(lineGenset, HIGH);

servo.write(180);

51

Universitas Sumatera Utara


delay(2000);

siap1 = 0;

siap2 = 0;

52

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai